Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KURIKULUM 2013

Dosen Pengampu:

Lalu Purnama Zulkarnaen M.pd

Bahasa Indonesia

Oleh:

Denita Widya Pratiwi

21291029

FAKULTAS BUDAYA MENEJEMEN DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "kurikulum 2013"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran bahasa indonesia.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang ilmu bahasa
indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Lalu Purnama Zulkarnaen.


selaku guru Mata Pelajaran bahasa indonesia. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 4 November 2021

Penyusun
Daftar isi

kata pengantar

pendahuluan

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nassiolal pasal 1 butir 19 yaitu: kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan ,isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang di jelaskan di atas terdapat beberapa


pertanyaan yang timbul dari pemikiran kami yaitu tentang

A. Mengapa di suatu pendidikan diharuskan adanya kurikulum?


B. Ada berapa macam kurikulum yang pernah berlaku di
Indonesia?
C. Apa itu kurikulum 2013?
D. Siapa yang berhak membuat kurikulum 2013?
E. Mengapa Indonesia menggunakan kurikulum 2013?
F. Apa saja perbandingan kurikulum 2013 dengan kurikulum
yang ada sebelumnya?
G. Apa kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 2013?
3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah
tertera di atas terdapat tujuan-tujuan dari makalah ini yaitu sebagai
berikut :
A. Untuk mengetahui apa definisi dari kurikulum
B. Untuk mengetahui apa itu kurikulum 2013
C. Untuk mengetahui siapa pihak yang berhak membuat
kurikulum di Indonesia
D. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kurikulum
terutama kurikulum 2013
E. Untuk mengetahui bagaimana dampak di dunia pendidikan dari
penggunaan kurikulum 2013
ISI

Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Sedangkan kurikulim 2013 adalah kurukulum yang berlaku di Indonesia.
Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang di tetapkan oleh pemerintah
untuk mengganti kurikulum 2006 (KTSP) karna di nilai kurang efektif untuk
menunjang kemajuan pendidikan di Indonesia maka dari itu kurikulum KTSP ini
digantikan oleh kurikulum 2013 yang di harapkan dapat menunjjang pendidikan
di Indonesia ini menjadi lebih baik dari sebemnya.

Tujuan kurikulum 2013

Tujuan Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kemendikbud tertuang pada


Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah) yang berbunyi:

Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar


memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.”

Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif,
inovatif, cepat dan tanggap dan selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih
untuk menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan
berlogika dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini
juga diberikan atau dimasukkan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,dan bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk siswa yang
berkarakter.
Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013, Kurikulum ini mempunyai empat
kompetensi inti yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi
inti tersebut terdapat pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka
Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas atauMadrasah Aliyah.

- Kompetensi inti sikap spiritual;


- Untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi inti pengetahuan;
- Kompetensi inti keterampilan
Pro dan kontra kurikulum 2013

Adapun pro dan kontra yang terjadi di dalam penerapan kurikulum 2013
ini antara lain:

Para pengajar belum terbiasa dengan kurikulum baru (2013) guru mata
pelajaran hilang atau butuh waktu untuk penyesuayan dengan penerapan
kurikulum tersebut.

Siswa juga di tuntut untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar dan harus
membiasakan diri dalam mengikuti kurikulum yang baru.

UN bukan lagi penentu kelulusan melaikan hanya sebagai pemetaan


kualitas tetapi penentu kelulusan bisa dilihat dari keaktifan di dalam kelas dan
keterampilan yang di miliki, akhlak juga dinilai dalam kurikulum 2013 ini
tentang bagai mana cara siswa berbicara kepada guru (sopan santun).

Kurikulum 2013 ini sebenarnya bukan hal yang baru, karna merupakan
kombinasi dari cara belajar siswa aktif (CBSA) dengan kurikulum tingkat satu
atau (KTSP).

“ibarat pertandingan sepak bola, mereka yang menolak kurikulum baru itu
adalah penonton,sedangkan pemain dan wasit hanya dapat menurimanya,”Kata
Mentri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh dalam sebuah
pertemuan dengan guru.
Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum 2013

Kelebihan dari kurikulum 2013 ini antara lain yaitu

1. Lebih menekankan kepada pendidikan karakter


Tujuanya adalah member kesempatan bagi lembaga pendidikan
untuk lebih maksimal dalam membentuk peserta didik dan ini juga di
tekankan pada semua program studi yang ada.sehingga memungkinkan
karakter anak bangsa semakin terbentuk.
2. Memungkinkan siswa lebih aktif,inivatif dan kreatif
Kurikulum 2013 juga memiliki keunggulan dari sisi mendorong
sswa agar lebih aktif lagi. Karna kurikulum ini didesain dengan khusus
agar siswa lebih inovatif dan kreatif di dalam berbagai hal,khususnya
dalam menghadapi masalah saat proses pembelajaran.
3. Lebih responsifterhadap fenomena social yang ada
Peserta didik akan di ajari lebih mandiri dan tanggap dalam
berbagai fenomena social baik di tingkat local, daerah, atau nasional. Hal
ini sngat penting dalam rangka memupuk pepedulian terhadap nadsib
orang di sekitar dan juga bagi masadepan bangsa.
4. Proses pendidikan dilakukan dari semua aspek
Membuat suatu indicator penilayan dari aspek yanglainnya
diantaranya dari sisi kecerdasan, sikap dan karakter, social dan aspek
religious.
5. Lembaga memperoleh pendampingan dari pusat
Adanya pendampingan secara langsung dari pusat sehingga
konsepnya lebih mudah dan memungkinkan kondisi yang baik dengan
pihak pusat.pihak pusatpun akan memberikan arahan secara langsung
kepada lembaga agar memudahkan dan akan lebih efektif.
6. Penyediaan fasilitas semakin efisien
Dengan meningkatnya fasilitas dalam pengajaran artinya lebih
memudahkan pengajar untuk menyampaikan materi dan mempoermudah
murid untuk mengerti pelajaran yang di sampaikan oleh pengajar.
Adapun Kekurangan Dari Kurikulum 2013 Ini Antara Lain:

1. guru tidak di libatkan dalam pembuatan kurikulum 2013 ini


2. banyak sekolah yang masih menerapkan kegiatan belajar
mengajar( KBM) konvensional
3. banyak guru yang belum memiliki kesiapan mental
4. guru banyak yang salah faham sehingga kurang menjelaskan pelajaran
5. dalam menyusun RPPguru kurang kreatif
6. materi yang wajib di kuasai siswa terlalu banyak.
SEJARAH PERJALANAN KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Berikut ini adalah sejarh singkat tentang kutikulum yang pernah di gunakan di
Indonesia antara lain:

1. Kurikulum 1945
Ini adalah kurikulum pertama sejak Indonesia merdeka. Perubahan
arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke
kepentingan nasional. Saat itu mulai ditetapkan Pancasila sebagai asas
pendidikan. Kurikulum ini juga disebut dengan Rencana Pelajaran 1947,
namun baru dilaksanakan pada tahun 1950.
Karena kurikulum ini lahir dikala Indonesia baru merdeka, maka
pendidikan yang diajarkan lebih menekankan pada pembentukan karakter
manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di
muka bumi ini. Fokus Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan
pendidikan pikiran, melainkan hanya pendidikan watak, kesadaran
bernegara dan bermasyarakat.

2. Kurikulum 1952

Kehadiran kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum


sebelumnya, dengan merinci setiap mata pelajaran sehingga dinamakan
Rencana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada
suatu sistem pendidikan Indonesia, seperti setiap pelajaran dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari. Silabus mata pelajaran menunjukkan secara
jelas bahwa seorang guru hanya mengajar satu mata pelajaran.

3. Kurikulum 1964

Pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pada


1964, yang dinamakan  Rencana Pendidikan 1964. Kurikulum ini
bercirikan bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat
pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Sehingga
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu
pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan
(keterampilan), dan jasmani.

4. Kurikulum 1968

Kurikulum pertama pada era orde baru. Bersifat politis dan


dimaksudkan untuk menggantikan Rencana Pendidikan 1964 yang
dicitrakan sebagai produk orde lama. Kurikulum ini bertujuan membentuk
manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan
orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni.

Cirinya, muatan materi pelajaran bersifat teoretis, tidak mengaitkan


dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa
saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi
pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik sehat dan kuat.

5. Kurikulum 1975

Pemerintah kemudian menyempurnakan kurikulum 1968 pada


tahun 1975. Kurikulum ini menekankan pendidikan lebih efektif dan
efisien. Menurut Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD Departemen
Pendidikan kala itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang
manajemen MBO (management by objective). Metode, materi, dan tujuan
pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional
(PPSI), dikenal dengan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana pelajaran
setiap satuan bahasan.

6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung pendekatan proses keahlian. Meski
mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.
Kurikulum ini juga sering disebut dengan Kurikulum 1975
Disempurnakan. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, yaitu
dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

7. Kurikulum 1994

Pada tahun 1994 pemerintah memperbarui kurikulum sebagai


upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama
Kurikulum 1975 dan 1984. Namun, perpaduan antara tujuan dan proses
nampaknya belum berhasil. Akibatnya banyak kritik berdatangan,
disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari muatan
nasional sampai muatan lokal, seperti bahasa daerah, kesenian,
keterampilan daerah, dan lain-lain.

8. Kurikulum 1994

Pada tahun 2004 diluncurkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


sebagai pengganti Kurikulum 1994. Suatu program pendidikan berbasis
kompetensi yang harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan
kompetensi sesuai spesifikasi, indikator-indikator evaluasi untuk
menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan
pembelajaran.

KBK mempunyai ciri-ciri yang menekankan pada ketercapaian


kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi
pada hasil belajar dan keberagaman. Kegiatan belajar menggunakan
pendekatan dan metode bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru,
tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
9. Kurikulum 2006

Kurikulum ini hampir mirip dengan Kurikulum 2004. Perbedaan


menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu
pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan Indonesia. Pada Kurikulum
2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri silabus dan penilaian
sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua
mata pelajaran dihimpun menjadi sebuah perangkat. Kurikulum ini juga
dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

10. Kurikulum 2013

Kurikulum ini adalah pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013


memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013,
terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan
dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di
materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika.

Kurikulum 2013 hingga saat ini masih berlaku dan diterapkan di


sekolah-sekolah Indonesia.
Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa pihak yang terlibat
didalam pembuatan terseburt antara lain:

1. Pranan Para Administrator Pendidikan


Peranan para administrator daerah ini adalah menyusun dasar-dasar
hokum,menyusun kerangka dasar serta program inti kurikulum sesuai
dengengan kebutuhan daerahnya masing masing.
2. Peranan Para Ahli
Pengembangan kurikulum tentu membutuhkan masukan atau
bantuan dari para ahli,baik ahli pendidikan, ahli kurikulum maupun bidang
studi /disiplin ilmu.
Para ahli pendidikan memberikan alternative konsep pendidikan
dan model kurikulum yang di pandag dan sesuai dengan ke adaan dan
kebutuhan masyarakat.
3. Peranan Guru
Guru merupakan penerjemah kurikulum dia yang mengelola,
meramu kembali kurikulum dari pusat untuk di jelaskan di kelasnya. Oleh
karna itu bisa di katakana guru adalah barisan terdepan dalam
pengembangan kurikulum.
4. Peranan Orangtua Murid
Ada dua hal yang pertama dalam penyusunan kurikulum namun
tidak semua orang tua berhak ikut serta hanya beberapa orangtua yang
mempunyai waktu dan berlatar belakang yang memadai.
Yang ke dua dalam pelaksanaan kurikulum ini di butuhkan
kerjasama yang sangat erat antara guru dengan orangtua murid sehingga
akan mempermudah murid untuk belajar.
5. Peran Komite Sekolah
Mengacu kepada peran komite sekolah terhadap peningkatan mutu
pendidikan, tentu memerlukan dana.dana dapat di dapatkan dengan cara
iyuran anggota sesuai kemampuan, sumbang sukarela yang tidak
mengikat, usaha lain yang tidak bertentangan dengan maksut dantujuan
pembentukan sekolah.
6. Peran Pengusaha
Ini berkaitan dengan peranan masyarakat dalam pendidikan,dalam
UU No.20/2005 Sisdiknas pasal 54 tentang peran serta masyarakat dalam
pendidikan menyebutkan “peran serta masyarakat meliputi peran serta
perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan
organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan opelayanan mutu
pendidikan, masyarakat dapat menjadi sumber pelaksana,dan pengguna
hasil pendidikan.

Oleh karna itu hubungan sekolah dan masyarakat merupakan salah satu
komponen penting dalam keselutruhan kerangka penyelenggaraan pendidik.
Perbandingan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumya

1. perbubahan pola pikir, bahwa kurikulum 2013 mengedepankan pola


pikir ilmiah dalam pembelajaran siswa di ajak untuk mengaktifkan
aktifitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk
jejaring,
2. pendalaman materi dan perluasannya diserahkan sepenuhnya kepada
tenaga pendidik, sesuai dengan yang dibutuhkan dimana siswa
diarahkan ke ranah aplikasi dari pengetahuan yang diajarkan, tidak
hanya dihafal atau dicerna secara kognitif semata.
3. perubahan lainnya adalah ditingkat proses pembelajaran penyesuaian
beban yang tidak memberatkan kepada peserta didik
4. Dalam kurikulum 2013 diharapkan menyentuh ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan penilaian proses
hasil belajar yang menggunakan penilaian autentik (Authentic
Assessment) yaitu pengukuran yang bermakna secara signifikan atas
hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan tersebut

Secara konspetual kurikulum 2013 jelas ada perubahan signifikan. Namun


bagaimanapun akan dikembalikan kepada kepada kemampuan tenaga pendidik
dalam mengaplikasikan kurikulum yang ada. kurikulum sebaik apapun “di
tangan” tenaga pendidik yang tidak ahlinya maka hasilnya tidaklah signifikan.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
dunia pendidikan karena kurikulum ini digunakan oleh pakar-pakar pendidikan
terutama guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan proses pendidikan
yang lebih inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Sesuai dengan Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan
pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik
merupakan proses belajar yang dirancarang agar anak didik aktif dan inovatif.
Dengan melihat lingkungan sekitarnya siswa diharapkan mampu mengidentifikasi
dan menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan data, memproses
data yang ditemukan, menemukan jawaban, dan mengomunikasikan jawaban
yang ditemukan.
Pendekatan saintifik ini dilakukan dengan lima (5) langkah yaitu:
mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengomunikasikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data hasil observasi dan wawancara untuk
mengetahui kesiapan guru PPKn untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013
terkhusus pelaksanaaan pendekatan saintifik maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa secara keseluruhan guru-guru PPKn di SMP Kota Medan telah siap
melaksanakan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Guru-guru sudah
berupaya untuk mendesain pembelajaran lebih inovatif agar tercipta pembelajaran
yang menyenangkan.
Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia

https://smkalhusna.sch.id

https://www.rijal09.com

https://m.lipitan6.comsss

https://binus.ac.id

https://soebonomantofani.sch.id
Unsure-Unsur Pengembangan Kurikulum

Ada empat unsure dalam pembentukan suatu kurikulum

1 Komponen Tujuan

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil dari pengembangan


kurikulum. Tujuan pendidikan di klasifikasikan menjadi empat yaitu

- Tujuan pendidikan nasyonal


- Tujuan internasional
- Tujuan kurikuler
- Tujuan pembelajaran

2 Komponen Isi/Materi Pembelajaran

Isi kurikulum menyangkut semua aspek baik yang berhubungan semua aspek
dan materi pembelajaran yang biasanya tergambarkan dalam isi semua materi
pembelajaran yang di berikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

3 Komponen Metode/Strategi

Komponen ini berhubungan dengan implementasi kurikulum. Strategi di


buat untuk mencapai tujuan tertentu.

4 komponen evaluasi

Evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dalam


pengembangan kurikulum karna melalui evaluasi dapat di tentukan nilai dan arti
dari kurikulum tersebut dan dapat di pertahankan atau tidak atau bahkan ada
bagian yang harus di sempurnakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai