Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KONTEN MATERI SEJARAH INDONESIA

KURIKULUM 2013

Dosen Pengampu : Drs. Ali Imron, M.Hum.


Nur Indah Lestari, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Reni Royani 1913033016


2. Nabila Maulidia 1913033030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad Saw. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah Swt. Atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu sehat berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Kurikulum Pembelajaran Sejarah dengan judul “Konten Materi Sejarah
Indonesia Kurikulum 2013”.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik tentang saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khusunya kepada
Bapak Ali Imron,M.Hum. dan Ibu Nur Indah Lestari, S.Pd.,M.Pd. yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih

Bandarlampung, 1 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


2.1 Pengertian Kurikulum 2013 ....................................................................... 3
2.2 Konten Materi Sejarah Indonesia dalam Kurikulum 2013 ........................ 6
2.3 Tantangan Pembelajaran Sejarah dalam Kurikulum 2013 ......................... 19

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 22


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 22
3.2 Saran ........................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ...................... 6

Tabel 2.2. Ruang Lingkup Materi Sejarah ....................................................... 8

Tabel 2.3. KI dan KD Sejarah Indonesia Kelas X ........................................... 9

Tabel 2.4. KI dan KD Sejarah Indonesia Kelas XI .......................................... 12

Tabel 2.5. KI dan KD Sejarah Indonesia Kelas XII ........................................ 16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan wadah yang paling baik dalam mengadakan perubahan


dalam kehidupan bermasyarakat yang cerdas. Masyarakat menjadikan pendidikan
sebagai sebuah senjata untuk memerangi kebodohan yang ada. Melalui pendidikan
akan tercipta sumber dayaa manusia yang unggul dan berkualitas. Akan tetapi
tujuan pendidikan akan sulit tercapai jika komponen-komponen yang ada tidak
terpenuhi. Komponen dalam dunia pendidikan antara lain adalah visi-misi, tujuan,
kurikulum, tenaga pendidik, pengelolaan, strategi dan pendekatan pembelajaran.

Perkembangan zaman membawa dunia pendidikan terhadap perubahan-perubahan


salah satunya yaitu kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
pendidikan tertentu (Fauzan, 2017: 73). Perubahan kurikulum dilakukan untuk
menjawab tantangan dunia baru yang ada. Melalui perubahan kurikulum ini,
diharapkan tujuan pendidikan dapat lebih mudah tercapai dengan
mempertimbangkan strategi-strategi yang digunakan terhadap suatu mata pelajaran.

Pengembangan kurikulum 2013 mengharapkan akan terwujudnya kompetensi


lulusan yang mampu memahami dan mencari solusi dari berbagai permasalahan
yang terkait dengan berbagai tantangan (Rinaldo Adi Pratama, dkk, 2019: 8). Mata
pelajaran di bangku Sekolah Menengah Atas yang turut serta merasakan perubahan
kurikulum adalah pada mata pelajaran Sejarah Indonesia. Sejak masa penerapan
kurikulum tingkat satuan pendidikan hingga kurikulum 2013 mata pelajaran sejarah
mengalami perubahan baik dari segi jam pelajaran maupun dari segi konten materi
yang diajarkan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konten materi pelajaran sejarah Indonesia
pada saat penerapan kurikulum 2013 di jenjang menengah atas maka penulis
tertarik untu menulis karya tulis yang berjudul “Konten Materi Sejarah Indonesia

1
Kurikulum 2013” dalam bentuk makalah sebagai salah satu tugas mata kuliah
kurikulum pembelajaran sejarah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013?


2. Bagaimana isi konten materi mata pelajaran sejarah Indoneisa dalam kurikulum
2013?
3. Bagaimana tantangan pembelajaran sejarah Indonesia dalam kurikulum 2013?

1.3 Tujuan

Adapun rumusan tujuan makalah berdasarkan pada rumusan masalah adalah:

1. Untuk mengetahi apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013.


2. Untuk mengetahui isi konten materi mata pelajaran sejarah Indoneisa dalam
kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui tantangan pembelajaran sejarah Indonesia dalam kurikulum
2013.

1.4 Manfaat

1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan keterampilan dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis.
2. Bagi Pembaca
Dapat mengetahui dan memahami mengenai konten materi mata pelajaran
sejarah pada kurikulum 2013 dan tantangannya.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan teori-teori yang telah diterima secara langsung di dalam
makalah serta dapat memperdalam pemahaman di bidang pendidikan sesuai
topik makalah yang dibuat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dilaksanakan secara bertahap pada
satuan pendidikan mulai tahun ajaran baru 2013/2014. Bersamaan dengan
diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013, dijelaskan bahwa satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama pada tahun
pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester
dua Tahun Pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk
melaksanakan Kurikulum 2013 (Wiwin Fachrudin Yusuf, 2018: 266).

Perubahan yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan hanya perubahan


konseptual saja, namun secara praktis kebiasaan lama masih terwujud dalam
kurikulum baru sehingga pelaksanaan kurikulum baru belum berjalan baik
sepenuhnya. Munculnya Kurikulum 2013 yang dilandasi kemajuan teknologi dan
informasi maka masyarakat menganggap pendidikan Indonesia terlalu
memfokuskan/menitikberatkan aspek kognitif. Artinya siswa terlalu terbebani
banyak tugas mata pelajaran sehingga tidak membentuk siswa untuk memiliki
pendidikan karakter, sehingga inilah yang menyebabkan munculnya Kurikulum
2013 (Murni Eva Marlina, 2013: 28).

Terakit dengan penyusunan Kurikulum 2013, dari 15 anggotan Badan Standar


Nasional Pendidikan (BSNP), terdapat 6 anggota BSNP yang dilibatkan secara
langsung Maupun tidak langsung dalam berbagai kesempatan pembahasan dan
diskusi. Pendekatan pengempangan Kurikulum 2013 adalah competencies-based
curriculum bukan standard-based curriculum, dan bersifat tematik-integratif.
Dalam pengembangannya mengacu pkepada 4 dari 8 Standar Nasional Pendidikan:
Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian
(Empat standar lainnya: Standar Biaya, Standar Sarana dan Prasarana, Standar

3
Pengelolaan, dan Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) (Subandi, 2014:
24-25).

Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU No. 32 Tahun 2013. Kurikulum


2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) dan KTSP akan tetapi lebih mengacu pada kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat pada pasal 35, dimana
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati (Reza Syehmar Bahtiar, 2019: 175).

Pelaksanaan Kurikulum 2013 Menurut Komara dan Supian (2018: 199-201)


dilaksanakan melalui Pendekatan Scientific. Pada pelaksanaannya pendekatan ini
menekankan pada lima aspek penting yaitu:
1. Mengamati
Pada Kurikulum 2013 metode ceramah tidak dilupakan, hanya saja dikurangi
takarannya. Siswa dituntut lebih aktif dalam segala masalah. Proses mengamati
dilakukan siswa terhadap masalah yang diajarkan.
2. Menanya
Pada Kurikulum 2013 siswa dituntut harus aktif bertanya. Proses bertanya tidak
harus membuka sesi pertanyaan. Siswa berhak bertanya apapun masalah yang
tidak diketahuinya agar jelas penjelasannya. Pertanyaan siswa akan mengukur
sejauh mana kemampuan mereka menyerap materi yang diajarkan.
3. Mencoba
Pelaksanaan Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk mencoba sendiri, ikut
terlibat langsung dalam masalah yang dihadirkan guru. Mencoba akan membuat
siswa sadar bahwa materi ajar penting dalam kehidupan mereka sehari-hari
bukan lagi mengejar nilai.
4. Menalar
Siswa dituntut untuk dapat memahami dengan benar pokok materi yang
diajarkan guru. Pemahaman siswa tidak setengah-setengah yang kemudian

4
menimbulkan keraguan dalam diri mereka. Proses penalaran inilah yang
kemudian membuat siswa mencerna dengan baik, memilah baik buruk, lalu
mendapatkan kesimpulan.
5. Komunikasi
Hal terakhir yang diharuskan ada dalam Kurikulum 2013 adalah
mengkomunikasikan semua permasalahan. Dalam hal percobaan IPA siswa bisa
mempresentasikan hasil kerja mereka. Sehingga siswa mampu memahami dan
menjalankan materi ajar dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum 2013 pada dasarnya menekankan juga pada model pembelajaran


kooperatif dan model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif adalah
model yang menekankan pada adanya kelompok kecil yang bekerja sama untuk
memahami dan menyelesaikan sebuah projek. Selanjutnya model pembelajaran
kontekstual adalah model yang menekankan pada keaktifan belajar siswa yang
dimulai dari realitas kemudian membadingkannya dengan teori yang terdapat
dibuku. Kedua model ini menekankan pada keaktifan belajar siswa. Dalam hal ini
berarti Kurikulum 2013 menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) yaitu
sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar. Berikut ini langkah Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL) (Shafa, 2014: 88).
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase-Fase Perilaku Guru
Fase 1 Menjelaskan tujuan pembelajaran,
Orientasi peserta didik kepada menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
masalah. Memotivasi peserta didik untuk
terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
Fase 2 Membantu peserta didik
Mengorganisasikan peserta didik. mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.

5
Fase 3 Mendorong peserta didik untuk
Membimbing penyelidikkan individu mengumpulkan informasi yang sesuai,
dan kelompok. melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
Fase 4 Membantu peserta didik dalam
Mengembangkan dan menyajikan merencanakan dan menyiapkan karya
hasil karya. yang sesuai seperti laporan, model dan
berbagi tugas dengan teman.
Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang
Menganalisa dan mengevaluasi materi yang telah dipelajari/meminta
proses pemecahan masalah. kelompok presentasi hasil kerja.

2.2 Konten Materi Sejarah Indonesia dalam Kurikulum 2013


Dalam Kurirkulum 2013 mata pelajaran Sejarah Indonesia masuk kedalam
kelompok mata pelajaran wajib dengan alokasi waktu belajar 2 jam perminggu
untuk kelas X, XI, dan XII. Mata Pelajaran Wajib adalah bagian dari kurikulum
pendidikan menengah yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang
bangsa, bahasa, sikap sebagai bangsa dan kemampuan penting untuk
mengembangkan logika dan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan
bangsa, pengenalan lingkungan fisik dan alam, kebugaran jasmani, serta seni
budaya daerah dan nasional (Kemendikbud, 2013: 2).

Pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan adanya


pembagian kelompok untuk siswa IPA dan IPS. Ruang lingkup kajian Sejarah
Indonesia pada kurikulum 2013 meliputi Pra-aksara, Kerajaan Hindu, Kerajaan
Islam, Penjajahan Bangsa Barat, Pergerakan Nasional, Proklamasi dan perjuangan
mempertahankan kemerdekaan, Demokrasi liberal, Demokrasi terpimpin, Orde
Baru, dan Reformasi (Febbrizal dan Aman, 2019: 210). Dalam mata pelajaran
sejarah Indonesia, guru tidak hanya mengajarkan sisi kognitif atau pengetahuannya
saja, namun juga dapat memunculkan sikap karakter tokoh sejarah sehingga peserta
didik bisa meniru atau mengambil contoh dari sikap-sikap kepahlawanan tersebut

6
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Eka Aprilia Permatasari, 2014:
14).

Kementrian pendidikan dan Kebudayaan dalam Permendikbud Nomor 64 Tahun


2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah secara rinci
memaparkan Muatan Sejarah Indoenesia untuk kelompok wajib pada
SMA/MA/SMALB/Paket C dan SMK/MAK/Paket C Kejuruan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Ruang lingkup Materi Sejarah Indonesia
Tingkat Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Kelas Materi
5 X-XI • Memahami nilai-nilai yang • Prinsip dasar ilmu
terkandung dalam suatu sejarah.
peristiwa sejarah. • Zaman Kuno
• Meneladanikepemimpinan • Zaman
tokoh-tokoh sejarah dalam pertengahan
kehidupan masa kini. • Zaman pergerakan
• Membangun semangat daerah
kebangsaan, persatuan, • Zaman Modern
dan kesatuan. • Tokoh Sejarah
• Menganalisis peristiwa
sejarah berdasarkan
hubungan sebab akibat.
• Menulis cerita sejarah
6 XII • Mengamalkan keteladanan • Demokrasi
tokoh sejarah dalam Liberal.
kehidupan sehari-hari. • Demokrasi
• Menunjukan sikap peduli Terpimpin.
terhadap benda-benda • Orde Baru
peninggalan sejarah • Reformasi
• Mengevaluasi suatu
peristiwa sejarah

7
berdasarkan kesahihan • Indonesia Dalam
sumber dan penafsiran Konteks
penulisnya. Pergaulan Dunia.
• Melakukan penelitian
sederhana tentang suatu
peristiwa sejarah.
• Menulis cerita sejarah

Kemendikbud (2013: 60) memberikan gambaran deksripsi kompetensi dasar dan


kompetensi inti seluruh mata pelajaran tingkat SMA/MA yang termasuk di
dalamnya adalah mata pelajaran Sejarah Indonesia. Kompetensi inti dan
Kempetensi Dasar Mata Pelajaran Sejarah Indonesia untuk kelas X, XI, dan XII
adalah sebagai berikut.

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia Kelas X


Tabel 2.3. KI dan KD Sejarah Indonesia Kelas X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan menghormati ajaran 1.1. Menghayati keteladanan para
agama yang dianutnya. pemimpin dalam mengamallkan
ajaran agamanya.
1.2. Mengahayati keteladanan para
pemimpin dalam toleransi antar
umat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1. Menunjukan sikap tanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, peduli terhadap berbgai hasil
santun, ramah lingkungan, gotong budaya pada masa praaksara,
royong, kerjasama, cinta damai, Hindu-Budha, dan Islam.
responsif dan proaktif) dan 2.2. Meneladani sikap dan tindakan
menunjukan sikap sebagai bagian cinta damai, responsive, dan
dari solusi atas berbagai proaktif, yang ditunjukan oleh

8
permasalahan bangsa dalam tokoh sejarah dalam mengatasi
berinteraksi secara efektif dengan masalah sosial dan ligkungannya.
lingkungan sosial dan alam serta 2.3. Berlaku jujur dan bertanggung
dalam menempatkan diri sebagai jawab dalam mengerjakan tugas-
cerminan bangsa dalam pergaulan tugas dari pembelajaran sejarah.
dunia.
3. Memahami dan menerapkan 3.1. Mengkaji konsep berpikir
pengetahuan factual, konseptual dan kronologis (diakronik) dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, sinkronik dalam mempelajari
teknologi, seni budaya, dan sejarah zaman praaksara,
humaniora dengan wawasan perkembangan Hindu-Budha dan
kebangsaan, kenegaraan, dan Islam.
peradaban terkait fenomena dan 3.2. Memahami corak kehidupan
kejadian, serta menerapkan masyarakat masa praaksara.
pengetahuan procedural pada bidang 3.3. Mendeskripsikan asal-usul nenek
kajian yang spesifik sesuai dengan moyang bangsa Indonesia (Proto,
bakat dan minatnya untuk deutro melayu dan melanesoid).
memecahkan masalah. 3.4. Menganalisis berdasarkan tipologi
hasil budaya praaksara Indonesia
termasuk yang berada di lingkungan
terdekat.
3.5. Menganalisis perbedaan proses
integrasi pengaruh Hindu-Budha
dan Islam.
3.6. Menganalisis berbagai teori tentang
proses masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia.
3.7. Mengidentifikasi karakteristik
kehidupan masyarakat, pemerintah
dan kebudayaan pada masa kerajaan
Hindu-Budha di Indonesia dan

9
menunjukan contoh bukti yang
masih berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
3.8. Menganalisis berbagai teori tentang
proses masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Islam di
Indonesia.
3.9. Mengidentifikasi karakteristik
kehidupan masyarakat,
pemerintahan dan kebudayaan pada
masa kerajaan Islam di Indoenesia
dan menunjukan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini.
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Mengolah informasi fakta-fakta
dalam ranah konkret dan ranah sejarah yang menunjukan
abstrak terkait dengan perbedaan proses integrasi
pengembangan dari yang Nusantara pada zaman pengaruh
dipelajarinya di sekolah secara Hindu-Budha dan Islam serta
mandiri, dan mampu menggunakan menyajikan dalam bentuk tulisan.
metoda sesuai dengan kaidah 4.2 Mengolaah informasi mengenai
keilmuan. proses masuk dan perkembangan
Kerajaan Hindu Budha dengan
menerapkan cara berpikir
kronologis, dan pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini serta mengemukakannya
dalam bentuk tulisan.
4.3 Mengolaah informasi mengenai
proses masuk dan perkembangan
Kerajaan Islam dengan menerapkan
cara berpikir kronologis, dan

10
pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini
serta mengemukakannya dalam
bentuk tulisan.
4.4 Menyajikan hasil analisis dalam
bentuk tulisan tentang nilai-nilai
dan unsur budaya yang berkembang
pada masa kerajaan Hindu-Budha
dan masih berkelanjutan dalam
kehidupan bangsa Indonesia masa
kini.
4.5 Menyajikan hasil analisis dalam
bentuk tulisan tentang nilai-nilai
dan unsur budaya yang berkembang
pada masa kerajaan Islam dan
masih berkelanjutan dalam
kehidupan bangsa Indonesia masa
kini.

Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa beberapa konten materi Sejarah Indonesia
pada kelas X meliputi masa praaksara dan perkembangan kerajaan Hindu-Budha
dan Islam. Pada konten materi ini, guru mengajak siswa untuk berpikir secara
diakronik (kronologis) dan sinkronik mengenai kehidupan masa pra-aksara dan
kerajaan Hindu-Budha dan Islam serta menganalisis corak kehidupan manusia pada
masa itu dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya yang kemudian
akan disajikan oleh siswa dalam bentuk tulisan.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia Kelas XI


Tabel 2.4 KI dan KD Sejarah Indonesia Kelas XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan menghormati ajaran 1.1. Menghayati nila-nilai persatuan
agama yang dianutnya. dan keinginan Bersatu dalam

11
perjuangan pergerakan nasional
menuju kemerdekaan bangsa
sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa terhadap bangsa dan negara
Indonesia.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1. Mengembangkan nilai dan perilaku
disiplin, tanggung jawab, peduli, mempertahankan harga diri bangsa
santun, ramah lingkungan, gotong dengan bercermin pada kegigihan
royong, kerjasama, cinta damai, para pejuang melawan penjajah.
responsif dan proaktif) dan 2.2. Meneladani perilaku kerjasama,
menunjukan sikap sebagai bagian tanggung jawab, cinta damai para
dari solusi atas berbagai pejuang dalam mewujudkan cita-
permasalahan bangsa dalam cita mendirikan bangsa Indonesia
berinteraksi secara efektif dengan dan menunjukannya dalam
lingkungan sosial dan alam serta kehidupan sehari-hari.
dalam menempatkan diri sebagai 2.3. Meneladani perilaku kerjasama,
cerminan bangsa dalam pergaulan tanggung jawab, cinta damai para
dunia. pejuang dalam kehidupan sehari-
hari.
2.4. Meneladani perilaku kerjasama,
tanggung jawab, cinta damai para
pejuang untuk mempertahankan
kemerdekaan dan menunjukannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2.5. Berlaku jujur dan bertanggun jawab
dalam mengerjakan mengerjakan
tugas pembelajaran sejarah.
3. Memahami dan menerapkan 3.1. Mengkaji konsep perubahan, dan
pengetahuan factual, konseptual dan keberlanjutan dalam peristiwa
procedural dalam ilmu pengetahuan, sejarah pada masa penjajahan asing
teknologi, seni budaya, dan hingga proklamasi kemerdekaan
humaniora dengan wawasan Indonesia.

12
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.2. Menganalisis proses masuk dan
peradaban terkait fenomena dan berkembangnya penjajahan bangsa
kejadian, serta menerapkan barat di Indonesia.
pengetahuan procedural pada bidang 3.3. Menganalisis strategi perlawanan
kajian yang spesifik sesuai dengan bangsa Indonesia terhadap
bakat dan minatnya untuk penajajahan bansa barat sebelum
memecahkan masalah. dan sesudah abad ke-20.
3.4. Menganalisis persamaan dan
perbedaan pendekatan dan strategi
pergerakan nasional di Indonesia
pada awal kebangkitan nasional,
sumpah pemuda, masa sesudahnya
hingga proklamasi kemerdekaan.
3.5. Mengidentifikasi dampak politik,
budaya, sosial-ekonomi dan
pendidikanpada masa penjajahan
bangsa barat dalam kehidupan
Indonesia saat ini.
3.6. Menganalisisperistiwa proklamasi
kemerdekaan dan maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan pendidikan bangsa
Indonesia.
3.7. Menganalisis suatu peristiwa
pembentukan pemerintahan
pertama Republik Indonesia dan
maknanya bagi kehidupan bangsa
Indonesia masa kini.

4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Mengolah informasi tentang


dalam ranah konkret dan ranah peristiwa sejarah pada masa
abstrak terkait dengan penjajahan bangsa barat

13
pengembangan dari yang berdasarkan konsep perubahan dan
dipelajarinya di sekolah secara keberlanjutan dan menyajikannya
mandiri, dan mampu menggunakan dalam bentukcerita sejarah.
metoda sesuai dengan kaidah 4.2 Mengolah informasi tentang
keilmuan. peristiwa sejarah pada masa
penjajahan bangsa barat dan
menyajikannya dalam bentukcerita
sejarah.
4.3 Mengolaah informasi startegi
perlawanan bangsa Indonesia
terhadap penjajah bangsa barat di
Indoensia sesudah dan sebelum abd
ke-20 dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah.
4.4 Mengolah informasi tentang
persamaan dan perbedaan
pendekatan dan strategi pergerakan
nasioan di Indonesia pada masa
awal kebangkitan nasional pada
masa sumpah pemuda, masa
sesudahnya, sampai dengan
proklamasi kemerdekaan dan
menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.
4.5 Menalar dampak politik, sosial,
budaya, ekonomi, dan pendidikan
bangsa Indonesia dan
menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.
4.6 Menalar peristiwa pembentukan
Republik Indonesia dan maknanya
bagi kehidupan kebangsaan

14
Indonesia masa kini dan
menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.

Pada jenjang kelas XI, konten materi pembelajaran Sejarah Indonesia meliputi
peristiwa sejarah sejak masa penjajahan bangsa asing hingga proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Pada materi ini siswa diajak untuk mengkaji dan
menganalisis peristiwa-peristiwa sejarah meliputi proses masuk dan
berkembangnya penjajahan bangsa barat di Indonesia, perjuangan perlawanan
bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajah, dan pergerakan nasional yang pada
akhirnya membuahkan hasil ditandai dengan peristiwa proklamasi. Peristiwa
proklamasi tersebut selanjutnya akan di analisis maknanya oleh siswa dalam
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik dan pendidikan bangsa Indonesia.
Runtutan peristiwa tersebut kemudian akan di sajikan oleh siswa dalam bentuk
cerita sejarah, hal ini dilakukan untuk mengasah kreatifitas siswa dalam menyajikan
suatu cerita sejarah yang unik dan tidak membosankan.

C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia Kelas XII


Tabel 2.5 KI dan KD Sejarah Indonesia Kelas XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan menghormati ajaran 1.2. Mengamalkan hikmah
agama yang dianutnya. kemerdekaan sebagai tanda syukur
kepada Tuhan YME, dalam
kegiatan membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1. Meneladani perilaku kerja sam,
disiplin, tanggung jawab, peduli, tanggung jawab, cinta damai para
santun, ramah lingkungan, gotong pejuang dalam mempertahankan
royong, kerjasama, cinta damai, kemerdekaan dan menunjukannya
responsif dan proaktif) dan dalam kehidupan sehari-hari.
menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai

15
permasalahan bangsa dalam 2.2. Berlaku jujur dan bertanggung
berinteraksi secara efektif dengan jawab dalam mengerjakan tugas
lingkungan sosial dan alam serta pembelajaran sejarah.
dalam menempatkan diri sebagai 2.3. Menunjukan sikap peduli dan
cerminan bangsa dalam pergaulan proaktif yang dipelajari dari
dunia. peristiwa dan para pelaku
sejarahdalam menyelesaikan
permasalahan bangsa dan negara.
3. Memahami dan menerapkan 3.1. Menganalisis perubahan dan
pengetahuan factual, konseptual dan perkembangan politik masa awal
procedural dalam ilmu pengetahuan, kemerdekaan.
teknologi, seni budaya, dan 3.2. Menganalisis perjuangan bangsa
humaniora dengan wawasan Indonesia dalam upaya
kebangsaan, kenegaraan, dan mempertahakankan kemerdekaan
peradaban terkait fenomena dan dari ancaman Jepang, sekutu, dan
kejadian, serta menerapkan Belanda.
pengetahuan procedural pada bidang 3.3. Menganalisis upaya bangsa
kajian yang spesifik sesuai dengan Indonesia dalam menghadapi
bakat dan minatnya untuk ancaman disintegrasi bangsa
memecahkan masalah. terutama dalam bentuk pergolakan
dan pemberontakan (PKI Madiun
1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz,
RMS, PRRI, Permesta, G-30S/PKI.
3.4. Menganalisis perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal.
3.5. Menganalisis perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Terpimpin.

16
3.6. Menganalisis kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia masa
Orde Baru.
3.7. Menganalisis kehidupan politik dan
ekonomi bangsa Indonesia masa
awal reformasi.
3.8. Menganalisis kontribusi bangsa
Indonesia dalam perdamaian dunia
diantaranya: ASEAN, NON BLOK,
dan Misi Garuda.
3.9. Menganalisis perubahan demokrasi
Indonesia 1950 sampai Reformasi.
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Menalar perubahan dan
dalam ranah konkret dan ranah perkembangan politik masa awal
abstrak terkait dengan proklamasi dan menyajikannya
pengembangan dari yang dalam bentuk cerita sejarah
dipelajarinya di sekolah secara 4.2 Menganalisis perjuangan bangsa
mandiri, dan mampu menggunakan Indonesia dalam upaya
metoda sesuai dengan kaidah mempertahakankan kemerdekaan
keilmuan. dari ancaman Jepang, sekutu, dan
Belanda dan menyajikannya dalam
bentukcerita sejarah.
4.3 Mengolah informasi tentang upaya
bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman disintegrasi
bangsa terutama dalam bentuk
pergolakan dan pemberontakan
(PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,
Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta,
G-30S/PKI dan menyajikannya
dalam bentukcerita sejarah.

17
4.4 Menalar perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi bangasa
Indonesia pada masa demokrasi
liberal dan menyajikannya dalam
bentuk tulisan.
4.5 Menalar perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa demokrasi
terpimpin dan menyajikannya
dalam bentuk tulisan.
4.6 Mengolah informasi tentang
kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa Orde
Baru dan menyajikannya dalam
bentuk tulisan
4.7 Mengolah informasi tentang
kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa awal
reformasi dan menyajikannya
dalam bentuk tulisan.
4.8 Mengolah informasi tentang
kontribusi bangsa Indonesia dalam
perdamaian dunia diantaranya:
ASEAN, NONBLOK, dan Misi
Garuda dan menyajikannya dalam
bentuk tulisan.
4.9 Menyajikan ide dan gagasan
tentang perubahan demokrasi
Indonesia 1950 sampai dengan era
reformasi dalam bentuk tulisan.

18
Pada materi pembelajaran Sejarah Indonesia kelas XII, konten materi yang
dipelajari meliputi perkembangan politik masa awal kemerdekaan Indonesia hinga
masa reformasi. Pada materi ini siswa diajak untuk menganalisis perjuangangan
bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan menghadapi ancaman
disintegrasi, menganalisis kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada
masa demokrasi liberal, terpimpin, orde baru dan awal reformasi, serta
menganalisis peran Indonesia dalam perdamaian dunia. Hasil analisis tersebut akan
di sajikan dalam bentuk tulisan dan cerita sejarah.

2.3. Tantangan Pembelajaran Sejarah Indonesia Pada Kurikulum 2013


Pengembangan materi pembelajaran sejarah yang memiliki keterkaitan dengan
proses internalisasi nilai tidak mudah untuk diterapkan. Beberapa guru menyatakan
bahan internalisasi nilai karakter dalam pembelajaran sejarah memiliki beberapa
kendala. Kendala-kendala ini muncul baik pada tingkat perencanaan, pelaksanaan
dan komponen pendukung. Pemahaman guru sejarah mengenai Kurikulum 2013
sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran sejarah dikelas karena guru
merupakan aktor penting dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sejarah
menggunakan Kurikulum 2013 (Muhammad Eko, 2016: 28).

Desain pembelajaran sebagai bagian dari kurikulum perlu mendapatkan perhatian.


Sebagai sebuah sistem, desain pembelajaran sejarah adalah suatu set peristiwa yang
mempengaruhi peserta didik sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian
pendidik memiliki tantangan tersendiri dalam hal ini agar desain pembelajaran
sejarah yang dirancang dapat memfasilitasi peserta didik dalam mengambil makna
dari peristiwa sejarah, maka desain yang dirancang tidak hanya menekankan pada
domain kognitif akan tetapi dirancang secara khusus agar dapat mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan keterampilan metakognitif,
keterampilan pemecahan masalah, dan pengembangan desain pembelajaran yang
dapat mengeksplorasi domain afektif, psikomotorik dan emotional intelligence
serta character building (Nurul Umamah, 2014: 4).

19
Pada sisi lain, tersedianya Silabus dan RPP bisa terjadi penyimpangan atau
pembohongan terhadap guru. Silabus dan RPP itu akan diaplikasikan guru sejarah
dalam penyusunan sintak atau skenario pembelajaran yang memuat aspek
kontekstualitas dan kelokalan. Sintak pembelajaran yang baik akan menginspirasi
dan memberi peluang kepada peserta didik untuk mendekonstruksi peristiwa
sejarah karena banyak materi sejarah yang digunakan sebagai “alat politik”
sehingga sifatnya menjadi sangat kontroversial. Dekonstruksi perlu diperkenalkan
kepada peserta didik untuk meningkatkan daya kritis mereka terhadap peristiwa
sejarah, baik dalam perspektif temporal diakronik (kesinambungan antar peristiwa
sejarah) maupun temporal sinkronik (suatu peristiwa yang berakibatkan perubahan
sistem sosial-budaya, sosial-ekonomi dan sosial-politik) (Hermanu Joebagio, 2017:
58-59).

Tantangan baru lagi di dalam pembelajaran sejarah di SMK ketika dilihat dari segi
materinya, terjadi pemadatan materi pada mata pelajaran Sejarah Indonesia di kelas
X. Hal ini bisa dilihat dari materinya yang dimulai dari “memahami konsep dasar
sejarah” hingga materi “mengevaluasi kehidupan Bangsa Indonesia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era kemerdekaan”
(Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 464/D.D5/KR/2018). Padahal, materi tersebut
tersebar di dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X sampai kelas XII di
lingkungan Pendidikan Menengah Umum. Pemadatan materi tersebut membuat
guru mengejar penyelesaian materi dalam pembelajarannya. Tantangan lainnya
adalah buku paket yang sesuai dengan struktur mata pelajaran tersebut. Meski
demikian, dengan adanya tantangan tersebut, muncul peluang-peluang dalam
melaksanakan pembelajaran sejarah di SMK era Revolusi Industri 4.0 secara efektif
dan efisien, terutama pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran (Nur Fajar,
dkk, 2019: 62).

Sejarah merupakan mata pelajaran yang menekankan aspek pendidikan nilai, bukan
hanya menyampaikan informasi belaka. Hal ini menjadikan guru sejarah, secara
mandiri harus mampu berinovasi membuat skema pembelajaran yang mudah

20
diterima oleh siswa dalam sistem daring. Dalam proses daring, guru sejarah menjadi
“ujung tombak” yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya skema
pembelajaran yang dijalankan, masalahnya selama ini guru sejarah masih belum
terbiasa dengan pemanfaatan teknologi atau masih proses adaptasi. Sehingga proses
pencapaian tujuan tidak berjalan secara optimal. Problematika yang dihadapi oleh
guru sejarah dalam pembelajaran daring mengindikasi bahwa beralihnya sistem
luring ke daring tidak secara cepat membawa perubahan positif dalam proses
pendidikan, melainkan hal ini telah melahirkan tantangan baru bagi guru untuk ikut
memikirkan pengendalian problematika yang sedang dihadapi seperti
pengorganisasian kelas yang belum teratur, waktu belajar yang tidak rasional,
penggunaan metode yang monoton dan penerapan pendekatan yang sulit dilakukan
(Ganda Febri, 2020: 79).

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Munculnya Kurikulum 2013 yang di latar belakangi oleh kemajuan teknologi dan
informasi dimana masyarakat menganggap pendidikan Indonesia terlalu
memfokuskan/menitikberatkan aspek kognitif saja dan tidak menenkan pendidikan
karakter. Pelaksanaan kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan scientific.
Dalam Kurirkulum 2013 mata pelajaran Sejarah Indonesia masuk kedalam
kelompok mata pelajaran wajib dengan alokasi waktu belajar 2 jam perminggu
untuk kelas X, XI, dan XII. Ruang lingkup kajian Sejarah Indonesia pada kurikulum
2013 meliputi Pra-aksara, Kerajaan Hindu, Kerajaan Islam, Penjajahan Bangsa
Barat, Pergerakan Nasional, Proklamasi dan perjuangan mempertahankan
kemerdekaan, Demokrasi liberal, Demokrasi terpimpin, Orde Baru, dan Reformasi.
Dalam mata pelajaran sejarah Indonesia, guru tidak hanya mengajarkan sisi kognitif
atau pengetahuannya saja, namun juga dapat memunculkan sikap karakter tokoh
sejarah sehingga peserta didik bisa meniru atau mengambil contoh dari sikap-sikap
kepahlawanan tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan materi pembelajaran sejarah yang memiliki keterkaitan dengan
proses internalisasi nilai tidak mudah untuk diterapkan. Beberapa guru menyatakan
bahan internalisasi nilai karakter dalam pembelajaran sejarah memiliki beberapa
kendala. Kendala-kendala ini muncul baik pada tingkat perencanaan, pelaksanaan
dan komponen pendukung. Sejarah merupakan mata pelajaran yang menekankan
aspek pendidikan nilai, bukan hanya menyampaikan informasi belaka. Hal ini
menjadikan guru sejarah, secara mandiri harus mampu berinovasi membuat skema
pembelajaran yang mudah diterima oleh siswa

3.2 Saran
Saran penulis dalam makalah ini adalah hendaknya kita sebagai calon tenga
pendidik sejarah dapat lebih giat lagi untuk belajar dalam mengembangkan konsep
pembelajaran sejarah yang tidak membosankan. Hal ini dilakukan supaya ketika
kita sudah menjadi seoran guru nantinya kita tidak mengalami keterkejutan ketika

22
mendapati seorang murid yang enggan mengikuti pembelajaran sejarah karena
seiring berjalannya waktu dunia pasti akan berubah dan jika seorang guru sejarah
tidak mampu dalam membentuk karakter peserta didik sesuai dengan isi kurikulum
2013 mungkin mata pelajaran sejarah akan di hapuskan sesuai dengan wacana yang
telah diberitakan sebelumnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Fauzan. 2017. Kurikulum dan Pembelajaran. Tanggerang: GP Press.

Kemendikbud. 2013. Kompetensi Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan.

Sumber Jurnal

Eka Aprilia Permatasari. Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Kurikulum


2013 Pada Pembelajaran Sejarah. Indonesian Journal of History Education.
Volume 3, Nomor 1, 2014.

Febbrizal dan Aman, Mata Pelajaran Sejarah SMA di Kurikulum 2013. Jurnal
Lentera Pendidikan. Volume 22, Nomor 2, 2019.

Ganda Febri Kurniawan. Problematika Pembelajaran Sejarah dengan Sistem


Daring. DIAKRONIKA. Volume 20, Nomor 2, 2020.
Hermanu Joebagio. Tantangan Pembelajaran Sejarah di Era Globalisasi. Jurnal
Istoria. Volume 12, Nomor 2, 2017.
Komara Nur Ikhsan dan Supian Hadi. Implementasi dan Pengembangan Kurikulum
2013. Jurnal Ilmiah Edukasi. Volume 6, Nomor 1, 2018.
Muhammad Eko Aris Munandar. Kendala-Kendala Guru Sejarah dalam
Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kecamatan
Mranggen Tahun 2015-2016. Indonesian Journal of History Education.
Volume 4, Nomor 1, 2016.
Murni Eva Marlina. Kurikulum 2013 yang Berkarakter. JUPIIS. Volume 5, Nomor
2, 2013.
Nur Fajar Absor, dkk. Pembelajaran Sejarah di SMK era Revolusi Industri 4.0:
Tantangan dan Peluang. Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS.
Volume 4, Nomor 2, 2019.

24
Rinaldo Adi Pratama, dkk. Dinamika Pelajaran Sejarah Indonesia Dalam
Kurikulum 2013 Pada Jenjang SMK/MAK. Jurnal Pendidikan Sejarah.
Volume 88, Nomor 2, 2019.

Reza Syehma Bahtiar. Persepsi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.


Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. Volume IV, Nomor 2, 2019.
Shafa. Karakteristik Proses Pembelajaran Kurikulum 2013. Dinamika Ilmu.
Volume 14, Nomor 1, 2014.
Subandi. Pengembangan Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar. Volume 1, Nomor 1, 2014.
Wiwin Fachrudin Yusuf. Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (SD). Al-Murabbi:
Jurnal Pendidikan Agama Islam. Volume 3, Nomor 2, 2018.

Sumber Peraturan Mentri

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64


Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sumber Pertemuan Ilmiah:


Nurul Umamah. 2014. Kurikulum 2013 dan Kendala yang Dihadapi Pendidik
dalam Merancang Desain Pembelajaran Sejarah. Prosiding Seminar
Nasional, Malang: Oktober 2014. Hal. 4.

25

Anda mungkin juga menyukai