Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KAJIAN KURIKULUM

MEMILIKI WAWASAN TENTANG KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM


MERDEKA

Dosen Pengampu :

INA AGUSTIN, M.Pd

Anggota Kelompok :

1. Wahyu Kurniawan (1119220053)


2. Amanda Faikhul Khoiriyati (1119220085)
3. Ahmad Lathifuddin (1119220094)
4. Tismiyati (1119220102)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat, rahmat, dan karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “Memiliki Wawasan Tentang Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka”
yang berkaitan dengan mata kuliah Kajian Kurikulum dengan harapan dapat
bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan terhadap ilmu pengetahuan.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang sangat membantu dalam pembuatan
makalah ini. Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Tuban, 28 September 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan sangat
berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada akhirnya
menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan Kurikulum
menyangkut suatu rencana dan pelaksanaan pendidikan baik di lingkup kelas, sekolah,
daerah, wilayah maupun nasional. Menurut Sukmadinata (2001: 5) kurikulum
(curriculum) merupakan suatu rencana yang memberikan pedoman atau pegangan dalam
proses kegiatan belajar mengajar.

Perubatan terhadap kurikulum pendidikan di Indonesia merupakan upaya lain untuk


meningkatkan kualitas pendidikan. Setelah Indonesia merdeka, kurikulum di Indonesia
telah mengalami sepuluh kali perubahan yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,
1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013 dan merdeka Berbagai perubahan tersebut bertujuan
untuk menyempumakan kurikulum sebelumnya, dimana kurikulum disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan tuntutan perkembangan
jaman. Tujuan lain adanya perubahan kurikulum bahwa perubahan kurikulum pada
dasarnya bahwa kurikulum harus bisa menjawab 1 2 tantangan di masa depan dalam hal
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk bisa beradaptasi dengan
lingkungan yang selalu berubah.

Mendela Belajar! merupakan slogan pendidikan yang saat ini sedang digegerkan oleh
Mendikbud Prinsip mendela belajar diharapkan dapat mempercepat proses reformasi
pendidikan di Indonesia yang selama ini dianggap perlahan layu. Medikbud bahkan
menggagas istilah deregulasi pendidikan karena regulasi pendidikan selama ini dinilai
menghambat proses pencapaian reformasi pendidikan bermuara pada kualitas dan mutu
pendidikan di Indonesia. Dalam situasi seperti saat ini yaitu adanya Pandemi COVID-19
yang berimbas pada kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran secara
mandiri oleh siswa yang dilakukan di rumah saja (Fahrina, dkk 2020). Situasi saat ini
mengalami peningkatan dalam perkembangan industri karena dengan kondisi siswa
belajar di rumah maka tranformasi pendidikan menjadi berkembang melalui peningkatan
teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dasar Kurikulum 2013 ?
2. Bagaimana konsep dasar Kurikulum Merdeka di sekolah dasar ?
3. Apa perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana konsep dasar dari kurikulum
2013 di Sekolah Dasar
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana konsep dasar dari kurikulum
Merdeka di Sekolah Dasar
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan dari Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kurikulum 2013


1. Pengertian kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional sejak tahun 2013/2014 Kurikulum
2013 merupakan kurikulum nasional yang telah dikembangkan bertahun-tahun
dan telah memenuhi dua dimensi kurikulum, ya itu rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran.

2. Karakteristik kurikulum 2013


Karakteristik kurikulum 2013 antara lain :
1. Pengembangan Kompetensi Berimbang
Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi
di sekolah dan masyarakat.
2. Kontekstualisasi Sekolah
Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari
di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar.
3. Fleksibilitas Waktu
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
4. Kompetensi yang Rinci
Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
5. Kompetensi Inti sebagai Unsur Pengorganisasi
Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti.
6. Akumulatif, Saling Memperkuat dan Saling Memperkaya
Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar- mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

3. Tujuan kurikulum 2013


Tujuan dari Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

4. Landasan kurikulum 2013


a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum
2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :
 Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
 Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik
 Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
 Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana


di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan umat manusia.

b. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub
dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di
Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan
jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan
kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).

c. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta
konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik
transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan
sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks
lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam
merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar khususnya SD.
Oleh karena itu pendidikan di SD yang selama ini sangat menonjolkan
kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu dikembangkan
menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum tematik-
terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang
sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan
perkembangannya.

d. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

e. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
dan
 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Komponen – komponen kurikulum 2013


Memiliki 5 komponen utama diantaranya :
a. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum merupakan tujuan pendidikan nasional yang digunakan
untuk mempersiapkan setiap orang di Indonesia agar memiliki kemampuan
dan menghasilkan insan yang produktif, inovatif, afektif, dan kreatif lewat
ilmu pengetahuan yang terintegrasi.
b. Materi Kurikulum
Sama seperti materi kurikulum pada umumnya, tujuan isi materi
Kurikulum 2013 materi pelajaran yang sudah diterapkan guna mencapai
tujuan pendidikan nasional.
c. Metode
Komponen metode Kurikulum 2013 merupakan langkah-langkah yang
dilakukan pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran.
d. Organisasi Kurikulum
Merupakan pembagian modul ajar dalam berbagai bentuk, mulai dari mata
pelajaran yang terpisah, berkorelasi, fokus program kepada anak, bidang
studi, inti masalah, dan elektrik program.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian tentang bagaimana penyelenggaran suatu
pembelajaran, apakah bisa dikatakan berhasil atau tidak. Dari hasil
evaluasi ini juga didapatkan informasi tentang kurikulum itu sendiri, cara
pembelajaran, kesulitan apa yang dirasakan, dan upaya seperti apa yang
akan dilakukan kedepannya.

6. Kompetensi inti yang dituju


Ada empat Komprtensi Inti (KI) yang dituju
a. Kompetensi Inti Sikap Spiritual
b. Kompetensi Inti Sikap social
c. Kompetensi Inti Pengetahuan
d. Kompetensi Inti Ketrampilan
7. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
a. Kelebihan kurikulum 2013
 Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalamsetiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah
 Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan
hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai
kesopanan, religi, praktek. sikap dan lain-lain.
 Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang
telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.
 Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
 Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain
sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
b. Kekurangan kurikulum 2013
 Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
 Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
 Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik
 Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya
menjadi plagiat dalam kasus ini.
 Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat
guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.

B. Konsep Dasar Kurikulum Merdeka


1. Penertian Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki
cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru
memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk
menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar peserta didik.

2. Karakteristik Kurikulum Merdeka


a. Pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila sendiri merupakan kegiatan
kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik.
 Mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan,
serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar
Pancasila.
 Mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting, seperti
gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.
 Melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai
dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka
b. Fokus pada Materi Esensial
Fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu
cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
c. Pembelajaran yang Fleksibel
Keleluasaan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan
tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan melakukan
penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal

3. Tujuan Kurikulum Merdeka


a. Mengembalikan otoritas sekolah dan pemerintah daerah untuk mengelola
sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya.
b. Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional.
c. Menyiapkan tantangan global era revolusi 4.0.
d. Menguatkan pendidikan karakter melalui profil pelajar Pancasila.
e. Menjadi kurikulum pembaharu yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad
ke-21.
f. Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

4. Komponen kurikulum Merdeka


kurikulum ini memiliki keunggulan dari segi materi esensial yang mendalam,
kemerdekaan guru untuk mengajar, dan pembelajaran melalui kegiatan
proyek.Berikut ini beberapa komponen dalam kurikulum merdeka belajar seperti:
a. Pendekatan Pembelajaran
Dalam kultur pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah student
centered approach dan teacher centered approach. Namun dalam
prakteknya tetap berpusat pada siswa.
b. Strategi Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan murid agar
efektif dan efisien. Dalam mengembangkan strategi pembelajaran ada dua
pendekatan yang bisa dilakukan yakni exposition-discovery learning dan
group-individual learning.
c. Metode Pembelajaran
Dalam mengimplementasi kegiatan pembelajaran, guru dapat
menggunakan berbagai metode dalam pengajarannya seperti metode
diskusi, brainstorming, debat, simposium dan sejenisnya dibandingkan
metode ceramah.
d. Teknik dan Taktik Pembelajaran
Secara pengertian teknik pembelajaran adalah bagaimana cara guru
menerapkan suatu metode secara spesifik. Sedangkan taktik merupakan
gaya yang dilih guru untuk melaksanaka teknik pembelajaran yang
sifatnya individual.
5. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka
a. Kelebihan Kurikulum Merdeka
 Kurikulum lebih sederhana, meskipun sederhana namun kurikulum ini
cukup mendalam.
 Kurikulum merdeka lebih memfokuskan pada pengetahuan esensial
dan pengembangan peserta didik berdasarkan tahapan dan prosesnya.
 Pembelajaran lebih bermakna, tidak tergesa-gesa atau terkesan
menuntaskan materi, pembelajaran lebih terasa menyenangkan.
 Peserta didik lebih merdeka, contohnya pada siswa SMA tidak ada lagi
program peminatan.Peserta didik boleh menentukan mata pelajaran
yang diminati sesuai bakat dan aspirasinya.
 Kelebihan Kurikulum Merdeka bagi guru ialah pada saat kegiatan
belajar mengajar guru dapat melaksanakan pengajaran sesuai penilaian
terhadap jenjang capaian dan perkembangan peserta didik.
b. Kekurangan Kurikulum Merdeka
 Dari segi implementasinya Kurikulum Merdeka masih kurang matang.
 Sistem pendidikan dan pengajaran yang dirancang belum terealisasi
dengan baik.
 Kurangnya sumber daya manusia (SDM), serta sistem yang belum
terstruktur.

C. perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

No Pembeda Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka


1 Kerangka dasar Rancangan landasan utamanya Kurikulum Merdeka
yaitu tujuan system Pendidikan menambahkan
nasional dan standar nasional pengembangan profil
Pendidikan saja. pelajar Pancasila pada
peserta didik
2 Kompetensi Kompetensi dasar (KD) serta Capaian pembelajaran
yang dituju kompetensi inti (KI) sebagai disusun per-fase dan
penilaian yaitu: sikap spiritual, dinyatakan dalam bentuk
sikap social, pengetahuan dan paragraph yang
keterampilan. KD dinyatakan merangkaian pengetahuan,
dalam bentuk poin-poin yang sikap dan keterampilan
akan dikoordinasikan pertahun untuk mencapai,
serta hanya terdapat mata menguatkan, dan
pelajaran pendidikan, budi meningkatkan kompetensi.
pekerti dan pendidikan
pancasila dan
kewarganegaraan.
3 Struktur Jam Pelajaran (JP) diatur per- Struktur yang dibagi
kurikulum minggu satuan mengatur menjadi dua (2) kegiatan
alokasi waktu pembelajaran pembelajaran utama yaitu:
secara rutin setiap minggu 1. pembelajaran regular
dalam setiap semester sehingga atau rutin yang
setiap semester peserta didik merupakan kegiatan
akan mendapat nilai hasil intrakurikuler.
belajar setiap semester. 2. projek penguatan
profil pelajar
pencasila.
4 Pembelajaran Melakukan pendekatan Menguatkan pembelajaran
pembelajaran menggunakan 1 terdiferensiasi sesuai tahap
pendekatan yaitu pendekatan capaian peserta didik.
saintifik untuk semua mata
pelajaran.
5 Penilaian Penilaian dibagi menjadi Tidak ada pemisahan antara
penilaian sikap, pengetahuan, penilaian sikap,
dan keterampilan. pengetahuan dan
keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai