Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan


Dosen Pengampu : Muhammad Alie Muzakki, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Munawarotus Sholihah (221330001112)


2. Nur Azizah (221330001054)
3. Tasya’ah (221330001079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahuwa Ta’ala karena
limpahan rahmat, nikmat, hidayah serta inayah-Nya. Atas nikmat iman, islam dan
ihsan yang telah dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan dan menyusun makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tak
lupa kami haturkan ke pangkuan beliau junjungan kita Nabi Agung Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang senantiasa kita nantikan syafa’atnya di
Yaumul Qiyamah kelak.
Makalah ini membahas materi tentang “Peran Teknologi Pendidikan
Dalam Implementasi Kurikulum 2013”. Dimana pembahasan yang lebih rinci dari
materi tersebut yang akan kami kelompokkan menjadi tiga bagian. Setiap kajian
akan kami bahas secara mendalam agar pembaca dapat memahami semua sudut
pembahasan dari materi ini. Kami menggarap dan menyusun makalah ini sesuai
bahan kajian yang telah kami rangkum sedemikian rupa, dan juga yang telah kami
dapatkan dari berbagai sumber referensi dengan harapan dapat bermanfaat bagi
para pembaca terutama bagi teman-teman mahasiswa yang akan mendiskusikan
materi ini.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Muhammad Alie Muzakki, M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Teknologi
Pendidikan, yang telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang kami susun ini merupakan makalah yang pastinya banyak
dengan kekurangan, maka dari itu kami sebagai tim penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Kami nantikan kritik dan saran dari para pembaca, atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jepara, 14 Oktober 2023


Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Makalah ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Pengertian Kurikulum 2013 ......................................................................... 3

B. Implementasi Kurikulum 2013 .................................................................... 5

C. Peran Teknologi Pendidikan dalam Implementasi Kurikulum 2013 ......... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

A. Simpulan .................................................................................................... 13

B. Saran ........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 (K-13/Kurtilas) adalah kurikulum yang berlaku
dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum
tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum 2006
(yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang
telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam
masa percobaannya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah
menjadi sekolah rintisan.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam
Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi
yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dan
sebagainya sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi
Matematika.
Pendekatan kurikulum 2013 SD/MI dapat disesuaikan dengan
kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu di dalam kurikulum 2013
dilakukan pengautan tata kerja guru yang bersifat kolaboratif. Penguatan
materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik. Struktur Kurilukum 2013 terdiri dari
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi inti dirancangn
seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi init, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga dengan baik.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pemahaman tentang kurikulum 2013?
b. Bagaimana cara mengimplementasikan kurikulum 2013?
c. Apa peran teknologi pendidikan dalam implementasi kurikulum 2013?

1
C. Tujuan Makalah
a. Untuk memahami tentang kurikulum 2013.
b. Untuk memahami cara implementasi kurikulum 2013.
c. Untuk mengetahui peran teknologi pendidikan dalam implementasi
kurikulum 2013.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013


Kurikulum pada mulanya dari kata “curir” yang berarti pelari dan
“curere” yang bermakna tempat berpacu yang dapat diartikan sebagai
jarak yang harus ditempuh pelari mulai dari start sampai finish untuk
memperoleh mendali (Muzamiroh, 2013). Menurut Paduppai (dalam Rouf,
A dan Lufita, R, 2018: 910-911), mengemukakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan isi dan materi pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan KBM di sekolah.
Adapun menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003: 4), memberikan
definisi kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan KBM (Trianto 2014). Jika kita mengacu pada Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ada
dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah
cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum tidak ada begitu saja dan kemudian keberadaannya juga
dibiarkan begitu saja, namun kurikulum perlu disusun dan disesuaikan
dengan kebutuhan zaman yang ada. Karena pada dasarnya istilah
kurikulum tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi
mencangkup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang
dialami secara langsung oleh siswa dan mempengaruhi pribadinya.
Pengertian kurikulum juga sering dikaitkan dengan beberapa dimensi
seperti, dimensi ide, dimensi rencana, dimensi aktifitas dan dimensi hasil.
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan
nasional telah mengalami perubahan. Perubahan tersebut merupakan
konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya,
ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab,

3
kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan
secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan
yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan
pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya
(Syarwan, A 2014).
Sedangkan kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai
diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah
pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya. Yang menjadi
pusat perhatian pada kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan
keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dalam hal ini, kurikulum 2013
berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap
dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik
melalui pengetahuan yang diterima di sekolah.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi
(outcomes-based curriculum) oleh karena itu pengembangannya
dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Dalam konstruk dan
isinya Kurikulum 2013 mementingkan terselenggaranya proses
pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Proses belajar yang dilakukan
dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan
penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk. Struktur Kurikulum
terdiri dari Kompetensi Inti, yaitu:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi pengetahuan.
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi ketrampilan.
Di dalam kurikulum 2013 yang menekankan kepada aspek sikap
juga mengharuskan guru menjadi tauladan yang baik, agar siswa terbiasa
dengan penanaman karakter yang baik. Dalam proses penilaian sikap, guru

4
juga harus memiliki penilaian yang akurat melalui beberapa instrumen
penilaian yang ada. Peran guru dalam kompetensi sikap disini bukan hanya
sebagai penilai, melainkan sebagai pembangkit perubahan dalam diri
siswa. Bukan hanya menilai sejauh mana karakter siswanya di dalam
kelas, namun guru juga harus melihat seberapa besar perubahan yang
terjadi di dalam diri siswa. Hendaknya penilaian ini dilakukan secara
akurat perindividu, karena penilaian sikap tidak bisa dinilai berdasarkan
rata-rata siswa di kelas.
Kurikulum 2013 dihadirkan untuk membangun siswa yang siap
mengahadapi perkembangan zaman di masa mendatang. Dimana
dibutuhkan keterampilan-keterampilan yang mendasar untuk dimiliki,
diantaranya adalah keterampilan dalam berpikir kritis. bentuk
keterampilan abad 21 adalah berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan
permasalahan, keterampilan berpikir yang kreatif, metakognisi,
keterampilan dalam berkomunikasi, keterampilan berkolaborasi,
keterampilan berliterasi serta keterampilan untuk memahami kehidupan
dan pekerjaan. Berpikir kritis menjadi dasar bagi keterampilan lainnya
dikarenakan berhubungan dengan kemampuan individu dalam
mengembangkan pola pikirnya. Dengan pemahaman tersebut, Kurikulum
2013 diharapkan mampu mengaplikasikan keterampilan-keterampilan
untuk membekali siswa di masa mendatang.

B. Implementasi Kurikulum 2013


Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 perlu diperhatikan hal-hal
berikut, yaitu:
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b. Pengembangan potensi, kecerdasan dan Madrasah Ibtidaiyah Negeriat
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
d. Tuntutan pengembangan daerah dan nasional.
e. Tuntutan dunia kerja.

5
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global.
i. Persatuan dan nilai-nilai kebangsaan.
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
k. Kesetaraan jender.
Kurikulum 2013 dilaksanakan untuk membentuk karakter dan
keterampilan dari masing-masing peserta didik. Pemerintah memberikan
sosialisasi selama implementasi Kurikulum 2013 berupa diklat untuk
menunjang kelancaran implementasi Kurikulum 2013 dan supaya guru
memperoleh wawasan mengenai Kurikulum 2013.
Mulyasa (2013:48) Guru menggunakan program semsester
sebagai pedoman dalam mengajar yang dibuat berdasarkan silabus dan
dalam implementasi Kurikulum 2013 guru melakukan penilaian berupa
penilaian portofolio, rubrik penilaian, penilaian diri, dan juga tugas serta
ulangan harian yang kemudian dari penilaian-penilaian tersebut guru bisa
memberikan penilaian untuk mengisi rapor yang berupa deskripsi dari
kemampuan yang dimiliki dari masing-masing peserta didik.
Implementasi Kurikulum 2013 (K13) di Sekolah Dasar (SD)
dapat bervariasi tergantung pada kebijakan sekolah dan pemerintah daerah.
Namun, secara umum, berikut adalah beberapa karakteristik yang mungkin
ditemukan dalam implementasi K13 di SD:
1. Pembelajaran Tematik: K13 mendorong pembelajaran tematik di SD,
di mana berbagai mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial
dapat terintegrasi dalam satu tema atau proyek pembelajaran.
2. Pengembangan Sikap dan Karakter: K13 juga menekankan
pengembangan sikap, nilai, dan karakter positif pada siswa, seperti
kerja sama, kreativitas, dan kemandirian.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek: Pembelajaran .berbasis proyek
digunakan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dalam

6
konteks nyata. Siswa akan terlibat dalam proyek-proyek yang relevan
dengan topik atau tema tertentu.
4. Penilaian Formatif: K13 mendorong penggunaan penilaian formatif,
yang berfokus pada pemahaman siswa selama proses pembelajaran.
Guru akan terlibarahkan untuk memberikan umpan balik yang
membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.
5. Pengurangan Materi Pelajaran: K13 mengurangi jumlah materi
pelajaran yang harus dipelajari siswa dalam satu tahun ajaran. Ini
bertujuan untuk memberikan lebih banyak waktu bagi siswa untuk
memahami konsep secara mendalam.
6. Penggunaan Bahan Ajar Terintegrasi: Bahan ajar yang mendukung
pendekatan tematik dan terintegrasi sering digunakan, seperti buku
teks dan materi pembelajaran berbasis teknologi.
7. Pendekatan Berbasis Kompetensi: K13 menekankan pengembangan
kompetensi umum dan khusus pada siswa, yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
8. Pengembangan Literasi dan Numerasi: Literasi dan numerasi tetap
menjadi fokus utama dalam K13, dengan upaya untuk meningkatkan
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa.
Faktor pendukung implementasi Kurikulum 2013 lebih kepada
dukungan untuk kepala sekolah dan guru berupa fasilitas yang dimiliki
sekolah dan juga pedoman yang diberikan oleh pemerintah untuk dijadikan
panduan oleh kepala sekolah dan guru dalam implementasi kurikulum di
sekolah maupun di kelas. Faktor pendukung lainnya yaitu buku untuk
pegangan peserta didik dan guru diberikan oleh pemerintah sehingga hal
tersebut bisa meringankan beban peserta didik yang awalnya harus
membeli buku sekarang mendapat buku dari pemerintah. Orang tua peserta
didik dan juga peserta didik merupakan salah satu pendukung dalam
implementasi Kurikulum 2013. Orang tua peserta didik dan peserta didik
merasa senang dengan adanya Kurikulum 2013 karena bisa memudahkan

7
anak ketika belajar dan anak tidak cepat merasa bosan dalam mengikuti
pembelajaran.
Faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 meliputi: 1)
guru merasa kesulitan dalam membuat RPP untuk Kurikulum 2013, 2)
Target menyelesaikan satu tema dalam waktu 1,5 bulan, guru ditarget
untuk menyelesaikan satu hari satu PB dan satu tema selama 1,5 bulan
merupakan hambatan tersendiri bagi guru karena dalam waktu satu hari
guru belum tentu bisa menyelesaikan satu PB, 3) guru merasa kesulitan
dalam membagi waktu antara mengajar dan menyelesaikan administrasi
Kurikulum 2013, karena jika guru lebih fokus pada pemenuhan
administrasi maka guru merasa tidak akan bisa optimal dalam mengajar,
dan 4) penilaian, untuk melakukan penilaian pembelajaran Kurikulum
2013 guru harus benar-benar teliti karena guru harus mendeskripsikan
kemampuan masingmasing peserta didik baik berupa kelebihan dan
kekurangan dalam mencapai suatu KD.
Acuan operasional pelaksanaan kurikulum 2013 ini menunjukkan
bahwa keterkaitan kurikulum dan pembelajaran juga mengikuti model
siklik. Keragaman agama, potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan, karakteristik satuan pendidikan, kecerdasasan dan minat,
tuntutan dunia kerja, jender, serta perkembangan global mempengaruhi
model dan strategi pembelajaran yang dikembangkan masing-masing
satuan pendidikan pada masing-masing daerah (Permendiknas 2006).
Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional
merancang pembelajaran afektif dan bermakna, mengorganisasikan
pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan
prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta
menetapkan kriteria keberhasilan. Berkaitan dengan hal tersebut akan
dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum,
dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter

8
peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam
menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah diprogramkan. Guru harus menyadari bahwa
pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan
aspek pedagigis, psikologi, dan didaktis secara bersamaan.
b. Mengorganisasikan Pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk
mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat
lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorgsnisasian
pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan
pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan
tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan
penataan kebijakan.
c. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam
pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual(contextual
teaching and learing), bermain peran, pembelajaran partisipatif
(participative teaching and learning), belajar tuntas (mastery learning),
dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism teaching and
learning).
d. Melaksanakan Pembelajaran, Pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum
2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi
dan karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan
tersebut maka kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart,
indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan
kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan
memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optmal.dalam
hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

9
perilaku kearah yang lebih baik. Pada umumnya kegiatan pembelajaran
mencangkup kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti atau
pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir atau
penutup.

C. Peran Teknologi Pendidikan dalam Implementasi Kurikulum 2013


Teknologi Pendidikan adalah kombinasi dan pembelajaran, belajar,
pengembangan, pengelolaan, dan teknologi lain yang diterapkan untuk
memecahkan persoalan pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan
salah satu cabang dari disiplin ilmu pendidikan yang berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi. Sejak dimasukkannya unsur teknologi
kedalam kajian dan praktek pendidikan, sejak itulah disiplin ilmu
teknologi pendidikan lahir. Perkembangan teknologi pendidikan dimulai
oleh Negara-negara yang maju dibidang toknologinya, hal ini bisa
dimaklumi karena sumbangan teknologi terhadap pendidikan merupakan
motor penggeraknya. Meskipun demikian tidak bisa digeneralisasikan
bahwa Negara yang tidak maju bidang teknologinya akan tertinggal
dibidang teknologi pendidikannya. (Amin & Nia, 2019).
Tenaga pendidik bisa memanfaatkan teknologi menjadi media
pembelajaran atau mediator dalam menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik melalui beberapa aplikasi, seperti zoom, google
classroom, google meeting atau melalui whatsapp group. Dengan
menggunakan media pembelajaran diatas tenaga pendidik dapat membuat
penjelasan materi yang menarik dan tidak monoton supaya siswa tertarik
dan tetap semangat dalam mengikuti aktivitas belajar mengajar tersebut.
(Unik & Niar 2021).
Peran teknologi yang membantu dalam meningkatkan mutu
pendidikan untuk proses pembelajaran yang dapat menjadikan proses
tersebut lebih menyenangkan. Sapto dalam (Ni Putu, 2019) mengatakan
bahwa perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan

10
komunikasi menawarkan berbagai kemudahan kemudahan dalam
pembelajaran siswa.
Teknologi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
implementasi Kurikulum 2013 (K13) di Indonesia. K13 adalah kurikulum
yang dirancang untuk memperbarui pendidikan di Indonesia dengan fokus
pada pengembangan kompetensi siswa, pemahaman konsep, keterampilan
berpikir kritis, dan kreativitas. Teknologi pendidikan dapat memberikan
kontribusi besar dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Berikut beberapa
peran penting teknologi pendidikan dalam implementasi K13:
1. Aksesibilitas dan Fleksibilitas: Teknologi pendidikan dapat membantu
menyediakan aksesibilitas lebih besar terhadap materi pembelajaran,
sumber daya, dan instruksi. Dengan bantuan perangkat digital, siswa
dapat mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja,
meningkatkan fleksibilitas dalam pembelajaran.
2. Pembelajaran Berbasis Online: Teknologi pendidikan memungkinkan
adanya pembelajaran berbasis online, termasuk platform belajar
daring, video pembelajaran, dan webinar. Ini memungkinkan siswa
untuk belajar secara mandiri dan menyesuaikan tempo belajar mereka
sesuai dengan kemampuan individu.
3. Materi Interaktif: Teknologi pendidikan memungkinkan
pengembangan materi pembelajaran interaktif yang dapat membantu
siswa memahami konsep-konsep dengan lebih baik. Contohnya adalah
simulasi, animasi, dan permainan edukatif yang membuat
pembelajaran lebih menarik.
4. Pengukuran dan Evaluasi yang Lebih Baik: Teknologi pendidikan
dapat digunakan untuk mengembangkan alat-alat evaluasi yang lebih
canggih dan responsif. Ini memungkinkan guru untuk memantau
kemajuan siswa dengan lebih baik, memberikan umpan balik yang
lebih terperinci, dan menyesuaikan instruksi sesuai kebutuhan
individu.

11
5. Kolaborasi dan Komunikasi: Teknologi pendidikan memfasilitasi
kolaborasi antara siswa dan guru, serta antara siswa satu sama lain.
Melalui alat komunikasi digital dan platform kolaborasi, siswa dapat
berinteraksi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam proyek-proyek
pembelajaran.
6. Dukungan Guru: Guru juga dapat menggunakan teknologi pendidikan
untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka. Mereka dapat
mengakses sumber daya pendidikan tambahan, kursus pelatihan
daring, dan alat bantu pengajaran yang memungkinkan mereka
menjadi lebih efektif dalam mengajar sesuai dengan K13.
7. Pengelolaan Data dan Monitoring: Teknologi pendidikan juga dapat
digunakan untuk mengelola data siswa, mencatat perkembangan
mereka, dan menyediakan informasi kepada orang tua atau wali
murid. Ini memungkinkan transparansi dalam proses pembelajaran.
8. Mengikuti perkembangan zaman: K13 bertujuan untuk mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi pendidikan membantu
mengintegrasikan inovasi teknologi terbaru ke dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dapat siap menghadapi tantangan masa
depan.
Dengan memanfaatkan teknologi pendidikan dengan bijak, sekolah
dan guru dapat memaksimalkan pelaksanaan K13 untuk memberikan
pendidikan yang lebih relevan, berorientasi pada kompetensi, dan sesuai
dengan kebutuhan siswa di era digital saat ini.

12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Teknologi Pendidikan adalah kombinasi dan pembelajaran, belajar,
pengembangan, pengelolaan, dan teknologi lain yang diterapkan untuk
memecahkan persoalan pendidikan. Peran teknologi yang membantu
dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk proses pembelajaran yang
dapat menjadikan proses tersebut lebih menyenangkan. Teknologi
pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam implementasi
Kurikulum 2013 (K13) di Indonesia. K13 adalah kurikulum yang
dirancang untuk memperbarui pendidikan di Indonesia dengan fokus pada
pengembangan kompetensi siswa, pemahaman konsep, keterampilan
berpikir kritis, dan kreativitas. Berikut beberapa peran penting teknologi
pendidikan dalam implementasi K13:
1. Meningkatkan Aksesibilitas dan Fleksibilitas.
2. Pembelajaran Berbasis Online yang memungkinkan peserta didik
mampu belajar mandiri.
3. Materi Interaktif yang dapat membantu siswa memahami konsep-
konsep dengan lebih baik.
4. Pengukuran dan Evaluasi Yang Lebih Baik yang memungkinkan guru
untuk memantau kemajuan siswa dengan lebih baik, memberikan
umpan balik yang lebih terperinci, dan menyesuaikan instruksi sesuai
kebutuhan individu.
5. Kolaborasi dan Komunikasi agar siswa dapat berinteraksi, berbagi ide,
dan bekerja sama dalam proyek-proyek pembelajaran.
6. Guru dapat mengakses sumber daya pendidikan tambahan, kursus
pelatihan daring, dan alat bantu pengajaran yang memungkinkan
mereka menjadi lebih efektif dalam mengajar sesuai dengan K13.
7. Pengelolaan data dan Monitoring untuk mengolah data siswa.
8. Dapat Mengikuti perkembangan zaman.

13
B. Saran
Setelah mengetahui dan mempelajari materi tentang peran
teknologi dalam implementasi kurikulum 2013, diharapkan para pembaca
dapat dengan mudah memahami tentang materi tersebut. Selanjutnya kami
berharap makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
memperdalam materi teknologi pendidikan. Kami sarankan juga bagi
teman-teman mahasiswa serta para pembaca untuk selalu mengamalkan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh dan apa yang telah diketahui dari bahan
materi yang kami susun sedemikian rupa ini. Kami sarankan juga kepada
para pembaca untuk tidak terpaku dengan satu bahan materi yang tersaji
ini, karena ilmu itu sangat luas dan tak ada batasannya. Untuk itu,
tingkatkanlah literasi anda agar dunia ada pada genggaman anda.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.
Ningrum, E. Sobri, A. (2015). Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar.
Manajemen Pendidikan, Vol. 24, No. 5, Maret 2015: 416-423.
Trianto (2014), Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan
Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2014) hlm. 15.
Muzamiroh Mida, Kupas Tuntas Kurikulum 2013, (Jakarta: Kata Pena, 2013),
hlm. 13.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Syarwan Ahmad. (2014), “Problematika Kurikulum 2013 dan Kepemimpinan
Intruksional Kepala Sekolah”, Jurnal Pencerahan, Vol. 8, No. 2, 2014,
hlm. 99.
pendidikan Dasar dan pendidikan Menengah 2006, Permendiknas. (2006). No. 22,
23, dan 24 tentang pengaturan standar isi kurikulum.
Amin Akbar & Nia Noviani. (2019). Tantangan dan solusi dalam perkembangan
teknologi pendidikan di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Program
Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 2019.
Niar Agustian & Unik Hanifah Salsabila. (2021). Peran teknologi pendidikan
dalam pembelajaran. Islamika : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2021; 123-133.
Ni Putu Eka Merliana. (2019). Peranan Teknologi Dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan Pembelajaran Bahasa Di SMAN 1 Katingan Hulu Kabupaten
Katingan. Jurnal Penjaminan Mutu 5 (2), 214-225, 2019

15

Anda mungkin juga menyukai