Anda di halaman 1dari 28

KURIKULUM 2013

Disusun Oleh: Kelompok 8 (Kelas 2016A)


Intan Rambu Hida 160403070013
Yulia Armelisa Agul 160403070019
Winda Agustina Rahayu 160403070031
Mila Rosita 160403070034
Yanuaria Hoar 160403070035

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul "Kurikulum 2013" tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tentunya, keberhasilan penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari pihak-
pihak yang telah memberikan bantuan ataupun saran kepada penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itupada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Wartono, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Fisika.
2. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah menfasilitasi penulis untuk
menyelesaikan makalah ini serta yang slalu mendoakan, membantu,
mendukung, dan memberi semangat.
3. Teman-teman Universitas Kanjuruhan Malang khususnya Program Studi
Pendidikan Fisika 2016A, terimakasih telah memberikan bantuan dan
dorongan kepada penulis.
4. Dan kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu per satu, yang
telah turut terlibat dalam penyelesaianmakalah ini
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan
saran dari berbagai pihak, penulis harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada
umumnya dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah.

Malang, 11 Oktober 2018

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sangat
mengutamakan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang didalamnya terdapat kalimat “mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Amanat yang ditorehkan di dalamnya sangatlah berarti bagi penerus
bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan
pertama pada awal abad ke-2.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian [ CITATION Wik184 \l 1033 ].
Pendidikan biasanya dilatih oleh orang lain, namun juga ada pendidikan otodidak.
Pendidikan otodidak dilakukan tanpa bantuan orang lain, tetapi lebih dilakukan
oleh dirinya sendiri dengan cara melihat, memperhatikan dan meniru yang
dilakukan orang lain.
Pendidikan yang saat ini dinilai sangat penting telah beberapakali dilakukan
pembaharuan atau inovasi kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum
terbaru yang telah diterapkan di Indonesia adalah Kurikulum 2013 yang biasa
disebut dengan K-13. Pemberlakuan kurikulum ini ditandai dengan pemberlakuan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) tentang Struktur
Kurikulum 2013, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar
Proses, Standar Penilaian dan Implementasi Kurikulum 2013 [ CITATION Sha14 \l
1033 ].

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu rumusan
masalah adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana Struktur Kurikulum 2013?
2. Bagaimana Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Kurikulum 2013?
3. Bagaimana Standar Isi (SI) pada Kurikulum 2013?
4. Bagaimana Standar Proses pada Kurikulum 2013?
5. Bagaimana Standar Pendidik dan Tenaga Kerja pada Kurikulum 2013?
6. Bagaimana Standar Sarana Prasarana pada Kurikulum 2013?
7. Bagaimana Standar Pengelolaan pada Kurikulum 2013?
8. Bagaimana Standar Pembiayaan pada Kurikulum 2013?
9. Bagaimana Standar Penilaian pada Kurikulum 2013?
10. Bagaimana Implemestasi Kurikulum 2013?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Struktur Kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui Standar Isi (SI) pada Kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui Standar Proses pada Kurikulum 2013.
5. Untuk mengetahui Standar Pendidik dan Tenaga Kerja pada Kurikulum 2013.
6. Untuk mengetahui Standar Sarana Prasarana pada Kurikulum 2013.
7. Untuk mengetahui Standar Pengelolaan pada Kurikulum 2013.
8. Untuk mengetahui Standar Pembiayaan pada Kurikulum 2013.
9. Untuk mengetahui Standar Penilaian pada Kurikulum 2013.
10. Untuk mengetahui Implemestasi Kurikulum 2013.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa latin currer yaitu pelari,
dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu
jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis star sampai dengan finish.
Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan,
dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata
pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan
dilembaga pendidikan.
Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau
pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Nana Syaodih, 2009:5).
Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang
menyatakan baha kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun
untuk melancarkan proses belajar-mengajar dibawah bimbingan dan tanggung
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Menurut UU No
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 19, kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya
dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional.
Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang
diperoleh di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009:5).

B. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap
kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan
dengan kurikulum 2006 (ktsp). Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan
penyerdehanaan, dan tematik integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan
untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran
dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pada intinya kurikulum 2013 adalah penyemmpurnaan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 juga merupakan kurikulum berbasis karakter
dankompetensi.
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemrosotan karakter bangsa
indonesia pada akhir-akhir ini. Selain itu, penyebab perlunya mengembangkan
k13 adalah beberapa dari hasil riset internasional yang dilakukan oleh Global
Institute dan Programme for International Student Assesment (PISA) merujuk
pada suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan
terbelakang. Tujuan dari kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang berima, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari
proses pembelajaran. Rumusann kompetensi inti menggunakan notasi sebagai
berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Fungsi kurikulum 2013 pada dasarnya berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasa. Bagi orang
tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di
rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam
fungsi kurikulum yaitu: penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan,
dan diagnostik.
Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum menurut Prof. Dr. Nana
Syaodih Sukmadinata terdiri dari dua hal yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-
prinsip khusus. Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum.
Prinsip pertama adalah relevansi. Ada dua bentuk relevansi, yaitu relevansi keluar
dan relevansi ke dalam. Relevansi keluar berarti bahwa tujuan, isi, dan proses
belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
masyarakat. Sedangkan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian
atau konsisten antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi,
proses penyampaian dan penilaian yang menunjukan keterpaduan kurikulum.
Prinsip kedua adalah prinsip fleksibilitas. Kurikulum harus dapat mempersiapkan
anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain,
bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini
berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapidalam
pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
Dengan kata lain, guru diberi otoritas dalam pengembangan kurikulum yang
sesuai dengan minat, kebutuhan, peserta didik dan kebutuhan lingkungannya.
Prinsip ketiga adalah prinsip kotinuitas. Prinsip ini sangat terkait dengan
perkembangan dan proses belajar siswa yang berlangsung secara
berkesinambungan. Sedangkan prinsip keempat yaitu prinsip praktis/efisiensi.
Pada prinsip keempat ini dijelaskan bahwa kurikulum harus praktis, mudah
dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biaya yang murah. Adapun
prinsip yang terakhir yaitu prinsip efektifitas. Prinsip kelima ini berhubungan
dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya.
Adapun prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi:
prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan
isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar,
prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran, prinsip
berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian .
BAB III
PEMBAHASAN

A. Struktur Kurikulum 2013


Struktur Kurikulum merupakan pola dari susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam
muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap tahun pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Mata pelajaran terdiri
atas mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh seluruh
peserta didik. Mata pelajaran wajib adalah mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh seluruh peserta didik, sedangkan mata pelajaran pilihan adalah mata
pelajaran yang dipilih oleh peserta didik sendiri sesuai dengan pililhan mereka.
Struktur kurikulum 2013 untuk sekolah dasar dan menengah memiliki perbedaan,
berikut penjelasannya:
1. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar (SD)
Beban belajar dalam Kurikulum Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam
belajar tiap minggu. Untuk kelas I, II, dan III adalah 30, 32, 34 jam perminggu
sedangkan untuk kelas IV, V dan VI adalah 36 jam perminggu. Dalam satu
jam pembelajaran adalah 40 menit.
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MATA PELAJARAN MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
2 PPKn 5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 6 6 6
(Termasuk muatan lokal)
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan 4 4 4 4 4 4
Kesehatan (termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
Pelajaran Tematik Terintegrasi

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi


kompetensi lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B
adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotor.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam 2 hal, yaitu integrasi sikap,
kemampuan/keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta
pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan.

2. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Beban belajar di SMP untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing
adalah 38 jam per minggu. Jam belajar untuk SMP adalah 40 menit tiap mata
pelajaran
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 PPKn 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1 Seni Budaya (Termasuk muatan
3 3 3
lokal)
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
3 3 3
Kesehatan (termasuk muatan lokal)
3 Prakarya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi
kompetensi lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B
adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotor.

3. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA)


Struktur Kurikulum pada jenjang SMA disamakan dengan SMK yaitu
dengan adanya mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata
pelajaran wajib sebanyak 9 mata pelajaran dengan beban belajar 18 jam per
minggu. Pada jenjang ini prinsip yang digunakan adalah peserta didik adalah
subjek dalam belajar dan peserta didik memiliki hak untuk memilih sesuai
dengan minatnya masing-masing.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) dan
vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan ini memberikan corak kepada fungsi
satuan pendidikan dan di dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat
peserta didik. Beban belajar di SMA masing-masing adalah 43 jam belajar per
minggu dengan 45 menit.
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 PPKn 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2 2 2
Kesehatan
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Wajib per
23 23 23
minggu
Kelompok Peminatan
1 Mata Pelajaran Peminatan Akademik
20 20 20
(SMA)
2 Mata Pelajaran Peminatan Akademik
28 28 28
dan Vokasi (SMK)
Kompetensi dasar pada mata pelajaran wajib memberikan kemampuan
dasar yang sama bagi lulusan SMA maupun SMK. Yang membedakan
hanyalah pada mata pelajaran peminatan dan pilihan (pendalaman minat dan
lintas minat) untuk SMA. Karena di SMA terdapat kelompok minat yaitu
Matematika dan Sains, Sosial dam Budaya.
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
Kelompok Wajib 23 23 23
Peminatan Matematika dan Sains
1 Matematik 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi dan Antrapologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
1 Pilihan Pendalaman Minat dan Lintas
6 4 4
Minat
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia 73 75 75
Jumlah Jam Pelajaran yang harus
41 43 43
Ditempuh

B. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Kurikulum 2013


Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan kelulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tujuan standar kompetensi digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengolahan, dan
standar pembiayaan. Standar kompetensi lulusan menunjukkan kualitas yang
harus dimiliki peserta didik yang telah menyesuaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi utama yang
dikelompokkan kedalam aspek keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang harus
dimiliki peserta didik. Keberhasilan kurikulum 2013 dapat diketahui dari
perwujudan indikator standar kompetensi kelulusan dalam pribadi peserta didik
secara utuh atau terwujudnya lulusan yang berkualitas, produktif, kreatif, dan
mandiri

C. Standar Isi (SI) pada Kurikulum 2013


Berdasarkan peraturan pemerintah nomer 19 tentang standar nasional
pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah nomer 2
tahun 2013tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomer 19 tentang
standar nasional pendidikan ditetapkan bahwa standar isi adalah kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi kelulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup
materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik
satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi
kompetensi indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi
inti yang bebas mata pelajaran. Semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembantukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kompetensi yang
ingin dicapai merupakan pernyataan tujuan yang hendak diperoleh peserta didik,
menggambarkan hasil belajar pada aspek pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap. Standar isi mencangkup struktur kurikulum yang berisi acuan mata
pelajaran pada setiap jenjang pendidikan.

D. Standar Proses pada Kurikulum 2013


Berdasarkan standar proses pembelajaran pada implementasi kurikulum
2013, maka guru harus melaksanakan 3 tahapan yaitu: (1) Kegiatan
pendahuluan; (2) Kegiatan inti; (3) Kegiatan penutup.
1. Kegiatan pendahuluan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 adalah:
 Kegiatan yang mula-mula harus dilakukan oleh guru pada kegiatan
pendahuluan didalam sebuah proses pembelajaran adalah
mempersiapkan siswa baik psikis maupun fisik agar dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.
 Selanjutnya guru harus mengajukan beberapa pertanyaan materi
pembelajaran baik materi yang sudah siswa pelajari serta materi yang
akan mereka pelajari dalaam proses pembelajaran tersebut.
 Setelah memberikan pertanyaan, guru kemudian mengajak siswa untuk
mencermati suatu permasalahan atau tugas yang akan dikerjakan
sehingga dengan demikian mereka akan belajar tentang suatu materi,
kemudian langsung dilanjutkan dengan menguraikan tentang tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut.
 Dalam kegiatan pembelajaran guru harus memberikan outline cakupan
materi serta penjelasan mengenai kegiatan belajar yang akan dilakukan
oleh siswa untuk menyelesaikan permsalah atau tugas yang di berikan.
2. Kegiatan inti pada proses pembelajaran kurikulum 2013
Pada kegiatan inti ini terdapat beberapa proses, diantaranya adalah
melakukan observasi, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan
informasi yang telah diperoleh dan mengkomunikasiakn hasilnya.
 Melakukan observasi
Dalam kegiatan melakukan pengamatan guru membuka secara
luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan seperti melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
 Bertanya
Pada saat siswa berada pada kegiatan melakukan pengamatan,
guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk
mempertanyakan mengenai apapun yang telah meraka lihat, simak atau
mereka baca.
 Mengumpulkan informasi
Adapun langkah selanjutnya yang merupakan tindak lanjut dari
kegiatan bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari
beragam sumber dengan bermacam cara. Dalam hal ini siswa boelh
membaca buku yang lebih banyak, mengamati fenomena atau objek
dengan lebih teliti, atau bisa juga melaksanakan eksperimen.

 Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan terakhir dalam kegiatan inti yaitu membuat tuliasan atau
bercerita tentang apa saja yang telah mereka temukan dalam kegiatan
memcari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampaikan dikelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau
kelompok siswa tersebut.
3. Kegiatan penutup pada proses pembelajaran kurikulum 2013 guru bersama-
sama dengan siswa atau sendiri membuat rangkuman kesimpulan
pembelajaran, melakuakn penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran merencankan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk remidi, program pengayaan, layanan konseling atau
memberikan tugas baik individu maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajran pada
pertemuan berikutnya.
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
SKL yang harus dimiliki seseorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi
dasar. Ada 4 kompetensi inti yaitu kompetensi inti-1 untuk kompetensi
inti sikap spiritual, kompetensi inti-2 untuk kompetensi inti sikap sosial,
kompetensi inti-3 untuk kompetensi inti pengetahuan, dan kompetensi
inti-4 untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, denganmemperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi
kompetensi inti. Dikembangkan dengan memperlihatkan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari semua mata pelajaran.
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
c. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, mencangkup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi
daerah. Indikator juga digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat di
observasi . prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan
kepentinagan, kesinambungan, kesesuaian, dan kontekstual.
Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda,
perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan
kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.
Kelas X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI 3 3.1. Menjelaskan hakikat ilmu Fisika


(PENGETAHUAN) dan perannya dalam kehidupan,
Memahami, menerapkan, metode ilmiah, dan keselamatan
menganalisis pengetahuan faktual, kerja di laboratorium
3.2. Menerapkan prinsip-prinsip
konseptual, prosedural berdasarkan
pengukuran besaran fisis,
rasa ingintahunya tentang ilmu
ketepatan, ketelitian dan angka
pengetahuan, teknologi, seni,
penting, serta notasi ilmiah
budaya, dan humaniora dengan
3.3. Menerapkan prinsip penjumlahan
wawasan kemanusiaan,
vektor sebidang (misalnya
kebangsaan, kenegaraan, dan
perpindahan)
peradaban terkait penyebab
3.4. Menganalisis besaran-besaran
fenomena dan kejadian, serta
fisis pada gerak lurus dengan
menerapkan pengetahuan
kecepatan konstan (tetap) dan
prosedural pada bidang kajian yang
gerak lurus dengan percepatan
spesifik sesuai dengan bakat dan
konstan (tetap) berikut
minatnya untuk memecahkan
penerapannya dalam kehidupan
masalah
sehari-hari misalnya keselamatan
lalu lintas
3.5. Menganalisis gerak parabola
dengan menggunakan vektor,
berikut makna fisisnya dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
3.6. Menganalisis besaran fisis pada
gerak melingkar dengan laju
konstan (tetap) dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
3.7. Menganalisis interaksi pada gaya
serta hubungan antara gaya,
massa dan gerak lurus benda
serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
3.8. Menganalisis keteraturan gerak
planet dan satelit dalam tatasurya
berdasarkan hukum-hukum
Newton
3.9. Menganalisis konsep energi,
usaha (kerja), hubungan usaha
(kerja) dan perubahan energi,
hukum kekekalan energi, serta
penerapannya dalam peristiwa
sehari-hari
3.10. Menerapkan konsep momentum
dan impuls, serta hukum
kekekalan momentum dalam
kehidupan sehari-hari
3.11. Menganalisis hubungan antara
gaya dan getaran dalam
kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI INTI 4 4.1. Membuat prosedur kerja ilmiah


(KETERAMPILAN) dan keselamatan kerja misalnya
pada pengukuran kalor
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
4.2. Menyajikan hasil pengukuran
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
besaran fisis berikut ketelitiannya
dengan pengembangan dari yang
dengan menggunakan peralatan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan teknik yang tepat serta
dan mampu menggunakan metode
mengikuti kaidah angka penting
sesuai kaidah keilmuan
untuk suatu penyelidikan ilmiah
4.3. Merancang percobaan untuk
menentukan resultan vektor
sebidang (misalnya perpindahan)
beserta presentasi hasil dan
makna fisisnya
4.4. Menyajikan data dan grafik hasil
percobaan gerak benda untuk
menyelidiki karakteristik gerak
lurus dengan kecepatan konstan
(tetap) dan gerak lurus dengan
percepatan konstan (tetap)
berikut makna fisisnya
4.5. Mempresentasikan data hasil
percobaan gerak parabola dan
makna fisisnya
4.6. Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya tentang
gerak melingkar, makna fisis dan
pemanfaatannya
4.7. Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait gaya
serta hubungan gaya, massa dan
percepatan dalam gerak lurus
benda dengan menerapkan
metode ilmiah
4.8. Menyajikan karya mengenai
gerak satelit buatan yang
mengorbit bumi, pemanfaatan
dan dampak yang
ditimbulkannya dari penelusuran
berbagai sumber informasi
4.9. Menerapkan metode ilmiah untuk
mengajukan gagasan
penyelesaian masalah gerak
dalam kehidupan sehari-hari,
yang berkaitan dengan konsep
energi, usaha (kerja) dan hukum
kekekalan energi
4.10. Menyajikan hasil pengujian
penerapan hukum kekekalan
momentum, misalnya bola jatuh
bebas ke lantai dan roket
sederhana
4.11. Melakukan percobaan getaran
harmonis pada ayunan
sederhana dan/atau getaran
pegas berikut presentasi hasil
percobaan serta makna fisisnya

Kelas XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3.1. Menerapkan konsep torsi, momen
inersia, titik berat, dan momentum
Memahami, menerapkan, dan sudut pada benda tegar (statis dan
menganalisis pengetahuan faktual, dinamis) dalam kehidupan sehari-
konseptual, prosedural, dan metakognitif hari misalnya dalam olahraga
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2. Menganalisis sifat elastisitas bahan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dalam kehidupan sehari hari
budaya, dan humaniora dengan 3.3. Menerapkan hukum-hukum fluida
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, statik dalam kehidupan sehari-hari
kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4. Menerapkan prinsip fluida dinamik
penyebab fenomena dan kejadian, serta dalam teknologi
menerapkan pengetahuan prosedural 3.5. Menganalisis pengaruh kalor dan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai perpindahan kalor yang meliputi
dengan bakat dan minatnya untuk karakteristik termal suatu bahan,
memecahkan masalah kapasitas, dan konduktivitas kalor
pada kehidupan sehari-hari
3.6. Menjelaskan teori kinetik gas dan
karakteristik gas pada ruang
tertutup
3.7. Menganalisis perubahan keadaan
gas ideal dengan menerapkan
hukum Termodinamika
3.8. Menganalisis karakterisitik
gelombang mekanik
3.9. Menganalisis besaran-besaran fisis
gelombang berjalan dan
gelombang stasioner pada
berbagai kasus nyata
3.10. Menerapkan konsep dan prinsip
gelombang bunyi dan cahaya
dalam teknologi
3.11. Menganalisis cara kerja alat optik
menggunakan sifat pemantulan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa
3.12. Menganalisis gejala pemanasan
global dan dampaknya bagi
kehidupan serta lingkungan

KOMPETENSI INTI 4(KETERAMPILAN) 4.1. Membuat karya yang menerapkan


konsep titik berat dan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam kesetimbangan benda tegar
ranah konkret dan ranah abstrak terkait 4.2. Melakukan percobaan tentang
dengan pengembangan dari yang sifat elastisitas suatu bahan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, berikut presentasi hasil percobaan
bertindak secara efektif dan kreatif, serta dan pemanfaatannya
mampu menggunakan metoda sesuai 4.3. Merancang dan melakukan
kaidah keilmuan percobaan yang memanfaatkan
sifat-sifat fluida statik, berikut
presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya
4.4. Membuat dan menguji proyek
sederhana yang menerapkan
prinsip dinamika fluida
4.5. Merancang dan melakukan
percobaan tentang karakteristik
termal suatu bahan, terutama
terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, beserta
presentasi hasil percobaan dan
pemanfatannya
4.6. Menyajikan karya yang berkaitan
dengan teori kinetik gas dan
makna fisisnya
4.7. Membuat karya/model penerapan
hukum I dan II Termodinamika
berikut presentasi makna fisisnya
4.8. Melakukan percobaan tentang
salah satu karakteristik gelombang
mekanik berikut presentasi
hasilnya
4.9. Melakukan percobaan gelombang
berjalan dan gelombang stasioner,
beserta presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya
4.10.Melakukan percobaan tentang
gelombang bunyi dan/atau
cahaya, berikut presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya
misalnya sonometer, dan kisi
difraksi
4.11.Membuat karya yang menerapkan
prinsip pemantulan dan/atau
pembiasan pada cermin dan lensa
4.12.Mengajukan ide/gagasan
penyelesaian masalah
pemanasan global sehubungan
dengan gejala dan dampaknya
bagi kehidupan serta lingkungan
Kelas XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3.1. Menganalisis prinsip kerja
Memahami, menerapkan, menganalisis peralatan listrik searah (DC) berikut
dan mengevaluasi pengetahuan faktual, keselamatannya dalam kehidupan
konseptual, prosedural, dan metakognitif sehari-hari
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2. Menganalisis muatan listrik, gaya
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, listrik, kuat medan listrik, fluks,
budaya, dan humaniora dengan potensial listrik, energi potensial
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, listrik serta penerapannya pada
kenegaraan, dan peradaban terkait berbagai kasus
penyebab fenomena dan kejadian, serta 3.3. Menganalisis medan magnetik,
menerapkan pengetahuan prosedural induksi magnetik, dan gaya
pada bidang kajian yang spesifik sesuai magnetik pada berbagai produk
dengan bakat dan minatnya untuk teknologi
memecahkan masalah 3.4. Menganalisis fenomena induksi
elektromagnetik dalam kehidupan
sehari-hari
3.5. Menganalisis rangkaian arus bolak-
balik (AC) serta penerapannya
3.6. Menganalisis fenomena radiasi
elektromagnetik, pemanfaatannya
dalam teknologi, dan dampaknya
pada kehidupan
3.7. Menjelaskan fenomena perubahan
panjang, waktu, dan massa
dikaitkan dengan kerangka acuan
dan kesetaraan massa dengan
energi dalam teori relativitas
khusus
3.8. Menjelaskan secara kualitatif gejala
kuantum yang mencakup sifat
radiasi benda hitam, efek fotolistrik,
efek Compton, dan sinar X dalam
kehidupan sehari-hari
3.9. Menjelaskan konsep penyimpanan
dan transmisi data dalam bentuk
analog dan digital serta
penerapannya dalam teknologi
informasi dan komunikasi yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari
3.10. Menganalisis karakteristik inti atom,
radioaktivitas, pemanfaatan,
dampak, dan proteksinya dalam
kehidupan sehari-hari
3.11. Menganalisis keterbatasan sumber
energi dan dampaknya bagi
kehidupan
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 4.1. Melakukan percobaan prinsip kerja
Mengolah, menalar, menyaji, dan rangkaian listrik searah (DC)
mencipta dalam ranah konkret dan ranah dengan metode ilmiah berikut
abstrak terkait dengan pengembangan presentasi hasil percobaan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara 4.2. Melakukan percobaan berikut
mandiri serta bertindak secara efektif dan presentasi hasil percobaan
kreatif, dan mampu menggunakan kelistrikan (misalnya pengisian dan
metoda sesuai kaidah keilmuan pengosongan kapasitor) dan
manfaatnya dalam kehidupan
sehari
4.3. Melakukan percobaan tentang
induksi magnetik dan gaya
magnetik disekitar kawat berarus
listrik berikut presentasi hasilnya
4.4. Melakukan percobaan tentang
induksi elektromagnetik berikut
presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari
4.5. Mempresentasikan prinsip kerja
penerapan rangkaian arus bolak-
balik (AC) dalam kehidupan sehari-
hari
4.6. Mempresentasikan manfaat dan
dampak radiasi elektromagnetik
pada kehidupan sehari-hari
4.7. Mempresentasikan konsep
relativitas tentang panjang, waktu,
massa, dan kesetaraan massa
dengan energi
4.8. Menyajikan laporan tertulis dari
berbagai sumber tentang
penerapan efek fotolistrik, efek
Compton, dan sinar X dalam
kehidupan sehari-hari
4.9. Menyajikan karya hasil penelusuran
informasi tentang transmisi dan
penyimpanan data dalam bentuk
analog dan digital serta
penerapannya dalam teknologi
informasi dan komunikasi (misalnya
poster banner)
4.10. Menyajikan laporan tentang sumber
radioaktif, radioaktivitas,
pemanfaatan, dampak, dan
proteksinya bagi kehidupan
4.11. Menyajikan ide/gagasan dampak
keterbatasan sumber energi bagi
kehidupan dan upaya penyelesaian
masalah dengan energi alternatif

PETA MATERI FISIKA


Kelas X Kelas XI Kelas XII
 Hakikat Fisika dan  Kesetimbangan  Listrik Statis dan
Prosedur Ilmiah  Dinamika Rotasi Dinamis
 Pengukuran  Hukum Hooke  Medan Magnetik
 Gerak Lurus,  Fluida Statis dan danInduksi
Parabola, dan Dinamis Elektromagnetik
Melingkar  Suhu, Kalor, dan  Arus Bolak-balik
 Hukum-hukum Perpindahan Kalor  Radiasi
Newton  Teori Kinetik Gas Elektromagnetik
 Usaha (Kerja) dan dan Termodinamika  Teori Relativitas
Energi  Gelombang, Bunyi,  Fenomena
 Momentum, Impuls dan Cahaya Kuantum
dan Tumbukan  Alat-alat Optik  Inti Atom
 Gerak Harmonis  Gejala Pemanasan  Teknologi Digital
Global

E. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria mengenai
pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan. Pendidik harus memiliki akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan
di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: (1) Kompetensi
pedagogic; (2) Kompetensi kepribadian; (3) Kompetensi professional; dan (4)
Kompetensi sosial. Pendidik meliputi pendidik pad TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MK, satuan pendidikan Paket A, Paket B
dan Paket C dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan
pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi pengelolaan kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.

F. Standar Sarana Prasaran


Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memilik prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan oendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,
tempat bermain, tempat berekreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

G. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.

H. Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan
pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya
investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan
modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan
I. Standar Penilaian pada Kurikulum 2013
Standar penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik. Secara umum dipahami bahwa
penilaian adalah memberikan suatu nilai terhadap suatu objek yang dilihat,
dirasa, diamati dan sebagainya. Nana Sudjana (2012: 3), menjelaskan bahwa
untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya
ukuran atau kriteria. Misalnya, untuk dapat mengatakan baik, sedang, kurang,
diperlukan ketentuan atau ukuran yang jelas bagaimana yang baik, yang sedang
dan yang kurang. Ukuran itulah yang dinamakan kriteria.
Penilaian dalam kurikulum 2013 apabila dibulatkan, akan mendapatkan dua
macam penilaian, yaitu:
1. Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.

J. Implementasi Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang
pembelajaran afektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih
pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan
pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
Berkaitan dengan hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam
pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal
tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan
berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Guru
harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks
karena melibatkan aspek  pedagogis, psikologi, dan didaktis secara
bersamaan.

2. Mengorganisasikan pembelajaran
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan
pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan pengorgsnisasian pembelajaran dalam
implementasi kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan
dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya
masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.
3. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran
dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara
lain pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learing), bermain
peran, pembelajaran partisipatif (participative  teaching and learning), belajar
tuntas (mastery learning), dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism
teaching and learning).
4. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013
merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan
karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka
kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart, indikator hasil belajar, dan
waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran
sehinga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman
belajar yang optimal. Dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum
adalah rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan dilembaga pendidikan. Bisa
juga kurikulum adalah serangkaian kegiatan dan pengaturan proses pembelajaran
yang telah ditentukan. Sedangkan kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
melakukan penyerdehanaan, dan tematik integratif, menambah jam pelajaran dan
bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa
depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai