Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PEMBELAJARAN

JENIS METODA PEMBELAJARAN

Disusun Oleh

NAMA MAHAISWA : ANUGRAH MS KABAN

NIM : 5192431002

DOSEN PENGAMPU: Drs. Jongga Manullang, M.Pd

MATA KULIAH: STRATEGI PEMBELAJATAN

PROGRAM STUDI S1 PENDDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya.
Penulis mengambil topik yang berjudul“ Model dan Metode Pembelajaran”.
Adapun maksud penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
pada matakuliah Strategi pembelajaran.
Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Jongga Manullang, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi
pembelajaran yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh
sebab itupenulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan yang lebih
luas kepada pembaca dan pihak-pihak lainnya.

Medan, maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................................1


1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan...................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4

2.1. Hakekat Model dan Metode Pembelajaran.............................................4


2.1.1. Perkembangan Model dan Metode Pembelajaran...................................5
2.2. Pengertian Model dan Metode Pembelajaran..........................................6
2.2.1. Jenis-Jenis Model dan Metode Pembelajaran.........................................7
2.3. Penerapan Model dan Metode Pembelajaran di Perguruan Tinggi.........11
2.3.1. Penerapan Model dan Metode Pembelajaran di Pendidikan Ekonomi...12
2.3.2. Perbandingan Penerapan Model dan Metode Pembelajaran di Berbagai
Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia....................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................15

3.1. Kesimpulan..............................................................................................15
3.2. Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam konsep pengembangan masyarakat merupakan


dinamisasi dalam pengembangan manusia yang beradap. Pendidikan tidak hanya
sebatas berperan pada pengalihan ilmu pengetahuan saja, namun juga berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari fungsi dan
tujuan Pendidikan ini diharapkan masyarakat Indonesia adalah manusia yang
berimbang dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional, dunia pendidikan masih dihadapkan pada masalah
besar yakni kualitas pendidikan. Kualitas Pendidikan saat ini masih menjadi
permasalahan mendasar dalam usaha perbaikan mutu sistem pendidikan nasional.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti
pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan dosen, pengadaan
bukuajar, sarana belajar, pengembangan sistem pembelajaran, penyempurnaan
system penilaian,penataan organisasi, dan manajemen pendidikan.
Mutu pendidikan menjadi masalah lain dalam pelaksanaan Pendidikan
nasional di Indonesia. Menurut Winarsih (2017: 10) mutu adalah keseluruhan
ciriatau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan“ pelanggan pendidikan”. Apabila kata mutu digabungkan
dengan kata pendidikan atau pendidikan tinggi yaitu dapat diidentifikasi dari
banyaknya mahasiwa yang memiliki prestasi, baik prestasi akademik maupun non
akademik, serta lulusannya relevan dengan tujuan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas mutu pendidikan adalah proses pembelajaran. Dosen
merupakan factor utama dalam menentukan tinggi rendahnya kualitas proses
pembelajaran di Perguruan Tinggi. Kualitas proses pembelajaran dapat dilihat dari
bagaimana dosen dalam menggunakan system penyajian bahan, peranan dosen
dalam mengelola kegiatan pembelajarandan perangkat pembelajaran.

1
Sistem pembelajaran yang berkualitas di PerguruanTinggi dapat
membantu mahasiswa mengembangkan diri secara optimal serta mampu
mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Meskipun proses pembelajaran tidak dapat
sepenuhnya berpusat pada siswa seperti pada system Pendidikan terbuka atau
belajar jarak jauh akan tetapi perlu diingat bahwa padahakekatnya proses
pembelajaran berpusat kepada mahasiswa.
Dengan demikian proses belajar mengajar perlu berorientasi pada
kebutuhan dan kemampuan mahasiswanya. Kegiatan-kegiatan yang dirancang
harus dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berguna
bagi mahasiswa. Berdasarkan penjelasan tersebut, pada setiap tahap dosen perlu
mengadakan keputusan-keputusan misalnya tentang model pembelajaran dan
metode yang paling sesuai dengan karakteristik kurikulum serta karakteristik
mahasiswa untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana tersebut diatas maka
rumusan masalah yang dikaji dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan model dan metode pembelajaran di Perguruan
Tinggi ?
2. Apasaja jenis-jenis model dan metode pembelajaran di Perguruan Tinggi
?
3. Bagaimana penerapan model dan metode pembelajaran diberbagai
Perguruan Tinggi ?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan
yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mendeskripsikan perkembangan model dan metode pembelajaran di
Perguruan Tinggi.
2. Mendeskripsikan jenis-jenis model dan metode pembelajaran di
Perguruan Tinggi.

2
3. Menganalisis penerapan model dan metode pembelajaran di berbagai
Perguruan Tinggi.

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini, antaralain:
1. Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetahuan tentang model dan metode pembelajaran
di Perguruan Tinggi khususnya di program studi Pendidikan Teknik
Elektro.
2. Bagi Pembaca
Untuk menambah pengetahuan mengenai perkembangan model dan
metode pembelajaran di Perguruan Tinggi, jenis-jenis model dan
metode pembelajaran di Perguruan Tinggi, serta penerapan model dan
metode pembelajaran di berbagai Perguruan Tinggi.

3
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1. Hakekat Model dan Metode Pembelajaran


Konsep pembelajaran menurut Corey (Sagala,2010:61) adalah ”suatu proses
dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia
turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset
khusus dari Pendidikan ”.Lingkungan belajar hendaknya dikelola dengan baik
karena pembelajaran memiliki peranan penting dalam pendidikan. Sejalan dengan
pendapat Sagala (2010:61) bahwa pembelajaran adalah ” membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan”. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
41 Tahun 2007 mengenai Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, diuraikan bahwa: “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses
pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi. Pelaksanaan
pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup ”.Konsep
model pembalajaran menurut Trianto (2010:51), menyebutkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Metode pembelajaran menurut Djamarah, SB (2006:46) “suatu cara yang di
pergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ”. Dalam kegiatan
belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi
sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Dari konsep pembelajaran,
model dan metode pembelajaran dapat didefinisikan bahwa model pembelajaran
adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk

4
Mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat strategi, teknik, metode,
bahan, media dan alat penilaian pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran
adalah cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan
pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai
dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran.
2.1.1. Perkembangan Model dan Metode Pembelajaran Menurut
Kurikulum yang Digunakan di Indonesia
1. Kurikulum 1968
Proses pembelajaran lebih berorientasi pada penguasaan materi
pembelajaran sehingga peran siswa dalam proses pembelajaran sangatlah
pasif dan berpusat pada guru.
2. Kurikulum 1975
Kurikulum ini berorientasi pada guru sehingga guru yang mendominasi
proses pembelajaran, metode-metode ceramah dan metode dikte menonjol
digunakan oleh para guru.
3. Kurikulum1984
Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik dengan cara
belajarsiswa aktif (CBSA).Model pembelajaran antara guru dan siswa harus
samasamaaktif.
4. Kurikulum1995
Guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa
aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam
mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah
kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari
satujawaban),dan penyelidikan.
5. Kurikulum2004(KBK)
Dalam pengelolaan proses belajar mengajar, sekolah diberi peluang untuk
memilih strategi, metode dan teknik-teknik pembelajaran yang paling efektif
sesuai kondisi sumber daya Pendidikan yang ada.
6. Kurikulum2006(KTSP)
Proses pembelajaran menggunakan metode ceramah,tanya jawab,
pemberian tugas, demonstrasi.

5
7. Kurikulum2013
Tiga model yang menjadi andalan pada kurikulum 2013 (K13) adalah,
model pembelajaran berbasis projek (projectbasedlearning), model
pembelajaran berbasis masalah (problembasedlearning), model
pembelajaran penemuan(discoverylearning).
8. KurikulumKKNI
Pembelajaran pada kurikulum kkni berpusat pada mahasiswa (SCL)
sehingga diharapkan lulusan memiliki kemampuan sesuai Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL) dimana dosen sebagai fasilitator dan
motivator.

2.2. Pengertian Model dan Metode Pembelajaran


Model pembelajaran adalah bagi anda ristruktur pembelajaran yang
memiliki cakupan yang luas. Di dalamnya terdapat pendekatan, strategi, metode
dan teknik. Salah satu aspek penting dari sebuah model pembelajaran adalah
sintaks, yang merupakan langkah-langkah baku yang harus ditempuh dalam
implementasi model tersebut. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan
untukmelibatkanpesertadidikantaralain:experientiallearning,pembelajarankoopera
tif,metodestudikasus,simulasi,bermainperan,tutorsebaya,kerjalapangan,belajarman
diri,tugasperpustakaandancomputeraidedinstruction(Keyser, M.W., 2000).
Strategi atau metode pembelajaran aktif dipilih denganberdasar pada berbagai
pertimbangan termasuk materi dan tingkat perkembanganpesertadidik.
Penerapan pembelajaran aktif di Perguruan Tinggi di dasarkan pada
prinsip bahwa cara belajar terbaik bagi mahasiswa adalah dengan melakukan,
menggunakan semua inderanya, dan dengan mengeksplorasi lingkungannya yang
terdiri atas orang, hal, tempat dan kejadian yang terjadi dalam kehidupan
nyata(pembelajaran kontekstual). Selain itu, melalui belajar dari pengalaman
langsungnyatahasilbelajarakanlebihoptimaldanbermaknabagimahasiswa.Istilahmo
delpembelajarandibedakandariistilahstrategipembelajaran,metodepembelajaran,ata
uprosedurpembelajaran.Istilahmodelpembelajaranmempunyaimaknayanglebihluas
daripadasuatustrategi,pendekatan,metode

6
atauprosedur.Modelpembelajaranadalahpolainteraksiantaramahasiswa,dosen, dan
materi pembelajaran yang mencakup strategi, pendekatan, metode,
danteknikpembelajaran (Arends, R.I., 2007).
Lebihlanjut,menurutSuherman,dkk.(2003),metodeadalahcaramenyajikan
materi yang bersifat umum, misalnya seorang dosen menyampaikanmateri dengan
menggunakan ceramah dan diselingi dengan tanya jawab. Metodeini memuat
prosedur pembelajaran yang dipilih untuk membantu para
mahasiswauntukmencapaitujuanatauuntukmembantumerekamenginternalisasikani
siatau pesan. Seorang dosen aktif mampu menggunakan metode ceramah
denganbaik dan benar karena ia menguasai tekniknya. Teknik pembelajaran
adalah caraunik dan jitu yang dipakai oleh seseorang dalam menerapkan sebuah
metode.Misalnya, dengan menggunakan metode tanya jawab, seorang dosen
menerapkanteknik-teknik bertanya tertentu, bergantung dari tujuan bertanya dan
jawaban
yangdiinginkan.Pertanyaanmemilikiberagambentuk,misalnya,pertanyaandiagnosti
k,pertanyaan menggali(probing)dan lain-lain.
Model pembelajaran mempunyai sejumlah ciri khas yang tidak
dipunyaioleh strategi atau metode tertentu,yaitu: rasional teoretik yang logis dan
kuatyang disusun oleh pengembangnya, sintaks yang berupa tingkah laku atau
polaataulangkahpembelajaranyangdiperlukanagarmodeltersebutdapatdilaksanakan
dengan sukses, sistem sosial yang berupa kaidah atau tata
aturanyangdirancangdandisepakatiuntukdijalankandalamprosespembelajaran,prins
ip reaksi yang menata bagaimana interaksi antar semua pihak yang terlibatdalam
proses pembelajaran seharusnya berlangsung,sistem pendukung
berupaperangkatpembelajarandanperlengkapanlainnyabaikuntukdosenmaupununt
uk mahasiswa dan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan,
dandampak instruksional berupa tujuan pembelajaran yang akan dicapai baik
secaralangsungmaupun berupadampak pengiring(nurturant effects).

2.2.1. Jenis-JenisModeldanMetodePembelajaran
1. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung atau model pengajaran langsung

7
(directinstruction) bertumpu pada prinsip-prinsip psikologi perilaku dan teori
belajar

8
Social khususnya tentang permodelan (modeling). Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa perubahan perilaku dalam belajar sebagian besar diperoleh daripermodelan, yaitu
perilaku dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain. Oleh karena itu,
pembelajaran langsung merupakan model pengajaran yang bersifat teacher centered.
Lingkungan belajar dalam model pembelajaran ini perlu diatur dengan baik sehingga
penerapan metode ceramah, ekspositori, demonstrasi, dan tanya jawab dapat terlaksana
dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dapat tercapai.

2. Model Pembelajaran Kooperatif


Pembelajarankooperatifdilakukandenganmembentukkelompokkecilyangang
gotanyaheterogenuntukbekerjasebagaisebuahtimdalammenyelesaikan masalah,
tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuanbersama. Menurut teori
motivasi, bentuk hadiah atau struktur pencapaian
tujuansaatmahasiswamelakukankegiatanmerupakanmotivasidalampembelajaranko
operatif. Strukturtujuan kooperatif menciptakan suatu situasi bahwa tujuanpribadi
dapat tercapai hanya apabila kelompok itu berhasil. Sebelum
pembelajarankooperatifditerapkan,mahasiswaperlumengetahuiketerampilan-
keterampilankooperatifyangakan digunakan bekerjadalam tim.
ModelpembelajaraninisejalandengansalahsatuprinsipCTL,yaitulearning
community.Lingkungan belajar dicirikan oleh lingkungan demokratisdan peranan
aktif mahasiswa dalam menentukan apa yang harus dipelajari
danbagaimanacaramempelajarinya.Metodeyangdapatdigunakandalammodelpembe
lajaran ini adalah penemuan inkuiri, pemecahan masalah, atau
pemberiantugasmelalui kontekstual(open ended).
Ada4variasiatautipepembelajaran Kooperatifyaitu:
1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Division)Pembelajaran ini dikembangkan oleh Robert Slavin, merupakan tipe
pembelajarankooperatif paling sederhana sehingga tipe ini dapat digunakan oleh
dosen/guruyang baru mulai menggunakan model pembelajaran kooperatif. STAD
terdiri darisintakspengajaran sebagai berikut:

9
1) Mengajar:mempresentasikanpelajaran.
2) Belajardalamtim:mahasiswabekerjadalamtimmerekadengandipanduLKmaha
siswauntuk menuntaskanmateri.
3) Tes:mahasiswamengerjakankuis atautugas individuallain.
4) Penghargaan Tim: skor tim dihitung berdasarkan skor peningkatan
anggotatim,dansertifikat,laporanberkalakelasataupapanpengumumandigunak
an untuk memberi penghargaan kepada tim yang berhasil
mencetakskortertinggi.
2. PembelajarankooperatiftipeJigsaw
Pembelajaran tipe ini pada dasarnya sintaks pembelajarannya sesuai
dengantipe STAD. Tipe jigsaw ini dikembangkan oleh Elliot aronson dan
diadaptasi olehSlavin. Pada tipe inimateri pembelajaran diberikan kepada
mahasiswadalambentuk teks. Setiap anggota bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian-bagiantertentu dari teks tersebut. Anggota darikelompok lain
yang mendapat tugas
yangsamaberkumpuldanmendiskusikantopiktersebut.Kelompokinidisebutkelompo
k ahli. Selanjutnya anggota tim ahli ini kembali ke kelompok asal
danmengajarkanapayangtelahdipelajarinyadandidiskusikandalamkelompokahlinya
untuk diajarkan kepadateman di kelompok asal.
3. PembelajaranKooperatifTipeInvestigasi Kelompok
Investigasi Kelompok (IK) merupakan model pembelajaran kooperatif
yanglebih kompleks dari tipe sebelumnya. Model ini pertama kali dikembangkan
olehThelandandiperluasolehSharan.Dalampenerapannya,mahasiswamemilihtopik
untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yangdipilih
itu.
4. PembelajaranKooperatiftipePendekatanStruktural
Pembelajaran ini dikembangkan oleh Spencer Kagen, dkk. Pendekatan
inimemberikanpenekananpadastrukturtertentuyangdirancanguntukmempengaruhip
olainteraksimahasiswa.TerdapatduamacamstrukturPSyaitu:
1. StrukturThink-Pair-Share(TPS)
Struktur TPS memiliki langkah-langkah yang secara eksplisit
memberimahasiswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan

10
salingmambantusatu samalain. Adapun langkah-langkahnya adalah:

11
Langkah 1 : Thinking (berpikir) : Dosen memberikan pertanyaan
atauisu yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan
memintamahasiswauntukmemikirkanpertanyaanatauisutersebutsecara
mandiriuntuk beberapasaat.
Langkah 2 : Pairing (berpasangan) : Dosenmemminta
mahasiswauntuk berpasangan dengan mahasiswa lain untuk
mendiskusikan apayang telah dipikirkannya pada tahap berpikir.
Interaksi pada tahap inidiharapkan dapat berbagi jawaban jika telah
diajukan pertanyaan atauberbagi ide jika suatu persoalan telah
diidentifikasi. Biasanya Dosenmemberiwaktu 4-5 menit untuk
berpasangan.
Langkah 3 : Sharing (berbagi) : Dosen meminta kepada
pasanganuntuk berbagi cara klasikal tentang apa yang telah mereka
diskusikan.Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi
pasangan,sampaisekitarseperempatpasanganmendapatkesempatanuntu
kmelaporkan
2. StrukturNumbered-Head-Together(NHT)
StrukturNHTbiasanyajugadisebutberpikirsecaraberkelompokadalahsuat
upendekatanyangdikembangkanolehSpencerKagen.NHTdigunakanunt
ukmelibatkanlebihbanyakmahasiswadalammenelaahmateriyangtercaku
pdalamsuatupembelajarandanmengecek pemahaman mereka terhadap
inti pelajaran tersebut.
Sebagaigantinyamengajukanpertanyaankepadaseluruhkelas.Langkah-
langkahnyaadalah :
Langkah1:Penomoran:Dosenmembagimahasiswakedalamkelompok
beranggota 3-5 orang dan setiap anggota diberi nomor 1sampai5.
Langkah2:Mengajukanpertanyaan:Dosenmengajukansebuahpertanyaa
nkepadamahasiswa.Pertanyaaninibisadalambentukkalimattanyaatau
arahan.
Langkah 3 : Berpikir bersama : Mahasiswa menyatukan
pendapatnyaterhadapjawabanpertanyaanitudanmeyakinkananggotadala
mtimnyamengetahui jawaban tersebut.

12
Langkah 4 : Menjawab : Dosen memanggil mahasiswa dengan
nomortertentu,kemudiandiamenjawabpertanyaanDosenuntukseluruhkel
as.

3. ModelPembelajaran BerbasisMasalah
Modelinidapatmenyajikanmasalahotentikdanbermaknasehinggamahasiswad
apatmelakukanpenyelidikandanmenemukansendiri.PerananDosen dalam model ini
adalah mengajukan masalah, memfasilitasi
penyelidikandaninteraksimahasiswa.Modeliniberdasarkanpadapsikologikognitifda
npandangan konstruktif mengenai belajar. Model ini juga sesuai dengan prinsip-
prinsipCTL,yakniinkuiri,konstruktivisme,danmenekankanpadaberpikirtingkatting
gi.Metodeyangdapatdigunakandalammodelpembelajaraniniadalahdenganmenggun
akanmetodeapasajayangsesuaidenganpokokpembahasan.

2.3. PenerapanModeldanMetodePembelajaran diPerguruanTinggi


PembelajaranmerupakankegiatanintidarikeseluruhanprosespendidikandiP
erguruanTinggi.SalahsatuindikatormutupendidikandiPerguruan Tinggi dapat
dilihat dari hasil belajar mahasiswa dan kualitas
hasilbelajarakandipengaruhiolehkualitasprosespembelajarannya.Sistempembelajar
an yang berkualitas di Perguruan Tinggi dapat membantu
mahasiswamengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuan-
tujuan belajarkarenapadahakekatnyaprosespembelajaran
berpusatkepadamahasiswa.
Dengandemikianprosesbelajarmengajarperluberorientasipadakebutuhand
ankemampuanmahasiswanya.Kegiatan-kegiatanyangdirancangharus dapat
memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bergunabagi
mahasiswa. Berdasarkan penjelasan tersebut, pada setiap tahap dosen
perlumengadakankeputusan-
keputusanmisalnyatentangmodelpembelajarandanmetodeyangpalingsesuaidengan
karakteristikkurikulumsertakarakteristikmahasiswauntukmembantumahasiswamen
capaitujuanyangtelahditetapkan.

13
2.3.1.1. Penerapan Model dan Metode Pembelajaran di
PendidikanEkonomi
Prosespembelajaranadalahsuatuprosesmentranformasikanilmupengetahua
n dengan cara mengorganisasikan materi ajar dengan menggunakanmetode yang
akan digunakan sehingga peserta kuliah memahami materi
secaraefektif.Persoalanyangdihadapipadaprosespembelajaranadalahmahasiswayan
g memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga
dosenpengajar perlu memperhatikan penggunaan model dan metode yang sesuai
untukmencapaitujuan pembelajaran.
Sesuai dengan karakteristik mata kuliah Filsafat Ilmu pada program
studiPendikan Ekonomi UNS, baik yang bersifat teoritis maupun empiris maka
adabeberapa metode pembelajaran yang harus diketahui dan dikuasai oleh
seluruhmahasiswadan dosen. Metodepembelajaranyang dimaksudmeliputi:
1. Ceramah
2. TanyaJawab
3. Presentasi
4. Penugasan
5. Diskusi
6. DebatOnline
Pengenalan serta pemilihan model dan metode pembelajaran pada
matakuliah Filsafat Ilmu disesuaikan dengan karakteristik kurikulum dan
karakteristikserta kemampuan mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi
dalam upayamencapaitujuan pembelajaran.
TujuanataucapaianpembelajaranmatakuliahFilsafatIlmupadaprogramstudi
Pendidikan Ekonomi adalahsebagai berikut:
1. Mahasiswamampumerumuskandanmemahamitentangpentingnyafilsafatilmu
padaprogram magistersecarabaik.
2. Mahasiswamampumerumuskandanmemahamiruanglingkupdanpengertianfil
safat secara baik.
3. Mahasiswamampumerumuskandanmenjelaskansejarahperkembanganilmuse
carabaik.

14
4. Mahasiswamampumenjelaskandanmengidentifikasiobjek(ontologi),metode(
epistemologi),danmanfaatatautujuan(aksiologi)ilmupengetahuansesuai
prodi.

2.3.1.2. PerbandinganPenerapanModeldanMetodePembelajarandiBerbagai
Perguruan Tinggi Negeri diIndonesia.

Tabel1.PerbandinganMetodePembelajaranyangDigunakandiUNSdenganUNYpad
aMata KuliahFilsafatIlmu
UniversitasSebelasMaret UniversitasNegeriYogyakarta
- Ceramah - Ceramah
- Tanyajawab - Penugasan
- Presentasi - Presentasi/diskusi
- Penugasan
- DebatOnline
- Diskusi

Berdasarkantabeldiatas,pemilihanmetodepembelajarandiUNSlebihbervariasi
bila dibandingkan dengan UNY.

Tabel2.PerbandinganMetodePembelajaranyangDigunakandiUNSdenganUNNESp
adaMataKuliah FilsafatIlmu
UniversitasSebelasMaret UniversitasNegeri Semarang
- Ceramah - Ceramah
- Tanyajawab - Penugasan
- Presentasi - Diskusi
- Penugasan - TanyaJawab
- DebatOnline
- Diskusi

Berdasarkantabeldiatas,pemilihanmetodepembelajarandiUNSlebihbervariasi
bila dibandingkan dengan UNNES.

15
Tabel3.PerbandinganMetodePembelajaranyangDigunakandiUNSdenganUNESAp
adaMataKuliah FilsafatIlmu
UniversitasSebelasMaret UniversitasNegeriSurabaya
- Ceramah - Ceramah
- Tanyajawab - Penugasan
- Presentasi
- Penugasan
- DebatOnline
- Diskusi

Berdasarkantabeldiatas,pemilihanmetodepembelajarandiUNSlebihbervariasi
bila dibandingkan dengan UNESA.

16
BAB
IIIPENUT
UP

3.1. Kesimpulan
Usaha meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dapat dilakukan
dengankegiatanbelajarmengajaryangbaik.Denganparadigmabarudanperubahanglo
bal dunia akhir-akhir ini maka pelaksanaan pembelajaran di Perguruan
Tinggiharus dilakukan dengan pendekatan baru yaitu pembelajaran yang berpusat
padamahasiswa.Berdasarkanhaltersebutberbagaimetodepembelajaranyangberpusat
padamahasiswamerupakanmetodeyangmenjadipilihandalammelaksanakanproses
belajarmengajar.
Pada mata kuliah filsafat ilmu di program studi Pendidikan Ekonomi
diUniversitasSebelasMarettelahmenerapkanmodeldanmetodepembelajaranyang
berpusat pada mahasiswa. Adapun metode pembelajaran yang
digunakanantaralain:ceramah,tanyajawab,presentasi,penugasan,diskusi,dandebato
nline.

3.2. Saran
Model dan metode pembelajaran serta capaian pembelajaran mata
kuliahFilsafat Ilmu pada program studi Pendidikan Ekonomi telah disusun oleh
dosenpengampu sesuai pendekatan baru yaitu menggunakan metode pembelajaran
yangberpusat pada mahasiswa. Oleh karena itu, diharapkan adanya
kerjasamayangbaik antara dosen dan mahasiswa agar proses pembelajaran
berjalan dengan
baiksertadapatmelampauitujuanataucapaianpembelajaranyangtelahditetapkan.

17
DAFTARPUSTAKA

Arends, R. I. 2007. Learning to teach. New York: McGraw Hill

Companies.Beattie,S. 2005. ActiveTeaching Strategies. BakerCollege.

Daniel, M. & David, R. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.Djamarah,S.B.2008.StrategibelajarMengajar.Bandung:RinekaCipta.

Hidayat,Sholeh.2013.PengembanganKurikulumBaru.Bandung:PTRemajaRosdaka
rya Bandung.

Kaufman,dkk.ThreeApproachestoCooperativeLearninginHighereducation.
TheCanadianJournal of HigherEducation.Vol XXVII.NO.2,3 p.37-66.

Keyser, M.W. Active Learning and Cooperative Learning: Understanding


thedifference and usingboth styles effectively. Research strategies. Vol. 17,
p.35-44.

Ledlow,S.1999.CooperativeLearninginHigherEducation.CenterforLearningandTeac
hing excellence.ArizonastateUniversity.

Ragains, P. 199., Four Variations on Druke’s Active learning Paradigm.


ResearchStrategies13, p. 40-50.

Rosita, L., & Nuranisa, N. 2019. Efektifitas Model Pembelajaran Inquiry


BasedLearningdalamProsesPembelajaranPadaMahasiswa.JurnalDosenUni
versitasPGRIPalembang.

Sagala,S.2010.KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung:Alfabeta.

Smith,P.L.,&Ragan,T.L.2007.InstructionalDesign.ThirdEdition.JohnWiley&Sons,
Inc.

Suherman,E.dkk.2003.StrategipembelajaranAktifKontemporer.Bandung:Universit
asPendidikanIndonesia.

Suryana. 2010. Model Pembelajaran Efektif. Bandung : Universitas


PendidikanIndonesia.

18
Suyanta. 2014. Paradigma dalam Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta:UniversitasNegeriYogyakarta.

Trianto.(2007).Model–
ModelPembelajaranInovatifBerorientasiKonstruktivistik.Jakarta: Prestasi
Pustaka.

Winarsih,Sri.(2017).KebijakandanImplementasiManajemenPendidikanTinggi
dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Kebumen : Institut
AgamaIslamNahdlatul Ulama.

Zakaria, E & Iksan, Z. 2007. Promoting Learning in Science and


MathmaticsEducation:AMalaysianPerspective.EurasiaJournalofMathematic
s,Science,and TechnologyEducation, Vol. 3, p. 35-39.

19

Anda mungkin juga menyukai