Anda di halaman 1dari 12

KURIKULUM 2013: KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

OLEH

Amelia Khairuni (11611201760)


Mawaddah Rahmi (11611203135)

Abstrak

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pendidikan
dan perlu didesain dengan baik agar proses pembelajaran di sekolah mencapai tujuan
yang diinginkan. Pemaknaan realitas aktual praksis kurikulum berkaitan erat dengan
apa dan bagaimana kurikulum pendidikan yang selama ini berlaku dan diberlakukan.

Tujuan kurikulum adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem


kurikulum. Terdapat pro dan kontra dari setiap perubahan kurikulum. Terdapat
kelebihan dan kekurangan dari masing- masing. Namun sebagus apapun kurikulum
jika tidak didukung semua sarana pendukung tentu tidak akan tercapai sebagaimana
yang di harapkan. Berikut ini kami akan memaparkan kelebihan serta kekurangan
kurikulum 2013

Kata kunci: Kurikulum 2013, pendidikan.

1
DAFTAR ISI

ABSTRAK ..........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang.....................................................................................
2. Rumusan Masalah ..............................................................................
B. Pembahasan
1. Pengertian ...........................................................................................
2. Analisa ................................................................................................
C. Penutup
1. Kesimpulan ........................................................................................
2. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

2
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kurikulum pada hakekatnya adalah seluruh upaya untuk menjalankan
pembelajaran, utamanya dalam pendidikan di sekolah. Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada falsafah suatu negara atau pada tujuan standar dari
pelaksana pendidikan. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan
negara dalam bidang pendidikan, kurikulum sekolah di Indonesia menganut pada
standar-standar dari penyelenggaraan pendidikan, misalnya Standar Isi sebagai alur
dari dasar pijakan tujuan pembelajaran. Kenyataan perubahan kurikulum yang
dianggap sebagai sesuatu yang niscaya, mendatangkan berbagai tanggapan antara pro
dan kontra. Namun dalam praksisnya, problematika itu menjadi sesuatu yang perlu
dianalisis demi pengembangan pendidikan suatu bangsa. Bahkan kurikulum 2013
yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya memiliki kelebihan
serta kekuranagn sehingga meninbulkan pro dan kontra. Oleh karena itu judul ini
relevan dengan situasi pergantian kurikulum di Indonesia.
2. Rumusan Pembelajaran
a. Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013?
b. Bagaimana konsep kurikulum 2013
c. Apa kelebihan serta kekurangan kurikulum 2013?

3
B. Pembahasan

1. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses


belajar mengajar di bawah bimbingandan tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta staf pengajarnya (Nasution . 2005).

Kurikulum seperti yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang


no.20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan peraturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran, maka para pengembang kurikulum


terus melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan. Kurikulum 2013
merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum
2013. Kurikulum 2013 diberlakukan secara bertahap mulai dari tahun ajaran 2013-
2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang telah siap
melaksanakannya. Pada tahun ajaran 2013/2014, kurikulum 2013 dilaksanakan secara
terbatas untuk kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), kelas VII
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan kelas X Sekolah
Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA).
Pada tahun ajaran 2015/2016 diharapkan kurikulum 2013 telah dilaksanakan di
seluruh kelas I sampai dengan kelas XII.

2. Konsep Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas


dalam rintisan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan
karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006.1 KTSP memberikan otonomi penuh kepada lembaga
1
Gusma Afriani, Telaah dan Perkembangan Kurikulum, Jogjakarta: Aswaja Pressindo, 2013, hlm.97

4
sekolah itu untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan kemampuan serta
kesanggupan masing-masing. Sedangkan kurikulum 2013 kembali ke model lama
yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah.

Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus


melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem
pendidikan itu sendiri. Pendidikan karakter pada kurikulum 2013 diharapkan dapat
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan
budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan seimbang sesuai dengan
standar kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.

Di dalam konsep kurikulum 2013, dikenal kompetensi inti (KI), dan


kompetensi dasar (KD). Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah
mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau
menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi Lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.

Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar


Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada tiap tingkatan kelas
atau program. Sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai
kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran
(PP.32/2013: pasal 1 ayat 13).

3. Landasan dan Prinsip-Prinsip Kurikulum 2013

5
Berikut ini landasan-landasan yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum 2013.

a. Landasan Filosofis

Adapun landasan filosofis tersebut adalah:

1) Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam


pembangunan pendidikan.

Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,


kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.

2) Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar


1945. Undang-undang nomor 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 22 tahun 2006 tenatng standar isi.

3) Landasan Teoritis

Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan


teori pendidikan berbasis kompetensi.

4) Landasan Empiris

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus
selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan
zaman. Namun demikian, perubahan dan pengembangan kurikulum harus dilakukan
secara terarah dan tidak asal-asalan.2

4. Pendekatan Saintific dalam Kurikulum 2013


2
Riswani, Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Kurikulum 2013, Pekanbaru: Mutiara pesisir
Sumatra, 2015. Hlm 10

6
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogiek modern dalam
pembelajaran menggunakan dan pendekatan ilmiah sebagai katalisator utamanya.
Kurikulum menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) yang meliputi
kegiatan mengamati, bertanya, mencoba, mongolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta untuk semua mata pelajaran. Akan tetapi untuk mata pelajaran, materi, atau
situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah tidak selalu tepat diaplikasikan
secara prosedural.

5. Asumsi Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 yang berbasis karakteristik dan kompetensi, asumsi
merupakan parameter untuk menentukan tujuan dan kompetensi yang akan
dispesifikasikan. Sedikitnya ada tujuh asumsi yang mendasari kurikulum 2013
berbasiskarakter dan kompetensi, yaitu :
a. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru profesional, dan tidak
mampu melakukan proses pembelajaran secara optimal. Oleh karena
itu, penerapan kurikulum berbasis kompetensi menurut peningkatan
kemampuan profesional guru.
b. Banyak sekolah yang hanya mengoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalama, sehingga mengajar diartikan sebagai kegiatan menyajikan
materi yang terdapat dalam setiapmata pelajaran.
c. Peserta didik bukanlah tabung kosong atau kertas putih bersih yang
dapat diisi atau ditulis sekehendak guru, melainkan individu yang
memiliki sejumlah potensi yang perlu dikembangkan.
d. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi, dalam hal
tertentu memiliki potensi tinggi, tetapi dalam hal lain mungkin biasa
biasa saja, bahkan rendah. Disamping itu, mereka memiliki tingkatan
yang berbeda dalam menyikapi situasi baru, sehingga guru harus dapat
membantu menghubungkan pengalaman yang sudah dimiliki dengan
situasi baru.

7
e. Pendidikan berfungsi mengkondisikan lingkungan untuk membantu
perseta didik mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya
secara optimal.
f. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensi
potensial yang tersusun secara sistematis, sebagai jabaran dari seluruh
aspek kepribadian peserta didik, yang mencerminkan keterampilan
yang dapat diterapkan dalam kehidupan.
g. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai
kemungkinan kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensinya secara optimal. Dalam hal ini tugas guru adalah
memberikan kemudahan dan kesempatan belajar kepada peserta didik
untuk menemukan ide dan menerapkan strategi belajar sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing.

6. Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013

Kelebihan kurikulum ini meliputi: Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif
dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
Adanya penilaian dari semua aspek yaitu, penentuan nilai bagi siswa bukannya hanya
didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek,
sikap dan lain-lain. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang
telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.

Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Terdapat banyak sekali kompetensi yang dibutuhkan
sesuai dengan perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter, metodologi
pembelajran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan. 15 Materi
pelajaran yang akan disampaikan sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan
sosial.

8
Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global. Terlihat pada tingkatan SD, penerapan sikap masih dalam ruang
lingkup lingkungan sekitar, sedangakan untuk tingkat SMP penerapan sikap dituntut
untuk diterapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada. Sementara itu,
untuk tingkat SMA atau SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian yang
mencerminkan kepribadian bangsa dalam pergaulan dunia. Standar penilaian
mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan
pengetahuan secara proposional. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
Tidak lagi memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena pemerintah
menyiapkan semua komponen kurikulum samapi buku teks dan pedoman
pembahasan sudah tersedia.

Sifat pembelajaran sangat kontekstual. Meningkatkan motivasi mengajar


dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal. Buku dan
kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan memacu guru untuk
membaca dan menerapkan budaya literasi dan membuat guru memiliki keterampilan
membuat RPP, dan menerapkan pendekatan saintifik secara benar

Kekuranga kurikulum 2013 meliputi: Guru banyak keliru, karena beranggapan


dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas,
padahal banyak mata 16 pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru. Terdapat
banyak guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini. Karena
kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para
guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa
membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dari pelatihan-pelatihan dan
pendidikan agar merubah paradigma guru sebagai pemberi materi menjadi guruyang
dapat memotivasi siswa agar kreatif.

Kurangnya pemahaman guru dengan pendekatan saintifik. Kurangnya


keterampilan guru merancang RPP Guru tidak banyak yang menguasai penilaian

9
autentik. Tugas menganalisis SKL. KI, KD, buku siswa dan buku guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat
dalam kasus ini. Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan
siswa mempunyai kapasitas yang sama. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi
proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi
faktor penghambat. Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasai siswa sehingga
tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang
kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang guru tersebut ambil. Beban belajar
siswa dan termasuk guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu
lama.3

C. PENUTUP
1. Kesimpulan

Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 juli 2013, dan
kurikulum ini sudah dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-
3
http://digilib.unila.ac.id

10
sekolah tertentu saja. 1 Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian
penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis 2004 yang berbasis
kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Jadi perubahan
kurikulum pendidikan suatu tuntutan yang mau tidak mau harus tetap dilakukan
tinggal penetapan tentang waktu saja.

2. Saran

Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum yang terdahulu.


Setiap kurikulum pastinya memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Oleh
karena itu kita harus tetap mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki
kualitas pendidikan Indonesia agar lebih baik lagi. Sehingga anak-anak bangsa tidak
hanya tumbuh menjadi anak yang cerdas tapi juga menjadi anak yang berakhlak
mulia.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai