Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dara Oktaviani

NIM : 1805861
Kelas : 7B PGSD
Matkul : Perencanaan Pembelajaran di SD

Soal
1. Dengan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019, apakah benar komponen-
komponen perencanaan pembelajaran menjadi tidak berlaku lagi?
Jawab:
Tidak benar, walaupun dalam surat edaran No. 14 Tahun 2019 dinyatakan
bahwa RPP disederhanakan, akan tetapi masih ada 3 komponen inti yang wajib
dilaksanakan oleh guru yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,
dan penilaian pembelajaran (assesment). Sedangkan sisa komponennya
sebagaimana yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 hanya
sebagai pelengkap. Hal ini bertujuan agar penyusunan RPP dapat dilakukan
dengan efisien, efektif, dan berorientasi pada siswa.

2. Dengan penyederhanaan RPP, apakah pendidik tidak perlu mempelajari


komponen-komponen perencanaan pembelajaran?
Jawab:
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis. (Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses) dalam pembuatan RPP terdapat komponen-komponen
perncanaan pembelajaran, maka dari itu pendidik tetap harus mempelajari
komponen-komponen RPP. Walaupun RPP sederhana, tetapi tetap memiliki
komponen-komponen. Sehingga dalam pembuatannya pendidik harus mengerti
serta memahami komponen perencanaan RPP yang akan diajarkan kepada siswa.

3. Penyederhanaan RPP 1 lembar menyederhanakan hakekat perencanaan


pembelajaran, setujukah?
Jawab:
Menurut analisa saya, pada hakikatnya perencanaan pembelajaran (RPP)
satu lembar, dua lembar, tiga lembar, atau lebih bukan pokok persoalan yang perlu
diperdebatkan, justru yang menjadi persoalan adalah Guru yang menjalankan
tugasnya tanpa perencanaan matang yang pada akhirnya mereka kurang disiplin.
Pekerjaan mengajar adalah profesi serius dan dilindungi oleh Undang-
Undang, maka perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasannya memerlukan
keseriusan pula dari para pelaku dan praktisi pendidikan. Hal ini dapat diawali
dengan penyediaan perencanaan pembelajaran yang bagus, walaupun hanya
dengan satu lembar RPP. Guru yang tidak merencanakan pembelajarannya berarti
telah merencanakan kegagalan.
Jadi saya setuju jika penyederhanaan RPP 1 lembar adalah bentuk
menyederhanakan hakikat perencanaan pembelajaran. Karena perencanaan
pembelajaran merupakan suatu gambaran umum tentang langkah-langkah yang
akan dilakukan seorang guru didalam kelas pada waktu yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien. Hal ini jelas sekali tercantum dalam prinsip Surat Edaran Nomor 14
Tahun 2019 dengan tujuan RPP yang dibuat mengandung prinsip efisien, efektif,
dan berorientasi pada siswa.
Perbaikan pembelajaran diawali dengan perencanaan pembelajaran, karena
perencanaan pembelajaran dapat dijadikan sebagai titik awal dalam upaya
perbaikan kualitas pembelajaran. Hal ini berarti bahwa perbaikan kualitas
pembelajaran haruslah di awali dari perbaikan kualitas perencanaan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai