Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN BERORENTASI


PENCAPAIAN KOMPETENSI
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN PAI
Dosen Pengampu:
Atigatul Musyarofah M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 4/5E:

Masykur Abdul Muttaqin NIM 2021390101459


Muhammad Farhan Farros NIM 2021390101471
Aisyah Wulandari NIM 2021390101339

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY GENTENG - BANYUWANGI
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “Model desain sistem pembelajaran berorientasi pencapaian
kompetensi ”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang, yakni addinul islam.

Dengan ini, kami tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen
pembimbing Mata Kuliah Perencanaan dan desain pembelajaran PAI yang selalu
membimbing dan memberi pengetahuan kepada kami, dan kepada kedua orang
tua kami yang selalu menyemangati kami dalam menyelesaikan tugas ini, serta
teman - teman yang juga turut berpartisipasi memberikan inovasi dalam
pembuatan tugas makalah ini.
Namun dengan keterbatasan kami dalam mata kuliah ini, dan masih banyak
penjelasan - penjelasan materi yang belum terpaparkan dalam makalah ini, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar tugas makalah ini dapat lebih
detail penjelasannya sehingga dapat menutupi kekurangan dalam tugas makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Banyuwangi, 29 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. ii


Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 4
2.1 Desain Sistem Pembelajaran ............................................................................ . 4

2.2 Prinsip - Prinsip Dasar Model Desain Sistem Pembelajaran Berorientasi


Pencapaian Kompetensi .................................................................................... 5
2.3 Manfaat Penerapan Model Desain Sistem Pembelajaran Berorientasi
Pencapaian Kompetensi .................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 8
3.2 Saran.....................................................................................................................8
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan telah menjadi salah satu aspek paling penting dalam


pembangunan manusia dan masyarakat. Namun, perubahan konstan dalam
masyarakat, ekonomi, teknologi, dan lingkungan telah mendorong kebutuhan akan
pendekatan yang lebih adaptif dan hasil-terorientasi dalam pembelajaran. Era
globalisasi telah membawa tantangan yang tak terhindarkan, seperti perubahan
cepat dalam teknologi, integrasi pasar global, dan peningkatan mobilitas.
Lingkungan kerja yang semakin kompleks dan persaingan global yang ketat
menuntut individu untuk memiliki keterampilan dan kompetensi yang relevan.
Pendidikan tidak lagi hanya berkaitan dengan transfer pengetahuan, tetapi juga
dengan pengembangan kompetensi yang dapat diaplikasikan dalam berbagai
konteks kehidupan, termasuk dalam konteks pekerjaan. Oleh karena itu, pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pencapaian kompetensi menjadi sangat relevan.

Selain itu, model ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan
pendidikan yang lebih efektif. Model pendidikan tradisional yang terfokus pada
pemberian pengetahuan semata tidak selalu memberikan hasil yang memadai dalam
pengembangan keterampilan dan kompetensi individu. Dalam konteks ini,
pendekatan berorientasi pencapaian kompetensi muncul sebagai alternatif yang
menekankan penerapan praktis pengetahuan, pengembangan keterampilan, dan
pemahaman yang mendalam tentang konsep yang diajarkan. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi juga berperan penting dalam mengubah cara
kita belajar dan bekerja. Akses mudah ke sumber daya digital, berbagai platform
pembelajaran daring, dan ketersediaan informasi yang melimpah telah mengubah
dinamika pembelajaran. Model desain sistem pembelajaran berorientasi pencapaian
kompetensi mencerminkan perkembangan ini dengan memberikan penekanan pada
aplikasi praktis pengetahuan dalam situasi dunia nyata.

Selain itu, pendekatan ini memungkinkan penyelarasan yang lebih baik


dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan berfokus pada pengembangan kompetensi
yang relevan, pendidikan berorientasi pencapaian kompetensi dapat membantu

1
memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pasar
kerja, meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Terakhir, pendekatan ini mempromosikan keberhasilan yang terukur. Dengan
pengukuran yang lebih obyektif tentang sejauh mana peserta didik telah mencapai
kompetensi yang ditargetkan, model ini memungkinkan penyelenggara pendidikan
dan peserta didik untuk mendapatkan umpan balik yang berharga dan menjalankan
perbaikan yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Dalam rangkaian perubahan
ini, model desain sistem pembelajaran berorientasi pencapaian kompetensi menjadi
semakin relevan dan signifikan dalam dunia pendidikan dan pengembangan
profesional. Kesadaran akan pentingnya pendekatan ini dapat membantu
memajukan pendidikan kita dan mempersiapkan individu untuk menghadapi dunia
yang terus berubah dengan kompetensi yang relevan dan keterampilan yang
diperlukan.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja prinsip - prinsip dasar yang mendasari model desain sistem
pembelajaran berorientasi pencapaian kompetensi ?
2. Apa manfaat utama yang diperoleh oleh peserta didik dan lembaga
pendidikan melalui penerapan model desain sistem pembelajaran
berorientasi pencapaian kompetensi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang mendasari model desain sistem


pembelajaran berorientasi pencapaian kompetensi.

2. Untuk menganalisis dan mendokumentasikan manfaat utama yang diperoleh


oleh peserta didik melalui penerapan model desain sistem pembelajaran
berorientasi pencapaian kompetensi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Desain Sistem Pembelajaran

Sistem pembelajaran merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen


pembelajaran yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Komponen pembelajaran
meliputi: peserta didik, pendidik, kurikulum, bahan ajar, media pembelajaran,
sumber belajar, proses pembelajaran, fasilitas, lingkungan dan tujuan. Komponen-
komponen tersebut hendaknya dipersiapkan atau dirancang (desain) sesuai dengan
program pembelajaran yang akan dikembangkan.( Reigeluth, 1999: 11)
menjelaskan bahwa "desain pembelajaran sebagai ilmu kadang disamakan dengan
ilmu pembelajaran. Kedua disiplin ini menaruh perhatian yang sama pada
perbaikan kualitas pembelajaran. Namun para ilmuwan pembelajaran lebih
menfokuskan pada pengamatan hasil pembelajaran yang muncul akibat manipulasi
suatu metode dalam kondisi tertentu, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-
teori pembelajaran (preskriptif). Bagi perancang lebih menaruh perhatian pada
upaya untuk menggunakan teori-teori pembelajaran yang dihasilkan oleh ilmuwan
pembelajaran untuk memperoleh hasil yang optimal memalui proses yang
sistematis dan sistemik.

Untuk mendesain pembelajaran harus memahami asumsi-asumsi tentang


hakekat desain sistem pembelajaran, Asumsi-asumsi yang perlu diperhatikan dalam
mendesain system pembelajaran sebagai berikut: (1) desain sistem pembelajaran
didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajar, (2) desain
sistem pembelajaran diarahkan kepada peserta didik secara individual dan
kelompok, (3) hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan pengiring. (4)
sasaran terakhir desain sistem pembelajaran adalah memudahkan belajar, (5) desain
sistem pembelajaran mencakup semua variabel yang mempengaruhi belajar, (6) inti
desain sistem pembelajaran adalah penetapan silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, (metode, media, skenario, sumber belajar, sistem penilaian) yang
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penyusunan desain sistem
pembelajaran berpijak pada teori preskriptif. Teori preskriptif adalah goal oriented,
sedangkan teori deskriptif adalah goal free maksudnya bahwa teori pembelajaran
preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran

4
deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya bahwa yang
diamati dalam pengembangan teori pembelajaran preskriptif adalah metode yang
optimal untuk mencapai tujuan (I Nyoman Sudana Degeng, 1997: 6-8).

2.2 Prinsip - Prinsip Dasar Model Desain Sistem Pembelajaran Berorientasi


Pencapaian Kompetensi

Prinsip-prinsip dasar model desain sistem pembelajaran berorientasi


pencapaian kompetensi adalah fondasi yang mendasari pendekatan ini dan berperan
penting dalam menentukan bagaimana pendekatan ini dapat memengaruhi
efektivitas pendidikan. Pertama, prinsip pemahaman tujuan kompetensi sangat
menonjol. Pemahaman yang jelas tentang tujuan kompetensi yang ingin dicapai
adalah tahap awal yang esensial dalam merancang pendekatan ini. Tujuan
kompetensi harus dirumuskan dengan spesifik, terukur, dan relevan dengan
kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, pendekatan pembelajaran dapat
diarahkan secara lebih tepat, dan peserta didik memiliki pemahaman yang lebih
baik tentang apa yang diharapkan dari mereka.

Kedua, prinsip pendekatan berbasis kompetensi menekankan pentingnya


mengembangkan kompetensi yang relevan dan sesuai dengan tujuan. Model ini
memahami bahwa pendidikan bukan hanya tentang pemberian pengetahuan semata,
tetapi juga tentang pengembangan keterampilan yang dapat diterapkan dalam
berbagai konteks kehidupan. Dengan memastikan bahwa kompetensi yang
diajarkan dan diukur adalah yang paling relevan dengan kebutuhan individu dan
masyarakat, pendekatan ini dapat memberikan hasil yang lebih efektif dalam
pengembangan kompetensi peserta didik.

Prinsip ketiga, pengukuran dan evaluasi kompetensi, adalah salah satu poin
kunci dalam model berorientasi pencapaian kompetensi. Dengan menggunakan
berbagai metode evaluasi seperti tes, proyek, portofolio, atau metode penilaian
lainnya, model ini memungkinkan pengukuran yang lebih obyektif tentang sejauh
mana peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditargetkan. Dengan demikian,
instruktur dan peserta didik dapat dengan jelas mengevaluasi tingkat keberhasilan
dalam mencapai kompetensi, dan informasi ini dapat digunakan untuk perbaikan
yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

5
Prinsip berikutnya adalah pembelajaran aktif. Model ini mendorong peserta
didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Mereka tidak hanya
menjadi penerima pasif pengetahuan, tetapi juga aktor aktif yang terlibat dalam
latihan, pemecahan masalah, dan pengaplikasian pengetahuan dalam konteks dunia
nyata. Ini memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan praktis.

Fleksibilitas adalah prinsip lain yang ditekankan dalam model ini.


Fleksibilitas dalam pemilihan metode dan materi pembelajaran memungkinkan
pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu atau kelompok peserta
didik. Ini adalah respons terhadap keragaman peserta didik dan dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran karena peserta didik memiliki kontrol yang lebih besar
atas proses pembelajaran mereka.

Terakhir, prinsip pengembangan diri menyoroti pentingnya pengembangan


sikap, kepemimpinan, dan keterampilan soft skills sebagai bagian dari pendidikan
yang komprehensif. Model ini memahami bahwa pendidikan tidak hanya tentang
pengembangan kompetensi teknis, tetapi juga tentang membentuk individu secara
holistik. Dengan menerapkan prinsip - prinsip ini, model desain sistem
pembelajaran berorientasi pencapaian kompetensi menciptakan dasar yang kuat
untuk pembelajaran yang lebih relevan dan efektif. (Suryani 2018)

2.3 Manfaat Penerapan Model Desain Sistem Pembelajaran Berorientasi


Pencapaian Kompetensi

Manfaat penerapan model desain sistem pembelajaran berorientasi


pencapaian kompetensi sangat signifikan, dan manfaat ini dapat dilihat dari
berbagai perspektif. Pertama-tama, pendekatan ini meningkatkan relevansi
pendidikan. Dengan memastikan bahwa peserta didik mengembangkan kompetensi
yang sesuai dengan tujuan mereka, baik dalam konteks pendidikan formal maupun
pengembangan profesional, model ini memastikan bahwa pendidikan tidak hanya
menjadi tempat transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi pusat pengembanga
keterampilan praktis yang relevan.

Selanjutnya, terdapat peningkatan keterampilan. Dengan fokus pada


Pengembangan kompetensi, peserta didik memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan yang lebih kuat. Mereka tidak hanya memahami
teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks dunia nyata. Hal ini
6
meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan mereka. Pengukuran
keberhasilan yang jelas adalah manfaat lain dari penerapan model ini. Dengan
pengukuran kompetensi yang obyektif, peserta didik dan instruktur dapat dengan
mudah menilai tingkat keberhasilan dalam pencapaian kompetensi yang
ditargetkan. Ini memberikan umpan balik yang objektif tentang sejauh mana tujuan
pembelajaran telah tercapai, yang dapat digunakan untuk perbaikan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran.

Motivasi tinggi adalah manfaat lain yang diberikan oleh pendekatan ini.
Peserta didik merasa lebih termotivasi karena mereka dapat melihat hasil konkret
dari upaya mereka dalam bentuk kompetensi yang dikuasai. Hal ini mendorong
mereka untuk terus belajar dan meningkatkan diri.

Terakhir, pendekatan berorientasi pencapaian kompetensi mempersiapkan


peserta didik untuk menghadapi dunia nyata. Keterampilan yang diperoleh dapat
diterapkan dalam situasi dunia kerja yang semakin kompleks. Hal ini meningkatkan
kesiapan peserta didik untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang berubah dengan
cepat dan berkontribusi pada peningkatan daya saing di pasar kerja.

Manfaat-manfaat ini mencerminkan pentingnya pendekatan berorientasi


pencapaian kompetensi dalam pengembangan pendidikan modern. Dengan
meningkatkan relevansi, keterampilan, pengukuran keberhasilan, motivasi, dan
kesiapan karier, model ini memberikan kontribusi yang berarti untuk pembangunan
individu dan masyarakat yang lebih kompeten, siap menghadapi perubahan, dan
sukses di dunia kerja yang dinamis. (Sanjaya 2008)

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendekatan berorientasi pencapaian kompetensi dalam desain sistem


pembelajaran adalah sebuah paradigma yang telah mengubah cara kita memandang
pendidikan dan pengembangan keterampilan. Dalam pemahaman lebih mendalam
tentang prinsip-prinsip dasarnya, kita dapat melihat betapa pentingnya prinsip-
prinsip tersebut dalam merancang sistem pendidikan yang efektif dan relevan.
Prinsip pemahaman tujuan kompetensi memberikan landasan yang jelas untuk
merancang pendekatan pembelajaran yang terfokus dan terarah. Dengan
mendefinisikan tujuan kompetensi secara spesifik dan relevan, pendekatan ini
memastikan bahwa peserta didik memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa
yang diharapkan dari mereka.

Selanjutnya, prinsip pendekatan berbasis kompetensi menekankan


pentingnya mengembangkan kompetensi yang relevan. Ini berarti pendidikan harus
lebih daripada sekadar transfer pengetahuan; itu juga harus melibatkan
pengembangan keterampilan dan kemampuan praktis yang dapat diterapkan dalam
berbagai konteks kehidupan. Dengan memastikan bahwa kompetensi yang
diajarkan adalah yang paling relevan dengan kebutuhan individu dan masyarakat,
pendekatan ini dapat memberikan hasil yang lebih efektif dalam pengembangan
kompetensi peserta didik.

3.2 Saran

Dikarenakan dunia terus berubah dari waktu ke waktu, model ini perlu
diperbarui secara teratur agar tetap relevan dengan tantangan kontemporer.
Penyesuaian dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam dunia kerja
harus diintegrasikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsa.ac.id/7197/
https://afsarinaelga.wordpress.com/2015/05/16/model-desain-sistem-
pembelajaran-berorientasi-pencapaian-kompetensi-dsi-pk/
I Nyoman Sudana Degeng. 1997. Ilmu Pengajaran: Taksonomi Variabel. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, P2LPTK. hlm. 6-8

Reigeluth, Charles M. 1999. Instructional Design: Theories and Model.


London: Lowrence Earlbown Associates Publishers. hlm. 11.

https://bacamedi.com/model-desain-sistem-instruksional-berorientasi-
pencapaian-kompetensi/

Anda mungkin juga menyukai