KURIKULUM 2013
MAKALAH
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum SD/MI
Dosen Pengampu: Muh. Nabil Khasbulloh, M.Pd.
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Proses Pembelajaran Berdasarkan Standar Proses
K-13, yang penulis susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Telaah
Kurikulum SD/MI.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................
1....................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................
1
C. Tujuan ..........................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan belajar mengajar tentu dibutuhkan standar kegiatan
pembelajaran, terutama bagi pendidikan dasar dan menengah. Standar-standar
tersebut digunakan sebagai penentu pelaksanaan pembelajaran. Implementasi
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 yang secara
khusus membahas tentang standar proses pendidikan dasar dan menenengah.
Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang
sangat penting dan strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas
pendidikan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru dan/atau pengelola
sekolah dapat menentukan bagaimana seharusnya proses pembelajaran
berlangsung.
Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Dengan
demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan
mempengaruhi proses pembelajaran. Begitu banyak komponen yang dapat
mempengaruhi kualitas pendidikan. Dalam makalah ini, akan dibahas
komponen- komponen mengenai standar pendidikan Nasional
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Standar Proses Pembelajaran Kurikulum
2013?
2. Apa saja prinsip dan karakteristik pembelajaran berdasarkan standar
proses?
1
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi Standar Proses Pembelajaran Kurikulum 2013.
2. Mengetahui prinsip dan karakteristik pembelajaran berdasarkan standar
proses.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdaha.
3
Standar Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua
mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan
ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri
dari mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta.2 Standar proses pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan konstrutivisme yaitu menjadikan siswa dan lingkungannya
sebagai sumber belajar (student-centered leaning).3 Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,
standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar (Permendikbud, 2016).
2
Mulyoto. 2013. Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka
Raya.
3
Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdaha.
4
f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
g. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills).
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di
masyarakat.
l. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik.4
2. Karakteristik Pembelajaran
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait
erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar
Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran
pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka
konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan
dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
4
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah, h. 1-2
5
aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.5
Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan
turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk
memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik
antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta
didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).6 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning-PBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan
metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis
Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang
diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan
memahaminya. Melalui pembelajaran ini, proses inquiry dimulai dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.7
5
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah, h. 3-4
6
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah, h. 3-4
7
Wina Sanjaya, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Kurikulum Satun Tingkat
Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana. h. 29
6
Rincian gradasi sikap, pengetahuan dan keterampilan adalah sebagai
berikut :
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
Mencipta
7
Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.9
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan
ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah
yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian
proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
9
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah, h. 4
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar Proses Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan nasional, dikatakan bahwa
standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang system
pendidikan diseluruh wilayah pendidikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar proses pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan konstrutivisme yaitu menjadikan siswa dan lingkungannya
sebagai sumber belajar (student-centered leaning).
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka
prinsip pembelajaran yang digunakan, yakni :
a. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.
b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber belajar.
c. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah.
d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi.
e. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.
f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
g. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills).
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
9
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di
masyarakat.
l. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik
10
DAFTAR PUSTAKA
11