Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ELEKTIF

ATURAN DALAM PUBLIKASI ILMIAH

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 11

Monica Anggun N 1720046


Rudi Irfan 1720068

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah”. Shalawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya.

Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.yang selalu

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

ini dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat menambah ilmu kita

khususnya dalam hal menulis karya tulis ilmiah.

Surabaya, 29 Maret 2020

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian dan Jenis Karya Tulis Ilmiah.................................................................6
2.2 Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah..................................................................................7
2.3 Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah......................................................................9
2.4 Syarat –Syarat Karya Tulis Ilmiah.........................................................................11
2.5 Etika publikasi Ilmiah............................................................................................12
2.6 Tata cara penulisan ilmiah yang benar...................................................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................................15
3.2 Saran......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kegiatan menuangkan gagasan keilmuan dalam bahasa ilmiah sering


dilakukan dalam setiap ilmiah, dalam kegiatan diskusi, seminar, symposium, loka
karya, orasi dan sejenisnya. Sering tersaji komunikasi ilmiah baik dalam bentuk
tuliasn maupun lisan. Pada kegiatan ilmiah tersebut penyaji dituntut memiliki
kemampuan untuk menyampaikan argument secara lisan yang dilengkapi pula
dengan sajian argument keilmuan secara tertulis dalam bentuk karay tulis ilmiah.
Selain itu mahasiswa selalu dituntut menyampaikan arguman dalam karya tulis
ilmiah baik dalam berupa artikel, lapora kajian, makalah, skripsi, ataupun tesis
ataupun disertasi.
Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para
pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu
hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek
tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema
seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun,
tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian
lanjutan. Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan
sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi
(penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan
tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-
tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib
menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi
juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara d an
“menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah
disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang

4
pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah
(paper) dan laporan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah dan apa saja jenis jenis karya
tulis ilmiah?
2. Bagaimana metode penulisan karya tulis ilmiah?
3. Apa saja Karakteristik penulisan karya tulis ilmiah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian karya tulis ilmiah dan jenis-jenis karya tulis
ilmiah
2. Untuk mengetahui metode penulisan karya tulis ilmiah
3. Untuk mengetahui karakteristik penulisan karya tulis ilmiah

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan juga
dunia penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari
berbagai macam riset yang dilakukan oleh lembaga penelitian ataupun lembaga
pendidikan. Mahasiswa saja misalnya, setiap mahasiswa yang telah lulus, pasti
pernah membuat ataupun mengarang karya ilmiah berupa tugas akhir. Karya
ilmiah berupa tugas akhir biasanya merupakan syarat utama yang harus dipenuhi
oleh mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya. Ada beberapa definisi para
ahli tentang karya tulis ilmiah, diantaranya :

1. Brotowidjoyo

Menurut Brotowodjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu


pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan
metodologi penulisan yang baik dan benar.

2. Eko Susilo M

Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun


karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari
berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu
tertentu, yang disusun dengan menggunakan metode tertentu dengan
memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

3. Jones

Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan


untuk masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah
tinggi.

6
4. Hery Firman

Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan


yang dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian
yang telah dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika
keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.

Jadi karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang


menyajikan fakta umum yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara
ilmiah dan mengikuti pedoman dan konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan. Karya tulis ilmiah merupakan suatu sajian bentuk karangan yang
dinamis. Karya tulis ilmiah bukan sebuah “pakem” keilmuan sehingga penyajiannya
harus menuntut sesuatu yang statis dari waktu ke waktu.

Tingkat keilmiahan sebuah karya tulis dapat diukur oleh keruntunan uraian yang
tersaji dalam bentuk kebertamalian antaraspek yang terdapat dalam keterangan tersebut
serta kebertalian antarbagiannya. Keterhubungan antarbagiannya sangat erat dan kentara
jika diamati melalui sistematika penyajian tulisan yang logis. Apabila bagian landasan
teoritis bukan merupakan rangkaian teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan
atau untuk mendeskripsikan setiap aspek yang dikaji atau diteliti, bagian tersebut tidak
berfungsi teori-teori yang melandasi suatu gagasan ilmiah.

2.2 Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah laporan ilmiah lengkap dari suatu penelitian


setelah kegiatan penelitian berakhir, sebagai pertanggungjawaban ilmiah dan
sebagai dokumen tertulis lengkap dari kegiatan penelitian. Dalam laporan
penelitian, peneliti memaparkan berbagai langkah yang telah dilakukan selama
penelitian dan apa saja hasil yang telah ditemukan dari kegiatan penelitiannya.
Dengan demikian, laporan penelitian merupakan media bagi peneliti

7
mengkomunikasikan pelaksanaan penelitian serta hasil-hasilnya kepada orang
lain.
2. Makalah

Makalah adalah salah satu produk  karya tulis ilmiah yang memuat kajian
tentang suatu masalah di lingkungan sekitar. Landasan pembahasanya adalah
keberadaan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Kajian yang termuat
dalam makalah menggunakan pola pikir yang deduktif dan induktif. Pola pikir
deduktif adalah cara berpikir yang ditangkap atau diambil dari pernyataan yang
bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Sedangkan pola pikir
induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa
khusus untuk menentukan hukum yang umum.

Makalah juga bisa diartikan sebagai karya akademis produk dari cara


membuat karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada suatu jurnal yang bersifat
ilmiah. Salah satu karya ilmiah ini juga biasanya digunakan sebagai persyaratan
ujian pada suatu mata kuliah. Terlebih lagi, dalam tugas tersebut biasanya
mahasiswa dituntut untuk memuat saran pemecahan tentang suatu secara ilmiah
kedalam makalah mereka. Walau makalah adalah bentuk paling sederhana
diantara karya tulis ilmiah lainnya, bahasa yang digunakan dalam makalah
tetaplah bahasa yang tegas dan lugas.

3. Artikel

Karya tulis yang disusun untuk mengungkapkan pendapat seorang penulis


atas suatu fakta/data/ pendapat orang lain berdasarkan rangkaian logika tersendiri.
tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu
yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu
(informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau
menghibur khalayak pembaca (rekreatif).

8
4. Skripsi

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan


suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang
membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. 

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu


karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis
skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam
memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang
berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan
persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.

5. Tesis

Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang


dikemukakan dalam karya tulis ilmiah; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan
pada perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti sebuah karya tulis ilmiah resmi
akhir seorang mahasiswa. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan
dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam
ilmu pendidikan sesuai ilmu yang telah dipelajari.

6. Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam


menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti
kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan
dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.

2.3 Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah

9
Metode penulisan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan
secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya
ilmiah sebagai berikut.

1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan

Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu
melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan
yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan
Anda dalam proses penulisan atau penelitian

2. Menyusun hipotesis

Langkah langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun


dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini
merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.

3. Menyusun rancangan penelitian

Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga


dari langkah langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi
penelitian yang dilakukan.

4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan

Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah yang
merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait
penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek
penelitian.

5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data

Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode yang


direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek

10
percobaan yang dilakukan tersebut. Apa yang terjadi pada objek penelitian. Ini
merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang kelima.

6. Menganalsis dan menginterpretasikan data

Langkah-langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan


menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk
menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di langkah
inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari
pengamatan dan pengumpulan data.

7. Merumuskan kesimpulan dan atau teori

Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah


merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama
percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini
mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses
percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek
penelitian.

8. Melaporkan hasil penelitian

Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah


melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan
proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik
dapat menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan memberikan
kontribusi pada peningkatan kualitas personal.

Jika ingin melakukan proses penyusunan karya tulis ilmiah, maka


setidaknya langkah-langkah menulis karya ilmiah ini Anda pahami dan terapkan.
Dengan demikian, maka proses penulisan Anda benar-benar objektif dan berguna

11
bagi kehidupan masyarakat. Dan, ini merupakan kontribusi kongkrit Anda kepada
masyarakat.

2.4 Syarat –Syarat Karya Tulis Ilmiah

Sebuah karngan ilmiah perlu disusun dengan memperhatikan syarat-syarat


berikut.

1. Menyajikan fakta objek secara sistematis.


2. Penulisannya cermat, tepat, dan benar, serta tulus, tidak memuat
terkaan.
3. Sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis, terkendali
secara konseptual dan procedural
4. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak merambisi agar
pembaca tidak berpihak kepadanya, motivasi penulis hanya untuk
memberitahukan tentang sesuatu dan tidak ambisius.
5. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam
hipotesis kerja.
6. Menggunakan bahasa ilmiah.
7. Karangan ilmiah tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan.
8. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
9. Tidak persuasive, karangan ilmiah itu benar-benar untuk mendorong
pembaca mengubah pendapat, tidak melalui ajakan, tetapi membiarkan
fakta berbicara sendiri.

10. Tidak melebih-lebihkan sesuatu, dalam karangan ilmiah hanya


disajikan kebenaran fakta, memutarbalikan fakta akan menghancurkan
tujuan penulisan karya ilmiah.

12
2.5 Cara penulisan ilmiah yang benar

1. Penulisan judul

a. judul perlu memberikan gambaran menyeluruh tentang isi karangan dan ditulis
secara bernas (tidak terlalu luas, namun spesifik sesuai dengan hal yang sedang
dibahas)

b. judul tidak bersifat propaganda/ mempromosikan sesuatu (kegiatan, barang,


atau orang)

c. judul perlu dijaga dari adanya eksplorasi akan identitas koresponden (menjaga
privasi responden) Misalnya seorang peneliti yang menuliskan hasil penelitiannya
pada suatu produk tertentu atau meneliti tentang aktifitas seks di luar nikah pada
suatu populasi tertentu. Judul tulisan yang dibuat sebaiknya tidak menampilkan
produk atau responden tersebut, seperti “Perbandingan perawatan luka dengan
bethadine dan kemicitien”

2. Penulis

- nama penulis sesuai dengan pembuat tulisan dan penulis perlu mengetahui isi
karangannya secara detail

- editor, pimpinan instansi, atasan penulis tidak perlu dicantumkan sebagai penulis

- seseorang yang hanya membantu menelaah hasil penelitiannya, tidak perlu


namanya dicantumkan sebagai penulis

- seseorang calon peneliti yang dalam penelitiannya harus melakukan


penelitiannya dan berada di bawah bimbingan seorang senior, maka namanya
harus ditampilkan dan jangan sampai dihilangkan; bahkan namanya itu dapat
ditampilkan sebagai penulis utama, sedangkan pembimbingnya sebagai penulis
kedua

- seseorang yang namanya tercantum dalam suatu publikasi harus mengatahui


bahwa namanya tercantum dan turut bertanggung jawab terhadap isi tulisan

13
- urutan pencantuman nama penulis disesuaikan dengan besar-kecilnya kontribusi/
perannya dalan tulisan ilmiah tersebut bukan berdasarkan urutan abjad penulis.

3. Isi Tulisan

- informasi dalam tulisan harus mudah dibaca dan dipahami; benar (tidak
dimanipulasi dan tidak menyesatkan) baik teks, gambar, tabel, atau grafik; dan
bermanfaaat. Isi tulisan yang menampilkan data palsu justru akan menyesatkan
pembaca.

- perhatikan dan junjung tinggi kerahasiaan (privacy) data yang perlu dirahasiakan
misalnya identitas responden atau data mentah yang akan menampilkan
keburukan suatu populasi tertentu

- penggunaan informasi dari penulis lain harus dikutip dan ditulis secara benar dan
tepat, objektif (tidak menambah/ mengurangi), sopan (tidak meremehkan) tepat
(menggunakan sumber yang sesuai), dan jujur (tidak menipu diri sendiri atau
bahkan mencelakakan orang lain), serta menghindari plagiatisme baik plagiat atas
tulisannya sendiri maupun plagiat berdasarkan tulisan orang lain

- tulis semua bahan bacaan yang dikutip (bukan yang tidak) dalam daftar
kepustakaan. Bahan bacaan yang dipilih hendaknya yang benar-benar bermanfaat
dan relevan dengan penelitian yang dilakukan. Tidak perlu mencantumkan semua
bahan yang dibaca dengan tujuan untuk memperlihatkan jumlah bahan bacaan
yang sangat banyak itu.

2.6 Etika dalam publikasi karya ilmiah

Peneliti didefinisikan sebagai insan yang memiliki kepakaran yang diakui


dalam suatu bidang keilmuan tertentu, yang tugas utamanya meneliti dalam
rangka mencari kebenaran ilmiah (LIPI 2013). Dengan demikian, tujuan utama
pelaksanaan penelitian adalah pencarian kebenaran ilmiah. Secara umum bisa
dijelaskan bahwa mencari kebenaran ilmiah juga bertujuan memperluas dan
menambah pengetahuan dan pemahaman manusia tentang dunia fisis, hayati, dan

14
sosial, melebihi dari apa yang sudah diketahui pada saat ini. Selain itu, tujuan para
peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah adalah untuk
memajukan iptek, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi yang
bermanfaat bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia. Perlu
diberikan penekanan di sini bahwa penelitian harus menghasilkan sesuatu yang
baru baik dalam tataran ilmu pengetahuan maupun dalam aspek pengembangan
teknologi dan inovasi yang bermanfaat bagi peningkatan peradaban dan
kesejahteraan umat manusia. Dengan demikian, para peneliti sebagai ilmuwan
dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat
bagi masyarakat.

Perbuatan tercela dalam ilmu pengetahuan (misconduct in science)


meliputi semua segi di luar kesalahan jujur (honest errors) dan kesalahan yang
disebabkan oleh kelalaian (negligence), yaitu kesalahan yang melibatkan
pembohongan (deception) (Comitte on Science Engineering and Public Policy
2019). Berikut ini beberapa perbuatan tercela dalam ilmu pengetahuan.

1. Fabrikasi: Mengarang dan dan membuat data atau hasil penelitian. Pemalsuan
hasil penelitian (fabrication), yaitu mengarang, mencatat, dan/atau mengumumkan
hasilnya tanpa pembuktian telah melakukan proses penelitian;

2. Falsifikasi: Mengubah atau salah melaporkan data atau hasil penelitian,


termasuk pembuangan data yang bertentangan secara sengaja untuk mengubah
hasil. Pemalsuan data penelitian dengan memanipulasi bahan penelitian, peralatan,
atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil sedemikian rupa
sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam catatan penelitian;

3. Plagiarisme: Menggunakan gagasan atau kata-kata orang lain tanpa


memberikan kredit atau pengakuan. pencurian proses dan/atau hasil (plagiat)
dalam mengajukan usul penelitian, melaksanakannya, menilainya, dan dalam
melaporkan hasil-hasilnya, seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses dan hasil
penelitian, baik dalam bentuk data atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh

15
dalam penelitian terbatas (bersifat rahasia), usulan rencana penelitian dan naskah
orang lain tanpa menyatakan penghargaan;

4. Misappropriation of others’ ideas: penggunaan informasi khusus tanpa izin


(misalnya pelanggaran kerahasiaan pada waktu penelaahan oleh teman sejawat),
atau praktik lain yang menyimpang dari yang sudah diterima umum dalam suatu
komunitas ilmiah dalam mengajukan proposal penelitian dan naskah publikasi;

5. Penduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari 1


saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data, dan tidak merujuk
publikasi sebelumnya;

6. Perilaku tidak jujur dalam penelitian maupun perilaku curang sebagai peneliti.
Batasan ini tidak dapat dikenakan pada hal-hal: kejadian yang sejujurnya keliru;
pertikaian pendapat sejujurnya; perbedaan dalam penafsiran data ilmiah; dan
selisih pendapat berkenaan dengan rancangan penelitian. Perilaku peneliti tidak
jujur tampak dalam 2 bentuk berikut;

7. Pemerasan (exploitation) tenaga peneliti dan pembantu peneliti, seperti peneliti


senior memeras tenaga peneliti yunior dan pembantu penelitian untuk mencari
keuntungan, kepentingan pribadi, mencari dan/atau memperoleh pengakuan atas
hasil kerja pihak lain;

8. Perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti dalam pemberian hak


kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama pengarang dan/atau salah
mencantumkan urutan nama pengarang sesuai dengan sumbangan intelektual
seorang peneliti. Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan
memublikasikan data dan/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga penyandang
dana penelitian atau menyimpang dari konvensi yang disepakati dengan lembaga
penyandang dana tentang hak milik kekayaan intelektual (HKI) hasil penelitian;

9. Kecerobohan yang disengaja (intended careless) dengan tidak menyimpan data


penting selama jangka waktu sewajarnya, menggunakan data tanpa izin

16
pemiliknya, atau tidak memublikasikan data penting atau penyembunyian data
tanpa alasan yang dapat diterima. Jika seorang peneliti mengambil jalan pintas
yang salah dengan alasan apa pun akan ada dampaknya pada pertaruhan reputasi
peneliti, rekan kerja, dan institusi, serta kepercayaan publik. Masyarakat tidak
akan pernah 100% yakin akan kebenaran yang dihasilkannya. Oleh karena semua
hasil kajian harus diperlakukan sebagai susceptible to error, maka ada beberapa
bagian pada penelitian ilmiah yang sensitif terkait etikan yang harus diperhatikan.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan


fakta umum yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman dan konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
Karya tulis ilmiah merupakan suatu sajian bentuk karangan yang dinamis. Karya
tulis ilmiah bukan sebuah “pakem” keilmuan sehingga penyajiannya harus
menuntut sesuatu yang statis dari waktu ke waktu.
Dalam penulisannya memiliki metode penulisan yang meliputi beberapa
tahap. Karya tulis ilmiah juga harus memenuhi syarat – syarat penulisan karya
tulis ilmiah diantaranya ialah karya tulis ilmiah harus menyajikan fakta secara
sistematis, penulisannya cermat, tepat, dan benar, sistematis, tidakmemuat
pandangan pendukung, menggunakan bahasa ilmiah, tidak emotif, tidak
memancing pertanyaan yang bernada keraguan, tidak persuasive dan tidak
melebih-lebihkan.

Sebuah karya tulis ilmiah harus mengungkapkan sikap ingin tahu, ikap
kritis, sikap terbuka, sikap objektif, sikap rela menghargai pendapat orang lain;
dan sikap berani mempertahankan kebenaran. Adapun karakteristik dari karya
tulis ilmiah ialah menyajikan fakta, menyajikan pengertian/definisi tentang
judul/itilah, atau permasalahan, menguraikan masalah, menerapkan teori,
membahas, memecahkan, dan menyimpulkan masalah.

3.2 Saran

Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini
mahasiswa menjadi lebih teliti dalam mengarjakan tugas karya tulis ilmiah seperti
laporan atau makalah yang diberikan oleh Dosen. Serta dengan adanya makalah
ini Mahasiswa dapat lebih semangat dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengajar Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin. 2014. Himpunan Materi


Kuliah Bahasa Indonesia. Makassar.

http://goonersepil.blogsphasot.co.id/2012/02/metode-penulisan-karya-ilmiah.html

http://wahana-mahasiswa.blogspot.co.id/2012/04/karya-tulis-ilmiah.html

19

Anda mungkin juga menyukai