Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KURIKULUM 2013

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Susilawaty, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ahmad Syarifuddin 2210125310069
Dwi Meilana Maulidina 2210125120047
Muhammad Firdaus 2210125210111
Mutya Ananda 2210125320072
Nadiya Anisa Pratidina 2210125320071
Nida Helnisa 2210125220095
Nur Annisa Mahmudah 2210125220097
Siti Hasny Nur 2210125220093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kurikulum 2013” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Dr.
Hj. Susilawaty, M.Pd pada Mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia SD 1. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Hj. Susilawaty, M.pd selaku dosen
mata kuliah pendidikan bahasa indonesia sd 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang
membacanya, terutama bagi kami yang membuatnya, serta dapat menambah ilmu
pengetahuan khususnya pada materi “Kurkulum 2013”.

Banjarmasin, 13 September 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian Kurikulum.......................................................................................................3

B. Pengertian Kurikulum 2013..............................................................................................4

C. Karakteristik Kurikulum 2013..........................................................................................5

D. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.................................................................7

E. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013...................................................................8

F. Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum 2013................................................................10

G. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD...............11

BAB III PENUTUP................................................................................................................13

A. Kesimpulan.....................................................................................................................13

B. Saran...............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan karakter yang


menitikberatkan penggunaan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya.
Kurikulum 2013 diharapkan mampu mencetak generasi yang kritis, kreatif, dan inovatif,
serta mampu memajukan pengetahuan prestasi bangsa. Kurikulum ini mulai
diberlakukan sejak semester pertama tahun ajaran 2014/2015. Berlakunya Kurikulum
2013 merupakan sebuah pembaharuan dalam sistem pendidikan. Pembaharuan dalam
sistem pendidikan disesuaikan dengan tuntutan terhadap aspek kehidupan. Hal tersebut
sesuai dengan penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun
2003 yang menyebutkan bahwa tuntutan terhadap segala aspek kehidupan
memunculkan tuntutan terhadap pembaharuan sistem pendidikan. Pembaharuan sistem
pendidikan diantaranya adalah adanya pembaharuan kurikulum. Pembaharuan
kurikulum yang memperhatikan keberagaman peserta didik dan potensi daerah.
penyusunan Standar Kompetensi Lulusan yang berlaku nasional dan daerah dengan
memperhatikan kondisi setempat.
Pemerintah memberlakukan Kurikulum 2013 pada semester pertama tahun
ajaran 2014/2015 dengan mengujicobakan pada beberapa sekolah dasar dan sekolah
menengah yang terakreditasi A, yaitu pada kelas I dan kelas IV SD/MI, kelas VII
SMP/MTs, dan kelas X SMA/MA. Sedangkan pada semester kedua pemerintah kembali
melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 (KTSP), hingga pada tahun ajaran 2017/2018
pemerintah memberlakukan kembali Kurikulum 2013 secara serentak di berbagai
sekolah (Kemendikbud, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Apa pengertian kurikulum 2013?
3. Apa saja karakteristik kurikulum 2013?
4. Apa saja metode pembelajaran dalam kurikulum 2013?
5. Apa kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013?
6. Apa saja prinsip pembelajaran kurikulum 2013?
7. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa indonesia di
SD ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Mengetahui pengertian kurikulum 2013.
3. Mengetahui karakteristik kurikulum 2013.
4. Mengetahui metode pembelajaran dalam kurikulum 2013.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013.
6. Mengetahui prinsip pembelajaran kurikulum 2013.
7. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa indonesia di
SD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu
pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu
jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish.
Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan
pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.
Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
1. Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua
pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara
kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2. Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh
yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil
pembelajaran yang sudah ditentukan.
3. Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1980): kurikulum adalah
semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
4. Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen
tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik
melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1977): Kurikulum adalah
kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
6. Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

3
B. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Kurikulum ini mulai
diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014 untuk menggantikan Kurikulum 2006.
Pengertian kurikulum 2013 dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, di antaranya:
1. Pengertian kurikulum 2013 secara umum
Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Pengertian kurikulum 2013 secara khusus
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berorientasi pada kompetensi,
menggunakan pendekatan tematik, dan menggunakan penilaian autentik.
3. Pengertian kurikulum 2013 menurut E.Mulyasa
a. Berbasis kompetensi
b. Menggunakan pendekatan tematik
c. Menggunakan penilaian autentik
d. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik secara
seimbang
e. Menumbuh kembangkan kreativitas, kemandirian, dan inovasi peserta didik
f. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung
g. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
h. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi
i. Mengembangkan keterampilan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi
j. Mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan
k. Membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk
hidup di masyarakat.

4
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sarat dengan pendidikan karakter.
Mindset ini yang disadari sejak awal sebelum memahami teknis pelaksanaan Kurikulum
2013. Jika tidak ada landasan pemikiran ini, maka kita akan merasa terbebani olleh
banyaknya “pekerjaan” yang harus dikerjakan. Pekerjaan yang akan banyak menyita
waktu adalah mengumpulkan nilai peserta didik di setiap mata pelajaran dari aspek
sikap dan keterampilan karena tidak lagi berbentuk nilai angka tetapi berbentuk uraian
(kualitatif). Berikut akan diuraikan secara lebih rinci mengenai karakteristik kurikulum
2013, sebagai berikut:
1. Standar Kompetensi Lulusan
a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang Berjenjang SKL yang dirumuskan
dalam kurikulum 2013 ditata secara berjenjang, artinya kompetensi lulusan pada
jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) akan
dilanjutkan dan dikembangkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang selanjutnya akan dilanjutkan dan
dikembangkan kembali ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah
Aliyah (MA). Pada kurikulum sebelumnya (kurikulum 2006) memang sudah
berjejang, namun sulit untuk diidentifikasi karena terlalu banyak dan sepertinya
belum ada yang mencermati secara seksama.
b. Pendidikan karakter yang terintegrasi
Pengintegrasian total pendidikan karakter tanpa mengubah “aliran”
kurikulum yang dianut sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi
KBK) yaitu sejak tahun 2004. KBK pun lalu didesentralisasikan ke sekolah yang
dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006
namun dengan aliran yang tetap.
c. Mengakomodasikan semua aliran filsafat
Pengembangan Kurikulum 2013 tidak hanya didasarkan pada satu paham
filsafat tertentu saja, tetapi didasarkan pada banyak aliran filsafat yaitu
esensialisme, perenialisme, rekronstruksi social, progresivisme dan humanism.
Hal ini dapat dipahami karena kurikulum di suatu Negara berada di hilir
pemikiran yang tidak fanatic terhadap salah satu aliran saja. Dari penggabungan
semua aliran filsafat yang ada, menjadikan Kurikulum 2013 sangat ideal.
Dengan kemauan keras dari semua pihak maka tentu saja secara bertahap tujuan
pendidikan nasional dapat tercapai pada waktunya.

5
d. Mengembangkan kemampuan menalar, mengkomunikasikan dan mencipta
Kurikulum 2013 akan dianggap berhasil jika lulusannya memiliki
kemampuan dalam menalar/menganalisis, mengkomunikasikan dan mencipta.
2. Isi dan Struktur Kurikulum
Kurikulum 2013 yang terkait dengan Standar Isi mengurangi jumlah mata
pelajaran tetapi menambah jumlah jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran.
a. Proporsi kompetensi untuk tiap jenjang
Pembahasan tentang rambu-rambu ketercapaian kompetensi yang terdiri
dari empat ranah sikap, yaitu ranah sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan (Yani, 2013) dalam kurikulum 2013 masih sangat terbatas.
b. Kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam dan diarahkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Proses
pendidikan pada Kurikulum 2013 memberi kesempatan kepada para peserta
didik untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Landasan
teoritis kurikulum 2013 mengacu pada “pendidikan terstandar” dan “berbasis
kompetensi”. Pendidikan terstandar atau standardbased education adalah
pendidikan yang menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara.
c. Kurikulum 2013 menambah jumlah jam pelajaran
Kurikulum 2013 memiliki misi untuk meningkatkan kinerja pendidikan.
Rancangannya adalah dengan menambah jam pelajaran karena untuk
meningkatkan kompetensi tidak cukup waktu jika hanya menyediakan waktu
seperti pada kurikulum sebelumnya. Penambahan jumlah jam pelajaran pada
Kurikulum 2013 juga dimaksudkan untuk mengejar” ketinggalan bangsa
Indonesia dari kemajuan Negara-negara lain. Kurikulum 2013 mengajak peserta
didik untuk lebih giat belajar agar dapat menjawab tantangan jaman yang
semakin ketat dalam persaingan di dunia global dan pasar bebas.
3. Pendekatan Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013, konten materi pelajaran di kemas dalam bentuk tematik
dan diajarkan melalui pendekatan saintifik. Perubahan pada bagian ini merupakan
perubahan yang sangat besar karena tidak bisa sekedar anjuran atau dikeluarkannya
peraturan-peraturan menteri, tetapi juga harus melakukan “pembudayaan” di
kalangan guru dan lingkungan sekolah. Pendekatan saintifik “reputasinya” melejit

6
ke papan atas melebihi popularitas Contextual Teaching and Learning (CTL) dan
Cooperative Learning (CL).
4. Penilaian
Dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, disebutkan bahwa arti penilaian otentik adalah penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai, mulai dari masukan (input), proses
dan keluaran (output) pembelajaran. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan maka prinsip penilaian otentik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah: objektir, terpadu, ekonomis,
transparan, akuntabel, edukatif, mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

D. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang
dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal
maupun nonverbal.
2. Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu
sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
3. Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh
anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
4. Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke
objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati
atau mengalami secara langsung.
5. Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu
benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.

7
6. Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk
melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan
sosial.
7. Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik
dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati.
Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam
memaknai materi yang dipelajari.
8. Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa
diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.
9. Metode pemberian tugas
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa.
10. Metode resitasi
Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk
melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
11. Metode eksperimen yaitu pemberian kepada siswa untuk pencobaan.
12. Metode proyek membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.

E. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013


1. Keunggulan Kurikulum 2013
1) Siswa dituntut untuk aktif; kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah.
2) Penilaian didapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya
didapat dari nilai ujian saja tetapi juga dari nilai kesopanan, religi, praktek,
sikap dan lain lain.
3) Ada pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi.
4) Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
5) Kompetensi menggambarkan secara holistik Iistik domain sikap, keterampilan,
dan pengetahuan.
6) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan).

8
7) Kurikulum 2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global. Untuk tingkat SD, penerapan sikap masih
dalam ruang lingkup lingkungan sekitar, sedangkan untuk tingkat SMP
penerapan sikap dituntut untuk diterapkan pada lingkungan pergaulannya
dimanapun ia berada. Sementara itu, untuk tingkat SMA/SMK, dituntut
memiliki sikap kepribadian yang mencenninkan kepribadian ban gsa dalam
pergaulan dunia.
8) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional).
9) Menuntut adanya remediasi secara berkala.
10) Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena Pemerintah
menyiapkan semua komponen kurikulum, bahkan buku teks dan pedoman
pembahasan sudah tersedia.
11) Sifat pembelajaran kontekstual.
12) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi
pedagogi sosial, dan personal.
13) Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan
memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi dan membuat
guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan pendekatan
scientific secara benar.
2. Kelemahan Kurikulum 2013
1) Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru tidak
perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar matematika,
fisika, dan lain-lain tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru sebagai
fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam hal memotivasi siswa untuk
aktifbelajar.
2) Sebagian besar guru belum siap. Jangankan membuat kreatif siswa, terkadang
gurunya pun kurang kreatif Untuk itu diperlukan pelatihan-pelatihan dan
pendidikan untuk merubah paradigma guru sebagai pemberi materi menjadi
guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif Selain itu guru hams dipacu
kemampuannya untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus
menerus.
3) Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami, apalagi tentang metode
pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.

9
4) Ketrampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya
dikuasai oleh guru.
5) Tugas menganilisis SKL, KI, KD, Buku Siswa dan Buku Guru belum
sepenuhnya diketjakan oleh guru, masih banyak yang copy paste dan
kurangnya waktu untuk membaca dokumen secara mendalam.
6) Guru juga tidak: pernah dilibatkan lang sung dalam proses pengembangan
kuriku1um 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai
kapasitas yang sama.
7) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada
hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini
berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam
UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan kontribusi besar untuk
mewujudkan tujuan pendidikan.
8) Kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum
sebelumnya yaitu KTSP.
9) Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata
pelajaran itu berbeda.
10) Penyusunan materi ajar belum runtut sesuai tahap berpikir siswa, guru harus
memilah dan menentukan materi esensial mengingat materi yang harus
dikuasai siswa cukup banyak.

F. Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 (K13) merupakan sebuah perubahan besar dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Ini adalah upaya untuk menjawab tantangan global dan
mendekatkan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan industri saat ini. Terdapat
beberapa prinsip utama dalam K13 yang perlu dipahami:
1. Keterkaitan Materi Pelajaran
Salah satu prinsip utama K13 adalah interkoneksi antara mata pelajaran. Ini
bertujuan untuk membantu siswa melihat hubungan antara berbagai disiplin ilmu,
sehingga mereka dapat memahami konteks yang lebih luas.

10
2. Pembelajaran Aktif dan Kreatif
K13 mendorong pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam
proses belajar. Ini mencakup kegiatan seperti diskusi, proyek, dan eksperimen yang
memungkinkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Kurikulum ini menekankan pada pengembangan kompetensi siswa, bukan
hanya pengetahuan faktual. Siswa diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi dunia nyata.
4. Penilaian Formatif
K13 mengadopsi penilaian formatif yang berkelanjutan. Ini berarti penilaian
tidak hanya berfokus pada tes akhir semester, tetapi juga melibatkan evaluasi
berkesinambungan sepanjang tahun ajaran.
5. Karakter dan Moral
Selain aspek akademik, K13 juga menekankan pembentukan karakter dan
moral siswa. Ini mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
6. Inklusivitas
K13 mendorong pendekatan inklusif di mana semua siswa, termasuk yang
memiliki kebutuhan khusus, memiliki kesempatan yang sama dalam pembelajaran.
7. Penggunaan Teknologi
Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran diintegrasikan dalam K13.
Ini mencakup penggunaan perangkat lunak pendidikan dan sumber daya digital.

G. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD


Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa indonesia di SD
difokuskan pada pengembangan keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga menekankan
pada pengembangan kompetensi dasar literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir
kritis. Menurut Amin, N. (2017) beberapa langkah implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran bahasa Indonesia di SD:
1. Pembelajaran berbasis teks
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD berbasis teks. Teks adalah satuan
bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan yang lengkap secara
kontekstual. Teks dapat berupa lisan maupun tulisan. Pembelajaran berbasis teks
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa secara
komprehensif. Melalui pembelajaran berbasis teks, siswa diharapkan dapat

11
memahami berbagai jenis teks, memproduksi teks, dan menggunakan teks sesuai
dengan tujuan dan fungsi sosialnya.
2. Pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD haruslah aktif, kreatif, inovatif, dan
menyenangkan. Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
menarik dan menantang agar siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Dan kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berorientasi pada kompetensi,
menggunakan pendekatan tematik, dan menggunakan penilaian autentik.
Terdapat 4 karakteristik kurikulum 2013, yaitu: Standar Kompetensi Lulusan, Isi
dan Struktur Kurikulum, Pendekatan Kurikulum 2013, dan Penilaian. Dalam Kurikulum
2013 ada metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik dalam kegiatan
pembelajaran mencakup : Metode ceramah, Metode latihan, Metode tanya jawab,
Metode karya wisata, Metode demonstrasi, Metode sosiodrama, Metode bermain peran,
Metode diskusi, Metode pemberian tugas, Metode resitasi, Metode eksperimen, dan
Metode proyek.
Pengimplementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia di SD
difokuskan pada pengembangan keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga menekankan
pada pengembangan kompetensi dasar literasi, numerasi, dan keterampilan berpikir
kritis. Berikut ini adalah beberapa langkah implementasi kurikulum 2013 pada
pembelajaran bahasa Indonesia di SD: Pembelajaran berbasis teks dan Pembelajaran
aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan
B. Saran

Perubahan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk mengatasi masalah


atau meningkatkan kualitas kehidupan. Demikian halnya dengan pendidikan, setiap
usaha perubahan seharusnya diarahkan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan
kualitas pendidikan. Perubahan pendidikan seharusnya berkesinambungan. Namun, tidak
demikian dalam pelaksanaannya, sering kali perubahan itu dilakukan hanya untuk
memenuhi ambisi pribadi penguasa, termasuk perubahan dalam bidang pendidikan di
indonesia, sehingga banyak anggapan umum yang beredar di masyarakat tentang ganti
menteri ganti kebijakan, dan sebagainya.

13
Kurikulum 2013 seharusnya bisa dijadikan sebagai tonggak perbaikan
berkesinambungan dalam pendidikan, perbaikan-perbaikan selanjutnya dapat dilakukan
oleh guru dan kepala sekolah, sehingga tidak harus ganti orang ganti kurikulum. Bahkan
kalau memungkinkan selama bangsa indonesia masih mendasarkan kehidupannya pada
pancasila dan UUD 1945, tidak usah ada lagi perubahan kurikulum secara makro, cukup
perubahan atau penyesuaian ditingkat sekolah dan satuan pendidikan. Dengan demikian
perubahan kurikulum itu menjadi tugas guru, dan kepala sekolah, serta bekerja sama
dengan masyarakat melalui komite sekolah di bawah pengawasan dinas pendidikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Refika
Aditama: Bandung.
Amin, N. (2017). Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di
Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 103-
112.
Beauchamp. 1975. Curriculum Theory Will Mette. Illionis: KAGG Press
Endah Loeloek Poerwati, Panduan Memahami Kurikulum 2013, (Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya, 2013).
Gail, M. Inlow. 1966. The Emmergent Incurriculum. New York:-
Good, V. Carter. 1977. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta
Kerr, J.F. 1968. Changing the Curriculum. London: University of London Press
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya) hal.164
Neagley, R.L. 1980. Handbook for Effective Supervition of Instruction. New
Jersey: Prentice Hall, Inc
Solekhul A., Tinjauan keunggulan dan kelemahan penerapan kurikulum 2013 tingkat SD/MI.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai