DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd
Oleh :
SUKIRAH
NIM : 2320110015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan hidayahnya kepada kami,
sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “Implementasi Kurikulum SD Negeri 1 Berkoh”
pada mata kuliah Teori Pendidikan Kurikulum, yang diampu oleh Ibu Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd
Dalam menyusun makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan
kekurangan dari segi sistematika penulisan dan substansi makalah. Untuk perbaikan dan
pengembangan makalah ini kedepannya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi kita semua.
Penyusun,
Sukirah
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 2
D. Manfaat ........................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Implementasi Kurikulum............................................ 3
B. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kurikulum ...................................... 3
C. Pendekatan dan model implementasi kurikulum ....................... 4
D. Pihak yang terkait Implementasi kurikulum .................................... 6
E. Tahap-tahap Implementasi Kurikulum ............................................ 8
F. Pelaksanaan implementasi Kurikulum ............................................ 9
BAB III KURIKULUM SD NEGERI 1 BERKOH
A. Karakteristik SD Negeri 1 Berkoh ...........................................14
B. Visi Misi dan Tujuan SD Negeri 1 Berkoh ............................. 18
C. Pengorganisasian Pembelajaran.................................................. 28
BAB IV STRATEGI DAN SOLUSI
A. Strategi.................................................................................... 35
B. Solusi ......................................................................................... 35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 36
B. Saran ........................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 45
iii
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini apabila diperhatikan perkembangan yang terjadi di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi secara umum, cukup memberi kelegaan pada kita
bersama. Karena pada berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti telekomunikasi,
kesehatan, pertanian dan lain-lain terjadi perkembangan yang cukup
menggembirakan. Tapi bilamana dilihat pula perkembangan yang terjadi dalam
dunia pendidikan khususnya pada sektor keguruan atau tenaga kependidikan, maka
kita akan merasa kecewa dan sedih. Apalagi kalau ditelusuri lebih jauh ke pelosok -
pelosok dan sekolah-sekolah terpencil yang ada di desa-desa. Pada umumnya, hasil
pendidikan yang diharapkan oleh para orang tua dan kita bersama belum dapat
dicapai dimana kenyataan yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar peserta
didik memiliki tingkat pencapaian prestasi akademik yang belum memuaskan.
Meskipun berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk
memecahkan persoalan yang ada, namun ternyata masih saja dijumpai kelemahan
dan kekurangan dalam penyelenggaraan pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah
maupun di jenjang perguruan tinggi. Salah satu kekurangan atau kelemahan yang
mendasar tampak pada implementasi kurikulum, yang notabenenya fungsi dan
peranan ini berada dipundak para guru (praktisi pendidikan). Hal ini
mengindikasikan bahwa kemampuan dan keterampilan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum dianggap masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai implementasi
kurikulum yang meliputi pengertian implementasi kurikulum, prinsip-prinsip
pelaksanaan kurikulum, pendekatan dan model implementasi kurikulum, pihak yang
terkait dalam implementasi kurikulum, tahap-tahap implementasi kurikulum dan
pelaksanaan/ implementasi kurikulum.
Dengan informasi yang tersaji dalam makalah ini, diharapkan dapat
membantu khususnya bagi praktisi pendidikan untuk menerapkan kurikulum pada
masing-masing satuan pendidikan, agar dapat mengemban tugas dan tanggung
jawab sebagai implementator kurikulum yang baik.
1
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu implementasi kurikulum?
b. Apa saja prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum?
c. Apa saja pendekatan dan Model Implementasi Kurikulum?
d. Siapa saja pihak yang terkait dalam Implementasi Kurikulum?
e. Apa saja tahap-tahap Implementasi Kurikiulum?
f. Bagaimana Pelaksanaan/Implementasi Kurikulum?
g. Bagaimana penyusunan kurikulum di SD Negeri 1 Berkoh?
h. Bagaimana strategi dan solusi dalam implementasi penyusunan Kurikulum di
SD Negeri 1 Berkoh?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian implementasi kurikulum.
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum.
c. Untuk mengetahui pendekatan dan Model Implementasi Kurikulum.
d. Untuk mengetahui pihak yang terkait dalam Implementasi Kurikulum
e. Untuk mengetahui tahap-tahap Implementasi Kurikiulum
f. Untuk mengetahui Pelaksanaan/Implementasi Kurikulum
g. Untuk mengetahui implementasi Kurikulum SD Negeri 1 Berkoh
h. Mengetahui strategi dan solusi implementasi penyusunan kurikulum SD
Negeri 1 Berkoh
D. Manfaat
a. Dapat digunakan sebagai bahan pengajaran mengenai Implementasi
Kurikulum.
b. Dapat Memberi pengetahuan terdahap pembaca mengenai Implementasi
Kurikulum.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna pada orang
lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan
prinsisp tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di
belakang memberikan daya dan kekutan, di tengah membangun semangat dan
prakarsa, di depan memberi contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
alam sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru
(semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan serta muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
jenjang pendidikan.
4
setelah suatu rencana diterapkan dan 2) mengidentifikasi faktor-faktor pendukung
dan penghambat implementasi kurikulum.
Jackson (1991: 406) mengidentifikasi ada lima faktor yang menjadi
penghambat implementasi kurikulum, yaitu: 1) guru yang tidak inovatif, 2) guru
tidak mempunyai keterampilan dan pengetahuan terhadap hal-hal baru, 3) tidak
tersedia sarana, 4) ketidakcocokan kebijakan dengan inovasi, dan 5) tidak adanya
motivasi bagi pelaksana inovasi.
Jackson (1991: 404) menjelaskan tiga pendekatan dalam implementasi
kurikulum yaitu: (1) fidelity perspective, (2) mutual adaptation, dan (3) enactment
curriculum, yang akan diuraikan sebagai berikut:
1. Fidelity Perspective
Jackson (1991: 428-429) menyebutkan bahwa dalam Fidelity Perspective
kurikulum dipandang sebagai rancangan (program) yang dibuat di luar ruang
kelas, kurikulum menurut perspective ini juga dipandang sebagai sesuatu yang
riil (rencana program) yang diajarkan oleh guru, para pengembang kurikulum
pada umumnya mempunyai spesialisasi kurikulum di luar sistem sekolah seperti
konsultan, akademis, atau para guru. Namun demikian ahli kurikulum tersebut
dapat dipegang oleh administrator pendidikan atau komite kurikulum.
2. Mutual Adaptation
Pendekatan ini memiliki ciri pokok dalam implementasinya, pelaksana kurikulum
mengadakan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi riil, kebutuhan dan
tuntutan perkembangan secara kontekstual. Pendekatan berangkat dari asumsi
bahwa berdasarkan temuan empirik, pada kenyataannya kurikulum tidak pernah
benar-benar dapat diimplementasikan sesuai rencana, tetapi perlu diadaptasi
sesuai kebutuhan setempat (Jackson, 1991: 428).
3. Enactment Curriculum
Perspektif enactment curriculum memandang bahwa rencana kurikulum bukan
merupakan produk atau peristiwa, melainkan sebagai proses yang berkembang
dalam interaksi antara guru dan siswa, terutama dalam membentuk kemampuan
berpikir dan bertindak (Jackson 1991: 429).
5
Para guru menggunakan rencana kurikulum eksternal sebagai acuan agar
kurikulum dapat ditetapkan lebih baik dan bermakna, baik untuk dirinya maupun
untuk siswa, mereka (para guru) adalah creator dalam implementasi kurikulum.
6
ketergantungan dengan lingkungan. Inti dari model ini memfokuskan pada
perubahan personal dan perubahan sosial. Model ini menyediakan suatu skala
yang membantu guru mengidentifikasi, bagaimana lingkungan akan menerima
ide-ide baru sebagai harapan untuk mengimplementasikan inovasi dalam praktik
serta menyediakan beberapa petunjuk untuk menyediakan perubahan.
7
pengembangan kurikulum di sekolahnya dan menyusun rencana anggaran
tahunan yang berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
kepemimpinannya, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
6. Guru
Dalam implementasi kurikulum guru, dapat dikatakan sebagai ujung tombak
keberhasilan implementasi kurikulum. Mengingat pentingnya kepentingan
keterampilan guru dalam pembelajaran terhadap keberhasilan implementasi
kurikulum, wajar apabila pendidikan guru haruslah diperhatikan dengan
pertimbangan berbagai aspek yang dibutuhkan atau perlu dikuasai oleh seorang
guru.
7. Siswa
Siswa sampai berperan dalam keberhasilan implementasi kurikulum karena
semua kegiatan pengembangan kurikulum sampai dengan implementasi
kurikulum yang sangat nyata adalah dalam bentuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang sewajarnya. Minat yang penuh, usaha yang sungguh penyesuaian
tugas-tugas serta partisipasi dalam setiap kegiatan sekolah.
8. Orang Tua dan Masyarakat
Dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum peran orang tua siswa melalui
kerja sama sekolah dengan orang tua siswa. Hal ini disebabkan tidak semua
kegiatan belajar yang dituntut oleh kurikulum dapat dilaksanakan oleh sekolah
sehingga sebagian dilakukan di rumah. Secara berkala orang tua siswa menerima
laporan kemajuan anaknya dari sekolah berupa rapor yang merupakan
komunikasi tentang program atau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah.
8
masalah yang dihadapi (tujuan yang ingin dicapai); 2) Pengembangan setiap
alternatif metode, evaluasi, personalia, anggaran dan waktu, 3) Evaluasi setiap
alternatif tersebut; 4) penentuan alternatif yang paling tepat (Poster 1996).
2. Tahap Pelaksanaan Implementasi
Tahap ini bertujuan untuk melaksanakan Blue Print yang telah disusun dalam
perencanaan dengan menggunakan sejumlah teknik dan sumber daya yang ada
dan telah ditentukan pada tahap perencanaan sebelumnya.
Pelaksanaan dilakukan oleh suatu tim terpadu, menurut departemen/divisi/seksi
masing-masing atau gabungan, tergantung pada rencana sebelumnya, hasil dari
pekerjaan ini adalah tercapainya tujuan-tujuan kegiatan yang telah ditetapkan.
3. Tahap Evaluasi Implementasi
Tahap ini bertujuan untuk melihat dua hal: 1) Melihat proses pelaksanaan yang
sedang berjalan sebagai tugas kontrol, apakah pelaksanaan evaluasi telah sesuai
dengan rencana dan sebagai fungsi perbaikan jika selama proses terdapat
kekurangan. 2) Melihat hasil akhir yang dicapai. Hasil akhir ini merujuk pada
kriteria waktu dan hasil yang dicapai dibandingkan terhadap fase perencanaan.
Evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan suatu metode, sarana dan prasarana,
anggaran personal dan waktu yang ditentukan dalam tahap perencanaan.
F. Pelaksanaan/Implementasi Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu pelaksanaan
kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. Dalam tingkat sekolah yang berperan
adalah kepala sekolah dan pada tingkat kelas yang berperan adalah guru. Walaupun
dibedakan antara tugas kepala sekolah dan tugas guru dalam pelaksanaan kurikulum
serta diadakan perbedaan tingkat dalam pelaksanaan administrasi, yaitu tingkat kelas
dan tingkat sekolah, tetapi antara kedua tingkat dalam pelaksanaan administrasi
kurikulum tersebut senantiasa bergandengan dan bersama-sama bertanggung jawab
melaksanakan proses administrasi kurikulum.
1. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Sekolah
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan
kurikulum di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Tanggung jawab kepala
sekolah adalah kepala sekolah sebagai pemimpin, sebagai administrator,
9
penyusunan rencana tahunan, pembinaan organisasi sekolah, koordinator dalam
pelaksanaan kurikulum, kegiatan memimpin rapat kurikuler, sistem komunikasi
dan pembinaan kurikuler.
2. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Kelas
Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk menjamin
kelancaran pelaksanaan kurikulum lingkungan kelas. Pembagian tugas-tugas
tersebut meliputi tiga jenis kegiatan administrasi, yaitu pembagian tugas
mengajar, pembagian tugas-tugas pembinaan ekstrakurikuler, pembagian tugas
bimbingan belajar.
10
BAB III
KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SD NEGERI 1 BERKOH
11
Tabel 1.1 Profil SDN 1 Berkoh
NPSN 20355470
NSS 101030222038
Jenjang Pendidikan SD
Desa Sumbang
Kecamatan Sumbang
Kabupaten/Kota Banyumas
Email sdn2banteransumbang@gmail.com
Website -
Hasil analisis terhadap rapor Pendidikan, diperoleh data bahwa peserta didik
memiliki kemampuan yang beragam dilihat dari segi literasi dan numerasi. Dilihat
dari kemampuan literasi sudah baik dengan 94,12% siswa sudah mencapai
kompetensi minimum. Dari kemampuan numerasi juga sudah baik dengan 76,47%
siswa sudah mencapai kompetensi minimum.
12
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke
bawah dengan sarana prasarana yang kurang memadai dalam mendukung proses
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang
keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama
Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang
berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orang tua merupakan karyawan yang
ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat bakat peserta didik
juga yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka
memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di
SD Negeri 1 Berkoh . Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional,
karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu
pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
13
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif
dengan mengakomodir keragaman tersebut.
Sekolah Dasar Negeri 1 Berkoh berada di lingkungan budaya Jawa. Hal ini
menambah referensi Sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan
terdekatnya. Keberadaan pusat budaya Jawa menjadi potensi lain yang dimanfaatkan
Sekolah untuk memperkenalkan budaya lainnya. Keberagaman daerah asal dan
profesi orang tua siswa pun memberikan dukungan terhadap proses belajar
mengajar.
14
Berkoh dengan motto ”Bersama Kita Bisa”. Maka dalam penyusunan Kurikulum
Operasional, karakteristik peserta didik dengan keragaman kemampuan dan latar
belakang sosial menjadi pertimbangan utama agar terwujud pendidikan yang
berkeadilan dalan kebhinekaan.
15
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN SD NEGERI 1 BERKOH
1. Visi
SD Negeri 1 Berkoh mengusung visi:
16
3. Tujuan SDN 1 Berkoh
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 1 Berkoh dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut:
17
6) Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate
Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program
pembelajaran berbasis budaya lokal.
7) Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
8) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta
didik.
c. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
1) Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi
ciri khas sekolah.
2) Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
3) Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli
sosial dalam toleransi beragama.
4) Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk
meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
5) Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan
dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta
didik.
6) Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat
tanggap di lingkungan sekolah.
7) Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
8) Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan
minat bakat peserta didik.
d. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan
pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan
mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
18
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun
kompetensi lulusan peserta didik SD Negeri 1 Berkoh sebagai alat ukur
pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran
pelaksanaan kurikulum operasional SD Negeri 1 Berkoh .
C. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
19
1. Intrakurikuler
1) Kurikulum Merdeka Kelas 1, 2, 4, dan 5
SD Negeri 1 Berkoh mengorganisasikan muatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan mata pelajaran dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka. Struktur kurikulum SD
Negeri 1 Berkoh yang mengacu pada fase-fase sesuai dengan tingkat
kelas. untuk melaksanakan kurikulum merdeka terbagi atas:
a. Fase A yang digunakan pada kelas 1 dan 2;
b. Fase B yang digunakan pada kelas 4; dan
c. Fase C yang digunakan pada kelas 5.
Muatan intrakurikuler kurikulum merdeka yaitu: mata pelajaran
umum, mata pelajaran bahasa daerah dan pengembangan diri.
20
learning, project based learning dan inquiry based learning dan
lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk
mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan
variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan
literasi numerasi.
21
c. Pengembangan diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial
belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Penilaian
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif.
1) Bahasa Inggris.
Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program
unggulan SD Negeri 1 Berkoh yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik
melalu berbicara, menulis dan mendengarkan. Konten materi lebih
mengedepankan kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan
dalan kehidupan sehari-hari seperti perkenalan diri, keadaan di
rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
2) TIK.
Pembelajaran TIK merupakan program SD Negeri 1
Berkoh yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam
menyongsong abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan
serba komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran
komputer diawali dari pengenalan sederhana komputer, tool-tool
yang yang ada di komputer.
22
mengacu pada Capaian Pembelajaran sebagaimana tertuang dalam
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022
tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan,Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada Kurikulum
Merdeka.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan 20% (dua
puluh persen) dari beban belajar per tahun. Pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun
waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian
profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus
dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila
dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
2) Kurikulum 2013 Kelas 3 dan 6
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 kelas 3 dan 6
menggunakan pendekatan tematik kecuali muatan Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, PJOK, Muatan Lokal Bahasa Jawa, dan Muatan Lokal
Budaya banyumasan yang menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Khusus untuk kelas 6 mata pelajaran Matematika menggunakan
pendekatan mata pelajaran.
23
Struktur kurikulum 2013 SD Negeri 1 Berkoh disusun berdasarkan
Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi
Kelulusan, yaitu sebagai berikut :
a. Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk
masa belajar selama satu semester.
b. Beban belajar di SD kelas III sebanyak 34, 38jp (+ 2 jp Mulok Bhs.
Jawa,+ 2 jp Mulok Budaya Banyumasan)
c. Beban belajar untuk kelas VI sebanyak 36, 40 jam setiap minggu (+
@2 jp mulok Bhs. Jawa, Bud. Banyumasan).
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit
e. Kurikulum 2013 SD Negeri 1 Berkoh memuat 8 muatan pelajaran (+
2 mapel Muatan Lokal)
f. Proses pembelajaran terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
g. Pembelajaran yang dilakukan tematik terpadu dengan pendekatan
saintifik pada semua kelas.
h. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36
– 40 minggu
Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai mana tercantum
dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/H.KR/2020 tentang
kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus. Sedangkan
untuk muatan kurikulum berupa capaian pembelajaran pada program
sekolah penggerak sesuai keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Nomor .028/H/KU/2021.
24
ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam
pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi
berbagai tantangan.
25
didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter
sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan
projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-
tema seperti perubahan iklim, budaya, teknologi, dan wirausaha.
26
e. Infaq shodaqoh
f. Sholat Dhuha berjamaah
g. Gerakan Pungut Sampah (GPS)
h. Literasi pagi
2. Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
a. Upacara
b. Senam Kesegaran Jasmani
c. Pramuka
d. Dokter Kecil
3. Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari
Sabtu ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif dan
keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan
bulanan terdiri dari kegiatan:
a. Readaton
b. Experiences days
c. Tantangan Mendongeng
d. Pidato dan pildacil
4. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan
dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan
Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan
hidup dan mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
a. Ramadhan Ceria
b. Mari Berqurban
c. Santunan Anak Yatim
d. Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia
e. Gelar Karya Seni Budaya dan Religi
f. Market Day
g. Outing Class
h. Class Competition
i. Entrepreneurship day
27
5. Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan
dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok
teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.
6. Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksanakan baik di sekolah
maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik
untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya.
Materi pengembangan life skill antara lain:
a. Cara mengambil dan menyimpan buku.
b. Cara mengucapkan salam.
c. Cara berbicara yang santun
4. Program Inklusi
SD Negeri 1 Berkoh belum termasuk sekolah inklusi, namun SD Negeri 1
Berkoh tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan
menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk
alasan tersebut, SD merancang program inklusi dalam bentuk program individu yang
dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
5. Asesmen/ Penilaian
28
Asesmen atau penilaian yang digunakan oleh SD Negeri 1 Berkoh mengikuti
kurkulum yang di terapkan yaitu Kurikulum merdeka untuk kelas 1, 2, 4, dan 5 dan
Kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan 6.
29
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga
pembelajaran tetap berkelanjutan.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil
belajar oleh pendidik meliputi:
30
BAB IV
STRATEGI DAN SOLUSI
A. STRATEGI
Tahun pelajaran 2023/2024 menjadi tonggak penerapan Kurikulum Merdeka
secara mandiri bagi seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Kemendikbudristek
mendorong satuan pendidikan agar tidak ragu untuk memulai menerapkan
Kurikulum Merdeka.
Satuan pendidikan, SD Negeri 1 Berkoh didorong terus maju dan mau beradaptasi
terhadap perubahan agar terjadi peningkatan di bidang literasi, numerasi dan karakter
peserta didik. Percepatan peningkatan kualitas pembelajaran dengan Kurikulum
Merdeka diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi esensial dengan
proses pembelajaran yang berpusat pada murid.
31
2. Mengefektifkan pemanfaatan platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kemendikbudristek sudah meluncurkan PMM yang diperuntukan bagi guru agar
secara mandiri mengupgrade diri supaya cepat beradaptasi. PMM tersebut bisa
diakses secara daring, kelebihan ini menjadikan guru bisa mengakses PMM
kapan saja dan dimana saja asalkan ada koneksi internet. Bahkan setelah
diluncurkan akun belajar.id bagi guru dan tenaga kependidikan semakin
memanjakan mereka untuk berselancar menemukan materi terkait Kurikulum
Merdeka secara lengkap dan padat. Dengan fasilitas tersebut semakin banyak dan
mudah peluang mendapatkan pemahaman terkait Kurikulum Merdeka.
3. Mengarahkan guru di satuan pendidikan untuk secara mandiri mengikuti webinar
baik secara gratis ataupun berbayar. Apalagi sekarang semakin gencar
pemanfaatan media sosial sebagai wahana untuk belajar, sharing dan kolaborasi.
Dengan maraknya channel media sosial seperti YouTube, Instagram, tiktok yang
mengupas tuntas berbagai materi yang bisa semakin memperkaya pemahaman
tentang kurikulum merdeka. Yang terpenting pada diri guru bertumbuh sikap mau
menjadi pembelajar sepanjang hayat. Aktif bermedia sosial secara bijak dengan
mengakses webinar yang dilakukan oleh komunitas di zoom atau live streaming
YouTube.
4. Memberdayakan Komunitas Guru di tingkat satuan pendidikan. Jiwa kreatif dan
inovatif dengan semangat mau berbagi ikhlas memberi perlu dimiliki oleh sosok
guru yang ada di satuan pendidikan. Dengan dukungan kepala sekolah bisa
digagas komunitas sekolah. Komunitas ini dibentuk sebagai wadah sharing ide
baru, komunikasi, dan kolaborasi sehingga jika ada temuan di lapangan bisa
didiskusikan dan ditemukan solusi untuk perbaikan berkelanjutan.
5. Memberdayakan Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. KKG sebagai
wadah guru saat ingin mencurahkan ide, berbagi temuan dan permasalahan yang
ada di kelas selama pembelajaran berlangsung sehingga bisa ditemukan solusi
adaptif, kreatif dan efektif untuk perbaikan. Pertemuan di KKG tersebut menjadi
ajang bertukar pikiran dan saling bertumbuh sehingga pemahaman terkait
kurikulum merdeka ataupun pembelajaran yang memerdekakan peserta didik
semakin menyebar dengan lingkup yang lebih luas. Andaikan bisa berjalan secara
32
rutin akan mendongkrak peningkatan kompetensi guru pada aspek pedagogik,
kepribadian, sosial. Pada akhirnya posisi KKG akan dirasakan guna dan manfaat
oleh guru dalam memahami Kurikulum Merdeka.
B. SOLUSI
33
pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data sangat penting
dalam proses penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan .
5. Menyusun Strategi: Dalam menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan,
setiap komponennya dapat dikembangkan melalui proses reversibel (bolak balik)
antara analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan pendidikan,
serta tujuan dan strateginya. Dalam perencanaan, penting bagi sekolah untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi
6. Setelah tersusun Kurikulum satuan pendidikan maka pihak sekolah SD Negeri 1
mensosialisasikan Visi misi serta Tujuan guna tercapainya program dengan baik.
Jika ada suatu program yang belum teralisasikan bisa dicadikan catatan khusus
untuk penyusunan kurikulum tahun berikutnya. Maka pada kurikulum tercantum
program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
34
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
35
Terdapat beberapa stategi dalam penyususan kurikulum pada satuan
pendidikan di SD Negeri 1 Berkoh dengan melibatkan steakholder yang terkait dan
dalam penysuunannya melibatkan komponen-komponen sekolah seperti kepala
sekolah, guru, tendik dan komite.
Setelah tersusun Kurikulum satuan pendidikan maka pihak sekolah SD Negeri 1
mensosialisasikan Visi misi serta Tujuan guna tercapainya program dengan baik. Jika ada
suatu program yang belum teralisasikan bisa dicadikan catatan khusus untuk penyusunan
kurikulum tahun berikutnya. Maka pada kurikulum tercantum program jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang
B. SARAN
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 1 Berkoh disusun
sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
tahun pelajaran 2023-2024. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai
panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 1 Berkoh yang telah tersusun
ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala
sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan
dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Negeri 1 Berkoh sesuai
dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Maka
kesuksean program yang tercantum pada kurikulum SDN 1 Berkoh bisa tercapai
dengan baik maka perlunya kerjasama tim yang solid dan komunikatif agar dapat
meminimalisir hambatan-hambatan dalam implementasi programnya yakni
dengan, pendeksripsian atau job description untuk setiap tugas tegas agar tidak terjadi
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas serta pengambilan keputusan dengan
banyak memperhatikan pendapat dari segala aspek.
Bagi tenaga pendidik, dan kependidikan merupakan roda penggerak suatu
lembaga pendidikan, maka diharapkan dapat bersikap professional atau
meningkatkan komitmen dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri
1 Berkoh Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya
menjadi amal kebaikan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Miller, J. P, & W. Seller. 1985. Curriculum perspective and practice. New York and
London: Longman.
37