Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KURIKULUM MERDEKA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi kurikulum

DISUSUN OLEH

1. Nur Atikah Panjaitan (2120200010)


2. Minarni Ikrimah (2120200025)
3. Khoidah Hasibuan (2120200029)
4. Hasyim Ansyari Tanjung (2120200030)
5. Selli Sinar Siregar (2120200048)

Dosen Pengampu :

Rahma Hayati, M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY

PADANGSIDIMPUAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Kurikulum Merdeka ” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pengantar
Antropologi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Padangsidimpuan, 14 November 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .................................................................................................. 1


B. Rumusan masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum merdeka ........................................................................ 3


B. Proses munculnya kurikulum merdeka ............................................................ 4
C. Karakteristik kurikulum merdeka .................................................................... 5
D. Struktur kurikulum merdeka ............................................................................ 7
E. Kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka .............................................. 10
F. Sistem penilaian kurikulum merdeka ............................................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kurikulum Merdeka Belajar dikembangkan sebagai respons terhadap hasil Program


for International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa 70% siswa usia 15
tahun berada di bawah tingkat kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana
atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan
yang signifikan dalam 10-15 tahun terakhir. Selain itu, terdapat kesenjangan yang besar
antara wilayah dan kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas pembelajaran yang
diperparah oleh pandemi COVID-19.

Untuk mengatasi situasi ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi (Kemendikbud Ristek) melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi
darurat yang disebut sebagai Kurikulum Darurat. Kurikulum ini diterapkan untuk
mengatasi dampak kekurangan pembelajaran (learning loss) selama pandemi. Hasilnya,
dari 31,5% sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat, ditemukan bahwa penggunaan
kurikulum ini dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% dalam bidang literasi dan
86% dalam bidang numerasi. Keberhasilan Kurikulum Darurat ini menunjukkan bahwa
perubahan kurikulum yang lebih komprehensif sangat penting. Oleh karena itu, Kurikulum
Merdeka Belajar dirancang sebagai kurikulum baru yang lebih komprehensif dibandingkan
kurikulum sebelumnya.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kurikulum merdeka?
2. Bagaimana proses munculnya kurikulum merdeka?
3. Apa karakteristik kurikulum merdeka?
4. Bagaimana struktuk kurikulum merdeka?
5. Apa kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka?
6. Bagaimana sistem penilaian kurikulum merdeka?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurikulum merdeka
2. Memahami proses munculnya kurikulum merdeka
3. Mengetahui karakteristik kurikulum merdeka
4. Memahami struktur kurikulum merdeka
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka
6. Mengetahui sistem penilaian pada kurikulum merdeka

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum merdeka

Kurikulum Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Nadiem membuat kebijakan merdeka belajar bukan
tanpa alasan. Penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) tahun
2019 menunjukkan hasil penilaian pada peserta didik Indonesia hanya menduduki posisi ke
enam dari bawah. Adapun untuk bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki
posisi ke-74 dari 79 Negara.

Menyikapi hal tersebut, Nadiem pun membuat gebrakan penilaian dalam kemampuan
minimum meliputi literasi, numerasi, dan survei karakter. Literasi bukan hanya mengukur
kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisis isi bacaan beserta memahami
konsep di baliknya.1

Kurikulum Merdeka adalah pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum di


Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih besar kepada sekolah dan
guru dalam merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lokal, potensi siswa, dan
perkembangan zaman. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan kreativitas,
karakter, dan keterampilan hidup, serta memberikan ruang lebih besar bagi inovasi dalam
proses pembelajaran. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat meningkatkan relevansi
pendidikan dengan kehidupan sehari-hari serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih
inspiratif dan responsif terhadap keberagaman peserta didik.2

1
Sari R. M., “Analisis Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan”, PRODU:
Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.1 No.1 (2019).
2
Budi Martono, Penyusun Kurikulum Merdeka (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003)

3
B. Munculnya kurikulum merdeka

Kurikulum Merdeka muncul sebagai inisiatif untuk memberikan fleksibilitas dan


relevansi yang lebih besar dalam pendidikan, mencakup kebutuhan global dan
perkembangan teknologi. Ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21,
memotivasi kreativitas, dan mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi
tantangan masa depan.

Kurikulum Merdeka adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk


memperkuat karakter bangsa dan meningkatkan kualitas pendidikan. Munculnya konsep
ini terkait dengan keinginan untuk menghadirkan pendidikan yang lebih relevan dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum Merdeka berusaha
memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum
sesuai dengan keunikan lokal dan potensi siswa.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi beban standar nasional yang bersifat
terlalu normatif, memberikan keleluasaan dalam menentukan fokus pembelajaran, dan
mendorong kreativitas guru serta siswa. Dengan demikian, diharapkan mampu
menciptakan lulusan yang lebih adaptif, kritis, dan memiliki keunggulan kompetitif.

Kurikulum Merdeka juga mencerminkan semangat kemerdekaan dan kebebasan, di


mana setiap sekolah dapat menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan lokal, budaya,
dan potensi peserta didik. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan,
menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global, dan memberikan kontribusi
positif bagi kemajuan bangsa.

Kurikulum Merdeka juga mencerminkan semangat kemerdekaan dan kebebasan, di


mana setiap sekolah dapat menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan lokal, budaya,
dan potensi peserta didik. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan,
menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global, dan memberikan kontribusi
positif bagi kemajuan bangsa.

Namun, implementasi Kurikulum Merdeka juga menimbulkan sejumlah tantangan,


termasuk pemahaman yang konsisten di semua tingkatan pendidikan, ketersediaan sumber

4
daya, dan dukungan terhadap guru. Meskipun begitu, perubahan ini diharapkan dapat
membawa perbaikan signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia.

C. Karakteristik Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka dirancang guna memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk


menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar peserta didik.

Karakteristik ini dirancang dengan tiga karakteristik utama yaitu:

a) Pengembangan Soft Skills & Karakter


Pengembangan soft skills dan karakter melalui proyek penguatan profil pelajar
Pancasila.
b) Fokus pada Materi Esensial
Fokus pada materi esensial,relevan,& mendalam sehingga ada waktu cukup untuk
membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar
seperti literasi & numerasi
c) Pembelajaran yang Fleksibel
Keleluasaan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian & perkembangan masing-masing peserta didik & melakukan penyesuaian
dengan konteks & muatan lokal.

1. Pengembangan Soft Skills & karakter

Pengembangan soft skills dan karakter merupakan aspek penting dalam


pendidikan. Soft skills adalah keterampilan yang tidak tampak, tetapi penting untuk
dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Contoh soft skills antara:

a. Komunikasi
b. Kerja sama
c. Pemecahan Masalah
d. Berfikir Kritis

5
e. Kreativitas

Karakteristik adalah sifat yang melekat pada diri seseorang

a. Jujur
b. Sopan Santun
c. Peduli
d. Bertanggung Jawab
e. Mndiri

Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan soft skills dan karakter


melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek ini memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengasah soft skills dan karakter mereka. Misalnya,
projek "Membangun Desa" dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
soft skills seperti kerja sama, komunikasi, dan pemecahan masalah.

2. Fokus pada materi esensial


Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial. Hal ini dilakukan agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Beban belajar di setiap mata pelajaran menjadi lebih sedikit sehingga guru memiliki
lebih banyak waktu untuk memberikan pembelajaran yang mendalam.
Pembelajaran yang mendalam adalah pembelajaran yang tidak hanya berfokus
pada penguasaan materi, tetapi juga pada pengembangan pemahaman, keterampilan,
dan sikap. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, peserta didik tidak hanya
diajarkan cara menghitung, tetapi juga diajarkan untuk memahami konsep
matematika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pembelajaran yang Fleksibel

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk


melakukan pembelajaran yang fleksibel. Pendidik dapat melakukan pembelajaran
terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian
dengan konteks dan muatan lokal. Yang dimana Pembelajaran terdiferensiasi adalah
pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

6
Pendidik dapat memberikan pembelajaran yang berbeda-beda bagi peserta
didik dengan kemampuan yang berbeda-beda. Misalnya, pendidik dapat memberikan
tugas yang lebih menantang bagi peserta didik yang berkemampuan tinggi dan tugas
yang lebih mudah bagi peserta didik yang berkemampuan rendah.

D. Struktur kurikulum merdeka

Struktur Kurikulum Merdeka adalah pola susunan serta ketentuan dari unsur-unsur
yang terkandung dalam Kurikulum Merdeka. Struktur Kurikulum Merdeka pada dasarnya
didasari oleh tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, serta
karakter Pancasila. Kurikulum Merdeka juga memiliki beberapa prinsip pengembangan
struktur yang terdiri atas poin-poin sebagai berikut3:

1. Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum merupakan struktur yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat, namun dapat dikembangkan program dan kegiatan tambahannya oleh satuan
pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
2. Otonomi
Kurikulum ini memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi satuan pendidikan dan
guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
3. Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya (Kurikulum 2013) dibuat seminimal mungkin,
namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, serta rancangan pembelajaran dalam
kurikulum ini juga dibuat dengan jelas, sehingga mudah dipahami sekolah dan para
pemangku kepentingan.
4. Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar merupakan hasil kolaborasi puluhan
institusi, di antaranya yaitu Kementerian Agama, universitas, sekolah, serta lembaga
pendidikan lainnya.

3
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/struktur/kesetaraan/

7
Struktur Kurikulum Merdeka berbeda-beda untuk setiap jenjang pendidikan yang
tersedia. Berikut ini merupakan struktur Kurikulum Merdeka sesuai jenjang pendidikan
berdasarkan aturan yang resmi dirilis oleh Kemendikbud.

1. Struktur Kurikulum Merdeka Belajar PAUD


Struktur Kurikulum pada PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), terdiri atas:
a. Kegiatan Pembelajaran Intrakurikuler
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

2. Struktur Kurikulum Merdeka SD SMP SMA & MI MTS MA


Struktur Kurikulum pada Pendidikan Dasar dan Menengah dibagi menjadi 2 kegiatan
utama, yaitu:
1. Pembelajaran intrakurikuler
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
a. SD/MI/sederajat
SD/MI/bentuk lain yang sederajat dapat mengorganisasikan muatan
pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Capaian
pembelajaran untuk jenjang SD/MI/bentuk lain yang sederajat dibagi menjadi 3
fase:
1. Fase A untuk kelas I dan kelas II
2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV
3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI
b. SMP/MTs/sederajat
Capaian pembelajaran untuk jenjang SMP/MTs/bentuk lain yang sederajat
terdiri atas 1 fase yaitu Fase D untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX.
c. SMA/MA/sederajat
Mata pelajaran yang tercantum pada struktur kurikulum kelas X berlaku
wajib untuk semua siswa, sedangkan pemilihan mata pelajaran dilakukan pada
kelas XI dan XII. Capaian pembelajaran untuk jenjang SMA/MA/bentuk lain
yang sederajat terdiri atas 2 fase:
1. Fase E untuk kelas X
2. Fase F untuk kelas XI dan kelas XII

8
3. Struktur Kurikulum Merdeka SMK/MAK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi pembelajaran intrakurikuler
dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Struktur kurikulum mengatur beban
belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam jam pelajaran (JP) tahunan.
Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel
menggunakan sistem blok di mana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu
sama dalam 1 tahun.

4. Struktur Kurikulum Merdeka SDLB SMPLB SMALB


Struktur kurikulum SLB mengacu pada kurikulum untuk peserta didik
berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual baik hambatan intelektual murni
maupun hambatan intelektual dengan hambatan penyerta lainnya. Untuk peserta
didik berkebutuhan khusus tapa hambatan intelektual dapat menggunakan struktur
kurikulum umum yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

5. Struktur Kurikulum Merdeka Paket A B C


Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri mata pelajaran kelompok
umum serta pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.
Kelompok umum memuat mata pelajaran yang disusun mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dan sesuai jenjang pendidikan formal dan merupakan
mata pelajaran yang wajib diberikan untuk semua peserta didik. Kelompok
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil Pelajar Pancasila mencakup
keterampilan okupasional, fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian profesional,
dan jiwa wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik pendidikan kesetaraan serta berbasis profil pelajar Pancasila.4

4
https://jurnalfaktarbiyah.iainkediri.ac.id/index.php/sittah/article/download/783/544/3567

9
E. Kekurangan dan kelebihan kurikulum merdeka
a. kelebihan kurikulum
• Mendorong siswa agar menjadi lebih aktif,kreatif dan mandiri dalam belajar.
• Mengembangkan potensi dasar seperti literasi dan numerasi serta kompetensi
abad 21 seperti kolaborasi,komunikasi kritiis dan kreatif
• Menguatkan nilai – nilai Pancasila serata kerakter bangssa melalui projek
penguatan profil pelajar Pancasila
• Memberika ruang bagi guru untuk berkresi dan berinovasidalam merancan
pembelajaan yang sesuai dalam konteks dan kebutuhan siswa
• Menyederhanakan materi pembelajaran sehingga lebih focus pada konsep –
konsep penting dan relevan
• Menyesuaikan dengan kondisi khusus pandemic COVID-19 yang memerlukan
jarak jauh.
b. kekurangan kurikulum
• Memerlukan kesiapan yang tinggi dari guru,sekolah , orangtua ,serta siswa
dalam mengimplementasikan kurikulum yang baru
• Memerlukan dukungan sumber daya manusia ,sarana prasarana ,anggaran,dan
teknologi yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran yang berkualitas
• Memerlukan sosialisasi , peletihan bimbingan ,evaluasi serta pengawasn yang
intensif dari pemerintah terkait kurikulum yang baru
• Memerlukan penyesuaiandengan standar nasional pendidikan ,ujian
national,perguruan tinggi,dunia kerja dan masyarakat luas terkait kurikulum
yang baru
F. Sistem penilaian kurukulum merdeka
Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa teknik penilaian, antara lain:

1. Observasi: Melibatkan penilaian siswa melalui pengamatan langsung dan sistematis


terhadap perilaku dan kinerja mereka. Metode ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan siswa

10
2. Penilaian Kinerja: Metode ini melibatkan evaluasi siswa saat mereka melakukan
kegiatan atau menciptakan karya yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Penilaian Formatif: Jenis penilaian ini merupakan proses berkelanjutan yang
membantu siswa memahami dan mengendalikan proses pembelajaran mereka.
Penilaian formatif dilakukan pada awal dan selama proses pembelajaran untuk
menilai sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
4. Penilaian Sumatif: Jenis penilaian ini biasanya dilakukan pada akhir periode
pembelajaran, seperti semester atau tahun akademik, untuk mengevaluasi pencapaian
keseluruhan siswa dalam suatu mata pelajaran
5. Penilaian Proyek: Metode penilaian ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan pemahaman mereka dalam konteks dunia nyata.
6. Portofolio Siswa: Portofolio siswa dapat digunakan sebagai alat reflektif yang
memungkinkan siswa untuk memamerkan karya dan kemajuan mereka dari waktu ke
waktu

11
BAB IV

PENUTUP

Kurikulum Merdeka Belajar adalah inovasi dalam pendidikan Indonesia yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Kurikulum ini memberikan kebebasan
kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka, mengurangi beban akademik, dan
mendorong kreativitas guru. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk
karakter siswa yang mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.

Latar belakang Kurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang menunjukkan
rendahnya tingkat kompetensi siswa, kesenjangan dalam kualitas pembelajaran, dan dampak
pandemi COVID-19. Implementasinya melibatkan asesmen diagnostik, perencanaan
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan implementasi pembelajaran yang
melibatkan asesmen formatif dan sumatif.

Dengan Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih


inklusif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Budi Martono, Penyusun Kurikulum Merdeka (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003)

Nasution, Suri Wahyuni. "Asesment kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar." Prosiding
Pendidikan Dasar 1.1 (2022): 135-142.

Sari R. M., “Analisis Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Strategi Peningkatan Mutu
Pendidikan”, PRODU: Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.1 No.1
(2019).

https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/struktur/kesetaraan/

https://jurnalfaktarbiyah.iainkediri.ac.id/index.php/sittah/article/download/783/544/3567

13

Anda mungkin juga menyukai