KURIKULUM 2013
RENCANA PENLITIAN
Ditujukan untuk Menyelesaikan Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Oleh
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
A. Judul .................................................................................................................................... 1
B. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 4
F. Kerangka Teori ................................................................................................................... 4
1. Ciri-ciri kurikulum kompetensi kurikulum KTSP dan K-13 ......................................... 4
2. Kelebihan dan kekurangan kurikulum KTSP dan K-13 ................................................ 7
3. Kompetensi lulusan masing-masing jenjang ................................................................. 9
4. Beberapa landasan dalam K-13 ..................................................................................... 11
G. Metodologi Penelitian ......................................................................................................... 20
1. Metode penelitian........................................................................................................... 20
2. Bentuk penelitian ........................................................................................................... 20
3. Sumber data dan data ..................................................................................................... 20
4. Teknik dan alat pengumpulan data ................................................................................ 21
5. Teknik analisis data........................................................................................................ 21
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 24
ii
PROPOSAL PENELITIAN
A. Judul
Analisis Perbedaan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
B. Latar Belakang
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
sistem pendidikan antara lain dilakukan melalui proses pendidikan yang terencana, terarah,
intensif, efektif dan efisien, sehingga diharapkan setiap individu diberi kesempatan
untuk mengembangkan semua potensi pribadinya.
Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan yang berfungsi untuk membantu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dari pendidikan yang diterima siswa-siswi di
bangku sekolah, akan mampu mengubah pola pikir dan daya kreativitas untuk menciptakan
negara dengan tingkat kesejahteraan yang baik dan perekonomian yang meningkat. Sekolah
merupakan bagian dari rancangan yang dibuat oleh pemeritah di bidang pendidikan dengan
landasan operasionalnya adalah kurikulum. Dari kurikulum inilah tujuan dari pendidikan
bangsa diharapkan dapat tersusun dengan sistematis untuk mencapai tujuan bangsa dan negara
Indonesia.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi dan bahan
pelajaran yang dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik serta kebutuhan lapangan kerja.
1
Kurikulum yang digunakan saat ini di Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013
atau biasa disebut K-13 adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia sifatnya absurd memaksa para murid menjadi robot dan guru lebih muda
menghindar dengan berkata "kan ada Google" . Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap
diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut
sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan
beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif.
Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa
depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik
beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013
diterapkan secara terbatas pada beberapa sekolah, yakni pada kelas I dan IV untuk
tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK,
sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V
sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang
menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di
Indonesia.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi
pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang
dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika.
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) disesuaikan
dengan materi pembelajaran standar Internasional (seperti PISA dan TIMSS) sehingga
2
pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan
di luar negeri.
Di masa sekarang, penggunaan kurikulum 2013 atau K-13 sudah banyak digunakan
disekolah-sekolah. Berbeda dengan adanya KTSP yang diterapkan pada tahun-tahun
sebelumnya. Kurikulum 2013 lebih banyak menerapkan keaktifan siswa-siswi di sekolah
dibanding belajar terpaku pada buku-buku pelajaran. Pada kurikulum KTSP, sistem belajar
pada sekolah berbeda dengan kurikulum 2013 atau K-13. Karena, pada kurikulum KTSP
siswa-siswi lebih banyak belajar dibawah naungan guru mata pelajaran dan kurang adanya
keaktifan di kelas.
Kurikulum 2013 sekarang dianggap dapat menambah kreativitas dan otonomi di bidang
pendidikan karena kurikulum dan persiapan proses pembelajaran akan disediakan dalam
bentuk produk jadi (completely-built up product). Di sisi lain, sebagian orang beranggapan
bahwa dengan adanya kurikulum 2013 dapat memicu pengembangan kompetensi siswa kearah
yang lebih analisis dan tuntutan guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran karena
guru dianggap mampu semua hal yang dapat membantu siswa berkembang.
Hal ini sangat menarik untuk menjadi bahan analisis dan diskusi bagi kelompok kami,
apakah kurikulum KTSP lebih baik dari kurikulum 2013, atau justru adanya pengembangan
kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 ini akan melahirkan output yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat saat ini dan yang akan datang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
3
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang kami lakukan ini adalah untuk mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Hal apakah yang menjadi ciri-ciri dari kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 atau K-13
2. Bagaimanakah gambaran mengenai penerapan kurikulum 2013 atau K-13 di Indonesia
3. Seperti apakah respon atau tanggapan siswa mengenai penerapan kurikulum 2013 atau K-
13
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari adanya penelitian ini yaitu, bagi penulis adalah memberikan pengetahuan
tentang pengembangan kurikulum yang ada saat ini di Indonesia. Khususnya kurikulum yang
sedang digunakan saat ini yaitu kurikulum KTSP dan isu terbaru tentang penyempurnaan
kurikulum lama menjadi kurikulum 2013 yang sedang dalam proses percobaan ,di beberapa
sekolah yang sudah dalam tahap pelaksanaan. Sedangkan bagi pembaca dan pemerintah,
memberikan sumbangan pada pengembangan ilmu dan wawasan dalam pengembangan
kurikulum yang ada di Indonesia. Juga untuk mencari solusi bersama untuk terus
mengembangkan kurikulum ke arah yang lebih baik dari saat ini untuk memenuhi tuntutan
zaman yang akan datang guna mencerdaskan bangsa.
F. Kerangka Teori
1. Ciri-ciri kuikulum kompetensi kurikulum KTSP dan K-13
Ada beberapa ciri-ciri kompetensi untuk kurikulum KTSP dirancang sebagai berikut:
4
Beberapa ciri terpenting dari KTSP adalah sebagai berikut :
Ada beberapa ciri-ciri kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
5
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi
Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi dalam Kompetensi Inti.
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu
kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
Wawasan lokal merupakan satu hal yang sangat penting. Namun pada kenyataan
yang terjadi selama ini, potensi dan budaya lokal seaan terabaikan dan tergerus oleh
tingginya pengaruh buudaya modern. Budaya yang cenderung membawa masyarakat
untuk melupakan cita-cita luhur nenek moyang dan potensi yang dimilikinya dari
dalam jiwa. Hal itulah yang mendorong bagaimana penanaman budaya lokal dalam
pendidikan dapat diterapkan. Sistem ini akan diterapkan dalam konsep sintem
pendidikan kurikulum 2013. Sistem yang dapat lebih mengentalkan budaya lokal
yang selamaa ini dilupakan dan seakan diacuhkan. Olehnya itu dengan sistem
6
pendidkan kurikulum 2013 diharapkan pilar budaya lokal dapat kembali menjadi
inspirasi dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat. Dihrapkan budaya lokal
dapat menjadi ciri penting dan menjadi raja di negeri sendiri dan tidak punah ditelan
zaman.
Namun ada kelemahan dan kelebihan dari penerapan KTSP yang pernah diterapkan
di Indonesia. Untuk melihat keunggulan atau kelebihan KTSP dengan kurikulum-
kurikulum sebelumnya perlu dicari bahan pembanding. Karena sesuatu dianggap
lebih baik kalau dapat dibandingkan dengan sesuatu yang lain untuk menunjukkan
keunggulannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kelebihan dan kelemahan
KTSP terlebih dahulu, kemudian baru kita mengetahui perbedaan antara KTSP dan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Misalnya antara KTSP dan KBK 2004 atau KTSP
dan kurikulum 1994.
7
3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20 %.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.
8
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan
anak usia dini.
4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
Ada juga kekurangan dari kurikulum 2013:
1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
3. Adanya pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
9
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
10
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket
dengan wawasan kemanusiaan,
C
Pada Kurikulum 2013, terdapat landasan dalam pengembangan nya, ada landasan
filosofis, landasan yuridis, landasan konseptual, landasan teoritis, landasan empiris.
11
1. Landasan Filosofis
2. Landasan Yuridis
Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada
dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.
12
c) INPRES No. 1 tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan Prioritas
pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode
pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk
membentuk daya asing dan karakter bangsa.
3. Landasan Konseptual
a) Relevansi pendidikan
c) Pembelajaran kontekstual
d) Pembelajaran aktif
4. Landasan Teoritis
13
SKL mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nimor 19 tahun
2005).
5. Landasan Empiris
Dalam satu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu
dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan
dan tantangan zaman. Namun demikian, perubahan dan pengembangan kurikulum
harus dilakukan secara terarah dan tidak asal-asalan.
14
e) SI dijabarkan dari SKL
Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas
dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.
16
e) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu, mata pelajaran
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang
terpadu.
Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk
menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta
menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar
beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang
banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
Di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggal. Siswa melihat awan
yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya
berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang
sama dari tempat yang berjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-
beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.
Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk
pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangkut perkembangan
17
sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa
keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang
mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam
bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan
berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang
lainnya.
Di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi
teladan, memberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di
tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong
semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
18
Karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang
lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif.
Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.
l) Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Prinsip ini menandakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi
dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas
besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang
sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
Di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan
TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar
dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebab
mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah
tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa
yang memeroleh pelajaran menggunakannya.
19
G. Metodologi penelitian
1. Metode penelitian
Untuk menemukan perbedaan dalam kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 atau
K-13, dengan unsur pokok yang sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan,
dan manfaat penelitian. Maka penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan cara menganalisis isi dari jurnal-jurnal yang berkaitan tentang perbedaan
kurikulum KTSP dan K-13.
2. Bentuk penelitian
Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian kualitatif,
bentuk penelitian kualitatif yang digunakan bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian kualitatif tersebut
yang akan dianalisis sesuai dengan metode yang telah ditentukan.
20
4. Teknik dan alat pengumpulan data
Analisis data dilakukan sesuai dengan prosedur dan teknis pengolahan seperti di
bawah ini:
a) Dilakukan pemilahan dan penyusunan klasifikasi data,
b) Dilakukan penyuntingan data dan juga pemberian kode data untuk membangun
kinerja analisis data,
c) Dilakukan konfirmasi data yang memerlukan verifikasi data dan pendalaman
data,
d) Dan terakhir dilakukan analisa data sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil
penelitian.
21
Dalam penelitian ini, peneliti akan terlebih dahulu mengumpulkan jurnal-jurnal
sebagai referensi. Setelah itu, jurnal-jurnal yang didapat akan disunting terlebih
dahulu. Kemudian, hasil suntingan jurnal tersebut akan dipilah kembali sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
22
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Puji. 2013. Membandingkan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013.
http://lestarysnote.blogspot.com/2016/03/membandingkan-kurikulum-ktsp-dan.html.
(Diakses: Senin, 3 Februari 2020 : Pukul 15.22)
http://info-data-guru-ptk.blogspot.com/2014/01/perbedaan-kurikulum-2013-dengan-
ktsp.html. (Diakses: Senin 3 Februari 2020 : Pukul 16.53)
John, Dewey. 2019. Perbandingan Konsep Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
https://www.silabus.web.id/perbandingan-konsep-k13-dan-ktsp/. (Diakses: Selasa 4
Februari 2020 : Pukul 18.45)
Prabowo, Danu. 2014. Yang Menjadikan Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP.
https://www.kompasiana.com/danuprbwo/54f5fbe2a333116a7d8b4742/yang-menjadikan-
perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp. (Diakses: Rabu 5 Februari 2020 : Pukul 14.36)
23
LAMPIRAN:
Nama : Silvio Juliana Nabela
Judul : Kurikulum dan Pembelajaran Peralihan KTSP ke Kurikulum 2013
Penerbit : Sekolah Tinggi Guru dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bangka Belitung
Tahun : 2016
24
Nama : Aida Rosmanar
Judul : Perkembangan Kurikulum dan Permasalahannya
Penerbit : Universitas Negeri Semarang
Tahun : 2013
25