Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

STANDAR ISI DAN STANDAR PROSES PADA KURIKULUM 2006 DAN


KURIKULUM 2013
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum 2
Dosen Pengampu : Santika Lya Dyah Pramesti, M.Pd

Disusun oleh :

1. Dias Kurniasih Fajri (2619048)


2. Ovie Yuni Fitriyani (2619053)
3. Hanifah (2619059)
4. Ana Mustafida (2619063)
5. Bintan Arini Subekti (2619077)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur ke hadirat Allah ‫ﷻ‬. atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Standar Isi dan Standar Proses Pada Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013 ” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
sebaik-baik manusia, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬., keluarganya, dan sahabatnya.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Santika Lya Dyah Pramesti,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum 2 yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang membantu dan berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik serta rapi.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna perbaikan ke arah
kesempurnaan. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat
baik bagi penulis ataupun membaca. Aamin yaa robbal’alamin

Pemalang, 18 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

A. Definisi Standar Isi ........................................................................................................ 3


B. Definisi Standar Proses .................................................................................................. 5
C. Perbedaan Antara Standar Isi KTSP & Kurikulum 2013 .............................................. 8
D. Perbedaan Antara Standar Proses KTSP & Kurikulum 2013 ..................................... 10
BAB III : PENUTUP ............................................................................................................. 20

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 20
B. Saran ............................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam hidup. Pendidikan yanng berkualitas
sangat berperan dalam kemajuan masyarakat. Untuk mencapai pendidikan yang
berkalitas tentunya harus menentukan standar tertentu. Standar merupakan
kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang didalamnya terdiri
mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria akurat yang digunakan
sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi tertentu untuk menjamin sesuatu.
Didalam pendidikan dikenal ada standar isi dan standar proses. Dikutip dari
jurnal universitas muhammadiyah surabaya standar isi adalah kriteria menimal yang
terdiri dari struktur kurikulum, pengembangan materi dan beban masa studi yang harus
dipenuhi dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan standar proses adalah sebuah
pedoman atau langkah-langkah bagi para guru saat mereka memberikan pembelajaran
didalam kelas dengan harapan proses pendidika bisa efektif, efisien, dan inovatif.
Pendidikan di Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum.
Sekarang indonesia menerapkan kurikulum 2013 pengganti kurikulum 2006.
Pendidikan selalu mengalami perubahan agar sesuai dengan keadaan pendidikan saat
ini. Perubahan kurikulum tentunya tidak hanya berdampak pada perubahan materi
pembelajaran namun juga aspek-aspek lainnya. Hal itu perlu dilakukannya penyesuaian
kerena setiap sekolah memiliki sanrana dan prasarana yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Standar Isi
2. Apa Pengertian dari Standar Proses
3. Bagaimana Perbedaan Standar Isi pada KTSP & Kurikulum 2013
4. Bagaimana Perbedaan Standar Proses pada KTSP & Kurikulum 2013

C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar :
1. Mengetahui Pengertian dari Standar Isi
2. Mengetahui Pengertian dari Standar Proses
1
3. Mengetahui Perbedaan Standar Isi pada KTSP & Kurikulum 2013
4. Mengetahui Perbedaan Standar Proses pada KTSP & Kurikulum 2013

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Standar Isi


Standar menrut KBBI V adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan;
Sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai sebagai ukuran nilai
(harga). Standar dapat diartikan sebagai patokan atau bisa juga dikatakan sebagai
kriteria minimal. Sebuah standar seringkali mengacu pada pencapaian minimal.
Menurut Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013, Standar Isi adalah kriteria mengenai
ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Secara umum, standar isi mencakup sasaran
(goal) yang mencakup segala sesuatu yang terdiri dari berbagai aspek yang akan dicapai
dan menjadi pengalaman belajar peserta didik.
Dalam buku Manajemen Pengembangan Kurikulum yang ditulis oleh Rusman
(2011:3) Kurikulum adalah rencana untuk kegiatan pembelajaran yang terdiri dari dua
dimensi pokok, yaitu visi dan struktur. Visi dalam kurikulum adalah menghasilkan
asumsi tentang manusia dan dunia yang luas. Kurikulum juga berisi sebuah struktur
untuk menjabarkan aspek tujuan, dari rencana menjadi pengalaman nyata bagi peserta
didik. Metodelogi atau cara yang digunakan adalah untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Ruang Lingkup Standar Isi Kurikulum
Standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya
disebut standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005, yang keseluruhan mencakup :
1). Kerangka Dasar Kurikulum
 Kelompok mata pelajaran
 Prinsip pengembangan kurikulum
 Prinsip pelaksanaan kurikulum

2). Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan

3
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi
lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari
struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

3). Beban Belajar

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh programpembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.

4). Kalender Pendidikan.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau
dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu
dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran. Standar Isi disesuaikan
dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan
untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan
kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap,

4
pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan
kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses
pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses
pemerolehan yang berbeda sebagai berikut

1. Sikap
Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
2. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
3. Keterampilan
Ketrampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses
pemerolehannya mempengaruhi Standar Isi.

B. Pengetian Standar Proses

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang


di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-
kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisidefinisi
tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang
telah dinyatakan. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara
alami atau didesain, yang mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber
daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Pendidikan adalah segala usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 tahun 2013, Standar Proses dijabarkan


sebagai suatu kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Dalam kalimat di atas terdapat
beberapa kata kunci yang penting untuk dijabarkan lebih mendalam pada proses

5
pembelajaran ditingkat sekolah, antara lain: kriteria, pelaksanaan pembelajaran,
mencapai kompetensi lulusan. Dari penyusunan tersebut, bahwa standart proses
merupakan suatu tahapan proses pembelajaran yang mennjabarkan mengenai kriteria
atau yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai suatu
ukuran tertentu yang menjadi dasar peniliaian atau penetapan sesuatu, kaitannya
dengan pelaksanaan pembelajaran guna mencapai kompetensi lulusan.

Sebuah proses pendidikan, baik tingakatan nasional maupun tingkatan kelas


akan dianggap sukses apabila kompetensi lulusan yang ditargetkan dapat tercapai
dengan sempurna. Oleh sebab itu, diperlukan beberapa tahapan-tahapan dan serangkai
strategi yang nantinya dijadikan pedoman untuk mencapai target tersebut. Standar
proses merupakan sebuah pedoman, atau tahapan langkah-langkah bagi para guru saat
mereka memberikan pembelajaran dalam kelas, dengan harapan proses pendidikan
yang berlangsung bisa efektif, efesien dan inofatif. Sehingga beberapa target atau
kriteria mengenai komptensi lulusan dapat tercapai dengan sempurna. Karena itu,
permendikbud no 65 tahun 2013 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Berdasarkan peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 bab 1 pasal 1 ayat 6,


Standar Proses Pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan. Dari pengertian diatas, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam standar proses.

1. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan, yang berarti standar
proses pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal pada
jenjang pendidikan tertentu dimanapun pendidikan lembaga itu berada secara
nasional.
2. Standar proses berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti dalam
standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya pembelajaran
berlangsung. Dengan demikian, standar proses pendidikan dimaksud dapat dijadikan
pedoman bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran.

6
3. Standar proses diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dengan
demikian, standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau rujukan utama dalam
menentukan standar proses pendidikan.

Fungsi Standar Proses Pendidikan Secara umum, standar proses pendidikan


sebagai standar minimal yang harus dimilki adalah fungsi sebagai pengendali proses
pendidikan untuk memperoleh kualitas dan proses pembelajaran.

a) Fungsi standar proses pendidikan dalam rangka mencapai standar kompetensi yang
harus dicapai Standar proses pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan serta program yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan.
b) Standar proses pendidikan bagi guru Standar proses pendidikan bagi guru berfungsi
sebagai pedoman dalam membuat perencanaan program pembelajaran dan sebagai
pedoman untuk implementasi program dalam kegiatan nyata.
c) Standar proses pendidikan bagi kepala sekolah Sebagai alat pengukur keberhasilan
program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Sebagai sumber utama dalam
merumuskan berbagai kebijakan sekolah khususnya dalam menentukan dan
mengusahakan berbagai kebijakan sekolah khususnya dalam menentukan dan
mengusahakan ketersediaan berbagai keperluan sarpras untuk menunjang proses
pendidikan.
d) Standar proses pendidikan bagi para pengawas ( Supervisor ) Bagi pengawas, standar
proses pendidikan sebagai pedoman dalam menetapkan bagian mana yang perlu
disempurnakan atau diperbaiki oleh guru dalam pegenelolaan proses pembelajaran.
e) Standar proses pendidikan bagi dewan sekolah dan dewan pendidikan Menyusun
rogram dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan dengan penyediaan
sarpras yang diperlukan sekolah dalam pengelilaan proses pembelajaran sesuai
standar minimal. Memberikan saran – saran dalam pengelolaan pembelajaran sesuai
dengan standar minimal. Melakukan pengawasan terhadap jalannya proses
pembelajaran yang dilakukan guru.1

1
Helvy Eka Ardilasari. Landasan Pendidikan Pentingnya Standar Proses Pendidikan. Model
Pembelajaran dan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu
Pendidikan.Univesitas Negeri Yogyakarta

7
C. Perbedaan Standar Isi pada KTSP & Kurikulum 2013

Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar
isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang
keseluruhan mencakup : 1). Kerangka Dasar Kurikulum; 2). Struktur Kurikulum; 3). Beban
Belajar dan; 4). Kalender Pendidikan.

Pada kurikulum KTSP, standar isi ditentukan terlebih dahulu melalui Permendiknas
No. 22 Tahun 2006. Setelah itu ditetapkan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui
Permendiknas No.23 tahun 2006. Standar isi pada KTSP dirumuskan berdasarkan tujuan
mata pelajaran (SKL Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Stabdar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran disini kompetensi diturunkan dari mata pelajaran.

Sedangkan pada kurikulum 2013 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan


terlebih dahulu, melalui Permendikbud No. 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan
standar isi yang berbenuk kerangka dasar kurikulum yang ditentukan dalam Permendikbud
No. 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013. Pada kurikulum 2013 standar isi diturunkan dari dari
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran.
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.2

Berikut ini Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 di Tingkat
SMA/MA:

No. Kurikulum 2013 KTSP


1. SKL (Standar Kompetensi Standar Isi ditentukan terlebih
Lulusan) ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No
dahulu, melalui Permendikbud 22 Tahun 2006. Setelah itu
No 54 Tahun 2013. Setelah itu ditentukan SKL (Standar
baru ditentukan Standar Isi, Kompetensi Lulusan) melalui
yang bebentuk Kerangka Dasar Permendiknas No 23 Tahun 2006
Kurikulum, yang dituangkan

2
Kemendikbud. Bahan Uji Publik Kurikulum (Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2013), hlm18

8
dalam Permendikbud No 67, 68,
69, dan 70 Tahun 2013
2. Aspek kompetensi lulusan ada Lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan pengetahuan
hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan

Jumlah jam pelajaran per Jumlah jam pelajaran lebih sedikit


minggu lebih banyak dan dan jumlah mata pelajaran lebih
jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum
sedikit dibanding KTSP 2013

Proses pembelajaran setiap Standar proses dalam


tema dan semua mata pelajaran pembelajaran terdiri dari
di jenjang SMP/SMA/SMK Eksplorasi, Elaborasi, dan
dilakukan dengan pendekatan Konfirmasi
ilmiah (saintific approach),
yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran.
Komunikasi) bukan sebagai
mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran

Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada


penilaian otentik, yaitu aspek pengetahuan
mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan

9
pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.
Pramuka merupakan Pramuka bukan ekstrakurikuler
ekstrakurikuler wajib wajib
Pemintan (Penjurusan) mulai Penjurusan mulai kelas XI
kelas X untuk jenjang
SMA/MA
BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan
mengembangkan potensi siswa masalah siswa

Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat
perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat
kesamaan esensi Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific
Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama
dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan
masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi
pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan
pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa
menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. 3

D. Perbedaan Standar Proses Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013


1. Perencanaan Proses Pembelajaran
Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2013
Silabus Silabus
 Dikembangkan oleh satuan  Sesuai dengan Salinan Lampiran
pendidikan berdasarkan: Standar Isi Permendikbud No 65 Tahun 2013
dan Standar Kompetensi Lulusan, tentang standar proses, silabus
dan Panduan Penyusunan KTSP. sebagai acuan pengembangan RPP
 Dalam pelaksanaannya, memuat identitas mata pelajaran, SK,
pengembangan silabus dapat KD, materi pembelajaran, kegiatan

3
Lukmanul Hakim, Analisis Perbedaan Antara Kurikulum KTSP Dan Kurikulum 2013, dalam Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA Februari 2017 VOL. 17, NO. 2, hlm 282-285

10
dilakukan oleh para guru secara pembelajaran, indikator pencapaian
mandiri atau berkelompok dalam kompetensi, tujuan pembelajaran,
sebuah sekolah/ madrasah atau dan sumber belajar,
beberapa sekolah, kelompok  Silabus dikembangkan oleh satuan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran pendidikan berdasarkan standar isi
(MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru dan standar kompetensi lulusan, serta
(PKG), dan Dinas Pendidikan. panduan penyusunan kurikulum
 Pengembangan silabus disusun di 2013,.
bawah supervisi dinas  Silabus digunakan sebagai acuan
kabupaten/kota yang bertanggung dalam pengembangan RPP.
jawab untuk jenjang SD dan SMP,  Dalam pelaksanaannya,
dan dinas provinsi untuk jenjang pengembangan silabus dapat
SMA dan SMK, serta departemen dilakukan oleh para guru secara
yang menangani urusan mandiri atau kelompok dalam sebuah
pemerintahan di bidang agama untuk sekolah/madrasah atau beberapa
MI, MTs, MA, dan MAK. sekolah, kelompok musyawwarah
guru mata pelajaran (MGMP) atau
pusat kegiatan guru (PKG), dan dinas
pendidikan,

Rancangan Pelaksanaan Rancangan Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) Pembelajaran (RPP)
 RPP dijabarkan dari silabus untuk  RPP dikembangkan dari silabus
mengarahkan kegiatan belajar peserta untuk mengarahkan kegiatan
didik dalam upaya mencapai KD, pembelajaran peserta didik dalam
 Setiap guru pada satuan pendidikan upaya mencapai Kompetensi Dasar
berkewajiban menyusun RPP secara (KD),
lengkap dan sistematis,  Setiap pendidik pada satuan
 RPP disusun untuk setiap KD yang pendidikan berkewajiban menyusun
dapat dilaksanakan dalam satu kali RPP secara lengkap dan sistematis
pertemuan atau lebih, agar pembelajaran berlangsung
 Guru merancang penggalan RPP secara interaktif, inspiratif,
untuk setiap pertemuan yang menyenangkan, menantang, efisien,

11
disesuaikan dengan penjadwalan di memotivasi peserta didik untuk
satuan pendidikan, berpartisipasi aktif, serta
 komponen RPP meliputi identitas memberikan ruang yang cukup bagi
mata pelajaran, standar kompetensi, prakarsa, kreativitas, dan
kompetensi dasar, indikator kemandirian sesuai dengan bakat,
pencapaian kompetensi, tujuan minat, dan perkembangan fisik serta
pembelajaran, materi ajar, alokasi psikologis peserta didik,
waktu, metode pembelajaran,  RPP disusun berdasarkan KD atau
kegiatan pembelajaran, penilaian sub tema yang dilaksanakan dalam
hasil belajar, sumber belajar, satu kali pertemuan atau lebih,
 Prinsip-prinsip penyusunan RPP  Komponen RPP meliputi identitas
meliputi memperhatikan perbedaan sekolah yaitu nama satuan
individu peserta didik; mendorong pendidikan, identitas mata pelajaran,
partisipasi aktif peserta didik; kelas/semester, materi pokok, alokasi
mengembangkan budaya membaca waktu, tujuan pembelajaran yang
dan menulis; memberikan umpan dirumuskan sesuai KD, kompetensi
balik dan tindak lanjut; keterkaitan dasar dan indikator pencapaian
dan keterpaduan; menerapkan kompetensi, materi pembelajaran,
teknologi informasi dan komunikasi, metode pembelajaran, media
pembelajaran, sumber belajar,
penilaian hasil pembelajaran.
 Prinsip penyusunan RPP menurut
salinan lampiran Permendikbud No
65 Tahun 2013 tentang standar
proses, adalah sebagai berikut : (a)
Perbedaan individual peserta didik
(b) Partisipasi aktif peserta didik, (c)
Berpusat pada peserta didik untuk
mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreattivitas, inisiatif,
inspirasi, inovasi dan kemandirian,
(d) Pengembangan budaya mambaca
dan menulis, (e) Pemberian umpan

12
balik, (f) Penekanan pada keterkaitan
dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar, (g) Mengakomodasi
pembelajaran tematik terpadu, (h)
Penerapan teknologi informasi dan
komunikasi,

2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran


Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2013
a. Persyaratan pelaksanaan proses a. Persyaratan pelaksanaan proses
pembelajaran pembelajaran
 Rombongan Belajar  Alokasi waktu jam tatap muka
Jumlah maksimal peserta didik pelajaran,
setiap rombongan belajar untuk  Buku teks pelajaran,
SMA adalah 32 peserta didik,  Penetapan beban belajar ,
 Beban Kerja Minimal Guru  Pengelolaan kelas,
 Buku Teks Pelajaran b. Prinsip pelaksanaan pembelajaran
 Pengelolaan Kelas Secara prinsip, kegiatan belajar
merupakan proses pendidikan yang
b. Pelaksanaan Pembelajaran memberikan kesempatan kepada
 Beban kerja guru mencakup peserta didik untuk mengembangkan
kegiatan pokok: merencanakan potensi mereka menjadi kemampuan
pembelajaran, melaksanakan yang semakin meningkat dalam
pembelajaran, menilai hasil sikap, pengetahuan, dan
pembelajaran, membimbing dan keterampilan yang diperlukan dirinya
melatih peserta didik, serta untuk hidup dan untuk
melaksanakan tugas tambahan bermasyarakat, berbangsa serta
 Beban kerja guru sebagaimana berkontribusi pada kesejahteraan
dimaksud di atas adalah hidup umat manusia, Oleh karena

13
sekurang-kurangnya 24 (dua ituu, pembelajaran diarahkan untuk
puluh empat) jam tatap muka memberdayakan semua potensi
dalam 1 (satu) minggu, peserta didik menjadi kompetensi
c. Buku Teks Pelajaran yang diharapkan,
Buku teks pelajaran yang akan c. Metode pembelajaran dalam
digunakan oleh sekolah/madrasah kurikulum 2013 menggunakan
dipilih melalui rapat guru dengan Pendekatan scientific pada proses
pertimbangan komite sekolah/ pembelajaran,
madrasah dari buku-buku teks
pelajaran yang ditetapkan oleh
Menteri, Rasio untuk peserta didik
adalah 1 : 1 per mata pelajaran, Selain
buku teks pelajaran, guru
menggunakan buku panduan guru,
buku pengayaan, buku referensi dan
sumber belajar lainnya, guru
membiasakan peserta didik
menggunakan buku-buku dan sumber
belajar lain yang ada di perpustakaan
sekolah/madrasah,
d. Pengelolaan Kelas
 Guru mengatur tempat duduk
sesuai karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran, serta aktivitas
pembelajaran yang akan
dilakukan;
 Volume dan intonasi suara guru
dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh
peserta didik;
 Tutur kata guru santun dan dapat
dimengerti oleh peserta didik;

14
 Guru menyesuaikan materi
pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik;
 Guru menciptakan ketertiban,
kedisiplinan, kenyamanan,
keselamatan, dankeputusan pada
peraturan dalam menyelenggara-
kan proses pembelajaran;
 Guru memberikan penguatan dan
umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama
proses pembela-jaran
berlangsung;
 Guru menghargai peserta didik
tanpa memandang latar belakang
agama, suku, jenis kelamin dan
status sosial ekonomi;
 Guru menghargai pendapat
peserta didik;
 Guru memakai pakaian yang
sopan, bersih, dan rapi;
 Pada tiap awal semester, guru
menyampaikan silabus mata
pelajaran yang diampunya; dan
 Guru memulai dan mengakhiri
proses pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dijadwalkan,
e. Pelaksanaan Pembelajaran
 Kegiatan Pendahuluan
 Kegiatan Inti meliputi eksporasi,
elaborasi dan konfirmasi
 Kegiatan Penutup

15
3. Penilaian Hasil Pembelajaran
Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2013
a. Dilakukan oleh guru terhadap hasil a. Penilain proses pembelajaran
pembelajaran untuk: mengukur menggunakan pendekatan penilaian
tingkat pencapaian kompetensi otentik yang menilai kesiapan siswa,
peserta didik, bahan penyusunan proses, dan hasil belajar secara utuh.
laporan kemajuan hasil belajar, dan Keterpaduan penilaian ketiga
memperbaiki proses pembelajaran, komponen tersebut akan
b. Dilakukan secara konsisten, menggambarkan kapasitas, gaya, dan
sistematik, dan terprogram, perolehan belajar siswa atau bahkan
c. Menggunakan tes dan non-tes bentuk mampu menghasilkan dampak
tertulis atau lisan, pengamatan instruksional dan dampak pengiring
kinerja, pengukuran sikap, penilaian dari pembelajaran.
hasil karya (tugas, proyek dan/atau b. Hasil penilaian otentik dapat
produk), portofolio, dan penilaian digunakan oleh guru untuk
diri, merencakan program perbaikan
d. Penilaian hasil pembelajaran (remedial), pengayaan, atau
menggunakan standar penilaian pelayanan konseling.
pendidikan dan panduan penilaian c. Hasil penilaian otentik juga dapat
kelompok mata pelajaran, digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran
sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan.
d. Evaluasi proses pembelajaran
dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat yaitu
angket, observasi, catatan, dan
refleksi.

16
4. Pengawasan Proses Pembelajaran
Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2013
a. Pengawasan Proses Pembelajaran a. Proses pengawasan
1) Pemantauan 1) Pemantauan
 Pemantauan proses  Pemantauan proses
pembelajaran dilakukan pada pembelajaran dilakukan
tahap perencanaan, pada tahap perencaaan,
pelaksanaan, dan penilaian pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran. hasil pembelajaran.
 Pemantauan dilakukan dengan  Pemantauan dilakukan
cara diskusi kelompok melalui diskusi kelompok,
terfokus, pengamatan, pengamatan, pencatatan,
pencatatan, perekaman, perekaman, wawancara, dan
wawancara, dan dokumentasi. dokumentasi.
 Kegiatan pemantauan 2) Supervisi
dilaksanakan oleh kepala Supervisi proses pembelajaran
satuan pendidikan dan dilakukan pada tahap
pengawas satuan pendidikan. perencanaan, pelaksanaan, dan
2) Supervisi penilaian hasil pembelajaran
 Supervisi proses pembelajaran yang dilakukan melalui antara
dilakukan pada tahap lain, pemberian contoh, diskusi,,
perencanaan, pelaksanaan, dan konsultasi, atau pelatihan.
penilaian hasil pembelajaran. 3) Pelaporan
 Supervisi pembelajaran Hasil kegiatann pemantauan,
diselenggarakan dengan cara supervisi, dan evaluasi proses
pemberian contoh, diskusi, pembelajaran disusun dalam
pelatihan, dan konsultasi. bentuk laporan kepentingan
 Kegiatan supervisi dilakukan tindak lanjut pengembangan
oleh kepala satuan pendidikan keprofesionalan pendidik secara
dan pengawas satuan berkelanjutann.
pendidikan. 4) Tindak lanjut
3) Evaluasi Tindak lanjut hasil pengawasan
dilakukan dalam bentuk)

17
 Evaluasi proses pembelajaran Penguatan dan penghargaan
dilakukan untuk menentukan kepada guru yang menunjukkan
kualitas pembelajaran secara kinerja yang memenuhi atau
keseluruhan, mencakup tahap melampaui standar. Yang kedua
perencanaan proses pemberian kesempatan kepada
pembelajaran, pelaksanaan guru uuntuk mengikuti program
proses pembelajaran, dan pengembangan
penilaian hasil pembelajaran. keprofesioonalan berkelanjutan.
 Evaluasi proses pembelajaran
diselenggarakan dengan cara:
(1) Membandingkan proses
pembelajaran yang
dilaksanakan guru dengan
standar proses;
(2) Mengidentifikasi kinerja
guru dalam proses
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi guru.
 Evaluasi proses pembelajaran
memusatkan pada keseluruhan
kinerja guru dalam proses
pembelajaran.
4) Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan,
supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran dilaporkan kepada
pemangku kepentingan.
5) Tindak Lanjut
 Penguatan dan penghargaan
diberikan kepada guru yang
telah memenuhi standar.
 Teguran yang bersifat
mendidik diberikan kepada

18
guru yang belum memenuhi
standar.
 Guru diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan/ penataran
Iebih lanjut.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013, Standar Isi adalah kriteria mengenai
ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang keseluruhan mencakup (1) Kerangka Dasar
Kurikulum (2) Struktur Kurikulum (3) Beban Belajar (4) Kalender Pendidikan. Sedangkan
standar proses adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah kurikulum 2013 edisi revisi. Karena
didalam kurikulum 2013 dan KTSP masih adanya kekurangan-kekurangan.

Walaupun kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013
dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan esensi Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal
pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran
berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses
(PKP)

B. Saran

Penulis menyadari dalam penulisan makalah masih banyak kekuragan dan kesalahan.
Dengan begitu penulis menerima saran serta kritik yang membangun dari semua pihak gar
lebih baik kedepannya

20
DAFTAR PUSTAKA

Ardilasari, Helvy Eka. Landasan Pendidikan Pentingnya Standar Proses Pendidikan. Model
Pembelajaran dan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu
Pendidikan.Univesitas Negeri Yogyakarta
Hakim, Lukmanul. Analisis Perbedaan Antara Kurikulum KTSP Dan Kurikulum 2013.
dalam Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2017 VOL. 17, NO. 2.
Kemendikbud. 2013. Bahan Uji Publik Kurikulum. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

21

Anda mungkin juga menyukai