Disusun oleh :
M. Chairurrozikin
Muflih Naufal Irfan
Muh. Azzam Alqonit
Muh. Alfridho Fahdi Yusuf
PRODI PAI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PTIQ JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-NYA lah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kurikulum 2013
yang sudah diberikan kepada kami terkait Implementasi Kurikulum 2013 di
lembaga pendidikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terealisasikan. Terima kasih khususnya kami tujukan kepada
dosen pembimbing kami bapak Mufassirul Alam, M.Pd. yang senantiasa
membimbing kami dalam perkuliahan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.
Kelompok 04
i
ABSTRAK
Laporan penelitian ini merupakan tugas individu dan kelompok yang dilaksanakan
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kurikulum 2013. Tujuan dari
penelitian ini guna mempelajari seperti apa penerapan dari kurikulum 2013 dalam
lembaga pendidikan didasarkan dengan berbagai data yang telah digali dalam
proses penelitian. Guna tercapainya tujuan pendidikan perlu adanya rancangan
yang mengatur isi, bahan, dan berbagai aspek lainnya, oleh karena itu eksistensi
kurikulum sangatlah urgent.
ABSTRACT
This research report is an individual and group task carried out in order to fulfill
the task of the 2013 curriculum courses. The purpose of this study is to learn what
the application of the 2013 curriculum in educational institutions is based on
various data that has been explored in the research process. In order to achieve the
educational objectives, there needs to be a design that regulates the content,
materials, and various other aspects, therefore the existence of the curriculum is
very urgent.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 di Lembaga Pendidikan?
C. Tujuan Perumusan
1. Mengetahui dan Memahami Implementasi Kurikulum 2013 di Lembaga
Pendidikan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
iii
a. Diharapkan Menjadi Masukan dan Pelajaran dalam Memaksimalkan
Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah.
b. Diharapkan Meningkatkan Kualitas Dari Kurikulum 2013 Itu Sendiri.
2. Bagi Peneliti
a. Diharapkan Menjadi Referensi yang Bermanfaat Untuk Kedepannya.
b. Diharapkan Menambah Wawasan dan Bekal Sebelum Terjun Secara
Riil dalam Dunia Pendidikan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
iv
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
1
E Mulyasa, (2013) Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:
Rosdakarya, h.163
1
Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk
mengantisipasi perkembangan masa depan.
Setidaknya ada beberapa titik berat kurikulum 2013 yang tujuannya agar
peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya atau wawancara, bernalar dan
mempresentasikan pelajaran yang di terima.
a. Observasi
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian.
b. Bertanya atau wawancara
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari
seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa
pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan.
Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan
berpikir (Hasibuan dan Moedjiono : 2009). Sedangkan menurut Majid
(2013 : 234) “bertanya adalah salah satu teknik untuk menarik perhatian
para pendengarnya, khususnya menyangkut hal-hal penting yang menuntut
perhatian dan perlu dipertanyakan.
c. Bernalar
Penalaran menurut Sri Wardhani (2005:3) adalah suatu proses atau
aktivitas berfikir untuk menarik kesimpulan atau membuat pernyataan baru
yang benar berdasar pada pernyataan yang telah dibuktikan kebenarannya
Kemampuan bernalar adalah kemampuan yang memuat suatu aktifitas
yang memungkinkan seseorang berpikir logis dalam menarik kesimpulan.
d. Mempersentasikan atau mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh
atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
2
Adapun obyek pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah: fenomena
alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa
kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih
baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga
nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan
tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.2
2
Muhammad Hafidz. Dkk, Konsep Dasar Kurikulum 2013 dan Sejarah Kurikulum di
Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut PTIQ Jakarta, 2020, h. 8-9
3
diperbarui kembali menjadi PPKn (Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan).
d. Implementasi kurikulum
Dalam kurikulum lama (2006), sistem implementasi yang dipakai lebih
mengarah pada penjurusan. Sedangkan kini lebih ditekankan pada
peminatan peserta didik.
e. Beban belajar siswa
Penyusunan kurikulum baru 2013 dirancang agar mampu mengurangi
beban belajar dan menyesuaikan kemampuan siswa.
f. Proses penilaian
Proses penilaian yang dilakukan dalam penerapan kurikulum baru ini
tidak hanya lebih mengutamakan pengetahuan semata, tetapi berbasis
kemampuan melalui penilaian proses dan output.
g. Pengelolaan kurikulum
Pada kurikulum sebelumnya, satuan pendidikan (sekolah) diberi
kebebasan untuk merancang dan menyusunnya, sehingga tak jarang
kurikulum tersebut justru tidak memperhatikan kondisi sekolahnya,
kebutuhan peserta didik, dan potensi daerahnya. Dalam kurikulum baru
ini, pemerintah pusat dan daerah berperan dalam kendali kualitas
pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan (sekolah), sehingga
aspek kondisi, kebutuhan peserta didik, potensi daerah dapat diakomodasi.
h. Struktur kurikulum
Dokumen kurikulum pada masing-masing tingkat satuan pendidikan,
tersusun atas kurikulum nasional, kurikulum daerah (Kurda), Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan kurikuler, dan kalender
pendidikan. Kurikulum nasional terdiri dari rasional, kerangka dasar
kurikulum, struktur kurikulum, deskripsi mata pelajaran, KI dan KD, dan
Silabus. Kurda terdiri dari KD dan Silabus yang disusun oleh masing-
masing daerah dengan mengacu pada kurikulum nasional.3
3
Muhammad Hafidz. Dkk, Konsep Dasar Kurikulum 2013 dan Sejarah Kurikulum di
Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut PTIQ Jakarta, 2020, h. 11-12
4
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
5
pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber lebih merujuk kepada
pemahaman dasar dan implementasi dari kurikulum 2013. Adapun tahap
pelaksanaan ini berlangsung tanpa ada kendala yang berarti selama satu hari
pada tanggal 23 April 2021 di Mts Maraqitta’limat Suela bersama dengan dua
narasumber selaku wakil kepada sekolah bidang kurikulum dan guru
tersertifikasi yang mengampu mata pelajaran Qur’an hadits.
3. Tahap Evaluasi
1. Observasi
4
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 2
6
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk
memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab
pertanyaan penelitian.5 Dalam penelitian kali ini, peneliti melakukan observasi
di Mts Maraqitta’limat Suela. Observasi dilakukan dengan tujuan mengenali
lingkungan sekolah serta yang utama guna mewawancarai narasumber selaku
pendidik disana.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
5
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 2
6
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, 2011, h. 3
7
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh
lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil
rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya.7 Data berupa dokumen
seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam.
Dalam penelitian ini peneliti mengabadikan data dalam bentuk foto dan chat
arsip.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat sebuah kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.8
Dalam penelitian kali ini, teknik analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang pada penelitian kali ini
berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang digali tentunya
sangat banyak, oleh karena itu peneliti kemudia mereduksi data hingga menjadi
lebih mudah dipahami dan relevan hingga akhirnya disusun sedemikian rupa
menjadi draft hasil penelitian terkait implementasi kurikulum 2013.
Demi menjaga keabsahan dari data yang digali dan dikumpulkan peneliti
merasa perlu adanya triangulasi. Triangulasi ialah kombinasi beragam sumber
data, tenaga peneliti, teori, dan teknik metodologis dalam suatu penelitian atas
7
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 3
8
Yudhi Fachrudin, Teknik Analisis Data Kualitatif, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h.4
8
gejala sosial. Dengan demikian triangulasi memungkinkan tangkapan realitas
secara lebih valid.9
Berbagai tahapan penggalian data oleh peneliti di SMA Plus Al-Ashri Global
Mandiri Makassar terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap
evaluasi yang akan dirincikan berikut ini.
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
9
Ivanovich Agusta, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana UIN Alaudin Makassar, 2015, h. 4
9
Dalam tahapan pelaksanaan penelitian, peneliti terlebih dahulu
menyiapkan beberapa pertanyaan dan memohon kesediaan pihak narasumber
sebelum melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Beberapa
pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber lebih merujuk kepada
pemahaman dasar dan implementasi dari kurikulum 2013. Adapun tahap
pelaksanaan ini berlangsung tanpa ada kendala yang berarti selama satu hari
pada tanggal 21 April 2021 di SMA Plus Al-Ashri Global Mandiri Makassar
bersama dengan dua narasumber selaku wakil kepada sekolah bidang
kurikulum dan guru tersertifikasi yang mengampu mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam.
3. Tahap Evaluasi
10
memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Berikut beberapa teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini.10
1. Observasi
2. Wawancara
10
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 2
11
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 2
12
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, 2011, h. 3
11
kemudian akan dijawab oleh narasumber pertama. Adapun kedua dengan
bapak Sabir Gegge Mappangewa selaku guru Pendidikan Agama Islam
tersertifikasi di SMA Plus Al-Ashri Global Mandiri. Proses wawancara
dengan narasumber kedua dilakukan secara langsung di SMA Plus Al-Ashri
Global Mandiri Makassar dengan peneliti yang melontarkan pertanyaan yang
lebih mengarah pada implementasi dan problematika kurikulum 2013 pada
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Dokumentasi
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat sebuah kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.14
Dalam penelitian kali ini, teknik analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang pada penelitian kali ini
berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang digali tentunya
sangat banyak, oleh karena itu peneliti kemudia mereduksi data hingga menjadi
13
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 3
14
Yudhi Fachrudin, Teknik Analisis Data Kualitatif, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h.4
12
lebih mudah dipahami dan relevan hingga akhirnya disusun sedemikian rupa
menjadi draft hasil penelitian terkait implementasi kurikulum 2013.
Demi menjaga keabsahan dari data yang digali dan dikumpulkan peneliti
merasa perlu adanya triangulasi. Triangulasi ialah kombinasi beragam sumber
data, tenaga peneliti, teori, dan teknik metodologis dalam suatu penelitian atas
gejala sosial. Dengan demikian triangulasi memungkinkan tangkapan realitas
secara lebih valid.15
15
Ivanovich Agusta, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana UIN Alaudin Makassar, 2015, h. 4
13
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti menyusun
rancangan penelitian dan penetapan tempat penelitian. Rancangan
penelitian pun dilakukan secara observasi, wawancara dan studi
dokumentasi, dimana peneliti terjun langsung ke sekolah dan
mewawanacarai Pengawas Kurikulum Sekolah dan Guru Mapel PAI.
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini saya sebagai peneliti
sekaligus sebagai human instrument mencari informasi data, yaitu
mewawancarai Pengawas Kurikulum dan Guru Mapel PAI, untuk
menanyakan seputar kurikulum 13 ini.
c. Evaluasi
Kurikulum 2013 merupakan sebuah kebijakan pendidikan yang sudah
di tetapkan melalui Peraturan Kemendikbud RI pada tahun 2015. Ada
beberapa point yang ada di dalam konsep Kurtilas mengenai manajemen
sekolah dan pembelajaran siswa. Dalam hal ini, Kurikulum 2013 tidak
terlepas dari Mapel PAI, yang sudah sangat menyatu dengan
perkembangan PAI di sekolah. Isi yang terdapat dalam kurtilas membahas
mengenai Pendidikan Karakter dan Pengembangan Akhlak Peserta Didik.
14
baik lagi. Sekolah yang saya datangi ini menggunakan kurikulum 2013 sejak
tahun 2016, dimulai dari kelas 1 dan 3. kurtilas diaplikasikan di sekolah in
secara bertahap – tahap. Pada kurikulum 13 ini guru diharapkan sudah
mengetahui atau menguasai perangkat pembelajaran khususnya dalam hal
ICT. Dan media pendukung pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses
pembelajaran lebih efektif dalam hal penerapan SKL, KI, dan KD.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk memperoleh
data penelitian sesuai dengan focus penelitian sehingga data yang diperoleh
dari informan mampu menggambarkan dan mewujudkan penerapan kurtilas
dalam hal SKL, KD, dan KI di SMP Islam Al Falah Ciputat. Wawancara
peneliti dengan 2 narasumber yaitu Ibu Hj. Yati yuniarsih, M.Pd selaku
Pengawas Kurikulum dan Pak Mukmin selaku Guru Mapel PAI.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara mendapatkan data dengan mempelajari dan
mencatat buku – buku, arsip, atau dokumen, dan hal – hal yang terkait dengan
penelitian. Data ini berguna sebagai dasar atas terselenggaranya penerapan
kurtilas dalam ruang lingkup KD, KI, dan SKL pada pelaksanaan kurikulum
13 di sekolah tersebut.
15
Di sekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013 dengan baik, seperti
buku paket untuk pembelajaran sudah tersedia dari kelas VII- IX, begitu pun
guru yang mengajar di sekolah tersebut kebanyakn sudah megkuti workshop
ataupun diklat tentang kurikulum 2013 ini. Kelas di sekolah ini pun sudah dari
kelas VII-IX dan juga sudah meiliki kantor dan ruang guru. Pada kurikulum
2013 ini, guru berperan penting sebagai fasilitator dan untuk meningkatkan
daya kreatifitas dan karakter peserta didik, sehingga dalam pembelajaran
peserta didik cenderung lebih aktif.
Nilai plus dari sekolah ini bisa dilihat dari kualitas manajemen kurikulum
dan fasilitator sekolah, yang berbasiskan teknologi dan keislaman yang tidak
luntur. Hanya saja, karena sekolah ini tergolong sekolah swasta, peserta didik
juga masih tergolong sedikit. Sesuai motto pengawas kurikulum dan guru-
guru disini yaitu Sedikit tapi berkualitas.
2. Wawancara
Hasil wawancara oleh peneliti kepada pengawas kurikulum dan guru PAI
terkait kurikulum 2013 dalam ruang lingkup penerapan SKL, KI, dan KD.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
16
dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching), yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan
(kompetensi kelompok) dan penerapan pengetahuan atau keterampilan
(kompetensi Inti kelompok).
3. Studi dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi yang beragam. Karena di awal
wawancara, peneliti tidak mengambil foto dengan ke dua narasumber. Karena
ketika itu, peneliti juga mengisi materi kepemimpinan yang diadakan osis dan
pramuka SMP Islam Al Falah Ciputat Kota Tangerang Selatan.
1. Tahap Perencanaan
17
data-data terkait dengan penerapan model pembelajaran di SMAIT Al Irsyad
Purwokerto. Data yang digali oleh peneliti adalah, pertama data mengenai
pemahaman dasar terkait kurikulum 2013 yang meliputi definisi, faktor-faktor,
landasan, prinsip dan tujuan. Kedua, terkait dengan implementasi dan
problematika apa saja yang sering dijumpai dalam penerapan kurikulum 2013
tersebut. Tujuan dari pelaksanaan observasi dan wawancara ini guna
memperoleh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013
pada sekolah ini.
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi
18
Q. Teknik Pengumpulan Data (SMA IT Al-Irsyad Purwokerto Jawa
Tengah)
1. Observasi
2. Wawancara
16
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 2
17
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 2
18
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, 2011, h. 3
19
Wawancara dilakukan kepada dua narasumber, pertama dengan Ustadz
Faizul Munif selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Wawancara
dengan narasumber pertama peneliti memberikan pertanyaan seputar
pemahaman dasar dan implementasi kurikulum 2013 yang kemudian akan
dijawab oleh narasumber pertama. Adapun narasumber kedua dengan Ustadz
Zaky selaku guru Pendidikan Agama Islam (Fiqih) tersertifikasi di SMAIT Al
Irsyad Purwokerto. Proses wawancara dengan narasumber kedua peneliti
melontarkan pertanyaan yang lebih mengarah pada implementasi dan
problematika kurikulum 2013 pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Dokumentasi
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat sebuah kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.20
Dalam penelitian kali ini, teknik analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang pada penelitian kali ini
berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang digali tentunya
19
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011, h. 3
20
Yudhi Fachrudin, Teknik Analisis Data Kualitatif, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h.4
20
sangat banyak, oleh karena itu peneliti kemudia mereduksi data hingga menjadi
lebih mudah dipahami dan relevan hingga akhirnya disusun sedemikian rupa
menjadi draft hasil penelitian terkait implementasi kurikulum 2013.
Demi menjaga keabsahan dari data yang digali dan dikumpulkan peneliti
merasa perlu adanya triangulasi. Triangulasi ialah kombinasi beragam sumber
data, tenaga peneliti, teori, dan teknik metodologis dalam suatu penelitian atas
gejala sosial. Dengan demikian triangulasi memungkinkan tangkapan realitas
secara lebih valid.21
21
Ivanovich Agusta, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif, Sekolah
Pascasarjana UIN Alaudin Makassar, 2015, h. 4
21
BAB IV
1. Observasi
2. Wawancara
22
Kurikulum KTSP dalam oprasionalnya lebih mudah dilaksanakan
pembelajarannya dari metode yang digunakan dan penilainnya Cuma 2
yaitu pengetahuan dan keterampilan, sedangkan K13 lebih menitik
beratkan pada karakter/sikap siswa. Kemudian, siswa dituntut untuk
mandiri dalam belajara sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
Belum maksimal karena belum ada kesiapan dari guru terkait sarana
belajar.
Banyak hal yang perlu dilaksanakan dalam hal ini pelatihan dan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Ini proses yang lumayan sulit sampai saat ini, karena ujung-ujungnya
guru yang harus berperan aktif dari siswa. Salah satu problemnya
adalah bingung. Contoh : dalam hal interaktif ketika guru bertanya
siswa tidak bisa menjawab. Ketika disuruh membuat pertanyaan siswa
belum mampu dalam membuatnya.
23
Wawancara berikutnya dilakukan dengan Bapak Agus guru Qur’an hadits
yang tersertifikasi di Mts Maraqitta’limat Suela. Berikut hasil wawancara
dengan narasumber kedua.
Dalam hal ini jika dilihat dari letak geografis sekolah sampai
sekarang belum efektif.
3. Dokumentasi
24
B. Hasil Penelitian (SMA Plus Al-Ashri Global Mandiri Makassar Sulawesi
Selatan)
Penelitian kali ini dilakukan di SMA Plus Al-Ashri Global Mandiri Makassar
Sulawesi Selatan dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam seputar penerapan
atau implementasi dari kurikulum 2013 khususnya di SMA Plus Al-Ashri Global
Mandiri Makassar Sulawesi Selatan. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab
sebelumnya bahwa dalam penelitian ini peneliti menggali data melalui observasi,
wawancara, dan sistem dokumentasi. Berikut hasil dari penelitian yang berhasil
digali.
1. Observasi
2. Wawancara
25
pengembangan potensi siswa maupun dari segi observasi, bertanya,
bernalar, dan mempresentasikan materi pembelajaran sehingga siswa
diharapkan lebih aktif lagi di dalam kelas
26
Mandiri Makassar Sulawesi Selatan. Berikut hasil wawancara dengan
narasumber kedua.
27
Dari sisi siswa: masih banyak siswa yang pasif dalam proses
pembelajaran berlangsung, sehingga guru harus ekstra berusaha
dalam mengajar. Dari sisi guru: beberapanya masih banyak guru
yang belum siap dengan perubahan kurikulum baru karena pembuatan
RPP dan penilaian yang cukup rumit serta guru juga harus lebih
kreatif dalam membuat bahan materi. Walaupun begitu guru haruslah
dituntut untuk menyesuaikan dengan pendidikan dari masa ke masa.
3. Dokumentasi
Penelitian kali ini dilakukan di SMP Islam Al Falah Ciputat Kota Tangerang
Selatan dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam seputar penerapan atau
implementasi dari kurikulum 2013 dalam ruang lingkup SKL,KD, dan KI di SMP
Islam Al Falah Ciputat Kota Tngerang Selatan. Sebagaimana telah dijelaskan pada
bab sebelumnya bahwa dalam penelitian ini peneliti menggali data melalui
observasi, wawancara, dan sistem dokumentasi. Berikut hasil dari penelitian yang
berhasil digali.
1. Observasi
Peneliti melakukan observasi di SMP Islam Al Falah Ciputat pada tanggal
17 April 2021 terkait kurikulum 2013. Selain membahas tentang kurikulum
2013, peneliti juga mengobservasi tentang sarana dan prasana sekolah,
perkembangan siswa tiap tahunnya, dan media - media pembelajaran yang
digunakan disekolah tersebut.
Di sekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013 dengan baik, seperti
buku paket untuk pembelajaran sudah tersedia dari kelas VII- IX, begitu pun
guru yang mengajar di sekolah tersebut kebanyakn sudah megkuti workshop
ataupun diklat tentang kurikulum 2013 ini. Kelas di sekolah ini pun sudah dari
28
kelas VII-IX dan juga sudah meiliki kantor dan ruang guru. Pada kurikulum
2013 ini, guru berperan penting sebagai fasilitator dan untuk meningkatkan
daya kreatifitas dan karakter peserta didik, sehingga dalam pembelajaran
peserta didik cenderung lebih aktif.
Nilai plus dari sekolah ini bisa dilihat dari kualitas manajemen kurikulum
dan fasilitator sekolah, yang berbasiskan teknologi dan keislaman yang tidak
luntur. Hanya saja, karena sekolah ini tergolong sekolah swasta, peserta didik
juga masih tergolong sedikit. Sesuai motto pengawas kurikulum dan guru-
guru disini yaitu Sedikit tapi berkualitas.
2. Wawancara
Pertanyaan:
Hasil wawancara oleh peneliti kepada pengawas kurikulum dan guru PAI
terkait kurikulum 2013 dalam ruang lingkup penerapan SKL, KI, dan KD.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
29
Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat
kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi
Dasar.
30
Penelitian kali ini dilakukan di SMAIT Al Irsyad Purwokerto dengan tujuan
untuk mengetahui lebih dalam seputar penerapan atau implementasi dari
kurikulum 2013 khususnya di SMAIT Al Irsyad Purwokerto. Sebagaimana telah
dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa dalam penelitian ini peneliti menggali
data melalui observasi, wawancara, dan sistem dokumentasi. Berikut hasil dari
penelitian yang berhasil digali.
1. Observasi
2. Wawancara
Sejak 2018 kurikulum 2013 telah di terapkan di sekolah ini, dan sampai
saat ini pembelajaran dengan kurtilas sudah terbilang efektif di sekolah
ini.
31
Apakah sarana dan prasarana disekolah ini sudah memadai
dalam pelaksanaan kurikulum 2013?
Sarana dan prasarana di sekolah ini cukup lengkap dan telah mencukupi
untuk melaksanakan kurtilas ini dengan baik. Dari segi IT maupun
manual seperti buku buku paket, proyektor dan lainnya sudah tersedia di
sekolah ini.
32
Dalam standar proses Kurikulum 2013 terdapat beberapa
prinsip pembelajaran, salah satunya dari murid yang diberitahu
menjadi murid yang mencari tahu. Bagaimana implementasi dari
prinsip pembelajaran tersebut di sekolah?
Pada K13, penilaian ulangan harian sudah tidak ada, yang ada adalah
penilaian kompetensi. Untuk penilaian tengah semester, yang dinilai
juga hanya meliputi kd yang belum dilakukan penilaian. Jadi tidak
tumpang tindih. Penyamaan waktu untuk penilaian tengah semester
hanya kebijakan tiap sekolah, agar mengingatkan guru apabila ada guru
yang belum melakukan penilaian.
3. Dokumentasi
33
BAB V
B. Saran
Berdasarkan penelitian kali ini maka kami berharap berbagai lembaga
pendidikan agar lebih memerhatikan lagi implementasi dari kurikulum 2013 ini,
baik dari segi kapasitas dan kompetensi guru maupun dari aspek instrumental
lainnya. Adapun kami dari peneliti meyakini bahwa hasil penelitian kami masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan.
34
35
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. 2013 Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:
Rosdakarya.
Hafidz, Muhammad. Dkk, 2020. Konsep Dasar Kurikulum 2013 dan Sejarah
Kurikulum di Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut PTIQ Jakarta.
Fachrudin, Yudhi. 2013. Teknik Analisis Data Kualitatif, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
37
C. SMP Islam Al-Falah Ciputat Tangerang Selatan
38
D. SMA IT Al-Irsyad Purwokerto Jawa Tengah
39