Anda di halaman 1dari 13

Mengkaji Kurikulum IPA SD

Makalah Ini Diajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD


Dosen Pengampu : Antonia Junianty Laratmase.,SS.M.Pd.

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

ADELA OKTAVIA NPM : 208610136


HIKMAHWATI NPM :
MIA KURNIA SARI NPM : 208610394
YUS RUSTINAH NPM : 208610075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP ARRAHMANIYAH DEPOK
PGSD – MALAM
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………….………. i


KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ………………………………………………….… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………... 2
C. Tujuan Kepenulisan ……………………………………………….. 2

BAB II
MATERI PEMBAHASAN ............................................................................ 2
A. Pengertian Kurikulum.……………………………... ........................3
B. Pengertian Kurikulum 2013…………………………………………4
C. Kajian Kurikulum……………………………………………………7

BAB III
PENUTUP ....................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ……………………………………………………….… 9
B. Saran …………………………………………………………………9

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehinggapada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang diajukan sebagai tugasmata kuliah Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam SD, jurusan Pendidikan GuruSekolah Dasar, Stkip
ARRAHMANIYAH.

Penulis mencoba menulis makalah ini dalam rangka mengkaji lebih dalam
tentangpembelajaran IPA SD pada kurikulum 2013. Dalam menyusun makalah ini
disadarikemungkinan masih banyak adanya kekurangan dan kesalahan dalam penulisanoleh
karena itu, kepada semua pihak sangat terbuka menerima saran dan kritikuntuk
penyempurnaan makalah ini

Depok, 28 Mei 2023

Kelompok 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sertaglobalisasi yang
dewasa ini terjadi berdampak positif dan negatif terhadapkehidupan masyarakat, baik
kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan. Dampak positif dari perkembangan iptek
dan globalisasi tersebut adalah terbukanyapeluang pasar kerja sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan negara. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya perubahan nilai dan
norma kehidupan yangseringkali kontradiksi dengan norma dan nilai kehidupan yang telah
ada dimasyarakat. Dalam konteks inilah pendidikan, khususnya pendidikan dasar,berperan
sangat penting untuk memelihara dan melindungi norma dan nilaikehidupan positif yang
telah ada di masyarakat suatu negara dari pengaruh negatifperkembangan iptek dan
globalisasi. Proses pendidikan yang benar dan bermutuakan memberikan bekal dan kekuatan
untuk memelihara ”jati diri” dari pengaruhnegatif globalisasi, bukan hanya untuk
kepentingan individu peserta didik, tetapi jugauntuk kepentingan kehidupan masyarakat dan
negara yang lebih baik
Oleh karena proses pendidikan itu terjadi di masyarakat, denganmenggunakan berbagai
sumber daya masyarakat dan untuk masyarakat, makapendidikan dituntut untuk mampu
memperhitungkan dan melakukan antisipasiterhadap kebutuhan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi,politik, dan kenegaraan secara simultan.
Pengembangan pendidikan untukkepentingan masa depan bangsa dan negara yang lebih baik
perlu dirancang secaraterpadu sejalan dengan aspek-aspek tersebut di atas, sehingga
pendidikanmerupakan wahana pengembangan sumber daya manusia yang mampu
menjadi”subyek” pengembangan iptek dan globalisasi. Selain itu, pengembanganpendidikan
secara mikro harus selalu memperhitungkan individualitas ataukarakteristik perbedaan antar
individu peserta didik pada setiap jenjang dan jenispendidikan. Dengan demikian, kerangka
acuan pemikiran dalam penataan danpengembangan kurikulum pendidikan dasar harus
mampu mengakomodasi berbagaipandangan tentang esensi dan fungsi pendidikan dasar
secara selektif, sehinggaterdapat keterpaduan dalam pemahaman terhadap pendidikan dasar.
Denganpemahaman yang sinergis terhadap esensi dan fungsi pendidikan dasar
tersebut,diharapkan masa depan pendidikan dasar di Indonesia akan lebih efektif dan

1
lebihbermutu dalam penataannya, sehingga memberikan kontribusi yang signifikanterhadap
pembentukan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif
Dalam bidang pendidikan, pada saat penerapan KTSP, Standar Kompetensi(SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yangsecara nasional
harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalampengembangan kurikulum di setiap
satuan pendidikan. Untuk kurikulum 2013,Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti adalah
acuan utama bagi pembelajaran
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?


2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013?
3. Apa itu kajian kurikulum, kompetensi inti, dan kompetensi dasar?
4. Bagaimana kompetensi inti dan kompetensi dasar kelas 1-6 pada kurikulim 2013?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Mengetahui apa itu kurikulum 2013.
3. Mengetahui tentang kajian kurikulum, kompetensi inti, dan kompetensi dasar.
4. Memahami tentang kompetensi inti dan dasar untuk kelas1-6 pada kurikulum2013.

2
BAB II
MATERI PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum merupakan terjemahan dari kata Curriculum dalam Bahasa
Inggris, yang berarti rencana pelajaran (Echols,1984). Curriculum berasal dari kata “currere”
yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat,tergesa-gesa, menjelajahi, menjalani
dan berusaha untuk (Hasibuan, 1979). Curriculum juga diartikan sebagai jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari,mulai dari start hingga finish. Dalam kamus Webster’s (1857),
kurikulum adalahsejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa untuk mendapatkan
ijazah atau naik kelas.

Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
1. UU No. 20 Tahun 2003Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah
pengaturan berkaitan dengantujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai
pedoman dalampenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah
tujuan pendidikannasional.
2. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005)Kurikulum merupakan niat & harapan yang
dituangkan kedalam bentuk rencanamaupun program pendidikan yang dilaksanakan
oleh para pendidik di sekolah.Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan
pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut
yaitu pendidik dan peserta didik.
3. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan – Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis
yangtermasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.
4. Harsono (2005)Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan
yangdiekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin
berkembang,sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai
gagasanpendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang terencana dari
institusipendidikan nasional.
5. Prof. Dr. S. Nasution, M. A.Menjelaskan kurikulum sebagai suatu rencana yang
disusun untuk melancarkanproses kegiatan belajar mengajar di bawah naungan,
bimbingan & tanggunga jawabsekolah / lembaga pendidikan.
6. Definisi kurikulum. yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi: kurikulumadalah
3
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahanpelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36ayat (3): disebutkan
bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenispendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia denganmemperhatikan :
a) Peningkatan iman dan takwa;
b) Peningkatan akhlak mulia;
c) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d) Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional; – tuntutan dunia kerja;
f) Perkembangan ilmug
g) Pengetahuan, teknologi, dan seni;
h) Agama;
i) Dinamika perkembangan global; dan
j) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pasal ini jelas menunjukkan berbagai aspek pengembangan kepribadian
pesertadidik yang menyeluruh dan pengembangan pembangunan masyarakat dan
bangsa,ilmu, kehidupan agama, ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan
kehidupanglobal. Artinya, kurikulum haruslah memperhatikan permasalahan ini
dengan seriusdan menjawab permasalahan ini dengan menyesuaikan diri pada kualitas
manusiayang diharapkan dihasilkan pada setiap jenjang pendidikan.Jadi dapat di
simpulkan kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikanberbagai bahan
ajar dan pegalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dandirancang secara
sistematik atas dasar norma norma yang berlaku yang dijadikanpedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didikuntuk mencapai tujuan
pendidikan.

B. Pengertian Kurikulum 2013


Pemerintah melakukan pemetaan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah
diujicobakan pada tahun 2004 (curriculum based competency). Kompetensi dijadikan
acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai
ranah pendidikan; pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

4
Dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikansekolah.
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehankompetensi-
kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum inimencakup
sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yangdinyatakan
sedemikian rupa, sehingga pencapaianya dapat diamati dalambentuk perilaku atau
keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteriakeberhasilan. Kegiatan pembelajaran
perlu diarahkan untuk membantu pesertadidik menguasai sekurang kurangnya tingkat
kompetensi minimal, agar merekadapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan konsepbelajar tuntas dan pengembangan bakat. Setiap peserta didik
harus diberikesempatan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemamapuan dan
kecepatanbelajar masing-masing.

Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yangproduktif,


kreatif, inovatif, afektif, melalui pengamatan sikap, keterampilan, danpengetahuan
yang terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalamimplementasi kurikulum,
guru dituntut secara profesional merancang pembelajaransecara efektif dan bermakna,
mengorganisir pembelajaran, memilih pendekatanpembelajaran yang tepat,
menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukankompetensi secara efektif, serta
menetapkan kriteria keberhasilan.

Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksud
dariintegrasi ini adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill,
Theme,Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines,
Acrousseveral disciplines and Within and Acrous Learners. dengan kata lain bahwa
kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat
dikatakansebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapadisiplin ilmu untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas
kepadapeserta didik.

Dikatakan bermakna karena dalam kurikulum konsep terpadu, peserta didik


akanmemahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan
realistis.Dikatakan luas karena yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu
ruanglingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin karena di pandang
berkaitansatu sama lain.
5
(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan
karakter,terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat
berikutnya.Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi, kitaberharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan
masyarakatnya memilikinilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa
ditawarkan kepada orang lain didunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan
bahkan bertanding denganbangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di
mungkinkan, kalauimplementasi kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan
insan yang produktif,kreatif, inovatif, dan berkarakter.

Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan


mutuproses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi pekerti dan akhlak
muliapeserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar
kompetesilulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum
2013 yangberbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan
Tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri
meningkatkan danmenggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi
sertamempersonalisasi nilai-nilai karater dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalamperilaku sehari-hari.

Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di integrasikandalam


seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat dalamkurikulum. Materi
pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai padasetiap bidang studi
perlu dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan dengankonteks kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, danpembentuknan karakter tidak hanya
dilakukan pada tataran kognitif, tetapimenyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.Pendidiak karakter pada tingkat satuan pendidikan
mengarah pada pembentukanbudaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang
melandasi perilaku, tradisi,kebiasaan sehari-hari, serta simbul-simbul yang
dipraktikkan oleh semua wargasekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya
sekolah/madrasahmerupkan ciri khas, karakter/watak, dan citra sekolah/madrasah
tersebut di matamasyarakat luas.

6
C. Kajian Kurikulum
1.Pengertian Kajian
Menurut KBBI Kata ”kajian” berasal dari kata ”kaji” yang berarti (1)“pelajaran”; (2)
penyelidikan (tentang sesuatu). Bermula dari pengertian kata dasar yang demikian,
kata ”kajian” menjadi berarti ”proses, cara, perbuatan mengkaji penyelidikan
(pelajaran yang mendalam). Istilah kajian terhadap kurikulum berartipenyelidikan,
atau mengkaji, menelaah, menyelidiki kurikulum tersebut.Jadi, kajian adalah belajar
mempelajari, memeriksa, menyelidiki, menguji,menelaah, memikirkan dengan
pertimbangan matang dan kritis mengenai baik buruknya suatu kurikulum.

Definisi Kompetensi Inti dan Dasar


Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam
bentukkualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan
padasatuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenaikompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan,
danketerampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didikuntuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.

Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising


element)kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakanpengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi
Dasar.Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten
KompetensiDasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya
sehinggamemenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambunganantara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antarakonten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten
Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan
dan kelas yang sama.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaituberkenaan
dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi2), pengetahuan
7
(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4).Keempat kelompok
itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harusdikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensiyang berkenaan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidaklangsung (indirect teaching) yaitu
pada waktu peserta didik belajar tentangpengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan
penerapan pengetahuan (kompetensikelompok inti 4).

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap


kelasyang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten
ataukompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebutdikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuanawal.Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai
kompetensi bersifatterbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu
yang sangatberorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata
pelajarandapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin
ilmuatau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi social,
progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah
eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajarandan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu
terikatpada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehankompetensi-
kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum inimencakup sejumlah
kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yangdinyatakan sedemikian rupa, sehingga
pencapaianya dapat diamati dalambentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai
suatu kriteriakeberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu
pesertadidik menguasai sekurang kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar merekadapat
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsepbelajar tuntas dan
pengembangan bakat. Setiap peserta didik harus diberikesempatan untuk mencapai tujuan
sesuai dengan kemamapuan dan kecepatanbelajar masing-masing.

B. Saran
1. Penyusunan kurikulum SD/MI masa depan harus lebih disesuaikan denganstruktur ilmu
pendidikan (pedagogik) dan perkembangan psikologis siswa.
2. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar bagi anak SD/MI perlu lebihditekankan
pada tahap pengenalan dan menumbuh-kembangkan dasar-dasarkompetensi yang
diperlukan sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis usiapeserta didik

9
10

Anda mungkin juga menyukai