Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRATEGI PROSES PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Siti Pitrianti, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Siti Asiah 212121507


2. Wafa Luthfiah 212121090
3. Putri Angel Lestari 212121505

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini adalah “Strategi Proses
Pendidikan”.

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Dan kami juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut serta membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas kekurangan dan
kelebihannya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga bagi pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.

Tasikmalaya, 02 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Proses Pendidikan ...............................................................2
B. Tujuan Strategi Proses Pendidikan .....................................................................3
C. Fungsi Strategi Proses Pendidikan .....................................................................3
D. Kompenen-komponen Strategi Proses Pendidikan ............................................5
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................................11
B. Saran ..................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjadi seorang calon guru memang tidaklah mudah dalam perjalannanya, salah

satunya yaitu calon guru harus memahami tentang Strategi Proses Pembelajaran.

Terlebih seiring dengan berjalannya waktu, ada banyak perubahan pada sistem dunia

Pendidikan kita, seperti penyempurnaan kurikulum dan penyederhanaan RPP. Maka

dari itu, guru sebagai pelaksana utama dilapangan memiliki peran yang sangat penting

dalam hal tersebut

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari Strategi Proses Pendidikan?
b. Apa tujuan dari Strategi Proses Pendidikan?
c. Apa fungsi Strategi Proses Pendidikan?
c. Apa saja komponen-komponen penting dalam Strategi Proses Pendidikan?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Memahami pengertian Strategi Proses Pendidikan
b. Mengetahui tujuan Strategi Proses Pendidikan
c. Mengetahui fungsi Strategi Proses Pendidikan
d. Mengetahui komponen-komponen penting dalam Strategi Proses Pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Proses Pendidikan


Standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang
merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam
pelaksanaan pembelajaran. Standar proses pendidikan adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Keterkaitan standar proses
dengan standar lainnya, dalam peraturan pemerintahRepublik Indonesia No. 19 tahun
2005 tentang standar proses pendidikan nasional, dikatakanbahwa standar nasional
pendidikan adalah kriteria minimal tentang system pendidikan diseluruhwilayah
pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada beberapa standar lainnya
yangditetapkan dalam standar nasional yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar saranadan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian.
Dalam arti sebenarnya, berdasarkan peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 bab
1 pasal 1 ayat 6, Standar Proses Pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Bab I
pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Standar Proses merupakan kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk
mencapai kompetensi lulusan.
Secara garis besar standar proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interakktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandiurian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembanga fisik serta
psikologis peserta didik.
2. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaranuntuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

2
3. Perencanaan pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanan
pembelajaran
Dari pengertian diatas, terdapat beberapa hal yang perlu digaris bawahi:
Pertama Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan, yang
berarti suatu standar dalam pengelolaan proses pendidikan harus dipenuhi oleh setiap
lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat di manapun lembaga pendidikan itu berada baik di
perkotaan maupun pedesaan secara nasional.
Kedua, standar proses dikaitkan dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti
standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran
itu berlangsung pada setiap satuan pendidikan yang dilakukan oleh setiap guru, baik
guru kelas maupun guru mata pelajaran, sehingga kualitas pembelajaran dapat
dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan harapan. Kondisi ketidakmerataan
kualitas pendidikan disebabkan karena kualitas pembelajaran yang tidak standar.
Misalnya kondisi bangunan fisik berikut fasilitas sekolah yang ada di kota tidak sama
dengan sekolah yang ada di pedesaan. Sekolah-sekolah yang ada di kota dengan
dukungan orang tua dan masyarakat, dengan sarana dan prasarana yang memadahi
akan memiliki kualitas pembelajaran yang lebih bagus dibanding sekolah-sekolah
yang ada di pedesaan dengan sarana yang tebatas, dengan dukungan masyarakat dan
orang tua yang mungkin rendah.
Ketiga, Standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Dengan demikian standar lulusan merupakan sumber atau rujukan utama
dalam menentukan standar proses pendidikan. Karena itu standar proses pendidikan
bisa dirumuskan dan diterapkan manakala telah tersusun standar kompetensi
lulusan.untik setiap muatan pembelajaran (Mulyasa, 2013: 25).
B. Tujuan dan Fungsi Strategi Proses Pendidikan
Standar proses pendidikan merujuk pada pelaksanaan pembelajaran, yang dapat
diartikan standar pembelajaran adalah standar pembelajaran yang berkelanjutan.
Tujuan dibuatnya standar proses pengajaran adalah untuk menentukan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Secara umum Standar Proses Pendidikan (SPP) sebagai standar minimal yang
harus dipenuhi harus berperan sebagai pedoman proses pembelajaran untuk mencapai
hasil dan proses pembelajaran yang berkualitas. Fungsi standar proses pendidikan
adalah sebagai berikut.
3
1. Fungsi SPP untuk mencapai standar kualifikasi yang dapat dicapai
Proses pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan
yaitu. Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Tidak peduli
seberapa bagus dan sebaiknya kata-kata kualifikasi itu, keberhasilannya pada akhirnya
sangat bergantung pada implementasi guru. Dalam kaitan ini, SPP merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan dan program yang harus dilaksanakan oleh guru
dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Fungsi SPP bagi guru
Untuk mencapai tujuan pendidikan atau standar kompetensi yang dimiliki
siswa, guru sebagai pimpinan penyelenggaraan pendidikan di lapangan menentukan
keberhasilannya. Idealnya, apapun kurikulumnya, tanpa kemampuan guru
mengimplementasikannya dalam memfungsikan pembelajaran, maka kurikulum tidak
ada artinya. Sehubungan dengan itu, standar pelatihan guru berfungsi sebagai pedoman
dalam penyusunan program pendidikan, dan dalam penyusunan program untuk
periode tertentu dan dalam penyusunan program pendidikan sehari-hari, dan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan program di bidang pendidikan. Program. Operasi
lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu, guru harus memahami dan mengikuti
prinsip-prinsip SPP.
3. Fungsi SPP bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah orang yang secara struktural bertanggung jawab atas
pengawasan langsung mutu pengajaran. Dengan demikian, bagi kepala sekolah, SPP
berfungsi sebagai:
a. Sebagai barometer atau alat ukur keberhasilan program pendidikan sekolah
yang dikelolanya. Direktur berkewajiban untuk memantau dan mengontrol apakah
kegiatan proses pendidikan berdasarkan standar proses yang telah ditetapkan atau
tidak.
b. Sebagai sumber utama dalam membentuk berbagai kebijakan sekolah, terutama
dalam menentukan dan mencari tersedianya berbagai sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk keberhasilan pembelajaran.

4. Fungsi SPP bagi Dewan Sekolah dan Dewan Pendidikan


Bagi pengawas, SPP adalah pedoman, acuan atau ukuran untuk menentukan
bagian mana yang perlu diperbaiki atau diperbaiki oleh setiap guru dalam mengelola
pembelajaran. Jadi pengelola perlu menyesuaikan sifat SPP. Dengan pemahaman
4
tersebut, guru dapat memberikan masukan dan bimbingan kepada guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
C. Komponen-komponen Strategi Proses Pendidikan
1. Perencanaan Pembelajaran
Nana Sudjana (1998, 2000:61) mengemukakan bahwa perencanaan
pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan
dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan
merespon) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan (tujuan), isi
kegiatan (materi) , cara penyampaaian kegiatan (metode dan teknik) serta bagaimana
mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis. Ini berarti perencanaan
pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan komponen-komponen tujuan,
bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) antara lain sebagai berikut.
1) Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran meliputi: satuan pendidikan, kelas, satuan semester,
program/program keahlian, mata pelajaran, dan jumlah pertemuan.
2) Standar kompetensi

5
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
3) Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4) Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi
acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5) Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6) Materi Ajar
Materi ajar memuat konsep, fakta, prinsip, dan prosedur yang relavan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian
kompetensi.
7) Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
9) Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.
10) Penilaian hasil belajar
6
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.
11) Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
disar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
b. Buku Teks Pembelajaran
Buku teks pelajaran merupakan salah satu unsur dalam standar sarana dan
prasarana pendidikan yang dalam penyusunan dan penulisannya harus mengacu
pada tujuan pendidikan nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2
Tahun 2008, Pasal 1, Ayat 3 menjelaskan bahwa buku teks pelajaran adalah buku
acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam
rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian,
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar
nasional pendidikan.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, buku teks pelajaran merupakan faktor
penunjang bagi peserta didik dan merupakan media pembelajaran yang penting.
Buku teks pelajaran dipandang sebagai sarana untuk mengomunikasikan ilmu
pengetahuan. Artinya, buku teks pelajaran yang digunakan di sekolah oleh guru
dan peserta didik harus secara jelas dapat mengomunikasikan informasi, konsep,
pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan sedemikian sehingga dapat
dipahami oleh guru maupun peserta didik
1) Buku teks pembelajaran yang akan digunakan oleh sekolah dipilih melalui
rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah dari buku-buku teks pelajaran
yang ditetapkan oleh Menteri.
2) Buku panduan yang digunakan oleh guru, buku pengayaan, buku referensi dan
sumber lainnya.
3) Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber
lainnya yang ada di perpustakaan sekolah.

2. Pelaksanaan Pembelajaran atau Pengelolaan Kelas


Permendikbud nomor 65 tahun 2013 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
7
menentang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian. Guru berperan penting
dalam pengelolaan kelas, yaitu usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
kelas sekondusif mungkin hingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif
dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Teknis pengelolaan kelas bisa dengan cara sebagai berikut.
a. Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
serta aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik.
c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik.
e. Guru menghargai peserta didik tanpa memandang lata belakang agama, suku, jenis
kelamin, dan status sosial ekonomi.
f. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.

Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang standar proses, berikut adalah beberapa


hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran :
a. Persyaratan pelaksaanaan proses pembelajaran
1) Alokasi waktu jam tatap muka pelajaran
2) Buku teks pelajaran
3) Penetapan beban belajar
4) Pengelolaan kelas
b. Prinsip pelaksanaan pembelajaran
Secara prinsip, kegiatan belajar merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena ituu,
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik
menjadi kompetensi yang diharapkan.

8
3. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik yang
menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian
ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar
siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional dan dampak pengiring
dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencakan program perbaikan (remedial), pengayaan, atau pelayanan konseling.
Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat : angket,
observasi, catatan, dan refleksi.
Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar. Penilaian bisa menggunakan tes dan non-
tes bentuk tulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
(tugas, proyek, dan/atau produk), dan penilaian diri.

4. Pengawasan Proses Pembelajaran


Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan
proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawasan.
a. Prinsip pengawasan Pengawaan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan
guna peningkatan mutu secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi.
b. Sistem dan entitas pengawasan Sistem pengawaan internal dilakukan oleh kepala
sekolah, pengawas, dinas pendidikan dab lembaga penjaminann mutu pendidikan.
1) Kepala sekolah, pengawas dan lembaga penjamin mutu pendidikan melakukan
pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
2) Kepala sekolah dan pengawas melakukan pengawasann dalam bentuk
supervisi akademik dan supervisi manajerial.
c. Proses pengawasan
1) Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencaaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui

9
diskusi kelompok, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.
2) Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara
lain, pemberian contoh, diskusi,, konsultasi, atau pelatihan.
3) Pelaporan
Hasil kegiatann pemantauan, supervisi, dan evaluasi proes pembeljaran
disusun dalam bentuk laporan kepentingan tindak lanjut pengembangan
keprofesionalann pendidik secara berkelanjutann.
4) Tindak lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk : (1) Penguatan
dann penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi
atau melampaui standar. (2) Pemberian kesempatan kepada guru uuntuk
mengikuti program pengembangan keprofesioonalan berkelanjutan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Stretegi Proses Pembelajaran adalah suatu acuan, kriteria dan Batasan mengenai proses
pembelajaran pada Pendidikan dasar dan menengah guna mencapai kompetensi lulusan.
Ada empat komponen penting didalamnya, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, penilaian pembelajaran dan pengawasan pembelajaran.
B. Saran
Harapan dari kami semoga apa yang kami paparkan di sini dapat dipahami oleh pembaca
dan dapat menerapkan empat komponen penting pada proses mengajar dan belajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurhasni. (2017). Belajar dan Mengajar Berdasarkan Standar Proses Pendidikan.


Bappeda, 03, 53–59.
A, Irfan Malik. 2019. Pengertian Standar Proses Pendidikan. (Pengertian Standar
Proses Pendidikan - IrfanMalikA (pengetahuanku13.net), diakses : 31
Januari 2023).
Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 4.
Ramayulis. (2008). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia. 37-
39.
Nining Sulistyo Ningrum. Standar Proses Pendidikan. (Online)
http://niningsulistyoningrum.wordpress.com/2010/05/15/standar-proses-
pendidikan-2/. Diakses pada 29 Januari 2023.
Ardilasari, H. E. Landasan Pendidikan Pentingnya Standar Proses Pendidikan, Model
Pembelajaran dan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Quipper. 2021. Standar Proses-Pengertian, Fungsi, dan Komponen. (Online)
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/standar-proses/. Diakses pada
30 Januari 2023.

12

Anda mungkin juga menyukai