KURIKULUM MERDEKA
DOSEN PENGAMPU:
Drs. Efrizon, M.T.
KELOMPOK 4:
Geovani Ferdian (21076125)
Muhammad Fajar (21076104)
Prioga Desparo Rimen (21076108)
Pertama-tama marilah menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha
Penyayang. Tak lupa juga Kami panjatkan puji syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga makalah ini bisa selesai. Kami berharap, agar makalah ini nantinya dapat
berguna bagi masyarakat maupun pembaca.
Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang bisa mengetahui apa itu
Kurikulum Merdeka.
Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata,
sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca.
Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi
seluruh orang yang membaca. Sekian.
Kelompok 4
2|Pa ge
DAFTAR ISI
3|Pa ge
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Merdeka adalah sebuah inisiatif pendidikan yang muncul sebagai respons
terhadap perkembangan zaman yang semakin cepat dan kompleks. Era globalisasi, teknologi
informasi, serta perubahan sosial dan ekonomi telah membawa tantangan baru dalam dunia
pendidikan. Sehingga Pendidikan di Indonesia dan negara lainnya, perlu beradaptasi dan
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
Pendidikan merupakan kunci utama dalam pembangunan suatu bangsa. Dalam konteks
Indonesia, pendidikan memegang peran penting dalam upaya menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global. Oleh karena itu, pembaruan
kurikulum menjadi suatu keharusan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi
tantangan masa depan.
Kurikulum Merdeka muncul sebagai alternatif yang menarik dalam perubahan pendidikan
di Indonesia. Ini adalah upaya untuk memberikan lebih banyak otonomi kepada sekolah,
guru, dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan mampu
menciptakan lulusan yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi berbagai perubahan
dalam dunia yang terus berubah ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
4|Pa ge
8. Menjelaskan kelemahan dari Kurikulum Merdeka
9. Menjelaskan tantangan dan solusi dari implementasi Kurikulum Merdeka
10. Menjelaskan struktur Kurikulum Merdeka di SMK
5|Pa ge
BAB II
PEMBAHASAN
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu inovasi dalam dunia pendidikan Indonesia
yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa secara
maksimal. Kurikulum ini didesain agar siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan bakat
mereka, tanpa merasa terbebani oleh tuntutan akademik yang terlalu tinggi.
Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi
Dalam kurikulum ini, konten pembelajaran dirancang agar lebih optimal, memberikan waktu
yang cukup bagi peserta didik untuk memahami konsep dan mengembangkan kompetensi.
Guru juga memiliki kebebasan dalam memilih berbagai perangkat pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek yang bertujuan untuk memperkuat pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan
dengan pendekatan berbasis tema yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek ini tidak ditujukan
untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran tertentu.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan Kurikulum Merdeka Belajar ini,
diantaranya:
• Meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan efektif.
• Mengurangi beban akademik siswa sehingga mereka lebih memiliki waktu untuk
menggali bakat dan minat mereka.
• Mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat metode
pembelajaran yang relevan.
• Membentuk karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang
baik.
Kurikulum Merdeka Belajar dikembangkan sebagai respons terhadap hasil Program for
International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa 70% siswa usia 15 tahun
berada di bawah tingkat kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau
menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang
signifikan dalam 10-15 tahun terakhir. Selain itu, terdapat kesenjangan yang besar antara
6|Pa ge
wilayah dan kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas pembelajaran yang diperparah oleh
pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi situasi ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbud Ristek) melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi darurat yang
disebut sebagai Kurikulum Darurat. Kurikulum ini diterapkan untuk mengatasi dampak
kekurangan pembelajaran (learning loss) selama pandemi. Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang
menggunakan Kurikulum Darurat, ditemukan bahwa penggunaan kurikulum ini dapat
mengurangi dampak pandemi sebesar 73% dalam bidang literasi dan 86% dalam bidang
numerasi. Keberhasilan Kurikulum Darurat ini menunjukkan bahwa perubahan kurikulum
yang lebih komprehensif sangat penting. Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka Belajar
dirancang sebagai kurikulum baru yang lebih komprehensif dibandingkan kurikulum
sebelumnya.
Latar belakang lainnya terkait Kurikulum Merdeka Belajar antara lain sebagai berikut:
• Adanya kebutuhan untuk mengembalikan hak dan kebebasan belajar pada siswa,
sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih kreatif dan inovatif.
• Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berbasis karakter dan
kepekaan sosial, tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik.
• Penyederhanaan kurikulum yang dianggap terlalu padat dan membebani siswa, serta
perlu adanya penekanan pada aspek kehidupan, seperti kemampuan berpikir kritis,
kemampuan berkomunikasi efektif, dan kemampuan bekerja sama dalam tim.
• Adaptasi terhadap perkembangan dunia yang semakin cepat dan perubahan kebutuhan
masyarakat yang memerlukan tenaga kerja yang fleksibel, kreatif, dan inovatif.
7|Pa ge
asesmen sumatif sebagai evaluasi akhir untuk mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran.
Dengan mengikuti tahapan ini, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dapat memastikan
pembelajaran yang lebih efektif, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah
Implementasi Kurikulum Merdeka sudah dimulai pada 2021 dengan kurikulum yang
diterapkan pada Sekolah Penggerak. Pada tahun 2022, Kemendikburistek akan mencoba
untuk melakukan pendataan yang nantinya akan menjadi dasar pada penerapan Kurikulum
Merdeka ini kedepannya. Terdapat beberapa strategi implementasi Kurikulum Merdeka ,
yaitu :
8|Pa ge
• Menyediakan Narasumber Kurikulum Merdeka
Pendekatan strategi yang digunakan dalam menyediakan narasumber kurikulum merdeka dari
Sekolah Penggerak/SMK PK yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Pengimbasan bisa dilakukan dalam bentuk webinar atau pertemuan luring yang diadakan
pemerintah daerah atau satuan pendidikan. Pertemuan luring bisa dilakukan dalam
bentuk seminar tatap muka, lokakarya, maupun pertemuan lainnya yang dilakukan di daerah
maupun di satuan pendidikan.
• Memerlukan kesiapan yang tinggi dari guru, sekolah, orang tua, dan siswa dalam
mengimplementasikan kurikulum yang baru
• Memerlukan dukungan sumber daya manusia, sarana prasarana, anggaran, dan
teknologi yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran yang berkualitas
• Memerlukan sosialisasi, pelatihan, bimbingan, evaluasi, dan pengawasan yang
intensif dari pemerintah terkait kurikulum yang baru
• Memerlukan penyesuaian dengan standar nasional pendidikan, ujian nasional,
perguruan tinggi, dunia kerja, dan masyarakat luas terkait kurikulum yang baru
9|Pa ge
I. Tantangan dan Solusi Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
10 | P a g e
• Kelompok umum adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta
didik menjadi pribadi utuh, sesuai dengan fase perkembangan, berkaitan dengan
norma-norma kehidupan baik sebagai makhluk yang berketuhanan yang maha esa,
individu, sosial, warga negara kesatuan republik indonesia maupun sebagai warga
dunia.
• Kelompok kejuruan adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja
serta ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.
11 | P a g e
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka Belajar adalah inovasi dalam pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Kurikulum ini memberikan kebebasan
kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka, mengurangi beban akademik, dan
mendorong kreativitas guru. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran,
membentuk karakter siswa yang mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.
Latar belakang Kurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang menunjukkan rendahnya
tingkat kompetensi siswa, kesenjangan dalam kualitas pembelajaran, dan dampak pandemi
COVID-19. Implementasinya melibatkan asesmen diagnostik, perencanaan pembelajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan implementasi pembelajaran yang melibatkan
asesmen formatif dan sumatif.
Dengan Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih
inklusif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
14 | P a g e