Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEPSI KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Aalisis Kurikulum Pendidikan Menengah

Dosen Pengampu: - Prof. Dr. Alwen Bentri, M.Pd


- Dr. Rayendra, M.Pd.

Oleh Kelompok 1 :

1. Dimas Dzaki Maulana 20004008


2. Duwanita Sheldiha 20004010
3. Citra Rahma Sandika 20004050
4. Fiqri Alifah Nurdin 20004108

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI


PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada allah SWT,tuhan seluruh alam yang telah
memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Evaluasi
Program ini. Shalawat beserta salam tidak bosan-bosannya kita sampaikan kepada nabi
Muhammad SAW,yang telah berhasil membawa umat manusia dari zaman jahiliyah sampai
kepada zaman islamiyah seperti pada saat sekarang ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi TP tentang “Konsepsi
Kurikulum Pendidikan Menengah ”, yang dibimbingoleh bapak Prof.Dr. Alwen Bentri, M.Pd
dan Bapak Dr. Rayendra, M.Pd

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang dapat
membangun,baik itu dari dosen maupun pembaca sekalian agar kedepannya makalah ini sesuai
dengan apa yang diharapkan.Semoga makalah ini bermamfaat dan dapat menambah wawasan
kita semua.

Padang,Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujaun Penulisan....................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Definisi Kurikulum menurut para ahli..................................................................................3
B. Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar (SD/MI)........................................................................3
C. Kurikulum Pendidikan Menengah Pertaman (SMP/MTs)....................................................6
D. Kuikulum Pendidikan Menengah Atas (SMA/MA).............................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUPAN................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum merupakan suatu alat yang penting bagi pendidikan karena pendidikan dan
kurikulum saling berkaitan. Jika diibaratkan, kurikulum laiknya jantung dalam tubuh manusia.
Jika jantung masih berfungsi dengan baik, maka tubuh akan tetap hidup dan berfungsi dengan
baik. Begitu pula dengan kurikulum dan pendidikan. Apabila kurikulum berjalan dengan baik
dan didukung dengan komponen-komponen yang berjalan baik pula, maka proses
pembelajaran akan berjalan dengan baik dan menghasilkan peserta didik yang baik pula.
Menurut Kurinasih dan Sani (2014), salah satu hal yang krusial dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah masalah kesiapan para pendidik atau guru. Persoalan guru dirasakan
krusial karena apabila guru tidak siap mengimplementasikan kurikulum baru, maka kurikulum
sebaik apapun tidak akan membawa perubahan apapun pada dunia pendidikan nasional.
Kurikulum salah satu komponen yang sering dilupakan dalam pendidikan. Karena dapat
terlihat dari pernyataan Hamzah (2008) Kurikulum yang ada pada pendidikan sekolah
mengalami stagnasi, statis, dan berorientasi pada materialitas. Artinya pendidikan hanya
sekadar pemaparan materi pelajaran dan kurang maksimalnya dalam penerapan atau
pemahaman terhadap kurikulum sehingga nilai-nilai religus, kejujuran, Toleransi, disiplin, kerja
keras, kratifitas, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar mebaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
dan tanggung jawab. Semua nilai – nilai tersebut masih belum tampak dalam pendidikan.
Padahal kaitan kurikulum dengan dunia pendidikan sangat erat. Perbedaan penafsiran yang
dilakukan para ahli pendidikan membuat beragam pelaksanaan pendidikan. Pada kaitan
kurikulum dengan usaha pengembangan peserta didik para ahli memiliki pandangan yang
sama sesuai dengan tujuan yang dicapai.
1.2 Rumusan Masalah
a. Konsep kurikulum pendidikan menengah menurut para ahli
b. Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar (SD/MI)
c. Kurikulum Pendidikan Menengah Pertama (SMP/MTs)
d. Kurikulum Pendidikan Menengah Atas (SMA/MA)

1.3 Tujian Penulis


a. Untuk mengetahui konsep kurikulum pendidikan menengah menurut para ahli
b. Untuk mengetahui konsep Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar (SD/MI)
c. Untuk memahami konsep kurikulum Pendidikan Menengah Pertama (SMP/MTs)
d. Untuk mengetahui apa itu kurikulum Pendidikan Menengah Atas (SMA/MA)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Pendidikan Menengah


Kurikulum pendidikan menengah adalah seperangkat pembelajaran yang ditetapkan oleh sekolah
atau pemerintah untuk mengarahkan proses pembelajaran bagi siswa pada tingkat pendidikan
menengah (sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan). Kurikulum tersebut mencakup
materi dan tugas yang harus diterima dan dikuasai oleh siswa selama periode pendidikan mereka.
Menurut Stenhouse (1975), kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan
dan disampaikan untuk membantu peserta didik memperoleh tujuan pembelajaran. Menurut Tyler
(1949), kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan dan disampaikan untuk
membantu peserta didik memperoleh tujuan pembelajaran. Menurut Popham (1969), kurikulum
adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan dan disampaikan untuk membantu peserta
didik memperoleh tujuan pembelajaran. Jadi, berdasarkan beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa kurikulum pendidikan menengah adalah seperangkat pengalaman belajar yang
direncanakan dan disampaikan dengan tujuan untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk sukses dalam hidup dan bekerja

B. Karakteristik Kurikulum Pendidikan Menengah:


1. Relevansi: Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan nasional
dan memastikan bahwa siswa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk sukses dalam hidup dan bekerja.
2. Fleksibilitas: Kurikulum harus fleksibel dan memperhitungkan perbedaan individu,
minat, dan bakat siswa, sehingga setiap siswa dapat memperoleh manfaat yang optimal
dari pendidikan mereka.
3. Integrasi: Kurikulum harus memastikan integrasi antara berbagai mata pelajaran dan
membantu siswa memahami bagaimana hal-hal tersebut saling terkait.
4. Keseimbangan: Kurikulum harus memastikan keseimbangan antara teori dan praktik,
sehingga siswa dapat memahami konsep dan menerapkannya dalam situasi nyata.
5. Berkualitas: Kurikulum harus berkualitas dan memastikan bahwa siswa memiliki akses
ke pengajaran dan sumber belajar yang berkualitas.
6. Evaluasi: Kurikulum harus memastikan sistem evaluasi yang efektif digunakan untuk
memantau dan mengevaluasi hasil pendidikan siswa.
7. Inovatif: Kurikulum harus inovatif dan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke
teknologi dan metode pembelajaran terbaru.

C. Tujuan Kurikulum Pendidikan Menengah:


1. Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses
dalam hidup dan bekerja.
2. Menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Menciptakan siswa yang kreatif, inovatif, dan mampu berpikir kritis.
4. Mengembangkan siswa sebagai individu yang memiliki nilai-nilai dan sikap positif.
5. Menciptakan siswa yang mampu bekerja sama dengan orang lain dan mampu beradaptasi
dengan lingkungan yang berubah.

D. Fungsi Kurikulum Pendidikan Menengah:


Secara umum, fungsi kurikulum pendidikan menengah adalah untuk memastikan bahwa
siswa memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas dan membantu mereka memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam hidup dan bekerja.
Berikur fungsi kurikulum pendidikan menengah
1. Menetapkan standar pembelajaran dan pencapaian siswa.
2. Memberikan arah dan tujuan pembelajaran bagi siswa dan guru.
3. Memastikan konsistensi dan kesinambungan dalam pembelajaran siswa dari tingkat
pendidikan yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
4. Memastikan adanya evaluasi dan pemantauan terhadap hasil pembelajaran siswa.
5. Menyediakan akses kepada siswa untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.
6. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan siswa melalui proses pembelajaran yang
efektif.
7. Mendorong siswa untuk berpikir kreatif, inovatif, dan memiliki sikap positif.

2.1 Defenisi Kurikulum Pendidikan Menurut Para Ahli

1. Menurut Suyanto, (2007) kurikulum adalah sebagai aktifitas yang menyangkut semua
kegiatan yang dilakukan dan dialami peserta didik dalam perkembangan baik formal maupun
informal guna mencapai tujuan.
2. Dalam konteks pendidikan islam (Tarbiyah Al-Islamiyah) istilah kurikulum sama dengan
Manhaj atau Nahju yang definisinya adalah jalan atau cara yang dilakukan seseorang agar
dengan segera mencapai tujuan hidup (Qurah,1979 :237).
3. J. Galen Saylor dan William M Alexander dalam buku Curriculum Planning for Better Teaching
and Learning (1956) menjelaskan bahwa kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar
sekolah.
4. Edward A. Krug dalam The secondary School Curriculum (1960) membatasi kurikulum pada:
1) pengajaran di dalam kelas, 2) kegiatan-kegiatan tertentu di luar pengajaran itu seperti
bimbingan dan penyuluhan, kegiatan pengabdian masyarakat, pengalaman kerja yang berkaitan
dengan pelajaran dan perkemahan sekolah.
5. Mulyasa, (2008) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengatakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi
standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.
6. Hilda Taba, 1962 dalam "Curriculum Development Theory and Practice” mengatakan bahwa
kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh
siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen
tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah.
7. Menurut S. Nasution, kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah
atau lembaga pendidikan beserta staf pengajaran.
8. Menurut Crow and Crow, sebagaimana yang dikutip oleh Oemar Hamalik, kurikulum
adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis
untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.Dalam bukunya yang lain,
Hamalik menjelaskan lebih luas bahwa kurikulum di sini memuat isi dan materi pelajaran
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan
oleh sekolah, tidak terbatas pada bidang studi dan kegiatan belajar saja, akan tetapi meliputi segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan
pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang pelaksanaannya bukan saja di
sekolah, akan tetapi juga di luar sekolah.

2.2 Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar (SD/MI)


Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. pergantian
kurikulum merupakan suatu hal yang wajar terjadi dalam dunia pendidikan, hal ini dimaksudkan untuk
mencari format kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat sebagai pengguna
lulusan.Kurikulum ini lebih mengedapankan pengembangan peserta didik ke arah mental atau sikap yang
harus dimiliki oleh setiap peserta didik setelah selesai mengikuti program pembelajaran. Kurikulum 2013
memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek sikap dan perilaku, aspek Pengetahuan dan aspek keterampilan.
Di dalam kurikulum 2013, terutama di dalam meteri pembelajaran terdapat materi yang di ringkas dan ada
juga materi yang di tambahkan. Materi yang di ringkas ada pada materi Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PKn,
dll, sedangkan materi yang di tambahkan adalah materi Matematika. Materi pembelajaran tersebut
terutama Matematika disesuailan dengan pembelajaran Standar Internasional sehingga pemerintah
berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.

a. Ruang Lingkup Kajian Telaah Kurikulum jenjang pendidikan SD/MI


1. Tujuan
Tujuan umum pengajaran pada jenjang SD/MI yaitu : seperti tercantum dalam kurikulum 2013
sekolah dasar yaitu: Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, tujuan di bidang studi atau mata
pelajaran sehingga mencerminkan hakikat keilmuan yang ada di dalamnya. Secara operasional adalah
rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik setelah mempelajari suatu mata
pelajaran atau bidang studi tersebut, mampu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; sehat, mandiri,
dan percaya diri; dan toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
2. Materi
Materi atau isi dalam kurikulum 2013 khususnya pada jenjang pendidikan SD/MI telah sesuai
dan berkesinambungan sehingga antara materi yang lainya tidak saling tumpang tindih. Mata pelajaran
pada sekolah dasar juga ada sedikit perubahan, yaitu sudah ada pelajaran wajib yang harus diikuti oleh
seluruh siswa. Pelajaran dari mulai kelas satu hingga kelas enam nya pun tentu saling berkaitan. Tetapi
berdasarkan pemaparan yang telah kita sampaikan tersebut ada beberapa macam kesenjangan, atau
ketidak sesuaian antara kurikulum 2013 dan kondisi lingkunag sekolah serta pembelajaran yang
dilakukan disekolah saat ini. Contohnya seperti di pedalaman yang selalu tertinggal dalam hal
penerimaan informasi pendidikan yang mengakibatkan ketertinggalan dalam hal pendidikan. Sementara
itu Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013 pada tingkat sekolah dasar adalah:
1. Metode latihan yaitu penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaankebiasaan tertentu
sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
2. Metode tanya jawab yaitu penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus
dijwab oleh anak didik.metode ini bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan.
3. Metode diskusi dan metode pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk
memecahkan masalah secara kelompok.
4. Metode demonstrasi dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang
berkaitan dengan pembelajaran dan terakhir melalui upaya penanaman kebiasaankebiasaan.
4. Evaluasi
Evaluasi yang dapat dilakukan pada kurikulum 2013 yaitu: (a) pemberian tugas, (b) portofolio,
(c) ulangan tiap bab dan (d) test. Selain itu juga evaluasi pembelajaran pada kurikulum 2013 meliputi
evaluasi proses dan hasil.

2.3 Kurikulum Pendidikan Menengah Pertama (SMP/MTs)


Menurut para ahli kurikulum tidak banyak berbeda dalam memberikan pengertian dan posisi
kurikulum, mereka memiliki kesepakatan dalam menempatkan kurikulum mempunyai posisi sentral
dalam kegiatan pendidikan. Oleh karena itu bukan sesuatu yang berlebihan jika dikatakan bahwa proses
pendidikan dikendalikan, diatur, dan dinilai berdasarkan standar yang ada dalam kurikulum. Pengertian
dan posisi kurikulum akan menentukan apa yang seharusnya menjadi perhatian awal para pengembang
kurikulum, mengembangkan ide kurikulum dalam bentuk dokumen kurikulum, proses implementasi, dan
proses evaluasi kurikulum. Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan
tematik-integratif, artinya kurikulum itu mampu disajikan dalam proses pendidikan dengan beroreintasi
pada konten atau materi ajar yang terintegrasi dengan disiplin ilmu lainnya.Kurikulum 2013 disiapkan
untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi kebutuhan masa depan serta mampu
mengantisipasi perkembangan masa depan. Bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa,
mampu
lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.Adapun obyek
yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada
fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki
kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan
lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan
tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
1. Ruang lingkup Kajian
a. Tujuan
1. Menunjukkan perilaku konsisten dan teliti dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah,
dan masyarakat sebagai wujud implementasi pemahaman tentang materi yang dipelajari
2. Memahami pengertian baik secara bahasa maupun istilah
3. Membuat dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dari materi sebagai bahan ajar
4. Menggunakan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata
5. Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat generalisasi (kesimpulan)
6. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel, diagram, dan grafik
7. Menunjukkan perilaku teliti dan sesuai prosedur dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah,
dan masyarakat sebagai wujud implementasi ilmu yang dipelajari
8. Menunjukkan perilaku teliti dan sesuai prosedur dalam melakukan ativitas di rumah, sekolah,
dan masyarakat
9. Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat

2. Konten atau Materi Pembelajaran


Materi sebagai bahan ajar yang akan disajikan dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
dan kemampuan para peserta didik sesuai dengan usia perkembangannya.
3. Metode
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran Kurikulum 2013 tingkat SMP dan MTs dapat
dibedakan secara perkelas sebagai berikut :

Kelas VII
1. Metode Pengamatan
Metode pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
2. Metode Tanya Jawab
Penyajian materi melalui bentuk – bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik yang
bertujuan untuk memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran.
3. Eksperimen/Pengumpulan Data
Eksperimen, yaitu pengumpulan data yang memakai cara dengan mengadakan suatu percobaan terhadap
sesuatu hal, seperti perkalian, pengurangan, penambahan, pembagian, dan sebagainya.
4. Metode Asosiasi
Penyampaian materi yang dihubungkan dengan suatu peristiwa atau objek yang populer atau berbeda
5. Metode Komunikasi
Seperti memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab.

Kelas VIII
1. Metode Eksplorasi
Eksplorasi adalah penyelidikan untuk mengumpulkan data/informasi selengkapmungkin, seperti
melakukan pekerjaan matematika sesuai aturan atau prosedur dan lengkap dalam penyelesaian model
matematika
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada peserta didik dan peserta didik diminta untuk
memecahkan masalah secara berkelompok
3. Metode Ceramah
Metode ceramah,yaitu pendidik menjelaskan materi kepada peserta didik dan peserta didik hanya
mendengarkan penjelasan dari pendidik.
4. Metode Asosiasi
5. Metode Komunikasi
6. Metode Tanya Jawab
7. Metode Pengamatan

Kelas IX
1. Metode Pengamatan
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Eksplorasi
4. Metode Asosiasi
5. Metode Komunikasi
6. Metode Diskusi
e. Evaluasi
Evaluasi diadakan untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya pembelajaran yang telah dilakukan.
Evaluasi yang digunakan dalam kurikulum 2013 pada tingkat pendidikan SMP dan MTs meliputi :
1) Tugas,
2) Observasi,
3) Portofolio, yaitu Menilai kemajuan belajar dalam memecahkan masalah,
4) Tes, yaitu mengerjakan lembar kerja.

2.4 Kurikulum Pendidikan Menengah Atas(SMA/MA)

1. Ruang Lingkup kajian telaah kurikulum Pendidikan


a. Tujuan
Tujuan pendidikan pada kurikulum 2013 tingkat sekolah menengah Atas (SMA) terbagi atas
tujuan pendididkan berdasarkan peminatan dan wajib.
Kelas X (Peminatan)
1) Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsepdan prinsip dalam menyelesaikan masalah,
2) Menganalisis data sifat-sifat suatu permasalahan dan menerapkannya,
3) Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dan sifatsifat akhlak
4) Mendekripsikan konsep dan aturan serta menerapkannya dalam pembuktian sifat-sifat (contoh
materi bidang datar pada pelajarann matematika seperti: simetris, sudut, dalil titik tengah
segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang.

Kelas X (Wajib)
1) Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2) Mampu mentransformasi diri dalam berprilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis
dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
3) Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan.

Kelas XI (Peminatan)
1) Melatih diri bersikap konsisten, rasa ingin tahu, bersifat kritis, jujur serta responsif
dalam memecahkan masalah nyata dalam kehidupan.
2) Menunjukkan kemampuan berkolaborasi, percaya diri, tangguh, kemampuan bekerjasama
dan bersikap realistis serta proaktif dalam memecahkan dan menafsirkan penyelesaian masalah.

Kelas XI (Wajib)
Siswa mampu memiliki sikap Kemampuan bekerjsama, Sikap toleransi dalam perbedaan
strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah,
bertangungjawab, dan peduli pada lingkungan.

Kelas XII (Peminatan)


1) Menunjukkan cermat, teliti, bertanggungjawab, tangguh, konsisten dan jujur serta
responsive dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari.
2) Mengembangkan rasa ingin tahu, motivasi internal, rasa percaya diri dan sikap kritis
dalam menyelesaikan masalah kontekstual.

Kelas XII (Wajib)


1) Menghayati perilaku disiplin, sikap kerja sama, sikap kritis dan cermat dalam
bekerja menyelesaikan masalah kontekstual.
2) Memiliki dan menunjukkan rasa ingin tahu, motivasi internal, rasa senang dan tertarik
dan percaya diri dalam melakukan kegiatan belajar ataupun memecahkan masalah nyata.

b. Metode atau Pendekatan


Metode atau pendekatan yang digunakan pada kurikulum 2013 pada tingkat Sekolah Menengah
Atas(SMA) adalah :
1) Metode ceramah Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik
verbal maupun nonverbal
2) Metode latihan Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan
tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
3) Metode tanya jawab Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus
dijawab oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama
proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
4) Metode demonstrasi Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses
atau suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
5) Metode diskusi Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan
siswa diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.
6) Model pembelajaran aktif (Active Learning) ActiveLearning dimaksudkan untuk
memaksimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik secara
sempurna dengan harapan terwujudnya peserta didik yang dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kurikulum merupakan suatu alat yang penting bagi pendidikan karena pendidikan dan
kurikulum saling berkaitan. Jika diibaratkan, kurikulum laiknya jantung dalam tubuh manusia.
Jika jantung masih berfungsi dengan baik, maka tubuh akan tetap hidup dan berfungsi dengan
baik. Begitu pula dengan kurikulum dan pendidikan. Apabila kurikulum berjalan dengan baik
dan didukung dengan komponen-komponen yang berjalan baik pula, maka proses pembelajaran
akan berjalan dengan baik dan menghasilkan peserta didik yang baik pula. kurikulum adalah
program pendidikan yang disediakan oleh sekolah, tidak terbatas pada bidang studi dan kegiatan belajar
saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan
pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu
kehidupannya yang pelaksanaannya bukan saja di sekolah, akan tetapi juga di luar sekolah.

3.2 Saran

Sebaiknya semuajenjang pendidikan harus bisa menggunakan kurikulum dengan semaksimal


mungkin untuk menjadi patokan berjalannya suatu pembelajaran diberbagai jenjang pendidikan. Supaya
pendidikan di Indonesia berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2007. Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : UPI

Anda mungkin juga menyukai