Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TELAAH KURIKULUM

STANDAR PROSES
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu: Ndzani Latifatur R. M.Pd

Di susun :
Tia Kustiana (1808086006)
Kismunthofiah (1808086017)
Ahilla Salma Alfaza (1808086028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya
terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat
yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin
suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Proses adalah
urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, yang mungkin
menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu
hasil. Pendidikan adalah segala usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Standar Proses
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang merupakan acuan atau kriteria
yang dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan pembelajaran.
Standar proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Makalah ini disajikan tentang bagaimana standar proses yang menjadi acuan pendidikan
menjadi poin penting yang harus diterapkan oleh satuan pendidikan, karaktristik,

2
perencanaan, pelaksanaa, penilaian proses dan hasil pembelajaran serta pengawasan proses
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan standar proses ?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran ?
3. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran ?
4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran ?
5. Bagaimana penilaian proses dan hasil pembelajaran ?
6. Bagaimana pengawasan proses pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian standart proses
2. Untuk mengetahui tentang karakteristik pembelajaran
3. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran
4. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran
5. Untuk mengetahui penilaian proses dan hasil pembelajaran
6. Untuk mengetahui pengawasan proses pembelajaran

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Proses
Menurut PP Nomor 19 tahun 2005 BAB 1 Pasal 1 Ayat 9 menjelaskan bahwa
standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Dari pengertian diatas dapat kita ketahui ada beberapa hal yang perlu
digaris bawahi yaitu:
Pertama: standar proses pendidikan yang berarti standar proses pendidikan
dimaksud berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan
formal tertentu dimanapun lembaga pendidikan itu berada secara nasional.
Kedua: standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana
seharusnya proses pembelajaran berlangsung dan dengan demikian standar proses
pendidikan dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolaan
pembelajaran.
Ketiga: Standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan demikian standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau
rujukan utama Dalam menentukan standar proses pendidikan.

B. Karakteristik Pembelajaran
Karakteristik pada KBBI (2016) memiliki arti sifat khas sesuai dengan
perwatakan tertentu. Sedangkan pembelajaran menurut Munif Chatib adalah proses
transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima
informasi. Menurut warsita pembelajaran merupakan suatu usaha untuk kembuat peserta
didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Menurut Syah
pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan seseorang agar orang lain belajar. Jadi
dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa karakteristik pembelajaran
adalah sifat yang khas dan sesuai dengan pembelajaran antara guru dan murid.
Menurut Sanjaya (2008) terdapat beberapa karakteristik penting dari istilah
pembelajaran, yaitu:

4
a. Karakteristik pembelajaran dapat diartikan membelajarkan siswa dalam konteks
pembelajaran tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh karena itu
kriteria keberhasilan proses pembelajaran tidak diukur dari sejauh mana siswa telah
menguasai materi pelajaran akan tetapi diukur dari sejauh mana siswa telah melakukan
proses belajar.
Dengan demikian guru tidak lagi berperan sebagai sumber belajar akan tetapi
berperan sebagai orang yang membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan
mampu belajar. Jadi intinya siswa tidak dianggap sebagai objek belajar yang dapat
diatur dan dibatasi oleh kemampuan guru melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek
yang belajar sesuai dengan bakat minat dan kemampuan yang dimilikinya. Oleh sebab
itu materi apa yang seharusnya dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya tidak
semata-mata ditentukan oleh keinginan guru akan tetapi memperhatikan perbedaan
siswa.
b. Proses pembelajaran berlangsung di mana saja proses pembelajaran itu bisa terjadi di
mana saja kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar siswa, mereka dapat
memanfaatkan berbagai tempat untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan sifat materi
ajar ketika siswa akan belajar tentang fungsi masjid misalnya, maka masjid itu sendiri
merupakan tempat belajar siswa.
c. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran bukanlah
penguasaan materi ajar akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itulah penguasaan materi ajar bukanlah
akhir dari proses pembelajaran akan tetapi hanya sebagai tujuan antara untuk
membentuk tingkah laku yang lebih luas, artinya sejauh mana materi ajar yang
dikuasai siswa itu dapat membentuk pola perilaku siswa itu sendiri.. Untuk itulah
metode atau strategi yang digunakan guru tidak hanya sekedar metode ceramah tetapi
menggunakan metode yang bervariasi atau strategi pembelajaran aktif dan inovatif.

C. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan berasal dari kata rencana yang artinya pengambilan keputusan
tentang apa yang harus di laksanakan untuk mencapai tujuan oleh karena itu perencanaan
harus memiliki 4 unsur yaitu:

5
1. Adanya tujuan yang harus di capai
2. Adanya strategi untuk mencapai tujuan
3. Sumber daya yang dapat mendukung
4. Implementasi setiap keputusan.

Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.


Menurut Sanjaya (2008). Pembelajaran adalah terjemahan dari intruction, kata yang
sering di ambil dalam pendidikan di amerika. Mengajar adalah bagian dari pembelajaran.
Jadi pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan semua potensi dan sumber yang ada baik dari dalam diri siswa maupun
dari luar siswa untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Menurut para ahli, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut:

1. Menurut Ritchy, perencanaan pembelajaran merupakan rancangan detail spesifik


untuk pembangunan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan
diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
2. Menurut Smith dan Ragan, proses sistematis dalam mengertikan prinsip belajar dan
pembelajaran kedalam rancangan untuh bahan dan aktivitas pembelajaran. Proses
sistematis dan berfikir dalam mengartikan.
3. Menurut Zook, perencanaan pembelajaran adalah proses berfikir sistematis untuk
membantu pemahaman. Dari ketiga pendapat tersebut maka perencanaan pembelajaran
dapat di artikan persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam
kelas untuk mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu ide dari
orang yang merancang tentang bentuk-bentuk pelaksanaan proses pembelajaran yang
akan di laksanakan.

D. Pelaksanaan Pembelajaran
Standar proses meliputi beberapa tahapan untuk terlaksanakannya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien, yaitu :
1. Perencanaan proses pembelajaran.
Sesuai dengan Permendikbud No 81 Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum,
perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan

6
Pembelajaran (RPP) yang memuat Identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, penilaian hasil belajar,
tujuan pembelajaran, dan sumber belajar.
a. Silabus.
Sesuai dengan Salinan Lampiran Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang
standar proses, silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata
pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan standar isi dan standar
kompetensi lulusan, serta panduan penyusunan kurikulum 2013. Silabus digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan RPP.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sesuai dengan Salinan Lampiran Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang
standar proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema
yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran. Sesuai dengan salinan lampiran Permendikbud No
65 Tahun 2013 tentang standar proses, berikut adalah beberapa hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran :
a. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran. Agar pembelajaran dapat
berlangsung, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : alokasi
waktu jam tatap muka pelajaran, buku teks pelajaran., penetapan beban belajar
dan pengelolaan kelas.
b. Prinsip pelaksanaan pembelajaran. Secara prinsip, kegiatan belajar merupakan
proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin meningkat
dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup
dan untuk bermasyarakat, berbangsa serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup
umat manusia (Indrawan, 2014).

7
E. Penilaian Proses Dan Hasil Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan
penilaian otentik yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya,
dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional dan
dampak pengiring dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencakan program
perbaikan (remedial), pengayaan, atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
otentik dapatdigunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses
pembelajaran dengan menggunakan alat : angket, observasi, catatan, dan refleksi.

F. Pengawasan Proses Pembelajaran


Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut secara berkala serta berkelanjutan.
Pengawasan proses pembelajaran dilaksanakan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawasan.
1. Prinsip pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan
guna peningkatan mutu secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi.
2. Sistem dan entitas pengawasan. Sistem pengawasan internal dilaksanakan oleh
kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan lembaga penjaminan mutu
pendidikan.
a. Kepala sekolah, pengawas dan lembaga penjamin mutu pendidikan melakukan
pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b. Kepala sekolah dan pengawas melakukan pengawasann dalam bentuk supervisi
akademik dan supervisi manajerial.
3. Proses pengawasan.
a. Pemantauan.
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencaaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui

8
diskusikelompok, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.
b. Supervisi.
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian
contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan.
Hasil kegiatann pemantauan, supervisi, dan evaluasi proes pembeljaran disusun
dalam bentuk laporan kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalann
pendidik secara berkelanjutan.
d. Tindak lanjut.
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk :
1) Penguatan dann penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar.
2) Pemberian kesempatan kepada guru uuntuk mengikuti program
pengembangan keprofesioonalan berkelanjutan (Sulfemi, 2018).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
2. Karakteristik pembelajaran dapat diartikan membelajarkan siswa dalam konteks
pembelajaran tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa, proses
pembelajaran berlangsung di mana saja proses pembelajaran itu bisa terjadi di
mana saja, serta pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan-tujuan
pembelajaran bukanlah penguasaan materi ajar akan tetapi proses untuk
mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
3. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang memuat Identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, penilaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran, dan sumber belajar.
4. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan
penilaian otentik yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara
utuh. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencakan
program perbaikan (remedial), pengayaan, atau pelayanan konseling.
5. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut secara berkala serta berkelanjutan.
Pengawasan proses pembelajaran dilaksanakan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawasan.

B. Kritik dan Saran


Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang materi standar proses.
Dari makalah diatas, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk
perbaikan makalah ini kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Kelima. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Indrawan, Sholeh. 2014. Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 di Jurusan
Teknik Kendraan Ringan SMK. Yogyakarta : Sribe.
Ngalimun. 2015. Strategi dan model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Sanjaya, Mina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sulfemi, Wahyu. 2018. Modul Manajemen Pendidikan Non Formal. Bogir : STKIP.

11

Anda mungkin juga menyukai