KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul "Kurikulum 2013" tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tentunya, keberhasilan penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari pihak-
pihak yang telah memberikan bantuan ataupun saran kepada penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itupada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Wartono, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Fisika.
2. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah menfasilitasi penulis untuk
menyelesaikan makalah ini serta yang slalu mendoakan, membantu,
mendukung, dan memberi semangat.
3. Teman-teman Universitas Kanjuruhan Malang khususnya Program Studi
Pendidikan Fisika 2016A, terimakasih telah memberikan bantuan dan
dorongan kepada penulis.
4. Dan kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu per satu, yang
telah turut terlibat dalam penyelesaianmakalah ini
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan
saran dari berbagai pihak, penulis harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada
umumnya dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sangat
mengutamakan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang didalamnya terdapat kalimat “mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Amanat yang ditorehkan di dalamnya sangatlah berarti bagi penerus
bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan
pertama pada awal abad ke-2.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian [ CITATION Wik184 \l 1033 ].
Pendidikan biasanya dilatih oleh orang lain, namun juga ada pendidikan otodidak.
Pendidikan otodidak dilakukan tanpa bantuan orang lain, tetapi lebih dilakukan
oleh dirinya sendiri dengan cara melihat, memperhatikan dan meniru yang
dilakukan orang lain.
Pendidikan yang saat ini dinilai sangat penting telah beberapakali dilakukan
pembaharuan atau inovasi kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum
terbaru yang telah diterapkan di Indonesia adalah Kurikulum 2013 yang biasa
disebut dengan K-13. Pemberlakuan kurikulum ini ditandai dengan pemberlakuan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) tentang Struktur
Kurikulum 2013, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar
Proses, Standar Penilaian dan Implementasi Kurikulum 2013 [ CITATION Sha14 \l
1033 ].
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu rumusan
masalah adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana Struktur Kurikulum 2013?
2. Bagaimana Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Kurikulum 2013?
3. Bagaimana Standar Isi (SI) pada Kurikulum 2013?
4. Bagaimana Standar Proses pada Kurikulum 2013?
5. Bagaimana Standar Pendidik dan Tenaga Kerja pada Kurikulum 2013?
6. Bagaimana Standar Sarana Prasarana pada Kurikulum 2013?
7. Bagaimana Standar Pengelolaan pada Kurikulum 2013?
8. Bagaimana Standar Pembiayaan pada Kurikulum 2013?
9. Bagaimana Standar Penilaian pada Kurikulum 2013?
10. Bagaimana Implemestasi Kurikulum 2013?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Struktur Kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui Standar Isi (SI) pada Kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui Standar Proses pada Kurikulum 2013.
5. Untuk mengetahui Standar Pendidik dan Tenaga Kerja pada Kurikulum 2013.
6. Untuk mengetahui Standar Sarana Prasarana pada Kurikulum 2013.
7. Untuk mengetahui Standar Pengelolaan pada Kurikulum 2013.
8. Untuk mengetahui Standar Pembiayaan pada Kurikulum 2013.
9. Untuk mengetahui Standar Penilaian pada Kurikulum 2013.
10. Untuk mengetahui Implemestasi Kurikulum 2013.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa latin currer yaitu pelari,
dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu
jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis star sampai dengan finish.
Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan,
dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata
pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan
dilembaga pendidikan.
Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau
pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Nana Syaodih, 2009:5).
Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang
menyatakan baha kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun
untuk melancarkan proses belajar-mengajar dibawah bimbingan dan tanggung
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Menurut UU No
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 19, kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya
dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional.
Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang
diperoleh di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009:5).
B. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap
kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan
dengan kurikulum 2006 (ktsp). Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan
penyerdehanaan, dan tematik integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan
untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran
dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pada intinya kurikulum 2013 adalah penyemmpurnaan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 juga merupakan kurikulum berbasis karakter
dankompetensi.
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemrosotan karakter bangsa
indonesia pada akhir-akhir ini. Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan
k13 adalah beberapa dari hasil riset internasional yang dilakukan oleh Global
Institute dan Programme for International Student Assesment (PISA) merujuk
pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan
terbelakang. Tujuan dari kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang berima, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari
proses pembelajaran. Rumusann kompetensi inti menggunakan notasi sebagai
berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Fungsi kurikulum 2013 pada dasarnya berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasa. Bagi orang
tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di
rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam
fungsi kurikulum yaitu: penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan,
dan diagnostik.
Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum menurut Prof. Dr. Nana
Syaodih Sukmadinata terdiri dari dua hal yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-
prinsip khusus. Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum.
Prinsip pertama adalah relevansi. Ada dua bentuk relevansi, yaitu relevansi keluar
dan relevansi ke dalam. Relevansi keluar berarti bahwa tujuan, isi, dan proses
belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
masyarakat. Sedangkan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian
atau konsisten antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi,
proses penyampaian dan penilaian yang menunjukan keterpaduan kurikulum.
Prinsip kedua adalah prinsip fleksibilitas. Kurikulum harus dapat mempersiapkan
anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain,
bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini
berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapidalam
pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
Dengan kata lain, guru diberi otoritas dalam pengembangan kurikulum yang
sesuai dengan minat, kebutuhan, peserta didik dan kebutuhan lingkungannya.
Prinsip ketiga adalah prinsip kotinuitas. Prinsip ini sangat terkait dengan
perkembangan dan proses belajar siswa yang berlangsung secara
berkesinambungan. Sedangkan prinsip keempat yaitu prinsip praktis/efisiensi.
Pada prinsip keempat ini dijelaskan bahwa kurikulum harus praktis, mudah
dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biaya yang murah. Adapun
prinsip yang terakhir yaitu prinsip efektifitas. Prinsip kelima ini berhubungan
dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya.
Adapun prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi:
prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan
isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar,
prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran, prinsip
berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian .
BAB III
PEMBAHASAN
Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan terakhir dalam kegiatan inti yaitu membuat tuliasan atau
bercerita tentang apa saja yang telah mereka temukan dalam kegiatan
memcari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampaikan dikelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau
kelompok siswa tersebut.
3. Kegiatan penutup pada proses pembelajaran kurikulum 2013 guru bersama-
sama dengan siswa atau sendiri membuat rangkuman kesimpulan
pembelajaran, melakuakn penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran merencankan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk remidi, program pengayaan, layanan konseling atau
memberikan tugas baik individu maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajran pada
pertemuan berikutnya.
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
SKL yang harus dimiliki seseorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi
dasar. Ada 4 kompetensi inti yaitu kompetensi inti-1 untuk kompetensi
inti sikap spiritual, kompetensi inti-2 untuk kompetensi inti sikap sosial,
kompetensi inti-3 untuk kompetensi inti pengetahuan, dan kompetensi
inti-4 untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, denganmemperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi
kompetensi inti. Dikembangkan dengan memperlihatkan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari semua mata pelajaran.
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
c. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, mencangkup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi
daerah. Indikator juga digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat di
observasi . prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan
kepentinagan, kesinambungan, kesesuaian, dan kontekstual.
Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda,
perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan
kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.
Kelas X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Kelas XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3.1. Menerapkan konsep torsi, momen
inersia, titik berat, dan momentum
Memahami, menerapkan, dan sudut pada benda tegar (statis dan
menganalisis pengetahuan faktual, dinamis) dalam kehidupan sehari-
konseptual, prosedural, dan metakognitif hari misalnya dalam olahraga
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2. Menganalisis sifat elastisitas bahan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dalam kehidupan sehari hari
budaya, dan humaniora dengan 3.3. Menerapkan hukum-hukum fluida
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, statik dalam kehidupan sehari-hari
kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4. Menerapkan prinsip fluida dinamik
penyebab fenomena dan kejadian, serta dalam teknologi
menerapkan pengetahuan prosedural 3.5. Menganalisis pengaruh kalor dan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai perpindahan kalor yang meliputi
dengan bakat dan minatnya untuk karakteristik termal suatu bahan,
memecahkan masalah kapasitas, dan konduktivitas kalor
pada kehidupan sehari-hari
3.6. Menjelaskan teori kinetik gas dan
karakteristik gas pada ruang
tertutup
3.7. Menganalisis perubahan keadaan
gas ideal dengan menerapkan
hukum Termodinamika
3.8. Menganalisis karakterisitik
gelombang mekanik
3.9. Menganalisis besaran-besaran fisis
gelombang berjalan dan
gelombang stasioner pada
berbagai kasus nyata
3.10. Menerapkan konsep dan prinsip
gelombang bunyi dan cahaya
dalam teknologi
3.11. Menganalisis cara kerja alat optik
menggunakan sifat pemantulan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa
3.12. Menganalisis gejala pemanasan
global dan dampaknya bagi
kehidupan serta lingkungan
G. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
H. Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan
pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya
investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan
modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan
I. Standar Penilaian pada Kurikulum 2013
Standar penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik. Secara umum dipahami bahwa
penilaian adalah memberikan suatu nilai terhadap suatu objek yang dilihat,
dirasa, diamati dan sebagainya. Nana Sudjana (2012: 3), menjelaskan bahwa
untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya
ukuran atau kriteria. Misalnya, untuk dapat mengatakan baik, sedang, kurang,
diperlukan ketentuan atau ukuran yang jelas bagaimana yang baik, yang sedang
dan yang kurang. Ukuran itulah yang dinamakan kriteria.
Penilaian dalam kurikulum 2013 apabila dibulatkan, akan mendapatkan dua
macam penilaian, yaitu:
1. Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Mengorganisasikan pembelajaran
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan
pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan pengorgsnisasian pembelajaran dalam
implementasi kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan
dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya
masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.
3. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran
dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara
lain pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learing), bermain
peran, pembelajaran partisipatif (participative teaching and learning), belajar
tuntas (mastery learning), dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism
teaching and learning).
4. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013
merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan
karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka
kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart, indikator hasil belajar, dan
waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran
sehinga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman
belajar yang optimal. Dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum
adalah rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan dilembaga pendidikan. Bisa
juga kurikulum adalah serangkaian kegiatan dan pengaturan proses pembelajaran
yang telah ditentukan. Sedangkan kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
melakukan penyerdehanaan, dan tematik integratif, menambah jam pelajaran dan
bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa
depan yang lebih baik.