Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS PERBEDAAN KURIKULUM KTSP DAN

KURIKULUM 2013
RENCANA PENLITIAN
Ditujukan untuk Menyelesaikan Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh

Dela Agustina (6)


Louis Aldrich (17)
Nico Candra (20)
Salsalina S. (27)
Tito Chandra (34)

YAYASAN PENDIDIKAN GEMBALA BAIK


SMA GEMBALA BAIK
PONTIANAK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya. Karena dengan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal penelitian yang berjudul “Analisis Perbedaan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013”
Dengan baik. Tujuan dibuatnya proposal ini adalah untuk menganalisis perbedaan kurikulum yang
ada di masa lalu dan kini, yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013.
Sebelumnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam pembuatan proposal ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marlina,
S.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu menjelaskan materi
mengenai proposal ini dan membantu menyempurnakan proposal ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada orang tua penulis, yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam
pembuatan tugas ini. Tidak lupa, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah ikut membantu penulis dalam proses pengerjaan tugas proposal ini.
Penulis sudah berusaha maksimal dalam penyelesaian proposal ini. Apabila masih terdapat
kekurangan pada proposal ini baik dari aspek bahasa dan penulisan, penulis mengucapkan
permohonan maaf sebesar-besarnya. Semoga proposal yang berjudul “Analisis Perbedaan
Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013” ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan juga dapat
menjadi pedoman bagi para pembaca dalam rangka membandingkan kurikulum yang ada pada
masa kini. Jika ada masukkan dari pihak pembaca, penulis akan terima dengan senang hati.

Pontianak, 4 Februari 2020


Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

A. Judul .................................................................................................................................... 1
B. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 4
F. Kerangka Teori ................................................................................................................... 4
1. Ciri-ciri kurikulum kompetensi kurikulum KTSP dan K-13 ......................................... 4
2. Kelebihan dan kekurangan kurikulum KTSP dan K-13 ................................................ 7
3. Kompetensi lulusan masing-masing jenjang ................................................................. 9
4. Beberapa landasan dalam K-13 ..................................................................................... 11
G. Metodologi Penelitian ......................................................................................................... 20
1. Metode penelitian........................................................................................................... 20
2. Bentuk penelitian ........................................................................................................... 20
3. Sumber data dan data ..................................................................................................... 20
4. Teknik dan alat pengumpulan data ................................................................................ 21
5. Teknik analisis data........................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 23

LAMPIRAN ............................................................................................................................... 24

ii
PROPOSAL PENELITIAN

A. Judul
Analisis Perbedaan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013

B. Latar Belakang
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
sistem pendidikan antara lain dilakukan melalui proses pendidikan yang terencana, terarah,
intensif, efektif dan efisien, sehingga diharapkan setiap individu diberi kesempatan
untuk mengembangkan semua potensi pribadinya.

Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan yang berfungsi untuk membantu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dari pendidikan yang diterima siswa-siswi di
bangku sekolah, akan mampu mengubah pola pikir dan daya kreativitas untuk menciptakan
negara dengan tingkat kesejahteraan yang baik dan perekonomian yang meningkat. Sekolah
merupakan bagian dari rancangan yang dibuat oleh pemeritah di bidang pendidikan dengan
landasan operasionalnya adalah kurikulum. Dari kurikulum inilah tujuan dari pendidikan
bangsa diharapkan dapat tersusun dengan sistematis untuk mencapai tujuan bangsa dan negara
Indonesia.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi dan bahan
pelajaran yang dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik serta kebutuhan lapangan kerja.

1
Kurikulum yang digunakan saat ini di Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013
atau biasa disebut K-13 adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia sifatnya absurd memaksa para murid menjadi robot dan guru lebih muda
menghindar dengan berkata "kan ada Google" . Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap
diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut
sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan
beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.

Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif.
Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa
depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik
beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013
diterapkan secara terbatas pada beberapa sekolah, yakni pada kelas I dan IV untuk
tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK,
sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V
sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang
menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di
Indonesia.

Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi
pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika.

Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) disesuaikan
dengan materi pembelajaran standar Internasional (seperti PISA dan TIMSS) sehingga

2
pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan
di luar negeri.

Di masa sekarang, penggunaan kurikulum 2013 atau K-13 sudah banyak digunakan
disekolah-sekolah. Berbeda dengan adanya KTSP yang diterapkan pada tahun-tahun
sebelumnya. Kurikulum 2013 lebih banyak menerapkan keaktifan siswa-siswi di sekolah
dibanding belajar terpaku pada buku-buku pelajaran. Pada kurikulum KTSP, sistem belajar
pada sekolah berbeda dengan kurikulum 2013 atau K-13. Karena, pada kurikulum KTSP
siswa-siswi lebih banyak belajar dibawah naungan guru mata pelajaran dan kurang adanya
keaktifan di kelas.

Kurikulum 2013 sekarang dianggap dapat menambah kreativitas dan otonomi di bidang
pendidikan karena kurikulum dan persiapan proses pembelajaran akan disediakan dalam
bentuk produk jadi (completely-built up product). Di sisi lain, sebagian orang beranggapan
bahwa dengan adanya kurikulum 2013 dapat memicu pengembangan kompetensi siswa kearah
yang lebih analisis dan tuntutan guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran karena
guru dianggap mampu semua hal yang dapat membantu siswa berkembang.

Hal ini sangat menarik untuk menjadi bahan analisis dan diskusi bagi kelompok kami,
apakah kurikulum KTSP lebih baik dari kurikulum 2013, atau justru adanya pengembangan
kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 ini akan melahirkan output yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat saat ini dan yang akan datang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses perubahan kurikulum dari KTSP menjadi K-13 di Indonesia?


2. Bagaimana bentuk pola pembelajaran kurikulum KTSP dan K-13?
3. Bagaimana gambaran mengenai penerapan kurikulum 2013 atau K-13 di Indonesia?

3
D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang kami lakukan ini adalah untuk mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut :

1. Hal apakah yang menjadi ciri-ciri dari kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 atau K-13
2. Bagaimanakah gambaran mengenai penerapan kurikulum 2013 atau K-13 di Indonesia
3. Seperti apakah respon atau tanggapan siswa mengenai penerapan kurikulum 2013 atau K-
13

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari adanya penelitian ini yaitu, bagi penulis adalah memberikan pengetahuan
tentang pengembangan kurikulum yang ada saat ini di Indonesia. Khususnya kurikulum yang
sedang digunakan saat ini yaitu kurikulum KTSP dan isu terbaru tentang penyempurnaan
kurikulum lama menjadi kurikulum 2013 yang sedang dalam proses percobaan ,di beberapa
sekolah yang sudah dalam tahap pelaksanaan. Sedangkan bagi pembaca dan pemerintah,
memberikan sumbangan pada pengembangan ilmu dan wawasan dalam pengembangan
kurikulum yang ada di Indonesia. Juga untuk mencari solusi bersama untuk terus
mengembangkan kurikulum ke arah yang lebih baik dari saat ini untuk memenuhi tuntutan
zaman yang akan datang guna mencerdaskan bangsa.

F. Kerangka Teori
1. Ciri-ciri kuikulum kompetensi kurikulum KTSP dan K-13

Ada beberapa ciri-ciri kompetensi untuk kurikulum KTSP dirancang sebagai berikut:

1. KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan


program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta
didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah.
2. Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Guru harus mandiri dan kreatif.
3. Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran..

4
Beberapa ciri terpenting dari KTSP adalah sebagai berikut :

4. KTSP menganut prinsip Fleksibilitas


KTSP membutuhkan pemahaman dan keinginan sekolah untuk mengubah kebiasaan
lama yakni pada kebergantungan pada birokrat..
5. Guru kreatif dan siswa aktif.
KTSP dikembangkan dengan prinsip diversifikasi.
6. KTSP sejalan dengan konsep desentralisasi dan MBS (Manajemen Berbasis
Sekolah)
7. KTSP tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni.
8. KTSP beragam dan terpadu

Ada beberapa ciri-ciri kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi


dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk
setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses
pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan


pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan
intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

5
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi
Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi dalam Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling


memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu
kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata


pelajaran dan kelas tersebut.

9. Mewujudkan pendidikan berkarakter

Pendidkan berkarakter sebenarnya merupakan karakter dan ciri pokok kurikulum


pendidikan sebelumnya. Dimana dalam kurikulum tersebut dituntut bagaimana
mencetak peserta didik yang memiliki karakter yang baik, bermoral dan mmemiliki
budi pekerti yang baik. Namun pada implementasi kkurikulum ini masih terdapat
berbagai kekuragan sehingga menuaiberbagai kritik. sehingga kurikulum berbasis
kompetensi ini direvisi guna menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan
dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.

10. Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal

Wawasan lokal merupakan satu hal yang sangat penting. Namun pada kenyataan
yang terjadi selama ini, potensi dan budaya lokal seaan terabaikan dan tergerus oleh
tingginya pengaruh buudaya modern. Budaya yang cenderung membawa masyarakat
untuk melupakan cita-cita luhur nenek moyang dan potensi yang dimilikinya dari
dalam jiwa. Hal itulah yang mendorong bagaimana penanaman budaya lokal dalam
pendidikan dapat diterapkan. Sistem ini akan diterapkan dalam konsep sintem
pendidikan kurikulum 2013. Sistem yang dapat lebih mengentalkan budaya lokal
yang selamaa ini dilupakan dan seakan diacuhkan. Olehnya itu dengan sistem

6
pendidkan kurikulum 2013 diharapkan pilar budaya lokal dapat kembali menjadi
inspirasi dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat. Dihrapkan budaya lokal
dapat menjadi ciri penting dan menjadi raja di negeri sendiri dan tidak punah ditelan
zaman.

11. Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat

Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya


Pendidikan merupakan tempat untuk menggali seluruh potensi dalam diri. Olehnya
itu, dengan sistem pendidikan yang diterapkan pada kurikulum 2013 nantinya akan
diharapkan dapat menggali seluruh potensi diri peserta didik, baik restasi akademik
maupun non akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum 2013 nantinya akan
diterapkan pendidikan yang lebih menyenangkan, bersahabat, menarik dan
berkompeten. Sehingga dengan cara tersebut diharapkan seluruh potensi dan
kreativitas serta inovasi peserta didik dapat tereksploitasi secara cepat dan tepat.

Namun ada kelemahan dan kelebihan dari penerapan KTSP yang pernah diterapkan
di Indonesia. Untuk melihat keunggulan atau kelebihan KTSP dengan kurikulum-
kurikulum sebelumnya perlu dicari bahan pembanding. Karena sesuatu dianggap
lebih baik kalau dapat dibandingkan dengan sesuatu yang lain untuk menunjukkan
keunggulannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kelebihan dan kelemahan
KTSP terlebih dahulu, kemudian baru kita mengetahui perbedaan antara KTSP dan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Misalnya antara KTSP dan KBK 2004 atau KTSP
dan kurikulum 1994.

2. Kelebihan dan kekurangan kurikulum KTSP dan K-13

Setiap kurikulum memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing tergantung kepada


situasi dan kondisi, dimana kurikulum tersebut diberlakukan,

Kelebihan yang dimiliki KTSP:

1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.


2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.

7
3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20 %.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.

Sementara beberapa kelemahan dalam KTSP, antara lain:

1. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan mampu menjabarkan


KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan.
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsep
penyusunan maupun prakteknya di lapangan.
4. Penerapan KTSP merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurang pendapatan para guru.
5. Beberapa kelebihan KTSP tersebut merupakan faktor pendukung bagi sekolah
untuk meningkatan mutu pembelajarannya. Sedangkan faktor kelemahannya
merupakan faktor penghambat yang harus diantisipasi dan diatasi oleh pihak
sekolah dan juga menjadi perhatian bagi pemerintah agar pemberlakuan KTSP tidak
hanya akan menambah daftar persoalan yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita.

Dengan demikian, ide dasar KTSP adalah mengembangkan pendidikan demokratis


dan non monopolistik dengan cara memberikan otonomi yang lebih besar kepada
sekolah dalam pengembangan kurikulum, karena masing-masing sekolah
dipandang lebih tahu tentang kondisi satuan pendidikannya.

Adapun kelebihan yang dimiliki kurikulum 2013:

1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,


pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya,
pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program
studi.
2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau

8
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan
anak usia dini.
4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
Ada juga kekurangan dari kurikulum 2013:
1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
3. Adanya pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

3. Kompetensi lulusan masing-masing jenjang

Terdapat juga Kompetensi Lulusan untuk masing-masing jenjang pendidikan


dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Dimensi Lulusan Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
SD/MI/SDLB/Paket A
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain.

9
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap


orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
C
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam
SD/MI/SDLB/Paket A wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan
tempat bermain.

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan


prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata.

10
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket
dengan wawasan kemanusiaan,
C

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait


penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang


produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
SD/MI/SDLB/Paket A
konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang


efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah
dan sumber lain sejenis.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang


efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket konkret sebagai
C
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri.

4. Beberapa landasan dalam K-13

Pada Kurikulum 2013, terdapat landasan dalam pengembangan nya, ada landasan
filosofis, landasan yuridis, landasan konseptual, landasan teoritis, landasan empiris.

Berikut ini landasan-landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013.

11
1. Landasan Filosofis

a) Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam


pembangunan pendidikan.

b) Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,


kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.

Dari sumber lain menjelaskan mengenai landasan filosofis kurikulum 2013


sebagai berikut:

a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan


membangun landasankehidupan masa depan.

b) Pendidikan adalah proses pewarisan dan pengembangan budaya.

c) Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi dalam


membangun kehidupan masa kini.

d) Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik

e) Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.

f) Pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar.

2. Landasan Yuridis

Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada
dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,


Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standart isi.

a) RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang perubahan Metodologi


Pembelajaran dan Penataan Kurikulum.

b) PP. No.19 tahun 2005 tentang StandartNasional pendidikan.

12
c) INPRES No. 1 tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan Prioritas
pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode
pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk
membentuk daya asing dan karakter bangsa.

Beberapa landasan yuridis dari Undang-Undang sebagai berikut:

a) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

b) UU nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

c) UU no. 17 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka panjang


nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan rencana pembangunan jangka
menengah nasional, dan

d) Peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang standart nasional


pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP no. 19 tahun 2005
tentang standart nasional pendidikan.

3. Landasan Konseptual

a) Relevansi pendidikan

b) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter

c) Pembelajaran kontekstual

d) Pembelajaran aktif

e) Penilaian yang valid, utuh dan menyeluruh.

4. Landasan Teoritis

Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standart dan


teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standart adalah
pendidikan yang menetapkan standart nasional sebagai kualitas minimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standart kualitas nasional
dinyatakan sebagai Standart Kompetensi Lulusan. Standart Kompetensi Lulusan
tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan.

13
SKL mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nimor 19 tahun
2005).

5. Landasan Empiris

Berbagai perubahan telah terjadi id Indonesia. Kemajuan terjadi di beberapa


sektor di Indonesia, namun di beberapa sektor yang lain, khususnya pendidikan,
Indonesia tetap tinggal di tempat, atau bahkan mundur. Hal-hal seperti ini
menunujukkan perlunya perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membebani
peserta didikdengan konten, namun pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga untuk berperan sertadalam membangun negara pada
masa mendatang.

Dalam satu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu
dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan
dan tantangan zaman. Namun demikian, perubahan dan pengembangan kurikulum
harus dilakukan secara terarah dan tidak asal-asalan.

Kurikulum 2013 juga memiliki prinsip dalam pengembangannya. Sesuai dengan


kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai perkembangan serta
perubahan yang sedang berlangsung dewasa ini, dalam pengembangan kurikulum
2013 yang berbasis karakter dan kompetensi perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standart nasional


pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

b) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan


prinsip diversifikasin sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.

c) Mata pelajaran merupakan wahana untuk mewujudkan pencapaian


kompetensi.

d) SKL dijabarkan darintujuan pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat,


negara serta perkembangan global.

14
e) SI dijabarkan dari SKL

f) Standart proses dijabarkan dari SI

g) Standart Penilaian dijabarkan dari SKL, SI, dan Standart Proses.

h) Standart Kompetensi Lulusan dijabarkan kedalam Standart Inti

i) Kompetensi Inti dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang


dikontekstualisasikan dalam suatu mata pelajaran.

j) Kurikuklum Satuan Pendidikan dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional,


daerah, dan satuan pendidikan

k) Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,


menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

l) Penilaian hasil belajar berbasis prosse dan produk

m) Proses belajar dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).

Untuk menunjang berjalannya sebuah kurikulum dengan baik dan


sesuaidengan apa yang diharapkan tentunya juga sangat berkaitan dengan
bagaimana jalannya proses pembelajaran. Pelaksanaan kurikulum 2013
memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006.

Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka


dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan. Adapun 14
prinsip tersebut adalah:

a) Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu.

Pembelajaran mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal


pembelajaran guru tidak berusaha untuk meberi tahu siswa karena itu materi
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran
guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu fenomena atau
15
fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan.
Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian
informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena
atau fakta tertentu.

b) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis


aneka sumber.

Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran


membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku
siswa, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah
disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa
dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk
materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan
masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan
pelaksanaan tatap muka dalam kelas.

c) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan


pendekatan ilmiah.

Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar


tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa
hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks,
disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari
lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.

d) Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis


kompetensi.

Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas
dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.

16
e) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu, mata pelajaran
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang
terpadu.

Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk
menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta
menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar
beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang
banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.

f) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju


pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.

Di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggal. Siswa melihat awan
yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya
berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang
sama dari tempat yang berjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-
beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.

g) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.

Pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu


diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk
informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya, videonya,
diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan
panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun
dengan menggunakan panca indra lainnya.

h) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan


keterampilan mental (softskills).

Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk
pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangkut perkembangan

17
sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa
keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang
mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam
bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan
berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang
lainnya.

i) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa


sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk


melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat,
dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu mengembangkan
kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki
kemampuan untuk menyesusaikan dengan kebutuhan beradaptasi pada
lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi,
bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam
budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup
global.

j) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan


(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun
karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
(tut wuri handayani).

Di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi
teladan, memberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di
tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong
semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.

k) Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

18
Karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang
lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif.
Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.

l) Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

Prinsip ini menandakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi
dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas
besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang
sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.

m) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan


efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan
TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar
dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebab
mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah
tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa
yang memeroleh pelajaran menggunakannya.

n) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.

Cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara


pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh
karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang
potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki
unsur keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan
siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolobarasi
kelompoknya.

19
G. Metodologi penelitian
1. Metode penelitian

Untuk menemukan perbedaan dalam kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 atau
K-13, dengan unsur pokok yang sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan,
dan manfaat penelitian. Maka penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan cara menganalisis isi dari jurnal-jurnal yang berkaitan tentang perbedaan
kurikulum KTSP dan K-13.

2. Bentuk penelitian
Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian kualitatif,
bentuk penelitian kualitatif yang digunakan bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian kualitatif tersebut
yang akan dianalisis sesuai dengan metode yang telah ditentukan.

3. Sumber data dan data


a. Sumber data:
Sumber data yang diambil proposal ini berasal dari studi dokumenter yang
merupakan hasil penelitian dari beberapa peneliti-peneliti lainnya atau peneliti-
peneliti sebelumnya dengan metode deskriptif.
b. Data:
Penulis mengambil data yang bersangkutan dengan judul yang diterapkan
serta tema yang diambil, seperti perbedaan kurikulum KTSP dan K-13,
kelebihan dan kekurangannya, kompetensi lulusan dari berbagai jenjang. Penulis
telah menyeleksi dari berbagai studi dokumenter. Penulis mengambil studi
dokumenter yang sesuai dengan pembahasan proposal ini yaitu perbedaan
kurikulum KTSP dan K-13. Penulis juag memilih sekiranya 10 jurnal yang
menjelaskan tentang perbedaan kurikulum KTSP dan K-13.

20
4. Teknik dan alat pengumpulan data

a. Teknik pengumpulan data:

Penulisan proposal ini dilakukan dengan Teknik pengumpulan data studi


dokumenter, penulis mengambil beberapa poin inti dari studi dokumenter yang
berkaitan dengan perbedaan kurikulum KTSP dan K-13. Teknik studi
dokumenter kajian ini dilakukan dengan menganalisis beberapa studi
dokumenter yang diambil penulis.

b. Alat pengumpul data:


Alat yang digunakan berupa : Laptop, Manusia, Internet, dan Studi
dokumenter.

5. Teknik analisis data


Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik analisis data kualitatif, teknik
analisis data ini dilakukan dengan menyunting hasil kajian dari dokumen yang
diambil, baik pihak murid dan guru mengenai kurikulkum yang berlaku sekarang
yaitu K-13 dan kurikulum yang sudah pernah diterapkan yaitu kurikulum KTSP.
Hasil studi dokumenter yang dilakukan penulis akan menghasilkan beberapa
pendapat yang berbeda baik dari pihak murid maupun guru mengenai pandangan
mereka masing-masing tentang perbedaan kurikulum KTSP dan K-13.

Analisis data dilakukan sesuai dengan prosedur dan teknis pengolahan seperti di
bawah ini:
a) Dilakukan pemilahan dan penyusunan klasifikasi data,
b) Dilakukan penyuntingan data dan juga pemberian kode data untuk membangun
kinerja analisis data,
c) Dilakukan konfirmasi data yang memerlukan verifikasi data dan pendalaman
data,
d) Dan terakhir dilakukan analisa data sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil
penelitian.

21
Dalam penelitian ini, peneliti akan terlebih dahulu mengumpulkan jurnal-jurnal
sebagai referensi. Setelah itu, jurnal-jurnal yang didapat akan disunting terlebih
dahulu. Kemudian, hasil suntingan jurnal tersebut akan dipilah kembali sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

22
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Puji. 2013. Membandingkan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013.
http://lestarysnote.blogspot.com/2016/03/membandingkan-kurikulum-ktsp-dan.html.
(Diakses: Senin, 3 Februari 2020 : Pukul 15.22)

Anonim. 2016. Perbedaan Kurikulum 2013 Dengan KTSP (Update 2016).

http://info-data-guru-ptk.blogspot.com/2014/01/perbedaan-kurikulum-2013-dengan-
ktsp.html. (Diakses: Senin 3 Februari 2020 : Pukul 16.53)

John, Dewey. 2019. Perbandingan Konsep Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
https://www.silabus.web.id/perbandingan-konsep-k13-dan-ktsp/. (Diakses: Selasa 4
Februari 2020 : Pukul 18.45)

Prabowo, Danu. 2014. Yang Menjadikan Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP.
https://www.kompasiana.com/danuprbwo/54f5fbe2a333116a7d8b4742/yang-menjadikan-
perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp. (Diakses: Rabu 5 Februari 2020 : Pukul 14.36)

Lestari, Trian. 2017. Perbedaan Kurikulum KTSP Dan Kurikulum K-13.


http://lestaritrian17.blogspot.com/2017/03/perbedaan-kurikulum-ktsp-dan-kurikulum.html.
(Diakses: Kamis 6 Februari 2020 : Pukul 19.02)

23
LAMPIRAN:
Nama : Silvio Juliana Nabela
Judul : Kurikulum dan Pembelajaran Peralihan KTSP ke Kurikulum 2013
Penerbit : Sekolah Tinggi Guru dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bangka Belitung
Tahun : 2016

Nama : Tina Rosiana


Judul : Mencermati Perubahan dan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Penerbit : Universitas Negeri Semarang
Tahun : 2013

Nama : Lukmanul Hakim


Judul : Analisis perbedaan antara kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
Penerbit : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
Tahun : 2017

Nama : Ahmad Dahlan


Judul : Perbedaan Mendasar Mengenai Kurikulum 2013 dan KTSP
Penerbit : Wawasan Pendidikan
Tahun : 2014

Nama : Rizki Siddiq Nugraha


Judul : Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KTSP (2006) dengan Kurikulum 2013
Penerbit : Tinta Pendidikan Indonesia
Tahun : 2014

Nama : Ria Ceria


Judul : Perbedaan Kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013
Penerbit : Scribd
Tahun : 2015

24
Nama : Aida Rosmanar
Judul : Perkembangan Kurikulum dan Permasalahannya
Penerbit : Universitas Negeri Semarang
Tahun : 2013

Nama : Aulia Aurellya Arnoldhy


Judul : Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013

Penerbit : Universitas Pendidikan Indonesia


Tahun : 2013

Nama : Wika Puspitasari


Judul : Analisis Pengembangan Kurikulum 2013 berdasarkan Bahan Uji Publik K-13
Penerbit : Universitas Pendidikan Indonesia
Tahun : 2013

Nama : Putri Rama Mentari


Judul : Analisis penilaian KTSP dan K-13
Penerbit : Universitas Negeri Makassar
Tahun : 2015

25

Anda mungkin juga menyukai