MAKALAH
OLEH :
KELAS X L
SEMESTER I
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan berkat dan lindungan-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul " Sejarah BATU WATU KRUS
(Batu salib)" dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung baik secara moril
maupun materil dalam penyusunan malakah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
penilaian akademik mata pelajaran Sejarah .
Kami pun menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................
1.3 TUJUAN PENELITIAN....................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................
BAB III. PENUTUP .........................................................................................................
3.1 SARAN................................................................................................................
3.2 KESIMPULAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
“Dulu bangsa Portugis datang ke Bola, dan mendirikan gereja Katolik " ,Mereka mendarat
di Doreng tetapi karena banyak nyamuk mereka terus berlayar hingga ke pantai Bola,” sebut
Maria Adolorata, warga Bola,Dikatakan Maria, bangsa Portugis sempat turun di pantai
Doreng sehingga memberi nama daerah tersebut Doren. Namanya terus terbawa sampai
sekarang hingga berubah menjadi DorengDulu masyarakat di Bola, kata Ina Dolo, sapaannya,
menetap di pegunungan dan membuat kampung kecil (Kloang bahasa Sikka). Kampung-
kampung ini biasanya berada di ladang atau kebun masyarakat.
“Bangsa Portugis datang tahun 1600-an mereka melepas sauh di pantai Bola. Mereka
melihat bahwa pantainya bagus dan berada di teluk sehingga mereka pun turun dari
kapal,”saat itu ada seorang warga kampung bernama Moan Baluk sedang mencari ikan di
pantai saat air surut. Mereka menanyakan apakah di tempat tersebut ada mata air?Moan
Baluk katakan, tidak ada air sumur. Masyarakat hanya minum air hujan atau kalau kemarau
minum air dari batang pisang dan pohon Ara. Bangsa Portugis pun kembali ke Konga dan
berpesan besok akan kembali lagi dengan jumlah orang yang banyak. Mereka ingin mencari
sumber mata air dan membuat sumur.
Keesokan harinya bangsa Portugis tersebut datang dibawa pimpinan pastor Dominikus
dengan pengawal tentara Oriwis Parera bersama Moan Kopong sebagai pendayung
perahu.Saat itu ,orang kampung ucap Maria, takut kalau melihat orang asing apalagi berkulit
putih karena takut diculik. Tetapi Moan Baluk meyakini masyarakat bahwa rombongan
bangsa Portugis tersebut merupakan orang baik.dan ahkir nya setelah pencarian mata air
yang cukup lama ahkirnya pastor Dominikus pun berhenti di sekitar pesisir pantai bola dan
menanamkan tongkat nya di sekitar pesisir situ dan berkata di sini ada mata air seketika air
pun keluar dari tanah itu dan Masyarakat pun senang dan semua Masyarakat turun dari
kampung-kampung di pegunungan dengan membawa hasil kebun seperti pisang dan
singkong untuk disantap bersama. Dan akhirnya sumur itu di beri nama WAIR BALUK.
Mereka meletakkan salib di batu karang dari kayu Lontar berukuran besar yang disebut Watu
Krus (Batu Salib) oleh masyarakat ,dulu di batu karang tersebut ada jejak telapak kaki
berukuran besar.
Namun jejak telapak kaki tersebut telah diambil orang luar negeri dan dibawa ke
negaranya, Martinus Redemtus, warga Bola lainnya mengatakan, Watu Krus sudah 5 kali
terjadi pemugaran dan penggantian salib di batu karang tersebut. Saat dipugar di batu karang,
persis di bawah kaki salib tersebut, ditemukan beberapa barang peninggalan Portugis,Katanya
ditemukan Alkitab, piring, periuk dan dulu pernah ada batu jejak telapak kaki. Kalau kemarau
berkepanjangan masyarakat ramai-ramai datang berdoa di tempat tersebut meminta hujan.
Biasanya masyarakat di desa bola , akan berdoa selama 9 hari. Tetapi terkadang berdoa
selama 3 hari hujan pun sudah turun hujan. Kebiasaan itu sampai sekarang tetap dijalankan
kalau terjadi kemarau berkepanjangan.
Watu Krus merupakan sebuah batu karang dengan panjang sekitar 1,5 meter dan lebar
sekitar 1 meter. Batu tersebut berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Di atas batu karang
tersebut terdapat sebuah salib yang ditanamkan, terbuat dari kayu.Saat air surut batu tersebut
terlihat berdiri kokoh di atas bebatuan lainnya. Bagian bawah batu karang telah terkikis air
laut. Banyak wisatawan sering datang melihat peninggalan sejarah tersebut sambil menikmati
keindahan pantai Bola.
.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Watu Krus merupakan sebuah batu karang dengan panjang sekitar 1,5 meter dan lebar
sekitar 1 meter. Batu tersebut berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Di atas batu karang
tersebut terdapat sebuah salib yang ditanamkan, terbuat dari kayu.Saat air surut batu tersebut
terlihat berdiri kokoh di atas bebatuan lainnya. Bagian bawah batu karang telah terkikis air
laut. Banyak wisatawan sering datang melihat peninggalan sejarah tersebut sambil menikmati
keindahan pantai Bola. perlu kita ketahui bahwa bangsa Portugis dulu datang ke Bola,datang
ke Kongadan mendirikan gereja Katolik dan menyebarkan agama katolik di flores, mereka
meletakkan salib di batu karang dari kayu Lontar berukuran besar yang disebut WatuKrus
(BatuSalib)oleh masyarakat, dulu di batu karang tersebut ada jejak telapak kaki berukuran
besar. Namun jejak telapak kaki tersebut telah diambi orang luar negeri dan dibawa ke
negaranya.
3.2 Saran
Dari penelitian serta kesimpulan yang telah kami buat kami dapat memberi saran agar
semua warga masyarakat dapat mengetahui tempat bersejarah watu krus,dan dapat lebih
dikenal oleh banyak orang dan para wisatawan di seluruh dunia agar budaya tetap
dilestarikan dan dapat diturunkan ke anak cucu.
DAFTAR PUSTAKA
mengenal-watu-krus-jejak-pertama-bangsa-portugis-di-sikka-flores
Kami mewawancarai salah satu penduduk desa bola yang paham tentang sejarah Watukrus
tersebut ia bernama ibu Maria Aldolorata.
LAMPIRAN
Daftar Gambar
Gambar 1. Adalah gambar Tua adat di bola(Desa ipir) dan narasumber
Sejarah watukrus