Anda di halaman 1dari 8

PROSES TELAAH KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Dillinar Adlin,M.Pd

KELOMPOK 5
Dinda Assifa Zahra (2223141009)
Risma Lauren Clarisa Simbolon (2223141011)
Mutia Farha Soraya (2221141010)
Permata sari malau (2222441011)
Sinta Papyosa Sinaga (2221141011)

KELAS : A

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PENDIDIKAN SENI TARI
ST 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Kurikulum Nasional”. Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr.
Dillinar Adlin M.Pd
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam
pembuatan makalah ini, harapan kami informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Tuhan Yang Maha sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat
dalam makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik
dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar dapat membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kurikulum Nasional
Kurikulum Nasional adalah sebagai penyempurnaan serta
perbaikan dari Kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan pada
tahun 2018, akan tetapi masih kurangnya sosialisasi tentang
penerapan kurikulum ini. Kurikulum ini berbasis 3 bagian.
Kurikulum nasional , kurikulum berbasis pengembangan potensi
daerah, kurikulum paling kecil mencakup ke khasan di masing –
masing sekolah / madrasah. Sesuai dengan namanya Kurikulum
Nasional, kurikulum yang bebasis “ nasional ” daerah masing –
masing. Perubahan kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Nasional
( Kulnas ) didasari oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi,
pengetahuan, masalah di lingkunan hidup, serta pemikiran dari
masyarakat dan peserta didik yang berfikiran pendidikan terlalu
menitik beratkan beban kepada siswa. Pihak yang terkait harus
disangkut pautkan untuk memahami dan mendalami fungsi di
dalam kurikulum ini, seperti guru yang harus diperkenalkan dan
dipersiapkan dengan baik, supaya tidak terjadi lagi guru yang tidak
memahami kurikulum ini. Kurikulum nasional merupakan
kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah nasional, baik
sekolah negeri maupun sekolah swasta. Kurikulum nasional
dibentuk dan diawasi oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia. Kurikulum nasional telah disesuaikan
dengan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau
dengan sistem kurikulum 2013. Hal lain yang perlu diketahui
adalah kurikulum nasional merupakan jenis kurikulum yang paling
banyak dijadikan acuan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Dalam
kurikulum nasional semua siswa akan mendapatkan mata
pelajaran yang setara antara satu sama lainnya atau dalam kata
lain setiap siswa wajib mempelajari mata pelajaran yang berlaku
di sekolahnya. Sebagai bahasa pengantar, kurikulum nasional
menggunakan bahasa resmi resmi nasional, yaitu bahasa
indonesia. Dengan bahasa indonesia sebagai bahasa pengantar,
umumnya sekolah dengan kurikulum nasional tidak terlalu
membutuhkan tenaga pengajar internasional dan lebih banyak
mempekerjakan tenaga pengajar lokal. Untuk sistem ujiannya,
sekolah yang menggunakan acuan kurikulum nasional
menggunakan ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan
asesmen nasional bagi siswa yang duduk di kelas 6 SD, 3 SMP, dan
3 SMA.

Kurikulum internasional.
Sesuai dengan namanya, kurikulum internasional adalah jenis
kurikulum yang dijadikan acuan oleh sekolah-sekolah
internasional di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada sekolah
dengan kurikulum internasional, siswa sekolah diberikan
keleluasaan dalam memilih mata pelajaran sesuai dengan bidang
yang diminatinya saja sehingga siswa tidak diwajibkan untuk
mengambil mata pelajaran lainnya. Hal lain yang perlu diketahui
mengenai kurikulum internasional adalah bahasa pengantar yang
digunakan adalah bahasa asing, seperti bahasa inggris. Namun,
bahasa inggris bukanlah satu-satunya bahasa asing yang
digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah dengan kurikulum
internasional, di beberapa sekolah dengan kurikulum
internasional bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa
mandarin atau bahasa negara-negara benua Eropa lainnya. Faktor
bahasa pengantar mempengaruhi komposisi tenaga pengajar baik
di sekolah internasional maupun nasional, sebagai kurikulum yang
menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar, sekolah
yang menerapkan kurikulum internasional membutuhkan
setidaknya satu orang tenaga pengajar asing. Di dalam sekolah
dengan kurikulum internasional, siswa mendapatkan lebih banyak
tugas praktik terutama dalam bidang science. Ujian yang
ditempuh oleh siswa sekolah internasional juga tidak hanya soal
ujian di tengah dan akhir semester, tetapi siswa juga mengikuti
ujian skala internasional seperti ujian International Baccalaureate
(IB) atau Cambridge International Examination (CIE).

Fungsi kurikulum
Secara keseluruhan fungsi adanya kurikulum dalam kegiatan
pembelajaran adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan
dari kegiatan pendidikan itu sendiri. Fungsi kurikulum adalah
sebagai berikut ini.
1. Fungsi penyesuaian
Kurikulum di sini memiliki arti sebagai kemampuan untuk dapat
menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Sebab lingkungan bersifat dinamis atau berubah-
ubah.
2. Fungsi integrasi
Kurikulum di sini berarti bahwa kurikulum adalah alat pendidikan
yang dapat digunakan untuk menghasilkan individu yang ulet dan
dapat terintegrasi dalam masyarakat.
3. Fungsi diferensiasi
Di sini fungsi kurikulum adalah sebagai alat yang dapat pelayanan
terhadap sebagai perbedaan yang dimiliki oleh para siswa.
4. Fungsi persiapan
Fungsi kurikulum ini berarti bahwa kurikulum dapat menjadi alat
pendidikan yang dapat menyiapkan para siswa untuk melanjutkan
ke jenjang pendidikan selanjutnya dan menyiapkan mereka untuk
terjun ke masyarakat seandainya tidak melanjutkan
pendidikannya.
5. Fungsi pemilihan
Fungsi kurikulum ini dapat memberikan kesempatan bagi setiap
siswa untuk dapat memilih program pembelajaran yang dapat
disesuaikan dengan minat serta bakat mereka masing-masing.
6. Fungsi diagnostik
Fungsi ini berarti bahwa kurikulum dapat menjadi alat untuk
pendidikan agar dapat mengarahkan dan memahami berbagai
potensi serta kekurangan yang dimiliki oleh setiap siswa.

Tujuan kurikulum
Pada dasarnya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan dari
sebagai program pendidikan. Di Indonesia sendiri, tujuan
pendidikan didasarkan pada falsafah bangsa Indonesia. Kurikulum
memiliki empat tujuan utama yaitu sebagai berikut.
1. Tujuan nasional
Seperti yang telah diatur dalam UUD Indonesia no 2 tahun 1980
mengenai sistem pendidikan nasional, disebutkan bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah:
• mencerdaskan kehidupan bangsa
•membentuk masyarakat yang beriman serta bertakwa kepada
Tuhan yang maha esa
• membantu masyarakat dengan budi pekerti luhur, terampil dan
cerdas
• membentuk masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani
• membentuk masyarakat yang memiliki kepribadian yang kuat,
pendiri serta memiliki rasa tanggung jawab untuk masyarakat dan
negaranya
2. Tujuan institusional
Yang dimaksud dengan tujuan institusional adalah sebuah tujuan
yang harus dicapai oleh sebuah lembaga, dalam hal ini, lembaga
pendidikan. Contoh dari lembaga pendidikan adalah seperti MI,
MTs, MA, SD, SMP, SMA, dan lain sebagainya. Salah satu bentuk
dari tujuan institusional adalah kemampuan yang diharapkan
dapat dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan dalam
institusi tersebut.
3. Tujuan kulikuler
Tujuan kulikuler dapat berarti sebagai penjabaran lebih jauh dari
tujuan lembaga pendidikan atau tujuan institusional. Tujuan
kulikuler merupakan tujuan dari sebuah mata pelajaran hingga
dapat mencerminkan dasar ilmu yang ada dalam mata pelajaran
tersebut.
4. Tujuan instruksional
Tujuan instruksional merupakan penjabaran yang lebih jauh bagi
dari tujuan kurikuler. Tujuan ini adalah tujuan yang akan langsung
diterapkan oleh para siswa, dan para siswa ini sudah harus dapat
mencapai tujuan tersebut ketika mereka selesai menempuh
proses belajar mengajar.

Pengembangan kurikulum nasional


Istilah pengembangan kurikulum adalah istilah yang
komprehensif, dan ada 3 hal penting yang terdapat di dalamnya
yaitu:
1. Perencanaan kurikulum
2. Penerapan kurikulum
3. Evaluasi kurikulum
Kesimpulan

Kurikulum nasional adalah sebuah ide yang dihasiklan


melalui teori – teori dan penelitian, sebagai sesutau
kegiatan melalu ketercapaiannya tujuan kurikulum
terhadap peserta didik. Kurikulum selalu mengalami
perubahan, sampai sekarang perubahan sebanyak 7 kali
( kurikulum nasional ). Kita tunggu perubahan kurikulum
2013 menjadi Kurikulum Nasional ( Kulnas ) pada tahun
2018, dan kita semua juga berharap jika Kurikulum
Nasional telah diterapkan pada pendidikan di Indonesia,
kurikulum tersebut tidaklah hanya mengubah nama, tetapi
dapat menyempurnakan isi maupun bentuk nyata.

Anda mungkin juga menyukai