Anda di halaman 1dari 21

SUHU DAN ENERGI PANAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Sains MI/SD
Dosen pengampu : Afni Firdausia, M. Pd

Disusun oleh :
Tika Siti Musarofah

PROGRAM STUDY
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH( PGMI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( SATI )
AL MUHAMMAD CEPU
Jl. Blora 151 Cepu - Blora Telp. (0296) 421515
Email :stau.amc@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami. Sholawat serta salam tetap kami junjungkan kepada Nabi
agung Muhammad s.a.w. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai ke zaman
yang penuh ilmu ini.
Makalah yang berisikan tentang  Konsep Dasar Sains MI/SD   ini kami susun guna
memenuhi tugas dari  Afni Firdausia,M.Pd yang senantiasa mendampingi kami untuk
menimba ilmu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik yang secara langsung
maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala ikhtiar kita. Amin.

Randublatung, 14 september 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang.................................................................................................!
B. Rumusan masalah............................................................................................!

Bab II Pembahasan
A. Suhu dan pemuaian........................................................................ .............!
B. Perubahan wujud benda.................................................................. .............!

Bab III Penutup


A. Kesimpulan..........................................................................................................................!

Daftar Pustaka.........................................................................................................................!

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan saat ini dituntut untuk dikembangkanya pendekatan
pembelajaran. hal ini seiring dengan perkembangan psikologi peserta didik, dinamika sosial,
serta dinamika sistem pendidikan pada setiap negara yang terus berubah.
UU No 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menerangkan bahwa ―Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Oleh karena itu, perancangan dan perkembangan
pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan IPTEK.
Nurdyansyah meperejelas ―The education world must innovate in a whole. It means
that all the devices in education system have its role and be the factors which take the
important effect in successful of education system.
Proses pembelajaran melibatkan berbagai pihak, tidak hanya melibatkan pendidik dan
siswa. Namun, peran dari bahan ajar juga sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dimaksudkan untuk tercapaianya suasana tertentu dalam proses pembelajaran
sehingga peserta didik nyaman dalam belajar.
Hakikat belajar yaitu proses interaksi dari selururh kondisi disekitar peserta didik.
Belajar diartikan suatau proses pengarahan untuk pencapaian tujuan dan proses melakukan
perbuatan melalui pengalaman yang diciptakan. Untuk mencapai kompetensi perlu ada
pengukuran / penilaian. Penilaian hasil belajar memerlukan sebuah pengolahan dan analisis
yang akurat.
Konsep suhu berasal dari perasaan kita tentang kepanasan ( kegerahan ) dan kedinginan.
Karena itu, secara alamiah kita menyatakan suatu benda itu panas atau dingin dengan
menyetuhnya dengan tangan. Ketika kamu menyentuh dua benda, misalnya ember berisi air
hangat dan ember berisi air es, dengan telapak tanganmu maka berdasarkan perasaanmu
kamu dapat menyatakan air mana yang suhunya lebih tinggi. Tentu saja, air yang suhunya
lebih tinggi adalah air yang oleh telapak tanganmu terasa lebih panas. Namun , tepatkah
tanganmu sebagai alat ukur suhu?
Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Seperti besaran lainnya, kita dapat mengukur besaran suhu ini dengan
menggunakan alat ukur yang bernama termometer, suatu alat yang dinyatakan dengan angka
tertentu yang berfungsi sebagai skala pengukuran suhu. Dewasa ini, telah dikenal berbagai
jenis ragam skala untuk pengukuran suhu.
Sedangkan, Sebagian besar zat pada umumnya akan memuai bila dipanaskan/suhunya
naik
dan menyusut ketika didinginkan/suhunya turun. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya
dinaikkan) maka molekul molekulnya akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan
bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah
pemuaian. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut.
Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat
tergantung ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis zat. Efek pemuaian zat sangat
bermanfaat dalam pengembangan berbagai teknologi.

B. Rumusan Masalah
1) Suhu dan pemuaian ?
2) Perubahan wujud benda ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. SUHU
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu
dengan valid.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini
memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia
memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini
diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus
maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini
disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin
(1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari
273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan
0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala
Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala
Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F

Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas


Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan untuk
mengubah dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut ini adalah contoh mengubah dari
skala celcius ke skala fahrenheit.
Konversi Suhu Celsius (C) ke Suhu Fahrenheit (F)
Termometer Celsius memiliki 100 skala sedangkan thermometer Fahrenheit memiliki 180
skala.
Ini artinya 100 skala menurut Celsius sama dengan 180 skala menurut Fahrenheit.
Konversi suhu Celsius ke suhu Fahrenheit didasarkan pada perbandingan skala suhu
Fahrenheit terhadap suhu Celsius. Maka perbandingan antara jumlah skala suhu Fahrenheit
dan jumlah skala suhu Celsius adalah 180/100 = 9/5. Karena skala suhu Fahrenheit tidak
dimulai dari 0 derajat tetapi dari 32 derajat maka kesebandingan suhu Fahrenheit terhadap
suhu Celsius selalu lebih tinggi 32 derajat. Ini artinya suhu Fahrenheit hanya dapat
dibandingkan dengan suhu Celsius setelah dikurangi dengan angka 32. Dalam persamaan
matematika hal ini dapat ditulis sebagai berikut.

Dari persamaan tersebut maka rumus untuk menghitung suhu Fahrenheit berdasarkan suhu
Celsius adalah sebagai berikut.

Contoh Cara Menghitung Suhu Fahrenheit


Contoh Soal 1
Soal: Ubahlah suhu 30 derajat Celsius ke dalam skala Fahrenheit. (Petunjuk: Suhu F = (9/5) x
suhu C + 32).
Jawab:
Diketahui: Suhu Celsius = 30 derajat C.
Suhu Fahrenheit = (9/5) x 30 + 32 = 54 + 32 = 86 derajat F.

Contoh Soal 2
Soal: Ubahlah suhu 16 derajat Celsius ke dalam skala Fahrenheit. (Petunjuk: Suhu F = (9/5) x
suhu C + 32).
Jawab:
Diketahui: Suhu Celsius = 16 derajat C.
Suhu Fahrenheit = (9/5) x 16 + 32 = 28,8 + 32 = 28,8 + 32 = 60,8 derajat F.
Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh diata.
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642)
pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang
dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara
dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan
berwarna. Ketika udara dalam labu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak
sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair
di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip
kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi
dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan
alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda.
Thermometer menurut isinya dibagi menjadi : termometer cair, termometer padat,
termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya termometer bermacam-macam sebagai misal
termometer klinis, termometer lab dan lain-lain. Berikut ini pembahasan macam macam
termometer.

> Termometer Laboratorium

Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol.


Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan
memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran
pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding
termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan
yang konduktor.

Ciri-ciri Termometer Laboratorium Sebagai berikut:


a. Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian, atau pengukuran
ilmiah Iainnya.
b. Menggunakan zat muai raksa.

>Termometer Klinis

Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan


bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas
wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran
tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini
antara 35°C sampai 42°C.
Ciri-ciri termometer Demam atau klinis Sebagai berikut:
a. Termometer ini khusus digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.
b. Skala ukurnya hanya 35—42°C.
c. Menggunakan zat muai raksa (Hg).
d. Pada pembuluh termometernya terdapat bagian yang disempitkan. Tujuannya agar
raksa yang sudah memuai tidak mudah turun dan pengukuran menjadi Iebih akurat.
e. Untuk mengembalikan raksa ke dalam tandon, termometer harus diguncang-
guncangkan Iebih dulu.
f. Merupakan termometer maksimum karena hanya dapat mengukur suhu tertinggi saja.

>Termometer Ruangan

Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada
dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang
berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C

Ciri-ciri termometer ruang Sebagai berikut:


a. Untuk mengukur suhu ruangan.
b. Menggunakan zat muai logam, tetapi ada pula yang menggunakan raksa.
c. Ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu.
d. Dipasang menggantung di ruangan.
e. Merupakan jenis termometer maksimum.

>Termometer Digital

Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer


digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada
termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk
angka yang langsung bisa dibaca.
Keunggulan Termometer Digital
1) Mampu mengukur suhu tinggi. kemampuan nya untuk mengukur suhu yang sangat
tinggi.
2) Lebiih aman, Termometer Inframerah tidak perlu kontak dengan permukaan
objek/benda yang akan di ukur suhu nya, cukup dengan mengarah kan ke bagian
permukaanbenda/objek.
Kekurangan Termometer Digital
1) Harga yang cukup mahal.
2) Jenis transistor tersebut tidak bisa bekerja tanpa suply arus listrik.
3) Lebih sulit di produksi
4) Ukuran lebih besarital

>Termokopel

Sebagai sensor pengukuran suhu, perakitan-jenis termokopel


digunakan dengan display, perekam dan adjuster listrik sepenuhnya. Hal ini dapat mengukur
suhu cairan, uap, gas dan permukaan padat dari 0 ℃ sampai 1800 ℃ secara langsung.
Menurut peraturan nasional, kami telah diproduksi tembaga nikel-tembaga, besi-tembaga
jenis nikel dll termokopel sejak tahun 1987. Pada dunia elektronika, termokopel merupakan
sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi
perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan
memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam
jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian
tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan perubahan suhu.
Keuntungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan sistem
yang akan diukur.Biasanya zat cair yan digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa
dan alkohol.

RAKSA :
PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat
yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi),
Pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada
zat
cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil
nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian panjanga adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas
adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah
luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu
merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas
besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume
merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien
muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan
diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273.

B. Perubahan Wujud Zat


Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan
wujud zat yang lain. zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor.
Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh asam/senyawa zat tersebut yang
biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal air untuk menjadi padat harus mencapai
titik bekunya dan air menjadi gas harus mencapai titik didihnya.
Perubahan wujud zat yaitu perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan
wujud zat yang lain. Wujud zat sendiri merupakan bentuk-bentuk berbeda yang didapatkan
dari berbagai fase materi berlainan. Sejarahnya, pembedaan ini didasari oleh perbedaan
kualitatif dalam jumlah besar dengan keadaan padatan zat mempertahankan bentuk dan
volume, dalam keadaan cairan zat mempertahankan volume tetapi menyesuaikan dengan
bentuk wadah tersebut, dan sedangkan gas mengembang untuk menempati volume apa pun
yang tersedia.
Selain itu, wujud zat juga dapat didefinisikan menggunakan konsep transisi
fase. Sebuah transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari
perubahan drastis dari sifat-sifatnya. Perbedaan wujud zat yang berbeda adalah tiap
keadaan termodinamika yang dibedakan dari keadaan lain dengan sebuah transisi
fase. Air dapat dikatakan memiliki beberapa wujud padat yang berbeda. Di alam ini
terdapat tiga wujud benda, yaitu padat, cair dan gas. Masing-masing benda mempunyai sifat
yang berbeda-beda. Sifat ketiga wujud benda tersebut adalah cair, padat, dan gas.
Sifat Benda Padat, Cair dan Gas
1. Sifat Benda Cair
Benda cair memiliki ukuran yang tetap, contohnya air, minyak goreng, spirtus dan
sebagainya.
Sifat benda cair adalah sebagai berikut:
a. Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah.
b. Benda cair menekan ke segala arah.
c. Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar.
d. Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya.
e. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil.
2. Sifat Benda Padat
Benda padat mempunyai bentuk dan ukuran yang tetap, contohnya kayu, buku, papan tulis,
penghapus, es batu dan sebagainya.
Sifat yang dipunyai benda padat yaitu:
a. Bentuknya tetap.
b. Mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu.
3. Sifat Benda Gas
Benda gas memiliki bentuk yang berubah-ubah dan tidak bisa diperhatikan
secara kasat mata akan tetapi bisa dirasakan keberadaannya, Contohnya udara.
Sifat benda gas yaitu:
a. Bentuknya tidak tetap karena selalu memenuhi ruangan yang ditempatinya
b. Menekan ke segala arah
Perubahan Wujud Zat
1. Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan benda cair menjadi gas. Terdapat cara untuk
mempercepat terjadinya penguapan, yaitu memanaskan, memperluas permukaan, meniup
udara diatas permukaan, dan mengurangi tekanan diatas permukaan. Prinsip penguapan ini
kemudia dipakai sebagai dasar untuk membuat AC dan Kulkas. Contohnhya air yang direbus
jika dibiarkan lama-lama akan habis.
2. Membeku
Membeku ialah peristiwa perubahan zat cair menjadi padat, karena adanya pendinginan. Es
adalah bentuk atau wujud dari air dalam bentuk padat. Air dapat membeku apabila
mengalami penurunan suhu yang sangat dingin. Contoh lilin cair yang didinginkan.
3. Mencair
Mencair merupakan peristiwa perubahan zat padat menjadi cair, hal ini karena adanya
kenaikan suhu (panas). Contoh perubahan zat padat menjadi zat cair yaitu pada es batu yang
berubah menjadi cair atau lilin yang dipanaskan.
4. Mengembun
Mengembun suatu peristiwa perubahan benda gas menjadi air yang merupakan kebalikan
dari menguap. Secara sederhana, dapat kita lihat minuman dingin seperti es teh. Kalau kita
amati dengan seksama, permukaan luar dari wadah minuan es tersebut menjadi basah.
Mengapa? Karena uap air dalam udara yang menyentuh gelas mengembun. Hal ini
disebabkan suhu gelas lebih rendah dari pada suhu uap air di sekitar gelas. Contoh
mengembun yang batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah. Contoh lain
dari mengembun yaitu air panas ditutup dengan piring, maka bagian atas piring yang dipakai
tutu akan menetes air dan pada saat kita menghembus napas pada kaca, maka kaca menjadi
berembun.
5. Mengkristal
Mengkristal dalam peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi padat ataupun
sebaliknya. Untuk membedakannya, kamu bisa menggunakan istilah melenyap dan
mengkristal. Melenyap adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas. Mengkristal
adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi padat.Contohnya adalah kapur barus atau
pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
6. Menyublin
Menyublin merupakan suatu peristiwa perubahan wujus zat padat menjadi gas atau
sebaliknya. Contoh menyublin yaitu pada kapur barus yang disimpan di lemari pakaian lama-
lama akan habis.
Faktor Penyebab Perubahan Sifat Benda
Sebuah benda dapat mengalami perubahan sifat. Perubahan sifat benda meliputi perubahan
warna, rasa, ukuran dan bau.Perubahan warna terjadi karena pembakaran, udara, sinar
matahari, serta manusia. Contohnya kertas putih yang dibakar menjadi abu hitam dan
makanan yang dimasak berubah warna.Perubahan rasa seperti makanan yang belum dimasak
akan berbeda rasanya dengan makanan yang sudah dimasak.Perubahan bau yaitu makanan
yang rusak baunya akan busuk berbeda makanan yang baru dipetik baunya harum.Sedangkan
perubahan ukuran misalnya sayuran yang masih segar tampak besar sewaktu dimasak
ukurannya tampak kecil. Perubahan tersebut dipengaruhi beberapa faktor,

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan zat adalah sebagai berikut:


1. Pemanasan
Pemanasan suatu benda akan menimbulkan perubahan pada benda.Pemanasan pada benda
padat dapat mengubah wujud benda menjadi cair. Contohnya lilin yang dipanaskan akan
berubah menjadi cair contoh lain adalah air yang dipanaskan akan menjadi uap air. Benda-
benda tersebut apabila mengalami proses pemanasan maka sifat dari benda tersebut akan
2. Pembakaran
Pembakaran suatu benda akan menyebabkan perubahan pada benda. Kertas yang dibakar
akan berubah menjadi abu. Sebelum dibakar sifat kertas adalah berwarna putih, dapat
menyerap tinta, dan tidak rapuh. Namun setelah dibakar, kertas berubah menjadi abu yang
berwarna hitam, bersifat rapuh, dan tidak dapat menyerap tinta. Plastik yang dibakar akan
mejadi hitam dan kayu yang dibakar akan berubah menjadi arang atau abu.
3. Peletakkan di udara terbuka
Minyak kayu putih yang diletakkan di udara terbuka akan menguap karena
berubah menguap karena berubah menjadi gas, es batu yang diletakkan ditempat
terbuka akan mencair, dan kentang yang dibiarkan diudara terbuka akan berubah
warna dan akan cepat busuk
4. Pendinginan
Benda yang bersifat cair akan berubah manjadi padat dan keras jika didinginkan. Air
merupakan zat cair dan es adalah benda padat. Sifat es berbeda dengan sifat padat. Jadi sifat
air berubah setelah mengalami proses pendinginan.
5. Penambahan air
Pencampuran air pada suatu bahan akan menyebabkan perubahan suhu.
Semen dicampur air suhu akan meningkat sehingga dari serbuk menjadi padat.
Karbit apabila diberi air maka akan melepaskan gas. Sehingga mudah terbakar.
Contoh lainnya adalah ketika gula yang berupa kristal padat ditambah air dan
kemudian diaduk maka gula tersebut akan melarut.

Adapun faktor-fator yang mempengaruhi cepat lambatnya perubahan benda adalah


sebagai berikut:

1. Suhu
Suhu atau temperatur yang sering berubah-ubah akan mempercepat terjadinya perubahan,
apalagi jika perbedaan suhu cukup besar. Misalnya batu yang sepanjang hari terkena panas
matahari lalu turun hujan, maka batu tersebut akan pecah.
Jika terkena panas benda akan memuai dan jika kena dingin benda akan
menyusut. Pemuaian dan penyusutan setiap benda tidak sama. Ada yang merata
dan serentak, dan adapula yang tidak. Jika pemuaian atau penyusutan tidak merata
maka benda itu akan retak.
2. Pembusukan
Pembusukan terjadi karena adanya bakteri atau jamur yang menempel. Di udara
banyak bertebangan kuman yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada benda.
3. Pemberian tekanan
Pemberian tekanan pada benda yang keras dapat berubah menjadi lunak.
Dimana jika tekanan tinggi akan menjadi api dan jika pemberian tekanan renda
maka akan berubab menjadi air.

Macam-Macam Perubahan Wujud Benda


1. Perubahan Fisika
Perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru. Contoh
perubahan fisika, pencampuran gula ke dalam air membentuk larutan gula. Secara fisik gula
berubah dari bentuk padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi sifat-sifat gula masih
tampak dalam larutan itu, misalnya rasa manis masih ada, baik dalam wujud padat maupun
dalam bentul larutan dalam air.Perubahan ini tidak mengubah baik sifat maupun struktur air.
Perubahan yang terjadi hanya fisiknya saja, dari cair menjadi padat (es), atau dari cair
menjadi gas.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan
sifat materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan
juga reaksi kimia). Contoh perubahan kimia adalah, pembakaran kayu, jika kayu
dibakar akan menghasilkan arang kayu. Jika dibandingkan antara kayu dan arang
kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda, karena itu pembakaran kayu
bukan bersifat fisika, tetapi tergolong perubahan kimia.
Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda dengan materi
semula, sehungga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia, yaitu zat
semula dinamakam reaktan atau pereaksi, dan zat yang terbentuk dinamakn hasil
reaksi atau produk reaksi. Pada pembakaran kayu, kayu dinamakan pereaksi dan
arang kayu dinamakan hasil reaksi.
Manfaat perubahan fisika dan perubahan kimia dalam industry obat-obatan dan
pestisida, perubahan fisika berperan penting terutama pada proses pengeluaran
zat-zat yang terkandung dalam suatu bahan alam, yang diperlukan untuk bahan
baku obat-obatan. Proses pengeluaran zat-zat yang terkandung dalam suatu bahan
dinamakan ekstraksi, misalnya ekstraksi tannin dan daun teh.
Proses ekstraksi tanin daun teh memanfaatkan prinsip perubahan fisika,
senyawa tannin dari daun the dilarutkan dalam pelarut air dengan cara pemanasan,
sehingga tannin yang berwujud padat diubah menjadi bentuk yang terlarut dalam air
panas.
Contoh ekstraksi yang sering kita lakukan misalnya membuat secangkir kopi
dipagi hari, menyeduh kopi dengan air panas, tiada lain adalah melakukan ekstraksi
kafein dari kopi agar larut ke dalam air panas, sehingga bila diminum terasa segar
dan nikmat kopinya.
Perubahan Sifat Benda Yang Bersifat Sementara dan Bersifat Tetap
Akibat berinteraksi dengan air, udara, api, atau benda lain, suatu benda dapat
berubah wujud. Perubahan tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan sementara dan
perubahan tetap.
1. Perubahan Sementara
Perubahan benda bersifat sementara artinya bahwa bentuk benda yang mengalami
perubahan dapat berubah kembali kebentuk awalnya.
Contoh perubahan sementara adalah:
a. Air yang didinginkan akan berubah wujud menjadi es. Sebaliknya jika es
dibiarkan di udara terbuka atau dipanaskan akan berubah kembali menjadi air.
b. Perubahan sementara yang terjadi pada air juga dapat kita amati pada proses
terjadinya air hujan.Awan terbentuk dari air yang menguap. Karena panas sinar matahari.
Uap
air dari laut, sumber air, tanah, maupun tumbuhanberkumpul di udara membentuk awan.
Karena suhu udara yang dingin maka uap air berubah menjadi kristal-kristal es. Jika
sudah penuh, maka kristal es jatuh kebawah dalam bentuk titik-titik air hujan.
2. Perubahan Tetap
Perubahan benda bersifat tetap artinya benda mengalami perubahan dan tidak
bisa kembali seperti semula. Perubahan wujud benda yang dipanaskan atau
disebabkan oleh faktor-fakror lain akan kehilangan sifat-sifat asalnya dan tidak bisa
kembali lagi. Perubahan tetap disebut juga sebagai perubahan wujud benda yang
tidak dapat bolak-balik atau perubahan kimia.
Contoh perubahan tersebut antara lain:
a. Pembakaran benda
Pembakaran suatu benda dapat menghasilkan zat baru yang memiliki sifat berbeda.
Contohnya adalah kertas dibakar menjadi abu, abu tidak dapat berubah wujud
menjadi kertas kembali.
b. Pengolahan makanan atau pemasakan
Pengolahan makanan juga termasuk kedalam perubahan tetap. Bahan
makanan yang sudah dimasak tidak bisa kembali lagi. Contohnya, memasak nasi.
Beras yag sudah menjadi nasi tidak bisa menjadi beras kembali.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda, dan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu
dengan valid.
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat
yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu dimensi),
pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat
cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil
nilai koofisien muai.

karya ilmiah adalah:


1. Perubahan wujud zat yaitu perubahan termodinamika dari satu fase benda ke
keadaan wujud zat yang lain. Wujud zat sendiri merupakan bentuk-bentuk berbeda
yang didapatkan dari berbagai fase materi berlainan.
2. Sifat perubahan wujud yaitu cair, padat dan gas.
3. Perubahan wujud pada benda yaitu mencair, menguap, mengembun, menyublin
mengkristal, dan membeku.
4. Faktor penyebab perubahan benda diakibatkan karena pemanasan, pembakaran,
peletakkan di udara terbuka, pendinginan, dan penambahan air
5. Macam-macam perubahan wujud benda terdiri dari perubahan fisika dan kimia.
6. Perubahan fisika adalah Perubahan materi yang tidak disertai dengan
pembentukan zat yang jenisnya baru. Contoh perubahan fisika, pencampuran gula ke
dalam air membentuk larutan gula.
7. Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat
materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan juga
reaksi kimia). Contoh perubahan kimia adalah, pembakaran kayu, jika kayu
dibakar akan menghasilkan arang kayu.
8. Perubahan benda bersifat sementara artinya bahwa bentuk benda yang mengalami
perubahan dapat berubah kembali kebentuk awalnya.
9. Perubahan benda bersifat tetap artinya benda mengalami perubahan dan tidak
bisa kembali seperti semula. Perubahan wujud benda yang dipanaskan atau
disebabkan oleh faktor-fakror lain akan kehilangan sifat-sifat asalnya dan tidak bisa
kembali lagi.
10. Perubahan wujud air, api dan udara, jika udara yang rendah akan menjadi air dan jika
udara tinggi akan menjadi api.

Anda mungkin juga menyukai