Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI


KURIKULUM 2013

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan


Dosen Pengampu : Aziz Kurniawan M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Azria Nurul Santy 214110401065

2. Lutfia Khoerunnisa 214110401125

3. Muhammad Hasbie Ashiediq 214110401054

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim, Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kami


panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas hidayah dan inayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW serta para keluarganya,
sahabatnya, dan keturunannya hingga akhir zaman aamiin.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Peran Teknologi Pendidikan dalam
Implementasi Kurikulum 2013” bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aziz Kurniawan, M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Teknologi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami sadar bahwa makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat terutama penyedia
materi yang telah rela membagi materinya untuk digunakan pembelajaran bagi penulis.
Layaknya sebuah gading, pada akhirnya semua gading akan mengalami keretakan.
Begitu pula makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini jauh dari sempurna.
Maka dari itu, kami selaku penulis meminta kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pembaca dan pihak-pihak terkait.

Purwokerto, 30 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Konsep Kurikulum 2013.............................................................................................................. 3
B. Implementasi Kurikulum 2013 ................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa kurikulum 2013 merupakan fenomena tersendiri
dalam dunia pendidikan di Indonesia. Paradigma pendidikan yang dibangun dan
diimplementasikan selama puluhan tahun harus direduksi atau bahkan dihilangkan begitu
saja dengan adanya kurikulum 2013 ini. Hal ini tentu sangat radikal bagi pelaku pendidikan
itu sendiri, khususnya para guru dan orang tua siswa. Berbagai permasalahan yang muncul
dalam dunia pendidikan mencoba diselesaikan oleh pemerintah dengan memberikan
kurikulum 2013 sebagai bentuk tanggung jawab memberikan pendidikan terbaik kepada
para generasi penerus bangsa ini. Tujuannya adalah agar anak-anak masa depan bangsa bisa
mempunyai mental dan karakter yang baik dan teruji secara sistematis melalui pendidikan
yang baik dan mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan bijak dan dewasa.
Dalam kaitan menyiapkan generasi yang akan hidup dalam pusaran era 25 tahun ke
depan, telah dikembangkan program pendidikan dalam wujud Kurikulum 2013. Kurikulum
2013 merupakan kurikulum yang ditujukan untuk mempersiapkan insan Indonesia yang
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia (Permendikbud No. 57, 58, 59, dan 60 tahun 2014).
Kurikulum sebagai kerangka dasar penyelenggaraan sistem pendidikan, tidak cukup
dipahami sebagai dokumen yang memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, tetapi
yang lebih penting adalah bagaimana implementasi kurikulum itu dalam praktik di
lapangan. Proses pembelajaran yang terjadi di satuan pendidikan adalah bentuk nyata dari
implementasi kurikulum tersebut. Seberapa efektif Kurikulum 2013 dalam menyiapkan
manusia Indonesia menghadapai tantangan perubahan pada era 25 tahun ke depan, akan
sangat tergantung pada bagaimana implementasi kurikulum itu diwujudnyatakan dalam
proses pembelajaran oleh para guru di sekolah.
Proses pembelajaran dalam konteks implementasi Kurikulum 2013, harus dapat
membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi, tidak cukup hanya berupa transformasi
pengetahuan. Di tengah kegundahan guru mengadopsi inovasi dalam pelaksanaan tugas
profesionalnya yaitu Kurikulum 2013, teknologi pendidikan dapat hadir memberikan
pencerahan. Sesuai dengan konsep dasarnya bahwa teknologi pendidikan adalah proses

1
bersistem yang sistematik untuk mengatasi permasalahan belajar (Miarso, 2004) dapat
berperan memberikan solusi atas kegundahan para guru dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 secara benar. Peran strategis teknologi pendidikan dalam pemecahan
masalah belajar, khususnya dalam hal meningkatkan kualitas dan kinerja pembelajaran telah
diakui secara formal dalam wujud jabatan fungsional pengembang teknologi pembelajaran
(PermenPANPER/2/M.PAN/3/2009), dan diperkuat melalui Perpres No. 22 Tahun 2013
tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran.
Pertanyaannya adalah bagaimana merealisasikan peran strategis teknologi
pendidikan tersebut dalam implementasi Kurikulum 2013 yang merupakan program bagi
penyiapan manusia Indonesia yang akan hidup pada era global yang kompetitif dan
kompleks. Berikut dipaparkan sepintas tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013.1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan konsep kurikulum 2013?
2. Bagaimana cara mengimplementasikan kurikulum 2013?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013.

1
Anwas, Oos M. Anwas Oos M. "Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam implementasi
kurikulum 2013." Jurnal Teknodik (2013): 493-504.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang dibentuk untuk mempersiapkan
lahirnya generasi emas bangsa Indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM). Kurikulum 2013 sendiri dipersiapkan untuk mencetak
generasi yang siap dalam menghadapi masa depan. Titik beratnya adalah mendorong peserta
didik atau siswa mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui
setelah menerima materi pelajaran. Adapun yang menjadi obyek dalam pembelajaran dalam
penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 yang menekankan pada fenomena alam,
sosial, seni dan budaya. Melalui pendekatan itu, diharapkan siswa memiliki kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif,
dan lebih produktif sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan dizamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Dari penjelasan di atas, tentu saja kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang
berupaya untuk memanusiakan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, yang tentu saja
harusnya berbeda dengan pola konvensional yang selama ini diberikan kepada para siswa.
Hal yang sangat penting adalah pengembangan karakter anak didik atau siswa sehingga bisa
matang dan mampu menghadapu kehidupannya. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 sering
disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter yang mengutamakan pada pemahaman,
skill dan pendidikan berkarakter, yang menuntut siswa untuk paham atas materi, aktif dalam
proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
sudah diterapkan sejak 2006 lalu.
Dengan demikian, tujuan pendidikan berdasarkan kurikulum 2013 ini seperti yang
dikemukakan oleh John Dewey, adalah memberikan kontribusi dalam perkembangan
pribadi dan sosial seseorang melalui pengalaman dan pemecahan masalah yang berlangsung
secara reflektif, karena memang pendidikan itu merupakan proses sosial dimana anggota
masyarakat yang belum matang, terutama anak-anak, diajak untuk berpartisipasi dalam
masyarakat.

3
Kurikulum 2013 diperlukan untuk menjawab kebutuhan kompetensi generasi emas
Indonesia pada tahun 2045 atau 100 tahun sejak Indonesia merdeka. Hal ini relevan dengan
satu prinsip pengembangan kurikulum, yaitu kurikulum harus tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan
atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.2
Ada beberapa aspek yang terdapat dalam kurikulum 2013, yaitu :
1) Aspek Pengetahuan
Aspek pengetahuan dalam kurikulum 2013 ini tidak jauh berbeda dengan kurikulum
sebelumnya. Yakni masih pada penekanan tingkat pemahaman siswa dalam hal
pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa diperoleh dari Ulangan Harian, Ulangan
Tengah Semester/Akhir Semester, dan Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013 tersebut,
pengetahuan bukanlah aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum yang
dilaksanakan sebelumnya.
2) Aspek Keterampilan
Aspek keterampilan merupakan aspek baru yang dimasukkan dalam kurikulum di
Indonesia. Keterampilan merupakan upaya penekanan pada bidang skill atau
kemampuan. Aspek keterampilan sendiri merupakan salah satu aspek yang cukup
penting, karena jika hanya dengan pengetahuan, siswa tidak akan dapat menyalurkan
pengetahuan yang dimiliki sehingga hanya menjadi teori semata.
3) Aspek Sikap
Aspek sikap merupakan aspek tersulit untuk dilakukan penilaian. Sikap meliputi
perangai sopan santun, adab dalam belajar, sosial, absensi, dan agama. Kesulitan
penilaian dalam aspek ini banyak disebabkan karena guru tidak setiap saat mampu
mengawasi siswa-siswinya, sehingga penilaian yang dilakukan tidak begitu efektif.
Pada dasarnya, pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 merupakan kelanjutan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004
dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu,

2
Haryono, Terapan Teknologi Pendidikan dalam Praksis Kurikulum 2013: Optimalisasi Peran Jabatan
Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran, 2008.

4
sebagaimana amanat UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
penjelasan pasal 35, yang menjelaskan kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik
Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.

B. Implementasi Kurikulum 2013


Teknologi pendidikan dalam implementasi kurikulum 2013 ini sangat signifikan
perannya mengingat bahwa kurikulum ini lebih luas pengetahuan dan tingkat
kompetensinya. Tidak hanya domain pengetahuan tapi juga keterampilan dan sikap,
sehingga teknologi pendidikan ini menjadi tak terbantahkan perannya.
Dalam penerapannya, teknologi pendidikan ini tidak hanya menggunakan hardware
dan software teknologis, tapi juga sebuah sistem yang integral/terpadu, sistemik, dan yang
paling utama adalah menyenangkan dan menghibur bagi anak didik sehingga proses
pembelajaran tersebut bisa berlangsung secara menarik dan anak didik pun mampu
memahami dengan mudah dan gamblang berbagai pesan pelajaran yang ingin disampaikan
dalam proses belajar menajar tersebut.
Dalam sistemnya, kurikulum 2013 berusaha melakukan tiga hal, yaitu :
1. Pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi,
2. Efektifitas pembelajaran melalui kurikulum serta peningkatan kompetensi dan
profesionalitas guru,
3. Lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.
Dalam sebuah teknologi pendidikan, adanya masalah dalam dunia pendidikan tentu
harus dipecahkan, dan kurikulum 2013 ini tentu datang untuk memecahkan berbagai
permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Masalah yang paling utama adalah tentu
masalah karakter peserta didik yang dirasa sudah mengarah kepada sesuatu yang tidak baik.
Seperti tawuran antarpelajar, penyalahgunaan narkoba, perkelahian, tindakan kriminalitas,
dan berbagai hal yang tidak baik yang melanda dunia pendidikan yang mencerminkan
ketidak adanya karakter yang baik. Hal ini ditambah lagi dengan kualitas sumber daya
manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dirasa kurang., tentu saja
hal ini menambah karut marut dunia pendidikan. Oleh sesab itu, kurikulum 2013 datang
dengan seperangkat sistem dan metode yang dibawanya untuk menyelesaikan masalah
tersebut.

5
Dari perspektif sistem, teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan perangkat-perangkat teknologis, baik hardware maupun software. Hal ini
digunakan untuk membuat mudah proses belajar dan mengajar sehingga siswa akan belajar
dengan cara yang menyenangkan.
Salah satu hal yang penting berkaitan dengan teknologi pendidikan ini adalah
penggunaan alat bantu belajar atau media pengajaran/pembelajaran. Dalam membuat media
pembelajaran, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Rasional yaitu sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh penggunanya.
b. Ilmiah yaitu sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan oleh pengguna.
c. Ekonomis yaitu sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada sehingga llebih hemat
dan efisien.
d. Praktis yaitu dapat digunakan dalam kondisi praktis di sekolah dan bersifat sederhana.
Dengan menggunakan media pembelajaran, pengalaman akan berlangsung dari
tingkat konkret ke tingkat abstrak. Tingkat konkret adalah tingkatan proses belajar dari
kenyataan, pengalaman langsung dan mempunyai tujuan langsung dalam kehidupan,
sehingga akan memberi dampak pada luarnya saja tanpa membekas pada bagian dalam.
Sedangkan tingkat abstrak adalah tingkatan yang akan membuat anak didik mampu
menyerap materi pelajaran dengan baik, karena menggunakan media yang sangat membantu
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiginkan.
Menurut bentuk informasi yang digunakan dalam media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi lima kelompok besar, yaitu: media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak.
Dari lima kelompok besar tersebut, dapat disajikan dalam penglihatan langsung,
proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi, sedangkan jenisnya ada dua, yaitu:
pertama, aspek bentuk fisik yang terdiri dari media elektronik dan media non elektronik;
kedua, aspek pancaindera yang meliputi media audio, media visual, media audio visual,
media grafis.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, format
klasifikasi media pembelajaran ini adalah sebagai berikut: (1) grafis, bahan cetak, dan
gambar diam; (2) media proyeksi diam; (3) media yang diproyeksikan (projected media);
(4) media gambar hidup/film; (5) media televisi; (6) multimedia.
Jika dilihat dari bentuknya, jenis media dibedakan menjadi: (1) media cetak (printed
media); (2) media pameran (displayed media); (3) media yang diproyeksikan (projected

6
media); (4) rekaman audio (audiotape recording); (5) gambar bergerak (motion picture); dan
(6) media berbasis kompute (computer based media).
Berbagai bentuk media tersebut adalah bentuk multimedia yang sangat penting
perannya dalam pembelajaran di dunia pendidikan yang menjadi simbol adanya penggunaan
teknologi pendidikan di dalamnya. Dalam penggunaan multimedia ini, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Media pengiriman
Multimedia dalam hal ini merupakan presentasi materi menggunakan dua atau lebih
alat pengiriman. Fokusnya adalah pada sistem fisik yang digunakan untuk mengirimkan
pesannya, seperti layar komputer, omplified speaker, proyektor video recorder, papan
tulis, serta kotak suara manusia.
2) Mode presentasi
Multimedia pasti berarti presentasi materi dengan menggunakan atau lebih mode
presentasi. Fokusnya pada cara bagaimana materi itu disajikan, bagaimana penggunaan
kata dan gambar.
3) Modalitas sensoris
Multimedia berarti dua tau lebih sistem sensoris (alat indera) yang dilibatkan dalam diri
siswa. Bukan fokus pada kode-kode yang digunakan untuk mempresentasikan
pengetahuan dalam sistem pemrosesan informasi dari siswa, pandangan modalitas
sensoris lebih fokus ke alat penerima inderawi yang digunakan siswa untuk menangkap
materi-materi yang dipelajari.
Bila dilihat dengan cermat, ketiga hal diatas sangat perorientasi pada siswa dan tujuan
penggunaan multimedia ini untuk memudahkan dan memberikan pemahaman yang lebih
menyenangkan kepada siswa. Hal ini tentu saja sesuai dengan tujuan dari kurikulum 2013
yang ingin memberikan kesempatan dan peluang seluas-luasnya bagi siswa untuk
mengeluarkan segala potensi dan karakter dirinya ke arah yang lebih baik sehingga siswa
menjadi subyek pelajaran bukan sebagai obyek seperti yang selama ini dilakukan oleh
metode pembelajaran konvensional. Yang paling penting dalam hal ini adalah membuat
siswa lebih diperlakukan secara humanis dalam proses pembelajaran. Itulah ruh yang ada
dalam kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan penggunaan teknologi pendidikan di
dalamnya.3

3
Haryanto, Teknologi Pendidikan, (Kampus UNY Karangmalang Yogyakarta: UNY Press: 2015), 140-
149.

7
Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 tersebut, teknologi informasi dan
komunikasi dapat memberikan banyak peran. Peran tersebut diantaranya: sebagai contoh
nyata model dan inovasi pembelajaran di kelas, interaktif diskusi atau sharing implementasi
Kurikulum 2013, wahana kreativitas peserta didik, sebagai pembiasaan dalam mengubah
perilaku terutama aspek sikap dan keterampilan, dan sebagai sumber belajar yang sesuai
tuntutan di abad 21.4

4
Marzoan, M, ‘Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran dalam Perspektif Kurikulum 2013’, JINOTEP (Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran): Kajian
dan Riset dalam Teknologi Pembelajaran, 1(1), 2017, 81-90.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang dibentuk untuk
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa Indonesia, dengan sistem dimana siswa
lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Tujuan Pendidikan menurut John
Dewey berdasarkan kurikulum 2013 adalah memberikan kontribusi dalam
perkembangan pribadi dan sosial seseorang melalui pengalaman dan pemecahan
masalah yang berlangsung secara reflektif. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam
kurikulum 2013 yaitu aspek pengetahuan, aspek ketrampilan, dan aspek sikap.

Teknologi pendidikan dalam implementasi kurikulum 2013 ini sangat


signifikan perannya mengingat bahwa kurikulum ini lebih luas pengetahuan dan tingkat
kompetensinya. Dalam sistemnya, kurikulum 2013 berusaha melakukan tiga hal, yaitu
pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, efektifitas pembelajaran melalui
kurikulum serta peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, dan lama tinggal di
sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.

Salah satu hal yang penting berkaitan dengan teknologi pendidikan ini adalah
penggunaan alat bantu belajar atau media pengajaran/pembelajaran. Dalam membuat
media pembelajaran, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu rasional,
ilmiah, ekonomis, dan praktis. Bentuk multimedia yang sangat penting perannya dalam
pembelajaran di dunia pendidikan yang menjadi simbol adanya penggunaan teknologi
pendidikan di dalamnya. Dalam penggunaan multimedia ini, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu media pengiriman, mode presentasi, dan modalitas sensoris.

Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 tersebut, teknologi informasi


dan komunikasi dapat memberikan banyak peran. Peran tersebut diantaranya: sebagai
contoh nyata model dan inovasi pembelajaran di kelas, interaktif diskusi atau sharing
implementasi Kurikulum 2013, wahana kreativitas peserta didik, sebagai pembiasaan
dalam mengubah perilaku terutama aspek sikap dan keterampilan, dan sebagai sumber
belajar yang sesuai tuntutan di abad 21.

9
B. Saran
Saran dalam pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Masih diperlukan kajian yang mendalam tentang Peran Teknologi Pendidikan


Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
2. Melalui makalah ini penulis menghimbau kepada teman-teman supaya
menggali berbagai ilmu pengetahuan tentang Peran Teknologi Pendidikan
Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
3. Dalam menyusun makalah ini mungkin terdapat kesalahan atau kekurangan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anwas, O. M. A. O. M. (2013). Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam implementasi


kurikulum 2013. Jurnal Teknodik.
Haryanto. 2015. Teknologi Pendidikan. Kampus UNY Karangmalang Yogyakarta: UNY Press.
Haryono. 2008. Terapan Teknologi Pendidikan dalam Praksis Kurikulum 2013: Optimalisasi
Peran Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran.
Marzoan, M. (2017). Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran dalam Perspektif Kurikulum 2013. JINOTEP (Jurnal Inovasi dan
Teknologi Pembelajaran): Kajian dan Riset dalam Teknologi Pembelajaran.

11

Anda mungkin juga menyukai