Disusun Oleh:
TAHUN 2022
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Makalah ini berjudul “Konsep
Kurikulum 2013” yang berisi tentang pengertian dan landsan kurikulum 2013, pinsip
pengembangan kurikulum 2013, komponen kurikulum 2013, dan pelaksanaan kurikulum
2013. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Kurikulum PAI Pendidikan Dasar dan Menengah. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih
kepada Dr. Fahrurrozi, M.Ag sebagai dosen mata kuliah Manajemen Kurikulum PAI
Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah banyak memberi bantuan, arahan, dan petunjuk
yang jelas sehingga mempermudah kami menyelesaikan tugas ini.
Terima kasih juga kepada teman-teman dari kelompok 1 yang telah mendukung
selesainya makalah ini tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat terbuka pada kritik dan saran yang membangun
sehingga makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pendidikan.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia ini teknologi selalu mengalami perkembangan begitupula dengan
pendidikan. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin jauh ke
depan. Sistem pendidikan di Indonesia pun perlu adanya kurikulum yang dapat
menjadikan pendidikan di Indonesia lebih maju. Kurikulum 2013 hadir sebagai
kurikulum baru untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengganti dari kurikulum sebelumnya
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 menjadi
kurikulum perbaikan yang memiliki elemen perubahan kurikulum pendidikan Indonesia
berupa standar yang dikenal dengan standar nasional pendidikan. Disamping kurikulum
2013 digunakan sebagai kurikulum pengganti, namun masih terdapat sekolah yang
menerapkan KTSP sebagai kurikulum dalam proses pembelajaran.
Kurikulum adalah rencana pemberian pembelajaran untuk tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi dari daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Kurikulum memiliki karakteristik yang dapat diketahui dari sekolah dan satuan
pendidikan melakukan pengoptimalan dalam kinerja, proses pembelajaran, pengelolaaan
sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian. (Mulyasa,
2010: 29).1
Kurikulum 2013 memiliki kelebihan yaitu dapat memicu peserta didik dalam
mengembangkan kompetensi siswa kearah analisis dan siswa menjadi lebih kreatif dalam
belajar. Kurikulum dapat meningkatkan pengajaran dalam pendidikan terutama dalam
pengajaran materi pembelajaran di sekolah. Kurikulum sendiri memiliki khas yaitu
1
Zaini, H. (2015). Karakeristik Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). El-Idare:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(01), hal. 16.
4
adaptif terhadap lingkungan dan kebutuhan bagi masyarakatnya. Berdasarkan paparan di
atas maka penulis tertarik membahas makalah tentang “Konsep Kurikulum 2013”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan landasan dari Kurikulum 2013?
2. Apa prinsip pengembangan dari Kurikulum 2013?
3. Apa saja komponen dari Kurikulum 2013?
4. Bagaimana pelaksanaan dari Kurikulum 2013?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan landasan dari Kurikulum 2013
2. Untuk mengetahui prinsip pengembangan Kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui komponen dari Kurikulum 2013
4. Untuk mengetahui pelaksanaan dari Kurikulum 2013
5
BAB II
PEMBAHASAN
2
Zaini, H. (2015). Karakeristik Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). El-Idare:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(01), hal. 21.
6
2. Landasan Kurikulum 2013
a. Landasan Filosofis
1) Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
Pancasila di Indonesia telah diyakini bersama sebagai dasar ideal bagi Negara
Indonesia yang dijadikan dasar hukum dari segala hukum, dan segala tingkah
laku maka dijadikan acuan dan tujuan pendidikan. Maksudnya di dalam
menjalankan sistem pendidikan harus membentuk manusia yang berasas
pancasila.3
2) Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
Hal ini menjadi landasan karena dalam keberhasilan peserta didik menerima
ilmu pengetahuan sangat ditentukan oleh falsafah pendidik terhadap
profesinya.
b. Landasan Yuridis
Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik dengan didasarkan
kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar isi.4
1) RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang perubahan Metogologi
Pembelajaran dan Penataan Kurikulum
2) PP. No. 19 tahun 2005 tentang Standart Naional Pendidikan
3) INPRES No. 1 tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan Prioritas
pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran
aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya asing dan
karakter bangsa.
3
Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI, (Surabaya : Elkaf, 2005), hal. 41.
4
Azis, R. (2016). Kerangka dasar dalam pengembangan kurikulum 2013. Jurnal Inspiratif Pendidikan, 5(2), hal.
289.
7
c. Landasan Konseptual
1) Relevansi pendidikan (link and match)
2) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
3) Pembelajaran Kontekstual (contextual teaching and learning)
4) Pembelajaran aktif (student active learning)
5) Penilaian yang valid, utuh,, dan menyeluruh.5
d. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standart dan
teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah
pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar kualitas nasional
dinayatakan sebagai SKL atau Standar Kompetensi Lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).
e. Landasan Empiris
Landasan ini adalah andasan yang memberikan arahan. Kurikulum 2013
diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Penilaian
hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi6.
5
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2013) hal. 65.
6
Azis, R. (2016). Kerangka dasar dalam pengembangan kurikulum 2013. Jurnal Inspiratif Pendidikan, 5(2), hal.
291.
8
2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan Pendidikan, jenjang
Pendidikan, dan program pendidikan.
3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
yang berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berfikir, dan keterempilan
psikomotorik yang kemudian dikemas dala berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan
kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum
didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
hidup.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan
peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap,
keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk
mengembangkan budaya belajar.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
9
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.7
7
Kebudayaan, K. P. D. (2012). Dokumen kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
8
Faridah, D. (2019). Pembelajaran Bahasa Arab Perspektif Kurikulum 2013. INTAJUNA: Jurnal Pemikiran,
Penelitian, Produk Bidang Pendidikan Bahasa Arab , 2 (2), hal.78.
9
Ibid hal. 80
10
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh
karena itu satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran untuk mendisain
skenario pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa yang pada
satuan pendidikan.10
4. Standar Penilaian
Penilaian bertujuan memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang
hasil peserta didik, baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari
hasil akhirnya.11 Adapun model penelilain yang terdapat dalam kurikulum 2013 dapat
berupa penilaian berbasis tes dan non tes (porfolio), menilai proses dan output dengan
menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
Standar Penilaian pendidikan dalam kurikulum 2013 sebagaimana telah disebutkan
dalam permendikbud No. 66 Tahun 2013 bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik. Adapun prinsif penilaian dalam peraturan baru (Pemendiknas No 66 tahun
2013) tersebut sebagai berikut:
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan
10
Ibid hal. 80
11
Ibid hal. 82
11
minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan
oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang
akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa penilaian dimaksudkan untuk mengukur tingkat pencapaian proses
pendidikan.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menyiapkan peserta didik baik psikis dan fisik untuk
ikut proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
atau materi yang hendak dipelajari, lalu mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan (atau menyampaikan garis besar cakupan materi yang terkait tema) dan
juga menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai, kemudian
menyampaikan kegiatan untuk menyelesaikan masalah atau tugas.
Tahap kegiatan inti, kegiatan dilakukan dengan pendekatan saintifik yang meliputi
kegiatan menanya dan mengkomunikasikan hasil. Dengan hal tersebut model
pembelajaran diskusi akan tepat dilakukan.
Tahap kegiatan penutup, dilakukan dengan kegiatan penutup guru bersama peserta didik
baik secara individu maupun kelompok melakukan evaluasi seperti melakukan upaya
tindak lanjut seperti pemberian tugas dan menginforasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. 12
12
Pohan, SA, & Dafit, F. (2021). Implementasi Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu , 5 (3), 1196.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum 2013 adalah sistem kurikulum yang berbasis pada pengembangan karakter
peserta didik untuk mencapai tujuan nasional pendidikan.
2. Landasan Kurikulum 2013
a. Landasan Filosofis : pancasila
b. Landasan yuridis Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19
tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22
tahun 2006 tentang Standar isi
c. Landasan Konseptual
d. Landasan Teoritis
Dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori pendidikan berbasis kompetensi
3. Prinsip Kurikulum 2013
Sebagaimana telah diamanatkan didalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya
kualitas peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, yang akan menjadi menentukan
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia
4. Komponen kurikulum 2013
Komponen kurikulum 2013 adalah tujuan, isi, proses, dan evaluasi.
5. Implementasi kurikulum 2013
Menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
13
DAFTAR PUSTAKA
Zaini, H. (2015). Karakteristik kurikulum 2013 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(01), 15-31.
Binti Maunah, Pendidikan Kurikulum SD-MI, (Surabaya : Elkaf, 2005), hal. 41.
Azis, R. (2016). Kerangka dasar dalam pengembangan kurikulum 2013. Jurnal Inspiratif
Pendidikan, 5(2), 286-292.
Faridah, D. (2019). Pembelajaran Bahasa Arab Perspektif Kurikulum 2013. INTAJUNA: Jurnal
Pemikiran, Penelitian, Produk Bidang Pendidikan Bahasa Arab , 2 (2), 69-87.
Pohan, SA, & Dafit, F. (2021). Implementasi Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu , 5 (3), 1191-1197.
14