Anda di halaman 1dari 4

Program Studi : PENDIDIKAN LUAR BIASA

Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran PKh Tgl. Ujian :


Kode MK/sks : PKH 403/ 2 sks Waktu :
Semester : IV Reguler & Konversi Sifat Ujian : Take Home Exam
Dosen Pengampu : Rianti Novtasari, M. Pd

Nama : Nurul Afifah Yuliana


NPM : 21862720020

1. Apa hakikat dan kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan di Indonesia?

Kita bisa berdebat panjang tentang kurikulum, sistem pendidikan, guru, dst, yang terbaik
tetapi ada satu hal yang terlewatkan, yaitu ORANG TUA. Selama ini tanpa kita sadari, orang
tua punya peran sentral dalam membenahi sistem pendidikan Indonesia.

Pola pikir orang tua Indonesia pada umumnya seperti ini:

 ingin anak cepat masuk sekolah, bila perlu lulus secepat mungkin
 memasukkan anak ke dalam etalase untuk dipamerkan ke orang lain

Sebagus apa pun kurikulum dan guru, serta sistem pendidikan ditata, semuanya itu akan sia2
tanpa ada kedewasaan dan kesiapan anak untuk belajar dan menghadapi pergumulan di
usianya. Saya percaya bahwa otak manusia bisa dipacu sedemikian rupa, tetapi hal ini tidak
berlaku untuk proses yang berhubungan dengan mental. Mampukah seorang anak berusia
15 tahun duduk di bangku SMA kelas 2 atau kelas 3? Menurut kemampuan akademik, tidak
ada masalah, namun bagaimana dengan mental? Tidak mungkin! Kecuali orang tua ingin
anak dewasa sebelum waktunya, yang belum tentu membawa kebaikan.

2. Apa penyebab kurikulum tidak bisa dipaksakan penerapannya dalam suatu zaman bahkan
cenderung berubah-ubah?

Kurikulum pendidikan diIndonesia selalu berganti sebab pendidikan merupakan sebuah kunci
untuk menghadapi tuntutan zaman, kurikulum sekolah harus selalu ditinjau kembali untuk
dikembangkan/diperbaharui dikarenakan sebuah tuntutan zaman yang selalu berkembang
dan mengharuskan seseorang yang hidup pada zaman itu mampu menyesuaikannya.

Menurut saya kurikulum yang cocok dengan kondisi di Indonesia saat ini adalah kurikulum
yang sederhana yang tidak memberatkan para siswa karena dengan kondisi seperti sekarang
ini semangat belajar anak didik sangat menurun drastis, anak didik akan lebih mudah bosan
dan malas belajar bahkan ada yang lebih memilih tidak melanjutkan sekolah. Dan tidak lupa
juga tetap menyertakan pendidikan karakter pada anak didik, sebab dengan semakin
berkembangnya zaman dan canggihnya tekhnologi seperti saat ini pendidikan karakter pada
anak juga tak kalah pentingnya.
3. Jelaskanlah komponen yang terdapat dalam kurikulum yang mempengaruhi penerapannya di
sekolah!

Tujuan pembelajaran merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah
mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali
pertemuan. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan pendidikan yang lebih operasional, yang
hendak dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran dari setiap mata pelajaran.

Sementara itu tujuan pendidikan merupakan landasan bagi pemilihan materi serta strategi
penyampaian materi terseburt. Tujuan akan mengarahkan semua kegiatan pengajaran dan
mewarnai komponen lainnya. Dengan kata lain, tujuan pendidikan tingkat operasional ini
lebih menggambarkan perubahan perilaku spesifik apa yang hendak dicapai peserta didik
melalui proses pembelajaran.

Sesuai dengan garis-garis Besar Haluan Negara, dasar pendidikan Nasional adalah Falsafah
Negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan Pendidikan Nasional yaitu
sebagaimana dikehendaki oleh UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
adalah “Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Oleh karena
itu, tujuan kurikulum pada setiap satuan pendidikan, harus mengacu pada pencapaian tujuan
pendidikan Nasional tersebut. Tujuan Pendidikan Nasional ini bersumber dari Pancasila dan
UUD 1945 dirumuskan oleh pemerintah sebagai pedoman bagi pengembangan tujuan-
tujuan pendidikan yang lebih khusus. Dalam UU No.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (pasal 4,) tertera: Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan yang berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan rohani dan jasmani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Seluruh Program pendidikan terutama
Pendidikan Umum dan bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial, harus berisikan Pendidikan
Moral Pancasila dan unsur-unsur yang cukup untuk meneruskan jiwa nilai-nilai kepada
generasi muda.
4. Jelaskanlah pendapatmu mengenai model pengembangan kurikulum yang pernah diterapkan
di Indonesia dan sebutkan contoh kurikulum yang pernah dihasilkan!
Lewat kurikulum ini, siswa SMA (Sekolah Menengah Atas), SMA LB (Luar Biasa), dan
Madrasah aliyah (MA), bisa memilih kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Selain itu, Kurikulum Merdeka tidak akan membuat sekat-sekat penjurusan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa yang selama diterapkan
kepada para pelajar SMU. Menurut Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Kurikulum Merdeka
yang sebelumnya disebut sebagai Kurikulum Prototipe ini akan memberikan otonomi dan
kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. Indonesia tercatat sudah menerapkan sejumlah
kurikulum berbeda. Hal itu terkait dengan perkembangan zaman mulai dari masa pasca
kemerdekaan hingga pembangunan.
Contohnya

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004

Pada 2004 kurikulum di Indonesia kembali berganti menjadi KBK sebagai pengganti
Kurikulum 1994. Kurikulum itu menitikberatkan pada kompetensi tiga unsur pokok, yaitu
pemilihan kompetensi sesuai spesifikasi, indikator-indikator evaluasi untuk menentukan
keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran bagi peserta didik
dan tenaga pengajar. Dengan kurikulum itu, sekolah diberi kewenangan menyusun dan
mengembangkan komponen kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan
peserta didik dari yang mulanya berbasis materi menjadi kompetensi. KBK mempunyai ciri-
ciri yang menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Lalu kegiatan pembelajaran
menggunakan pendekatan metode bervariasi. Pada kurikulum ini peserta didik diharapkan
mencari sumber pembelajaran lain yang memenuhi unsur edukasi dan tidak terlalu terpaku
kepada guru sebagai sumber belajar. Pada kurikulum 2004 pemerintah kembali mengubah
nama SLTP menjadi SMP dan SMU kembali lagi menjadi SMA.

5. Jelaskanlah hakikat belajar, proses pembelajaran dan evaluasi belajar yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu implementasi dari kurikulum!

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum yang pertama adalah manajemen sekolah atau
madrasah.

Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan


kegiatan dari empat fungsi utama, yaitu merencanakan (planning), mengorganisasikan
(organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Artinya Manajemen
merupakan suatu runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu (KBBI)
melalui perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian. Dalam konteks
pendidikan, manajemen pendidikan merupakan “keseluruhan proses kerja sama dengan
memanfaatkan sumber personel dan material yang tersedia dan sesuai untuk men-capai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.”( Satori, 1980)

Jadi di dalam manajemen pendidikan, Empat fungsi manajemen dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, khusus dalam implementasi kurikulum.
Artinya satuan pendidikan melakukan keempat tahapan tersebut. Perencanaan yaitu
menentukan tujuan impementasi kurikulum, merumuskan kondisi sekolah/madrasah ,
mengindetifikasi kemudahan dan hambatan dalam implementasi kurikulum, dan
mengembangan rencana kegiatan yang mendukung implementasi kurikulum.

Pengorganisaian yaitu merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan kurikulum, membagi beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang
mendukung implementasi kurikulum, serta mengembangkan suatu mekanisme untuk
mengkooridinasikan pekerjaan anggotanya menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Pelaksanaan yaitu berupaya menjadikan perencanaan implementasi kurikulum menjadi


kenyataan dengan memperhatikan bahwa guru mampu mengerjakanya, memberikan
manfaat bagi dirinya, tidak sedang terbebani masalah pribadi, merasa sebagai bentuk
kepercayaan, dan hubungan antarteman yang harmonis.
Pengawasan yaitu mengendalikan agar implementasi kurikulum berjalan sesuai dengan
rencana dan memastikan apakah tujuan kurikulum tercapai. Cara pengawasan implementasi
kurikulum yaitu menetapkan standar pelaksanaan, menentukan pengukuran pelaksanaan
kegiatan, mengukur pelaksanaan kegiatan, membandingkan pelaksanaan dengan standar
serta menganalisisnya, dan mengambil tindakan koreksi

Keempat fungsi manajeman tersebut diterapkan bidang-bidang yang ada di


sekolah/madrasah. Menurut buku Panduan Manajemen Sekolah yang diterbitkan oleh
Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas tahun 1999, meliputi manajemen
kurikulum; personalia; manajemen kesiswaan; manajemen keuangan; dan manajemen
perawatan preventif sarana-sarana sekolah. Pemanfaatan Sumber Belajar.

Anda mungkin juga menyukai