Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL ASESMEN DAN RANCANGAN PROGRAM

Nama Mahasiswa : Melinda Hertha Rachmawati

Nim : 17103244017

Nama Sekolah : SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA

Alamat : Jl. Prangtritis No. 46

A. Informasi Umum
1. Identitas
a. Nama Siswa : ANN
b. Kelas : SDLB
c. Tempat tanggal lahir/usia : Bantul, 11 Agustus 2008
d. Jenis Kelamin : Laki-laki
e. Suku/bahasa sehari-hari : Jawa/Bahasa Indonesia
f. Alamat : Bantul
g. Nama orang tua (ayah) : AB
h. Alamat : Bantul
B. Informasi Kebutuhan Khusus Anak
a. Jenis Kebutuhan Khusus : Tunanetra (Low Vision)
b. Informasi Penting Lainnya : Kedua daun telinga menutup, namun tidak
menyebabkan gangguan pada pendengarannya
C. Identifikasi saat pembelejaran dikelas
a. Jarak anatara mata dengan papan saat membaca
Anak mampu membaca tulisan awas dengan jarak kurang dari 15cm menggunakan
papan, namun pada saat kegiatan pembelajaran guru mengutamakan siswa
menggunakan tulisan braille, baik siswa yang memiliki kebutaan total maupun low
vision. Jadi anak lebih tebiasa menggunakan tulisan braille untuk kegiatan
pembelajaran sehari-hari.
b. Cara melihat
Anak mampu melihat dengan kedua matanya kemudian kepala mendekati tulisan
hingga dapat melihat tulisan awas yang terdapat pada papan dengan jelas, kemudian
mencari cahaya yang cukup terang agar tulisan dapat terbaca, biasanya anak
melakukan dengan cara mengintai terlebih dahulu.
c. Cara menangkap gambar
Anak mampu menangkap informasi gambar dengan cukup baik, jika anak belum
mengetahui gambar tersebut anak akan bertanya terlebih dahulu kepada guru lalu
anak mendeskripsikan gambar dengan pengetahuan yang dimilikinya ( mis. Gambar
bintang ) anak akan bercerita mengenai bintang sesuai kemampuannya.
D. Hasil Asesmen
a) Asesmen akademik
1) Kemampuan Membaca
Anak mampu membaca tulisan awas dengan ukuran huruf yang besar,
anak mampu membaca tulisan braille dengan lancar.
2) Kemampuan Menulis
Anak tidak memiliki hambatan dalam menulis braille menggunakan reglet,
anak kurang mampu menulis dengan tulisan awas, anak lebih menyukai
menulis dengan reglet. Anak tergolong lancar dibandingan dengan teman-
teman dikelasnya dalam menulis menggunakan reglet. Anak mampu
menulis/mengetik dengan komputer/pc.
3) Kemampuan Menghitung
Anak belum mampu malakukan operasi hitung bilangan, ketika guru
membacakan soal cerita mengenai materi penjumlahan, pengurangan,
perkalian maupun pembagian pada angka puluhan, anak masih kesulitan
untuk menyelesaikan soal tersebut, anak belum mengetahui kode braille
pada braille matematika, sehingga anak belum paham mengenai konsep
perkalian dan pembagian. Hal ini sangat penting untuk diangkat pada
fokus masalah yang dihadapi dilapangan.
b) Asesmen Non Akademik
1) Kemampuan Orientasi dan Mobilitas
Anak mampu berpindah dari tempat satu ketempat lainnya dengan
mandiri, kemampuannya melakukan orientasi dan mobilitas sangat baik,
anak mampu berlari saat bermain bola, anak juga paham mengenai konsep
arah, jadi dapat dikatakan bahwa anak tidak memiliki hambatan dalam
kemampuan orientasi dan mobilitas. Anak memliki inisiatif yang cukup
tinggi mengenai hal-hal yang ada disekitar lingkungan sekolah. (mis.
Membuang sampah yang berceceran ketempat sampah )
2) Kemampuan Interaksi Sosial
Anak memiliki kemampuan sosial yang sangat baik, aktif dalam bertanya
kepada guru, teman dan orang sekitar. Anak suka bercerita mengenai hobi
dan aktifitas-aktifitas yang dia sukai kepada teman-temannya.
Karakteristik tunanetra pada umumnya tidak tampak pada anak tersebut.
3) Kemampuan Komunikasi
Anak mampu berkomunikasi secara verbal baik dengan teman sebaya
maupun dengan guru, namum bahasa yang digunakan masih kurang tepat.
Anak masih belum paham antara berbicara dengan teman atau degan guru,
dalam kegiatan sehari-hari anak menggunakan Bahasa Jawa sehari-hari,
anak tidak pernah menggunakan Bahasa Indonesia, namun anak paham
instruksi yang disampaikan dengan Bahasa indonesia.
4) Perilaku
Anak tidak memiliki perilaku yang menyimpang, perilaku yang tampak
pada anak sangat adaptif, anak tidak menunjukkan gejala-gejala perilaku
yang menyimpang seperti menarik diri, agresif, maupun hiperaktif, namun
sesekali anak sering memukul meja sambil bernyanyi ditengah kegiatan
belajar mengajar dikelas dengan intensitas yang masih rendah, anak
menunjukkan perilaku kesal jika pekerjaannya salah dan kalah dalam
suatu permainan.
5) Bina diri
Anak mampu melakukan kegiatan toileting dengan baik, mampu makan
dengan rapi bersama-sama diruang makan dan mampu memakai sepatunya
sendiri saat melakukan kegiatan dilingkungan sekolah.
6) Emosi
Anak memiliki semangat yang tinggi dalam segala kegiatan disekolah,
baik kegiatan belajar didalam kelas maupun pada saat kegiatan diluar
kelas (ekstrakulikuler). Anak akan merasa kesal jika pekerjaannya tidak
terselesaikan dengan baik, kemudian meminta untuk mengulang sampai
pekerjaannya selesai dengan benar. Ketika bermain suatu permainan anak
selalu berusaha untuk menang dan ketika kalah anak akan kesal dan
marah.
7) Motorik
Anak memiliki kemampuan motoric yang baik, pada motrik kasar anak
mampu menendang bola, berlari, memukul, dan bermain tenis meja dan
lain-lain. Pada kemampuan motoric halus anak mampu memegang
pensil/stylus dengan benar, mampu meronce gelang dan kalung saat
pembelajaran keterampilan dan lain-lain, namun anak belum mampu
mengikat/menali sesuatu.
8) Minat Bakat
Anak memiliki bakat bermain alat music drum, anak mampu
mengoperasikan drum dengan sangat lincah dan beraturan, pada bidang
olahraga anak memiliki kemampuan dalam bermain tenis meja.
E. Masalah yang dihadapi guru kelas
Masalah yang dihadapi oleh guru salah satunya yaitu minimnya media pembelajaran
yang tersedia, pada saat jam pembelajaran matematika guru menggunakan lilin kecil
sebagai media untuk siswa menjawab soal, media lilin sangat tidak efisien digunakan
karena pada saat anak menghitung, lilin sering jatuh kelantai tanpa diketahui oleh anak,
dan akibatnya anak salah dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru mengenai
bilangan pekalian maupun pembagian. Perbedaan intelegensi yang dimiliki oleh masing-
masing anak juga menjadi hambatan bagi guru saat menjelaskan suatu materi, guru harus
mengulang jika ada beberapa anak yang tertinggal.
F. Kesimpulan Kasus
ANN merupakan anak dengan gangguan penglihatan low vision, walaupun
memiliki hambatan pada penglihatannya anak memiliki banyak kemampuan yang baik
meliputi kemampuan melukukan aktifitas dengan mandiri tanpa bantuan orang lain dan
anak juga memiliki inisiatif yang tinggi. Pada bidang akademik anak kurang mampu
mengoperasikan hitung bilangan dalam mata pelajaran matematika, anak belum
memahami symbol pada matematika, sehingga anak memerlukan bantuan media
pembelajaran untuk menyelesaikan soal, namun pada kemampuan membaca dan menulis
braille anak mampu melakukannya dengan cukup baik. Kemampuan sosialisasi anak
sangat bagus, anak gemar bercerita tentang hobi dan aktifitas-aktifitas yang disukainya.

Secara umum anak merupakan siswa yang cukup aktif dalam segala kegiatan baik
pembelajaran didalam kelas maupun kagiatan ekstrakulikuler, namun pada saat
pembelajaran matematika anak cenderung lebih banyak diam (pasif). Anak termasuk
siswa yang penurut apabila diperintahkan guru untuk melakukan pekerjaan. Kemampuan
yang menonjol pada anak yaitu bermain drum dan kelincahan bermain tenis meja dengan
tepat dan beraturan. Anak memiliki kebiasaan memukuli meja sambil bernyanyi.

G. Fokus Permasalahan
Fokus permaalahan yang diangkat yaitu pada aspek akademik anak yang masih kesulitan
pada mata pelajaran matematika.
Rancangan Program Media Pembelajaran

Nama Media :

Babamat ( balok braille matematika )

Tujuan :

1. Untuk mengenalkan symbol matematika dalam bentuk braille dan tulisan timbul
2. Untuk melatih ketajaman perabaan pada anak tunanetra

Gambaran Media

Penjelasan singkat tentang media


Media terbuat dari kayu, kemudian dibentuk balok kecil dengan ukuran 3x3 cm. pada sisi depan
balok akan diberi angka timbul dan pada sisi belakang akan diberi tulisan braille. Kemudian sisi
atas dan bawah diberi tanda agar tidak terbalik saat meraba/melihat. Kotak besar sebagai tempat
menyimpan babamath berukuran 10x5.
Rancangan program media pembelajaran

Nama media :

Jakavir ( jarimatika virtual )

Tujuan :

1. Meningkatkan minat belajar anak tunanetra terhadaap mata pelajaran matematika


2. Meningkatkan pemahaman konsep berhitung (penjumlahan, pengurangan, pembagian,
perkalian) pada anak

Gambaran media

Penjelasan singkat media

Media berbasis teknologi ini dapat dioperasikan melalui laptop/komputer. Jadi media ini akan
dilengkapi dengan audio. Gambar akan bergerak sesuai dengan soal materi (mis. Perkalian) ,
kemudian dilengkapi dengan latihan soal dan langkah-langkah menggunakan jarimatika virtual.

Anda mungkin juga menyukai