Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

PKN DALAM KURIKULUM 2013

OLEH
IKKA OKTAVIANA
201011500067

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
judul “PPKN DALAM KURIKULUM 2013”.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua
tentang kurikulum 2013.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini . saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi saya khususnya .

Tangerang Selatan, 06 Desember 2023

IKKA OKTAVIANA
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................………………ii

KATA PENGANTAR.................................................................……………….iii

DAFTAR ISI................................................................................……………….iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................4
C. Tujuan Penelitian..............................................................................4
D. Manfaat Penelitian............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
Pegertian Kurikulum...............................................................................6
A. Sejarah Kurikulum dan Pelajaran PPKN di Indonesia......................17
PPKn dalam Kurikulum 2013 serta Implemantasinya............................19

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................27
B. Saran..................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses pendidikan  arti sempit dari , kurikulum adalah dasar atau tempat berpijak
seorang guru dalam memberikan pelajaran kepada murid. Kelihatannya
tampak sederhana karena secara eksplisit hanya mengacu langsung kepada siswa dan
guru. Namun di sisi lain, kurikulum begitu luas, berbeban berat, abstrak, dan selalu dan
dimana-mana memperhatikan kepentingan guru dan seluruh siswa, sehingga kurikulum
juga menjadi urusan para pengambil keputusan tingkat nasional. 
Beberapa perubahan telah dilakukan pada kurikulum Indonesia yaitu kurikulum
Kurikulum berbasis kompetensi pada tingkat satuan pendidikan tahun 2006,yang
kemudian disempurnakan dengan kurikulum 2013. Di semua departemen Tak terkecuali
PPKn, mahasiswa diharapkan memahami isinya Subjek, aktif dalam diskusi dan disiplin
yang baik panjang Kurikulum PPKn sendiri menjadi acuan pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang memotivasi siswa Siswa berpikir kritis,
rasional dan kreatif. Pasti di silabus 2013 Implementasi di sekolah memiliki kelebihan
dan kekurangan. 
Tentunya untuk mengatasi masalah yang akan timbul di masa depan
Tentu saja, harus ada peraturan untuk seluruh sistem pendidikan
menyeluruh Singkatnya, pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai kehidupan
Kegiatan pembelajaran lainnya harus dapat mengajarkan keterampilan siswa
lingkungan hidup dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Usaha yang bagus
Peningkatan mutu pendidikan terus digalakkan dengan cara yang baik
tradisional atau inovatif. Ini menjadi lebih fokus sejak mandat
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk menaikkan derajat
jenis pelatihan termasuk bahan-bahannya.
pembangunan di Indonesia. Sejak saat itu dalam catatan sejarah Pada tahun 1945
kurikulum nasional mengalami beberapa kali perubahan, yaitu tahun 1947, 1952, 1964,
1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan Versi terbaru adalah kurikulum 2013. Perubahan
kurikulum meliputi isi dan Topik adalah topik yang terus berubah adalah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). pada kurikulum Sebelumnya, PPKn dikenal
dengan Pendidikan pada tahun 2006 Kewarganegaraan. Awalnya, PPKn disebut
pendidikan kewarganegaraan 1962 Perubahan nama pelajaran ini menunjukkan jenis
kurikulum dinamis 
Dari semua permasalahan yang ada pada pembelajaran ppkn kurikulum 2013 terutama
pada kurikulum 2013 , menginspirasi saya untuk menulis makalah yang berjudul “PPKN
DALAM KURIKULUM 2013”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum ?
2. Bagaimana sejarah kurikulum PPKN di Indonesia ?
3. Bagaimana PPKn dalam Kurikulum 2013 serta Implemantasinya ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan kurikulum ?
2. Untuk Mengetahui Bagaimana sejarah kurikulum PPKN di Indonesia ?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana PPKn dalam Kurikulum 2013 serta
Implemantasinya ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara umum,pada konsepnya kurikulum adalah seperangkat atau system Rencana dan
kesepakatan tentang isi dan bahan pelajaran terbimbing dalam kegiatan belajar mengajar
dan definisi lainnya adalah kurikulum mata pelajaran dan program pelatihan yang
ditawarkan Institusi pendidikan yang menyusun RPP periode jenjang pendidikan. Secara
etimologis, istilah kurikulum berasal dari Bahasa bahasa latin yaitu kurikulum, dengan
arti perjalanan ke perjalanan Seorang pelari Saat itu, konsep kurikulum bersifat periodic
Pendidikan bagi siswa yang berjuang mendapatkan gelar.
Banyak ahli mendefinisi kurikulum. Definisi Menurut Beauchamp (1968), kurikulum
adalah dokumen tertulis yang Isinya meliputi topik-topik yang diajarkan kepada siswa
Pergi melalui mata pelajaran yang berbeda, pilihan mata pelajaran, perumusan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum itu sendiri meliputi
hal-hal sebagai berikut Konten dan topik jika diperlukan beberapa topik Siswa berusaha
untuk memperoleh berbagai pengetahuan akan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
subjek saya dipandang sebagai pengalaman orang yang lebih tua atau cerdas pada saat itu
di masa lalu, yang disusun secara sistematis dan logis.  
Sedangkan menurut Romime (1995), kurikulum diartikan sebagai segalanya tentang
kursus terorganisir, kegiatan dan pengalaman siswa ke sekolah, baik di dalam kelas
maupun tidak. pemahaman ini menunjukkan bahwa kegiatan kurikulum tidak terbatas
pada ruang hanya di dalam kelas, tetapi juga mencakup kegiatan di luar kelas. Kurikulum
dianggap sebagai program pendidikan untuk mengajar siswa Program ini memungkinkan
siswa untuk menyelesaikan kegiatan belajar Ini mengarah pada perubahan
perkembangan perilaku. Kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga menarik
bagi siswa mencapai tujuan kurikulum itu sendiri. Terkait dengan definisi Romime Dari
sini dapat disimpulkan bahwa kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran, tetapi pada
segala hal sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa. 

Kurikulum 2013 dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tantangan internal dan tantangan
eksternal. Pertama-tama, ada faktor tantangan internal, antara lain terkait dengan kondisi
pendidikan terkait dengan persyaratan Pendidikan mengacu pada 8 (delapan) standar
nasional pendidikan yang terdiri dari standar Isi, standar proses, standar kualifikasi
lulusan, guru dan staf Pelatihan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar-Standar Pendanaan dan Penilaian Pendidikan. Tantangan internal lainnya
mungkin Kaitannya dengan pertumbuhan-perkembangan penduduk Indonesia Populasi
pekerja. Penduduk Indonesia saat ini berada pada usia produktif (15-64 tahun) di atas usia
tanpa anak (anak usia 0-14 tahun).dan orang tua minimal 65 tahun). Jumlah penduduk
usia kerja puncak yang diharapkan di tahun-tahun mendatang 2020-2035ketika mencapai
70%. Jadi ada tantangan besar di depanitu adalah cara sumber daya manusia berproduksi
di usia produktif Sumber daya yang melimpah ini dapat diubah menjadi sumber daya
manusia Memperoleh kualifikasi dan keterampilan melalui pendidikan sehingga tidak
akan memuat.
Kedua, adanya tantangan eksternal, yang antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di
tingkat internasional.
Gelombang globalisasi mengubah gaya hidup masyarakat di bidang pertanian dan dari
bisnis tradisional ke masyarakat industri dan komersial modern Seperti dapat dilihat dari
organisasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Komunitas Bangsa Bangsa Asia
Tenggara (ASEAN), Ekonomi Asia Pasifik Kerjasama (APEC) dan Kawasan
Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA). Sebuah tantangan Faktor eksternal juga mengacu
pada perubahan kekuatan ekonomi global, di mana Pengaruh dan pengaruh teknologi dan
kualitas, investasi dan perubahan di bidang ini Pendidikan. Partisipasi Indonesia dalam
tren internasional Survei Matematika dan Sains Internasional (TIMSS) dan program Hal
ini juga ditunjukkan oleh International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
Dapat dikatakan bahwa penampilan anak Indonesia bertentangan dengan negara lain,
terutama di beberapa TIMSS dan KENCING. Hal ini sebagian disebabkan oleh
banyaknya bahan uji yang dibutuhkan TIMSS dan PISA tidak termasuk dalam kurikulum
bahasa Indonesia.  
B. Sejarah Kurikulum dan Pelajaran PPKN di Indonesia
Berdasarkan sejarah pendidikan di Indonesia,kurikulum dari tahun 1947 beberapa kali,
yang disebut rencana 1947 Pembelajaran yang menekankan pada pembentukan karakter
manusia berdaulat, maka pada tahun 1952 kurikulum ini diberi nama RPP tersebut
diedarkan pada tahun 1952, 1964 dengan nama Bildungsplan 1964. Selain itu, kurikulum
1968 bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan fisik, moral, adat
istiadat dan keyakinan agama. 1975 dengan nama pelajaran yang menekankan pada
konsep Management Of Objective (MBO), kurikulum 1984, dinamai menurut kurikulum
1975 Kurikulum 1994 disempurnakan dan menekankan siswa sebagai mata pelajaran.
 tahun 2004 dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menitik
beratkan pada pengembangan kemampuan (kompetensi) melakukan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru kepada peserta didik yang kemudian berubah lagi pada tahun 2006
diberlakukanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dimana dalam kurikulum
ini guru sangat berperan aktif dalam menguasai proses pembelajaran didalam kelas, dan
yang terbaru yaitu kurikulum 2013 yang berlaku mulai tahun ajaran 2013/2014 (Fitriya,
2014).

C. PPKn dalam Kurikulum 2013 serta Implemantasinya


Sebagai mata pelajaran di setiap sekolah di Indonesia adalah Pendidikan
Kewarganegaraan berkembang tidak menentu di kedua negara kemasan dan isinya. Ini
tercermin dalam daftar isi Kurikulum PKn yang sering berubah dan disesuaikan dengan
kepentingan negara.Historis, epistemologis dan pedagogis: pendidikan kewarganegaraan
Status kurikulum diawali dengan pengenalan mata Pelajaran PKn dalam kurikulum SMA
tahun 1962 berisi materi tentang mata pelajaran tersebut Pemerintahan Indonesia
berdasarkan UUD 1945 (Dept. P&K: 1962).
Kemudian pada dasarnya tentang kewarganegaraan atau kewarganegaraan berisi
pengalaman belajar dari disiplin sejarah yang dipilih, Geografi, ekonomi dan politik,
pidato Presiden, Deklarasi Hak Asasi Manusia Orang dan pengetahuan tentang
PBB (Somantri, 1969:7). Istilah Kewarganegaraan tidak secara resmi diciptakan pada
waktu itudalam Kurikulum 1957 dan Kurikulum 1946. Tapi kalau dilihat Dalam
praktiknya, kurikulum SMA (1957) memiliki mata mata pelajaran administrasi dan
hukum, dan ada mata pelajaran dalam kurikulum 1946 Pelajaran pengetahuan umum
yang berisi informasi dalam hubungannya dengan pemerintah. Kemudian pada kurikulum
1968 dan 1969 Istilah pendidikan politik dan pendidikan politik digunakan secara
sinonim (dapat dipertukarkan). Misalnya, istilah itu digunakan dalam kurikulum SD 1968
Pendidikan politik digunakan sebagai istilah teknis.
dalamnya tercakup mata pelajaran sejarah Indonesia, geografi Indonesia, dan civics.
Dalam kurikulum SMP 1968 digunakan istilah Pendidikan Kewargaanegaran yang berisi
tentang sejarah Indonesia dan Konstitusi termasuk UUD 1945. Sedangkan dalam
kurikulum SMA 1968 terdapat mata pelajaran Kewargaan Negara yang berisikan materi,
terutama yang berkenaan dengan UUD 1945. Sementara itu dalam Kurikulum SPG 1969
mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara yang isinya terutama berkenaan dengan
sejarah Indonesia, konstitusi, pengetahuan kemasyarakatan dan hak asasi manusia
menurut (Dept. P&K: 1968a; 1968b; 1968c; 1969) dan (Winataputra, 2006:1). Secara
umum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara membahas tentang nasionalisme,
patriotisme, kenegaraan, etika, agama dan kebudayaan (Somantri, 2001:298)
Pada Kurikulum tahun 1975 istilah Pendidikan Kewargaan Negara berubah menjadi
Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang berisikan materi Pancasila sebagaimana
diuraikan dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau biasa disebut
dengan P4. Perubahan ini sejalan dengan misi pendidikan di Indonesia yang diamanatkan
oleh Tap. MPR II/MPR/1973. Mata pelajaran PMP ini merupakan mata pelajaran wajib
untuk SD, SMP, SMA, SPG dan Sekolah Kejuruan. Mata pelajaran PMP ini terus
dipertahankan baik istilah maupun isinya sampai dengan berlakunya Kurikulum 1984
yang pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 1975 (Depdikbud: 1975
a, b, c dan 1976). Pendidikan Moral Pancasila (PMP) pada masa itu berorientasi pada
value inculcationdengan muatan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 (Winataputra dan
Budimansyah, 2007:97)
Pada tahun 1989, undang-undang No. 2 tentang sistem diundangkan Pendidikan nasional
yang menentukan isi kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai
Materi Wajib Belajar Kurikulum untuk semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal
39), Kurikulum Pendidikan dasar dan menengah pada tahun 1994 cocok untuk tugas
tersebut pendidikan baru melalui pengenalan jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan atau PPKn. Berbeda dengan kurikulum Sebelumnya, materi
pembelajaran diselenggarakan dalam kurikulum PPKn tahun 1994  bukan tentang
rumusan poin nilai P4, tapi tentang konsep nilai diambil dari P4 dan sumber resmi
lainnya, ditata oleh memperluas pendekatan spiral atau siklus pengembangan konsep.
Pendekatan ini Menyusun silabus pancasila dengan penjabaran nilai-nilainya pada setiap
tingkatan Pendidikan dan Pengajaran dan triwulanan di setiap kelas. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) saat ini Karakteristiknya diatur oleh inkubasi
nilai dan pengetahuan Difusi Hal ini dapat dilihat dari bahan ajar dikembangkan
berdasarkan butir-butir dari setiap tawaran Pancasila. Tujuan Belajar juga tentang
menanamkan sikap dan perilaku yang baik Membangun dan mengembangkan
berdasarkan nilai-nilai dan pengetahuan Pancasila kemampuan untuk memahami,
menghayati dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman perilaku sehari-hari
(Winataputra dan Budimansyah, 2007:97).
UU Sisdiknas No.20 Pada tahun 2003, kurikulum yang disebut Kurikulum diluncurkan
Berdasarkan kualifikasi tahun 2004 saat pendidikan kewarganegaraan berubah nama
kewarganegaraan. Tahun 2006 namanya diganti lagi Pendidikan politik yang isinya tidak
ada perubahal Ini berarti bahwa hanya kekuatan pengembangan kurikulum yang tersisa
Kurikulum 2006 setiap satuan pendidikan sudah diketahui dengan Kurikulum Tingkat
Pertama (KTSP). 
1. Secara Konseptual istilah Pendidikan Kewarganegaraan dapat terangkum sebagai
berikut Kewarganegaraan (1956),
2. Civics (1959),
3. Kewarganegaraan (1962),
4. Pendidikan Kewarganegaraan (1968),
5. Pendidikan Moral Pancasila (1975), (f) Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
(1994),
6. Pendidikan Kewarganegaraan (UU No. 20 Tahun 2003),
7. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP No. 24 Tahun 2016).
Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum
2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013
dan KTSP.
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

Elemen Ukuran Tata Kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013

Kewenangan Hampir mutlak Terbatas

Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi.


Bagi yang rendah
Guru
masih terbantu
dengan adanya buku

Bebasan Berat Ringan

Efektifitas waktu Rendah (banyak Tinggi


untuk kegiatan waktu untuk
pembelajaran persiapan)

Peran penerbit Besar Kecil

Variasi materi dan Tinggi Rendah


Buku
proses

Variasi harga / bebas Tinggi Rendah


siswa

Siswa Hasil pembelajaran Tergantung Tidak sepenuhnya


sepenuhnya pada tergantung guru,
guru tetapi juga buku
yang disediakan
pemerintah

Pemantauan Tititk Penyimpangan Banyak Sedikit

Besar penyimpangan Tinggi Rendah

Pengawasan Sulit, hampir tidak Mudah


mungkin

Berikut ini adalah perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP

No Kurikulum 2013 KTSP

1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu


ditentukan terlebih dahulu, melalui melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006.
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu ditentukan SKL (Standar
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, Kompetensi Lulusan) melalui
yang bebentuk Kerangka Dasar Permendiknas No 23 Tahun 2006
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013

2 Aspek kompetensi lulusan ada Lebih menekankan pada aspek


keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan

3 Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk


kelas I-VI kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih jumlah mata pelajaran lebih banyak
sedikit dibanding KTSP dibanding Kurikulum 2013

5 Proses pembelajaran setiap tema di standar proses dalam pembelajaran terdiri


jenjang SD dan semua mata pelajaran di dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmasi
dengan pendekatan ilmiah (saintific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta

Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah


daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
1. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah
untuk melaksanakan kurikulum.
2. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum
secara nasional.
3. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
4. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupaten/kota terkait
Pada kurikulum 2013, guru harus merencanakan secara professional pembelajaran afektif
dan bermakna, organisasi pembelajaran, pilihan menentukan metode pembelajaran yang
tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan Perkuat kompetensi secara efektif dan
tentukan kriteria keberhasilan. 
Pertama merencanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna.Pelaksanaan kurikulum
2013 merupakan pembaharuan kurikulum Untuk mempelajari dan mengembangkan
keterampilan dan karakter siswa. Benda Hal ini menuntut guru untuk terlibat aktif dalam
menciptakan dan memelihara gaya belajar yang berbeda Operasi sesuai dengan rencana
yang telah diprogram sebelumnya. Guru harus menyadari hal ini bahwa belajar pada
hakikatnya sangat kompleks karena memerlukan banyak hal aspek pedagogis, psikologis
dan didaktis sekaligus.
Kedua, atur pembelajaran Anda. Implementasi Kurikulum (2013).menuntut guru untuk
mengatur pembelajaran secara efektif. Setidaknya Ada lima hal yang perlu diperhatikan
dalam sebuah organisasi Pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013, jadi
implementasinya Belajar, menarik dan mengembangkan para ahli, menggunakan para
ahli dan sumber daya masyarakat, serta pembangunan dan penataan politik.
Ketiga, memilih dan menentukan metode pembelajaran. penerapan
Kurikulum berbasis kompetensi 2013 untuk pembelajaran dapat dibuat pendekatan yang
berbeda. Pendekatan ini melibatkan pembelajaran kontekstual (pembelajaran
kontekstual), permainan peran, pembelajaran partisipatif (Pengajaran dan pembelajaran
partisipatif), Pembelajaran Mendalam (Master Learning) dan Belajar konstruktivisme
(pembelajaran konstruktivisme). 
Keempat, melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan
keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik yang
direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi standart, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan
kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan
pengalaman belajar yang optmal.dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sehingga perilaku berubah ke
arah yang lebih positif Pada umumnya kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal atau
Keterbukaan, fungsi inti atau membangun kompetensi dan karakter penghentian atau
penghentian operasi bisnis.Implementasi yang efektif merupakan hasil interaksi antar
strategi Implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan dan manajemen umum
Sekolah. Oleh karena itu, optimalisasi implementasi kurikulum 2013 menjadi sangat
penting kerja strategis untuk mensinergikan komponen-komponen tersebut, khususnya
guru dan pimpinan sekolah dalam pengembangan kurikulum.Pengembangan kurikulum
dapat diartikan sebagai implementasi kurikulum tertanam dalam budaya sekolah yang
mencerminkan nilai-nilai yang berlaku, Standar dan keyakinan untuk semua warga
sekolah serta siswa, guru,Kepala Sekolah dan tenaga kependidikan lainnya .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang paling baru diperkenalkan Kegiatan belajar
mengajar di negara kita saat ini. Tujuan Kurikulum 2013 Memberikan informasi kepada
siswa secara utuh dan tidak terpecah-pecah. Kurikulum ini menekankan penemuan siswa
yang aktif Konsep pembelajaran dengan guru sebagai moderator. Nama yang tepat dari
PPKn sering berubah, seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP), Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn). Pendidikan Kewarganegaraan PKN dan kembali ke
PPKN. 

B. Saran
Saran untuk sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 Untuk Sekolah dan guru,
senantiasa mencari informasi terkini tentang Kurikulum 2013, bisa mengikuti
perkembangan teknologi, meningkatkan wawasan dan profesionalitas sebagai guru,
mengadakan kerjasama antar warga sekolah dan masyarakat sekitar untuk selalu
menciptakan lingkungan yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Mulyadi, Yahya.
Belajar dan Pembelajaran. Cianjur: Universitas Suryakancana Mashudi. 2016.
Kurikulum PPKN (2006-2013). [Online]. Diakses dari:
hudianime.blogspot.com/2006/09/kurikulum-ppkn-2006-2013.html?m=
Intan. 2013. Makalah Kurikulum 2013. [Online]. Diakses dari:
http://intanelmumtaz.blogspot.com/2013/12/makalah-implementasi-
kurikulum2013.htm

Anda mungkin juga menyukai