Anda di halaman 1dari 24

PENGUKURAN BERAT: SUHU

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pembelajaran Gometri
dan Pengukuran di SD

Dosen Pengampu: Dra. Hj. R. Deti Rostika, M.Pd.

disusun oleh:

Kelompok 8

Auliya Nurhasanah 1807661

Azka Rahmania Salsabila 1808408

Devi Firdayanti 1807187

Shafarisna Farihah 1807098

4D PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS UPI DI CIBIRU

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR
Segala puji baga Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
limpahan rahmat serta nikmat sehat-Nya, baik berupa sehat fisik juga akal pikiran
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan ,akalah sebagai tugas
mata kuliah Pembelajaran Geometri dan Pengukuran di SD yang berjudul,
“Pengukuran Berat, Suhu”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen Pembelajaran Geometri dan Pengukuran di Sekolah Dasar kami yaitu
Dra. Hj. R. Deti Rostika, M.Pd yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
setiap pembacanya. Amin.

Bandung, Mei 2020


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................2
D. Manfaat Pembuatan Makalah..............................................................................2
E. Sistematika Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Suhu.......................................................................................................4
B. Alat Pengukur Suhu.............................................................................................4
C. Macam-macam Skala dan Satuan Suhu...............................................................5
D. Kelebihan dan Kekurangan Skala Suhu...............................................................7

E. Menghitung Suhu Menggunakan Rumus Konversi Suhu....................................8


F. Menyelesaikan Soal Berkaitan Dengan Satuan Suhu..........................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya siswa telah mengenal suhu. Diantara mereka mungkin
pernah mendengar percakapan orang dewasa baik secara langsung maupun
melalui pemberitaan di televisi seperti “Suhu kota Bandung malam ini
sangat dingin” ,“Suhu badan anak itu sangat tinggi” atau “Suhu udara siang
ini sangat panas” dan sebagainya. Meskipun demikian, mereka hanya
mengenal bahwa suhu itu ada suhu tinggi, suhu dingin dan suhu panas
dibandingkan dengan kondisi yang normal. Namun sebetulnya mereka
belum benar-benar memhamai bahwa suhu yang dimaksud ialah sekian
derajat celcius.
Maka dari itu, untuk memahami tentang suhu sebagai pendidik haruslah
memberikan konsep yang jelas dan komprehensif terkait dengan materi ini.
Mulai dari konsep suhu yakni definisi suhu itu apa, alat-alat pengukur suhu
yang disediakan oleh guru sebagai bentuk konkret, mengenalkan macam-
macam skala dan satuan suhu, kegunaan daripada suhu dan termometer, apa
saja kelebihan dan kekurangan skala suhu lalu yang paling penting ialah
bagaimana cara siswa untuk menghitung suhu menggunakan rumus
konversi suhu.
Untuk lebih memahami pengetahuan tentang suhu, guru harus menyediakan
termometer sebagai alat pengukur suhu yang kemudian meminta suhu untuk
membimbing siswa dalam menggunakan, membaca maupun menghitung
suhu badannya dengan begitu ia dapat mengenal satuan suhu yaitu derajat
dan ukuran suhu yaitu celcius. Setelah itu, guru juga dapat meminta siswa
untuk membandingkan suhu pada benda-benda lain seperti es, atau objek-
objek lainnya. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan di dalam pembahasan.
B. Rumus Masalah
1. Apa definisi suhu?
2. Apa alat pengukur suhu?
3. Bagaimana macam-macam skala dan satuan suhu?
4. Apa kegunaan suhu dan termometer?
5. Apa kelebihan dan kekurangan skala suhu?
6. Bagaimana cara menghitung suhu menggunakan rumus konversi
suhu?
7. Bagaimana cara menyelesaikan soal yang berkaitan dengan satuan
suhu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi suhu.
2. Untuk mengetahui apa saja alat pengukur suhu.
3. Untuk mengetahui bagaimana macam-macam skala dan satuan suhu.
4. Untuk mengetahui kegunaan suhu dan termometer
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan skala suhu
6. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung suhu menggunakan
rumus konversi suhu.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan satuan suhu.

D. Manfaat Pembuatan Makalah


Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pembelajaran Geometri dan Pengukuran di Sekolah Dasar. Makalah ini
sangat bermanfaat untuk memahami Pengukuran Suhu di jenjang sekolah
dasar.
E. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka
yaitu pengumpulan informasi yang diburuhkan dilakukan dengan mencari
referensi yang berhubungan. Referensi dapat diperoleh dari buku-buku dan
artikel.
Makalah ini terdiri atas tiga bab yang disusun untuk memudahkan para
pembaca dalam memahami makalah ini, diantaranya BAB I Pendahuluan,
yakni menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuaan,
manfaat pembuatan makalah dan sistematika penulisan. BAB II
Pembahasan mengenai definisi dan teori-teori yang menjadi dasar
pembuatan makalah. BAB III Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran
dari pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Suhu
Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan
derajat panas dingin suatu benda. Adapun termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suhu atau benda. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Namun dengan adanya perkembangan teknologi diciptakanlah termometer
untuk mengukur suhu benda dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis
skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan
inspirasi pada Andres Celcius (1701-1744) sehingga pada tahun 1742 dia
memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu.
Skala ini diberi nama sesuai dengan nama skala Celcius.
Jadi, suhu merupakan suatu besaran yang berupa derajat atau tingkatan yang
menyatakan ukuran dingin atau panasnya suatu benda dengan pasti (valid)
dinyatakan pada suatu besaran yang dapat diukur dengan alat ukur.
Misalnya apa yang kita rasakan ketika meminum es? Pasti yang dirasa
dingin. Lalu pada saat kita merebus air yang lama kemudian akan menjadi
panas dan sebagainya.
B. Alat Pengukur Suhu
Untuk mengukur suhu pada suatu benda diperlukan alat pengukur
suhu, dengan alat pengukur suhu kita dapat mengetahui panas maupun
dinginnya suatu benda. Adapun alat atau media yang dapat digunakan untuk
mengukur suatu benda ialah sebagai berikut.
1. Mengukur suhu menggunakan bagian tubuh manusia
Bagian tubuh manusia dapat digunakan untuk mengukur suhu pada suatu
benda, diantaranya ialah dengan tangan dan jari kita. Contohnya ketika kita
ingin mengetahui suhu pada minuman di gelas, kita dapat menyentuh gelas
tersebut sehingga kita dapat mengetahui apakah suhunya dingin, hangat atau
panas. Selain tangan dan jari, kita dapat menggunakan badan kita untuk
mengukur suhu udara, kemudian lidah kita untuk merasakan panas atau
dinginnya suatu makanan maupun minuman. Mengukur dengan
menggunakan bagian tubuh memang relatif cepat, instan dan mudah namun
memiliki banyak kekurangan yakni hasil pengukuran suhu antara satu orang
dengan lainnya berbeda sehingga tidak bisa ditentukan dengan tepat (tidak
mutlak) oleh sebab itu diciptakanlah alat pengukur suhu yang valid.
2. Mengukur suhu menggunakan alat (Termometer)
Hasil pengukuran menggunakan anggota badan kita dirasa tidak valid
maupun memenuhi standar. Maka dari itu terciptalah alat yang dapat
digunakan manusia untuk mengukur suhu suatu benda yang dinamakan
termometer. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperature) atau perubahan suhu. Istilah termometer sendiri berasal dari
bahasa Latin thermos yang berarti panas dan meter yang berarti untuk
mengukur. Termometer sendiri pertama kali dibuat pada tahun 1564-1642
oleh Galileo Galilei.
C. Macam-macam Skala dan Satuan Suhu
Dalam proses pengukuran suhu suatu benda kita akan menemukan
angka yang menunjukkan titik suhu suatu benda. Titik suhu suatu benda
tersebut dinyatakan dalam satuan suhu. Adapun secara umum, terdapat
empat jenis skala atau satuan suhu yang paling dikenal luas yakni
diantaranya ialah:

1. Skala Fahrenheit

Seorang ilmuwan asal Jerman bernama Daniel George Fahrenheit tahun


1714 membuat termometer yang mulanya diisi alkohol lalu diganti dengan
menggunakan raksa. Sebagai titik tetap pertama ia memakai campuran
garam dapur dan es yang diberi angka 0F (suhu terendah yang diketahui)
dan titik tetap kedua menggunakan tubuh manusia dan diberi angka 960.
Skala termometer Fahrenheit bila dinyatakan dalam definisi modern ialah
skala dengan temperatur es melebur (titik beku) 32F dan dimana derajat
temperatur air mendidih (titik didih) dengan 212F. Pada zaman dahulu,
termometer ini (baca: Fahrenheit) banyak digunakan di negara Amerika
Serikat dan negara Eropa, namun saat ini negara Eropa sudah beralih ke
termometer Celcius sedangkan Amerika Serikat masih menggunakannya.

2. Skala Celcius

Selang 20 tahun setelah ditemukannya termometer Fahrenheit oleh Daniel


George Fahrenheit. Seorang profesor asal Swedia yang bernama Ander
Celcius membuat termometer yang bernama Celcius. Adapun termometer
Celcius memakai titik atas dengan suhu air mendidih (titik didih) dengan
100C dan titik tetap bawah dengan suhu es mencair (titik beku) 0C. Skala
antar kedua temperatur ini dibagi dalam 100C. Termometer dengan skala
Celcius ialah termometer yang paling banyak digunakan oleh berbagai
negara di dunia, termasuk negara Indonesia.

3. Skala Kelvin

Pada dasarnya skala Kelvin sama dengan skala Celcius (seperseratus).


Namun skala Kelvin dimulai dari suhu nol mutlak (0K) yang nilainya sama
dengan -273,150C. Sehingga untuk suhu air mendidih (titik didih) sama
dengan 373,15K dan es mencair atau titik cair dinyatakan dengan 273,15K

4. Skala Reamur

Skala Reamur ditemukan oleh Rene Antonine Ferchault de Reamur pada


tahun 1731. Reamur memiliki titik beku air adalah 0 R dan titik didih air
80R. Jadi, satu derajat reamur sama dengan 1,25C atau K.

Adapun bila dinyatakan dalam bentuk tabel ialah sebagai berikut.

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik didih 100 80 212 373

Titik beku 0 0 32 273

Selisih kedua 100 80 180 100


titik

Perbandingan 5 4 9 5

D. Kelebihan dan Kekurangan Skala Suhu


1. Skala Celcius

Kelebihan:

• Skala Celsius mudah dipahami dan digunakan dalam penggunaan


sehari-hari
• Mudah dikonversikan ke skala Kelvin

Kekurangan:

• Tidak bisa digunakan dalam perhitungan ilmiah yang memerlukan


suhu absolut
• Tidak mudah dipersepsikan dalam suhu tubuh manusia

2. Skala Fahrenheit
Kelebihan:

• Lebih mudah mempersepsikan suhu dalam suhu tubuh manusia

Kekurangan:

• Lebih sulit digunakan dalam perhitungan matematis


• Tidak bisa digunakan dalam perhitungan suhu absolut

3. Skala Kelvin

Kelebihan:

• Digunakan pada perhitungan imliah suhu nol absolut

Kekurangan:

• Tidak populer dalam kegiatan sehari-hari

E. Menghitung Suhu Menggunakan Rumus Konversi Suhu


Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwasannya dapat
empat skala suhu yang digunakan secara global yakni Celcius (C), Reamur
(R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K). Keempat skala tersebut dapat
dikonversikan, artinya dari skala satu ke skala lainnya dapat kita hubungkan
dengan mengubah nilainya. Misalnya kita mengukur suhu pada suatu benda
dengan menggunakan termometer Celcius, akan tetapi kita ingin mengubah
(konversi) hasilnya sehingga menjadi satuan suhu dalam bentuk Kelvin.
Maka yang dimaksud mengubah skala suhu dari satu satuan ke satuan
lainnya dinamakan dengan istilah Konversi Suhu.
Cara mudah untuk mengubah (konversi) nilai suhu dari Fahrenheit, Celcius
dan Reamur yaitu dengan menggunakan perbandingan C:F:R.
Adapun caranya ialah :
Skala Tujuan
x Suhu
Skala Awal

dengan catatan bahwa:


a. Jika diketahui ukuran suhu dinyatakan dalam C atau R, maka untuk
menghitung ukuran suhu dalam bentuk F hasil perhitungannya harus
ditambah 32.
b. Jika diketahui ukuran suhu dinyatakan dalam F, maka untuk menghirung
ukuran suhu dalam bentuk C atau R ukuran suhu dalam bentuk F harus
dikurang 32 terlebih dahulu.
Contoh soal konversi dari Celcius ke Fahrenheit ialah sebagai berikut:
5
77F (Fahrenheit) pada skala Celcius (C) = x (77-32) = 25
9

Adapun rumus konversi suhu dapat dinyatakan dalam bentuk tabel yakni:

1. Celcius
Rumus konversi suhu Celcius

Konversi dari ke Rumus

Celcius Fahrenheit F = C x 1.8 + 32

Fahrenheit Celcius C = (F-32) / 1.8

Celcius Kelvin K = C + 273.15

Kelvin Celcius C = K – 273.15

2. Fahrenheit
Rumus konversi suhu Fahrenheit

Konversi dari ke Rumus

Fahrenheit Celcius C = (F-32)/1.8

Celcius Fahrenheit F = C x 1.8 + 32

Fahrenheit Kelvin K=(F-32)/1.8+ 273,15

Kelvin Fahrenheit F=(K-273.15)x1.8+32

3. Kelvin
Rumus konversi suhu Kelvin

Konversi dari ke Rumus


Kelvin Fahrenheit F = K x 1.8 – 459.67

Fahrenheit Kelvin K = (F+459.67)/1.8

Kelvin Celcius C = K – 237.15

Celcius Kelvin K = C + 237.15

Adapun untuk memudahkan pembaca, dapat dinyatakan sebagai berikut:

Suhu Diubah Ke Rumus Yang Digunakan


Diketahui

C F F = C = 32

F C R = (F – 32)

C R R = C

R C C = R

R F F = R + 32

F R R = (F – 32)

K C C = K – 273

C K K = C + 273

Adapun rumus untuk menyatakan skala suhu yakni:

Ke
Dari
Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Celcius 4 9 C + 273
C C + 32
5 5
Reamur 9 5
5 R + 237
R R + 32 4
4 4

Fahrenheit 5 4 5
(F-32) (F-32) (F-32) + 273
9 9 9

Kelvin 4 9
K-273 (K-273) (K-273) + 32
5 5

F. Menyelesaikan Soal Berkaitan Dengan Satuan Suhu

Sebelum menyelesaikan suatu soal, diharapkan siswa telah


dibimbing terlebih dahulu oleh guru dalam memahami mengenai konsep
Suhu dengan benar dan menyeluruh.
Adapun perbandingan antara ketiga ukuran skala pada suatu suhu yang telah
dijelaskan sebelumnya ialah
C : R : F = 5 : 4 : 9 dengan catatan bahwa:
a. Jika diketahui ukuran suhu dinyatakan dalam C atau R, maka untuk
menghitung ukuran suhu dalam bentuk F hasil perhitungannya harus
ditambah 32.
b. Jika diketahui ukuran suhu dinyatakan dalam F, maka untuk menghirung
ukuran suhu dalam bentuk C atau R ukuran suhu dalam bentuk F harus
dikurang 32 terlebih dahulu.
Soal ke-1
Suhu pada sebuah jeruk yang baru diambil dari dalam lemari es adalah
10C. Berapa derajatkah suhu jeruk itu bila diukur dalam skala R (Reamur)
dan F (Fahrenheit)?
Jawab:
Skala Tujuan
x Suhu
Skala Awal

4 4
R dinyatakan dalam nilai . Maka 𝑥 10 = 8
5 5

9 9
F dinyatakan dalam . Maka 𝑥 10 + 32 = 50
5 5

Maka hasil dari suhu jeruk bila diukur dalam skala Reamur dan Fahrenheit
ialah 10C = 8R = 50F
Soal ke-2

Suhu sebuah benda adalah 95F. Nyatakanlah suhu benda tersebut dalam
skala C dan R!
Jawab :
Skala Tujuan
x Suhu
Skala Awal

5
C adalah x (95 - 32) = 35
9
4
R adalah x (95 - 32) = 28
9

Dengan demikian hasil dari bentuk konversi suhu benda yang mulanya 95F
jika diubah menjadi suhu dalam skala skala C dan R ialah 95F = 35C =
28R
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suhu merupakan suatu besaran yang berupa derajat atau tingkatan yang
menyatakan ukuran dingin atau panasnya suatu benda dengan pasti (valid)
dinyatakan pada suatu besaran yang dapat diukur dengan alat ukur. Alat ukur
yang digunakan dinamakan Termometer. Dalam proses pengukuran suhu
suatu benda kita akan menemukan angka yang menunjukkan titik suhu suatu
benda. Titik suhu suatu benda tersebut dinyatakan dalam satuan suhu. Adapun
secara umum, terdapat empat jenis skala atau satuan suhu yang paling dikenal
luas yakni diantaranya ialah (1) Skala Fahrenheit yang memiliki titik beku
32F dan titik didih 212F. Pada zaman dahulu, termometer Fahrenheit banyak
digunakan di negara Amerika Serikat dan negara Eropa, namun saat ini negara
Eropa sudah beralih ke termometer Celcius sedangkan Amerika Serikat masih
menggunakannya. (2) Skala Celicius yang memiliki titik didih 100C dengan
titik beku 0C. Skala antar kedua temperatur ini dibagi dalam 100C.
Termometer dengan skala Celcius ialah termometer yang paling banyak
digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk negara Indonesia. (3) Skala
Kelvin, pada dasarnya skala Kelvin sama dengan skala Celcius (seperseratus).
Namun skala Kelvin dimulai dari suhu nol mutlak (0K). Adapun titik
didihnya ialah 373,15K dan titik bekunya 273,15K. (4) Skala Reamur yang
memiliki titik beku air senilai  R dan titik didih air 80R. Jadi, satu derajat
reamur sama dengan 1,25C atau K.

B. Saran
Dengan adanya pembelajaran mengenai pengukuran suhu di dalam kelas
secara lengkap dan menyeluruh serta disajikan oleh pendidik dalam bentuk
konkret, maka diharapkan pendidik dapat mempelajari, memahami serta
menerapkan dengan baik dalam pembelajaran di kelas sehingga peserta didik
dapat menguasai pengetahuan maupun keterampilannya dalam
mengaplikasikan pengukuran suhu di dalam kehidupan sehari-hari.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VI
Semester : II
Materi : Perbandingan dan Skala
Alokasi waktu : 1 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah
B. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan sekolah sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

C. KOMPETENSI DASAR
5.5. Memecahkan masalah perbandingan dan skala

D. INDIKATOR
1. Mencari hasil perbandingan Suhu (celcius, reamur dan fahrenheit)
2. Dapat mencari hasil perbandingan Suhu (celcius, reamur dan fahrenheit)
3. Melakukan komunikasi meliputi presentasi,bertanya,dan berpendapat
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Diberikan pertanyaan siswa dapat mengetahui pengertian suhu dan
lambang dari ukuran derajad suhu
2. Diberikan penugasan tentang mencari perbandingan Suhu (celcius,
reamur dan fahrenheit) siswa dapat menemukan hasil perbandingan
Suhu (celcius, reamur dan Fahrenheit)
3. Diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS), siswa dapat mencari hasil
perbandingan Suhu (celcius, reamur dan Fahrenheit)
4. Terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa,
sehingga siswa dapat melakukan komunikasi meliputi
presentasi,bertanya,dan berpendapat.
F. MODEL /METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Pemecahan masalah, diskusi, ceramah, penugasan
G. MATERI
1. Perbandingan
2. Pengertian suhu
3. Operasi hitung dengan perbandingan suhu (Celcius, reamur dan
Fahrenheit)

H. Kegiata Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pembukaan • Guru memberi salam pada 10 menit
awal pembelajaran.
• Siswa diajak berdoa
bersama dipimpin oleh guru atau
salah satu siswa yang ditunjuk .
• Guru melakukan presensi
dan menanyakan kabar kepada
siswa.
• Guru melakukan ap'ersepsi
sebagai awal komunikasi guru
sebelum melaksanakan kegiatan
inti dengan menyanyi “suhu”.
Keterampilan: guru memberikan
penguatan dengan pujian pada
anak yang bernyanyi dengan suara
keras.
• Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diajarkan
dalam pembelajaran

Kegiatan Inti • Guru bertanya kepada siswa apa 50 menit


yang mereka ketahui tentang suhu
• Guru menunjukkan video
mengenai suhu
• Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya apa tidak dimengerti dari
video tersebut
• Guru menjawab pertaan siswa
• Guru menjelaskan kembali
macam-macam suhu dan cara
menghitung perbandingannya
(celcius, farenheit, reamur)
• Guru menunjukkan sebuah
gambar mengenai cara
menghitung perbandingan suhu
• Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya
• Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab apa
yang temannya tanyakan
• Guru membagi siswa kedalam
lima kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 3 orang
• Guru membagikan LKS mengenai
perbandingan suhu kepada setiap
kelompok
• Masing- masing kelompok
mengerjakan LKS
• Masing-masing kelompok maju
kedepan untuk mempresentasikan
hasil jawabannya
Penutup • Guru membimbing siswa untuk 10 menit
menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
• Guru bertanya jawab tentang
materi yang telah disampaikan
kepada siswanya. (untuk
mengetahui hasil capaian materi )
• Guru memberikan tugas kepada
siswa, yaitu menghitung
perbandingan suhu
• Guru mengajak semua siswa
untuk merapihkan alat tulisnya
dan bersiap untuk pulang
• Guru mempersiapkan semua
siswa untuk membaca do’a
sebelum pulang , menurut
kepercayaananya masing- masing.
I. SUMBER
- Sumatno.2007. Matematika 6. Klaten : Sahabat
- LKS 1, Mencari hasil perbandingan suhu (celcius, reamur dan
Fahrenheit)
- Kunci LKS 1, Mencari hasil perbandingan suhu (celcius, reamur dan
Fahrenheit)
- Lembar penilaian ; Mencari hasil perbandingan suhu (celcius, reamur
dan Fahrenheit)
- Kunci lembar penilaian ; mencari hasil perbandingan suhu (celcius,
reamur dan Fahrenheit)
J. ALAT DAN BAHAN
1. Diberikan penjelasan dengan media gambar, siswa dapat mengetahui
perbedaan dan perbandingan ukuran suhu
2. Lembar kegiatan siswa
K. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Teknik Penilaian
Penilaian kelas : menggunakan penilaian check list penilaian klasikal

Indikator Tujuan Pembelajaran Level


0 1 2 3 4 5
Produk
1. Mencari hasil - Diberikan pertanyaan siswa dapat
perbandingan mengetahui pengertian suhu dan
Suhu lambang dari ukuran derajad suhu
(celcius, - Diberikan penugasan tentang mencari
reamur dan perbandingan Suhu (celcius, reamur
fahrenheit) dan fahrenheit) siswa dapat
menemukan hasil perbandingan Suhu
(celcius, reamur dan Fahrenheit)
Proses
1. Dapat - Diberikan Lembar Kerja Siswa
mencari hasil (LKS), siswa dapat mencari hasil
perbandingan perbandingan Suhu (celcius, reamur
Suhu dan Fahrenheit)
(celcius,
reamur dan
fahrenheit)

Keterampilan Proses
1. Melakukan - Terlibat dalam kegiatan pembelajaran
komunikasi yang berpusat pada siswa, sehingga
diantaranya : siswa dapat melakukan komunikasi
persentasi, meliputi presentasi,bertanya,dan
bertanya, dan berpendapat.
berpendapat.

Penilaian proses individu : menggunakan lembar penilaian proses


individu
2. Bentuk Penilaian
a. Penilaian Kelas
Penilaiaan kelas dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung,baik saat siswa bekerja dalam kelompok maupun saat
siswa bekerja secara individu dan presentasi didepan kelas lembaran
ini diisi per-15 menit.
Kelas : VI SD
Tanggal :...........
TUJUAN PEMBELAJARAN
NO NAMA SISWA 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.

b. Kemajuan Individu
Nama Siswa :
Tanggal :

keterangan :
Produk
Level 0 : Tidak ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan
Level 1 : Ada sedikit upaya, tidak menjelaskan alasan. Permasalahan
tidak bias diapahami atau hanya sedikit kemajuan.
Level 2 : Siswa sampai pada jawaban, namun jawaban salah, namun
siswa menunjukkan alasan yang jelas dan proses yang benar. Atau
jawaban benar, namun dengan sedikit atau tanpa penjelasan
dan alasan.
Level 3 : Jawaban benar, ada penjelasan namun tidak lengkap.
Level 4 : Jawaban benar, penjelasan jelas dan lengkap.
Level 5 : Jawaban benar termasuk penjelasannya dan siswa
memberikan contoh jawaban lain.
Proses
Level 0 : Tidak ada upaya sama sekali.
Level 1 : Ada sedikit upaya. Belum mampu memberikan penjelasan
penjelasan atau melakukan pengecekan.
Level 2 : siswa mampu memberi penjelasan atau pengecekan,
namun massaih salah.
Level 3 : Ada penjelasan namun tidak lengkap atau pengecekan
belum konsisten kebenarannya.
Level 4 : Penjelasan jelas dan lengkap atau pengecekan benar.
Level 5 : Penjelasan benar dan lengkap dan siswa mampu memberi
alternatif penjelasan. Atau prosedur pengecekan bervariasi.
Keterampilan Proses
Level 0 : Tidak terlibat sama sekali dalam KBM.
Level 1 : Terlibat sedikit, namun masih banyak perilaku yang tidak
relevan.
Level 2 : Terlibat sedikit dan sedikit perilaku tidak relevan.
Level 3 : Cukup terlibat dalam bertanya dan berpendapat.
Level 4 : Keterlibatan cukup dominan baik dalam bertanya dan
berpendapat.
Level 5 : Sangat dominan dalam bertanya dan berpendapat.
Lembar Kerja Siswa

Nama anggota kelompok :


1. ................................................................
2. .................................................................
3. .................................................................

Jawablah pertanyaan dibawah ini menggunakan rumus yang benar!

1. 80 °F = ......... °C

2. 50 °C = .......... °R

3. 70 °R =............ °F

4. 45 °C =............ °F

5. 90 °R = .............°C
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA, Edisi kelima, Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Muhsetyo, G. 2002. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Munson, B. R. 2004. Mekanika Fluida. Jakarta: Erlangga

Mutaqqin. IPA: Materi Tentang Suhu.

Anda mungkin juga menyukai