Oleh kelompok 2:
Siti Atiah Mahmudah(18841037)
Nurendah Siti Hasanah (18842007)
Fitriani Eka Suci (18842018)
Rosita Yuningsih (18842020)
Ulpi Rahayu (18842029)
Perkembangan Pendidikan
• Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dalam masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003).
• Perkembangan pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan yang cukup
pesat. Hal ini disebabkan oleh perubahan tatanan kehidupan yang terjadi di
dalam negeri maupun luar negeri. Tentunya perubahan tersebut juga dialami
oleh negara lain, seperti perubahan sistim pendidikan, ekonomi, sosial, politik
serta budaya.
Bukti Sejarah Pendidikan Untuk ABK
• Pendidikan khusus tumbuh dari satu kesadaran awal bahwa beberapa anak membutuhkan
sejenis pendidikan yang berbeda dari pendidikan tipikal atau biasa agar dapat mencapai potensi
mereka. Akar dari kesadaran ini dapat ditelusuri di Eropa pada tahun 1700-an ketika para pionir
tertentu mulai membuat upaya-upaya terpisah untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus.
• Para ahli sejarah pendidikan biasanya menggambarkan mulainya pendidikan luar biasa akhir
abad ke-18 atau awal abad ke-19. Di Indonesia dimulai ketika Belanda masuk ke Indonesia
(1596-1941), dimana dengan memperkenalkan sistem persekolahan dengan orientasi barat,
untuk pendidikan bagi anak penyandang cacat dibuka lembaga-lembaga khusus. Lembaga
pertama untuk anak tunanetra, tunagrahita tahun 1927 dan untuk tunarungu tahun 1930 yang
ketiganya terletak di kota Bandung.
• Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah RI mengundang-undangkan tentang
pendidikan. Undang-undang tersebut menyebutkan pendidikan dan pengajaran luar biasa deberikan
dengan khusus untuk mereka yang membutuhkan (pasal 6 ayat 2) dan untuk itu anak-anak tersebut
berhak dan diwajibkan belajar di sekolah sedikitnya 6 tahun (pasal 8). Dengan ini dapat dinyatakan
berlakunya undang-undang tersebut maka sekolah-sekolah baru yang khususbagi anak-anak
penyandang cacat, termasuk untuk anak tunadaksa dan tunalaras yang disebut dengan Sekolah Luar
Biasa (SLB).
Perkembangan Model Identifikasi ABK
• Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia • Mudah terangsnag emosinya/emosional/mudah marah
Identifikasi
Istilah identifikasi secara harfiah dapat diartikan menemukan atau menemukenali. Dalam buku ini istilah
identifikasi anak dengan kebutuhan khsusus dimaksudkan merupakan suatu usaha seseorang (orang tua, guru,
maupun tenaga kependidikan lainnya) untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan
dalam pertumbuhan/perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya (anak-anak normal).
• Tujuan Identifikasi
Dalam pendidikan inklusi, kegiatan indetifikasi
anak dengan kebutuhan khusus dilakukan untuk • Alat Identifikasi
kelima keperluan, yaitu : (1) penjaringan 1. Form 1 : informasi riwayat perkembangan anak
(screening), (2) pengalihtanganan (referral), (3)
2. Form 2 : informasi/data orang tua anak/wali siswa
klasifikasi, (4) perencanaan pembelajaran, dan (5)
pemantauan kemajuan belajar. 3. Form 3 : informasi profil kelainan anak (AI ALB)