Anda di halaman 1dari 8

UAS MANAJEMEN MUTU

Soal

1. Mutu bagi sebuah lembaga pedidikan peting sekali untuk meningkatkan prestasi
siswa.
a. Bagaimana menciptakan suasana aktif, kreatif, dan inofatif melalui prosesnya.
b. Jelaskan prinsip-prinsip yang harus di perhatikan dalam ningkatkan mutu.

Jawaban :

1. a. untum menciptakan suasana aktif hal-hal yang harus diperhatikan adalah:


- Tujuan pembelajaran aktif harus di tegaskan dengan jelas.
Tujuan pembelajaran aktif adalah untuk mengembangkan kemapuan berfikir analisis
dan kapasitas peserta didik untuk menggunakan kemampuan tersebut pada meteri-
materi pembelajaran yang diberikan. Peserta didik memiliki tanggung jawab yang
besar mencari seluas-luasnya meteri sehingga dapat berpartisipasi dengan baik
dalam pembelajaran.
Iklim pembelajaran aktif harus dapat diciptakan oleh pengajaran, cara menciptakan
iklim tersebut :
1. Pada awal pertemuan, minta peserta didik untuk menjelaskan ringkasan materi
yang dibahas pada pertemuan sebelumnya. Meminta siswa untuk memberikan
pandangan perkiraan materi yang akan di bahas.
2. Berikan contoh-contoh soal dan mintakan peserta didik untuk menyelesaikan
bersama secara periodik, biasakan peserta didik mambuat ringkasan materi yang
telah dibicarakan.
3. Meminta para peserta didik mendiskusikan dengan teman yang duduk
disebelahnya.
4. Bentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas untuk mendiskusikan satu topic,
latihan mengerjakan soal, atau membuat ilustrasi konsep yang dipelajari pada saat
pertemuan tersebut.
5. Meminta peseta didik pada akhirkan pertemuan untuk membuat pertanyaan atas
materi pertemuan dan menukarkannya dengan teman di sebelahnya. Kemudian,
minta mereka menjawab pada pertemuan berikutnya.
6. Meminta peserta didik untuk melakukan observasi, pengamatan terhadap suatu
objek sesuai dengan meteri pembelajaran.
7. Meminta peserta didik membuat sebuah karya kelompok dan mempersentasikan
hasil kerjanya.
b. Prinsip yang harus diperhatikan dalam meningkatkan mutu:
1. Fokus pada pelanggan.
Organisasi/lembaga pendidikan bergantung pada pelanggan mereka, karena itu
manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sejarang dan yang
akan dating. Organisasi harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha
memenuhi harapan konsumen/pelanggan.
2. Kepemimpinan
Pemimpin lembaga pendidikan harus menetapkan kasatuan tujuan dan arah dari
organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal.
Organisasi agar SDM yang ada dapat menjadi terlibat secara penuh dalam
pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
3. Keterlibatan orang.
Orang/karyawan lembaga pendidikan pada semua tingkatan merupakan faktor
yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka digunakan
untuk manfaat organisasi.
4. Pendekatan proses.
Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekkuensi dari orang material,
metode,mesin, dan peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai
tambah output bagi pelanggan.
5. Pendekatan sistem terhadap manajemen.
Identifikasi, pahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan (
sustu sistem), akan memberikan konstribusi nilai tumbuh pada efektivitas dan
evisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan.
6. Peningkatan Terus-menerus
Perbaikan terus menerus (jaizen) dari kenerja organisasi secara keseluruhan
menjadi tujuan tetap dari institusi pendidikan. Kaizen didefinisiakan sebagai
suatu peroses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatan efektivitas
dan evisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi
pendidikan tersebut.
7. Pendekatan faktual dan perbuatan keputusan.
Keputusan ( Decision Making) yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan
pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah
sehingga masalah masalah kualitas dapat terselesaikan.
8. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan.
Organisasi dan pemasok memiliki hubungan yang saling tergantung satu dengan
yang lainnya. Diperlukan suatu hubungan yang sling menguntungkan akan
meningkatkan kempampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah organisasi
pendidikan.

Soal

2. Upaya untuk meningkatkan mutu selalu berorientasi pada produk dan pelanggan.
Jelaskan melalui contoh pada suatu sekolah.
Contoh : Pada sekolah mengeh kejurusan pada bebrapa tahun lalu jurusan yang sangat
dimintai dunia kerja adalah siswa yang berasl dari jurusan komputer dan
jarigan, namun satu tahun terahir ini dunia usaha dan dunia indutri dengan
kemajuan teknologi informasi saat ini siswa dari jurusan teknik komputer
dan jaringan sudah mulai berkurang permintaan dari dunia kerja. Saaat ini
yang dibutuhkan adalah jurusan multimedia. Dengan kenyataan yang
demikian agar sekolah tersebut tetap memiliki pelanggan ( siswa) maka
pihak sekolah harus berfikir dan berbuat untuk meningkatkan kualitas dan
produk ( tamatan) pada jurusan yang diminati dunia kerja/ dunia industry
dengan melakukan berbagai terobosan, inovasi dan kerja sama dengan
berbagai pihak terkait. Agar produk (Tamatan) memiliki kualitas dan daya
saing didunia kerja.
Soal

3. Jelaskan 8 standar nasional pendidikan yang diimplementasikan pada suatu lembaga


pendidikan.

Jawaban :

Implementasi 8 standar nasional pendidikan :

1. Standar isi
Standar isi ( PP No. 32 Thun 2013) adalah suatu bagan rencana lingkup materi
minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kopetensi lulusan minimal,
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Perumusan standar isi mengacu pada prinsip prinsip pengembangan kurikulum.
Kurikulum di kembangkan menggunakan panduan BNSP dengan mempertimbangkan
karakteristik daerah, social,budaya sekitar, kualitas peserta didik. Kurikulum
menunjukan alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
Kurikulum juga mencakup program kegiatan pengembangan diri, baik melalui
bimbingan konseling maupun ekstrakulikuler. Sekolah yang memiliki tim
pengembang kurikulum setiap tahunya mengadakan evaluasi kurikulum.
Proses penyusunan standar isi dengan memperhatikan indikator diatas, sekolah
harus menyedia kan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik. Serta menyediakan ekstrakulikuler sebagai
upaya untuk memnuhi kebutujan pengenmbagan diri peserta didik. Kurikulum
disusun oleh tim pengembangan kurikulum berdasarkan 7 prinsip pelaksanaan
kurikulum.
2. Standar proses
Adalah kriteria mengenai pelaksanaan pemblajaran pada suatu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan (PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 6)
dan PP No. 32 Tahun 2013 pasal 1 ayat 7).
Diasumsikan bahwa mutu pendidikan meningkat apabila lualitas prses
pembelajaran mingkat melalui kopentensi akademik guru dikelas yaitu:
1. Memahami landasan-landasan kependidikan
2. Menguasai materi pelajaran
3. Mampu mengembangkan materi pembelajaran.
4. Mampu menguasai kelas
5. Mampu memilih dan menggunakan metode pelajaran yang tepat.
6. Mampu memilih dan menggunakan media pelajaran yang tepat.
7. Mampu menilai proses pemblajatran
8. Mampu membimbing siswa.
- Sekolah menyusun RPP menggunakan media pembelajaran berbasis IT.
- Penyusunan RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap
intelaktual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan social, emosional,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai nilai dan llingkungan peserta didik.
3. Standar kompetensi lulusan
Adalah keriteria mengenai kualifikasi kemampuas lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan ( PP No. 19 Tahun 2005 dan PP No. 32 Tahun 2013)
Standar kompetensi ( Kemampuan) lulusan pada setiap jenjang pendidikan
tujuannya berbeda beda, dalam PP No. 33 Thun 2013 dirumuskan perbedaan Tujuan
standar kopetensi ( Kmampuan) lulusan pada pasal 25:
- Standar kopetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian salam penentuan
kellusan peserta didik dari satuan pendidikan.
- Standar kopetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kompetensi untuk seluruh mata pelajaran.
- Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Implementasi disekolah

- Menrapkan KKM ( Kriteria Kurikulum Minimal)


- Sekolah memfasilitasi para peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar
melalui program pengayaan, sekolah memfasilitasi peningkatan nilai UN denga
menambah jam belajar diluar jam efektif sekolah dan mengadakan ulangan mta
pelajaran UN satu kali satu minggu diluar jam pelajaran.
- Sekolah memfasilitasi peserta didik mengembangkan jepribadian, katerampilan
hidup, nilai –nilai agama dan budaya.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Adalah tingkat pendidikan minimal yang harus di penuhi oleh seeorang pendidik
yang dinyatakan dengan kepemilikan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan
berdasarkan ketentuan yang berlaku kompetensi minimum yang dipersyartkan sebagai
tenaga pendidik :
a. Kopetensi pedagogik
b. Kopetensi kepribadian
c. Kopetensi professional
d. Kopetensi social

Pendidik adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan


proses pemblajaran, menilai hasil pembelajran, melakukan pembimbingan
danpelatihan, serta melakukan penelitian danpengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pihak pada perguruan tinggi (UU No. 20 tahun 2003 tentang SIDIKNAS pasal 39
(20))

Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,


pengemmbangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada suatu pendidikan ( UU No. 20 Th 2003 tentang bidang pendidikan
nasional pasal 39 (1))
Implementasi : di sekolah jumlah 12 guru PNS, seluruhnya berijazah 10 orang S-1
guru yang memiliki sertifikat pendidik sejumlah 10 orang. Guru yang belum
bersertifikat pendidik jumlah 2 orang. Dari data sekolah tersebut, maka sekolah
memfasilitasi peningkatan kualifikasi dan peningkatan kopetensi kepsek dan pendidik
/ guru secara berkelanjutan.
5. Standar sarana dan prasarana.
Sarana pendidik meliputi peralatan pendidikan, medi pembelajararan ( alat peraga) di
sebut dengan media pendidikan, perabot atau mubeler, buku buku pelajaran ( buku
Teks), bahan habis pakai ( alat tulis kantor (ATK) yang diperlukan untuk menunjang
kelancaran proses pembelajaran.
Prasarana pendidikan meliputi ruang kelas ( ruang belajar) kantor pimpinan,
kantor guru ( dosen), kantor tata usaha, ruang perpustakaan, ruang raboratorium,
bengkel kerja, tempat olah raga, kantin, tempat ibadah ( musholla atau masjid),
halaman bermain dan lahan lahan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran.

Faktor penentu kualitas pendidikan yang baik selain di tentukan oleh proses
pembelajaran yang baik tetapi juga faktor kenyamanan sarana dan prasarana juga
sangat menunjang terbentuknya kualitas pendidikan yang baik.

Implementasi : ruang kelas sudah memenuhi standar, laboratorium IPA, ruang guru,
ruang perpustakaan, ruang tata usaha, ruang konseling.

6. Standar pengolahan

Sesuai dengan pasal 52 PP No 19 tahun 2005

Standar pengolahan pendidikan mulai dari jenjang dasar sampai jenjang pendidikan
tinggi harus di pertanggung jawabkan oleh pimpinan (top management) dan dibantu
oleh wakil – wakilnya sesuai dengan kebutuhan masing – masing satuan pendidikan,
seperti wakil bidang akademik, wakil bidang keuangan, kepegawaian, sarana &
prasarana serta wakil bidang kesiswaaan (kemahasiswaan).

Implementasin :

- Sekolah memiliki visi, misi & tujuan yang jelas yang telah di Implementasikan
baik dalam RKS, maupun RKAS, RKS & RKAS telah dibuat oleh kepsek, guru,
staf TU & komite sekolah serta telah di sahkan oleh diknas.
- Sekolah akan memfasilitasi evaluasi terhadap kinerja sekolah serta akan
mensosialisasikan kepada warga sekolah & seluruh pemangku kepentingan.
7. Standar pembiayaan

Artinya biaya yang mutlak harus disediakan untuk kelayakan penyelenggaraan


pendidikan yang berkelanjutan. Ketidak tersediaan pembiayaan pendidikan
berdampak fatal yaitu berhentinya proses pembelajaran dan berhenti pula proses
pendidikan, kondisi ini tidak boleh terjadi.
Implementasin :

- Sekolah dalam pengolahan keuangan merujuk pada ketentuan yang berlaku mulai
dari perencanaan ( RAPB S dan RKAS) ,pembukuan dan pelaporan.
- Sekolah memfasilitaskan evaluasi terhadap kinerja sekolah serta akan
mensosialisasikan kepada warga sekolah & seluruh pemangku kepentingan.
8. Standar penilaian pendidikan

Tujuan dari standar penilaian pendidikan untuk melihat keberhasilan proses


pembelajaran, kemajuan kemampuan yang dicapai oleh peserta didik, memperbaiki
proses pembelajaran agar lebih bermutu, menyusun laporan kemajuan belajar perseta
didik untuk menentukan peningkatan kenaikan kelas yang lebih tinggi.

Implementasin :

- Sekolah merencanakan penilaian proses & hasil belajar peserta didik serta
menginformasikan kepada peserta didik.
- Penilaian dengan berbagai teknik, bentuk dan jenis penilaian, walapun belum
optimal
- Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indicator dengan menggunakan tes & no tes dalam bentuk tulisan maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
atau produk menggunakan portofolio & penilaian diri
Daftar pustaka

Daryanto.(2013). Inovasi Pembelajaran Efektif. YRAMA WIDYA .Bandung.


Muhammad Amin Maswardi, Yulianingsih, (2016). Manajemen Mutu Aplikasi dalam
Bidang Pendidikan. Media akademik. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai