Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KURIKULUM 2013

Dosen Pengampu : Aris Munandar M.Pd

Mata Kuliah : Kurikulum Pendidikan

Disusun oleh:

Robi Setiawan (204201944)

Seftian Dwi Nugroho Adji (204201919)

Kelas: PGMI 3 J

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITA NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI


2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah


SWT. Tuhan semesta alam yang telah menghendaki terselesaikannya tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat berbingkai salam tidak lupa juga kami
lantunkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang
Makalah mata kuliah dengan topik pembahasan “KURIKULUM 2013” ini
di susun  dengan ringkas, dengan harapan agar pembaca dapat memahami dan
mengamalkan  ilmunya.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk  menyempurnakan isi dari pembahasan topik ini. Semoga makalah
ini dapat memberi  manfaat bagi kita semua.

09 Oktober jambi

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................

A. Simpulan....................................................................................................

B. Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan,
sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum
memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat
meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem
pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan kurikulum yang mampu diterima oleh
semua peserta didik.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan
dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut. Salah satu konsep terpenting untuk maju
adalah “melakukan perubahan”.
Dalam perkembangannya sekarang diberlakukan kurikulum 2013 yang
merupakan hasil dari evaluasi kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum 2013 diorientasikan
untuk peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan
(skill) dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum ini diharapkan mampu menyongsong
peserta didik agar bisa memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui landasan dan elemen apa saja dalam perubahan pada kurikulum
2013.
3. Untuk mengetahui standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
dasar pada kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013.
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Kebijakan Kurikulum 2013

Landasan Kebijaksan Kurikulum 2013 meliputi empat aspek, yaitu aspek filosofis,
yuridis, sosiologis dan psikologis.

1. Filosofis
Mengutip pendapat (Oliva,1992:29) : “curriculum is a product of its time…curriculum
responds to and is changed by social forces, philosophical positions, psychological principles,
accumulating knowledge, and educational leadership at its moment in history”
Maka, landasan filosofis kurikulum 2013 adalah :
 Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan membangun
landasan kehidupan masa depan.
 Pendidikan adalah proses pewarisan dan pengembang budaya.
 Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi dalam
membangun kehidupan masa kini.
 Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.
 Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.
 Pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar (eklektik antara
perenialisme, esensialisme, humanisme, progresivis-me, rekonstruksi sosial).
Penjelasannya adalah :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan
segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum
haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di
masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di
masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat,
dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan

4
dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota umat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh karena
itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa di
masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa
mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial,
politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia dikemas sebagai konten
pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi
pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik,
dan memosisikan pendidikan yang tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam.
Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang
lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan
dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan
untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten
pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan
dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang
produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.

2. Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23
tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
Namun secara yuridis formal, pelaksanaan kurikulum 2013 terkait juga dengan :
1) PP No 23 tahun 2013 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan
2) Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
3) Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi
4) Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
5) Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
6) Permendikbud No 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Kompetensi SD

5
7) Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Kompetensi
SMP
8) Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Kompetensi
SMA
9) Permendikbud No 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Kompetensi
SMK
10) Permendikbud No 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Layak

3. Sosiologis
Tiap masyarakat memiliki norma dan adat kebiasaan yang harus dipatuhi. Norma dan
adat kebiasaan tersebut memiliki corak nilai yang berbeda-beda, selain itu masing-masing
dari kita juga memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Hal inilah yang menjadi
pertimbangan dalam pengembangan sebuah kurikulum, termasuk perubahan tatanan
masyarakat akibat perkembangan IPTEK. Sehingga masyarakat dijadikan salah satu asas
dalam pengembangan kurikulum.
Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap pengembangan kurikulum
dalam masyrakat, antara lain ;
 Kebutuhan masyarakat
 Perubahan dan perkembangan masyarakat
 Tri pusat pendidikan

4. Psikologis
1. Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Implikasi dari perkembangan peserta didik terhadap pengembangan kurikulum
yaitu: Setiap anak diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat
dan kebutuhannya.
2. Psikologi Belajar
Psikologi atau teori belajar yang berkembang pada dasarnya dapat
dikelompokkan kedalam tiga rumpun yaitu:
 Teori Daya (Disiplin Mental).
 Teori Behavorisme
 Teori Organismik atau Gestalt

B. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

6
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar


terencana, selanjutnya peserta didik menerapkan ilmu yang di dapat dari sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik, sehingga dapat


menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

5. Kompetensi tertuang dalam bentuk kompetensi inti kelas yang tercantun lebih lanjut dalam
kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi


dasar, selanjutnya semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan, sehingga
dapat mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti

7. Kompetensi dasar berkembang pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced)


dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).

C. Model Pengorganisasi Kurikulum

Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih


sedemikian hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, dan dalam aplikai pada kegiatan
belajar mengajar diharapkan dapat menggairahkan proses pembelajaran serta pembelajaran
menjadi lebih bermakna karena senantiasa mengkaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sejalan denga hal tersebut masing-masing anak
akan membangun sendiri pemahaman terhadap konsep (pengetahuan) yang baru dan anak
menjadi arsitek dan pembangun gagasan baru tersebut.

Menurut Nasution, S. dalam Nurdin, S. dan Usman, B. M. (2003: hal. 44), dilihat daro
organisasi kurikulum, ada tiga tipe kurikulum, yakni: Separated Subject Curriculum,
Correlated Curriculum, dan Integrated Curriculum.

1) Separeted Subject Curriculum


Tipe ini bahkan dikelompokkan pada mata pelajaran yang sempit, dimana antara mata
pelajaran yang satu dengan yang lainnya menjadi terpisah-pisah, terlepas dan tidak
mempunyai kaitan sama sekali, sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang
lingkupnya.

7
2) Corelated Curriculum
Corlated Curriculum adalah suatu bentuk kurikulum yang menunjukan adanya
hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, tetapi tetap
memperhatikan ciri [karakteristik] tiap bidang studi tersebut, hubungan [korelasi] antar mata
pelajaran tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

a) Insidental, artinya secara kebetulan ada hubungan antar mata pelajaran yang satu
dengan mata pelajaran lainnya. Sebagai contoh; bidang studi IPA [baca sains] juga
disinggung tentang Geografi, Anthropologi, dan sebagainya.

b) Hubungan yang erat. Misalnya, suatu pokok permasalahan yang diperbincangkan


dalam berbagai bidang studi.

c) Batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan, yaitu dengan menghilangkan batasan
masing-masing mata pelajaran tersebut, disebut dengan Broad Field.

Di dalam kurikulum dikenal 5 (lima) macam Broad Field, yaitu:

a) Ilmu Pengetahuan Sosial, peleburan dari mata pelajaran ekonomi, koperasi, sejarah,
geografi, akuntansi, dan sejenisnya;

b) Bahasa, peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa, menulis, mengarang,
menyimak, sastra, apresiasi, dan pengetahuan bahasa;

c) Ilmu Pengetahuan Alam, peleburan dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia,
astronomi [IPBA], dan kesehatan;

d) Matematika, peleburan dari aljabar, aritmatika, geometri, dan statistic;

e) Kesenian, peleburan dari seni tari, seni musik, seni suara, seni lukis, seni pahat, dan
seni drama.

Bentuk Broad Field Curriculum memiliki kelebihan, antara lain:


1) menunjukkan adanya integrasi pengetahuan kepada siswa, dimana dalam pelajaran
yang disajikan disoroti dari berbagai bidang disiplin ilmu
2) dapat menambah interes dan minat siswa terhadap adanya hubungan antara berbagai
bidang studi
3) pengetahuan dan pemahaman siswa akan lebih mendalam dengan penguraian dan
menjelaskan dari berbagai bidang studi
4) adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu pengetahuan lebih fungsional
5) lebih mengutamakan pada pemahaman dari prinsip-prinsip daripada pengetahuan
[knowledge] dan penguasaan fakta.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, Broad Field Curriculum juga memiliki beberapa


kelemahan, antara lain:

8
1. bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung dengan kebutuhan dan minat
siswa, demikian juga masalah-masalah yang dikemukakan tidak berkenaan secara
langsung dengan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa.
2. pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang sistematis pada berbagai
mata pelajaran.
3. urusan penyusunan dan penyajian bahan tidak secara logis dan sistematis.
4. kebanyakan di antara para guru tidak atau kurang menguasai antar disiplin ilmu,
sehingga dapat menghamburkan pemahama siswa.

3) Integrated Curriculum
Secara istilah, integrasi memiliki sinonim dengan perpaduan, penyatuan, atau
penggabungan, dari dua obyek atau lebih (Wedawaty, 1990: hal. 26). Hal ini sejalan dengan
pengertian yang dikemukakan oleh Poerwadarminta (1997: hal. 326), integrasi adalah
penyatuan supaya menjadi satu kebulatan atau menjadi utuh

Dalam Integrated Curriculum, pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau topik
tertentu, misalnya suatu masalah di mana semua mata pelajaran dirancang dengan mengacu
pada topik tertentu.

Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan dengan kehidupan anak di luar sekolah.
Pelajaran di sekolah membantu siswa dalam menghadapi berbagai persoalan diluar sekolah.
Biasanya bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui pelajaran unit, di mana suatu
unit mempunyai tujuan yang mengandung makna bagi siswa yang dituangkan dalam bentuk
masalah. Untuk pemecahan masalah, anak diarahkan untuk melakukan kegiatan yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Pada skala praktis Integrated Curriculum memiliki beberapa kelebihan dan manfaat, antara
lain:
1. segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat
2. sangat seuai dengan perkembangan modern tentang belajar-mengajar
3. memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat
4. sesuai dengan ide demokrasi, di mana siswa diransang untuk berfikir sendiri, bekerja
sendiri, dan memikul tangggung jawab bersama dan bekerja sama dalam kelompok;
dan
5. penyajian bahan disesuaikan dengan kesanggupan [kemampuan] individu, minat, dan
kematangan siswa baik secara individu maupun secara kelompok (Nurdin, S., dan
Usman, B. M., 2003; hal 49-50).

Selain kelebihan sebagaimana dikemukakan diatas, Integrated Curriculum juga memiliki


kelemahan-kelemahan, yaitu
1. guru tidak dilatih melakukan kurikulum semacam ini
2. organisasinya tidak logis dan gurang sistematis
3. terlalu memberatkan tugas-tugas guru, karena bahan pelajaran yang mungkin berubah
setiap tahun sehingga mengubah pokok-pokok permasalahan dan juga isi materi
4. kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum
5. siswa dianggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan kurikulum; dan

9
6. sarana dan prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang pelaksanaan
kurikulum tersebut (Nurdin, S., dan Usman, B. M., 2003: hal. 50).

D. Implementasi Kurikulum 2013


Implementasi adalah suatu proses penerapan, ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam
suatu tindakan praktis seingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,
keterampilan, maupun nilai dan sikap. Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai
aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran.
Implementasi Kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang
telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan
dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan
karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual , emosional serta fisiknya.
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang
pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK dijadikan acuan berbagai ranah pendidikan
(pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan,
khususnya pada jalur pendidikan sekolah.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran
dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Implementasi kurikulum
membutuhkan kemampuan dan keaktifan guru dalam menciptakan berbagai macam kegiatan
yang telah diprogramkan. Dalam implementasi kurikulum ada beberapa faktor yang
diharapkan dapat membantu guru untuk menangani kesulitan belajar yang dihadapi siswa,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Rumusan tujuan.
2. Identifikasi sumber-sumber, meliputi: Sumber keterbacaan, sumber audio visual,
manusia, masyarakat dan sumber disekolah yang bersangkutan.
3. Peran pihak-pihak terkait
4. Pengembangan kemampuan profesional ketenagaan yang terkait dalam implementasi.
5. Penjadwalan kegiatan
6. Unsur penunjang, seperti: metode kerja, manusia, perlengkapan, biaya dan waktu.
7. Komunikasi yang efektif
8. Monitoring
9. Pencatatan dan pelaporan yang membantu monitoring
10. Evaluasi proses yang berisi: tujuan, fungsi, metode evaluasi dan bentuk evaluasi.
11. Perbaikan dan redesian kurikulum.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Pendidikan menempatkan
peserta didik sebagai subjek yang belajar. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana, selanjutnya peserta didik menerapkan ilmu yang di dapat
10
dari sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Memberi waktu
yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi tertuang dalam bentuk kompetensi inti kelas yang tercantun lebih lanjut dalam
kompetensi dasar mata pelajaran.
Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih sedemikian
hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, dan dalam aplikai pada kegiatan belajar mengajar
diharapkan dapat menggairahkan proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih bermakna
karena senantiasa mengkaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Sejalan dengan hal tersebut masing-masing anak akan membangun sendiri pemahaman
terhadap konsep yang baru dan anak menjadi arsitek dan pembangun gagasan baru tersebut.
Di dalam kurikulum dikenal 5 Integrated Curriculum
Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan dengan kehidupan anak di luar sekolah. Biasanya bentuk
kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui pelajaran unit, di mana suatu unit mempunyai tujuan
yang mengandung makna bagi siswa yang dituangkan dalam bentuk masalah. Untuk pemecahan
masalah, anak diarahkan untuk melakukan kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya.
Dan prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut
Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk
pembelajaran. Implementasi Kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang
telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan
pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik
peserta didik, baik perkembangan intelektual , emosional serta fisiknya. Kurikulum 2013 merupakan
tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan
pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Implementasi kurikulum membutuhkan
kemampuan dan keaktifan guru dalam menciptakan berbagai macam kegiatan yang telah
diprogramkan.

DAFTAR PUSTAKA

HTTPS://WWW.ASIKBELAJAR.COM/LANDASAN-KEBIJAKAN-KURIKULUM-2013/
HTTPS://GURUBAGI.COM/KURIKULUM-2013-TUJUAN-KARAKTERISTIK-DAN-ASPEK-
PENILAIANNYA/ HTTPS://WWW.BLOGBARABAI.COM/2015/04/PENGORGANISASIAN-
KURIKULUM-SEKOLAH.HTML
HTTPS://UC.XYZ/11B9EI?PUB=LINK

11

Anda mungkin juga menyukai