Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 ORTOPEDAGOGIK

NAMA : DAYANG ALIFIA AZZAHRA


NIM : 200154604082
OFFERING : A7C

1. Apa yang dimaksud dengn obyek material dan obyek formal dari ilmu pengetahuan? Jelaskan
perbedaannya!

Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Namun tidak semua ilmu adalah pengetahuan. Kumpulan
pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang
dimaksud adalah objek material dan objek formal. Setiap bidang ilmu harus memenuhi ke dua objek
tersebut. Perbedaan dari kedua objek tersebut adalah :

1.Objek material

Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), sesuatu hal yang
diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari. Objek material mencakup hal yang bersifat nyata misalnya
manusia,tumbuhan, batu ataupun hal-hal yang abstrak seperti ide-ide, nilai-nilai, dan kerohanian.

Suatu obyek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang sehingga menghasilkan ilmu yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, akan tergambar ruang lingkup suatu pengetahuan mengenai sesuatu hal
menurut cara pandang yang berbeda beda . Misalnya, obyek materialnya adalah “manusia”, kemudian,
manusia ini ditinjau dari sudut pandang yang berbeda-beda sehingga ada beberapa ilmu yang mengkaji
manusia, diantaranya: psikologi, antropologi, sosiologi dan sebagainya.

2. Objek Formal

Objek formal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui ilmu Itu sendiri, ataupun prespektif yang
digunakan seseorang untuk memahami dan mengetahui objek material. Objek formal dari suatu ilmu tidak
hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang
yang lain.

Kerangka pemilihan obyek materi ilmu apapun, termasuk ortopedagogik, memang ditentukan oleh
obyek formalnya. Obyek formalnya juga ditentukan oleh tujuan dari ilmu sendiri. Obyek formal yang
menjadi pembahasan dari ilmu ortopedagogik adalah anak didik atau peserta didik berkebutuhan khusus
yang mengalami masalah, hambatan atau kesulitan. Peserta didik berkebutuhan khusus adalah mereka
secara kasat mata mengalami hambatan pada aspek fisik-motorik, mental-intelegensi, sosial-emosi,
interaksi dan komunikasi sosial (Kirk, et.al., 200), sehingga memiliki problem tersendiri dalam layanan
pendidikannya.

2. Kenapa ortopedagogik dalam menetapkan kriteria kajiannya mengadopsi kriteria yang dikembangkan
oleh disiplin ilmu lain yang terkait? Adakah alasan yang bisa dijadikan pertimbangan?

Ortopedagogik menetapkan kriteria disiplin ilmu lain karena ilmu ortopedagogik memerlukan penunjang
disiplin ilmu yang lain untuk saling mengisi misalnya dari beberapa disiplin ilmu berikut ini :
 Ilmu Kedokteran
Ortopedagogik dengan bidang kedokteran harus saling menunjang. Keberhasilan pendidikan bagi
anak berkebutuhan khusus tidak terlepas dari usaha-usaha bantuan bidang kedokteran/medis.
Oleh sebab itu ilmu ortopedagogik mengadopsi disiplin ilmu kedokteran.
 Psikologi
Hubungan antara Ortopedagogik dengan Psikologi
Faktor psikologis sangat menunjang program kerja ortopedagogik, sehingga antara bidang
psikologi dengan ortopedagogik satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan.
 Sosiologi
Ortopedagogik memerlukan faktor-faktor yang menunjang pengembangan sosialisasi sehingga
pelaksanaan pelayaan menjadi tuntas tanpa hambatan/rintangan yang disebabkan oleh faktor
penyesuaian sosial.

 Antropologi
Antropologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang manusia. Hubungannya dengan ortopedagogik
adalah berkaitan satu sama lain dalam hal keberadaan manusia berdasarkan latar belakang sosial
budaya yang mengacu kepada upaya penyampaian pesan-pesan pendidikan terhadap peserta
didik.

3. Cari contoh perilaku sosial yang dianggap “menyimpang atau kelainan” pada masyarakat
tertentu, akan tetapi dianggap wajar pada masyarakat yang lain.

Contoh perilaku sosial yang dianggap “menyimpang atau kelainan” pada masyarakat tertentu,
akan tetapi dianggap wajar pada masyarakat yang lain adalah PHUBBING.
Phubbing adalah sebuah istilah tindakan acuh tak acuh seseorang di dalam sebuah lingkungan
karena lebih fokus pada gadget dari pada membangun sebuah percakapan. Istilah ini mulai ramai
bersamaan dengan keluarnya smartphone di pasaran. Kapasitas smartphone yang mempunyai
banyak aplikasi seperti game dan jejaring sosial, membuat orang betah berlama-lama memegang
handphone.
Kita seringkali menjadi korban phubbing orang lain. Waktu kebersamaan yang seharusnya diisi
dengan quality time justru berakhir dengan kesibukan melihat gadget masing-masing. Memiliki
gadget terbaru dengan berbagai fasilitas memang sah-sah saja. Surfing dan mengecek seluruh
media sosial yang kita miliki juga tidak masalah. Asal, tidak dilakukan di tempat dan waktu yang
mengharuskan untuk bersosialisasi di dunia nyata. Bagi kita yang phubbing saat sedang berkumpul
dengan orang banyak pasti tidak akan terganggu. Namun, bagi korban phubbing akan sangat
mengganngu mereka. Oleh karena phubbing merupakan penyimpangan sosial yang sering
dilakukan oleh beberapa masyarakat namun masih dianggap wajar oleh sebagian orang, padahal
hal tersebut merupakan penyimpangan sosial dalam bentuk kecil, secara tidak langsung kita tidak
menghargai keberadaan seseorang yang ada di sekitar kita.

4. Pengembangan potensi anak didik untuk “memiliki kekuatan spiritual keagamaan,


pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Jelaskan apa maksud masing-masing kata tersebut

 Memiliki kekuatan spiritual keagamaan

Peserta didik hendaknya mendapatkan pendidikan yang layak agar mereka dapat mengembangkan
potensi yang mereka miliki. Pengembangan potensi peserta didik untuk dapat memiliki kekuatan
spiritual keagamaan juga sangat penting mengingat kecerdasan spiritual sangat berpengaruh dalam
kehidupan peserta didik. Ketika seorang anak memiliki kekuatan spiritual yang baik maka segala aspek
dalam kehidupannya juga akan baik pula. Di zaman globalisasi seperti sekarang ini banyak anak anak
yang tidak mendapat pendidikan sehingga menyebabkan mereka tidak berperilaku sesuai norma yang
ada, misalnya banyak anak remaja yang mencuri, tawuran, seks bebas, minum minuman keras hingga
menkonsumsi narkoba. Tentu saja hal itu disebabkan karena mereka tidak memiliki kecerdasan
spiritual . Oleh sebab itu di dunia pendidikan selalu di utamakan pengembangan nilai nilai spiritual
keagamanan. Kecerdasan spiritual membawa dampak yang baik untuk peserta didik. Diharapkan
mereka akan menjadi penerus generasi muda yang cemerlang di masa depan.

 akhlak mulia dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

keberhasilan pendidikan karakter di sekolah akan sangat tergantung pada perana guru di sekolah, guru-
guru selain mengajarkan materi pokok sesuai dengan bidang studinya, mereka juga harus mengisinya
dengan pendidikan moral. Nilai-nilai akhlak (moral) sangat penting untuk menjamin kejujuran, ketertiban,
keamanan, kedisiplinan, keadilan dan keharmonisan dalam hubungan sosial serta interaksi dalam
lingkungan sekolah maupun luar sekolah (masyarakat). Apalah artinya seseorang memiliki kecerdasan
intelektual tetapi mempunyai akhlak yang buruk. Banyak pejabat di negeri ini yang terjerat kasus korupsi,
bukan karena mereka bodoh (intelektulitas rendah) tetapi karena moralnya rusak. Peserta didik
diharapakan mampu menjadi manusia yang berakhlak mulia sehingga bisa membawa perubahan bagi
dirinya, agama, bangsa dan negara.Peserta didik juga dituntut untuk mengembangakan sikap terampil .
Pendidikan keterampilan atau lifeskill adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan mengenai
beragam kecakapan dalam segala hal. Misalnya peserta didik mampu menyenyikan lagu dan menari

 Pengendalian diri

Di dalam dunia pendidikan peserta didik di tuntut agar bisa mengendalikan dirinya. Tujuan utama
pengendalian diri adalah untuk memperoleh keberhasilan, kemajuan dan kebahagiaan. Di lihat dari sudut
pandang agama, tujuan pengendalian diri adalah menahan diri . Dalam arti yang lebih luas yaitu menahan
diri dari belenggu nafsu duniawi yang berlebihan dan tidak terkendali, atau nafsu batiniah yang tidak
seimbang.

 Kepribadian

kepribadian anak atau kepribadian siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya ialah peranan
guru dalam rangka membimbing, mengarahkan, dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan
yang sedang dihadapi oleh anak, selain orang tua, guru merupakan orang yang paling dekat dengan anak-
anak ketika mereka sedang di sekolah. Peran guru untuk membentuk kepribadian siswa sangatlah
penting , salah satu hal kecil yang bisa dilakukan guru untuk menanamkan kepribadian yang baik pada
siswa yaitu membiasakan siswa untuk selalu bertutur kata yang baik dan selalu jujur kepada semua orang.

 Kecerdasan

Kecerdasan merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan lingkungan. Ketika seseorang
dilahirkan dari orang tua yang cerdas, anak tersebut dapat menjadi cerdas apabila mendapat lingkungan
yang baik untuk mengembangkan kemampuannya. Namun apabila seorang anak cerdas mendapati
lingkungan yang kurang mendukung, hal tersebut dapat menghambat bahkan sangat mengganggu
pengembangan kecerdasan seseorang. Kecerdasan menuntut sebuah pemahaman, konsentrasi, dan
pemikiran jernih dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam hidupnya. Guru di sekolah ditiuntut
untuk mampu membimbing agar peserta didik dapat menjadi seseorang yang cerdas baik dalam hal
kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual.
Saya sudah berusaha menjawab sesuai kemampuan saya dengan menggunakan kata kata sendiri dan
hanya mengambil bebrapa refrensi.

Mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam jawaban yang saya berikan pak

Terima kasih , Mohon bimbingannya😊

Anda mungkin juga menyukai