Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KESEHATAN DAN GIZI AUD

“MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI UNTUK BAYI, BALITA, DAN ANAK- ANAK”

Dosen Pengampu : Dra. Rifda Yetty, M.Pd.


Disusun Oleh : Kelompok 3
• Rasisah Nannela (19022117)
• Rapika Ilma (19022116)
• Ratih Meyrani Putri (19022119)
• Tarisya Ayunda Putri (19022133)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah pada
mata kuliah Kesehatan dan Gizi AUD tentang Makan untuk Bayi, Balita, dan Anak-anak
ini dengan lancar dan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpahcurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa‟atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar- besarnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
khususnya kepada dosen yang mengampu mata kuliah ini, Dra. Rifda yetty, M. Pd yang telah
membimbing kami sehingga sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat
waktu. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kDemikian, semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.

Padang, 5 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…….................................................................................................4
B. Rumusan Masalah……............................................................................................4
C. Tujuan ……..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian makanan sehat dan bergizi…………………………………………..6
B. Ciri-ciri dari makanan sehat dan bergizi………………………………………..6
C. Jenis-jenis makanan sehat dan bergizi…………………………………………..6
D. Manfaat dari makanan sehat dan bergizi untuk bayi, balita, dan anak-anak...7
E. Makanan untuk bayi, balita, dan anak-anak………………..…………………..7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia balita merupakan usia yang rawan dan sangat penting dalam penetuan tumbuh
kembang secara fisik dan mental di usia remaja. Permasalahan yang sering terjadi pada
anak usia balita adalah susah makan dan anak cenderung menjadi picky eater atau
memilih-milih makanan. Anak akan lebih memilih makan yang mereka sukai seperti
makanan atau minuman yang memiliki rasa manis dan memiliki sifat visual yang
menarik. Selain itu, dengan meningkatnya mobilitas dan kesibukan orang tua, terkadang
anak-anak terlalu sering diberikan makanan-makanan olahan dan instan. Anak-anak
perlu dikenalkan beragam jenis makan sehat dan bergizi terutama buah dan sayur. Buah
dan sayur merupakan komponen penting dalam komposisi makanan sehat dan bergizi
yang dapat memberikan manfaat positif dalam masa pertumbuhan anak.
Pengenalan makanan sehat dan bergizi pada anak usia balita sangat penting agar
anak dapat mengetahui manfaat dari makanan sehat untuk tubuh. Edukasi gizi yang
dilakukan sejak dini pada anak-anak diharapkan akan dapat menumbuhkan rasa cinta
pada makanan sehat dan bergizi sehingga mereka tidak akan merasa terpaksa untuk
mengkonsumsi makanan sehat. Pemahaman tentang pentingnya asupan makanan sehat
dan bergizi melalui edukasi gizi dapat dilakukan sejak anak mulai memakan makanan
padat. Namun paling efektif diberikan padan anak berusia dua hingga enam tahun
(Karyadi, 2013). Oleh karena itu diperlukan pengasuhan yang tepat untuk menanamkan
kebiasaan makan makanan yang beragam dan sehat khususnya sayur dan buah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian makanan sehat dan bergizi?
2. Apa saja ciri-ciri dari makanan sehat dan bergizi?
3. Jelaskan jenis-jenis makanan sehat dan bergizi!
4. Apa saja manfaat dari makanan sehat dan bergizi untuk bayi, balita, dan anak-anak?
5. Apa saja makanan untuk bayi, balita, dan anak-anak

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari makanan sehat dan bergizi.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari makanan sehat dan bergizi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis makanan sehat dan bergizi.
4. Untuk mengetahui manfaat dari makanan sehat dan bergizi untuk bayi, balita, dan
anak-anak.
5. Untuk mengetahui makanan untuk bayi, balita dan anak-anak
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan Sehat dan Bergizi


Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia di bumi ini.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak berperan besar terhadap kehidupan masa depannya.
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik
dikonsumsi oleh tubuh. Makanan yang sehat merupakan makanan yang tepat untuk
menambah nutrisi bagi tubuh kita, yang didalamnya terkandung zat-zat gizi. Zat-zat gizi
tersebut yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

B. Ciri-Ciri Makanan Sehat dan Bergizi


1. Tidak banyak mengandung lemak-lemak hewani.
2. Rendah garam dan MSG, penggunaan penyedap rasa yang banyak beredar di
pasaran membuat makanan terasa lebih gurih dan nikmat, tapi bukan berarti menjadi
lebih sehat.
3. Banyak mengandung sayuran atau serat.
4. Tidak/sedikit menggunakan bahan pengawet. Setiap bahan makanan yang dikemasa
umumnya mengandung bahan pengawer, seperti bumbu kaldu, makanan kaleng dsb.
5. Menggunakan sedikit minyak goreng,
6. Tidak bersantan.
7. Tidak terlalu pedas.
8. Dimasak matang, jadi tidak setengah matang atau terlalu lama matang.

C. Jenis-Jenis Makanan Sehat dan Bergizi


Anak-anak perlu dikenalkan beragam jenis makan sehat dan bergizi terutama buah
dan sayur. Buah dan sayur merupakan komponen penting dalam komposisi makanan sehat
dan bergizi yang dapat memberikan manfaat positif dalam masa pertumbuhan anak.
Makanan sehat dan bergizi dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok makanan pokok
(nasi, roti, kentang, ikan goreng, daging, susu, brokoli, wortel, jeruk, apel dan pisang) dan
kelompok lauk-pauk hewani dan nabati.
Sama seperti dengan makanan pokok, jenis makanan ini paling sering dikonsumsi
sebanyak 3 kali sehari dengan telur, ayam dan daging yang paling banyak dikonsumsi para
balita. Susu dan produk susu lebih banyak dikonsumsi dengan frekuensi lebih dari 3 kali
sehari. Hal ini dibuktikan dengan konsumsi susu formula yang tidak mengikuti jadwal
makan besar karena mayoritas anak balita juga masih mengonsumsi susu formula sebagai
makanan pelengkapnya.
Eating Clean mengenalkan pada anak akan berbagai makanan yang belum pernah
mereka makan sebelumnya terutama makanan ubi-ubian yang di rebus, sayuran rebus, susu
murni ataupun nasi merah yang sangat jarang disajikan di rumah. Kegiatan Eating Clean
menumbuhkan kesadaran pada anak akan makanan sehat sejak dini. Kegiatan Eating Clean
akan mengantarkan anak-anak menjadi generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh.

D. Manfaat dari Makanan Sehat dan Bergizi untuk Bayi, Balita, dan Anak-Anak
Makanan sehat adalah makanan yang beragam,bergizi, dan berimbang, serta aman
bila dikonsumsi. Makanan, dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menhilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama
adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh,
mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala
macam proses yang terjadi di dalam tubuh.
Asupan makanan anak usia kurang dari 5 tahun merupakan dasar pembentukan pola
makan dikemudian hari. Di lain hal, asupan makanan anak balita cenderung tidak sesuai
dengan gizi seimbang. Sebagai contoh banyak diantara mereka hanya mau mengonsumsi
makanan manis seperti permen dan donut serta makanan yang bercita rasa gurih seperti
makanan cepat saji. Yang di mana, padahal setiap anak itu tumbuh dan berkembang sesuai
asupan gizi yang diterimanya.

E. Makanan Untuk Bayi, Balita, dan Anak-Anak


Makanan Untuk Bayi
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi
dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energy dan zat-zati gizi yang melebihi jumlah ASI.
Bayi harus mendapatkan makanan tambahan/pendamping ASI. Banyak ASI yang
dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/menyusui,
stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energy tiap Kg
BB/hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandug kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka
bayi diberikan 150-160 cc susu tiap Kg BB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah
energi tersebut. Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk
mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup,
sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi
melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.
Makanan Bayi Usia 6-12 bulan

❖ Makanan diberikan dalam bentuk makanan pertama dan setengah padat

❖ Dianjurkan diberikan sereal seperti beras kemudian sayuran berwarna kuning


dan terakhir yang berwarna hijau
❖ Tidak dianjurkan memberikan : coklat, madu, putih telur, kacang tanah,
gandum dan produknya, susu murni.

Agar bayi dan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal, orang tua
harus memperhatikan ASI dan makanan yang dikonsumsinya. ASI merupakan satu-
satunya makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi
usia 0-6 bulan. Namun dengan bertambahnya usia bayi dan tumbuh kembang, bayi
memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat
makanan tambahan/ pendamping ASI atau yang biasa disebut dengan MPASI.
Makanan pendamping ASI (MP ASI) merupakan makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada anak berumur 6–24
bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya mencapai tumbuh kembang yang optimal.
selain dari ASI. Peranan makanan tambahan sama sekali bukan untuk menggantikan
ASI, melainkan untuk melengkapi ASI. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan
pencernaan bayi/anak.
Pentingnya ASI dan MPASI
1. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

2. Sering diistilahkan sebagai periode emas atau masa emas sekaligus masa kritis.

3. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak
memperoleh asupan nutrisi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal.
4. Sebaliknya apabila asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhannya, maka
periode emas ini akan berubah menjadi periode kritis.

Oleh karena itu, untuk mencapai tumbuh kembang optimal, Ibu bisa
memberikan ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Dan ibu segera mulai mengenalkan
pemberian MPASI kepada bayinya yang sudah berusia 6 bulan. Inilah makanan bayi
kedua yang menyertai pemberian ASI.
Berikut cara pengolahan makanan bagi bayi usia 6 bulan

1. Karbohidrat

Jangan terpaku pada nasi putih saja. Biasakan anak konsumsi beragam
sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi, bihun
maupun jagung.

Cara memasak:

▪ Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang
dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
▪ Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen beras
merah lebih keras.
▪ Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit, kemudian diolesi mentega,
garam dan gula.
▪ Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).

2. Protein
Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe
dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi
seperti telur.
3. Vitamin Dan Mineral
Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau waran
sayuran, makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna daging
buah, vitaminya semakin kaya.
Cara memasak sayur:

▪ Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung,


kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak
bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya
akan habis.
▪ Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo,
sawi, kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air,
karena itu jika direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan
habis.
▪ Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi
garam, angkat.

▪ Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan
batangnya masih renyah.
▪ Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah
dimasak. Jangan tunda lebih dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak,
dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak
dimakan.

4. Cara mengolah buah:


Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan
hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah
baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti
apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit
apel, sebaiknya dikupas saja.

Makanan Untuk Balita


Pada usia ini anak sudah harus makan seperti pola makan keluarga,
yaitu:sarapan, makan siang, makan malam dan 2 kali selingan. Porsi makan pada
usiaini setengah dari porsi orang dewasa. Memasuki usia 1 tahun pertumbuhan
mulailambat dan permasalahan mulai sulit makan muncul. Sementara itu
aktivitasmulai bertambah dengan bermain sehingga makan dapat dilakukan
sambilbermain. Namun selanjutnya akan lebih baik kalau makan dilakukan
bersamaseluruh anggota keluarga dengan mengajarkannya duduk bersama di
mejamakan.
Beberapa hal yang harus diperhaikan dalam pemberian makan anak usia 1-
5tahun:

• Selalu variasikan makanan yang diberikan meliputi makanan pokok,


laukpauk, sayuran dan buah. Usahakan protein yang diberikan juga berganti
sehingga semua zat gizi terpenuhi.
• Variasikan cara mengolah sehingga semua bahan makanan dapat
masuk,misalnya anak tidak mau makanbayam maka bayam dapat dibuat
dalam telur dadar.
• Berikan air putih setiap kali habis makan.

• Hindari memberikan makanan selingan mendekati jam makan utama.

• Ketika masuk usia 2 tahun jelaskan manfaat makanan yang harus dimakan
sehingga dapat mengurangi rasa tidak sukanya.

Makanan Untuk Anak


Demi mencukupi kebutuhan gizi anak sekolah termasuk di masa
perkembangan anak 6-9 tahun, bukan hanya porsi makanannya saja yang harus
diperhatikan. Pemberian makanan sehat bagi anak membantu mendukung
perkembangan kognitif serta perkembangan fisik anak. Asupan yang dimakan oleh
anak sejak dini harus bervariasi, memperhatikan kebersihan makanan, dan sesuai
dengan aktifitas fisik anak agar tercapai berat badan anak yang ideal. Prinsip gizi
seimbang terdiri dari 4 pilar yang merupakan rangkaian untuk menyeimbangkan zat
gizi yang keluar dengan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara
teratur. Prinsip gizi seimbang yaitu:
1. Mengonsumsi makanan beragam

Makanan beragam maksudnya selain makanan yang dimakan bervariasi,


tetapi juga memperhatikan proporsi makanan yang seimbang, jumlahnya
cukup, dan tidak berlebihan.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih

Perilaku hidup bersih dapat menghindarkan diri dari sumber infeksi,


contohnya adalah mencuci tangan, menutup makanan yang akan disajikan,
memakai alas kaki, dan menutup mulut dan hidung bila bersin.
3. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat memperlancar metabolisme dalam tubuh. Mengajak anak


bermain atau berjalan bersama adalah contoh aktivitas fisik yang dapat
dilakukan oleh orang tua dan anak.
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal

Indikator untuk bayi dan balita adalah perkembangan berat badan terhadap
usia dengan menggunakan acuan Kartu Menuju Sehat (KMS), atau kurva
CDC/NCHS, atau kurva WHO.

Tanda anak sehat dengan gizi baik terdiri dari 10 kriteria, yaitu:
1. Postur tubuh tegap dan memiliki otot yang padat

2. Penambahan berat dan tinggi sesuai usia

3. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat

4. Rambut berkilau dan kuat

5. Gigi bersih dan gusi berwarna merah muda

6. Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar

7. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai dengan umur

8. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur

9. Tidur nyenyak

10. Penuh perhatian dan bereaksi aktif

Pemberian makan pada anak usia sekolah harus selaras, serasi, dan seimbang.
Selaras artinya harus sesuai dengan kondisi sosial budaya ekonomi serta agama.
Serasi artinya sesuai untuk tumbuh kembang anak, dan seimbang artinya nilai gizi
harus sesuai dengan kebutuhan. Pemberian makanan harus sesuai dengan jumlah,
jenis, dan jadwal pada umur anak tertentu. Pendekatan pola makan sehat untuk
diharapkan tidak dilakukan dengan tindakan marah atau dengan kekerasan, tetapi
lebih dengan pendekatan yang baik sehingga anak dapat menikmati saat-saat makan
dan dapat menopang tumbuh kembangnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat gizi dari makanan merupakan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan anak
tumbuh kembang optimal sehingga dapat mencapai kesehatan yang paripurna , yaitu sehat
fisik, sehat mental, dan sehat sosial. Oleh karena itu, slogan umum bahwa pencegahan adalah
upaya terbaik dan lebih efektif-efisien dari pada pengobatan, harus benar-benar dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada anak.
Setiap harinya, anak membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari asupan
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Asupan kandungan gizi tersebut dapat
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi yang berguna untuk pertumbuhan otak
(intelegensia) dan pertumbuhan fisik. Untuk mengetahui status gizi dan kesehatan anak
secara menyeluruh dapat dilihat mulai dari penampilan umum (berat badan dan tinggi badan),
tanda-tanda fisik, motorik, fungsional, emosi dan kognisi anak.
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari. Kecukupan
zat gizi berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak. Kasus gizi buruk bukanlah jenis
penyakit yang datang tiba-tiba begitu saja. Tetapi karena proses yang menahun terus
bertumpuk dan menjadi kronik saat mencapai puncaknya. Masalah defisiensi gizi khususnya
KKP menjadi perhatian karena berbagai penelitian menunjukan adanya efek jagka panjang
tehadap pertumbuhan dan perkembangan otak pada manusia.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari sempurna dan memiliki
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami.
DAFTAR PUSTAKA

Auliana, R. (2011). Gizi Seimbang dan Makanan Sehat untuk Anak Usia Dini. J. Nutr.
food Res, 2(1), 1-12.
Dedeh Kurniasih, Hilman Hilmansyah, Marfuah Panji Astuti dan Saeful Imam. 2010. Sehat
& Bugar Berkat Gizi Seimbang. Nakita dan Yayasan Institut Danone. Penerbit PT
Gramedia. Jakarta.
Inten, D. N., & Permatasari, A. N. (2019). Literasi kesehatan pada anak usia dini melalui
kegiatan eating clean. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 366-
376.
Jainurakhma, J. (2017). Pentingnya Konsumsi Makanan Sehat Dan Bergizi Pada Anak Usia
Sekolah.
Nugraheni, E. P. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyusunan Menu Balita
Dengan Status Gizi Balita Di Desa Kemiri, Kecamatan Kaloran, Kabupaten
Temanggung. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurul Ulfah. 2009. http://health.detik.com. Kenali 10 Ciri Anak Bergizi Baik. Diakses
tanggal 6 Agustus 2009.
Pratiwi, V. N., & Farhani, N. (2018). Edukasi Makanan Sehat Dan Bergizi Pada Balita Di
Bunda Daycare Surabaya Dengan Metode Permainan. Community Development
Journal, 2(1).
Toeti Soenardi. 2006. Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia. Ranch
Market. Penerbit PT Primamedia Pustaka. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai