Anda di halaman 1dari 112

PANDUAN

PENULISAN PEMBIMBINGAN SKRIPSI

PROGRAM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

PROGRAM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2016
Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I
BEBERAPA KOMPONEN DALAM PENULISAN
KARYA ILMIAH

Menulis karya ilmiah seperti laporan penelitian,


makalah ilmiah, artikel penelitian dan lain-lain jenis karya
ilmiah lainnya, sering menjadi problem tersendiri bagi
setiap orang. Hal ini disadari sebagai akibat dari pendidikan
dan proses pembelajaran yang terjadi selama ini belum
menumbuhkan motivasi dan kebiasaan menulis ilmiah atau
membuat karya ilmiah. Problem menulis karya ilmiah ini
ternyata menjadi masalah bagi semua orang, tidak hanya
siswa/mahasiswa, guru bahkan dosen pun sering
dihadapkan pada masalah penulisan karya ilmiah. Hal ini
ditunjukkan dengan masih terkendalanya kenaikan jenjang
jabatan fungsional baik dosen maupun guru yang sering
terlambat akibat kurangnya karya ilmiah yang dihasilkan.
Bagi guru-guru masalah ini semakin terasa pada saat
kenaikan pangkat IVA dan IV B, yang menuntut adanya
karya ilmiah (pengembangan profesi).
Problem mendasar bagi para mahasiswa dalam
penulisan karya ilmiah, selain kurangnya penguasaan
metodologi penelitian, juga disebabkan kurangnya
penguasaan/pengetahuan tentang apa dan bagaimana

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 1


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

seharusnya menulis karya ilmiah (seperti makalah ilmiah,


laporan hasil penelitian, makalah penelitian dan
sebagainya).
Untuk membantu para mahasiswa (khususnya
mahasiswa PGSD Unlam Banjarmasin), dalam menulis
karya ilmiah, disusun panduan penulisan karya ilmiah untuk
memberikan gambaran apa dan bagaimana menulis laporan
ilmiah (khususnya skripsi dan PTK) sebagai salah satu
syarat yang harus diselesaikan dalam studi di program strata
satu (S1) PGSD.
Uraian dibawah ini dibuat sebagai bahan arahan,
panduan dan bimbingan tertulis tentang bagaimana
membuat karya ilmiah, terutama menjelaskan tentang
bagaimana memulai dan membuat beberapa komponen
penting dalam suatu karya ilmiah seperti latar belakang
masalah, perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian,
manfaat penelitian, hipotesis dan lain-sebagainya.
Sedangkan metodologi penelitian tidak dibahas dalam
panduan ini, karena hal tersebut menjadi bagian dari mata
kuliah metodologi penelitian baik kuantitatif maupun
penelitian kualitatif. Demikian pula halnya dengan
metodologi penelitian tindakan kelas, tidak diuraikan dalam

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 2


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

panduan ini, tetapi diuraikan bagaimana melaporkan hasil


penelitian tindakan kelas tersebut dalam bentuk skripsi.

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Masalah dalam penulisan karya ilmiah selalu tidak
terlepas dari kaitan dengan berbagai aspek seperti aspek
sosial, ekonomi, budaya, histories bahkan religi. Dalam
kaitan inilah maka masalah tidak dapat lepas dari
masalah lainnya, dapat terjadi suatu masalah dipecahkan
melalui kegiatan ilmiah, tetapi akan menimbulkan
masalah yang baru. Misalnya masalah kualitas kerja
guru yang tidak optimal, berbadasarkan kajian ilmiah
dipecahkan dengan melakukan pelatihan bagi guru
untuk optimalisasi kinerja dengan menggunakan alat-
alat teknologi pembelajaran, masalah baru muncul
adalah mampukah sekolah menyediakan alat-alat baru
tersebut ? atau mampukah pemerintah menyediakan
dana untuk keperluan alat tersebut yang tentunya sangat
besar ? Gambaran tersebut memperlihatkan bahwa suatu
masalah akan terkait dengan berbagai aspek dan akan
mungkin menimbulkan masalah baru.
Masalah sering didefinisikan sebagai suatu
kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi (what

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 3


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

sould be) dengan apa yang nyatanya terjadi (what Is).


Suatu keadaan atau kenyataan yang terjadi baru dapat
dikategorikan suatu masalah apabila dia berada dalam
suatu situasi tertentu, misalnya: sebuah mobil yang
diparkir di sebuah garasi di depan rumah pemiliknya dan
mobil tersebut tidak jalan atau dijalankan bukanlah
masalah, tetapi akan berbeda kalau mobil yang tidak
jalan tersebut diparkir di tepi jalan yang menyebabkan
kemacetan lalu lintas. Jadi mobil yang diparkir tersebut
baru menjadi masalah pada saat situasinya diparkir di
jalan raya.
Sumantri (1988) menyatakan bahwa pada
hakekatnya suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri
dan terisolasi dengan faktor lainnya serta selalu terdapat
konstelasi yang merupakan latar belakang suatu
masalah. Ini berarti bahwa membahas latar belakang
suatu masalah yang akan diteliti atau yang akan dibahas
dalam karya ilmiah harus merupakan pendekatan dari
berbagai perspektif. Apa dan bagaimana kita harus
merumuskan aspek-aspek pokok yang tertuang dalam
latar belakang masalah dalam karya tulis ilmiah adalah
sebagai berikut:

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 4


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

1. Ide pokok pertama yang harus dikemukakan dalam


penulisan latar belakang masalah adalah gagasan
ideal yang harusnya terjadi dalam konteks masalah
atau bidang yang lebih luas dan menjadi pokok
perhatian.

Ide-ide pokok berupa gagasan yang harus ada atau


terjadi dalam konteks masalah yang akan diteliti atau
diuraikan tersebut dapat diambil dari berbagai
sumber seperti:

a. Peraturan Perundang-undangan, peraturan


pemerintah dan lain-lain aturan yang relevan
dengan pokok permasalahan yang sedang dan
akan dikaji

b. Teori-teori, konsep dasar dan berbagai landasan


teori lainnya yang relevan dengan pokok
permasalahan yang akan dikaji oleh penulis.

c. Pendapat-pendapat, pandangan atau gagasan


yang sering dilontarkan oleh para ahli dalam
berbagai pertemuan ilmiah dan relevan dengan
konteks permasalahan yang akan dikaji.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 5


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Untuk lebih memperjelas hal tersebut, bagi


pembaca khususnya penulis pemula, berikut ini akan
dikemukakan contoh bagaimana menuangkan ide
pokok pertama tersebut di atas sebagaimana kutifan
berikut ini.

Judul Karya Ilmiah :Manajemen Akselarasi Mutu


Sekolah Dasar (Bapadal)

Contoh ini dikutif dari Jurnal Pendidikan


(Penelitian Tindakan Kelembagaan) Nomor 6
Tahun II 2002. Contoh ini tidak dikutif secara
lengkap, tetapi hanya mengutif beberapa bagian
penting saja. Dengan contoh ini diharapkan akan
mempunyai gambaran apa yang dapat dilakukan
untuk membuat latar belakang yang baik.

Contoh 1:
Dalam konteks pendidikan nasional, sekolah
dasar (SD) merupakan satuan pendidikan yang
paling urgen (Collier dkk., 1971). Setiap orang
mengakui bahwa, tanpa peneyelesaian pendidikan di
SD, secara formal seseorang tidak mungkin
mengikuti pendidikan menengah dan pendidikan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 6


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

tinggi. Apabila didasarkan pada Peraturan


Pemerintah Nomor 28 tahun 1990, khususnya pasal
3, paling tidak ada dua fungsi pendidikan di SD.
Pertama, melalui SD anak didik dibekali
kemampuan dasar yang membuatnya mahir
berwacana, dalam arti mampu dan biasa berpikir
kritis dan imajinatif yang diterapkan di dalam modus
menulis dan membaca yang memang merupakan
tuntutan abad informasi (Joni, 1983). Kedua,
pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan
yang meberikan dasar-dasar untuk mengikuti
pendidikan pada jenjang berikutnya.

Contoh 2.
Diambil dari karya Suprihadi Saputro:
Manajemen Pembaharuan Pembelajaran di
Madrasah Ibtidaiyah (dalam Jurnal Ilmu
Pendidikan Nomor 29 Tahun 1 Januari 2002)
Kutifan ini mengalami modifikasi seperlunya atau
tidak dikutif secara utuh.
Masalah Pendidikan Indonesia meliputi empat aspek
pokok yakni pemerataan pendidikan, mutu
pendidikan, keefektifan dan efesiensi serta relevansi

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 7


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

pendidikan. Masalah tersebut menjadi kebijakan


pokok Departemen Pendidikan Nasional yang
tertuang dalam Keputusan Mendiknas RI. Kebijakan
tersebut selanjutnya dioperasionalisasikan dalam
berbagai kebijakan dan program telah dilaksanakan
untuk mengatasi masalah khususnya rendahnya mutu
pendidikan termasuk mutu sekolah dasar. Salah
satunya adalah pembaharuan kurikulum SD dan
sistem pendidikan tenaga kependidikannya.

2. Pentingnya masalah yang akan dikaji baik secara


teoritik maupun secara empirik. Disini penulis harus
menguraikan apa pentingnya pengkajian ilmiah
terhadap masalah yang diungkapkan. Pentingnya
permasalahan tersebut diuraikan berupa uraian
lengkap tentang apa dampak dari permasalahan
tersebut kalau tidak dapat dipecahkan secara ilmiah.
Uraian ini dapat diambil secara akademik yang
didasarkan pada pendapat para ahli dalam bidangnya
atau ahli yang memiliki kemampuan sesuai dengan
bidang permasalahan yang akan dikaji oleh
penulis/peneliti. Untuk lebih mendalami hal tersebut
dapat dilihat pada contoh berikut ini.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 8


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh 1:
Pengaruh pendidikan di SD terhadap
pendidikan pada jenjang berikutnya juga pernah
disinggung oleh teoritesi pendidikan Stoops dan
Johnson (1967). Menurut mereka, pendidikan di SD
merupakan dasar dari semua pendidikan.
Keberhasilan anak didik mengikuti pendidikan di
sekolah menengah dan perguruan tinggi sangat
ditentukan oleh keberhasilannya dalam mengikuti
pendidikan di SD. Karena itu, sangat tepat apabila
Fuad Hasan dan Sarwono Kusumaadmadja (Menteri
pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur negara 1988-1993) pada
rapat kerja nasional (Rakernas) Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang menjadi
Departemen Pendidikan Nasional) pada tanggal 29
Juli 1991 menegaskan bahwa optimalisasi
pendidikan di SD disadari oleh semua negara di
dunia dengan semakin meningkatnya investasi
pemerintah pada sektor itu dari tahun ke tahun,
seperti negara-negara Arab, Afrika, Amerika Latin,
Jepang, dan Thailand.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 9


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Memperhatikan penting dan peranannya yang besar


itu, SD harus dipersiapkan dengan sungguh-
sungguh, baik secara sosial institusional maupun
fungsional akademik, baik prosesnya maupun
keluarannya. Secara sosial institusional akademik,
baik prosesnya maupun keluarannya. Secara sosial
institusional berarti SD harus dipersiapkan sebaik-
baiknya agar berfungsi sebagai tempat proses
sosialisasi anak didik yang pada akhirnya membina
dan mengantarkan mereka menuju kedewasaannya
secara mental dan sosial. Secara fungsional
akademik berarti seluruh perangkat SD, seperti
tenaga, kurikulum, dan perangkat pendidikan
lainnya, harus dipersiapkan untuk mengemban misi
pendidikan. Oleh karena itu, SD harus bermutu.
Permasalahannya adalah : apakah yang
dimaksudkan dengan SD yang bermutu, dan adakah
strategi tertentu yang dapat mempercepat
peningkatan mutu pendidikan SD ? Mengenai yang
pertama, ada dua dua model teoritik dalam
menetapkan sekolah yang bermutu (baik),
sebagaimana dikemukakan oleh Hoy dan Ferguson
(1985). Pertama adala model tujuan atau disebut

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 10


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

juga dengan pendekatan pencapaian-tujuan. Model


ini didasarkan atas pandangan tradisional,
organisasi dikatakan efektif apabila ia mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Sergiovanni, 1987),
sehingga pengukurannnya dilakukan dengan melihat
tujuan-tujuan operasional yang telah dicapai oleh
orgaisasi (Daft & Steers, 1986). Biasanya tingkat
pencapaian ditandai oleh prestasi lulusan dalam
keterampilan dasar diukur melalui tes prestasi
terstandar (Frymier dkk., 1984; Sergiovanni, 1987).
Dengan demikian, apabila digunakan pendekatan
tujuan, prestasi siswa memainkan peranan penting
dalam menetapkan mutu sekolah.
Model kedua adalah model sistem atau
disebut dengan pendekatan proses atau pendekatan
multi-dimensional. Model ini didasarkan atas konsep
sistem terbuka, yang biasa digunakan oleh para
analis yang memandang organisasi sebagai sistem
terbuka yang terdiri dari masukan, transformasi, dan
keluaran (Hoy & Miskel, 1982). Dalam perspektif
model sistem, keefektifan organisasi dilihat bukan
dari tingkat pencapaian tujuan sebagaimana dalam
perspektif model tujuan, melainkan dari konsistensi

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 11


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

internal, Efisiensi penggunaan sumber yang ada, dan


keberhasilan mekanisme kerjanya. Asumsi dasarnya
adalah bahwa organisasi merupakan sebuah sistem
terbuka yang harus mampu memanfaatkan dan
merefleksikan lingkungan sekitarnya. Asumsi dasar
lainnya adalah bahwa organisasi merupakan sebuah
sistem yang dinamis, dan begitu menjadi besar maka
kebutuhannya semakin kompleks sehingga tidak
mungkin didefinisikan hanya melalui sejumlah kecil
tujuan organisasi. Menurut model sistem, baik
tidaknya sekolah dilihat bukan dari tingkat
pencapain tujuannya, melainkan dari proses dan
kondisinya yang disebut dengan karakteristik
sekolah, baik karakteristik internal maupun
karakteristik eksternal (Owens, 1987).
Mengenai strategi yang dapat mempercepat
peningkatan mutu SD, dapat diungkapkan bahwa SD
tidak akan menjadi bermutu, baik atau unggul
dengan sendirinya, melainkan melalui berbagai
upaya peningkatan mutu pendidikannya. Di sini
kepala SD bersama stakeholders lainnya berusaha
melakukan sesuatu agar sekolahnya menjadi lebih
bermutu. Peningkatan mutu pendidikan di SD hanya

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 12


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

akan terjadi secara efektif bilamana dikelola atau


melalui manajemen yang tepat.

Contoh 2.
Pembaharuan kurikulum pendidikan di
sekolah dasar menjadi sangat strategis bagi
peningkatan mutu pendidikan lebih lanjut,
mengingat pendidikan di sekolah dasar adalah bekal
utama dan pertama bagi peserta didik untuk tingkat
lebih lanjut. Pembaharuan kurikulum meliputi juga
upaya peningkatan mutu pembelajaran di SD. Dalam
konteks ini sejak tahun 1970–an di tingkat SD dapat
dicermati adanya berbagai inovasi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun
berbagai upaya tersebut banyak mengalami
kegagalan.
Pembinaan kualitas pembelajaran melalui
berbagai upaya pembinaan guru belum berhasil juga
meningkatkan kualitas pembelajaran. Mutu proses
pemeblajaran selama ini kurang menggembirakan
karena dikebiri menjadi pemrolehan informasi
dengan tagihan jangka pendek (Bafadal, 1995).
Kemampuan dan kesadaran guru memfasilitas dan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 13


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

menumbuhkan dampak pengiring dalam belajar


anak juga masih kurang.

3. Kenyataan lapangan (kondisi emperik) yang


menujukkan adanya permasalahan yang akan dikaji,
akan lebih baik lagi apablia pada bagian kedua ini
dilengkapi dengan data lapangan yang valid dan up
to date, atau hasil penelitian terdahulu tentang
adanya dan pentingnya tema masalah yang akan
diteliti.

Contoh 1, Contoh pertama ini menggambarkan


kondisi lapangan, namun tidak dilengkapi dengan
data hasil penelitian atau data yang bersifat
kuantitatif, tapi data berupa kualitatif.
Selama ini peningkatan mutu pendidikan
cenderung melalui manajemen yang sentralistik.
Begitu banyak program peningkatan mutu
pendidikan SD ditetapkan dan diupayakan secara
sentralistik oleh pemerintah pusat. Akibatnya,
peningkatan mutu pendidikan di SD tetap tidak
banyak mengalami keberhasilan, karena selain tidak
sesuai dengan kondisi sekolah juga tidak dibarengi
oleh upaya dari sekolah yang bersangkutan. Namun

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 14


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

sejak tahun 2001 pemerintah mencoba


menggunakan paradigma baru manajemen
pendidikan baik secara makro maupun secara mikro.
Paradigma baru manajemen pendidikan baik secara
makro maupun secara mikro. Paradigma baru
manajemen makro adalah desentralisasi pendidikan
yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang
melahirkan otonomi pendidikan. Dalam manajemen
mikro, dicoba sebuah manajemen pendidikan dari
sekolah, oleh sekolah dan untuk sekolah. Model
manajemen tersebut biasa dikenal dengan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) atau Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS). Masalahnya adalah : bagaimanakah
sebaiknya MPMBS diterapkan di SD dalam rangka
akselerasi mutu SD, dan adakah komponen tertentu
yang harus diproriotiskan untuk dikembangkan
dalam rangka akselarasi peningkatan mutu
pendidikan di suatu SD ?.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 15


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh 2.
Rendahnya kualitas pembelajaran tampak
dari mutu hasil pembelajaran nasional yang masih
memprihatinkan. Hasil penelitian pada tahun 1981
menyebutkan tingkat penguasaan siswa SD untuk
matematika hanya 55%, IPS 61%. Hasil kajian NEM
EBTANAS 1995/1995 penguasaan matematikan SD
rerata 6,00, hasil tes membaca hanya mencapai skor
52% yang berarti di bawah skor rerata Malaysia,
singapora dan Korea Selatan yang skor reratanya
76% (Arifin, 1999).

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Ada tiga hal yang harus dinyatakan atau


dirumuskan dengan jelas sebelum suatu penelitian
dapat dilakukan. Ketiga hal tersebut adalah (1)
masalah yang akan diteliti atau pertanyaan yang
ingin dijawab. (2) metode penelitian atau cara yang
akan ditempuh untuk menemukan jawaban dari
permasalahan tersebut, dan (3) alasan mengapa
penelitian itu dilakukan. Identifikasi dan perumusan
masalah yang akan diteliti merupakan langkah
penting yang harus dilakukan oleh peneliti karena

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 16


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

tanpa identifikasi dan perumusan masalah yang jelas


sebuah penelitian akan kehilangan makna dan
landasan ontologis sebagai kerangka kajian yang
akan dilakukan.
Suatu hal yang harus disadari ialah bahwa pada
hakekatnya suatu masalah tidak pernah berdiri
sendiri dan terisolasi dari faktor-faktor yang lain.
Selalu terdapat konstelasi (keadaan) yang merupakan
latar belakang dari suatu masalah tertentu, apakah itu
latar belakang historis, ekonomis, sosial, politik,
budaya, atau faktor-faktor yang lain. Secara
operasional, suatu gejala baru dapat disebut masalah
bila gejala itu terdapat dalam suatu situasi tertentu.
Sebagai contoh, seorang siswa yang tidur dalam
kelas pada waktu jam istirahat mungkin tidak
merupakan masalah. Akan tetapi, jika ia tidur pada
saat pelajaran sedang berlangsung, maka banyak
guru yang memandangnya sebagai suatu masalah.
Dalam konstelasi yang bersifat situasional
inilah kita dapat mengidentifikasi objek yang
menjadi masalah. Dengan demikian identifikasi
masalah merupakan tahap permulan dari penguasaan
masalah di mana suatu objek dalam suatu jalinan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 17


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

informasi kita kenali sebagai suatu masalah


(Suriasumantri, 1986).
Masalah timbul kalau terdapat kesenjangan
(gap) antara harapan dan kenyataan; ada perbedaan
antara yang seharusnya dan apa yang tersedia.
Dengan demikian masalah yang harus dipecahkan
atau pertanyaan yang hendak dijawab melalui
penelitian selalu ada dan cukup banyak.
Persoalannya adalah seberapa jauh kepekaan dan
kemampuan peneliti mengidentifikasi dan memilih
masalah, dan kemudian merumuskan secara tepat.
Untuk membantu menemukan masalah
penelitian atau masalah yang akan diungkapkan
dalam bentuk tulisan ilmiah, ada beberapa hal yang
dapat dijadikan sumber yaitu sebagai berikut:
1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan
penelitian, data-data dan fakta-fakta ilmiah yang
biasanya terdapat dalam jurnal ilmiah atau
Laporan-laporan lainnya.
2) Seminar, diskusi, dan lain-lain pertemuan ilmiah.
Disini sering diungkapkan berbagai kendala,
kesenjangan atau fakta-fakta yang menunjukan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 18


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ketidak sesuaian antara apa yang diharapkan


dengan apa yang semestinya dicapai.
3) Pernyataan pemegang otoritas, yaitu mereka yang
memiliki otoritas akademik atau malah dari
mereka yang memegang otoritas di lapangan
sebagai pelaksana.
4) Pengamatan sepintas, yang dimaksud dengan
sepintas bukan berarti pengamatan sambil lewat
tetapi pengamatan dilakukan dengan intensif
namun tidak komprehensif atau tidak luas dan
waktu yang relatif lama.
5) Pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi dalam
melaksanakan sesuatu pekerjaan akan
memberikan gambaran yang jelas tentang mana
dan apa yang masih menjadi masalah dan
memerlukan pemecahan segera.
6) Perasaan intuitif (Suryabrata, 1983b).
Agar masalah yang diangkat untuk dipecahkan
melalui Penelitian dan atau melalui tulisan ilmiah
benar-benar berasal dari kondisi objektif yang
terdapat di dalam kenyataan sesungguhnya, peneliti
perlu menganalisis secara mendalam kalau perlu
dapat duduk bersama dengan para praktisi di

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 19


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

lapangan untuk mengidentifikasi masalah. Hal ini


dimaksudkan agar masalah yang diteliti benar-benar
penting, urgen, dan jika dipecahkan dapat
memberikan manfaat yang berarti terutama bagi
peningkatan kualitas kinerja, proses atau kualitas
produk dari suatu oraganisasi, dalam pendidikan
berarti kualitas pendidikan.
Untuk membantu mempercepat proses
identifikasi masalah paling tidak ada enam
pertanyaan yang dapat diajukan sebagai penuntun
pelaksanaan diskusi. Keenam pertanyaan yang
dimaksud adalah sebagai berikut (Sudarsono, 1996).
1. Apa yang menjadi keprihatinan para praktisi di
lapangan misalnya keluhan dan keprihatinan
Dinas Pendidikan, guru, kepala sekolah, dan
Penilik sekolah bahkan mungkin saja ungkapan-
ungkapan kerpihatinan orang tua
murid/masyarakat, komite sekolah, dewan
pendidikan dan sebagainya?
2. Mengapa mereka para praktisi tersebut (guru,
kepala sekolah, dan Penilik sekolah)
memprihatinkan hal tersebut?

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 20


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

3. Menurut mereka apa yang dapat dilakukan untuk


mengatasi hal itu ? dan bagaimana
kemungkinannya menurut peneliti dalam
perspektif akademik.
4. Bukti-bukti apa saja yang dapat dikumpulkan
untuk dapat membantu membuat penilaian yang
tepat tentang apa yang terjadi ?
5. Bagaimana mereka akan mengumpulkan bukti-
bukti itu ?
6. Bagaimana mereka melakukan pengecekan
terhadap kebenaran dan ketepatan tentang apa
yang telah terjadi.
Berdasarkan jawaban atas pertanyaan tersebut di
atas, peneliti dapat memastikan aspek apa dan aspek
mana yang merupakan masalah nyata bagi guru dan
sekolah. Sebagai contoh, motivasi belajar siswa yang
rendah selalu dikaitkan dengan perkembangan zaman
modern yang bersifat hedonistik (mengejar
kesenangan hidup). Dalam hubungan ini, guru
merasa tidak perlu membuat banyak dan mengatakan
bahwa hal tersebut di luar kemampuannya. Padahal
masih banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi
menurunnya motivasi belajar siswa. Misalnya, faktor

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 21


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

proses belajar mengajar yang tidak menantang atau


tidak menarik, lingkungan belajar yang tidak
kondusif (mendukung), sarana dan prasarana belajar
yang kurang dan yang sejenisnya.
Dalam proses identifikasi masalah, peneliti
hendaknya mampu membedakan masalah yang
bersifat individual, yaitu masalah yang dihadapi oleh
seorang atau beberapa orang siswa, dengan masalah
umum, yakni masalah yang dihadapi oleh sebagian
besar siswa dalam kelas. Masalah yang tepat dipilih
untuk dijadikan masalah penelitian dan tulisan ilmiah
adalah masalah yang dirasakan oleh sejumlah orang,
kelompok orang bukan masalah yang sifatnya
individual.

C. PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN


Apabila masalah telah diidentifikasi dan
kemudian dipilih untuk diungkapkan dan dikaji
melalui Penelitian atau tulisan ilmiah apapun
bentuknya, maka langkah selanjutnya adalah
merumuskannya secara jelas agar dapat menyingkap
beberapa faktor penyebab utamanya. Pemahaman

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 22


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

terhadap faktor penyebab utama ini memungkinkan


peneliti/penulis untuk mencari dan menemukan
alternatif pemecahan masalah yang tepat dan
mendasar. Ketidak berhasilan menemukan masalah
yang pokok beserta faktor penyebab utamanya akan
mengakibatkan pemecahan masalah yang diperoleh
hanya berada di permukaan dan bersifat sementara.
Perumusan masalah merupakan tonggak
terakhir dalam penyusunan komponen masalah
penelitian. Perumusan masalah adalah upaya unruk
menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan
apa saja yang ingin dicarikan jawabannya. Secara
teoritis belum ada aturan baku yang berlaku umum
mengenai cara merumuskan masalah, namun ada
semacam pedoman yang dapat dipakai sebagai
acuan.
Adapun pedoman yang dimaksud adalah sebagai
berikut (kerlinger, 1973:17-18; Tuckman, 1978:20;
Ary, et al, 1982:87; Suryabrata, 1983: 71; Ardhana,
1987:62).
1. Masalah hendaknya di rumuskan secara jelas,
dalam arti tidak mempunyai makna ganda,
dan dapat dituangkan dalam kalimat tanya.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 23


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

2. Rumusan masalah hendaknya menunjukkan


hubungan antar dua atau lebih variabel.
3. Rumusan masalah hendaknya dapat diuji
secara empirik maksudnya, dengan rumusan
masalah itu memungkinkan dikumpulkannya
data untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Dalam kaitan ini ada beberapa pendapat penulis


lainnya tentang perumusan masalah yaitu:

1. Perumusan masalah merupakan penjelasan


variabel-variabel yang secara teoritis
tercakup dalam tema masalah.

2. Bentuk hubungan antar variabel tersebut


lebih baik dipetakan dalam suatu bagan.

3. Pembatasan masalah adalah membatasi


variabel – variabel yang diteliti dan mana
yang tidak.

4. Hubungan antar variabel dirumuskan sesuai


dengan judul penelitian.

Untuk lebih mendalami bagaimana


perumusan masalah tersebut berikut ini akan
dikemukakan beberapa contoh perumusan masalah

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 24


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

yang dikutif dari beberapa penelitian sebagai


berikut:

Contoh 1.

Judul Penelitiaan: Peningkatan prestasi belajar siswa


kelas VI terhadap Konsep Rantai makanan melalui
pendekatan Koperatif tipe Jigsaw di SDN XX
Kecamatan Rekayasa Kabupaten Coba-coba.

Rumusan Masalah:

Masalah ini dapat dirumuskan sebagai


berikut: Apakah terdapat peningkatan prestasi
belajar siswa kelas VI dalam menguasai Konsep
Rantai makanan melalui pendekatan Koperatif tipe
Jigsaw di SDN XX Kecamatan Rekayasa Kabupaten
Coba-coba.

Rumusan masalah tersebut dapat saja dikhususkan


lebih spesifik sebagai berikut:

1. Apakah terdapat peningkatan prestasi belajar


siswa kelas VI dalam menguasai Konsep Rantai
makanan melalui pendekatan Koperatif tipe Jigsaw
di SDN XX Kecamatan Rekayasa Kabupaten
Coba-coba.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 25


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

2. Apakah terdapat peningkatan aktivitas siswa


dalam mempelajari konsep Rantai makanan
dengan menggunakan pendekatan koperatif tipe
Jigsaw.

3. Bagaimana aktivitas guru dalam melaksanakan


permbelajaran pendektan tipe jigsaw pada konsep
rantai makanan bagi siswa SDN kelas VI di SDN
…………

5. HIPOTESIS
Setelah masalah berhasil dirumuskan dengan baik,
maka langkah selanjutnya adalah mengajukan hipotesis.
Namun tidak semua jenis penelitian memerlukan
hipotesis.
Secara umum, hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara atas masalah yang hendak dipecahkan. Dalam
kegiatan ilmiah dugaan atau jawaban sementara terhadap
masalah yanh hendak dipecahkan haruslah
mempergunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar
argumentasi dalam mengkaji persoalan agar diperoleh
jawaban yang dapat diandalkan. Sehubungan dengan itu,
sebelum mengajukan hipotesis, penelitian wajib mengkaji
teori-teori, hasil-hasil penelitian, dan pendapat para ahli

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 26


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dengan


demikian tidak benar kalau ada orang yang menganggap
bahwa seorang peneliti boleh mengajukan hipotesis secara
asal-asalan.

Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau


kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari
pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban
terhadap masalah penelitian yang secara teoritis
dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. Namun demikian, hipotesis tetap
merupakan kebenaran yang masih lemah (hipo = di
bawah, tesis = kebenaran) atau jawaban sementara atas
masalah yang hendak dipecahkan, karena belum diuji
secara empirik.

Hipotesis sering diartikan sebagai jawaban


sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dalam penelitian. Oleh sebab itu hipotesis
sebenarnya adalah jawaban terhadap rumusan masalah
penelitian. Kalau masalah penelitian adalah pertanyaan
yang harus dijawab dalam proses penelitian, maka
hipotesis adalah jawaban sementara. Karena jawaban
sifatnya sementara maka hipotesis perlu diuji

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 27


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

kebenaranya melalui proses dan prosedur penelitian


ilmiah. Meskipun demikian bukan berarti jawaban
tersebut hanya sekedar jawaban tanpa memiliki dasar
rasional yang kuat apalagi kalau jawaban sementara
tersebut dibuat hanya berdasarkan wangsit saja.
Hipotesis adalah jawaban sementara yang didasarkan
atas hasil penelaahan dan pengkajian teoritik yang
dalam. Oleh sebab itu hipotesis yang baik harus
dibangun berdasarkan kajian pustaka yang mendalam
tentang variabel penelitian yang pada akhirnya
melahirkan kerangka teoritik dan kerangka berpikir.
Dari kerangka teoritik (sering juga disebut kerangka
fungsional teoritik) inilah peneliti dapat membuat
dugaan sementara (Hipotesisi).

Hipotesis sering dirumuskan dalam suatu kalimat


yang menggambarkan ada hubungan, ada pengaruh, ada
perbedaan, ada kontribusi dan sebagainya. Hipotesis
yang demikian sering disebut dengan hipotesis kerja
atau hipotesis alternatif. Hipotesis kerja ini untuk
keperluan penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis
kerja yang sering disandingkan dengan hipotesis NOL.
Hipotesis nol biasanya menggambarkan kalimat tidak

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 28


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ada hubungan, tidak ada pengaruh, tidak ada perbedaan,


tidak ada kontribusi dan sebagainya.

Contoh:
Hipotesis Kerja:
Prestasi belajar siswa kelas VI SDN XXX dalam
menguasai Konsep Rantai makanan dapat ditingkatkan
apabila pembelajaran menggunakan pendekatan
Koperatif tipe Jigsaw di SDN XX Kecamatan Rekayasa
Kabupaten Coba-coba.

Hipotesis Nol:

Prestasi belajar siswa kelas VI SDN XXX dalam


menguasai Konsep Rantai makanan tidak dapat
ditingkatkan pada pembelajaran yang menggunakan
pendekatan Koperatif tipe Jigsaw di SDN XX
Kecamatan Rekayasa Kabupaten Coba-coba.

Hipotesis yang dikembangkan pada kajian teoritik,


merupakan hipotesis yang dihasilkan dari kerangka
teoritik dan kerangka berpikir adalah hipotesis alternatif
atau hipotesis kerja. Sedangkan hipotesis nol diperlukan
pada saat hasil analisis statistik untuk menentukan
keputusan penolakan atau penerimaan hipotesis kerja.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 29


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

6. TUJUAN PENELITIAN ;

Tujuan penelitian pada dasarnya adalah apa yang


ingin dihasilkan melalui proses penelitian yang akan
dilakukan atau melalui kajian ilmiah lainnya. Oleh
sebab itu rumusan tujuan penelitian mengandung
produk apa yang akan diperoleh kalau penelitian telah
dilakukan oleh seorang peneliti.

Kalau masalah penelitian adalah pertanyan yang


harus dijawab melalui proses penelitian dan hipotesis
adalah jawaban sementara yang harus diuji melalui
proses penelitian, maka tujuan penelitian sebenarnya
adalah produk akhir yang diinginkan dari proses
penelitian/pengkajian ilmiah yang dilakukan. Oleh
sebab itu masalah penelitian dan tujuan penelitian harus
konsisten, yang membedakannya adalah rumusannya.

Contoh dengan menggunakan rumusan masaha seperti


diuraikan tersebut di atas.

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah


dirumuskan di atas, maka tujuan khusus penelitian ini
adalah:

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 30


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

1. Untuk mengetaui Apakah terdapat peningkatan


prestasi belajar siswa kelas VI dalam menguasai
konsep rantai makanan melalui pendekatan
Koperatif tipe Jigsaw di SDN XX Kecamatan
Rekayasa Kabupaten Coba-coba.

2. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa


dalam mempelajari konsep rantai makanan dengan
menggunakan pendekatan koperatif tipe Jigsaw.

3. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru


dalam melaksanakan permbelajaran pendektan tipe
jigsaw pada konsep rantai makanan bagi siswa
SDN kelas VI di SDN …………

7. MANFAAT PENELITIAN ;

Manfaat penelitian adalah hasil dan makna apa yang


akan diperoleh kalau penelitian/kejian ilmiah yang
sedang dilakukan telah selesai dan berhasil mencapai
tujuan yang diinginkan. Manfaat ini dapat berisifat
pribadi, manfaat dilihat dari pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, manfaat bagi lembaga
tertentu atau bahkan manfaat bagi masyarakat secara
luas. Karena itu pada dasarnya manfaat penelitian
mencakup dua hal pokok yaitu:

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 31


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Manfaat keilmuan /teoritis menjelaskan dalil/kaidah


. ataupun prinsip yang dihasilkan dari penelitian
tindakan kelas yang dilakukan. Hasil tersebut
dinyatakan secara eksplisit pada kesimpulan. Misalnya
dalam penelitian tentang budaya kerja di daerah
tertentu, hasil penelitian akan menemukan suatu model
teoritik dalam menggerakkan masyarakat desa. Ini
berarti manfaat penelitiannya adalah pengembangan
teori sosial khususnya dalam aspek teori motivasi
berbasiskan latar budaya.

Manfaat praktis, menjelaskan kegunaan dan


kemungkinan digunakan hasil-hasil penelitian tindakan
kelas oleh pihak-pihak tertentu. Hasilnya diuraikan /
eksplisit dalam saran dan rekomendasi. Manfaat bagi
kalangan praktisi atau lembaga ini sangat terkait dengan
pembaharuan kebijakan, prosedur kerja, model
pembinaan dan sebagainya. PTK seharusnya memiliki
manfaat bagi Sekolah (kepala sekolah), guru, siswa dan
pengawas sekolah atau pihak dinas pendidikan.

Semakin besar manfaat suatu penelitian yang


dilakukan bagi semua pihak, maka akan semakin perlu
penelitian tersebut dilakukan. Oleh sebab itu kaji secara

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 32


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

cermat dan mendalam masalah apa yang perlu


dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas agar
memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak.

Catatan khusus untuk masalah yang perlu dikaji


dalam penelitian tindakan kelas adalah masalah yang
terjadi dalam proses pembelajaran. Jadi masalah yang
bukan masalah pembelajaran jangan digunakan sebagai
dasar penelitian tindakan kelas. Masalah pembelajar di
kelas dapat bersumber dari guru, siswa atau perlatan
pembelajaran. Dengan kata lain masalah dalam PTK
harus berbasis kelas.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 33


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Laporan penelitian ditulis dalam suatu format


laporan. Format diartikan sebagai bentuk susunan, atau
organisasi suatu laporan, yaitu bagaimana bagian-bagian
laporan itu diurutkan dan disusun. Biasanya format laporan
penelitian ditentukan oleh lembaga pemberi dana atau
sesuai dengan jenis penelitian yang disetujui untuk didanai.
Biasanya masing-masing lembaga pemberi dana, lembaga
yang berwenang memeriksa Laporan hasil penelitian atau
lembaga yang memesan penelitian memiliki perbedaan
format tentang Laporan hasil penelitian. Oleh sebab itu
untuk menghindari berbagai variasi dan macam ragam
format laporan penelitian (skripsi) di lingkungan Program
PGSD FKIP Unlam Banjarmasin, maka format tersebut
disusun dan diatur sistimatikanya oleh program studi.
Dalam pedoman ini dikemukakan dua cara penulisan
laporan, yaitu berdasarkan hasil penelitian kualitatif dan
penelitian tindakan kelas. Agar lebih jelas bagaimana
bentuk Laporan hasil penelitian berdasarkan kedua
pendekatan penelitian tersebubt di atas, maka di bawah ini
masing-masing akan diuraikan secara tersendiri.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 34


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

A. Laporan Penelitian Kuantitatif


Laporan penelitian kuantitatif disajikan secara lugas,
objektif dan apa adanya. Isi pokoknya adalah apa yang
diteliti, bagaimana penelitian dilakukan, hasil-hasil serta
kesimpulan penelitian. Laporan penelitian kuantitatif terdiri
atas tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir.

1. Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah :
Halaman sampul
Halaman Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar lampiran
Daftar Lainnya
2. Bagian Inti
Bagian inti meliputi :
BAB I PENDAHULUAN

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 35


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Asumsi dan Hipotesis Penelitian (kalau ada)
F. Keterbatas Penelitian
G. Definisi Oprasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. ………………….
B. .…………………
C. ………………….
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan data
E. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
BAB V PEMBAHASAN
A. ………………………….

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 36


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

B. ………………………….
C. ………………………….
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini termuat
Daftar Rujukan
Lampiran-lampiran

Isi Bagian Awal


Unsur-unsur bagain awal laporan penelitian pada
dasarnya sama dengan isi bagian awal skripsi, tesis dan
disertasi. Bedanya, tidak ada logo dan lembar persetujuan.
Unsur-unsur lain yang berbeda diuraikan di bawah ini.

Halaman Sampul
Halaman sampul berisi judul, nama peneliti lengkap
dengan gelarnya, lambang Institusi peneliti (misalnya
Universitas X, Sekolah X) diikuti dengan tulisan
Departemen dimana peneliti/penulis bertugas (misalnya
Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Lambung
Mangkurat, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar),

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 37


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

diikuti dengan tahun penulisan laporan. Semua huruf


dicetak dengan huruf besar. Komposisi huruf dan tataletak
masing-masing bagian diatur rata kiri, rapi dan serasi.
Halaman Judul
Isi dan format halaman judul sama dengan halaman
sampul
Abstrak
Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf
besar, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa
tanda titik. Nama peneliti diketik dengan jarak dua spasi
dari dua kata abstrak, di tepi kiri, dengan urutan: nama
akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah (jika ada)
diakhiri titik. Tahun dicantumkan di antara nama dan judul.
Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil kecuali
huruf-huruf pertama setiap kata dan diakhiri dengan titik. Di
bawah judul dicantumkan kata kunci antara 3-5 buah.
Abstrak berisi intisari laporan penelitian yang mencakup
latar belakang, masalah yang diteliti, metode dan teknik
analisis yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan
yang dapat ditarik dan saran yang diajukan. Teks abstrak
diketik dengan spasi tunggal dan panjangnya tidak lebih
dari 2 halaman ukuran kuarto

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 38


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Isi Bagian Inti


Pada dasarnya unsur-unsur bagian inti laporan
penelitian juga sama dengan isi bagian inti skripsi, tesis atau
disertasi.

Isi Bagian Akhir


Bagian akhir laporan penelitian berisi daftar rujukan
dan lampiran-lampiran.

B. Laporan Penelitian Kualitatif


Penulisan laporan penelitian kualitatif merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan penelitian
kualitatif. Karena penelitian kualitatif dimaksudkan untuk
mengungkapkan gejala atau fenomena secara menyeluruh
dan kontekstual, maka laporan penelitian kualitatif haruslah
mampu memberikan gambaran yang utuh dan konstektual
tentang topik yang diteliti.
Laporan penelitian kualitatif terdiri atas tiga bagian
utama, yakni bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian awal berisi abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel/bagan, dan daftar lampiran. Bagian inti laporan berisi
paparan tentang keseluruhan aktivitas penelitian

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 39


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

yangdilakukan, dan bagian akhir berisi daftar rujukan serta


lampiran-lampiran.
Ada 3 model format yang dapat digunakan dalam
menulis laporan penelitian kualitatif, yaitu format tetap 1,
format tetap 2, dan format bebas.
Alternatif 1 (Format Tetap 1)
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kerangka/Landasan Teori
E. Kegunaan Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Penelitian
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Temuan
H. Tahap-tahap penelitian

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 40


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN


BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP

Alternatif 2 (Format Tetap 2)


BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakng
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN
PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
Alternatif 3 (Format Bebas)
BAB I PENDAHUKUAN
A. Konteks Penelitian atau latar Belakang
B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Landasan Teori

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 41


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II
(Bab ini dan bab-bab selanjutnya memuat hasil-hasil
penelitian yang diperolehnya. Judul dan isi masing-masing
bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitiannnya,
termasuk pembahasannya).
Bagian inti laporan penelitian kualitatif diakhiri dengan bab
penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Secara garis besar, penulisan penelitian kualitatif
dilakukan melalui dua tahap: tahap perencanaan
(prapenulisan) dan tahap penulisan. Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam tahap penulisan.
(1) Menyusun atau menata data ke dalam susunan yang
"baik" yang dapat memudahkan penyusunan laporan
sewaktu memerlkannya. Penataan data dapat dilakukan
sewaktu pemrosesan data berlangsung. Penataan dapat
dilakukan dengan model klafikasi atau dalam bentuk
indeks.
(2) Membuat kerangka laporan. Pembuatan kerangka
laporan perlu dilakukan sedini mungkin. Laporan yang
dirancang dengan menggunakan format tetap
memerlukan penataan data yang tidak sama dengan
laporan yang disusun dengan menggunakan format
bebas.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 42


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(3) Melakukan uji silang (check) antara indeks data


dengan kerangka laporan yang disusun. Dalam uji
silang ini ada kemungkinan kerangka laporan yang
disusun akan mengalami perubahan-perubahan.
Kegiatan uji silang akan sangat membantu kelancaran
penulisan laporan.
Untuk dapat menghasilkan laporan penelitian yang
baik perlu diperhatikan hal-hal berikut.
(1) Penulisan laporan penelitian kualitatif hendaknya
berpegang pada prinsip emik, yakni lebih
mengutamakan sudut pandang subjek dalam memahami
realita.
(2) Penulisan hendaknya tidak bersifat penafsiran atau
evaluatif, kecuali pada bagian yang mempersoalkan hal
tersebut. Penulisan laporan harus dapat secara tepat
membedakan bagian mana yang merupakan penyajian
data dan bagian mana yang merupakan penafsiran
peneliti terhadap data.
(3) Jangan terlalu banyak menyajikan data. Pada tahap awal
penulisan biasanya data penelitian yang yang
dimasukkan sangat banyak, sehingga laporan penelitian
menjadi sangat tebal. Pada tahap-tahap selanjutnya,
penulis laporan akan mengeluarkan data yang tidak

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 43


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

penting, sehingga akhirnya hanya data yang


diperlukan saja yang dimasukkan dalam laporan
penelitian.
(4) Penulisan laporan hendaknya menyusun jadwal
penyusunan laporan penelitian secara rinci dan
melaksanakan jadwal yang telah disusun secara ketat.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 44


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III
FORMAT LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI
KHUSUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Penelitian tin dakan kelas (PTK) pada saat ini


menjadi salah satu cara dalam meningkatkan mutu hasil
belajar siswa di kelas. Oleh sebab itu PTK menjadi strategi
inovatif dalam kelas yang dilaksanakan oleh seorang guru.
Bagaimana membuat laporan PTK yang memenuhi prinsip-
prinsip ilmiah pada bagian ini akan diuraikan secara lebih
rinci, khususnya tentang format dan sistimatikan
penulisannya. Isi dan sistematikan skripsi/laporan penelitian
PTK adalah sebagai berikut:
Bagian Awal:
Halaman Sampul
Lembar Logo Unlam
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
1. Persetujuan Pembimbing
2. Persetujuan Penguji
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 45


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya (kalau ada)

Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah (dan Rencana
Pemecahan)
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kerangka Teori
B. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Setting/lokasi Penelitian
C. Faktor-faktor yang Diteliti
D. Skenario Tindakan
E. Data dan Cara Pengambilan data
F. Indikator Keberhasilan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 46


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN


PENELITIAN (ATAU DAPAT
JUGA DITULIS HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN)
A. Deskripsi Setting Penelitian
B. Persiapan penelitian
C. Hasil Penelitian
1. Siklus I
2. Siklus II
3. Siklus III
4. Dst

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran

Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Pernyataan Peneliti
Riwayat Hidup Peneliti

PENJELASAN FORMAT

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 47


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Bagian-bagian dari out line tersebut di atas harus diisi


dengan uraian-uraian yang relevan. Sebagai bahan acuan
masing-masing pokok tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan, yang berisi latar belakng masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian
telah diuraikan pada bagian awal panduan ini. Oleh sebab
itu tidak akan diuraikan lebih lanjut, silahkan anda
mempelajarinya pada Bab I panduan ini.
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penyusunan latar belakang paling tidak ada
beberapa komponen yang harus ada dan diuraikan
secara tegas oleh peneliti yaitu:
1. Gagasan akademik (ideal), berisi tentang apa
yang seharusnya terjadi (what sould be) yang
terkait dengan permasalahan.
2. Kondisi emperik, yang berisi tentang data
emperik pada setting penelitian dengan
menyebutkan sumbernya secara tegas.
3. Dampak/akibat problem tersebut di atas apabila
tidak diatas dengan tindakan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 48


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Bagaimana contoh penulisan dan pembuatan serta


sistimatika penyusunan latar belakang masalah
tersebut dapat dilihat pada Bab I panduan ini.
B. Rumusan masalah dan Rencana Pemecahan
1. Rumusan Masalah
Bagian ini berisi tentang rumusan masalah yang
menjadi perhatian dalam penelitian ini. Rumusan
masalah menggunakan kalimat Tanya, seperti
apakah, bagaimana dan seterusnya. Tetapi yang
harus dipikirkan adalah bahwa penggunaan kata
Tanya tersebut harus dipertimbangkan secara
matang karena akan berdampak pada laporan yang
disajikan pada Bab IV. Kata Tanya seperti
“Apakah”, Bagaimana”, dan sejauhmana”
mempunyai implikasi yang berbeda terdahap data
yang digali dan disajikan pada Bab IV. Kata apakah
berimplikasi pada jawaban yang berisi pembuktian
apakah sesuatu terjadi seperti yang diduga
sebelumnya, baik pada rumusan masalah, kajian
teori atau hipoetsis yang telah dirumuskan.
Sedangkan kata Bagaimanakah berimplikasi pada
jawaban tentang prosedur kerja, langkah-langkah
kerja/ teknik atau metode. Apabila kita

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 49


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

menggunakan kata “sejauhmana” implikasinya


adalah pengukuran terhadap tingkat signifikansi
(dalam statistic). Tingkat kualitas dn lain-lain.
2. Rencana Pemecahan Masalah
Bagian ini berisi uraian tentang tindakan apa
yang akan dilakukan/diambil dalam proses
belajar mengajar untuk mengatasi masalah
beserta penyebabnya seperti yang telah
diuraikan dalam latar belakang dan dirumuskan
dalam perumusan masalah. Rencana tindakan
yang dipilih harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang matang
tentang:
a. Kebermaknaan tindakan tersebut untuk
digunakan di masa datang.
b. Ketapatan tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi akar permasalahan yang menjadi
kendala dalam pembelajaran di kelas,
sehingga mengganggu pencapaian hasil
belajar yang optimal.
c. Dukungan teoritik yang kuat, bahwa masalah
yang akan dipecahkan lebih cocok/tepat di
atasi dengan tindakan yang akan diambil

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 50


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

d. Kemampuan peneliti dan observer untuk


melakukan prosedur tindakan yang dipilih
secara baik.
Misalnya peneliti menyatakan bahwa siswa tidak
mampu menguasai konsep peta buta, sehingga
nilai siswa untuk bagian ini hanya mampu
maksimal mencapai nilai 4,5 (di bawah standar
minimal ketuntasan belajar). Untuk mengatasi
masalah ini misalnya peneliti memilih tindakan
dengan penggunaan pendekatan Koperatif tipe
jigsaw. Untuk itu harus dijelaskan mengapa tipe
jigsaw yang dipilih, kenapa bukan tipe STAD,
Tipe Inquire dan tipe lainnya. Alasan tersebut
harus jelas dan kuat diuraikan oleh peneliti pada
bagian ini.
Di samping itu peneliti juga harus menguraikan
langkah-langkah secara umum (garis besar)
bagaimana langkah-langkah tindakan itu
dilakukan. Langkah-langkah tindakan tidak
perlu rinci, karena yang rinci itu diuraikan pada
scenario tindakan.
C. Tujuan Penelitian

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 51


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tujuan penelitian pada dasarnya adalah sasaran hasil


yang ingin dicapai dalam penelitian ini dan sangat
terkait dengan rumusan masalah. Artinya tujuan
penelitian harus konsisten dengan rumusan masalah
yang disajikan pada bagian terdahulu. Yang berbeda
hanya kalau rumusan masalah dalam bentuk kalimat
tanya (question statement), maka tujuan penelitian
dalam bentuk pernyataan.
D. Manfaat/Kegunaan Penelitian
Kegunaan/manfaat penelitian yang dikemukakan
disini adalah menfaat langsung hasil penelitian yang
diperoleh bagi sekolah, bagi guru, bagi siswa
bahkan kegunaan bagi pengawas dan Dinas
Pendidikan dalam rangka kebijakan pembinaan.

Bab II. Kajian Pustaka.


A. Kerangka Teori
Pada bagian ini yang perlu dikaji secara mendalam
oleh seorang peneliti adalah variable-variabel
penelitian seperti yang tercantum dalam Judul
Penelitian dan Atau perumusan masalah penelitian.
Bagian ini harus mendapat sorotan utama dan
prosentasinya besar dalam kajian teori.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 52


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kajian pustaka jangan membahas hal-hal yang tidak


ada kaitannya dengan permasalahan penelitian.
Referensi yang digunakan hendaknya tahun-tahun
terakhir (diupayakan referensi yang terbit minimal
4/5 tahun terakhir), akah lebih baik lagi apabila
dilengkapi dengan hasil-hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh peneliti lain, tetapi memiliki
kemiripan dengan permasalahan yang sedang dikaji.
Di samping kemutakhiran referensi, juga dituntut
keaslian referensi, artinya upayakan mencari bahan
kajian dari sumber utama (sering ditemukan
penelitian mahasiswa menggunakan kutipan dalam
kutipan, seperti contoh berikut: Yin dalam Sumardi,
1999:25). Cara seperti ini menunjukkan mahasiswa
tersebut menggunakan kajian dari sumber kedua atau
mungkin sumber ketiga dan seterusnya.
Contoh: Penelitian tentang: ” Peningkatan prestasi
Belajar Siswa Kelas VI SDN XX tentang Konsep
Bilangan Pecahan melalui Pendekatan Inquiri”.
Apabila judul ini dijadikan topic penelitian maka
kajian teori yang harus ada minimal memuat tentang:
apa itu inquire, apa hakekat inquire, bagaimana
peran guru dalam pembelajaran inquiri, bagaimana

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 53


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

peran siswa dalam pembelajaran, bagaimana


implementasi inquire untuk anak usia SD, indikator
kelas yang menggunakan inquire di sekolah dasar.
Sedangkan materi pembelajaran konsep bilangan
tidak perlu masuk dalam kajian teoiri, tetapi
merupakan bagian dalam lampiran penelitian saja.

B. Kerangka Berpikir
Perumusan kerangka berpikir semestinya harus
didasarkan pada penelaahan hasil kajian pustaka dan
hasil penelitian yang telah diuraikan pada kerangka
teori, jangan membuat kerangka berpikir hanya
berdasarkan asumsi peneliti tanpa bisa diperkuat
oleh kajian teori atau hasil penelitian. Kerangka
berpikir sangat penting kaitannya dengan kegiatan
penelitian yang dilakukan.
C. Hipotesis (pembahasan tentang apa dan bagaimana
merumuskan hipotesis sudah diuraikan secara rinci
pada bagian terdahulu).

Bab III. Metodologi Penelitian


A. Pendekatan dan jenis penelitian

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 54


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pendekatan penelitian yang digunakan harus disebutkan


secara tegas, misalnya : penelitian ini menggunakan
pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Tetapi yang
harus dipertegas oleh peneliti adalah mengapa
pendekatan tersebut yang digunakan serta bagaimana
pendekatan itu diimplementasikan dalam penelitian di
lapangan nanti. Untuk itu diperlukan uraian yang
lengkap.
B. Setting Penelitian/Lokasi Penelitian
Setting atau lokasi penelitian adalah dimana tempat
penelitian tindakan kelas tersebut dilaksanakan. Uraian
yang harus ada dalam bagian ini adalah di sekolah apa,
di kelas berapa, bagaimana secara umum kondisi kelas
tersebut. Di samping itu berikan alasan kenapa
sekolah dan kelas tersebut dijadikan tempat penelitian
tindakan kelas. Misalnya penelitian tindakan tentang
penguasaan kemampuan berbicara bahasa Indonesia di
Kelas II SD. Mengapa kelas II, bukan kelas III, apa
pentingnya kemampuan berbicara bagi kelas II SD.
Apabila rasional yang kita kembangkan tidak kuat, lebih
baik kelas tersebut kita ganti dengan kelas lain yang
lebih tinggi.
C. Faktor yang Diteliti

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 55


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Faktor yang diteliti menggambarkan apa saja yang


menjadi konsentarsi peneliti untuk diteliti. Faktor-faktor
ini dapat beragam seperti : faktor siswa, faktor guru,
faktor hasil belajar, faktor lingkungan, dan faktor-faktor
lainnya. Setiap faktor yang diteliti harus dijelaskan apa
saja yang akan digali/diobservasi dan bagaimana
mengukurnya, apakah diukur secara kualitatif atau
diukur dengan cara kuantitatif.
Contoh: peneliti PTK mengungkapkan faktor yang
diteliti adalah keaktivan siswa dalam belajar. Apakah
keaktivan ini diukur kualitas keaktivan atau kuantitas
keaktivannya. Kalau kualitas keaktivan yang diukur
berarti ada kriteria SANGAT BAIK, BAIK, CUKUP,
KURANG DAN TIDAK BAIK. Untuk itu harus
dijelaskan apa ukuran sangat baik dan seterusnya
tersebut, dan bagaimana mengukurnya. Misalnya sangat
baik diberi nilai 90-100, perlu dijelaskan dari mana
dapat nilai 90 tersebut. Demikian pula halnya kelau
kuantitas yang diukur tentang keaktivan tersebut
(SANGAT AKTIF, AKTIF, CUKUP AKTIF,
KURANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF).
Setiap faktor tersebut harus diuraikan secara jelas dan
tegas, apa saja yang akan diteliti untuk setiap faktor. Hal

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 56


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ini sangat penting karena akan terkait dengan sajian data


pada Bab IV. Misalnya faktor siswa: apa saja yang akan
digali/diobservasi, tentukan secara tegas. Contoh untuk
Faktor siswa: keaktivan belajar, motivasi belajar,
perhatian, kreativitas, kedisiplinan, kegairahan belajar
dan sebagainya. Demikian juga untuk faktor-faktor
lainnya.
Berapa jumlah faktor yang akan diteliti, tidak ada
ketentuan khusus, tetapi semakin lengkap faktor yang
diteliti semakin baik dan sempurna suatu penelitian
tindakan kelas yang dilakukan.
D. Skenario Tindakan.
Pada bagian ini peneliti harus menguraikan skenario
tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
permasalah yang telah diungkapkan. Skenario tindakan
harus didasarkan pada pengembangan teori yang telah
dibahas pada Bab II. Khususnya pada pengembangan
teori yang berkaitan dengan pendekatan pembelajar
yang akan diterapkan pada tindakan kelas tersebut (lihat
kembali uraian tentang bab II). Seknario setiap
pertemuan tidak harus selalu sama, karena setiap
pertemuan harus dilakukan refleksi, hasil refleksi ini
menentukan apakah perlu dilakukan perbaikan atau

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 57


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

tidak. Logikanya apabila dalam suatu pertemuan


pembelajaran (misalnya pertemuan 1) belum mencapai
hasil yang optimal sesuai dengan standar keberhasilan,
maka diperlukan perbaikan langkah pembelajaran
dengan menambah kegiatan atau memperbaiki metode
kegiatan yang dilakukan. Ini berarti setiap pertemuan
dalam PTK tidak mungkin scenario akan selalu sama
setiap pertemuan.
E. Data dan Cara Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan secara lengkap tentang data
apa yang akan dikumpulkan, jenis datanya apa
(kuantitatif atau kualitatif). Kedua jenis data tersebut
harus diuraikan dengan jelas, misalnya jenis data
kuantitatif apa saja data yang akan dikumpulkan untuk
jenis data ini, demikian pula halnya dengan jenis data
kualitatif.
Di samping itu pada bagian ini diuraikan pula
tentang cara pengumpulan data yang akan digunakan,
apakah menggunakan angket, wawancara, observasi
atau cara lainnya. Masing-masing cara yang digunakan
harus dijelaskan secara rinsi apa, mengapa dan
bagaimana cara tersebut digunakan pada saat penelitian
tindakan kelas dilakukan. Misalnya peneliti

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 58


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

menggunakan cara pengumpulan data dengan


observasi: harus dijelaskan apa alat observasi yang
digunakan, kapan observasi dilakukan, oleh siapa
observasi dilakukan, mengapa orang tersebut ditunjuk
sebagai observer dan aspek apa yang diobservasi.
Penjelasan rinci ini sangat penting untuk meyakinkan
pembaca tentang ketelitian dan kecukupan
(konprehensif) data yang akan digali.
Demikian pula halnya kalau peneliti mengumpulkan
data kuantitatif, misalnya tentang hasil belajar, harus
diuraikan bagaimana cara mengukur/mengambi data
hasil belajar tersebut, apakah melalui dokumentasi di
sekolah atau melalui tes hasil belajar. Kalau melalui tes
hasil belajar jelaskan siapa yang mengembangkan
materi tes dan bagaimana menjamin validitas,
reliabilitas, level of defficulties tes dan sebagainya.

F. Indikator Keberhasilan
Uraian tentang indikator keberhasilan harus
ditetapkan secara tegas. Kalau indikator yang ditetapkan
dalam bentuk kuantitatif berapa indikator keberhasilan
tersebut, baik secara individual maupun indikator
klasikal (misalnya keberhasilan individual apabila siswa

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 59


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

mencapai nilai 80, sedangkan secara klasikal apabila


jumlah siswa yang mendapat nilai 80 mencapai 85%
dari seluruh siswa).
Indikator keberhasilan mestinya tidak hanya sekedar
keberhasilan dalam pencapaian nilai hasil belajar, tetapi
akan lebih sempurna dan yang lebih utama adalah
indikator keberhasilan dalam peningkatan aktivitas
siswa dalam belajar, aktivitas guru, dan sebagaimnya.
Yang harus diingat bahwa penetapan indikator
keberhasilan harus mengacu pada standar minimal
pencapaian yang ditetapkan oleh kurikulum yang
berlaku (KTSP atau KBK atau kurikulum 2013 atau
yang lainnya). Tetapi harus diingat jangan menetapkan
standar keberhasilan di bawah standar yang ditetapkan
oleh sekolah, apapun alasannya, karena penelitian
tindakan kelas pada dasarnya adalah untuk upaya
memperbaiki kualitas proses pembelajaran yang
ujungnya atau dampaknya mencapai hasil yang optimal
karena PTK dilakukan secara menggunakan pendekatan
dan strategi yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN


TEMUAN

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 60


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

A. Deskripsi Setting/Lokasi Penelitian


Bagian ini berisi uraian lengkap tentang keadaan
tempat/lokasi dilaksanakannya penelitian tindakan
kelas. Uraian tersebut mencakup aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Gambaran umum tentang kelas (jumlah siswa,
keadaan kelas, kebiasaan siswa di kelas dalam
belajar dan hal-hal lain yang dianggap relevan
dengan keadaan kelas tersebut seperti: penerangan,
meja kursi dan seterusnya).
2. Gambaran prestasi belajar (nilai rata-rata hasil
belajar kelas ini dalam beberapa tahun terakhir,
minimal 3 tahun terakhir), sehingga dapat
mendukung pentingnya penelitian ini dengan
tindakan pembelajaran yang akan dilakukan.
3. Masalah-masalah yang selama ini menjadi kendala
dalam pembelajaran di kelas, baik dilihat dari siswa,
guru, fasilitas dan sebagainya.
B. Persiapan Penelitian
Komponen ini berisi uraian tentang persiapan-persiapan
yang dilaksanakan oleh peneliti sebelum melaksanakan
tindakan kelas. Persiapan-persiapan tersebut mencakup
aspek-aspek seperti:

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 61


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

1. Ijin penelitian dari Fakultas/Program dan Dinas


Pendidikan/Pemda setempat serta sekolah dimana
tempat penelitian tersebut dilakukan (harus jelas
tanggal dan nomor surat ijin tersebut)
2. Penunjukan observer, guru pelaksana PBM dalam
tindakan kelas tersebut (kalau peneliti bukan
melaksanakan sendiri penelitian tindakan kelas),
bagaimana penyamaan persepsi dilakukan antara
guru dengan observer, apa saja yang diobservasi
dilihat dari sisi guru dan siswa dan sebagainya.
Harus diyakini bahwa guru yang melaksanakan
PBM dalam PTK dan orang yang ditugaskan
sebagai observer benar-benar ,emghayati dan
memahami serta mampu menggunakan lembar
observasi pendekatan pembelajaran yang sedang
dilakukan di kelas. Hal tersebut harus diuraikan
secara jelas dan tegas oleh peneliti pada bagian ini
C. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Bagian ini harus menguraikan secara lengkap segala
aktivitas yang dilakukan peneliti selama melaksanakan
tindakan kelas, karena PTK dilakukan berdasarkan
siklus maka uraian lengkap dengan bagian-bagiannya
dilakukan menurut siklus.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 62


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Untuk dipahami bahwa pelaksanaan tindakan kelas


berarti kita melaksanakan siklus tindkan kelas yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Oleh
sebab itu setiap pertemuan pembelajaran yang kita
lakukan harus mencakup 4 (empat) langkah kegiatan
tindakan kelas tersebut, tidak boleh satu langkah dari
langkah tersebut terabaikan. Ini di sebut juga sebagai
kegiatan siklus pembelajaran.
Untuk lebih memudahkan kita dalam penelitian
tindakan kelas khusus skripsi ini maka kita membagi
siklus besar menjadi siklus kecil, yaitu siklus I yang
dapat terdiri dari beberapa pertemuan (bias 2 atau 3 atau
lebih pertemuan). jelasnya bagaimana mengisi uraian
pada bagian ini adalah sebagai berikut:
Pertemuan
Mengingat setiap siklus terdiri dari beberapa pertemuan,
maka uraian kegiatan dilakukan untuk setiap pertemuan
sebagai berikut:
a. Pertemuan 1
Pada bagian ini diuraikan secara lengkap tentang
kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Skenario kegiatan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 63


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Uraian yang harus ditampilkan adalah


bagaimana skenario kegiatan yang akan
dilakukan guru pada saat pembelajaran pada
pertemuan pertama ini. Skenario kegiatan ini
harus relevan dengan apa yang ditampilkan
pada Rencana Program Pembelajaran (RPP)
yang telah disusun. Oleh sebab itu hubungan
antara skenario, dengan RPP dan lembar
observasi serta rubrik penilaian sangat erat
dan masing-masing harus konsisten satu
dengan yang lainnya. Apabila ketiga hal ini
tidak konsisten berarti pelaksanaan tindaka
ini tidak benar dan alat observasi tidak tepat
untuk mengobservasi apa yang seharusnya
diobservasi. Hasil dari alat observasi yang
salah menyebabkan data yang dihasilkan
salah. Kesalahan data berarti peneliti harus
mengulang kembali dari awal.
2) Pelaksanaan Tindakan
Berebapa hal pokok yang harus diuraikan
dalam bagian ini adalah segala kegiatan yang
dilakukan guru dalam melaksanakan
skenario kegiatan pembelajaran sesuai

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 64


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

dengan RPP yang telah ditentukan. Kegiatan


guru yang harus diuraikan tersebut adalah:
a. Kegiatan awal (apa saja yang dilakukan
guru dalam tahap ini sesuai dengan
pendekatan pembelajaran yang dijadikan
alternative pemecahan masalah).
b. Kegiatan inti awal (apa saja yang
dilakukan guru dalam tahap ini sesuai
dengan pendekatan pembelajaran yang
dijadikan alternative pemecahan
masalah). Kegiatan inti inilah sebenarnya
yang sangat penting untuk diuraikan
secara jelas, sebab kegiatan inilah yang
menjadi penilaian apakah langkah-
langkah inti dari suatu mode atau strategi
pembelajaran yang dilakukan sudah
sesuai skenario atau mencapai indicator
keberhasilan yang ditetapkan.
Selayaknya dalam PTK kegiatan inti ini
harus sejak awal perilaku guru dalam
menjalankannskenario strategi
pembelajaran sudah mencapai hasil
yang optimal karena PTK sudah

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 65


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

direncanakan sejak awal sebelum


dilaksanakan termasuk rencana
pelaksanaan model dan strategi yang
akan digunakan. Agak aneh kalua PTK
dilakukan tetapi kemampuan guru
melaksanakan model dan strategi yang
digunakan masih di bawah standar
keberhasilan.
c. Kegiatan akhir (apa saja yang dilakukan
guru dalam tahap ini sesuai dengan
pendekatan pembelajaran yang dijadikan
alternative pemecahan masalah).
Semua kegiatan yang diuraikan tersebut
harus sejalan dengan skenario dan RPP. Oleh
sebab itu alat observasi harus sesuai dengan
apa yang dicantumkan dalam RPP.
Pada bagian ini paling banyak terjadi
kesalahan mahasiswa dalam melaksanakan
tindakan kelas yaitu: kegiatan yang
dilakukan guru pada saat mengajar tidak
sesuai dengan skenario dan RPP. Di samping
itu kesalahan vatal lainnya adalah alat
observasi guru dan siswa yang digunakan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 66


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

adalah alat observasi guru yang umum,


bukan alat observasi khusus yang
dikembangkan sesuai dengan RPP dan
skenario pembelajaran, akibatnya apa yang
diobservasi tidak ada kaitannya sama sekali
dengan skenario tindakan yang direncanakan
untuk mengatsi masalah. Apabila hal ini
terjadi berarti data yang diambil tidak benar,
kalau data tidak benar berarti PTK yang
dilakukan dapat dikatakan gagal. Ini berarti
peneliti harus kembali mengulang penelitian
mulai dari rancangan alat observasi, alat tes,
tidakan dan seterusnya.
3) Hasil observasi
Pada bagian ini diuraikan temuan-temuan
yang didapatkan setalah pembelajaran
dilakukan. Untuk itu diuraikan hal-hal yang
berkaitan dengan faktor-faktor yang diteliti
(ingat peneliti telah menetapkan faktor-
faktor yang diteliti pada Bab III. Jadi uraian
pada bagian ini harus konsisten seperti yang
dinyatakan pada Bab III tersebut.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 67


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pada bagia ini peneliti harus menyajikan data


secara lengkap, sehingga memberikan
gambaran yang jelas tentang
perubahan/perbaikan yang diperoleh dari
hasil kegiatan observasi terhadap berbagai
aspek yang diteliti seperti diuraikan tersebut
di atas. Sajian data ini dilengkapi dengan
sajian dalam bentuk tabel dan grafik
dengan tambahan penjelasan pemaknaan
data, ingat pemaknaan data bukan
mengulang angka-angka penyajian data
yang sudah tertera pada tabel. Kesalahan
yang umum terjadi pada laporan PTK oleh
mahasiswa selama ini adalah interpretasi
data (pemaknaan) hanya mengulang kembali
angka-angkat yang tertera dalam tabel
dengan sekedar menambahkan kata
SEBAGIAN BESAR, SEBAGIAN KECIL
DAN SETERUSNYA. Yang dimaksudkan
dengan pemaknaan data adalah apa dan
mengapa data tersebut, misalnya data
ditemukan aktivitas siswa dalam
memberikan pendapat saat diskusi hanya

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 68


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

60% yang tergolong aktif, hal ini perlu


dimaknai dengan pertanyatan lebih lanjut
mengapa demikian bisa terjadi dan
hubungkan dengan kualitas pembelajaran
yang dilakukan guru serta kaitkan dengan
hasil belajar siswa pada pertemuan tersebut.
Hal tersebut bisa bermakna siswa tidak aktif
dalam mengemukakan pendapat saat diskusi
karena mereka belum memiliki keberanian
dalam bicara, hal ini terkait dengan tabel xxx
yaitu pada saat guru melakukan bimbingan
kelompok ada kecenderunga meng interupsi
siswa bicara dan memvonis dengan kata-kata
yang agak keras seperti kamu salah atau
itu tidak benar dan sebaginya.
Di samping ditampilkan grafik
tentang hasil observasi tersebut (misalnya
grafik keaktivan siswa, grafik hasil belajar)
juga harus ditampilkan grafik ketuntasan
pada siklus ini.

4) Refleksi

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 69


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pada bagian ini menguraikan berbagai hal


yang masih belum optimal dilakukan atau
belum dicapai seperti yang diinginkan
peneliti serta faktor-faktor yang
menyebabkannya. Dari faktor penyebab
tersebutlah peneliti merencanakan perbaikan
tindakan pada pelaksanaan pertemuan/siklus
selanjutnya.
Kesalahan yang sering terjadi dalam uraian
bagian ini adalah peneliti hanya sekedar
menguaraikan kembali semua langkah
kegiatan pelaksanaan model pembelajaran
oleh guru, padahal yang terpenting adalah
menguraikan apa yang sudah baik (mencapai
indicator yang diinginkan) dan menguraikan
apa yang belum mencapai indicator yang
diingin. Di samping itu harus diuraikan pula
kenapa suatu kegiatan belum mmencapai
indicator yang diinginkan dan bagaimana
memperbaiki kegiatan tersebut agar dapat
mencapai indicator yanbg diinginkan.
Misalnya: hasil belajar siswa yang
diinginkan adalah 7, tetapi dalam

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 70


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

kenyataannya berdasarkan data siswa


sebagian besar hanya mencapai skor 6.
Harus dapat dijelaskan kenapa mereka tidak
dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Penjelasan ini harus komprehensif sehingga
perlu dianalisis mulai dari jenis soal,
pencapaian hasil belajar (kemampuan
menjawab soal) sesuai dengan hirarkhi hasil
belajar (kognitif misalnya: pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sitesis dan
evaluasi bahkan kalua perlu di
tambahkan dengan mencipta) hal inilah
yang sangat sering terabaikan oleh para
peneliti khususnya dalam tindakan kelas.
b. Pertemuan 2 (diuraikan sama dengan uraian di
atas).
c. Pertemuan 3 (diuraikan sama dengan uraian di
atas).
Di akhir uraian kegiatan pembelajaran siklus I
dilakukan pembahasan yang menyangkut refleksi
semua pertemuan yang telah dilaksanakan (misalnya
pertemuan 1 sampai dengan pertemuan III), untuk
lebih jelas maka buat grafik kecenderungan (trend

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 71


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

graphic) hasil pertemuan untuk semua aspek yang


diteliti. Contoh grafik sebagai berikut:

100
90
80
60
40 45.9 46.9 45
38.6 34.6
30.6 27.4
20 20.4
0
pertm 1 pertm 2 pertm 3

pertm 1 Pertm 2
pertm 3

Gambar….., Perbandingan hasil belajar siklus I


Selanjutnya dapat diteruskan dengan membuat
grafik perbandingan aktivitas siswa dalam
pembelajaran, contoh grafik perbandingan
peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran
pada siklus I adalah sebagai berikut.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 72


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

80 80

60 60
45.9 46.9
40 38.6
30.6 27.4 30
20.4
20

0
pertm 1 pertm 2 pertm 3

Sngt Aktif Aktif cukup Tdk Aktif

Gambar………...Perbandingan Aktivitas Siswa


Siklus I
Selanjutnya ganbarkan grafik ketuntasan, sehingga
dapat dilihat sampai dimana penelitian tindakan
yang dilakukan mencapai indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sebagai contoh
di bawah ini disajikan grafik ketuntasan selama
pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I,
sebagai berikut:

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 73


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

30%

70%

Tuntas tidak

Gambar …….. Ketuntatasan Pencapaian Hasil


Belajar
Selanjutnya untuk pertemuan pertama sampai akhir,
uraian untuk maisng-masing kegiatan sama dengan
uraian tersebut di atas. Peneliti harus melakukan
kegiatan, penyajian data dan refleksi serta
pembahasan seperti yang telah diuraikan.

D. Pembahasan.
Pada bagian ini dilakukan pembahasan yaitu
merangkum hasil penelitian dari seluruh siklus dan
semua aspek yang diteliti dengan diformulasikan ke
dalam bentuk tabel dan grafik serta dibahas tiap aspek
yang diketahui terjadi peningkatan, atau tidak adanya
perubahan dengan berbagai alasan yang rasional dan
logis. Jika dapat dikuatkan dengan teori yang relevan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 74


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

maka dapat meningkatkan kualitas hasil pembahasan.


Jadi sebelum pembahasan dengan
mengkonfirmasikannya dengan teori maka gambaran
trend peningkatan untuk aspek yang diteliti harus dibuat
temua ringkas (cukup satu kalimat) jangan menguraikan
kembali semua ceritera seperti pada deskripsi setiap
aspek. Apabial diperlukan dapat dilengkapi dengan
tabel dan grafik kecenderungan antar siklus tersebut.
Cara menyajikan grafik dapat dilihat pada uraian seperti
tersebut di atas.
Contoh pembahasan:
Faktor yang diteliti adalah Faktor Siswa
Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana yang
disajikan pada bagian terdahulu di BAB IV
penelitian ini menemukan bahwa aktivitas siswa
mengami kecenderunag meningkat pada
pembelajaran yang menggunakan model
problembase learning yang dikombinasi dengan
STAD dan TGT. Hal tersebut dapat dilihat dari
gambaran sebagai berikut:

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 75


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

80 80

60 60
45.9 46.9
40 38.6
30.6 27.4 30
20.4
20

0
pertm 1 pertm 2 pertm 3

Sngt Aktif Aktif cukup Tdk Aktif

Setelah disajikan hasil analisis data penelitian


sebagaimana digambarkan tersebut di atas peneliti
harus membahas mengapa hasil tersebut seperti itu.
Ini berarti peneliti harus membangun argumentasi
secara ilmiah/akademik mengapa hasil penelitian
menunjukan kecenderungan naik setiap
pertemuannya. Pembahasan tersebut harus secara
teoritik sebagaimana yang dikembangkan pada bab
2. Selanjutnya peneliti membandingkan dengan
penelitian orang lain apakah juga ada yang meneliti
nmirip atau mungkin sama dengan penelitian
tersebut tetapi dalam konteks dan setting penelitian
yang berbeda.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 76


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dalam pembahasan ini (untuk skripsi) dituntut


minimal dibahas dengan 7 (tujuh) teori atau
pendapat ahli dan minimal 5(lima) merujuk hasil
penelitian orang lain yang relevan untuk dikutip
sebagai bahan pembahasan untuk aspek yang
diteliti.
Misalnya (hasil penelitian seperti digambarkan di
atas) pembahasannya sebagai berikut
Berdasarkan hasil tersebut di atas, ternayata
penelitian ini memperkuat pendapat XXXX
(2016;78) yang menyatakan
bahwa……………………………………………
hasil penelitian ini juga sejalan dengan apa yang
dinyatakan oleh XXXXX (2015:98) yang
menyatakan bahwa………..
Apabila dibandingkan dengan penelitian yang
pernah dilakukan, penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh XXXX (2014) yang
menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
masalah yang dikombinasikan dengan pembelajaran
TGT mampu meningkatkan aktivoitas siswa secara
signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh xxxx
(2015) yang menyimpulkan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 77


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

bahwa…………………………………………. Dan
seterusnya sampai memenuhi kriteri 7 pendapat ahli
dan 5 hasil penelitian orang lain yang relevan.
Demikian juga untik pembahasan aspek guru dan
hasil belajar.

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil
analisis pada bab-bab sebelumnya, dengan
memperhatikan perumusan masalah yang
dikemukakan dan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan tersebut di atas. Yang harus diingat adalah
bahwa jangan sekali-kali menyimpulkan apa yang
tidak ditemukan dalam penelitian atau menyimpulkan
sesuatu yang tidak sesuai dengan masalah dan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan.
Kesimpulan yang dibuat selain merupakan
jawaban terhadap pertanyaan penelitian (rumusan
masalah) dan tujuan penelitian, juga merupakan
jawaban terhadap hipotesis yang diajukan pada Bab
II atau Bab III (bagi yang menggunakan hipotesis),
apakah hipotesis diterima atau ditgolak.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 78


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

B. Saran-saran
Kemukakan saran-saran yang mestinya ditindak
lanjuti sebagai hasil penelitian yang ditemukan oleh
peneliti. Saran tersebut disampaikan kepada semua
orang atau lembaga yang berkepentingan dalam
peningkatan mutu sekolah sebagai tindak lanjut dari
hasil penelitian. Dalam hal ini saran dapat ditujukan
kepada Guru, Kepala Sekolah, Pengawas dan lain-
lain.
Saran hendaknya realistis dan aplikabel, sehingga
dapat diimplementasikan oleh orang/lembaga yang
menerima saran, serta jangan menyarankan sesuatu
yang imposible bagi orang atau lembaga yang dituju.
Satu hal yang sangat penting dijaga adalah,
jangan menyarankan sesuatu yang tidak ada
kaitannya dengan hasil penelitian.

Cara Penyajian Tabel dan Gambar

Penyajian Tabel, hanya untuk tabel yang singkat, untuk


tabel yang panjang tidak perlu ditampilkan di dalam

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 79


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

paparan data dan hasil penlitian tetapi di tempatkan di


lampiran. Contoh tabel:
Tabel 5. Kondisi Guru Mulai Dari TK Tahun 2005/2006

No Aktivitas Siswa SA AK CA TA
Mengobservasi
1 Tanaman berakar 70% 20% 5%
serabut
Berdiskusi kelompok 70% 20% 5%
2
Mempresentasikan
3 70% 20% 5%
hasil diskusi
4 Menjawab
70% 20% 5%
Pertanyaan teman
5 Memberikan
70% 20% 5%
gagasan/ saran
6 Dan lain-lain

Catatan:
SA = Sangat Aktif
AK = Akti
CA = Cukup Aktif
TA = Tidak Aktif

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 80


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh Penulisan Gambar/Grafik.

Usia Siswa Nol Kecil

2.3%
29.6%
3 < 4 th

4 < 5 th
68.1%
> 5 th

Grafik/gambar........... Tentang
.....................................

Penyajian Gambar/Grafik
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, skets,
diagram dan gambar lainnya. Untuk penulisan nama gambar
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, cara
penulisannya sama dengan penulisan judul tabel
2. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah
halaman harus ditempatkan pada halaman sendiri
(jangan sampai gambar atau tabel terpotong)
3. Penyebutan adanya gambar harus mendahului gambar

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 81


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

4. Gambar diacu dengan menggunakan angka (nomor


gambar) bukan kata di atas atau di bawah.
5. Gambar dinomori dengan angka Arab seperti
penomoran tabel di atas.

Pengetikan/Pencetakan dan Penjilidan.


Pengetikan/Pencetakan
Kertas yang digunakan adalah HVS putih dengan
ukuran kuarto (21 x 28) minimal 70 gram. Bidang
pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri ke atas, dan 3 cm
dari tepi atas, tepi kanan dan tepi bahaw kertas.
Karya ilmiah hendaknya diketik dengan komputer,
menggunakan huruf yang baku baik jenis maupun
ukurannya (huruf time new roman 12, atau arial 11).
Pengetikan tidak menggunakan cara rata kanan.

Teknik Penomoran.
Dalam penulisan laporan laporan penelitian seperti skripsi,
sering menimbulkan masalah bagi penulis, sehingga tidak
dapat menentukan bagian dari bab atau sub bab mana
pembahasan yang sedang dilaporkan, dan sering sangat
rancu. Dalam panduan ini untuk memudahkan pemahaman,
kita gunakan istilah peringkat. Yang dimaksudkan dengan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 82


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

peringkat dalam penomoran disini adalah peringkat 1,


peringkat 2, peringkat 3 dan seterusnya.
Peringkat 1
Yang dimaksudkan peringkat 1 (satu) dalam penulisan
skripsi disini adalah Bab seperti Bab I, bab II dan
seterusnya. Penulisan peringkat 1 ditulis dengan huruf besar
dan diletakkan pada posisi tengah margin halaman dan di
tik satu spasi. Contoh:

BAB I
PENDAHULUAN

Peringkat 2
Yang dimaksudkan dengan peringkat 2 (dua) dalam
pedoman ini adalah sub judul yang berada satu tingkat di
bawah judul. Diketik dengan huruf besar dan kecil dan
diletakkan ditepi sebelah kiri margin. Penomoran dimulai
dengan menggunakan hurup besar. Contoh peringkat 2.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Hakekat Pendekatan Koperatif
B. Langkah Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw
C. Pembentukan Kelompok dalam tipe Jigsaw
D. DST
Peringkat 3 dan Seterusnya

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 83


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Yang dimaksudkan dengan peringkat 3 dalam panduan ini


adalah sub bagian dari sub Bab. Peringkat 3 ini ditulis
dengan huruf besar dan kecil, diletakkan di tepi sebelah kiri.
Contoh penulisan sebagai berikut:

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain/Rancangan Penelitian
B. Setting Penelitian
C. Data, Jenis Data dan Cara Penggalian Data
1. Data, apabila dalam pokok ini masih terdapat sub-
sub lagi maka sub tersebut menjadi peringkat ke 4
(empat). Untuk peringkat ke empat penomoran
digunakan dengan menggunakan angka peringkat
yang bersangkutan ditambah dengan titik dan
seterusnya digunakan lagi angka 1, 2 dan
seterusnya. Contoh: 1.1 Sumber Data, 1.2
klasifikasi data dan seterusnya.
2. Jenis Data (eringkat 3). Untuk peringkat 4 (empat)
ditulis sebagai berikut:
2.1 Data Kualitatif
2.2 Data Kuantitatif
3. Dan seterusnya.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 84


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Apabila pada peringkat 4 tersebut masih terdapat


peringkat di bawahnya (peringkat 5), maka
penulisannya dilakukan sebagai berikut:
1.1 Data Kualitatif
a. Instrumen Penggalian Data
b. Alasan Pemanfaatan Instrumen
c. Isi Instrumen
d. dst
1.2 Data Kuantitatif
a. Dst
b. Dst
Apabila di bawah peringkat 4 (empat) masih terdapat
peringkat lagi di bawahnya maka ditulis sebagai
beriktu:
1.2 Data Kualitatif
a. Instrumen Penggalian Data
1) Pengembangan instrument
2) Kisi-kisi instrument
3) dst
b. Alasan Pemanfaatan Instrumen
1)
2)
3)

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 85


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

c. dst

Cara Penomoran Halaman


Ada beberapa bagian penomoran halaman
yang perlu dijelaskan pada bagian ini agar para
mahasiswa memahami dan dapat mengikuti sesuai
ketentuan.
1. Penomoran halaman pada bagian awal seperti
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar grafik/gambar, daftar lampiran dst, diberi
nomor halaman dengan menggunakan huruf
romawi kecil, seperti: i, ii, iii, iv, v, vi dan
seterusnya). Nomor halaman diletakkan di tengah-
tengah margin bagian bawah.
2. Penoromoran halaman untuk bagian batang tubuh
laporan (mulai dari Bab I sampai dengan daftar
pustaka sampai dengan lampiran, diberi penomoran
dengan menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10 dan seterusnya). Penomoran halaman
pada bagian ini diletakkan pada sisi kanan halaman
(margin) bagian bawah. Sedangkan halaman yang
mengandung judul BAB, halaman diletakkan pada
bagian tengah halaman.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 86


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Beberapa Persyaratan Mahasiswa Dalam Penulisan


Skripsi dan Ujian Skripsi.

Setiap mahasiswa PGSD yang sedang menulis skripsi dan


akan ujian skripsi, harus memenuhi beberapa persyaratan
sebagai berikut:
1. Harus memiliki dan mempelajari panduan penulisan
skripsi yang dikeluarkan oleh program PGSD (pelajari
panduan edisi terakhir, karena PGSD selalu melakukan
revisi dan penyempurnaan terhadap panduan yang
dikeluarkan, apabila terdapat perkembangan yang lebih
terbaru dalam penulisan karya ilmiah).
2. Selama penulisan skripsi setiap mahasiswa wajib
memiliki:
1) Buku-buku yang berkaitan dengan kerangka teori,
misalnya tentang pendekatan koperatif tipe Jigsaw,
maka buku-buku yang berkaitan dengan
pembahasan tipe Jigsaw minimal 5 buku di tambah
dengan pembahasan lainnya misalnya tentang
strategi mengajar dlll, minimal 5 referensi.
2) Buku metodologi penelitian (termasuk PTK),
minimal 5 buah dengan penulis/ pengarang berbeda.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 87


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Penulis buku wajib penulis yang sudah dikenal


tingkat kepakarannya dalam bidang tersebut.
3) Buku-buku yang berkaitan dengan substansi materi
yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas. Misalnya: pokok bahasan tentang konsep
rantai makanan, maka cari buku yang membahas
materi tersebut minimal 3 (tiga) buah buku.
Semua bahan referensi tersebut, minimal yang
diterbitkan dalam 5 (lima) tahun terakhir, terkecuali
untuk menguraikan rentetan lahirnya teori atau konsep
tertentu.
3. Setiap mahasiswa wajib mengambil, mengutip, atau
mengelaborasi teori, dari berbagai sumber referensi.
Untuk itu mahasiswa wajib mengambil referensi dari
inrternet minimal 5 (lima) buah sebagai landasan teori
dari sumber internet (cara mengutip dan menuliskannya
dalam referensi dapat dipelajari pada bagian atas
panduan ini).
Dengan demikian secara keseluruhan referensi yang
digunakan dalam menyusun skripsi tersebut minimal
28 buah referensi, dengan tahun terbit minimal tahun
2000.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 88


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

4. Pada saat akan memohon ujian skripsi setiap


mahasiswa wajib melampirkan beberapa hal berikut:
1) Power point tentang laporan skripsi, untuk
dipresentasikan kira-kira hanya menghabiskan
waktu maksimal selama 15 menit. Power point ini
berisi tentang:
a. Permasalahan. Untuk slide ini berisi
permasalahan yang diungkapkan di latar
belakang dan rumusan masalah (slide untuk ini
paling banyak 2 (dua) buah.
b. Tujuan dan manfaat penelitian, slide ini berisi
tujuan dan manfaat penelitian, paling banyak
beirisi 2 slide, masing-masing slide paling
banyak barisi 6 baris.
c. Metodologi, pada slide sini diuraikan tentang
pendekatan/rancangan, stting, analisis dan
indikator keberhasilan (paling banyak 2 slide)
d. Hasil dan Kesimpulan. Hasil penelitian yang
dicantumkan dalam slide cukup dalam bentuk
tabel dan grafik yang diperlukan, misalnya
grafik siklus I tentang aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa (maksimal 2 slide) dan grafik
perbandingan hasil siklus I dengan siklus II

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 89


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(satu slide saja). Sedangkan kesimpulan dan


saran dibuat dalam satu slide paling banyak 5
baris.
Dengan demikian jumlah slide yang ditayangkan
paling banyak 10 slide saja. Slide dibuat dengan
kata-kata yang singkat, bukan ditulis sama persis
seperti yang ditulis pada skripsi atau mengkopi
tulisan dalam skripsi menjadi slide.
2) Skripsi yang sudah disetujui oleh pembimbing
sebanyak 4 buah.
3) Persyaratan administrasi lainnya sesuai dengan
ketentuan program studi PGSD.

Lampiran-lampiran
Beberapa lampiran yang wajib dimasukkan dalam
laporan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Rencana Pembelajaran (RPP) atau Satuan
Pelajaran/Renpel untuk setiap kali pertemuan.
2. Foto-foto kegiatan selama pembelajaran dilakukan,
khususnya yang menggambarkan aktivitas siswa dan
kegiatan guru. Foto disusun secara kronologis mnulai
dari kegiatan awal pembelajaran sampai kegiatan akhir
pembelajaran.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 90


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

3. Format-format observasi (guru dan siswa)


4. Hasil kerja siswa (misalnya hasil tes belajar/lembar
jawaban ulangan yang asli). Lembar ini cukup diambil
sampel saja, misalnya 5 atau 6 orang siswa (ingat harus
tulisan tangan siswa asli jang ditik ke komputer, tetapi
untuk perbanyakan dapat di fotocopy).
5. Pernyataan peneliti tentang keaslian tulisan, bukan
jiplakan bermaterai sesuai contoh yang diberikan.
6. Riwayat hidup peneliti.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 91


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV
MENULIS RUJUKAN DAN DAFTAR PUSTAKA

A. Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama
akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika penulisannya
lebih dari dua orang, penulisan erujukan dilakukan dengan
cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti
dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang
dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama
koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan
dengan cara menyebutkan nama penulis yang aslinya.
Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh
penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung
dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

Cara Merujuk Kutipan Langsung


Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di
antara tanda kutip ("…") sebagai bagian yang terpadu
dalamteks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 92


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu


dalam teks atu menjadi satu dengan tahun dan nomor
halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu dan
berada di depan alenia yang akan di tulis.
Contoh :
Soebroto (1990:123) menyimpulkan "ada hubungan yang
erta antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar".
Nama penulis disebut bersama dengan tahun
penerbitan dan nomor halaman.
Contoh :
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "ada hubungan
yang serta antara faktor sosial ekonomi dengan kemanjuan
belajar" (Soebroto, 1990:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan. Digunakan tanda
kutip tunggal ("….").

Contoh :
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "terdapat
kecenderungan semakin banyak campur tangan pimpinan
perusahaan semakin rendah tingakt partisipasi karyawan di
daerah perkotaan" (Soewignyo, 1991:101).

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 93


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kutipan 40 Kata atau Lebih


Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa
tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, diulis
1,2 cm dari geris tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The 'placebo effect', which had been verified in
previous studies, disappeared when behaviors were
studied in this manner. Furthermore, the behaviors
were never exhibitied again, even when real drugs
were administratered. Earlier studies were clearly
premature in attributing the results to a placebo
effect.

Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis


barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.

Kutipan yang Sebagian Dihilangkan


Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata
dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang
diganti dengan tiga titik.
Contoh :
"Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan
di sekolah ... Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum
baru" (Manan, 2005:278).

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 94


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat


yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh
"Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan
koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain ….
Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah
menangkap bola, menendang bola, dan menggambar"
(Asim, 2005:315).

Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung


Kutipan yang disebut secara tak langsung atau
dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa
tanda kutip dan terpadu dalam teks, atau disebut dalam
kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan
nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh :
Abdullah (2006:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun
ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitan-nya.
Contoh :

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 95


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mahasiswa tahun ketiga tahun ketiga ternyata lebih baik


daripada mahasiswa tahun keempat (Abdullah, 2006:13).

B. Cara Menulis Daftar Pustaka


Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku,
makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik
secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang
dibaca akan tetap tidak dikutip tidak dicantumkan dalam
daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara
langsung ataupun tak langsung dalam teks harus
dicantumkan dalam Daftar Rujukan. Pada dasarnya, unsur
yang ditulis dalam Daftar Rujukan secara berturut-turut
meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama
akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (
2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul
(subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama
penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung
jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu,
cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis
dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal
(disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam
satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 96


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus


dicantumkan dalam daftar rujukan.

Rujukan dari Buku


Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis,
diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf
miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali
kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit
dipisahkan dengan titik dua.
Contoh :
Strrunk, W.Jr. & White, E.B. 1979. The Elements of Style (3
rd ed.). New York: Macmillan.

Dekkerm, N. 1992. Pancasila sebagai ideologi Bangsa:


dari Pilihan satu-satunya ke satunya Azas. Malang:
FPIPS IKIP MLALANG

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber


ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun
yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang
a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara
kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh :

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 97


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Cirnet. L. & Weeks, K 1985a Career Ladder: Trends and


Emerging Issues - 1985 Atlanta. GA Career
Clearinghouse.

Cornet. L. & Weeks, 1985b. Planning Career Ladders :


Lessonn from the States. Atlanta, GA. Career Ladder
Clearinghouse.

Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada


Editornya)
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan
tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya
lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh :
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual
Education: Teaching English as a Second Language.
New York: Praeger.

Aminuddin (Ed.) 1990. Pengembangan Penelitian


Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. HISKI
Komisariat Malang dan YA3.

Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada


Editornya)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan
tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring.
Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi
keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 98


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan


huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam
kurung.
Contoh :
Hartley, J.T., harker, J.O. & Walsh, D.A. 1980.
Contemporary Issues and new Directions in Adult
Development of Learning and Memory. Dalam L.W.
Poon (Ed.), Aging in the 1980s: Psychological
Issues (hlm. 239-252). Washington, D.C.: American
Psychological Association.
Hasan, M.Z. 1980. Karekteristik Penelitian Kualitatif Dalam
Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian dalam
Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang:
HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Rujukan dari artikel dalam Jurnal


Nama penulis paling depan diikuti dengan tahun dan
judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf
besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan
cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis
dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa
(dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh :
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran pedesaan dan
Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33-47.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 99


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM


Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan
dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan
CD-ROMnya dalam kurung.
Contoh :
Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R 1979. Age, rate and
Eventual Attainment in Second Language Acquistion.
TESOL Quartely, 13: 573-82 (CD-ROM: TESOL
Quarterly Digital, 1997).

Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal,
bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan
cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata,
kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama setioap kata, dan dicetak miring.
Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh :
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song ?
Psychology Today, hlm. 70 - 76.

Suryadarma. S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface:


Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4): 46-48.

Huda, M. 13 Nopember, 1991. Menyiasati Krisis Listrik


Musim Kering. Jawa Pos, hlm.6.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 100


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Rujukan dari Koran Tanpa Penulis


Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan,
dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis
dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan
nomor halaman.
Contoh :
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih
Mandiri, hlm. 3.

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang


diterbitkan Oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa
Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal
dengan cetak miring. Diikuti tahun penerbitan dokumen ,
kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh :
Undang-Undang Rebuplik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990 Jakarta:
PT Armas Duta Jaya.

Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga


Tersebut
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal
dengan cetak miring, nama penerjemah, tahun terjemahan,

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 101


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

nama terjemahan, nama tempat penerbitan, dan nama


lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan
tersebut.
Contoh :
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1978.
Pedoman Penulisan laporan Penelitian Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rujukan Berupa Karya Terjemahan


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun
penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah,
tahun terjemahan, nama tempat penerbit terjemahan.
Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan,
ditulis dengan kata Tanpa tahun.
Contoh :
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun.
Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh
Arief Furchan. 1982: Usaha nasional.

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun
yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau
disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan
pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan,

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 102


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta


nama perguruan tinggi.
Contoh :
Pangaribuan, T.1992 Perkembangan Kompetensi
Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTL.
Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana IKIP MALANG.

Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,


Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan
dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring,
kemudian diikuti pernyataan "Makalah disajikan dalam ..".,
nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat
penyelenggara, dan tanggal serta bulannya.
Contoh :
Huda, N. 1991. Penulisan laporan Penelitian untuk Jurnal.
Makalah disajikan dalam lokakarya Penelitian
Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang
Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG,
Malang, 12 Juli.

Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang.


Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota,
BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

Rujukan dari Internet berupa Karya Individual

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 103


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan


cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya
tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam
kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber
rujukan tersebut diertai dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung.
Contoh :
Hitchcoock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM
Online Journals, 1990-95: The Calm before the
Storm, (Online), (http://journal. ecs.soton.
ac.uk/survey/survey:html, diakses 12 Juni 1996).

Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan
cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel,
nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan
dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri
dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School:
Mothering for Schooling. Education Policy Analysis
Archives, (Online), Vol.3, No. 3, No. 1,
(http://olam.ed.asu.edu epaa/, diakses 12 Pebruari
1997).

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 104


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kumaidi. 1998, Pengukuran Bekal Awal Belajar dan


Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan,
(Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id,
dakses 20 Januari 2000).

Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan
cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan,
tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak
miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online),
dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut
disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung.
Contoh :
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet
Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online),
NETTRAIN @ ubvm.cc. buffalo.edu, diakses 22
November 1995).

Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi


Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan
dakam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara
berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan
(dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan
dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 105


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh :
Davis, A. (a.davis @uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning
to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison
Hunter (huntera @ usq.edu.au)

Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997.


Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi
Qmlg.ywcn.or.id).

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 106


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh Format Laporan Skripsi PTK (Halaman Sampul)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD X


TERHADAP KONSEP REFRODUKSI PADA MANUSIA
MELALUI PENDEKATAN KOPERATIF TIFE JIGSAW DI SDN
10 KOTA BANJARMASIN

SKRIPSI

OLEH
MUHAMMAD
NIM. A1E3633612

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
JANUARI 2015

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 107


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh Format Laporan Skripsi PTK (Halaman Judul)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD X


TERHADAP KONSEP REFRODUKSI PADA MANUSIA
MELALUI PENDEKATAN KOPERATIF TIFE JIGSAW DI SDN
10 KOTA BANJARMASIN

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada Program Pendididikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Unlam Banjarmasin

OLEH
MUHAMMAD
NIM. A1E3633612

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
JANUARI 2015

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 108


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh Lembar format Persetujuan Pembimbing

Skripsi oleh …………………………………….. (tulis nama lengkap),


ini telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian skripsi dihadapan
dewan penguji.

Banjarmasin …………………………

Pembimbing I

……………………………
NIP.

Pembimbing II

………………………….
NIP.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 109


Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Contoh isi dan format Lembar Persetujuan Tim Penguji

Skripsi oleh ……………………………………. (nama lengkap), ini


telah dipertahankan dihadapan dewan penguji ,
Pada tanggal………………………..

Dewan Penguji

……………………………………….. Ketua

………………………………………. Sekretaris

………………………………………… Penguji I

………………………………………… Penguji II

……………………………………….. Penguji III

Mengetahui,
Ketua Program Studi

………………………………
NIP. Mengetahui,
Ketua Program PG PSD

…………………………
NIP.

Pedoman Penulisan Pembimbingan Skripsi 110

Anda mungkin juga menyukai