Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DESAIN PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS RENDAH 1 SD/MI

Dosen Pengampu: Ana Mulyono,M.Sos

Disusun Oleh

Kelompok : 1

Anwar Ibrahim (10710620017)

Dende Arniwati (10710620031)

Pita Wati (10710620098)

Ayu Andriani (10710620020)

Sintia Ualan Dari (10710620014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMMZAR LOMBOK UTARA

TAHUN AKADEMIK 2022-2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan segala rahmat-NYA kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DESAIN PEMBELAJARAN PPKN DI
KELAS RENDAH 1 SD/MI.” Sholawat serta salam selalu tercurahkan keharibaan baginda Nabi kita
Muhammad Shollaullahu ‘alaihi wasallam besrta keluarganya, semoga kelak diakhirat kita mendaptkan
syafaat darinya.

Kami menyadari, makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena, itu kami mohon kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca guna sebagai acuan kami agar kami bisa menjadi lebih baik
lagi pada masa yang akan datang.

Tanjung 28 September 2022

Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................5
C. Tujuan Penulis.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6
A. Pengertian model pembelajran PPKn di SD kelas rendah...................................6
B. Model-model pembelajaran PPKn di SD kelas rendah.........................................6
C. Model Pembelajaran PPKn yang Paling Relevan untuk Kelas Rendah..............11
BAB III PENUTUP...................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran di kelas, setiap guru SD berperan sebagai pengajar dan
pembimbing wajib melakukan layanan bimbingan belajar baik secara kelompok maupun secara
individu. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria
pencapaian tujuan instruksional yang diharapkan.Pada umumnya pembelajaran di SD masih belum
memperoleh hasil yang maksimal. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa
kurang berperan aktif sedangkan guru masih banyak yang menggunakan metode pembelajaran yang
konvensional. Selain itu kurikulum di SD kurang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, karena
tingkat perkembangan anak dimulai dari hal-hal yang bersifat konkrit ke hal-hal yang bersifat
abstrak.

Pada jenjang pendidikan SD menitik beratkan pada pendidikan dasar termasuk mata
pelajaran PPKn, diukur dari sejauh mana penguasaan dalam mengenal materi-materi PPKn. Banyak
orang yang menganggap bahwa mata pelajaran PPKn sebagai bidang pelajaran yang membosankan.
Meskipun demikian, semua orang harus mempelajari sebagai sarana untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya membaca, menulis dan berhitung.Kebiasaan siswa
dalam belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) harus diatasi. Maka kewajiban
guru untuk menanamkan berbagai cara agar siswa senang belajar materi PPKn. Kenyataan yang
banyak dijumpai di sekolah sekarang ini adalah pembelajaran PPKn berlangsung secara
konvensional, yang meletakkan guru sebagai pusat belajar siswa. Pada dasarnya siswa memiliki
kebutuhan belajar, dan perilaku belajar yang berbeda-beda.Sehingga guru harus menguasai materi,
memperhatikan situasi dan kondisi kelas sekaligus mampu menerapkan model pembelajaran yang
inovatif. Guru dituntut untuk dapat mempergunakan berbagai metode pembelajaran, sehingga siswa
tidak merasa bosan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif, efisien dan menyenangkan.

Untuk menarik keterlibatan siswa dalam pembelajaran, maka guru harus menggunakan
pembelajaran yang inovatif.Selain itu diperlukan adanya motivasi baik dari dalam diri siswa
maupun dari guru.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa pengertian desain pembelajran PPKn di SD kelas rendah..?

2. Teori Teori dalam Desain Pembelajaran PPKN di SD kelas rendah!

3. Apa saja model-model pembelajaran PPKn di SD kelas rendah..?

4. Model pembelajaran PPKn manakah yang paling cocok atau paling relevan untuk anak SD
kelas rendah..?

C. Tujuan Penulis

1. Mengetahui apa pengertian desain pembelajaran PPKn di SD kelas rendah.!

2. Mengetahui Teori Teori dalam Desain Pembelajaran PPKN di SD kelas rendah!

3. Menegtahui apa saja model pembelajaran PPKn di SD kelas rendah.!

4. Mengetahui apa saja model pembelajaran PPKn manakah yang paling cocok atau paling
relevan untuk anak SD kelas rendah.!
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain pembelajran PPKn di SD kelas rendah


Desain pembelajaran adalah rencana untuk sistem pembelajaran tergantung pada persyaratan
dan target pembelajaran dan kerangka pengakuannya sehingga merubah menjadi acuan alam
pelaksanaannya untuk membuat pembelajaran yang menarik dan efektif dengan membatasi kesulitas
siswa dalam mendapatkan pembelajaran (kehourunnisadkk,2020). konfigurasi pembelajaran juga
merupakan rencana yang efisien dan mendasar untuk mencapai tujuan pembelajaran (suharni
dkk,2019). desai pembelajaran yang hebat, yang ditegakkan oleh kantor yang cukup,dikombinasikan
dengan kreatifitas instruktur akan membuatnya lebih mudah bagi siswa untuk mencapai target
pembelajaran.

Desain pembelajaran pada dasarnya adalah jenis penggunaan pembelajaran yang ideal dan tepat
dari berbagai bagian pembelajaran. Untuk mendapatkan rencana pembelajaran infentif, instruktur dapat
mengerjakan tujuan, materi pembelajaran, media, teknik, penilaian, hingga iklim belajar siswa (yumono
dkk,2021). sejak saat ini konfigurasi pembelajaran akan dibingkai dan menyebabkan siswa
mengembangkan keinginan untuk beradaftasi dengan benar-benar alasan bahwa pembelajaran menarik
baginya.

Pembelajan PKN ialah pembelajaran harus ada untuk peserta didik dimulai dari yang
SD,SMP,SMA hingga perguruan tinggi di indonesia (tetep dkk,2019).1 Pendidikan Kewarganegaraan
adalah pelatihan yang bermaksud untuk mendorong kemajuan moral sesuai dengan sisi positif dari
Pancasila, khususnya di tingkat program pendidikan sekolah (Daryono, 2011).

Menurut Kemp dkk (1994), esensi dalam desain pembelajaran terdapat 4 komponen, yakni:

1. Ketika menyelesaikan rencana pembelajaran dan mata pelajaran yang akan diinstruksikan, jika
tidak terlalu banyak masalah, perhatikan bahwa pencipta benar-benar membuat keadaan belajar
yang akomodatif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dan siswa dapat merasa hebat dan
didorong dalam sistem pembelajaran. Siswa pra-belajar dan belajar dapat dipengaruhi oleh
berbagai elemen fisik dan mental, termasuk kelelahan, kelelahan, kelelahan, dan kelelahan. Hal
berbeda yang dapat mempengaruhi sifat belajar siswa adalah adanya menunjukkan materi dan
gaya penyampaian pendidik dalam menyampaikan materi.
1
Selfi Rahmi Andini Dkk,2021,Mendesain Pembelajaran Pkn dan Ips yang inovatif dan kreatif dengan menggunakan
model pembelajaran pada tingkat sekolah dasar,Jurnal Basicedu,vol.5,no.6,hal.5671-5681.
2. Tujuan
Rencana dari tujuan ini terus dibuat tergantung pada kapasitas atau hasil yang harus dimiliki
siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. Dengan asumsi tujuan atau keterampilan belajar
dianggap kacau, tujuan pembelajaran diklasifikasikan sebagai subkompetitif yang tidak sulit
dicapai. Rencana pembelajaran, sekali lagi, bergabung dengan kebutuhan siswa dengan
kapasitas yang diandalkan untuk didominasi dengan kondisi tertentu dan kondisi tertentu.

3. Metode

Teknik yang diidentifikasi dengan prosedur pembelajaran harus dimaksudkan untuk menjamin
kesempurnaan sistem pembelajaran. Strategi adalah cara atau prosedur yang dipandang pas
dalam menyampaikan masalah. Perkembangan ini sangat penting dalam rencana pembelajaran
karena teknik ini menentukan keadaan belajar yang sebenarnya. Kemudian lagi, kemampuan
pencetus pembelajaran juga ditampilkan dalam arti strategi. Dalam ide ini, teknik ini sangat
penting untuk metodologi pembelajaran yang mudah.

4. Evaluasi
Gagasan ini melihat penilaian hasil belajar siswa sebagai hal yang vital. Tanda-tanda pencapaian
mengambil tujuan dapat dibaca dari evaluasi hasil pembelajaran. Evaluasi secara teratur
dilakukan dengan menangani pertanyaan objektif. Penilaian juga harus dimungkinkan dengan
menggunakan pengaturan yang tidak seperti perangkat keras persepsi, rapat, survei, dan lain-
lain.

Menurut Wahyulestari dkk (2014), desain pembelajaran bertujuan untuk:

1. Mendorong siswa agar terus belajar baik ketika ia dirumah ataupun ketika ia disekolah.
2. Menumbuhkan semangat disiplin siswa dalah pembelajaran.
3. Memunculkan kreativitas siswa melalui tugas dari guru.
4. Membuat diri sendiri untuk jujur saat mengerjakan ujian ataupun praktek.
5. Pantang menyerah dalam mempertahankan nilai bagus di kelasnya
6. Sikap kewirausahaan menjadi muncul dan menekuni bidangnya masing-masing.2

2
IBID.HAL 2587-1147.
B. Teori Teori dalam Desain Pembelajaran
Teori pembelajaran berkaitan dengan pengembangan kurikulum atau desain
kurikulum. Dengan mempelajari teori belajar, kita dapat mengamati perilaku
siswa. Terdapat perbedaan antara pembelajaran dengan teori belajar ,yakni
preskriptif dan dekriptif. Preskriptif artinya bisa memperkirakan berlangsungnya
sistem pembelajaran yang dilakukan sedangkna deskriptif artinya dapat
menggambarkan berlangsungnya proses belajar tersebut. Menurut asri (2008) ada
beberapa teori pembelajaran dalam desain pembelajaran, yaitu:

1. Teori Behaviorisme

Hipotesis pembelajaran behavioristik mengatakan bahwa pembelajaran


mengubah perilaku. Spesialis behavioristik mengatakan bahwa sistem
pembelajaran terjadi ketika perilaku understudy berubah, dan ketika siswa
tidak bereaksi maka perilaku understudy tidak berubah dan ini belum disebut
pembelajaran. Terlebih lagi, dalam hipotesis pembelajaran behavioristik
menggunakan kerangka disiplin yaitu ketika perilaku understudy tidak
berubah. Jika pembelajaran tidak dapat dilanjutkan dan tidak dapat dididik
ulang, kerangka kerja yang mengutuk dapat membuat dampak hambatan pada
siswa dan membuat siswa bersedia beradaptasi sekali lagi. Misalnya, seorang
anak diminta oleh pendidik untuk mengingat augmentasi dan melanjutkan ke
hari berikutnya, tetapi anak itu tidak mengingatnya dan didekati untuk tetap
berada di depan kelas dan dapat menolak untuk mengingatnya.

2. Teori Kognitivisme

Hipotesis belajar kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar adalah


penyesuaian pemahaman atau wawasan. Hipotesis pembelajaran ini lebih
berkaitan dengan sistem pembelajaran daripada hasil pembelajaran. Model
pembelajaran intelektual mengungkapkan bahwa perilaku manusia
dikendalikan oleh wawasan dan pemahaman keadaan yang diidentifikasi
dengan tujuan pembelajaran. Hipotesis pembelajaran intelektual juga
menggarisbawahi bahwa beberapa keadaan mengidentifikasi dengan
pengaturan situasi secara keseluruhan. Memisahkan keadaan / subjek menjadi
bagian yang lebih sederhana atau memisahkannya dan berkonsentrasi
padanya secara independen akan membuat signifikansinya lenyap.

3. Teori Humanistik

Hipotesis humnaistik menerima bahwa belajar memurnikan orang,


misalnya menyukai semua yang ada pada manusia. Oleh karena itu, hipotesis
pembelajaran humnaistik lebih dinamis daripada bidang ilmu otak
pembelajaran dan lebih dekat ke bidang penalaran eksplorasi, hipotesis
karakter, dan psikoterapi. Hipotesis ini lebih berkaitan dengan beban belajar
daripada sistem pembelajaran. Kursus pelatihan dan pembelajaran tergantung
pada pengalaman bermanfaat siswa, yang kemudian digunakan sebagai
premis materi. Seperti yang dikatakan salah satu tokoh humanistik Ausubel,
pembelajaran adalah penyerapan yang signifikan. Apa yang telah ditemukan
diserap dan dianggap berasal dari informasi yang ada sebelumnya. Variabel
persuasif dan pertemuan antusias sangat penting dalam berkonsentrasi pada
suatu kesempatan.

4. Teori Konstruktivisme

Hipotesis konstruktivis adalah cara berpikir informasi yang menekankan


bahwa wawasan kita adalah konsekuensi dari perkembangannya sendiri.
Seperti yang ditunjukkan oleh hipotesis ini, informasi dibentuk oleh siswa
yang belajar melalui komunikasi dengan materi dan pertemuan baru,
informasi yang diperoleh tidak dapat dipindahkan dari instruktur ke
understudy, dan substansi materi pembelajaran didikte oleh understudy
sendiri.3

C. Model-model pembelajaran PPKn di SD kelas rendah

Adapun model-model pembelajaran yang berkaitan dengan PPKn yaitu


sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Demonstration


3
IBID.HAL. 2580-1147
Model pembelajaran demonstrasi adalah model mengajar yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Demonstration:

a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik dan setelah
proses demonstrasi berakhir.

b. Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan


dilakukan.

c. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala sesuatu


peralatan yang diperlukan.

d. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik


dapat melihat dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

e. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik.

f. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik,


misalnya ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang penting dari
pelaksanaan demonstran.

g. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang


peserta didik untuk berfikir. Misalnya pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung teka-teki sehingga mendorong peserta didik untuk
memperhatikan demonstrasi.

h. Ciptakan suasana yang menyejukkan dan menghindari suasana yang


menegangkan.

i. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif


memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses
demonstrasi.

j. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu


diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada 6
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian
tujuan pembelajaran.4

Sedangkan Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Demonstaration


adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai


materi.

d. Demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan


yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan model ini
tidak efektif lagi.

e. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus


sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih professional. Diantara kelebihan
diatas ada beberapa kekurangan dari model pembelajarandemonstation

f. Demonstrasi dapat mendorong motivasi belajar peserta didik.

g. Demonstrasi dapat mendorong motivasi belajar peserta didik.

h. Demonstrasi dapat menghidupkan pelajaran karena peserta didik tidak hanya


mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

i. Demonstrasi dapat mengaitkan teori dengan peristiwa alam lingkungan


sekitar. Dengan demikian, peserta didik dapat lebih meyakini kebenaran
materi pelajaran.

2. Model Pembelajaran Direct Instraction ( Pembelajaran Langsung )

Model pembelajaran Direct Instraction adalah model pembelajaran


yang menekankan pada penguasaan konsep atau perubahan perilaku
dengan mengutamakan pendekatan deduktif. Guru berperan sebagai

4
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn…, hlm. 110.
penyampai informasi, dalam hal ini guru seyogianya menggunakan
berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, alat peraga,
dan sebagainya

3. Model Pembelajaran Group Investigation

Model pembelajaran group investigation adalah kelompok kecil


untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar.
Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun dalam katerampilan proses kelompok (group
process skills).

4. Model Pembelajaran Inquiry Based Learning

Model pembelajaran keingintahuan, tidak hanya menekankan


perolehan atau penemuan jawaban-jawaban atas keingintahuan peserta
didik saja.Melainkan lebih dari itu, juga mendorong aktivitas peserta
didik melakukan penelusuran, pencarian, penemuan, penelitian dan
pengembangan studi atau kajian dan analisis lebih lanjut.

5. Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran ini menggunakan gambar yang disusun secara


sistematis.Artinya siswa secara aktif menyusun gambar yang tidak
beraturan menjadi keadaan yang utuh atau yang sebenarnya.

6. Model Pembelajaran Project Based Learning

Model pembelajaran berbasis proyek, merupakan proses


pembelajaran yang menjadikan kegiatan proyek sebagai obyek studi
sekaligus sarana belajar. Sebagai obyek studi, dilakukan ketika kegiatan
proyek dijadikan sumber pengetahuan dalam proses pembelajaran.5

7. Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah, secara khusus


diselenggarakan berbasis masalah di masyarakat.Berpijak pada masalah-
5
Andi Prastowo, Menyusn…,hlm. 251.
masalah yang ada, peserta didik didorong untuk mengamati, meneliti dan
mengkaji serta memecahkan masalah-masalah tersebut dehingga
memperkaya pemahaman dan pengetahuan mereka.Selain bertujuan
untuk mendapatkan pengetahuan khusus terkait dengan masalah yang
ada, model ini juga dikembangkan untuk menumbuhkan kepedulian dan
rasa tanggung jawab eserta didik terhadap pemecahan masalah sehari-
hari.

8. Model Pembelajaran Multiliterasi

Model pembelajaran multiliterasi merupakan model pembelajaran


yang mengoptimalkan konsep literasi berbahsa untuk meningkatkan
pemahaman, keterampilan, dan sikap berbagi disiplin ilmu. Kemampuan
literasi berbahasa akan digunakan sebagai sarana penguasaan materi
pembelajaran. Kemampuan literasi tersebut meliputi menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis.

9. Model Pembelajaran Tebak Kata

Model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki


yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata
dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal tekateki dengan
kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak
menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan
konsep pelajaran PPKn dalam ingatan siswa.Jadi , guru mengajak siswa
untuk bermain tebak kata dengan menggunakan media kartu dari kertas
karton dalam mata pelajaran PPKn.

Kelebihan model pembelajaran tebak kata yaitu sbb:

a. Anak akan mempunyai kekayaan bahasa

b. Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya

c. Siswa menjadi tertarik untuk belajaar


d. Memudahkan dalam konsep pelajaran dalam ingatan siswa.

Adapun beberapa kekurangan dari media tersebut adalah:

a. Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit


tersampaikan

b. Bila siswa tidak menjawab demgan benar maka tidak semua


siswa dapat maju karena waktu terbatas.

D. Model Pembelajaran PPKn yang Paling Relevan untuk Kelas Rendah.


Menurut kami model pembelajaran yang paling relevan untuk kelas
rendah MI/SD adalah model pembelajaran picture and picture,kenapa kami memilih
itu karena menurut kami anak-anak itu menyukai dengan yang namanya warna-
warni,dengan begitu anak-anak akan senang melihat gambargambar tersebut dan akan
aktif menerima materi yang akan diberikan oleh guru.Dengan begitu seorang guru
akan lebih mudah menjalan proses belajar mengajar.

Contoh penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada jaringan


tema kelas 1 SD/MI semester Ganjil Tema 1 Kegemaranku PPKn.6

Gambar 1.1. Menunjukkan sikap patuh agama yang dianut dalam kehidupan
sehari- hari baik di dalam keluarga maupun dalam bermasyarakat.

Dari contoh diatas, kita dapat lihat bahwa anak tersebut menghormati yang
lebih tua darinya. Dalam agama diajarkan bahwa sikap saling menghormati itu
penting, apalagi sama orang yang lebih tua dari kita.

6
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran Tematik di SD/MI, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm. 11.
Gambar 1.2. Melaksanakan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
di rumah.

Dari gambar tersebut,dapat diambil kesimpulan bahwa seorang anak dalam


keluarga harus mengetahui aturan-aturan yang ada di rumah dan anak harus patuh
akan peraturan tersebut.

Gambar 1.3. Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari.

Dari gambar tersebut,anak-anak harus diajarkan sopan santun dalam


berbicara,walaupun sedang bercanda gurau dengan teman-temannya.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
A. Definisi Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran adalah rencana untuk sistem pembelajaran tergantung


pada persyaratan dan target pembelajaran dan kerangka pengakuannya
sehingga merubah menjadi acuan alam pelaksanaannya untuk membuat
pembelajaran yang menarik dan efektif dengan membatasi kesulitas siswa
dalam mendapatkan pembelajaran (kehourunnisadkk,2020). konfigurasi
pembelajaran juga merupakan rencana yang efisien dan mendasar untuk
mencapai tujuan pembelajaran (suharni dkk,2019). desai pembelajaran yang
hebat, yang ditegakkan oleh kantor yang cukup,dikombinasikan dengan
kreatifitas instruktur akan membuatnya lebih mudah bagi siswa untuk
mencapai target pembelajaran.

B. Teori Teori dalam Desain Pembelajaran

Teori pembelajaran berkaitan dengan pengembangan kurikulum atau desain


kurikulum. Dengan mempelajari teori belajar, kita dapat mengamati perilaku
siswa. Terdapat perbedaan antara pembelajaran dengan teori belajar ,yakni
preskriptif dan dekriptif. Preskriptif artinya bisa memperkirakan
berlangsungnya sistem pembelajaran yang dilakukan sedangkna deskriptif
artinya dapat menggambarkan berlangsungnya proses belajar

C. Model-model pembelajaran

merupakan kerangka konseptual sedangkan strategi lebih menekankan pada


penerapannya di kelas sehingga model-model pembelajaran dapat digunakan
sebagai acuan pada kegiatan perancangan kegiatan yang sistematik dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk siswa mengerti .
Pendekatan pembelajaran memiliki banyak sekali definisi namun masing-
masing masih memiliki hubungan. Dalam pendekatan pembelajaran PPKn
SD/MI Tingkat Rendah ada 10 yaitu : demonstration, direct instruction, group
investigation, inquiry based learning, picture and picture, project based
learning,problem solving,multiliterasi,discovery learning,dan tebak kata.

D. Model Pembelajaran PPKn yang Paling Relevan untuk Kelas Rendah.


Menurut kami model pembelajaran yang paling relevan untuk kelas rendah
MI/SD adalah model pembelajaran picture and picture,kenapa kami memilih
itu karena menurut kami anak-anak itu menyukai dengan yang namanya
warna-warni,dengan begitu anak-anak akan senang melihat gambargambar
tersebut dan akan aktif menerima materi yang akan diberikan oleh
guru.Dengan begitu seorang guru akan lebih mudah menjalan proses belajar
mengajar.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam


pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun
contoh dari setiap materi yang dibahas. Penulis menyarankan kepada guru
maupun calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang akan disampaikan, dan sesuai dengan kadaan siswa.

Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan lain, oleh
karena itu saran dan kritik sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki
makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis
dan umumnya untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Andini selfi rahmi,2021,mendesain pembelajaran pkn dan ips yang inovatif dan
kreatif dengab menggunakan model pembelajaran pada tingkat sekolah dasar,
(universitas negri padang:Indonesia)
Prastowo Andi,Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Tematik
Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm.246.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI,
(Yogyakarta: Samudra Biru,2018), hlm. 109.
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi
II, Cet. V, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 3.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn…, hlm. 110.

Arends, Belajar untuk Mengajar, diterjemahkan oleh: Made Frida Yulia, (Jakarta
Selatan: Salemba Humanika, 2013), hlm. 168.
Andi Prastowo, Menyusn…,hlm. 251.

Anda mungkin juga menyukai