Anda di halaman 1dari 16

Tugas KURTILAS

“Laporan Hasil Observasi Kurikulum 2013 di SMA IT AL QUR’ANIYYAH”

Dosen Pengampu: Mufassirul Alam M. Pd.

Disusun oleh;

1. Rizky Krisjanarto (181312107)

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Dalam laporan ini
kami menjelaskan tentang Kurikulum 2013 di SMA IT AL QUR’ANIYYAH.

kami menyadari, dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasanya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang
kami miliki, namun demikian banyak pihak yang telah membantu kami memberikan masukan
dan pemikiran dalam pembuatan laporan ini.

Semoga dengan laporan ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya, pembaca
pada umumnya, dan diharapkan dengan adanya makalah ini menjadi kenangan yang tak
terlupakan untuk kita bersama.

Terima Kasih

Lebak Bulus, 25 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................................
B. Permasalahan….....................................................................................................................

BAB II PROFIL SEKOLAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………………………


B. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………………………………..

BAB IV HASIL OBSERVASI

A. Kurikulum 2013………………………………………………………………………

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
B. Kritik dan Saran………………………………………………………………………..
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di negara Indonesia saat ini masih mengalami berbagai macam


persoalan. Persoalan tersebut tidak mudah diselesaikan, karena substansi yang
ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah
tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu
persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum
yang mengalami pergantian dari tahun ke tahun dan membebani peserta didik tanpa
ada arah pengembangan yang benar-benar diimplementasikan sesuai dengan
perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada


perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum
sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum.
Usaha tersebut perlu dilakukan demi menciptakan generasi masa depan yang
berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul
dan mampu bersaing di dunia internasional.

Kurikulum bersifat dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan


perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka
semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan
semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut
untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena
itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita,
ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi
kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia.

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-


undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan
salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan
proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi
bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:

1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman


yang selalu berubah.
2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, man-diri.
3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

B. Permasalahan

Penerapan kurikulum SMA IT AL QUR’NIYYAH telah dilaksanakan


semaksimal mungkin. Dengan adanya kurikulum 2013 banyak terjadi kendala yang
dihadapi pihak sekolah. Mulai dari masalah yang berhubungan dengan pendidik yang
belum semua memperoleh pelatihan sampai pada persiapan dalam penerapan
kurikulum 2013 yang belum maksimal.

SMA IT AL QUR’ANIYYAH menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran


2014/2015 dan penerapan kurikulum tersebut untuk kelas X dan XI. Untuk itu penulis
melakukan observasi untuk mengetahui seberapa jauh yang dilakukan pihak SMA IT
AL QUR”ANIYYAH dalam perencanaan penerapan kurikulum 2013 serta kendala
apa saja yang dihadapi sekolah.
BAB II

PROFIL SEKOLAH

NPSN : 20614003

NSS :-

Nama : SMA IT AL QUR’ANIYYAH

Akreditasi :A

Alamat : Jl. Panti Asuhan, Kp. Ceger Jurang Mangu Timur, Pondok Aren,
Tangerang Selatan, Banten.

Kode pos : 15224

Nomor Telepon : 021 73440835

Nomor Faks :-

Email : smaitalquraniyyah@yahho.co.id

Jenjang : SMA

Status : Swasta

Situs : www.smaitalquraniyyah.com

Lintang : -6.256122132597275

Bujur : 106.72986030578613

Ketinggian : 30

Waktu Belajar :

Visi :

Unggul dalam Al Qur’an, Sains dan Teknologi serta berakhlakul karimah


Misi :

1) Menjadikan Al Qur’aniyyah sebagai salah satu pusat Pendidikan dan pengembangan


Islam Terpadu untuk menghasilkan manusia yang bertaqwa
2) Menciptakan pemimpin yang cedas, kreatif, dinamis, dan berwawasan luas
3) Mencetak manusia yang mampu bersosialisai di masyarakat dengan berakhlakul
karimah.

Tujuan Sekolah :

1) Turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sosial dan Pendidikan.


2) Agar siswa dapat membaca Alquran dengan baik dan benar.
3) Agar siswa dapat mengamalkan syariat islam yang dijelaskan dalam Alquran sendiri
kemudian dibantu dengan ilmu-ilmu fikih.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini antar lain : mengetahui kurikulum yang saat ini
diterapkan oleh SMA IT AL QUR’ANIYYAH, mengetahui tanggapan SMA IT
ALQUR’ANIYYAH dengan adanya kurikulum 2013, mengetahui persiapan yang
sudah dilakukan oleh SMA IT AL QUR’ANIYAH dalam penerapan kurikulum 2013,
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh SMA IT ALQUR’ANIYYAH dari
adanya perubahan kurikulum, mengetahui perbedaan antara kurikulum KTSP dan
kurikulum 2013, mengetahui perubahan peraturan di SMA IT ALQUR’ANIYYAH
sebagai akibat dari perubahan kurikulum, mengetahui penggunaan buku ajar pada
kurikulum 2013, mengetahui harapan SMA IT ALQUR’ANIYYAH dari perubahan
kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013.

Manfaat dari penelitian ini tentunya bisa memberikan informasi mengenai


perubahan kurikulum yang diterapkan saat ini. Penulis bisa memperoleh gambaran
mengenai perencanaan penerapan kurikulum 2013 langsung di lapangan. Selain itu,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan observasi ini pada hari Senin, 26 April pukul 09.00 WIB,
lokasi SMA IT AL QUR’ANIYYAH, jalan Panti Asuhan Ceger, Jurang Mnagu
Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, kode pos 15224.

1) Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.


Dimana salah satu metode penelitian kualitatif adalah observasi. Yang
dimaksud observasi itu sendiri yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan
peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang,
tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Dalam
metode observasi ini di dalamnya mencangkup metode pendukung, antara lain
:

a) Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih


antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh narasumber.

b) Dokumentasi

Dokumentasi merupaka metode mengumpulkan data dengan cara


mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi
yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini peneliti
mengambil dokumentasi melalui foto, video dan rekaman suara saat
pelaksanaan observasi sebagai bahan pendukung untuk menguatkan hasil
observasi.

c) Sumber Data

Data yang diperoleh peneliti merupakan hasil wawancara dari


narasumber yang bernama Bapak Syahrul Sidiq selaku bidang Kurikulum
SMA IT AL QUR’ANIYYAH
BAB IV

HASIL OBSERVASI

A. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru


yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan
berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan
presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu.
Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan
yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.Kedua kelompok
mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur
kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan
perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan
belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

1) Mata Pelajaran Tingkat Menengah Atas


 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
 Matematika
 Bahasa Indonesia
 Sejarah Indonesia
 Bahasa Inggris
 Bahasa Arab
 Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
 Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan) dan Kewirausahaan
 Geografi
 Sosiologi
 Fisika
 Kimia
 Biologi
 Ekonomi
 Bahasa Asing (jepang)

Laporan Belajar atau Rapor pada Kurikulum 2013 ditulis berdasarkan Interval
serta dihapuskannya sistem ranking. Hal ini dilakukan untuk meredam persaingan
antar siswa. Penilaian pada Rapor kurikulum 2013 dibagi kedalam 3 kolom yaitu
Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap. Setiap kolom nilai (Pengetahuan dan
Keterampilan) dibagi lagi menjadi 2 kolom yaitu kolom angka dan kolom huruf,
setiap kolom diisi menggunakan nilai interval. Interval-interval tersebut adalah
sebagai berikut:

Contoh Rapor Kurikulum 2013

Angka Huruf
1.00-1.33 C-
1.34-1.66 C
1.67-2.00 C+
2.01-2.33 B-
2.34-2.66 B
2.67-3.00 B+
3.01-3.33 A-
3.34-3.66 A
3.67-4.00 A+

Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013

Ada pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik kurikulum 2013?
Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian
mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang, kurikulum itu sudah harus
diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk
agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku
pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara
bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macam kertas”.

Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid,
yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.

Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap,


maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas
satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu
guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.

Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula memikirkan terhadap tata kelola di
tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah.
Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013
mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.

Menanggapi adanya perubahan kurikulum, tentunya pihak sekolah merasakan dampak


yang diakibatkan dengan adanya perubahan kurikulum tersebut. Seperti pembaharuan raport
hasil belajar siswa, perubahan jam pelajaran, perubahan mata pelajaran. Untuk beberapa mata
pelajaran ada perubahan jam belajar yang disesuaikan dengan struktur yang sudah diatur
pemerintah seperti mata pelajaran agama, matematika dan olahraga menjadi 3 jam sedangkan
bahasa inggris menjadi 2 jam. Selain itu, untuk mata pelajaran TIK sudah mulai dileburkan
padahal melihat fungsinya, TIK saat ini mempunyai peran yang cukup penting dalam kita
menyesuaikan dengan kemajuan teknologi.

Sampai saati ini, pihak sekolah masih belum tahu bagaimana nasib guru TIK
kedepannya apakah nanti saat penerapan kurikulum 2013 TIK akan dimasukkan ke mata
pelajaran muatan lokal atau akan dijadikan ekstrakurikuler karena tidak mungkin guru TIK
mengajar mata pelajaran lain dan sekolah pun tidak bisa semudah itu untuk memasukkan dan
mengeluarkan guru.
Persiapan yang dilakukan oleh SMA IT AL QUR’ANIYYAH sampai saat ini masih
mengusahakan semua guru diberi pelatihan agar nanti saat penerapan kurikulum 2013 semua
pendidik sudah mempunyai bekal untuk menyesuaikan dengan kurikulum terbaru. Namun,
sampai saat ini jumlah guru yang sudah diberi pelatihan masih sedikit karena memang dana
yang dibutuhkan untuk pelatihan tersebut cukup banyak. Pihak sekolah berharap pemerintah
segera menangani masalah tersebut agar nantinya semua guru benar-benar siap menghadapi
perubahan kurikulum 2013. Apabila sampai tahun ajaran baru belum semua guru diberi
pelatihan, terpaksanya guru yang sudah diberi pelatihan mengajarkan kepada guru lainnya
artinya guru yang belum diberi pelatihan mencari tahu mengenai materi-materi yang
diajarkan saat pelatihan melalui guru yang sudah diberi pelatihan tersebut.

Perubahan Laporan Hasil Belajar Siswa

Penyesuaian laporan hasil belajar siswa yang harus disesuaikan dengan kurikulum 2013.
Dimana Laporan Belajar atau Raport pada Kurikulum 2013 ditulis berdasarkan Interval serta
dihapuskannya sistem ranking. Hal ini dilakukan untuk meredam persaingan antar siswa.
Penilaian pada Raport kurikulum 2013 dibagi kedalam 3 kolom yaitu Pengetahuan,
Keterampilan, dan Sikap. Setiap kolom nilai (Pengetahuan dan Keterampilan) dibagi lagi
menjadi 2 kolom yaitu kolom angka dan kolom huruf, setiap kolom diisi menggunakan nilai
interval. Sekolah penerapan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014/2015 untuk kelas X dan
XI mengharuskan adanya perubahan raport secara keseluruhan.
Selain itu juga, guru juga dihadapkan pada masalah siswa yang dituntut aktif saat proses
belajar mengajar. Di dalam kurikulum 2013, penekanannya lebih ke pendidikan karakter

siswa yang harus dibangun sehingga siswa


harus bisa mengembangkan setiap materi yang disampaikan guru. Peran guru disini hanya
sebagai fasilitator sehingga siswa lebih banyak mencari tahu setiap apa yang sedang
dipelajari melalui berbagai sumber tidak hanya terpaku dengan satu sumber. Faktor yang
paling mempengaruhi keaktifan siswa adalah kebiasaan saat SMP dan kebiasaan yang sudah
tertanam dari lingkungan tempat tinggal. Kebiasaan SMP yang istilahnya bisa disebut
“disuapi” oleh para guru, masih terbawa sampai ke SMA, dari kebiasaan itu masih banyak
para siswa sulit untuk mulai diterapkannya kurikulum 2013.

RUANG KELAS RUANG PERPUSTAKAAN

LORONG SEKOLAH
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut hasil observasi yang kami dapatkan di SMA IT AL QUR’ANIYYAH,


kami dapat menarik beberapa kesimpulan terkait perubahan kurikulum 2013 yaitu SMA
IT AL QUR’ANIYYAH sudah menerapkan sistem kurikulum 2013. Untuk beberapa
mata pelajaran, ada perubahan jam belajar yang disesuaikan dengan struktur yang sudah
diatur oleh pemerintah. Kurikulum 2013 disusun langsung oleh pemerintah sehingga guru
atau sekolah tinggal mengaplikasikan dan mengikuti pola yang sudah dibuat. Hal ini
dianggap lebih meringankan kerja guru sehingga diharapkan hasilnya lebih maksimal.

Meskipun SMA IT AL QUR’ANIYYAH belum semaksimal mungklin, akan


tetapi semakin berjalannya waktu akan berusaha semaksimal mungkin pada tahun-tahun
berikutnya. Dengan adanya kurikulum 2013, tidak ada peraturan yang diperbaharui,
artinya antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 masih tetap sama mungkin ada
beberapa sedikit yang ditambah atau dikurangi. Peraturan yang diterapkan di SMA IT AL
QUR’ANIYYAH mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan sesuai
dengan kurikulum.

B. Kritik dan Saran


SMA IT AL QUR’ANIYYAH dalam menerapkan sistem kurikulum 2013 sudah
hampir maksimal meskipun ada beberapa yang belum terpenuhi, tapi itu semua sudah
termasuk bagus dan makismal dalam menerapkan sistem kurikulum 2013.

Anda mungkin juga menyukai