KURIKULUM MERDEKA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi kurikulum
DISUSUN OLEH
Dosen Pengampu :
PADANGSIDIMPUAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Kurikulum Merdeka ” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pengantar
Antropologi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kurikulum merdeka?
2. Bagaimana proses munculnya kurikulum merdeka?
3. Apa karakteristik kurikulum merdeka?
4. Bagaimana struktuk kurikulum merdeka?
5. Apa kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka?
6. Bagaimana sistem penilaian kurikulum merdeka?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurikulum merdeka
2. Memahami proses munculnya kurikulum merdeka
3. Mengetahui karakteristik kurikulum merdeka
4. Memahami struktur kurikulum merdeka
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kurikulum merdeka
6. Mengetahui sistem penilaian pada kurikulum merdeka
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menyikapi hal tersebut, Nadiem pun membuat gebrakan penilaian dalam kemampuan
minimum meliputi literasi, numerasi, dan survei karakter. Literasi bukan hanya mengukur
kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisis isi bacaan beserta memahami
konsep di baliknya.1
1
Sari R. M., “Analisis Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan”, PRODU:
Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.1 No.1 (2019).
2
Budi Martono, Penyusun Kurikulum Merdeka (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003)
3
B. Munculnya kurikulum merdeka
Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi beban standar nasional yang bersifat
terlalu normatif, memberikan keleluasaan dalam menentukan fokus pembelajaran, dan
mendorong kreativitas guru serta siswa. Dengan demikian, diharapkan mampu
menciptakan lulusan yang lebih adaptif, kritis, dan memiliki keunggulan kompetitif.
4
daya, dan dukungan terhadap guru. Meskipun begitu, perubahan ini diharapkan dapat
membawa perbaikan signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia.
a. Komunikasi
b. Kerja sama
c. Pemecahan Masalah
d. Berfikir Kritis
5
e. Kreativitas
a. Jujur
b. Sopan Santun
c. Peduli
d. Bertanggung Jawab
e. Mndiri
6
Pendidik dapat memberikan pembelajaran yang berbeda-beda bagi peserta
didik dengan kemampuan yang berbeda-beda. Misalnya, pendidik dapat memberikan
tugas yang lebih menantang bagi peserta didik yang berkemampuan tinggi dan tugas
yang lebih mudah bagi peserta didik yang berkemampuan rendah.
Struktur Kurikulum Merdeka adalah pola susunan serta ketentuan dari unsur-unsur
yang terkandung dalam Kurikulum Merdeka. Struktur Kurikulum Merdeka pada dasarnya
didasari oleh tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, serta
karakter Pancasila. Kurikulum Merdeka juga memiliki beberapa prinsip pengembangan
struktur yang terdiri atas poin-poin sebagai berikut3:
1. Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum merupakan struktur yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat, namun dapat dikembangkan program dan kegiatan tambahannya oleh satuan
pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
2. Otonomi
Kurikulum ini memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi satuan pendidikan dan
guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
3. Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya (Kurikulum 2013) dibuat seminimal mungkin,
namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, serta rancangan pembelajaran dalam
kurikulum ini juga dibuat dengan jelas, sehingga mudah dipahami sekolah dan para
pemangku kepentingan.
4. Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar merupakan hasil kolaborasi puluhan
institusi, di antaranya yaitu Kementerian Agama, universitas, sekolah, serta lembaga
pendidikan lainnya.
3
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/struktur/kesetaraan/
7
Struktur Kurikulum Merdeka berbeda-beda untuk setiap jenjang pendidikan yang
tersedia. Berikut ini merupakan struktur Kurikulum Merdeka sesuai jenjang pendidikan
berdasarkan aturan yang resmi dirilis oleh Kemendikbud.
8
3. Struktur Kurikulum Merdeka SMK/MAK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi pembelajaran intrakurikuler
dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Struktur kurikulum mengatur beban
belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam jam pelajaran (JP) tahunan.
Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat mengatur pembelajaran secara fleksibel
menggunakan sistem blok di mana alokasi waktu setiap minggunya tidak selalu
sama dalam 1 tahun.
4
https://jurnalfaktarbiyah.iainkediri.ac.id/index.php/sittah/article/download/783/544/3567
9
E. Kekurangan dan kelebihan kurikulum merdeka
a. kelebihan kurikulum
• Mendorong siswa agar menjadi lebih aktif,kreatif dan mandiri dalam belajar.
• Mengembangkan potensi dasar seperti literasi dan numerasi serta kompetensi
abad 21 seperti kolaborasi,komunikasi kritiis dan kreatif
• Menguatkan nilai – nilai Pancasila serata kerakter bangssa melalui projek
penguatan profil pelajar Pancasila
• Memberika ruang bagi guru untuk berkresi dan berinovasidalam merancan
pembelajaan yang sesuai dalam konteks dan kebutuhan siswa
• Menyederhanakan materi pembelajaran sehingga lebih focus pada konsep –
konsep penting dan relevan
• Menyesuaikan dengan kondisi khusus pandemic COVID-19 yang memerlukan
jarak jauh.
b. kekurangan kurikulum
• Memerlukan kesiapan yang tinggi dari guru,sekolah , orangtua ,serta siswa
dalam mengimplementasikan kurikulum yang baru
• Memerlukan dukungan sumber daya manusia ,sarana prasarana ,anggaran,dan
teknologi yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran yang berkualitas
• Memerlukan sosialisasi , peletihan bimbingan ,evaluasi serta pengawasn yang
intensif dari pemerintah terkait kurikulum yang baru
• Memerlukan penyesuaiandengan standar nasional pendidikan ,ujian
national,perguruan tinggi,dunia kerja dan masyarakat luas terkait kurikulum
yang baru
F. Sistem penilaian kurukulum merdeka
Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa teknik penilaian, antara lain:
10
2. Penilaian Kinerja: Metode ini melibatkan evaluasi siswa saat mereka melakukan
kegiatan atau menciptakan karya yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Penilaian Formatif: Jenis penilaian ini merupakan proses berkelanjutan yang
membantu siswa memahami dan mengendalikan proses pembelajaran mereka.
Penilaian formatif dilakukan pada awal dan selama proses pembelajaran untuk
menilai sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
4. Penilaian Sumatif: Jenis penilaian ini biasanya dilakukan pada akhir periode
pembelajaran, seperti semester atau tahun akademik, untuk mengevaluasi pencapaian
keseluruhan siswa dalam suatu mata pelajaran
5. Penilaian Proyek: Metode penilaian ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan pemahaman mereka dalam konteks dunia nyata.
6. Portofolio Siswa: Portofolio siswa dapat digunakan sebagai alat reflektif yang
memungkinkan siswa untuk memamerkan karya dan kemajuan mereka dari waktu ke
waktu
11
BAB IV
PENUTUP
Kurikulum Merdeka Belajar adalah inovasi dalam pendidikan Indonesia yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Kurikulum ini memberikan kebebasan
kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka, mengurangi beban akademik, dan
mendorong kreativitas guru. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk
karakter siswa yang mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.
Latar belakang Kurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang menunjukkan
rendahnya tingkat kompetensi siswa, kesenjangan dalam kualitas pembelajaran, dan dampak
pandemi COVID-19. Implementasinya melibatkan asesmen diagnostik, perencanaan
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan implementasi pembelajaran yang
melibatkan asesmen formatif dan sumatif.
12
DAFTAR PUSTAKA
Budi Martono, Penyusun Kurikulum Merdeka (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003)
Nasution, Suri Wahyuni. "Asesment kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar." Prosiding
Pendidikan Dasar 1.1 (2022): 135-142.
Sari R. M., “Analisis Kebijakan Merdeka Belajar Sebagai Strategi Peningkatan Mutu
Pendidikan”, PRODU: Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.1 No.1
(2019).
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/perkenalan/struktur/kesetaraan/
https://jurnalfaktarbiyah.iainkediri.ac.id/index.php/sittah/article/download/783/544/3567
13