PROGRAM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
PROGRAM
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2016
Progam Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
BAB I
BEBERAPA KOMPONEN DALAM PENULISAN
KARYA ILMIAH
Contoh 1:
Dalam konteks pendidikan nasional, sekolah
dasar (SD) merupakan satuan pendidikan yang
paling urgen (Collier dkk., 1971). Setiap orang
mengakui bahwa, tanpa peneyelesaian pendidikan di
SD, secara formal seseorang tidak mungkin
mengikuti pendidikan menengah dan pendidikan
Contoh 2.
Diambil dari karya Suprihadi Saputro:
Manajemen Pembaharuan Pembelajaran di
Madrasah Ibtidaiyah (dalam Jurnal Ilmu
Pendidikan Nomor 29 Tahun 1 Januari 2002)
Kutifan ini mengalami modifikasi seperlunya atau
tidak dikutif secara utuh.
Masalah Pendidikan Indonesia meliputi empat aspek
pokok yakni pemerataan pendidikan, mutu
pendidikan, keefektifan dan efesiensi serta relevansi
Contoh 1:
Pengaruh pendidikan di SD terhadap
pendidikan pada jenjang berikutnya juga pernah
disinggung oleh teoritesi pendidikan Stoops dan
Johnson (1967). Menurut mereka, pendidikan di SD
merupakan dasar dari semua pendidikan.
Keberhasilan anak didik mengikuti pendidikan di
sekolah menengah dan perguruan tinggi sangat
ditentukan oleh keberhasilannya dalam mengikuti
pendidikan di SD. Karena itu, sangat tepat apabila
Fuad Hasan dan Sarwono Kusumaadmadja (Menteri
pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur negara 1988-1993) pada
rapat kerja nasional (Rakernas) Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang menjadi
Departemen Pendidikan Nasional) pada tanggal 29
Juli 1991 menegaskan bahwa optimalisasi
pendidikan di SD disadari oleh semua negara di
dunia dengan semakin meningkatnya investasi
pemerintah pada sektor itu dari tahun ke tahun,
seperti negara-negara Arab, Afrika, Amerika Latin,
Jepang, dan Thailand.
Contoh 2.
Pembaharuan kurikulum pendidikan di
sekolah dasar menjadi sangat strategis bagi
peningkatan mutu pendidikan lebih lanjut,
mengingat pendidikan di sekolah dasar adalah bekal
utama dan pertama bagi peserta didik untuk tingkat
lebih lanjut. Pembaharuan kurikulum meliputi juga
upaya peningkatan mutu pembelajaran di SD. Dalam
konteks ini sejak tahun 1970–an di tingkat SD dapat
dicermati adanya berbagai inovasi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun
berbagai upaya tersebut banyak mengalami
kegagalan.
Pembinaan kualitas pembelajaran melalui
berbagai upaya pembinaan guru belum berhasil juga
meningkatkan kualitas pembelajaran. Mutu proses
pemeblajaran selama ini kurang menggembirakan
karena dikebiri menjadi pemrolehan informasi
dengan tagihan jangka pendek (Bafadal, 1995).
Kemampuan dan kesadaran guru memfasilitas dan
Contoh 2.
Rendahnya kualitas pembelajaran tampak
dari mutu hasil pembelajaran nasional yang masih
memprihatinkan. Hasil penelitian pada tahun 1981
menyebutkan tingkat penguasaan siswa SD untuk
matematika hanya 55%, IPS 61%. Hasil kajian NEM
EBTANAS 1995/1995 penguasaan matematikan SD
rerata 6,00, hasil tes membaca hanya mencapai skor
52% yang berarti di bawah skor rerata Malaysia,
singapora dan Korea Selatan yang skor reratanya
76% (Arifin, 1999).
Contoh 1.
Rumusan Masalah:
5. HIPOTESIS
Setelah masalah berhasil dirumuskan dengan baik,
maka langkah selanjutnya adalah mengajukan hipotesis.
Namun tidak semua jenis penelitian memerlukan
hipotesis.
Secara umum, hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara atas masalah yang hendak dipecahkan. Dalam
kegiatan ilmiah dugaan atau jawaban sementara terhadap
masalah yanh hendak dipecahkan haruslah
mempergunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar
argumentasi dalam mengkaji persoalan agar diperoleh
jawaban yang dapat diandalkan. Sehubungan dengan itu,
sebelum mengajukan hipotesis, penelitian wajib mengkaji
teori-teori, hasil-hasil penelitian, dan pendapat para ahli
Contoh:
Hipotesis Kerja:
Prestasi belajar siswa kelas VI SDN XXX dalam
menguasai Konsep Rantai makanan dapat ditingkatkan
apabila pembelajaran menggunakan pendekatan
Koperatif tipe Jigsaw di SDN XX Kecamatan Rekayasa
Kabupaten Coba-coba.
Hipotesis Nol:
6. TUJUAN PENELITIAN ;
7. MANFAAT PENELITIAN ;
BAB II
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
1. Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah :
Halaman sampul
Halaman Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar lampiran
Daftar Lainnya
2. Bagian Inti
Bagian inti meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
B. ………………………….
C. ………………………….
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini termuat
Daftar Rujukan
Lampiran-lampiran
Halaman Sampul
Halaman sampul berisi judul, nama peneliti lengkap
dengan gelarnya, lambang Institusi peneliti (misalnya
Universitas X, Sekolah X) diikuti dengan tulisan
Departemen dimana peneliti/penulis bertugas (misalnya
Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Lambung
Mangkurat, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar),
BAB II
(Bab ini dan bab-bab selanjutnya memuat hasil-hasil
penelitian yang diperolehnya. Judul dan isi masing-masing
bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitiannnya,
termasuk pembahasannya).
Bagian inti laporan penelitian kualitatif diakhiri dengan bab
penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Secara garis besar, penulisan penelitian kualitatif
dilakukan melalui dua tahap: tahap perencanaan
(prapenulisan) dan tahap penulisan. Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam tahap penulisan.
(1) Menyusun atau menata data ke dalam susunan yang
"baik" yang dapat memudahkan penyusunan laporan
sewaktu memerlkannya. Penataan data dapat dilakukan
sewaktu pemrosesan data berlangsung. Penataan dapat
dilakukan dengan model klafikasi atau dalam bentuk
indeks.
(2) Membuat kerangka laporan. Pembuatan kerangka
laporan perlu dilakukan sedini mungkin. Laporan yang
dirancang dengan menggunakan format tetap
memerlukan penataan data yang tidak sama dengan
laporan yang disusun dengan menggunakan format
bebas.
BAB III
FORMAT LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI
KHUSUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya (kalau ada)
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah (dan Rencana
Pemecahan)
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Pernyataan Peneliti
Riwayat Hidup Peneliti
PENJELASAN FORMAT
B. Kerangka Berpikir
Perumusan kerangka berpikir semestinya harus
didasarkan pada penelaahan hasil kajian pustaka dan
hasil penelitian yang telah diuraikan pada kerangka
teori, jangan membuat kerangka berpikir hanya
berdasarkan asumsi peneliti tanpa bisa diperkuat
oleh kajian teori atau hasil penelitian. Kerangka
berpikir sangat penting kaitannya dengan kegiatan
penelitian yang dilakukan.
C. Hipotesis (pembahasan tentang apa dan bagaimana
merumuskan hipotesis sudah diuraikan secara rinci
pada bagian terdahulu).
F. Indikator Keberhasilan
Uraian tentang indikator keberhasilan harus
ditetapkan secara tegas. Kalau indikator yang ditetapkan
dalam bentuk kuantitatif berapa indikator keberhasilan
tersebut, baik secara individual maupun indikator
klasikal (misalnya keberhasilan individual apabila siswa
4) Refleksi
100
90
80
60
40 45.9 46.9 45
38.6 34.6
30.6 27.4
20 20.4
0
pertm 1 pertm 2 pertm 3
pertm 1 Pertm 2
pertm 3
80 80
60 60
45.9 46.9
40 38.6
30.6 27.4 30
20.4
20
0
pertm 1 pertm 2 pertm 3
30%
70%
Tuntas tidak
D. Pembahasan.
Pada bagian ini dilakukan pembahasan yaitu
merangkum hasil penelitian dari seluruh siklus dan
semua aspek yang diteliti dengan diformulasikan ke
dalam bentuk tabel dan grafik serta dibahas tiap aspek
yang diketahui terjadi peningkatan, atau tidak adanya
perubahan dengan berbagai alasan yang rasional dan
logis. Jika dapat dikuatkan dengan teori yang relevan
80 80
60 60
45.9 46.9
40 38.6
30.6 27.4 30
20.4
20
0
pertm 1 pertm 2 pertm 3
bahwa…………………………………………. Dan
seterusnya sampai memenuhi kriteri 7 pendapat ahli
dan 5 hasil penelitian orang lain yang relevan.
Demikian juga untik pembahasan aspek guru dan
hasil belajar.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil
analisis pada bab-bab sebelumnya, dengan
memperhatikan perumusan masalah yang
dikemukakan dan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan tersebut di atas. Yang harus diingat adalah
bahwa jangan sekali-kali menyimpulkan apa yang
tidak ditemukan dalam penelitian atau menyimpulkan
sesuatu yang tidak sesuai dengan masalah dan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan.
Kesimpulan yang dibuat selain merupakan
jawaban terhadap pertanyaan penelitian (rumusan
masalah) dan tujuan penelitian, juga merupakan
jawaban terhadap hipotesis yang diajukan pada Bab
II atau Bab III (bagi yang menggunakan hipotesis),
apakah hipotesis diterima atau ditgolak.
B. Saran-saran
Kemukakan saran-saran yang mestinya ditindak
lanjuti sebagai hasil penelitian yang ditemukan oleh
peneliti. Saran tersebut disampaikan kepada semua
orang atau lembaga yang berkepentingan dalam
peningkatan mutu sekolah sebagai tindak lanjut dari
hasil penelitian. Dalam hal ini saran dapat ditujukan
kepada Guru, Kepala Sekolah, Pengawas dan lain-
lain.
Saran hendaknya realistis dan aplikabel, sehingga
dapat diimplementasikan oleh orang/lembaga yang
menerima saran, serta jangan menyarankan sesuatu
yang imposible bagi orang atau lembaga yang dituju.
Satu hal yang sangat penting dijaga adalah,
jangan menyarankan sesuatu yang tidak ada
kaitannya dengan hasil penelitian.
No Aktivitas Siswa SA AK CA TA
Mengobservasi
1 Tanaman berakar 70% 20% 5%
serabut
Berdiskusi kelompok 70% 20% 5%
2
Mempresentasikan
3 70% 20% 5%
hasil diskusi
4 Menjawab
70% 20% 5%
Pertanyaan teman
5 Memberikan
70% 20% 5%
gagasan/ saran
6 Dan lain-lain
Catatan:
SA = Sangat Aktif
AK = Akti
CA = Cukup Aktif
TA = Tidak Aktif
2.3%
29.6%
3 < 4 th
4 < 5 th
68.1%
> 5 th
Grafik/gambar........... Tentang
.....................................
Penyajian Gambar/Grafik
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, skets,
diagram dan gambar lainnya. Untuk penulisan nama gambar
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, cara
penulisannya sama dengan penulisan judul tabel
2. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah
halaman harus ditempatkan pada halaman sendiri
(jangan sampai gambar atau tabel terpotong)
3. Penyebutan adanya gambar harus mendahului gambar
Teknik Penomoran.
Dalam penulisan laporan laporan penelitian seperti skripsi,
sering menimbulkan masalah bagi penulis, sehingga tidak
dapat menentukan bagian dari bab atau sub bab mana
pembahasan yang sedang dilaporkan, dan sering sangat
rancu. Dalam panduan ini untuk memudahkan pemahaman,
kita gunakan istilah peringkat. Yang dimaksudkan dengan
BAB I
PENDAHULUAN
Peringkat 2
Yang dimaksudkan dengan peringkat 2 (dua) dalam
pedoman ini adalah sub judul yang berada satu tingkat di
bawah judul. Diketik dengan huruf besar dan kecil dan
diletakkan ditepi sebelah kiri margin. Penomoran dimulai
dengan menggunakan hurup besar. Contoh peringkat 2.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Hakekat Pendekatan Koperatif
B. Langkah Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw
C. Pembentukan Kelompok dalam tipe Jigsaw
D. DST
Peringkat 3 dan Seterusnya
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain/Rancangan Penelitian
B. Setting Penelitian
C. Data, Jenis Data dan Cara Penggalian Data
1. Data, apabila dalam pokok ini masih terdapat sub-
sub lagi maka sub tersebut menjadi peringkat ke 4
(empat). Untuk peringkat ke empat penomoran
digunakan dengan menggunakan angka peringkat
yang bersangkutan ditambah dengan titik dan
seterusnya digunakan lagi angka 1, 2 dan
seterusnya. Contoh: 1.1 Sumber Data, 1.2
klasifikasi data dan seterusnya.
2. Jenis Data (eringkat 3). Untuk peringkat 4 (empat)
ditulis sebagai berikut:
2.1 Data Kualitatif
2.2 Data Kuantitatif
3. Dan seterusnya.
c. dst
Lampiran-lampiran
Beberapa lampiran yang wajib dimasukkan dalam
laporan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Rencana Pembelajaran (RPP) atau Satuan
Pelajaran/Renpel untuk setiap kali pertemuan.
2. Foto-foto kegiatan selama pembelajaran dilakukan,
khususnya yang menggambarkan aktivitas siswa dan
kegiatan guru. Foto disusun secara kronologis mnulai
dari kegiatan awal pembelajaran sampai kegiatan akhir
pembelajaran.
BAB IV
MENULIS RUJUKAN DAN DAFTAR PUSTAKA
A. Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama
akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika penulisannya
lebih dari dua orang, penulisan erujukan dilakukan dengan
cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti
dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang
dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama
koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan
dengan cara menyebutkan nama penulis yang aslinya.
Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh
penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung
dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Contoh :
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "terdapat
kecenderungan semakin banyak campur tangan pimpinan
perusahaan semakin rendah tingakt partisipasi karyawan di
daerah perkotaan" (Soewignyo, 1991:101).
Contoh :
Davis, A. (a.davis @uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning
to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison
Hunter (huntera @ usq.edu.au)
SKRIPSI
OLEH
MUHAMMAD
NIM. A1E3633612
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada Program Pendididikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Unlam Banjarmasin
OLEH
MUHAMMAD
NIM. A1E3633612
Banjarmasin …………………………
Pembimbing I
……………………………
NIP.
Pembimbing II
………………………….
NIP.
Dewan Penguji
……………………………………….. Ketua
………………………………………. Sekretaris
………………………………………… Penguji I
………………………………………… Penguji II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
………………………………
NIP. Mengetahui,
Ketua Program PG PSD
…………………………
NIP.