Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN KURIKULUM K13

Tugas Makalah

Kelompok 4
Disusun Oleh :
1. Tristiyah Ningsih (168620600153)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
2019
PENGEMBANGAN KURIKULUM K13

Tugas Makalah

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian dan Pengembangan Kurikulum
SD
Dosen Pengampu : Machful Indrakurniawan, S.Pd.,M.Pd

Kelompok 4
Disusun Oleh :
1. Tristiyah Ningsih (168620600153)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
2019
KATA PENGANTAR

Sebagai pembuka tirai kalam tiada kata yang indah, selain kita memuji kehadiran
Allah SWT. Dimana Allah telah memberikan berbagai kenikmanatan kepada kita. Dan atas
pertolongan dan keridhoan Allah-lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
dan salam semoga terllimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad
SAW. Bersama dengan proses penulisan makalah ini, penulis juga mendapat kesempatan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian dan Pengembangan Kurikulum SD.
Dalam makalah ini penulis akan membahas “Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (K13)”. Akhirnya penulis menghaturkan maaf apabila dalam pembuatan
makalah ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan dihati para pembaca, dan semoga
makalah ini bermnfaat bagi seluruh para pembaca pada umunya dan bagi penulis
khususnya. Aamiin.

Sidoarjo, 07 Juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Cover.......................................................................................................................... i
Lembar Judul ......................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iv
BAB I: PENDAHUALUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN
A. Definisi Kurikulum Berbasis Kompetensi .......................................................................
B. Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi ........................................................................
C. Strategi Kurikulum Berbasis Kompetensi .......................................................................
D. Evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi ......................................................................
BAB III: KESIMPULAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Daftar Pustaka ...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum tahun
1945 hingga kurikulum tahun 2006, memiliki beberapa perbedaan sistem. Perbedaan
sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum itu
sendiri. Kekurangan dan kelebihan tersebut dapat berasal dari landasan, komponen,
evaluasi, prinsip, metode, maupun model pengembangan kurikulum. Untuk
memperbaiki kekurangan yang ada, maka disusunlah kurikulum yang baru yang
diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.
Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia akan senantiasa berkembang maupun
berubah sesuai yang disebutkan sebelumnya. Adanya kesenjangan dari pelaksanaan
KTSP maka disusunlah kurikulum 2013 yang diharapkan dengan tersusunnya
kurikulum 2013 dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Karena kurikulum
2013 kurikulum yang sedang dalam tahapan perencanaan pemerintah, karena ini
merupakan perbaikan dari struktur KTSP.
Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional (pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun
2003 ) berisi tentang berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab membutuhkan pengembangan dan peningkatan dalam Sikap Spiritual, Sikap
Sosial, Pengetahuan dan Ketrampilan dengan tujuan akhir yaitu Memanusiakan
Manusia (Humanizing Human Being ).
Hal ini menyadarkan pemerintah untuk membuat Strategi Peningkatan Kinerja
Pendidikan (Efektivitas Pembelajaran ) seperti untuk Kurikulum dan Guru. Khususnya
untuk Pengembangan Kurikulum yang berdasarkan Pedagogi dan Psikologi untuk
membentuk SDM yang kompeten dengan nilai pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang berkualitas. Maka dari itu Pemerintah Mengembangkan kurikulum dari KTSP
2006 menjadi Kurikulum 2013. Dimana Elemen Perubahan Kurikulum pada Kurikulum
2013 yang dibuat adalah Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian dan Standar
Kompetensi Lulusan maka konsep, tujuan, karakteristik, penyusunan dan
pengembangan serta implementasi Kurikulum 2013 akan dijabarkan dibawah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Kurikulum K13?
2. Apa Tujuan Kurikulum K13?
3. Apa Strategi Kurikulum K13?
4. Bagaimana Evaluasi Kurikulum K13?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kurikulum K13
2. Untuk mengetahui tujuan kurikulum K13
3. Untuk mengetahui strategi kurikulum K13
4. Untuk mengetahui evaluasi kurikulum K13
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum K13


Kurikulum merupakan unsur penting dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Secara harfiah, kurikulum adalah perangkat pembelajaran yang dikeluarkan oleh sebuah
lembaga dan harus menjadi pedoman dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar di
sekolah-sekolah. Sebagaimana diketahui bahwa pengertian kurikulum merupakan
seperangkat pembelajaran yang harus menjadi pedoman dalam semua proses belajar-
mengajar.
Sementara itu, pengertian kurikulum menurut para ahli adalah semua perangkat
pembelajaran yang sengaja dirancang dan dijalankan baik secara individual maupun
secara berkelompok (Kerr, 1968). Perangkat pembelajaran yang dirancang tersebut
dapat dijalankan di sekolah maupun di luar sekolah. Kemudian Beuchamp menjelaskan
pula bahwa perangkat tersebut berupa dokumen tertulis yang berisi beberapa mata
pelajaran. Mata pelajaran tersebut berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan akan
diajarkan kepada para peserta didik. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka
dapat dipahami bahwa Kurikulum adalah seperangkat pembelajaran yang menjadi
pedoman proses belajar-mengajar di Indonesia.
Sedangkan pengertian kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang
diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag ditegaskan dalam pasal 1
ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B. Tujuan Kurikulum K13


Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan otonomi penuh
kepada lembaga sekolah itu sendiri untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai
kemampuan dan kesanggupan masing-masing. Sedangkan kurikulum 2013 mencoba
kembali pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu kurikulum dikendalikan oleh
pemerintah atau bersentral pada pemerintah dan guru harus lebih berfokus pada
bagaimana membuat proses pembelajaran dan transformasi ilmu bisa maksimal.
Dengan menekankan Pendidikan karakter maka Kurikulum 2013 memliki tujuan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan
budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan seimbang, sesuai
dengan standar kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.
2. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
3. Mampu menghasilkan insan Indonesia yang Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui pembentukan dan penguatan aspek Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan
yang terintegrasi.
4. Mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.

C. Strategi Kurikulum K13


Dalam kurikulum 2013 ini, para tenaga pendidik memiliki ruang untuk
mengembangkan metode pembelajaran yang kreaif dan iniatif dalam menyampaikan
mata pelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya
secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi. Pemilihan atau
pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat
haruslah sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.
Pada implementasi kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional
merancang pembelajaran afektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran,
memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan
pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
Sehubungan dengan implementasi Kurikulum 2013 maka guru sebagai salah
satu peran penting dalam pendidikan berkewajiban untuk :
1. Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam
pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal
tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai
kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Guru harus menyadari
bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek
pedagigis, psikologi, dan didaktis secara bersamaan.
2. Mengorganisasikan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan
pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan pengorgsnisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum
2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli,
pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan
penataan kebijakan.
3. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain
pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learing), bermain peran,
pembelajaran partisipatif (participative teaching and learning), belajar tuntas
(mastery learning), dan pembelajaran konstruktivisme (constructivism teaching and
learning).
4. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan
keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik
yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi standart, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan
sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan
memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optmal.dalam hal ini,
pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Pada
umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan awal atau pembukaan,
kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir atau
penutup.
Implementasi yang efektif merupakan hasil dari interaksiantara strategi
implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala
sekolah. Oleh karena itu, pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan
suatu upaya strategis untuk mensinergikan komponen-komponen tersebut, terutama
guru dan kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.
Membudayakan kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum
tersebut masuk dalam budaya sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan,
norma-norma, dan keyakinan semua warga sekolah, baik peserta didik, guru, kepala
sekolah, maupun tenaga kependidikan lain. Dengan demikian, perpaduan dua basis
antara kompetensi dan karakter dalam kurikulum ini diharapkan siswa dapat
meningtkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi
serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bukan hanya tanggung jawab
sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak. Maka dari untuk
mengefektifkan penerapan Kurikulum 2013 yaitu program pendidikan karakter dan
meningkatkan kompetensi dalam kurikulum 2013 diperlukan kordinasi, komunikasi
dan jalinan kerja antara Pemerintah pusat maupun daerah, sekolah, orangtua,
masyarakat dan lingkungan dalam semua sisi.

D. Evaluasi Kurikulum K13


Penilaian (Evaluasi) kurikulum K13 meliputi semua aspek batas belajar.
Menurut Schwartz dan kawan–kawannya, penilaian adalah suatu program untuk
memberikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman.
Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus dilaksanakan harus
memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut :
1. Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar–benar mengukur apa yang hendak
diukur.
2. Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang
yang akan dites itu akan mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat
uji yang sama
3. Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunkan tanpa membuang waktu
dan uang banyak.
4. Kegunaaan atau kepraktisan, alat evaluasi harus berguna. Yaitu untuk memperoleh
keterangan tentang siswa.
Evaluasi Hasil belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran dan
pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk
membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu
merupakan indicator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa. Komponen
evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk
melihat keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tes dan non tes.
a. Tes
Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Jenis–jenis
tes terdiri atas tes hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis.
Berdasakan jumlah peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok
dan tes individu. Dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dapat dibedakan
menjadi tes buatan guru dan tes standar.
b. Non tes
Non tes adalah alat evaluasi yang digunkan untuk menilai aspek tingkah laku
temasuk sikap, minat dan motivasi. Ada bebrapa jenis non tes sebagai alat evaluasi,
di antaranya wawancara observasi, studi kasus, skala penilaian.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar. Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan
oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Kurikulum 2013 memiliki tujuan sebagai berikut :
 Meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada
pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan
seimbang, sesuai dengan standar kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.
 Mempersiapkan Sumber Daya Manusia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif
 Mampu menghasilkan insan Indonesia yang Produktif, Kreatif, Inovatif,
Afektif melalui pembentukan dan penguatan aspek Sikap, Keterampilan dan
Pengetahuan yang
 Mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.
Implementasi yang efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi
implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala
sekolah. Oleh karena itu, pengoptimalan implementasi kurikulum 2013
diperlukan suatu upaya strategis untuk mensinergikan komponen-komponen
tersebut, terutama guru dan kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.
Membudayakan kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum
tersebut masuk dalam budaya sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan,
norma-norma, dan keyakinan semua warga sekolah, baik peserta didik, guru,
kepala sekolah, maupun tenaga kependidikan lain.
DAFTAR PUSTAKA

Muzamiroh,M.L. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum. 2013. Kata Pena.

Hambali,O.2014.Kurikulum dan Pemeblajaran. Jakarta. Bumi Aksara.

Priyatni,Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum


2013. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Ismawati, Esti. 2012. Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta.
Penerbit Ombak.

Hamid,Hamdani. 2012. Perkembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung. CV Pustaka


Setia

Anda mungkin juga menyukai