Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STANDAR ISI

Oleh :
Aditia : 1888
Burhan Fatoni : 1888
Habib : 1888
Sri Wahyuningsih : 1888203008

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2018 / 2019
KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Perencanaan Pengajaran
tentang “Kajian Standar Isi Bidang Studi” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
       Tidak lupa kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan masukan yang sekiranya sudah membuat makalah ini menjadi seperti
yang diharapkan.
       Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan dan
terdapat banyak kekeliruan. Untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat
kami harapkan guna penyempurnaan tugas-tugas makalah yang akan datang. Akhirnya kami
mengucapkan selamat membaca, semoga dapat menjadi referensi yang berguna untuk semuanya.

Tangerang , Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....…………………………………………………........................ 1
DAFTAR ISI……………...…………………………………………............................... 2
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 3
1.      Latar belakang........................................................................................................ 3
2.      Rumusan masalah................................................................................................... 3
3.      Tujuan..................................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN...............................…............................................................... 4
1.      Definisi Perencanaan Pengajaran........................................................................... 4
2.      Standar Isi Bidang Studi......................................................................................... 4
3.      Bagian dari Standar Isi Bidang Studi...................................................................... 5
BAB III : PENUTUP.......................................................................................................... 8
1.      Kesimpulan............................................................................................................. 8
2.      Penutup................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………............ 9
BAB I
PENDAHULUAN

1)        LATAR BELAKANG


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola
pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berbengaruh besar terutama
dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan
perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya. Tanggung jawab melaksanakan
inovasi diantaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dimana guru
memegang peranan utama dan bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan baru, baik terhadap
siswa maupun masyarakat melalui proses pengajaran dalam kelas.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Oleh karena
itu, kurikulum dalam pendidikan harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan IPTEK. Perubahan yang terjadi pada kurikulum diharapkan dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik lagi. Kurikulum yang diberlakukan sekarang yaitu
kurikulum 2006 (KTSP), diharapkan dapat berjalan secara operasional, sehingga dapat
memberikan kompetensi yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan dirinya, namun
tidak menyimpang dari peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka tidaklah
mudah untuk langsung diaplikasikan di sekolah-sekolah, karena terlebih dahulu kita harus
memahami konsep yang aka kita terapkan mulai dari Kajian standar isi bidang studi yang akan
disampaikan, bahkan sampai dengan proses penilaiannya yang sudah tersusun sesuai dengan
kurikulum yang dianjurkan saat ini.
2)        RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah yang kami susun ini adalah :
1)      Apa definisi dari Perencanaan Pengajaran itu sendiri?
2)      Apa yang di Maksud dengan Standar isi bidang studi?
3)      Jelaskan Bagian-bagian dari Standar isi bidang studi?
3.   TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini adalah :
1)      Untuk mengetahui definisi dari Perencanaan Pengajaran.
2)      Mengetahui maksud dari Standar isi bidang studi.
3)      Dapat menjelaskan bagian dari Standar isi bidang studi.
4)      Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Perencanaan Pengajaran pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Koperasi di Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar.
BAB II
PEMBAHASAN
KAJIAN STANDAR ISI BIDANG STUDI

1.      DEFINISI PERENCANAAN PENGAJARAN


Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penetapan prinsip- prinsip umum
mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang
khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang
dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas
atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat
mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada
pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar,
dan penilaian berbasis kelas (PBK).
Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator
hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK
sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus
dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran
tercapai misal :
a.       Persiapan sebelum mengajar.
b.      Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum.
c.       Tingkat intelegensi siswa.
d.      Materi pelajaran yang akan disampaikan.

2.      STANDAR ISI BIDANG STUDI


Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat:
a.       Kerangka dasar dan struktur kurikulum.
b.      Beban belajar,
c.       Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan
d.      Kalender Pendidikan.

3.      BAGIAN DARI STANDAR ISI BIDANG STUDI


Adapun Bagian-bagian dari standar isi bidang studi yang saat ini diterapkan sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah:
1)      Analisis KTSP
Kurikulum merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai tujuan isi dan
bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyediaan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang
diberlakukan Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP), sesungguhnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK (Kurikulum
Berbasis Kompetensi) artinya kurikulum baru ini tetap memberikan tekanan pada pengembangan
kompetensi siswa.
KTSP untuk jenjang pendidikan dasar dikembangkan oleh sekolah komite sekolah dengan
berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan
kurikulum yang diterbitkan oleh BSNP. Pengembangan KTSP berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
KTSP juga dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik
serta kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, dimana antara kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi serta jenis
pendidikan dengan tanpa membedakan suku, agama, dan antar golongan (SARA), adat istiadat,
status sosial, ekonomi dan gender. Sehingga sejalan dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
a)      Kelebihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki kelebihan masing-masing
tergantung pada situasi dan kondisi pada saat kurikulum diberlakukan. Kelebihan-kelebihan
KTSP ini antara lain :
1.      Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan.
2.      Mendorong guru, kepala sekolah dan pihak manajemen untuk semakin meningkatkan
kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.
3.      KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran tertentu
bagi kebutuhan siswa.
4.      KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20
persen.
5.      KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhannya.

b)      Kekurangan Kurikulum  Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).


Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia disamping memiliki Kelebihan juga
memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan KTSP antara lain :
1.      Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada.
2.      Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan
KTSP.
3.      Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP
4.      Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran berdampak pada
pendapatan guru.

2)      Analisis Kompetensi


a.      Konsep Kompetensi.
Konsep kompetensi sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang baru. Mitrani, Palziel dan
Fitt (Dharma, 2002:18) menjelaskan bahwa gerakan tentang kompetensi telah dimulai pada tahun
1960 dan awal tahun 1970. Siswanto (2003) mengartikan kompetensi sebagai kemampuan
manusia (yang dapat ditunjukkan dengan karya, pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap,
motif dan/atau bakatnya) ditemukan secara nyata dapat membedakan antara mereka yang sukses
dan biasa-biasa saja.
Adapun yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah spesifikasi atau sesuatu yang
dibakukan, memuat persyaratan minimal yang harus dimiliki seseorang yang akan melakukan
pekerjaan tertentu agar yang bersangkutan mempunyai kemampuan melaksanakan pekerjaan
dengan hasil baik. Pendapat lain dikemukakan oleh Muins (2000: 40) bahwa standar kompetensi
merupakan ukuran atas kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan berbagai
macam kultur dan erat kaitannya dengan pro-fesionalisme. Ini berarti, standar kompetensi
merujuk pada suatu keadaan di mana seseorang dapat dipercaya berdasarkan kemampuannya.  
b.     Karakteristik Kompetensi.
Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat kinerja yang
diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata. Penentuan ambang kompetensi yang dibutuhkan
tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi proses seleksi, suksesi perencanaan, evaluasi kinerja
dan pengembangan sumber daya manusia. Menurut beberapa ahli, terdapat lima karakteristik
kompetensi, yaitu: motives, traits, self concept, knowledge, dan skills.
Motives, adalah sesuatu di mana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan
tindakan. Traits, adalah wa-tak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana
seseorang merespon sesuatu dengan cara-cara tertentu. Self concept, adalah sikap dan nilai-nilai
yang dimiliki sese-orang. Knowledge, adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang
tertentu. Skills, adalah kemampuan untuk me-laksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik
maupun mental.
3).   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun
suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi
materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan
masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi).
Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP
guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan
penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini
dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima materi-materi atau bahan ajar dalam bentuk
format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat
formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran.
Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya.
Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.
Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  (RPP) yang baik adalah sebagai
berikut:
a.       Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi
pengalaman belajar bagi siswa.
b.      Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
c.       Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh
guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah:
a.       Kompetensi apa yang akan dicapai.
b.      Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang
menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
c.       Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
d.      Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai
tujuan pembelajaran.
e.       Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
f.       Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman
belajar.
g.      Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
h.      Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
Dari penjelasan makalah di atas, maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu :
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penetapan prinsip- prinsip umum
mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang
khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas.
Sedangkan mengenai standar isi baik yang menyangkut bidang studi maupun standar
kelulusan sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya proses suatu proses pembelajaran
yang dilakukan.
Adapun bentuk-bentuk kajian standar isi bidang studi yaitu :
a.       Analisis Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)
b.      Analisis Standar Kompetensi.
c.       Analisis Kompetensi Dasar
d.      Analisis Indikator.
e.       Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2.      SARAN
Pendidikan di Indonesia masih belum dapat dikatakan setara dengan kondisi pendidikan di
Negara tetangga kita. Hal ini dikarenakan oleh lemahnya system pendidikan yang diterapkan.
Untuk itu selaku insan pendidikan kita harus berusaha untuk dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia sebagai salah satu pendukung utama dalam dunia pendidikan itu sendiri.
Tanpa kualitas SDM yang memadai, mustahil pendidikan di Indonesia akan menjadi seperti yang
kita bayangkan selama ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M, 1992. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru


Hamalik, O, 2001. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Kosasi, Dj, 1992. Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran. Bandung: Lab. Pengajaran PSP IKIP Bandung
Moejdiono, 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai