(DOKUMEN 1)
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dosen Pembimbing:
Zakariyah, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Umrotus Sholikah (06020121072)
Rossa Lailatul Fitri (06020121068)
Jazilatul Athiyyah (06020121049)
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Praktik menyusun dokumen kurikulum 2013 ke-1 (dokumen 1) dengan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang
kita nantikan syafaatnya kelak di hari kiamat.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dosen Zakariyah, M.Pd.I. selaku dosen
mata Pengembangan Kurikulum dan seluruh pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca
mendapatkan wawasan baru setelah membaca makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini jauh
dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, kami selaku penyusun memerlukan saran dan kritik yang mendukung
demi kesempurnaan makalah yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Latar belakang kurikulum 2013 ................................................................ 3
B. Tujuan kurikulum 2013 ............................................................................ 5
C. Struktur Kurikulum 2013.......................................................................... 6
D. Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum 2013 .......................................... 12
E. Pelaksanaan Kurikulum 2013 ................................................................. 13
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 17
Kesimpulan................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumen 1 dalam Kurikulum 2013 merupakan sebuah dokumen penting
yang menjadi landasan dalam penyusunan kurikulum yang lebih rinci dan
detail. Dokumen ini berisi tentang visi, misi, tujuan, dan struktur kurikulum.
Dokumen 1 menjadi acuan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), silabus, dan lain-lain.
Latar belakang tentang Dokumen 1 dalam Kurikulum 2013 adalah
adanya kebutuhan untuk merancang kurikulum yang lebih terintegrasi dan
komprehensif. Sebelum Kurikulum 2013 diterapkan, Indonesia sudah
menerapkan beberapa kurikulum nasional seperti Kurikulum 1975, Kurikulum
1984, Kurikulum 1994, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Namun, kurikulum-kurikulum tersebut dinilai masih belum mampu
memberikan hasil yang memadai bagi dunia pendidikan Indonesia.
Oleh karena itu, pada tahun 2013, Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merancang Kurikulum 2013 sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013
dirancang dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi yang lebih komprehensif dan terintegrasi.
B. Rumusan Masalah
Adanya paparan latar belakang di atas, dapat diketahui rumusan masalah
dalam makalah ini terurai sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang kurikulum 2013?
2. Apa tujuan kurikulum 2013?
3. Bagaimana struktur kurikulum 2013?
4. Bagaimana pembelajaran dan evaluasi struktur kurikulum 2013?
5. Bagaimana pelaksanaan Kurikulum 2013?
1
C. Tujuan
Adanya temuan rumusan masalah di atas, dapat diketahui bahwa tujuan
dibuatnya makalah ini ialah
1. Untuk mengetahui latar belakang kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui tujuan kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui struktur kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui pembelajaran dan evaluasi struktur kurikulum 2013.
5. Untuk mengetahui pelaksanaan Kurikulum 2013.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hari Setiadi, PELAKSANAAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013, Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan, vol 20, No 2, 167.
3
semua mata pelajaran oleh suatu kompetensi yaitu kompetensi inti dari tiap
tingkatan kelas. Pembelajaran yang terjadi akibat implementasi dari kurikulum
2013 ini adalah adalah Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, tetapi
pembelajaran lebih banyak berpusat pada aktivitas siswa. Karena pembelajaran
lebih banyak berpusat pada siswa akibatnya pembelajaran tidak lagi menjadi
satu arah tetapi lebih bersifat interaktif. Kurikulum 2013 juga menuntut agar
dalam pembelajaran terjadi aktivitas aktif dan menyelidiki dan diharapkan juga
guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dapat merancang pembelajaran
agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
kontekstual dan nyata.
Pembelajaran yang selama ini terjadi yaitu pembelajaran yang terlalu
luas yang mengakibatkan terlalu banyak materi diajarkan. Penyampaian materi
pengetahuan hanya merupakan sebuah kegiatan transfer ilmu belaka yang
artinya guru hanya memindahkan pengetahuan saja kepada siswa tanpa
memperhatikan apakah siswa memahami atau tidak pengetahuan yang
diberikan tersebut. Berbeda halnya dengan kurikulum 2013, kurikulum ini
memaksa guru agar mengerti betul karakteristik dari siswanya. Materi
pengetahuan yang disampaikan guru harus mampu menunjukkan perilaku yang
khas yang mampu memberdayakan kaidah keterkaitan antar materi.
Pembelajaran pada kurikulum 2013 juga mengharapkan agar guru dapat
memahami bagaimana menggunakan alat multimedia yaitu berbagai peralatan
teknologi pendidikan yang mampu mengorganisasikan siswa dalam belajarnya.
Satu hal yang sangat menarik tentang kurikulum 2013 yaitu siswa dalam
belajarnya memperoleh dokumen belajar sesuai dengan ketertarikannya dan
potensinya dalam belajar, sehingga tidak lagi siswa yang dalam tingkatan yang
sama harus diberikan dokumen belajar yang sama. Hal ini menggugurkan
pembagian jurusan di sekolah menengah atas yang selama ini dilakukan pada
waktu siswa naik ke kelas XI, akan tetapi pembelajaran dan dokumen belajar
siswa akan diperoleh siswa pada waktu siswa tersebut duduk pertama sekali di
bangku sekolah menengah atas. Pembelajaran yang tadinya hanya transfer ilmu
4
pengetahuan akhirnya menuntut terjadinya pertukaran pengetahuan antara guru
dengan guru lainnya, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa lainnya. 2
2
Annisa Eka Fitri, Sri Saparahayuningsih dan Nesna Agustriana, PERENCANAAN
PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013, Jurnal Potensia, vol 2, No 1, 2017, 4.
5
berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan
lebih produktif.
Kurikulum 2013 menuntut agar dalam pelaksanaan pembelajaran siswa
diberi kebebasan berpikir memahami masalah, membangun strategi
penyelesaian masalah, mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka. Kegiatan
guru dalam pembelajaran adalah melatih dan membimbing siswa berpikir kritis
dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Guru harus berupaya untuk
mengorganisasikan kerjasama dalam kelompok belajar, melatih siswa
berkomunikasi menggunakan grafik, diagram, skema, dan variabel.
Diharapkan seluruh hasil kerja selalu dipresentasikan di depan kelas untuk
menemukan berbagai konsep, hasil penyelesaian masalah, aturan serta prinsip
yang ditemukan melalui proses pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya
ditekankan pada satu aspek saja tetapi keseimbangan pada aspek afektif, aspek
psikomotorik, dan aspek kognitif. 3
3
Sarah Azhari Pohan dan Febrina David, Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar, Jurnal Basicedu, vol 5, No 3, 2021, 1191.
4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dokumen Kurikulum 2013, (Jakarta: Kemendikbud,
2012), 13.
5
Ibid., 13-17.
6
tahunnya. Untuk Tahun I, II, dan III, beban belajarnya masing-masing
adalah 30, 32, dan 34 jam per minggu, sedangkan untuk Tahun IV, V, dan
VI, beban belajarnya adalah 36 jam per minggu. Durasi jam belajar di SD
adalah 40 menit.
7
kemampuan/keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran
serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema yang
dipilih memberikan makna kepada konsep dasar tersebut sehingga peserta
didik dapat memahaminya dengan terkait dengan kehidupan nyata. Hal ini
membuat pembelajaran memberikan makna nyata kepada peserta didik.
Lingkungan alam dan kehidupan manusia dijadikan tema karena keduanya
memberikan makna yang substansial terhadap bahasa, PPKn, matematika,
dan seni budaya karena keduanya adalah lingkungan nyata di mana peserta
didik dan masyarakat hidup. Integrasi KD dari IPA dan IPS ke mata
pelajaran lainnya memiliki peran penting sebagai pengikat dan
pengembang KD mata pelajaran lainnya. Pendekatan ini juga didasarkan
pada pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt, di mana integrasi
KD diorganisasikan dalam pembelajaran tematik dapat membantu peserta
didik memahami konten mata pelajaran secara lebih holistik.
2. Struktur Kurikulum SMP
Beban belajar di SMP untuk kelas VII, VIII, dan IX adalah 38 jam
per minggu, dengan durasi satu jam pelajaran adalah 40 menit.
Berikut Struktur Kurikulum SMP
8
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
(termasuk muatan lokal)
3. Prakarya 2 2 2
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
9
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER
MINGGU
X XI XII
Kelompok Wajib
1.
Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3.
Bahasa Indonesia 4 4 4
4.
Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6.
Bahasa Inggris 2 2 2
7.
Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya 2 2 2
9.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 2 2 2
Kesehatan
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Wajib per minggu 23 23 23
Kelompok Peminatan
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA) 20 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi 28 28 28
(SMK)
10
Kel
MATA as
PELAJA
X XI XII
RAN
Kelompok Wajib 23 23 23
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
11
yang menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai, etika, estetika, logika,
dan kinestetika, serta menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,
kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Dalam pembelajaran Kurikulum 2013, peserta didik adalah subjek yang
memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi,
dan menggunakan pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran harus
berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Pembelajaran
Kurikulum 2013 juga mengembangkan suasana belajar yang memberi
kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka
sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri
untuk belajar, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya. Dalam
pembelajaran Kurikulum 2013, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara
aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi dengan pengalaman
belajar yang variatif. 6
Adapun pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilakukan dengan
dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif hingga tahun ajaran 2015-2016 dan
evaluasi sumatif secara menyeluruh pada tahun ajaran 2016 untuk menentukan
kelayakan ide, dokumen, dan implementasi kurikulum. Tujuan dari evaluasi
tersebut adalah untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan
membantu kepala sekolah serta guru dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Evaluasi dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan di wilayah
kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran. Evaluasi dilakukan pada akhir
tahun ke-2 dan ke-5 SD, tahun ke-8 SMP, dan tahun ke-11 SMA/SMK dengan
hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki kelemahan hasil belajar peserta
didik di kelas/tahun berikutnya. Selain itu, evaluasi akhir tahun ke-6 SD, ke-9
6
Kementerian Agama Islam, Kurikulum 2013, (Jakarta: Kemenag, 2020), 2-3.
12
SMP, dan ke-12 SMA/SMK dilakukan untuk menguji efektivitas kurikulum
dalam mencapai Standar Kemampuan Lulusan (SKL). 7
7
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit., 20-21.
8
Masnur Muslich, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, cet 2, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2007), hal. 53.
13
h. Kegiatan penutup
i. Memilih sumber belajar
j. Menentukan penilaian
Untuk dapat menyusun RPP yang baik dan benar, selain
memperhatikan prinsip pengembangan dan penyusunan tersebut, para
gurujuga harus mengikuti langkah-langkah dalam menyusun RPP,
khususnya pada Kurikulum 2013. Menurut Permendikbud No. 81 tahun
2013 ada beberapa langkah yang harus diikuti dalam penyusunan RPP,
antara lain sebagai berikut : 9
a. “Guru mencantumkan identitas, yang terdiri atas: nama sekolah, mata
pelajaran / tema, atau subtema, kelas, semester, alokasi waktu yang
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai”.
b. “Menentukan Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pencapaian
kompetensi yang dikutip dari silabus”.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar
dengan menggunakan kata - kata operasional.
d. “Mencantumkan materi ajar yang ditulis dalam bentuk uraian sesuai
dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi”
e. “Memilih metode pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap
kompetensi yang hendak dicapai yang tergambar jelas pada indikator
pencapaian kompetensi”.
f. “Dekapan pembelajaran ini menganalisis: kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan akhir”.
g. “Mencantumkan sumber dan media belajar yang digunakan”
9
Siti Nursyamsiyah, Abdurachman Habibullah, Achmad Aminullah " Analisis Kemampuan Guru
Pendidikan Agama Islam Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum
2013", Jurnal Penelitian Ipteks, Vol. 6 No. 1 Januari 2021, 36-37.
14
h. “Pemilihan sumber belajar mengacu pada rumusan yang ada pada
silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber
rujukan, lingkungan, media cetak dan elektronik, narasumber, alat dan
bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional dan bisa
langsung dikatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya sumber
belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus
dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya”
i. “Menentukan penilaian yang meliputi penilaian proses dan hasil
belajar. Yang terdiri dari teknik, bentuk, instrumen penilaian (tes dan
non tes), kunci jawaban dan pedoman penskoran serta tugas”
2. Bahan Ajar
Pada pelaksanaan kurikulum 2013 sebagian besar materi atau buku
ajar sudah disiapkan oleh pemerintah pusat, meskipun materi atau bahan
ajar sudah tersedia bukan berarti guru tidak perlu mengembangkan bahan
sendiri sebagai bahan ajar pengayaan. Bagi siswa, seringkali bahan yang
terlalu banyak membuat mereka bingung, untuk itu maka guru perlu
membuat bahan ajar pengayaan untuk menjadi pedoman bagi siswa.
Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yang
dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa kita. Ada
sejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial, geografis,
dan budaya. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat
disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial,
budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan
perkembangan siswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar
belakang keluarga dan lain-lain. Untuk itu, maka bahan ajar yang
dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa
sebagai sasaran.
3. Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar sangat penting dilakukan untuk
menentukan sumber belajar yang sesuai dengan pembelajaran yang
15
dilakukan. Guru secara mandiri atau bersama- sama dengan siswa dapat
menentukan sumber belajar yang digunakan dalam mempelajari dan
memahami pengetahuan- pengetahuan baru. Haryono (2015:45)
pertimbangan pemilihan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
yaitu:
a. Sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Sesuai dengan kemampuan berpikir siswa
c. Ekonomi artinya murah, murah atau tidak mahal disini juga
memperhitungkan lama pemakaian, jumlah pemakai, langka atau
tidaknya sumber belajar dan keakuratan dari pemakaian sumber
belajar.
d. Praktis yaitu tidak memerlukan perawatan yang khusus dan tidak
rumit dalam pengelolaannya.
e. Sederhana artinya pengaturan sumber belajar mudah dan tidak
memerlukan tenaga terampil khusus.
f. Fleksibel yaitu sumber belajar dapat digunakan dalam berbagai situasi
dan kondisi.
g. Luwes yaitu dalam perencanaan dan pelaksanaan tidak kaku.
h. Guru dapat mengelola sumber belajar sesuai dengan kemampuan dan
keterampilannya
i. Tersedia di sekitar lingkungan
j. Membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa
16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada kurikulum 2013 pembelajaran itu tidak hanya menekankan pada aspek
kognitif saja, tetapi harus meliputi ketiga aspek. Pola pikir yang menjadi rumusan
dalam pembentukan kurikulum itu adalah memandang bahwa standar kompetensi
lulusan diturunkan dari kebutuhan.
Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan berbasia sains dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi
emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
Dalam pembelajaran Kurikulum 2013, peserta didik adalah subjek yang
memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan
menggunakan pengetahuan. Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum
dilakukan dengan dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif hingga tahun ajaran
2015-2016 dan evaluasi sumatif secara menyeluruh pada tahun ajaran 2016.
Pelaksanaan kurikulum 2013 mencakup beberapa hal, yakni penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sumber belajar, dan bahan ajar yang
sesuai dengan kurikulum 2013.
17
DAFTAR PUSTAKA
18