Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD


“HAKIKAT STRATEGI , MODEL, PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN”
DOSEN PENGAMPU: Adityawarman H. M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok

Aninda Mulya Arfani ( 2086206010 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
T/P : 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah model model pembelajaran Matematika SD.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari
segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat makalah selanjutnya,
akan kami terima dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini kami
telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat menyadari bahwa hasil penyusunan
makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun
kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran serta kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat proses kegiatan
belajar kami dalam mata kuliah model–model pembelajaran Matematika SD dan apabila
terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah ini. Kami mohon maaf dan
sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.

Pekanbaru, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH...........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
A. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
C. Manfaat Penulisan...............................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Strategi Pembelajaran.............................................................................................................3
B. Model-Model Pembelajaran...................................................................................................6
C. Metode Pembelajaran..............................................................................................................9
A. Pendekatan Pembelajaran................................................................................................11
D. Teknik Pembelajaran............................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................................15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang
terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau komponen
tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi
pada tujuan. Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau
kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman
pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam  proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih
dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi
di dalam proses pembelajaran. Selain itu metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan
belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang baik
akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Kemudian, sebagai seorang pendidik, juga
harus mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta
teknik-teknik yang sesuai untuk pembelajaran.

A. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang Strategi, Metode, dan Pendekatan


Pembelajaran maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi dalam pembelajaran?
b. Bagaimana metode dalam pembelajaran?
c. Bagaimana pendekatan dalam pembelajaran?
d. Bagaimana teknik dalam pembelajaran?

1
B. Tujuan Penulisan

Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
a. Mengetahui macam-macam strategi dalam pembelajaran.
b. Mengetahui macam-macam metode dalam pembelajaran.
c. Mengetahui pendekatan dalam pembelajaran.
d. Mengetahui Teknik yang dipakai dalam pembelajaran.

C. Manfaat Penulisan

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, agar dapat lebih memahami dan menelaah
berbagai macam strategi-strategi, metode-metode, pendekatan dan teknik-teknik dalam
pembelajaran. Agar sebagai calon pendidik dapat mengetahui dan bisa menerapkan hal
tersebut dalam pembelajaran kepada peserta didik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan
strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan
dalam mencapai tujuan.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi pembelajaran dengan
beragam, yaitu:
1. Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh
perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan media,
alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
2. Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Made Wena : kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya membelajarkan peserta didik.
Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua
sumber belajar dalam upaya membelajarkan peserta didik.
4. Mansur Muslih : strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru
dalam mengajar.
5. T. Takajoni : strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum yang dilakukan
guru dan siswa dalam merealisasikan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
6. Sudirdja dan Siregar : strategi pembelajaran adalah usaha dalam menciftakan suatu
kondisi tertentu dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah
pencapaiannya.
7. Miarso : strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan yang mnyeluruh dalam sebuah
sistem pembelajaran dalam bentuk pedoman dan kerangka kegiatan untuk mewujudkan
tujuan umum pembelajaran.
8. Kemp : strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan
oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

3
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan
urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran,
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien.
Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan
demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan.
Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur.
2. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang
siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Strategi.
Melalui Cooperative Learning, peserta didik didorong untuk bekerja sama secara
maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Beberapa penulis seperti Slavin,
Johnson, & Johnson, mengatakan ada komponen yang sangat penting dalam strategi
pembelajaran cooperative  yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas dan
kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi.  Slavin, Abrani, dan Chambers
(1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa
perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif
elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan
kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu.
Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya adalah keberhasilan
kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk
memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.  Perspektif sosial artinya bahwa melalui
kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka
menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara
tim dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang
bagus, di mana setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh
keberhasilan. Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya
interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk
berpikir mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa

4
akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah
pengetahuan kognitifnya.
3. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan
masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah
mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-
soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik
untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan
menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya
terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar memecahkan masalah
berarti pemecahan masalah itu sebagai isi atau content  dari pelajaran, sedangkan
pemecahan masalah adalah sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan pemecahan
masalah hanya sebagai suatu alat saja untuk memahami materi pembelajaran.  Ada
beberapa ciri strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah :
1) Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil.
2) Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung persoalan-
persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang banyak
kemungkinan cara pemecahanya.
3) Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar.
4) Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing ) di antara semua
siswa.
4. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru
akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah
dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan
informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang
dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang
pernah ada.  Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi,
dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara
informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui
proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari
percampuran dua informasi itu.  Analogi merupakan cara belajar dengan
pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda
atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan menyimpan

5
informasi.  P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa
mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari Preview (membaca selintas
dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R singkatan dari read, reflect, recite, dan
review atau membaca, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang
secara menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti
efektif dalam membantu siswa menghafal informasi bacaan.
5. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan
bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri
atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil.
Strategi tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci
dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah
Outlining, yakni membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai
macam topik atau ide dengan beberapa ide utama.  Mapping, yang lebih dikenal
dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining.
Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan
sebagai satu strategi, elaborasi atau organisasi. Mnemonics membantu dengan
membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak ada yang membantu
mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas
pemotongan, akronim, dan kata berkait.

B. Model-Model Pembelajaran

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman


dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2)
suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses evaluasi sesuatu
yang tidak dapat dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data yang
dipakai untuk menggambarkan suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang
disederhanakan dari suatu sistem kerja; (5) suatu deskripsi suatu sistemm yang mungkin; (6)
penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.[2]
Model pembelajaran adalah bentuk atau tipe kegiatan yang digunakan untuk
menyampaikan bahan ajar oleh guru kepada siswa. Di dalam model pembelajaran terdapat
unsur: (1) filosofi atau teori yang menjadi landasan atau ruh dari rumusan teoritis dan praktis
sebuah metode pembelajaran; (2) rumusan teoritis metode pembelajaran; dan (3) prosedur
praktis penerapan metode pembelajaran.
Model pembelajaran yang ideal adalah model yang mengeksplorasi pengalaman
belajar efektif, yaitu pengalaman belajar yang memungkinkan siswa/seorang mengalami atau
berbuat secara langsung dan aktif dalam sebuah lingkungan belajarnya. Siswa diberi

6
kesempatan yang luas untuk melihat, memegang, merasakan dan mengaktifkan lebih banyak
indera yang dimilikinya.
Beberapa model pem belajaran yang dapat membuat siswa aktif dan dapat dijadikan acuan
pengajaran keterampilan di kelas, antara lain:[3]
a. Model Pembelajaran Kolaborasi (Collaboration Learning)
b. Model Pembelajaran Individual (Individual Learning)
c. Model Pembelajaran Teman Sebaya (Peer Learning)
d. Model Pembelajaran Sikap (Affective Learning)
e. Model Pembelajaran Bermain (Game)
f. Model Pembelajaran Kelompok (Cooperative Learning)
g. Model Pembelajaran Mandiri (Independent Learning)
h. Model Pembelajaran Multi Model

Berdasarkan teori-teori bealajar dapat ditentukan beberapa pendekatan pembelajaran, dan


berdasarkan pendekatan tadi selanjutnya dapat ditentukan beberapa model pembelajaran.
Adapun model-model pembelajaran itu digolongkan menjadi empat model utama, yaitu:[4]
a. Model Interaksi Sosial
Dalam model ini tercakup beberapa jenis strategi pembelajaran, yakni:
(1) Kerja kelompok
(2) Pertemuan kelas
(3) Pemecahan masalah sosial atau inquiry sosial
(4) Model laboratorium
(5) Model pengajaran yurisprudensi
(6) Bermain peran
(7) Simulasi sosial
b. Model Proses Informasi (Information Processing Models)
Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran, yakni:
(1) Mengajar induktif
(2) Latihan inquiry
(3) Inquiry keilmuam
(4) Pembentukan konsep
(5) Model pengembangan
(6) Advanced organizer model

7
c. Model Personal (Personal Models)
Model pembelajaran personal terdiri dari 4 jenis strategi pembelajaran, ialah:
(1) Pengajaran non direktif
(2) Latihan kesadaran
(3) Sinektik
(4) Sistem konseptual
d. Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavior Modification Models)

8
C. Metode Pembelajaran

Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti jalan yang harus
dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan
yang bertujuan mempermudah tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan
(Suprihatiningrum, 2013). Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013)
mendefinisikan metode sebagai: (1) Suatu cara melakukan sesuatu, yang dapat diikuti tahap
demi tahap dan digunakan oleh setiap guru, (2) Organisasi dan implementasi dari suatu
pelajaran tertentu sehubungan dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan strategi-
strategi yang telah ditentukan serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3) Sejumlah
kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja, untuk kelompok-kelompok
maupun kelas-kelas, dan berdasarkan pada program-program belajar dan skema-skema kerja.
Lebih lanjut, Hudoyo (dalam Suprihatiningrum, 2013) merinci bahwa di dalam metode
mengajar terkandung interaksi antara guru dengan siswa, dan interaksi antara siswa dengan
materi pelajaran.
Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat dibuat suatu
generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara
menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang
sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai
pembawa pesan.
Ada beberapa jenis metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran secara lisan.
Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan
alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang
menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya
diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting
yang diberikan oleh guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan
mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan
daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntunan dalam mengemukakan pokok-
pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat
menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelurusan lebih lanjut pada

9
berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila
sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode Demonstrasi
Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan
suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya diaplikasikan dengan
menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar,
perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang
paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi
proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan
objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dll peragaan konsep serta
fakta yang memungkinkan. Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif mengamati
menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba untuk melakukannya
sendiri.

10
4. Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk
belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina
kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit
mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu
hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam
ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.
Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh
kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam
mengemukakan gagasan akan terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan
teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan lebih penting melalui
diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

A. Pendekatan Pembelajaran
Roy Killen (dalam Sanjaya, 2011) mencatat ada dua pendekatan dalam
pembelajaran, yakni pendekatan yang berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa.
Masih menurut Roy Killen, pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung, deduktif, atau ekspositori, sedangkan pendekatan yang berpusat
pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri/penemuan serta strategi
pembelajaran induktif.
Istilah pendekatan sendiri didefinisikan oleh Gulo (dalam Suprihatiningrum,
2013) sebagai sudut pandang yang menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru
dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Secara lebih rinci, Babbage, Byers, dan
Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan pendekatan sebagai: (1)
Sebuah gagasan filosofis atau titik tolak yang digunakan oleh seorang guru maupun
sekelompok guru untuk menyepakati taktik-taktik bagi pendidikan siswa-siswanya, (2)

11
Sebuah filosofi personal dan cara kerja yang melandasi pengajaran, serta dapat
ditentukan atau dipengaruhi oleh pokok bahasan, usia dan kemampuan para siswa, gaya
mengajar, nilai-nilai, dan kepercayaan yang dimiliki, (3) Cara-cara yang berbeda dari
pendekatan berbagai materi pelajaran, dan penyampaian kurikulum, (4) Struktur,
organisasi, dan konten pelajaran yang diturunkan dari skema kerja, (5) Penyediaan iklim
yang sesuai untuk belajar, dan (6) Sebuah cara untuk memulai dan memperkenalkan ide-
ide.
Berdasarkan definisi-definisi ini terlihat beberapa unsur penting yang serupa yang
melekat pada pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut, dapat digeneralisasi bahwa hakikat
pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang bagaimana
melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan tercapai.
Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran :
1. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya
pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan penekatan lainnya,
karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua
penekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
2. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa
dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di
dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep
yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami
konsep.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam
suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk
memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan
pendekatan lingkungan.
4. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa,
merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan
proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. penggunaan pendekatan
proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

12
5. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Pendekatan pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM
mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan
tersebut ada pada aspek: kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap,
proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai
fasilitator dan informasi yang diterima akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya
pemacahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang
ditemukan sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah
ilmiah.
6. Pendekatan penemuan
Pengunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar siwa diberi
kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah.
Penemuan tidak terbatas jika menemukan sesuatu yang baru. Pada umumnya materi
yang diberikan sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang
proses pemahaman tersebut.
7. Pendekatan pemacahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat ari masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini siswa dapat menerima saran
tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, an
menyusun srangkaian prtanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dan siswa
juga dapat merancang pemecahan masalahnya sendiri. Guru berperan hanya dalam
menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

D. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.

13
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung.
1.   Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi.
Contohnya antara lain:
a. Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
b. Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan hal-
hal yang sifatnya factual.
c. Teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
d. Teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa
mempelajari kemudian melaporkan hasilnya.
e. Teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang dipelajari.
f. Teknik kerja kelompok, merupakan suatu cara mengajar, dimana peserta didik di
dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
g. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang instruktur atau
guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
h. Teknik Karya Wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
2.   Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-
bahan pelajaran bidang studi tertentu. Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan
berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran membaca, teknik pembelajaran menulis, teknik
pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa,
dan teknik pembelajaran kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik
pembelajaran membaca permulaan dan teknik pembelajaran membaca lanjut. Masing-
masing terdiri pula atas banyak macam. Begitulah, teknik khusus itu banyak sekali
macamnya karena teknik khusus itu berhubungan dengan rincian bahan pembelajaran.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya
menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang
ditunjang sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik
umum maupun khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan


mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan sertawaktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif
dan efisien. Ada beberapa jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran langsung,
strategi pembelajaran cooperative learning, strategi pembelajaran problem solving, strategi
mengulang, strategi elaborasi, dan strategi organisasi.
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model,
pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan. Ada
beberapa jenis metode pemblajaran yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode
demonstrasi, metode penugasan, metode eksperimen, dan metode diskusi.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam memandang
bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan tercapai. Dalam
pembelajaran metode dan pendekatan pembelajaran tidak bisa dipisahkan karena ketiga unsur
ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan.
Pendekatan, lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan sedangkan metode, lebih
menekankan pada teknik pelaksanaannya. Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran yaitu
pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan konsep, pendekatan lingkungan, pendekatan
proses, pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM), pendekatan penemuan, dan
pendekatan pemecahan masalah.

B. Saran

Memahami strategi, metode, pendekatan pembelajaran baik untuk siswa maupun guru
sangatlah penting.. Pemahaman arti secara mendalam dari belajar dan pembelajaran ini dapat
memberikan manfaat yang besar baik bagi guru maupun siswa.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hamruni. 2009. Strategi Dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta:


Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya. 2011. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara .

Suprihatiningrum.2013. Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah dkk. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Wina Sanjana. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zainuddin dan Surasa. 2005. Catatan Strategi Belajar-Mengajar Fisika. Program Studi Pend.
Fisika PMIPA FKIP Unlam: Banjarmasin.

16

Anda mungkin juga menyukai