Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Pengorganisasian Isi Materi IPS Model Board Fields Curriculum

Mata Kuliah: Keterpaduan Ilmu-Ilmu sosial


Dosen Pengampu: Taofik, M.Pd

Disusun oleh kelompok 8:


1. Aisyah Nurul Izzah (1107622140)
2. Khansa Ihtisyam Varathi (1107622095)
3. Nikita Oky Masayu (1107622077)

Kelas B
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia nikmat dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterpaduan

Ilmu-Ilmu Sosial dengan muatan materi “Pengorganisasian Isi Materi IPS Model Board
Fields Curriculum”. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan wawasan pada mata kuliah yang sedang dipelajari.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taofik, M. Pd. selaku dosen mata
kuliah Keterpaduan Ilmu-Ilmu Sosial. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kelompok penulis maupun para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan maupun materi yang disampaikan.
Oleh sebab itu, kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Jakarta, 11 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
B. Fungsi Kurikulum...................................................................................................................7
C. Jenis Pengembangan Model Kurikulum Board Fields Curriculum....................................7
D. Definisi Board Fields Curriculum..........................................................................................8
E. Konsep Model Broad Fields Curriculum...............................................................................9
F. Ciri-Ciri Pembelajaran Yang Menggunakan Broad Fields Curriculum...........................10
G. Keuntungan dan Kerugian Broad Fields Curriculum........................................................10
H. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Penggunaan Broad Fields Curriculum........................10
I. Tujuan Broad Fields Curriculum.........................................................................................11
J. Merancang Broad Fields Curriculum..................................................................................12
K. Penerapan Broad Fields Curriculum Dalam Materi IPS....................................................12
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yang
mana itu merupakan pedoman dalam pelaksanan pembelajaran pada semua jenis dan
jenjang pendidikan baik itu SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA.Tujuan dan pola kehidupan
suatu negara banyak ditentukan oleh sistem kurikulum yang digunakan.Kurikulum
memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan pendidikan, khususunya di
Indonesia.

Kurikulum disusun oleh pemerintah yang didalamnya terdapat rencana belajar atau
tahapan belajar yang didisain untuk siswa yang mana dengan adanya kurikulum tersebut
diharapkan dapat mewujudkan generasi yang kreatif, inovatif dan menjadi pribadi yang
berakhlak serta bertanggung jawab. Penyempurnaan kurikulum itu disesuaikan dengan
perkembangan zaman yang semakin maju. Pengembangan terhadap kurikulum terus
dilkukan dan pada tahun 2013 telah dilakukan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, yang
diharapkan mampu memberikan perubahan yang signifikan terhadap pendidikan
Indonesia.

Di Indonesia sendiri kurikulum sudah ada sejak Indonesia merdeka yang kemudian
mengalami perubahan beberapa kali mulai dari kurikulum 1947, kurikulum 1952,
kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994,
kurikulum 2004 (KBK), kurikulum 2006 (KTSP), sampai dengan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 itu merupakan penyempurnaan dari kurikulum KTSP.

Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 tersebut menghendaki pembelajaran


yang berlangsung menggunakan pendekatan saintifik. Jika dibandingkan dengan
kurikulum sebelumnya maka langkah-langkah kegiatan pembelajarannya berubah dari
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi menjadi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
membuat jejaring.

Pembelajaran mempunyai alat untuk mencapai pendidikan yaitu bidang studi yang
saling mendukung. Dengan adanya bidang studi tersebut dapat meningkatkan pengetahuan
siswa. Bidang studi tersebut salah satunya adalah IPS, yang mana itu merupakan ilmu

4
yang membahas ilmu kemasyarakatan.Oleh karena itu antara kurikulum dan IPS sangat
berhubungan erat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum?
2. Apa Fungsi dari Kurikulum?
3. Bagaimana jenis pengembangan model Board Fields Curriculum dalam materi
IPS?
4. Apa definisi Board Fields Curriculum?
5. Bagaimana konsep model Board Fields Curriculum?
6. Apa saja ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan Board Fields Curriculum?
7. Apa keuntungan dari penerapan Board Fields Curriculum?
8. Apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan Board Fields Curriculum dalam
pembelajaran?
9. Apa tujuan dari Board Fields Curriculum?
10. Bagaimana langkah merancang Board Fields Curriculum?
11. Bagaimana penerapan Broad Fields Curriculum Dalam Materi IPS ?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari kurikulum.
2. Menjelaskan fungsi dari kurikulum.
3. Menjelaskan jenis pengembangan model Board Fields Curriculum dalam materi
IPS.
4. Menjelaskan definisi Board Fields Curriculum
5. Menjelaskan konsep model Board Fields Curriculum
6. Menyebutkan ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan Board Fields
Curriculum.
7. Menjabarkan keuntungan dari model Board Fields Curriculum
8. Menguraikan kelebihan dan kekurangan dari penggunaan Board Fields
Curriculum dalam pembelajaran.
9. Menjelaskan tujuan dari Board Fields Curriculum
10. Menjelaskan langkah-langkah merancang Board Fields Curriculum
11. Menjelaskan penerapan Broad Fields Curriculum Dalam Materi IPS

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin “curir” yangmartinya pelari,
daran “curere” yang artinya tempat berlari. Istilahmkurikulum berasal dari dunia olahraga
zaman Romawi kuno, yang memiliki arti suatu arah yang harus di tempuh pelari mulai start
hingga finish. Secara terminologi, kurikulum mengandung pengertian sebagai sejumlah
pengetahuan ataupun mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik untuk mencapai
tujuan pendidikan (Fauzi, 2012).

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai


pedoman dan pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke
arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang
digunakan oleh bangsa tersebut. Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat cenderung
mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan ilmu dan teknologi. Oleh sebab itu,
kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara
yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut (Shobirin, 2016: 1).

John Franklin Bobbit (1918) dalam Sani (2014: 5) Kurikulum adalah suatu gagasan,
telah memiliki akar kata bahasa Latin RaceSource, menjelaskan kurikulum sebagai “mata
pelajaran perbuatan” dan pengalaman yang dialami anak-anak sampai menjadi dewasa, agar
kelak sukses dalam masyarakat orang dewasa. Edward A. Krug (1957) dalam Sani (2014: 5)
kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang
diberikan sekolah.

Pengertian kurikulum sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun


2003 Pasal ayat (19) merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

6
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam pedoman kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan (Kurniasih, 2014).

Menurut Hamalik (2007: 65) Kurikulum merupakan progam pendidikan yang


disediakan oleh lembaga pendidikan atau dalam hal ini merupakan sekolah yang diberikan
kepada peserta didiknya.

B. Fungsi Kurikulum
Arifin (2011: 13-16) menyebutkan bahwa fungsi kurikulum dapat ditinjau dari
berbagai perspektif sebagai berikut:

1) Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan merupakan alat untuk untuk
membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional;
2) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk mengatur dan
membimbing kegiatas sehari-hari di sekolah;
3) Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan yaitu fungsi kesinambungan dan
fungsi penyiapan tenaga;
4) Fungsi kurikulum bagi guru yaitu dalam praktik, guru merupakan ujung tombak
pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksanaan kurikulum;
5) Fungsi kurikulum bagi pengawas (supervisor) dapat dijadikan sebagai pedoman,
patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah;
6) Fungsi kurikulum bagi masyarakat dapat memberikan pencerahan dan perluasan
wawasan pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan;
7) Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan adalah menciptakan tenaga kerja yang
bermutu tinggi dan mampu berkompetisi dalam meningkatkan produktivitas.

C. Jenis Pengembangan Model Kurikulum Board Fields Curriculum


Dalam kurikulum nasional, semua program belajar sudah baku, dan siap untuk
digunakan oleh pendidik atau guru. Kurikulum yang demikian sering bersifat resmi dan
dikenal dengan nama 'ideal curriculum', yakni kurikulum yang masih berbentuk cita-cita.
Kurikulum yang masih berbentuk cita-cita ini masih perlu dikembangkan menjadi
kurikulum yang berbentuk pelaksanaan, atau sering dikenal dengan 'actual curriculum',
yakni kurikulum yang dilaksanakan oleh pendidik dalam proses belajar-mengajar.

Dalam menyusun kurikulum, sangatlah tergantung pada asas organisatoris, yakni


bentuk penyajian bahan pelajaran atau organisasi kurikulum. Ada beberapa jenis-jenis

7
kurikulum atau tipe-tipe kurikulum. Yakni, Separated Subject Curriculum, Correlated
Curriculum, Broad Fields Curriculum, dan Integrated Curriculum. Pada makalah ini kami
akan membahas mengenai Broad Fields Curriculum.

D. Definisi Board Fields Curriculum


Menurut Idi dalam (At-Taubany, dkk, 2017: 58), fusi mata pelajaran atau dikenal juga
dengan istilah broad-fields curriculum adalah jenis organisasi kurikulum yang
menghapuskan batas-batas mata pelajaran dan menyatukan mata pelajaran yang memiliki
hubungan erat dalam satu kesatuan, tujuannya adalah agar para pendidik mengerti jenis-
jenis arti perkembangan kebudayaan yang efektif, manfaat yang didapat dari berbagai
ragam disiplin ilmu, dan upaya mendidik anak agar menghasilkan anak yang civilled.

Broad-field curriculum pada dasarnya merupakan pengembangan dari model


Correlated Curriculum dengan menghilangkan batas mata pelajaran dengan cara disatukan
(fusi) dan difungsikan, yaitu dengan menghilangkan batasan masing-masing mata pelajaran
tersebut. Broad- field curriculum merupakan bentuk organisasi kurikulum yang dibuat
dengan melebur mata pelajaran sejenis ke dalam satu pelajaran. Batas-batas mata belajaran
itu menjadi kabur (Suryadi, 2020: 78).

Kurikulum Broad Fields kadang-kadang disebut kurikulum fusi. Taylor dan Alexander
menyebutkan dengan sebutan The Broad Field of Subject Matter. Broad Field
menghapuskan batas-batas dan menyatukan matapelajaran (subject matter) yang
berhubungan erat.

Hilda taba mengatakan bahwa The Broad Fields curriculum is essentially an effort to
automatization of curriculum by combining several specific areas large fields (The broad
fields curriculum adalah usaha meningkatkan kurikulum dengan mengombinasikan
beberapa matapelajaran) (Abdullah Idi, 2007: 144)

William B. Ragam mengungkapkan enam macam broad fields yang umumnya


ditemukan di dalam kurikulum sekolah dasar. Keenam broad fields itu adalah: Bahasa, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Matematika, Sains, Kesehatan dan Pendidikan Olahraga, dan Kesenian.

Phenik mengemukakan lima dasar logikanya yang kemudian menghasilkan


lima broad fields berikut:

a. Symblies: Bahasa, Matematika, dan bentuk-bentuk Simbol Non Diskursif.


b. Experics: IPA, Sains, Psilokogi, dan Ilmu-ilmu Sosial.

8
c. Esthetics: Musik, Seni Lukis, Seni Gerak, Sastra, Agama, dan Lain sebagainya.
d. Syuneetics: Filsafat, Psikologis, Sastra, Agama, dan lain sebagainya.
e. Ethics: berbagai aspek moral dan tata adab.

Faududdin & Karya mengemukakan tentang Kurikulum broad fields dalam kaitannya
dengan kurikulum di Indonesia. Dia menjelaskan tentang lima macam bidang studi yang
meganut broad fields, yaitu:

a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan peleburan dari mata pelajaran ilmu Alam,
Ilmu Hayat, Ilmu Kimia, dan Ilmu Kesehatan.
b. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), merupakan peleburan dari mata pelajarann Ilmu
Bumi, Sejarah, Civic, Hukum, Ekonomi, dan sejenisnya.
c. Bahasa, merupakan peleburan dari matapelajaran Membaca, menulis, mengarang,
menyimak, dan pengetahuan bahasa.
d. Matematika, merupakan peleburan dari Berhitung, Aljabar, Ilmu Ukur Sudut,
Bidang, Ruang, dan Statistik.
e. Kesenian, merupakan peleburan dari seni tari, Seni Suara, Seni Klasik, Seni Pahat,
dan Drama. (Abdullah Idi, 2007: 146)

E. Konsep Model Broad Fields Curriculum


Broad fields curriculum, yaitu kurikulum yang disusun dengan mengkorelasikan
atau menggabungkan sejumlah mata pelajaran dalam satu kesatuan dengan demikian
terjadi persatuan antar mata pelajaran yang sejenis. Kurikulum model Broad Fields
Curriculum adalah struktur untuk mencapai hasil pendidikan yang menggabungkan mata
pelajaran ke dalam satu bidang studi yang luas.

Tujuan dari Broad Fields Curriculum adalah untuk menyoroti hubungan antara
mata pelajaran dan untuk mengintegrasikan pengalaman belajar. Dasar pemikiran dari
Broad Fields Curriculum adalah untuk menarik perhatian terhadap hubungan dan
integrasi dari bidang konten dan pengalaman. Desain bidang Broad Fields Curriculum
digunakan untuk memperkuat integrasi interdisipliner untuk pembelajaran. Hal ini
memungkinkan siswa untuk membuat hubungan antara konsep-konsep di berbagai ilmu.

Contoh desain Broad Fields Curriculum mungkin studi sosial mengintegrasikan


semua mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, kewarganegaraan, dan sosiologi. Dalam
Broad Fields Curriculum, siswa cenderung memperoleh pengetahuan di tingkat

9
permukaan karena tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang mata pelajaran
tertentu.

F. Ciri-Ciri Pembelajaran Yang Menggunakan Broad Fields Curriculum


Ciri umum dari broad fields ini adalah kurikulum terdiri dari suatu bidang pengajaran
dimana di dalamnya berpadu sejumlah mata pelajaran yang saling berhubungan. Ciri-ciri
kurikulum bidang studi, antara lain yaitu:

1) Kurikulum terdiri atas bidang studi yang merupakan perpaduan beberapa mata
pelajaran yang serumpun dan memiliki ciri-ciri yang sama.
2) Bahan Pelajaran bertitik tolak pada suatu inti masalah (core subject) tertentu,
kemudian dijabarkan menjadi pokok bahasan.
3) Bahan pelajaran disusun berdasarkan standar kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
4) Strategi pembelajaran bersifat terpadu.
5) Guru berperan sebagai guru bidang studi.
6) Penyusun kurikulum mempertimbangkan minat, masalah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat.

G. Keuntungan dan Kerugian Broad Fields Curriculum


Keuntungan Broad Field Curriculum ini adanya penggabungan mata pelajaran
memungkinkan pemberian mata pelajaran yang kaya dengan pengertian, dan
mengutamakan prinsip-prinsip dasar serta generalisasi.
Kerugian yang dimiliki Broad Field Curriculum yaitu Pengetahuan bersifat
abstrak, tak ada susunan logis suatu mata pelajaran murni. Pada Broad Field
Curriculum hanya memberikan pengetahuan secara sketsa, abstrak, kurang logis
dari suatu mata pelajaran

H. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Penggunaan Broad Fields Curriculum


 Kelebihan yang dimiliki Broad Fields Curriculum
a. Pertama, karena dasarnya bahan yang terpisah-pisah, walaupun sudah terjadi
penyatuan beberapa mata pelajaran masih memungkinkan penyusunan
warisan-warisan budaya secara sistematis dan teratur.
b. Kedua, karena mengintegrasikan beberapa mata pelajaran memungkinkan
peserta didik melihat hubungan antara berbagai hal.

10
c. Ketiga, adanya penggabungan mata pelajaran memungkinkan pemberian
mata pelajaran yang kaya dengan pengertian,
d. Keempat, mengutamakan prinsip-prinsip dasar serta generalisasi.
 Kekurangan yang dimiliki Broad Fields Curriculum
a. Pertama kemampuan guru, untuk tingkat sekolah dasar guru mampu
menguasi bidang yang luas, tetapi untuk tingkat yang lebih tinggi, apalagi
diperguruan tinggi sukar sekali.
b. Kedua, karena bidang yang dipelajari itu luas, maka tidak dapat diberikan
secara mendetil, yang diajarkan hanya permukaannya saja.
c. Ketiga, pengintegrasian bahan ajar terbatas sekali, tidak menggambarkan
kenyataan, tidak memberikan pengalaman yang sesungguhnya bagi siswa,
dengan demikian kurang membangkitkan minat belajar.
d. Keempat, meskipun kadarnya lebih rendah dibandingkan dengan subject
design, tetapi model ini tetap menekankan tujuan penguasaan bahan dan
informasi.
e. Kelima, kurang menekankan proses pencapaian tujuan yang sifatnya afektif
dan kognitif tingkat tinggi.

I. Tujuan Broad Fields Curriculum


Tujuan dari desain ini adalah menyiapkan para siswa yang dewasa ini hidup dalam
dunia informasi yang sifatnya spesialistis, dengan pemahaman yang bersifat menyeluruh.
Kurikulum sebagai perangkat yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan anak
secara keseluruhan, khususnya kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapi
sehari-hari perlu dipikirkan pengalaman apa yang diperlukan oleh siswa untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.

Dalam pengembangannya, kurikulum melibatkan berbagai pihak, terutama pihak-


pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung memiliki kepentingan dengan
keberadaan pendidikan yang dirancang, yaitu mulai dari ahli pendidikan, ahli bidang studi,
guru, siswa, pejabat pendidikan, para praktisi maupun tokoh panutan atau anggota
masyarakat lainnya. Perkembangan kurikulum merupakan proses pembuatan keputusan
yang terencana dan untuk merevisi produk dari keputusan tersebut berdasar pada evaluasi
berkelanjutan. Sebuah model dapat mengatur proses. Baik subject design maupun
disciplines design masih menunjukkan adanya pemisahan antara mata pelajaran. Salah satu
usaha untuk menghilangkan pemisahan tersebut adalah mengembangkan the board fields

11
design. Dalam model ini mereka menyatukan beberapa mata pelajaran yang berdekatan atau
berhubungan menjadi satu bidang studi seperti sejarah, geografi, dan ekonomi digabung
menjadi ilmu pengetahuan social, aljabar, ilmu ukur, dan berhitung menjadi matematika,
dan sebagainya.

Tujuan pengembangan kurikulum broad field adalah menyiapkan para siswa yang
dewasa ini hidup dalam dunia informasi yang sifatnya spesialitis, dengan pemahaman yang
bersifat menyeluruh. Bentuk kurikulum ini banyak digunakan di sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama, di sekolah menengah atas penggunaannya agak terbatas apalagi
diperguruan tinggi sedikit sekali.

J. Merancang Broad Fields Curriculum


Merancang kurikulum bidang yang luas melibatkan beberapa langkah, termasuk:

Tentukan tujuan dan sasaran kurikulum: Sebelum merancang kurikulum, penting


untuk mendefinisikan dengan jelas tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Hal ini
akan membantu memandu pengembangan kurikulum dan memastikan bahwa
kurikulum tersebut selaras dengan hasil yang diinginkan.
Identifikasi area konten utama: Setelah tujuan dan sasaran telah ditentukan.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi bidang konten utama yang perlu
tercakup dalam kurikulum. Ini mungkin melibatkan melakukan penelitian,
berkonsultasi dengan pakar di bidangnya, atau menganalisis tren industri.
Mengembangkan desain instruksional: Desain instruksional kurikulum harus
dikembangkan untuk memastikan hal tersebut. Bahwa itu menarik dan efektif untuk
audiens yang dituju. Hal ini mungkin melibatkan pemilihan metode pengajaran yang
tepat, seperti ceramah, diskusi, atau kegiatan langsung, serta pengembangan materi
yang sesuai, seperti buku teks, video, atau sumber daya online.
Tentukan strategi penilaian: Strategi penilaian harus dikembangkan untuk
mengukur pembelajaran dan prestasi siswa. Ini mungkin melibatkan pembuatan
kuis, ujian, dan proyek. Atau jenis tugas lainnya yang selaras dengan maksud dan
tujuan kurikulum.
Kumpulkan umpan balik dan lakukan revisi: Setelah kurikulum diterapkan.
Penting untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa, guru, dan pemangku
kepentingan lainnya untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

12
Berdasarkan masukan tersebut, dapat dilakukan revisi terhadap kurikulum untuk
memastikannya. Bahwa itu terus memenuhi kebutuhan audiens yang dituju.

Secara keseluruhan, merancang kurikulum bidang yang luas memerlukan perencanaan


yang cermat dan pertimbangan terhadap kebutuhan dan tujuan audiens yang dituju. Dengan
mengikuti langkah-langkah ini, pendidik dapat membuat kurikulum yang efektif, menarik,
dan relevan bagi siswanya.

K. Penerapan Broad Fields Curriculum Dalam Materi IPS


Adapun cara pengorganisasian isi materi pada mata pelajaran IPS menurut Bapak
Wahidmurni yang mengatakan bahwa semua mata pelajaran yang tercantum dalam struktur
KTSP pada satuan pendidikan SD/MI isi mata pelajaran diorganisasikan secara broad field
curriculum, yakni masing-masing mata pelajaran menyajikan materi atau isi atau bahkan
kajian dari berbagai rumpun ilmu yang serumpun. Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran
IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Manusia, Tempat, Lingkungan (Geografi)


2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan (Sejarah)
3) Sistem Sosial dan Budaya (Sosiologi)
4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan (Ekonomi)

Dengan demikian jelas bahwa mata pelajaran IPS diorganisasikan oleh Broad fields
curriculum sebab sumber pengembangan bahan kajian mata pelajaran IPS berasal dari
gabungan disiplin Ilmu Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.

Pengelompokan ilmu sosial yang terpilih/terseleksi tersebut dalam mata pelajaran IPS
menunjukkan kesadaran bahwa mata pelajaran tersebut berada dalam suatu struktur ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan manusia dan lingkungannya, yakni ilmu social,
sejarah dengan pengelompokan ilmu yang lain yakni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari gejala-gejala alam di luar manusia.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Baik subject design maupun disciplines design masih menunjukkan adanya
pemisahan antara mata pelajaran. Salah satu usaha untuk menghilangkan pemisahan
tersebut adalah mengembangkan the board fields design. Dalam model ini mereka
menyatukan beberapa mata pelajaran yang berdekatan atau berhubungan menjadi satu
bidang studi seperti sejarah, geografi, dan ekonomi digabung menjadi ilmu pengetahuan
social, aljabar, ilmu ukur, dan berhitung menjadi matematika, dan sebagainya.
Tujuan pengembangan kurikulum broad field adalah menyiapkan para siswa yang
dewasa ini hidup dalam dunia informasi yang sifatnya spesialitis, dengan pemahaman
yang bersifat menyeluruh. Bentuk kurikulum ini banyak digunakan di sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama, di sekolah menengah atas penggunaannya agak terbatas
apalagi diperguruan tinggi sedikit sekali.
Ada dua kelebihan penggunaan kurikulum ini. Pertama, karena dasarnya bahan
yang terpisah-pisah, walaupun sudah terjadi penyatuan beberapa mata kuliah masih
memungkinkan penyusunan warisan-warisan budaya secara sistematis dan teratur. Kedua,
karena mengintegrasikan beberapa mata kuliah memungkinkan peserta didik melihat
hubungan antara berbagai hal.
Broad Fields Curriculum adalah struktur untuk mencapai hasil pendidikan yang
menggabungkan mata pelajaran terkait ke dalam bidang studi yang luas. Broad Fields
Curriculum membantu memperoleh berbagai mata pelajaran/bidang pengetahuan bagi
siswa dalam memperoleh pengetahuan bidang yang berbeda dan dapat menumbuhkan
keterampilan intelektual peserta didik. Broad Fields Curriculum merupakan cara yang
efektif untuk mengembangkan pemikiran kreatif siswa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Educator, T. (2023, Oktober 6). What Is Broad Field Curriculum? New Design-2023.
Retrieved from https://teacheducator.com/broad-field-curriculum/

Khan, M. J. (2021). Broad Field Curriculum. Retrieved from https://acadstuff.blogspot.com/:


https://acadstuff.blogspot.com/2021/04/broad-field-curriculum.html

Rukiah. (2017). BROAD FIELD DALAM MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM.

RUKIAH. (2017, Januari 27). BROAD FIELD DALAM MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM. Retrieved from holongmarinacom.blogspot:
https://holongmarinacom.blogspot.com/2017/01/broad-field-dalam-mencapai-
tujuan.html

uploaded, A. S. (2022, Juli 26). Broad - Field Curriculum. Retrieved from www.scribd.com:
https://www.scribd.com/presentation/584203714/Broad-Field-Curriculum

Z, I. A. (2013, Juli 29). Jenis-jenis Pengembangan Kurikulum. Retrieved from


iinapriliyani.blogspot.com: https://iinapriliyani.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-
pengembangan-kurikulum.html

15

Anda mungkin juga menyukai