Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANALISIS DESKRIPTIF KURIKULUM 2013

TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS KIMIA

Disusun oleh :
1. Adinda Asmaraputri (06101182025001)
2. Denisa Putri Arliani (06101382025051)
3. Nadya Cinta Putri Syandi (06101282025025)
4. Piranadilah (06101382025049)
5. Tengku Kana Azelia Azzahra (06101282025023)

Kelompok 2
Kelas A Indralaya

Dosen Pengampu:
Rodi Edi, S.Pd., M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan Makalah Analisis Deskriptif Kurikulum 2013.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Rodi Edi selaku dosen pengampu mata
kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks Kimia yang telah memberikan tugas kepada penulis,
sehingga penulis bisa memahami materi Perkuliahan Telaah Kurikulum dan Buku Teks Kimia
materi Analisis Deskriptif Kurikulum 2013.

Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah ini mampu
memberikan pengetahuan tentang Analisis Deskriptif Kurikulum 2013.

Indralaya, 19 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3

2.1. Pengertian Kurikulum 2013 .................................................................................... 3

2.2. Landasan Kurikulum 2013 ...................................................................................... 4

2.3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 ................................................................ 4

2.4. Strategi Implementasi Kurikulum 2013 .................................................................. 4

2.5. Metode Pembelajaran pada Kurikulum 2013 ......................................................... 5

2.6. Pengembangan Kurikulum 2013............................................................................. 9

BAB III PENUTUP................................................................................................................. 11

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tantangan pendidikan dari hari ke hari semakin kompleks, begitupun yang


terjadi pada pendidikan di Indonesa. Beban yang dipikul oleh pendidik dalam
fungsinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dirasakan sebagai pekerjaan
yang sangat berat. Abad 21 yang identik dengan globalisasi seluruh aspek
kehidupan mendorong terjadinya perubahan yang amat sangat cepat. Pendidikan
memainkan peran sentral dalam konteks globalisasi yaitu sebagai sarana
pembangun masyarakat yang berpengetahuan, ber-keterampilan, dan memiliki
karakter yang kuat sesuai dengan budaya luhur Indonesia. Pendidikan
diharapkan mampu untuk mempersiapkan manusia-manusia yang siap
beradaptasi terhadap berbagai macam perubahan tersebut. Inti dari proses
pendidikan adalah kurikulum. Oleh sebab itu dari sekian banyak bahasan dalam
bidang-bidang pendidikan, kurikulum merupakan bidang yang paling langsung
berpengaruh terhadap hasil pendidikan.

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata
pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan
dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut. Salah satu konsep terpenting untuk maju
adalah “melakukan perubahan”.
Dalam perkembangannya sekarang diberlakukan kurikulum 2013 yang merupakan
hasil dari evaluasi kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum 2013 diorientasikan untuk peningkatan
dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan
pengetahuan (knowledge). Kurikulum ini diharapkan mampu menyongsong peserta didik
agar bisa memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu kurikulum 2013?
2. Apa saja landasan kurikulum 2013?
3. Apa tujuan pengembangan kurikulum 2013?
4. Bagaimana strategi implementasi kurikulum 2013?
5. Apa saja metode pembelajaran pada kurikulum 2013?
6. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurikulum 2013
2. Mengetahui landasan kurikulum 2013
3. Mengetahui tujuan dari pengembangan kurikulum 2013
4. Mengetahui strategi implementasi kurikulum 2013
5. Mengetahui metode pembelajaran pada kurikulum 2013
6. Mengetahui cara pengembangan kurikulum 2013

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian kurikulum 2013


Kurikulum 2013 (K-13/Kurtilas) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum
2013 masuk dalam masa percobaannya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa
sekolah menjadi sekolah rintisan.
Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum
2013 diimplementasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan IV
untuk tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK,
sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V
sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang
menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di
Indonesia.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam
materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.
Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dan
sebagainya sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional (seperti PISA dan TIMSS)
sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan
pendidikan di luar negeri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, nomor
60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan Kurikulum 2013 dihentikan dan
sekolah-sekolah untuk sementara kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah
melaksanakannya selama 3 (tiga) semester, satuan pendidikan usia dini, dan satuan
pendidikan khusus. Penghentian tersebut bersifat sementara, paling lama sampai tahun
pelajaran 2019/2020

3
2.2. Landasan kurikulum 2013
1. Landasan Filosofis
a. Filosifis pancasila yang memberikan berbagai pronsip dasar dalam pembangunan
pendidikan.
b. Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
2. Landasan Yuridis
a. RPJMM 2010-1014 sektor pendidikan tentang perubahan tentang metodologi
pembelajarn dan penatan kurikulum.
b. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. INPRES Nomor 1 tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pengembangan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran
aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan
karakter bangsa.
3. Landasan Konseptual
a. Relevansi pendidikan (link and match)
b. Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
c. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
d. Pembelajaran aktif (student active learning)
e. Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh (Mulyasa, 2013)

2.3. Tujuan pengembangan kurikulum 2013


Seperti yang dikemukakan di berbagai media massa, bahwa melalui pengembangan
kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif,
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam
hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter
peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang
dipelajarinya secara kontekstual (Mulyasa, 2013).

2.4. Strategi implementasi kurikulum 2013


Strategi implementasi pengembangan kurikulum 2013 sendiri mengacu pada
pengertian pengembangan kurikulum sebagai “… the process of planning, implementing,
and evaluating learning opportunities intended to produce desired changes in learners
(Hidayat M. P., 2013)”, strategi memiliki tiga tahap, yaitu merancang,

4
mengimplementasikan, dan mengevaluasi yang diharapkan dapat menghasilkan perubahan
yang diinginkan pada diri pelajar.

Adapun faktor-faktor yang menentukan dan mendukung keberhasilan implementasi


kurikulum dalam meningkatkan pembelajaran untuk menghasilkan peserta didik sebagai
lulusan yang kompeten sebagai berikut :

1. kesesuaian kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dengan kurikulum


dan buku teks,
2. ketersediaan buku sebagai sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk
kurikulum,
3. penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan, serta
4. penguatan manajemen dan budaya sekolah (Hidayat S. , 2013).

Strategi implementasi kurikulum terdiri atas:


1. pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan,
2. pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan,
3. pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru,
4. pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan
budaya sekolah (budaya kerja guru),
5. pendampingan dalam bentuk monitoring dan evaluasi untuk menemukan kesulitan
dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan (Tania, 2015).
2.5. Metode pembelajaran pada kurikulum 2013
Bila ingin menerapkan metode pembelajaran, sebaiknya pengajar mempelajari
metode pembelajaran kurikulum 2013 atau disebut K13. Ada beberapa metode
pembelajaran K13 yaitu:
1. Metode Pembelajaran Examples non Examples
Metode menginstruksikan pada para siswa menganalisis gambar secara
berkelompok lalu mendiskusikan hasilnya. Langkah-langkah dari metode ini:
a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui proyektor
c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan atau menganalisa gambar
d. Melalui diskusi kelompok dengan jumlah 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas

5
e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Guru
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
f. Penutup; guru memberikan kesimpulan
2. Metode Pembelajaran Picture and Picture
Dengan metode ini, siswa akan mengurutkan gambar berseri yang disusun secara
acak. Sembari mengurutkan siswa diminta untuk memaparkan alasan pengurutannya.
Langkah-langkahnya metode picture and picture adalah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi
d. Guru menunjuk atau meminta siswa secara bergantian untuk mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang ditentukan
oleh siswa
f. Dari alasan dan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
g. Penutup
3. Metode Numbered Heads Together
Metode ini terdiri dari tugas diberi nomor. Tujuan metode inia dalah
agar dipelajari oleh siswa yang mendapatkan nomor tersebut dalam kelompok yang
berbeda. Setelah itu masing-masing siswa pemegang nomor akan berbagi dengan
anggota kelompok dan kelompok lainnya.
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
b. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomo
c. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
d. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya
e. Guru memanggil nomor siswa dan siswa yang memiliki nomor tersebut harus
melaporkan hasil kerja sama mereka
f. Tanggapan dari teman yang lain
g. Penutup
4. Metode Cooperative Script
Metode Naskah Kooperatif mengajak peserta didik bekerja berpasangan dan
bergantian untuk menjadi pembicara dan pendengar. Langkah-langkahnya meliputi:
6
a. Guru membagi siswa untuk berpasangan
b. Guru memberikan materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar
d. Pembicara bertugas membacakan hasil meringkasnya dengan cara
menyampaikan ide pokok. Sementara itu, pendengar menyimak penjelasan
pembicara. Jika diperlukan, pendengar bisa membantu atau mengoreksi
pembicara lalu menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang
dibacakan
e. Pembicara dan pendengar bertukar peran dan melakukan hal sebaliknya
f. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa dan sesi
belajar pun ditutup
5. Metode Kepala Bernomor Terstruktur
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok akan
mendapatkan nomor
b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor yang didapatkan .
Contohnya siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua
mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan
c. Jika diperlukan, guru dapat meminta siswa untuk bekerja kelompok
d. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa
bernomor sama dari kelompok lain
e. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokkan hasil kerja sama mereka
f. Siswa melaporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
g. Penutup
6. Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
Metode ini mengelompokkan siswa menurut prestasi, gender, suku, dan
sebagainya. Lantas kelompok siswa diminta untuk mengerjakan tugas kelompok.
Kemudian evaluasi dilakukan dalam bentuk tes atau kuis. Nah dalam tes ini, kelompok
tidak boleh saling membantu.
a. Kelompok siswa dibentuk dengan jumlah empat orang berdasarkan kategori
tertentu seperti prestasi, jenis kelamin, atau suku
b. Guru menyajikan materi pelajaran

7
c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk tiap anggota. Anggota kelompok
yang telah memahami materi harus menjelaskannya kepada anggota lain hingga
semua anggota kelompok memahaminya
d. Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis, siswa
tidak boleh saling membantu
e. Guru memberi evaluasi
f. Penutup yang berisi kesimpulan
7. Metode Pembelajaran Jigsaw (Metode Tim Ahli)
Langkah-langkah metode Jigsaw adalah sebagai berikut:
a. Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota ti
b. Setiap anggota dalam tim diminta untuk menjadi seorang ahli
c. Semua tim ahli dari tim yang berbeda berkelompok dan membentuk tim ahli
untuk berdiskusi dan mempelajari materi yang sama
d. Masing-masing tim ahli akan kembali ke kelompok mereka untuk membagikan
keahliannya pada tim asal tersebut
e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
f. Guru memberikan evaluasi
g. Penutup
8. Metode Problem Based Introduction (PBI)
Pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan dengan cara memberikan
permasalahan yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Langkah-langkah metode
pembelajaran ini adalah :
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan logistik yang dibutuhkan
b. Guru memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih
c. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
d. Guru mendorong siswa agar mengumpulkan data dan informasi yang sesuai
dengan masalah.
e. Siswa melaksanakan penelitian atau eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah berdasarkan pengumpulan data dan hipotesis dari
eksperimen/penelitian.
f. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya

8
g. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penelitian
mereka
h. Penutup
9. Metode Pembelajaran Artikulasi
Metode pembelajaran ini meminta siswa untuk secara berpasangan untuk
menyampaikan materi yang diterima dari guru dan mencatatnya secara bergantian.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan menyajikan
materi sebagaimana biasa
b. Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari dua orang
c. Siswa meminta salah satu dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan
kecil
d. Secara bergiliran siswa menyampaikan hasil wawancara dengan pasangannya
e. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa
f. Penutup
10. Metode Mind Mapping
Pada metode ini, guru memberikan permasalahan kepada siswa. Kemudian siswa
membuat peta konsepnya dan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Langkah-
langkah metode mind mapping, yakni:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru mengemukakan permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa
c. Guru membentuk kelompok, terdiri 2-3 siswa
d. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
e. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya
f. Guru mencatatnya di papan tulis
g. Berdasarkan catatan yang ada di papan tulis, siswa diminta untuk membuat
kesimpulan atau guru memberikan perbandingan materi sesuai dengan konsep
yang ada
2.6. Pengembangan kurikulum 2013
1. Perlunya Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013
Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang
ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut (diadaptasi dari materi sosialisai
Kurikulum 2013:

9
a. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, karena banyaknya mata
pelajaran, materi dan kesukaran nya melampaui usia anak.
b. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi,
misi dan tujuan pendidikan nasional.
c. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan,
belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap).
d. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat,
seperti pendidikan karekter, kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode
pembelajatan konstruktif , keseimbangan soft skill dan hard skill, serta jiwa
kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.
e. Kurikulum belum peka terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global.
f. Standar proses pembelaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang
rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung
pada pembelejaran yang berpusat pada guru.
g. Penilaian belum menggunakan penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas
memberikan layanan remidiasi dan penilaian secara berkala (Mulyasa, 2013).

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Kurikulum 2013 (K-13/Kurtilas) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut
sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang
lebih 6 tahun.
2. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 menghasilkan insan indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang terintegrasi.
3. Landasan kurikulum 2013 yaitu : landasan filosofis,landasan yuridis,dan landasan
konsepsual.
4. Strategi implementasi kurikulum terdiri atas :
a. Pelaksanaan kurikulum di sekolah dan jenjang pendidikan
b. Pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas, dari tahun 2013-2016.
c. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013-2016.
d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
e. pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) dimulai dari Januari-
Desember 2013.
f. Pendampingan dalam bentuk evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013-2016.
5. Metode pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu : Metode Pembelajaran Examples
non Examples,Metode Pembelajaran Picture and Picture,Metode Numbered Heads
Together,Metode Cooperative Script,Metode Kepala Bernomor Terstruktur ,Metode
Student Teams-Achievement Divisions (STAD),Metode Pembelajaran Jigsaw
(Metode Tim Ahli),Metode Problem Based Introduction (PBI),Metode Pembelajaran
Artikulasi dan Metode Mind Mapping.
6. Pengembangan kurikulum 2013 yaitu Perlunya perubahan kurikulum juga karena
adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006.

11
DAFTAR PUSTAKA

Octadianti L,2016
https://www.academia.edu/28608587/Makalah_Kurikulum_2013_kelompok_8_docx
(Diakses pada tanggal 19 September 2022).

https://www.scribd.com/document/426548828/Definisi-kurikulum (Diakses pada tanggal 19


September 2022).

https://penerbitdeepublish.com/metode-pembelajaran/ (Diakses pada tanggal 19 September


2022).

12

Anda mungkin juga menyukai