Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP MAKANAN

Dosen Pembimbing : Rizqi Fajar Pradipta, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Erma Rafiza Febriana 200154604051


Rinda Eka Yuliani 200154404087
Zia Fauziah 200154404085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Konsep Makanan ini
tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan. Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................4
2.1 Syarat Makanan Yang Baik dan Bergizi..........................................................4
2.2 Gambaran Pola Makanan Anak Berkebutuhan Khusus....................................7
2.3 Pengaturan Makanan Pada Anak Berkebutuhan Khusus................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan pangan untuk anak-anak di masa pandemi ini haruslah memenuhi
kualitas gizi yang beragam, bergizi dan seimbang. Anak berkebutuhan khusus adalah
sekelompok anak yang cukup terdampak dari pandemi covid -19. Disituasi normal
saja anak berkebutuhan khusus memerlukan pengaturan makan khusus, apalagi
berada dalam situasi pandemi sekarang ini. Nutrisi yang dibutuhkan tidak hanya
menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, tapi juga untuk membentuk
imunitas atau daya tahan tubuh agar anak terhindar dari penyakit.

Anak berkebutuhan khusus mempunyai dunia yang berbeda dengan anak


pada umumnya. Tentunya berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus diperlukan
trik dan tips tertentu untuk pemenuhan nutrisinya. Dimana anak-anak ini pada
umumnya memiliki kekebalan tubuh dan sistem pencernaan yang lebih sensitif.
Selain itu anak autis cenderung memiliki tingkat alergi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan anak normal pada umumnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana syarat makanan yang baik untuk anak berkebutuhan khusus?
2. Bagaimana gambaran pola makanan anak berkebutuhan khusus?
3. Bagaimana cara mengatur makanan pada anak berkebutuhan khusus?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui syarat makanan yang baik untuk anak berkebutuhan khusus
2. Untuk mengetahui gambaran pola makanan anak berkebutuhan khusus
3. Untuk mengetahui cara mengatur makanan pada anak berkebutuhan khusus

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SYARAT MAKANAN YANG BAIK DAN BERGIZI

Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang
higienis adalah makanan yang tidak mengandung kiman dan tidak mengandung
racun yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang akan kita makan
harus mengandung komposisi gizi lengkap yang disebut “4 Sehat 5 Sempurna”,
terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.

Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan. Masing -masing bahan makanan yang di
konsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat jenis zat
gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing - masing zat gizi.
Satiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik, tidak dapat berdiri sendiri dalam
membangun metabolism tubuh dan dalam menjalakan proses metabolism. Namun
berbagai zat gizi memiliki fungsi yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, syarat
makanan yang baik dan bergizi adalah

1. Makanan mengandung cukup vitamin

2. Mudah untuk di cerna dan tidak terlalu dingin atau panas

3. Memberikan cukup energi atau harus bisa mengenyangkan

4. Bersih dan higienis dari kotoran, kuman, atau bakteri

5. Makanan tidak mengandung bahan pengawer, kimia atau adikitf

6. Harus mengandung kalori, garam mineral, dan air

7. Protein yang di konsumsi harus mengandung 10 asam amino utama yaitu lisin,
triptopan, histidin, penilalanin, leusin, isoleusin, thereonin, metionin, valin, dan
arginine.

8. Memiliki perbandingan yang baik antara sumber karbohidrat, protein, lemak.

Jenis - Jenis Makanan yang Sehat :

1. Sayuran => Banyak jenis sayuran yang dapat dikonsumsi setiap hari guna
meningkatkan stamina sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh dari bakteri, virus,
kuman atau mikroorganisme lainnya yang dapat menyebabkan masalah pada
kesehatan.

4
Kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral dan zat lainnya dibutuhkan oleh tubuh
agar metabolisme menjadi lebih maksimal. Berikut beberapa jenis sayuran yang baik
untuk dikonsumsi setiap hari:

Brokoli. - Bok Choy

Sawi - Bayam

Kol atau kubis. - Kandung

Seledri. - Tomat

Kemangi. - Wortel

Daun pepaya.

2. Buah-buahan => Selain sayuran, buah-buahan juga sangat penting untuk


dikonsumsi setiap hari. Banyak kandungan nutrisi pada berbagai jenis buah seperti
vitamin, mineral, serat dan zat lainnya dapat diperoleh dari buah secara alami.

Berikut beberapa jenis buah yang dapat memberikan manfaat kesehatan secara
keseluruhan, di antaranya :

Pisang. - Mangga

Jeruk. - Anggur

Apel. - Buah Berry

Alpukat. - Delima

Nanas. - Semangka

Jambu. - Belimbing

3. Kacang-kacangan => Kacang-kacangan bisa menjadi alternatif makanan sehat


yang bisa dikonsumsi setiap hari atau kapan saja. Banyak kacang mengandung
nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan zat lainnya. Saat ini, banyak sekali
jenis kacang-kacangan yang dapat diperoleh di pasaran. Selain tersedia dalam bentuk
siap makan, beberapa jenis kacang juga dapat diolah menjadi makanan. Berikut
beberapa jenis kacang-kacangan yang menyehatkan tubuh bila dikonsumsi secara
tepat:

5
Kacang tanah. - Kacang mete.

Kacang panjang. - Kacang Kedelai

Kacang almond. - Kacang Pistachio

Kacang walnut. - Kacang hazelnut.

3. Biji-Bijian => Banyak jenis biji-bijian yang mana beberapa diantaranya sangat erat
kaitannya dengan masyarakat di Indonesia, yaitu beras. Sayangnya, beras putih
mempunyai kandungan gula yang cukup tinggi, sehingga tidak cocok untuk orang
yang mempunyai kondisi medis tertentu seperti diabetes.

jenis biji-bijian lainnya yang mempunyai kandungan luar biasa untuk kesehatan
tubuh, seperti:

Biji wijen. - Biji Gandum

Beras merah. - Biji Labu

Jagung. - Biji Chia

Biji mahoni. - Bji Cumin

Biji rami. - Biji Oats

Biji bunga matahari.

4. Daging dan telur => Penuhi kebutuhan lemak dan nutrisi seperti vitamin, mineral,
protein dan zat lainnya dengan mengkonsumsi daging. Beberapa jenis daging seperti
daging sapi, kambing, dan ayam dapat dijadikan sebagai makanan utama setiap hari.
Selain daging, telur ayam juga mempunyai protein lengkap yang tergolong cukup
terjangkau secara ekonomi. Meski daging dan telur termasuk ke dalam makanan
sehat, mengkonsumsinya secara berlebihan justru berbahaya untuk kesehatan.

5. Ikan => Banyak jenis ikan yang mempunyai kandungan nutrisi penting untuk
tubuh seperti asam lemak omega-3, protein, vitamin, kalsium dan sebagainya. Pada
kondisi medis tertentu, terkadang dokter atau ahli gizi menganjurkan pasien untuk
lebih banyak mengonsumsi makanan dengan luak dari ikan atau makanan laut
(seafood).

6
Pentingnya makanan sehat untuk pertumbuhan khususnya pada anak-anak dapat
meningkatkan kecerdasan otak. Berikut beberapa jenis ikan yang dapat dikonsumsi,
seperti:

Ikan sarden. - Ikan Patin

Ikan gabus. - Ikan Mujair

Ikan lele. - Ikan Nila

Ikan gurame. - Ikan Cakalang

Ikan salmon. - Ikan Kakap

Ikan tuna. - Ikan Kembung

Ikan tenggiri. - Ikan Teri

Ikan makarel.

6. Susu => Susu mengandung banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, kalsium,
protein, lemak sehat dan lain sebagainya. Pada anak-anak atau lansia, susu dapat
menjadi pendukung pertumbuhan dan menguatkan tulang. Selain susu dalam bentuk
minuman, produk turunan dari susu seperti keju atau yoghurt juga dapat dikonsumsi
sebagai makanan pelengkap.

2.2 GAMBARAN POLA MAKANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Pola makan (food pattern) adalah kebiasaan memilih dan mengkonsumsi


bahan makanan oleh sekelompok individu. Pola makan dapat memberikan gambaran
terhadap kualitas makanan seseorang. Menurut Lio Goan Hong dalam Sri Kardjati
(2009) yang dikutip Aidina (2015), Pola makan adalah berbagai informasi yang
memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan
tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat.

Pola makan yang baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan


dan sayur-sayuran serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pemberian makanan yang benar pada anak harus dilihat dari banyak aspek
seperti ekonomi, sosial, budaya dan di samping aspek medik dari anak itu sendiri.
Pola makan yang baik dan jenis hidangan makanan yang beraneka ragam dapat
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
bagi kebutuhan gizi seseorang. Asupan gizi diperoleh dari mengkonsumsi berbagai

7
makanan yang mengandung zat gizi berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral (Hamzar, 2012)

Pola pemberian makan pada anak perlu dilakukan secara tepat karena kondisi
anak berbeda dengan orang dewasa. Pemberian makan harus sesuai dengan jumlah,
jenis dan jadwal pada umur anak tertentu. Ketiga hal tersebut harus terpenuhi sesuai
usia anak secara keseluruhan, bukan hanya mengutamakan jenis, tetapi melupakan
jumlahnya atau sebaliknya karena pada masa itu anak sedang mengalami perubahan
dan perkembangan yang pesat dalam kehidupannya seperti, perkembangan sistem
pencernaan, kematangan organ tubuh, otak dan jiwa. Maka dari itu ibu perlu
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pemberian makanan
pada anaknya (Widodo,2009).

Kebutuhan nutrisi untuk anak berkebutuhan khusus harus sangat diperhatikan


karena mereka tidak bisa melakukan atau mengurus makanan mereka sendiri jadi
golongan anak ini masih rawan terhadap infeksi dan penyakit kurang gizi. Menu
yang dihidangkan hendaknya bervariasi dengan bahan makanan hewani dan nabati
yang selalu bergantian (Hamzar, 2012).

Orang tua harus banyak berkreasi dalam memvariasikan jenis menu dan
bahan makanan. Untuk menentukan jenis menu dan bahan makanan, sebaiknya orang
tua mempertimbangkan sifat-sifat anak berkebutuhan khusus ini seperti cepat bosan,
banyak gerak, sulit dikontrol dan lain-lain. Pilihlah bahan makanan yang baik, yaitu
bahan makanan yang segar, menarik dan baru. Hal ini diperlukan, karena sangat
berpengaruh terhadap rasa dan bentuk makanan yang disajikan.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah bentuk, warna dan tekstur dari
makanan yang disajikan. Ini sangat berpengaruh terhadap selera makanan anak.
Apalagi selera makan anak berkebutuhan khusus sangat cepat sekali berubah. Orang
tua harus rajin mengingat dan mencatat, makanan dengan bentuk, warna dan tekstur
yang bagaimana yang disukai anak. Hal ini akan mempermudah orang tua dalam
penyusunan menu berikutnya.

Menurut Sukaesih yamg dikutip oleh Hamzar (2012) anak berkebutuhan


khusus sering tidak berselera untuk makan sehingga orang tua sering menjadi was-
was. Dalam memberikan makan, orang tua harus memperhatikan porsi. Tidak perlu
porsi maksimal dalam sekali makan. Cara lain yang dianggap baik ialah dengan
mengizinkan mereka mengambil sendiri porsi yang mereka inginkan. Hal ini akan
membuat anak mereka dihormati dan memiliki hak yang sama dengan orang tua saat
di meja makan atau libatkan anak dalam menentukan menu. Dengan keterlibatan
anak ini, maka secara tidak langsung kita mengajarkan anak untuk bertanggung
jawab terhadap pilihannya. Anak juga diajarkan untuk belajar memutuskan sesuatu

Kaitan pola makan dengan status gizi. Ketidaksamaan antara asupan makanan
dan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa
masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Menurut Qomariah (2018), konsumsi

8
makanan seseorang berpengaruh terhadap status gizi yang digunakan secara efesien,
sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja
dan kesehatan secara optimal. Sedangkan status gizi kurang terjadi apabila tubuh
mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi
lebih bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah yang berlebihan sehingga
menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Status gizi ditentukan oleh
kecukupan makanan dan kemampuan tubuh yang mengandung zat gizi untuk
kesehatan. Jika kecukupan konsumsi makanan kurang akan mempermudah
timbulnya penyakit yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan mengakibatkan
status gizi menurun.

Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Kesehatan

Status gizi dioengaruhi oleh beberapa faktor baik secara langsung maupun
tidak langsung. Penyebab masalah gizi anak secara langsung disebabkan oleh faktor
konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Asupan makanan yang tidak seimbang,
secara kuantitas dan kualitas akan berakibatkan pada kurangnya energi dan zat gizi
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melaksanakan fungsinya, sementara itu kejadian
penyakit infeksi pada anak dapat memperburuk kondisi masalah gizi.

Selain faktor penyebab langsung, terdapat faktor mendasar yang


mempengaruhi masalah pada status gizi yaitu faktor tidak langsung, kurangnya
ketersediaan pangan, pola asuh yang tidak memadai, serta sanitasi air bersih dan
pelayanan kesehatan.

Pola asuh keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi kedua


faktor langsung. Ibu adalah orang yang memiliki peranan penting dalam
menentukanan makanan yang akan diberikan kepada anak karena pola pemberian
makanan pada anak sangat berpengaruh juga pada konsumsi anak. Maka dari itu, ibu
harus memiliki pengetahuan gizi dan sikap pemberian makan yang baik dalam
pemenuhan gizi pada anak. Pengetahuan gizi ini yang dimaksud adalah mengethaui
zat-zat gizi apa saja yang terkandung dalam makanan yang dihidangkan dan sikap
ibu dalam mengolah makanan yang akan diberikan kepada anak.

Berdasarkan kerangka teori UNICEF (1998), terlihat bahwa permasalahan


gizi dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung, pengaruh tersebut
diperoleh dari pokok permasalahan dan akar masalah yang tidak hanya bersumber
dari sektor kesehatan. Terdapat berbagai sektor yang mempengaruhi status gizi,
diantaranya pertanian, keamanan pangan, pendidikan, fasilitas umum terkait sanitasi
dan pengembangan perindustrian dan perdagangan, sosial, ketenagakerjaan,
ekonomi, komunikasi dan informasi, serta kepemimpinan dan kebijakan lokal juga
nasional. Dengan demikian, untuk mencapai perbaikan gizi diperlukan adanya peran
serta dari seluruh sektor yang terkait. Adapun kerangka teori UNICEF (1998)

9
2.3 PENGATURAN MAKANAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Cara mengatur makanan pada anak berkebutuhan khusus ciptakan pola


makan yang teratur. Biasakanlah terjadwal waktu makannya. Selain 3 kali makan
utama, berikan makanan selingan 2x diantara makan utama dengan porsi kecil
supaya tidak kekenyangan. Dan tetap terapkan makanan pantangan bagi anak autis
yaitu menghindari gluten dan casein. Bahan makanan bisa dipadukan dari berbagai
sumber zat gizi.
1. Makanan sumber Karbohidrat bebas glutein => beras, kentang, singkong, ubi,
talas, jagung, tepung beras, ketan, sagu dan olahanya seperti bihun, soun dll

2. Makanan sumber Protein tanpa kasein => ayam, daging, ikan segar, telur, udang,
kerang, tahu, tempe, susu, kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacanga hijau,
kacang mete, kacang tanah, kacang kapri.

3. Makanan sumber Vit A => kuning telor, sayuran hijau dan kuning,

10
4. Makanan sumber Vit B => Kacang-kacangan, sayuran, buah, ikan, ayam, telor,
daging

5. Makanan sumber Vit C => Buah buahan dan sayuran

6. Makanan sumber Vit D => Sinar matahari, telor, ikan

7. Makanan sumber Vit E => Sayur hijau dan kacang-kacangan

8. Mineral Besi, zink, selenium => Daging, ayam, ikan, kacang-kacangan, makanan
laut

9. Makanan yang mengandung asam lemak Omega 3 => Ikan seperti salmon, sarden
tuna, tiram, kerang, ikan kod, tenggiri, kacang-kacangan seperti almond, kenari,
edamame, chia seed, pumpkin seed

10. Cukup mengkonsumsi serat yang bersumber dari sayur dan buah

11. Hindari makanan yang menggunakan food additive (pewarna, perasa, pengawet,
penyedap) dan junk food seperti sosis, kornet, sarden, buah kaleng, makanan dan
minuman kemasan, permen, coklat, es krim dll

12. Bila anak alergi terhadap makanan tertentu, hindari makanan tersebut

13. Biasakanlah membaca label makanan untuk mengetahui komposisi makanan


secara lengkap.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang
higienis adalah makanan yang tidak mengandung kiman dan tidak mengandung
racun yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang akan kita makan
harus mengandung komposisi gizi lengkap yang disebut “4 Sehat 5 Sempurna”,
terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi
merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang dapat memberikan manfaat
bagi kesehatan. Masing -masing bahan makanan yang di konsumsi memiliki
kandungan gizi yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat jenis zat gizi yang
terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing - masing zat gizi. Satiap zat
gizi memiliki fungsi yang spesifik, tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun
metabolism tubuh dan dalam menjalakan proses metabolism. Namun berbagai zat
gizi memiliki fungsi yang berbeda.

Pola makan (food pattern) adalah kebiasaan memilih dan mengkonsumsi


bahan makanan oleh sekelompok individu. Pola makan dapat memberikan gambaran
terhadap kualitas makanan seseorang. Menurut Lio Goan Hong dalam Sri Kardjati
(2009) yang dikutip Aidina (2015), Pola makan adalah berbagai informasi yang
memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan
tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat.

Pola pemberian makan pada anak perlu dilakukan secara tepat karena kondisi
anak berbeda dengan orang dewasa. Pemberian makan harus sesuai dengan jumlah,
jenis dan jadwal pada umur anak tertentu. Ketiga hal tersebut harus terpenuhi sesuai
usia anak secara keseluruhan, bukan hanya mengutamakan jenis, tetapi melupakan
jumlahnya atau sebaliknya karena pada masa itu anak sedang mengalami perubahan
dan perkembangan yang pesat dalam kehidupannya seperti, perkembangan sistem
pencernaan, kematangan organ tubuh, otak dan jiwa. Maka dari itu ibu perlu
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pemberian makanan
pada anaknya (Widodo,2009). Cara mengatur makanan pada anak berkebutuhan
khusus ciptakan pola makan yang teratur. Biasakanlah terjadwal waktu makannya.
Selain 3 kali makan utama, berikan makanan selingan 2x diantara makan utama
dengan porsi kecil supaya tidak kekenyangan. Dan tetap terapkan makanan
pantangan bagi anak autis yaitu menghindari gluten dan casein. Bahan makanan bisa
dipadukan dari berbagai sumber zat gizi.

3.2 Saran
Berdasarkan dari pemaparan materi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak,
maupun anak berkebutuhan khusus. Zat gizi sendiri diperlukan untuk menunjang

12
pertumbuhan secara optimal sesuai usia, menunjang aspek perkembangan lainnya,
seperti perkembangan sensori-motor, perkembangan kognitif untuk konsentrasi dan
berpikir, perkembangan sosio-emosional. Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak,
perlu memerhatikan asupan energi, protein, karbohidrat, serat, dan air yang
dianjurkan sesuai kelompok usianya. Bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan
sebaiknya cukup diberikan ASI, sedangkan bayi usia 6-24 bulan membutuhkan gizi
lain selain ASI yaitu dengan memberi makanan pendamping ASI dengan berbagai
macam cara pengolahan secara bertahap mulai dari secara disaring, dicincang,
hingga mengikuti makanna keluarga. Sementara itu untuk anak usia lebih dari 24
bulan diberi nutrisi yang setara dengan orang dewasa. Para orang tua hendaknya
menyadari bahwa makan dan proses lapar merupakan proses belajar yang dapat
diajarkan pada anak dengan menjadwalkan rutinitas makan yang jelas dan konsisten.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah Rosyidatul, SST, RD. 2020. Bagaimanakah Nutrisi Anak Berkebutuhan


Khusus Di Saat Pandemi. Dari
http://mardiwaluyo.blitarkota.go.id/index.php/id/berita-opd/bagaimanakah-
nutrisi-anak-berkebutuhan-khusus-di-saat-pandemi

Oktaningrum, I. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian


makanan sehat dengan status gizi anak di SD Negeri 1 Beteng Kabupaten
Magelang Jawa Tengah (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta).

Ekawati, E. E. (2012). Gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi seimbang
dan pola makan anak autis di SDLBN 107708 Lubuk Pakam Tahun 2012

UNICEF. (1998). The State of The World’s Children 1998. New York: Oxford
University Press.

Widodo, R. (2009). Pemberian makanan, suplemen, dan obat pada anak. Jakarta:
EGC.

Valente, Lisa, M.S., RD. 2020. 10 Everyday Superfood.


http://www.eatingwell.com/article/290550/10-everydaysuperfoods/ (diakses
tanggal 17 september)

https://www.alodokter.com/ini-makanan-sehat-yang-perlu-dikonsumsi-setiap-hari

https://www.duniasmartvidorant.com/read/kesehatan-kriteria-makanan-sehat-untuk-
anak

14

Anda mungkin juga menyukai