Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK INOVASI PEMBELAJARAN

“MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN”

Dosen Pengampu : LA RINE,M.PD


Disusun oleh
Kelompok 2
Anggota:

 SILVIA MAHARANI (032001201)


 NUR AFIFAH.D (032001218)
 ALISA MAHARANI(032001230)
 ANISA SARAS WATI (032001233)
 AJRIATI (032001247)
 HASTUTI (032001279)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, makalah tentang “Model-Model Desain


Pembelajaran” ini dapat hadir di hadapan para pembaca yang budiman. Secara khusus kami
ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi masukan yang sangat
berharga baik dalam tahap rancangan maupun hasilnya nanti.

Makalah ini disusun untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi para mahasiswa. Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, tentunya masih banyak kekurangan, baik
dari segi materi yang dipaparkan maupun dalam kesempurnaan sistematika. Selanjutnya dengan
kerendahan hati, penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan koreksi apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki penulisan makalah dimasa yang akan
datang.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini. Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT. dengan
balasan yang berlipat ganda. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.

Baubau,30 April 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Pengertian Model Desain Pembelajaran..........................................................................................5
B. Model-Model Desain Pembelajaran................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia di era globalisasi membawa wawasan pemahaman
dan kesadaran masyarakat akan pendidikan, yang kemudian muncul sejumlah harapan sakaligus
kecemasan akan kemampuan untuk bertahan dan beradaftasi dalam pergaulan peradaban
masyarakat modern. Harapan muncul karena ada perbaikan kualitas hidup dan kehidupan di satu
sisi sebagai akibat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta informasi dan
teknologi (INFOTEK), dan disisi lain muncul juga kecemasan, yang disebabkan karena adanya
perubahan yang sangat cepat menyebabkan kondisi masyarakat yang dituntut dapat terus
beradaptasi.

Lembaga pendidikan sebagai wiyata mandala formal yang diharapkan dapat


mempersiapkan generasi yang berkualitas merupakan dambaan setiap komponen masyarakat.
Komponen masyarakat sekolah yang terdiri dari peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, maupun masyarakat dalam arti luas yaitu orang tua atau masyarakat lain
pengguna pendidikan atau simpatisan yang menaruh perhatian besar terhadap kuantitas dan
kualitas output sekolah.

Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan pendidikan sebagai unsur penting dalam
kehidupan manusia. Adanya pendidikan berarti akan melahirkan manusia yang kreatif dan
inovatif yang mampu mengisi masa depan yang lebih maju. Manusia memperoleh sebagaian
besar dari kemampuannya melalui belajar.

Munculnya keinginan untuk terus mengembangkan pendidikan yang berkualitas


memberikan peranan penting bagi desain pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang
bermakna dan menyenangkan. Desain pembelajaran menunjuk pada proses memanipulasi, atau
merencanakan suatu pola atau signal dan lambang yang dapat digunakan untuk menyediakan
kondisi untuk belajar yang kondusif bagi peserta didik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan permasalahan yang diangkat pada makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian model desain pembelajaran ?

2. Apa saja model-model desain pembelajaran ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan permasalahan yang diangkat, melalui makalah ini diharapkan
dapat meraih tujuan untuk :

1. Memahami pengertian model desain pembelajaran.

2. Mengetahui model-model desain pembelajaran

4
5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Desain Pembelajaran


Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan
model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode,
dan teknik pembelajaran.

B. Model-Model Desain Pembelajaran


Ada berbagai model desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pendekatan
tertentu. Beberapa model-model desain pembelajaran tersebut adalah :

1. Model Dick and Carey

Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (1985). Model ini termasuk ke dalam
model prosedural. Langkah–langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah :

a. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.

b. Melaksanakan analisis pembelajaran

c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa

d. Merumuskan tujuan performansi

e. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan

f. Mengembangkan strategi pembelajaran

g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran

h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

i. Merevisi bahan pembelajaran

Menurut Prof. Atwi Suparman (Rektor UT), model ini cocok untuk pembelajaran formal
di sekolah dan untuk sistem pembelajaran yang melibatkan komputer dalam proses
pembelajaran. Analisis tentang media dan metode tidak bersifat argumentatif guna mencapai
berbagai alternatif media.

2. Model ASSURE

Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.

6
Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:

a. Analyze Learners

b. States Objectives

c. Select Methods, Media, and Material

d. Utilize Media and materials

e. Require Learner Participation

f. Evaluate and Revise

3. Model Gerlach & Elly

Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu metode perencanaan pengajaran
yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta pembelajaran karena
dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak
menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Dalam model ini juga diperlihatkan
hubungan antara elemen yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang
dapat dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar.

Model yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely (1971) dimaksudkan sebagai pedoman
perencanaan mengajar.Rincian komponennya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan pembelajaran (Specification of Object) Tujuan harus bersifat jelas


(tidak abstrak dan tidak terlalu luas) dan operasional agar mudah diukur dan dinilai.

b. Menentukan isi materi (Specification of Content) Isi materi harus sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Pemilihan materi haruslah spesifik agar lebih mudah membatasi
ruang lingkupnya dan lebih jelas dan mudah dibandingkan dan dipisahkan dengan pokok
bahasan lainnya.

c. Penilaian kemampuan awal siswa (Assesment of Entering Bahaviors) Kemampuan awal


siswa ditentukan dengan memberikan tes awal. Mengetahui kemampuan awal ini penting
bagi pengajar agar dapat memberikan dosis pelajaran yang tepat, tidak terlalu sukar dan
tidak terlalu mudah.

d. Menentukan strategi (Determination of Strategy) Strategi pembelajaran merupakan


pendekatan yang dipakai pengajar dalam memanipulasi informasi, memilih sumber-
sumber dan menentukan tugas/evaluasi dalam kegiatan balajar mengajar.

e. Pengelompokkan belajar (Organization of Groups) Beberapa pengelompokkan siswa


diantaranya;

a) Berdasarkan jumlah siswa

b) Pengelompokkan campuran

c) Gabungan beberapa kelas

d) Sekolah dalam sekolah

e) Taman kependidikan

7
f. Pembagian waktu (Allocation of Time) Rencana penggunaan waktu akan berbeda
berdasarkan pokok permasalahan, tujuan-tujuan yang dirumuskan, ruangan yang tersedia,
pola-pola administrasi serta kegunaan dan minat-minat para siswa.

g. Menentukan ruangan (Allocation of Space) Ada tiga alternatif ruangan belajar agar
proses elajar mengajar dapat terkondisikan;

a) Ruangan-ruangan kelompok besar

b) Ruangan-ruangan kelompok kecil

c) Ruangan untuk belajar mandiri

h. Memilih media (Allocation of Resources) Gerlach & Elly membagi media sebagai
sumber belajar kedalam 5 kategori;

a) Manusia dan benda nyata

b) Media visual proyeksi

c) Media audio

d) Media cetak

e) Media display

i. Evaluasi hasil belajar (Evaluation of Performance) Semua kegiatan pembelajaran


dikatakan berhasil atau tidak setelah tingkah laku akhir belajar tersebut dievaluasi. Dalam
tahap evaluasi, yang dilihat bukan hanya hasil belajar siswa, melainkan juga keseluruhan
sistem pembelajaran.

j. Menganalisi umpan balik (Analysis of Feed Back) Data dari analisis umpan balik yang
diperoleh dari evaluasi, tes maupun tanggapan-tanggapan tentang kegiatan pembelajaran
ini menentukan apakah sistem, metode maupun media yang dipakai dalam pembelajaran
tersebut sudah sesuai untuk tujuan yang dicapai atau masih perlu untuk disempurnakan.
Sehingga untuk kedepannya dapat diperbaiki agar proses pembelajaran benar-benar
berhasil.

4. Model ADDIE

Model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap/ langkah sederhana dalam


pengaplikasinnya.Desain pembelajaran yang mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya tahap/
langkah dalam pembelajarannya yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan
Evaluation.

Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan namanya, yaitu:

a. Analysis: menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan
menentukan kompetensi siswa.

b. Design: menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan pembelajaran.

8
c. Development: memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam
program pembelajaran.

d. Implementation: melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau


spesifikasi program pembelajaran.

e. Evaluation: melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

5. Model Degeng

Degeng (1997:13) mengemukakakan delapan langkah disain pembelajaran yang


berkonteks model elaborasi yaitu:

a. Analisis tujuan dan karakteristik Bidang Studi

b. Analisis sumber belajar (kendala)

c. Analisis karakteristik si-belajar

d. Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran

e. Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran

f. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran

g. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan

h. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

6. Model PPSI

Model gabungan dari perencanaan pengajaran versi Performance Based Teacher


Education (PBET), perencanaan pengajaran sistematika dan perencanaan pengajaran model
Davis.

Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem


Instruksional). Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI
menggunakan pendekatan sistem, maka PPSI juga dapat disebut menggunakan pendekatan yang
berorientasikan pada tujuan.

Model pengembangan instruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok, yaitu:

a. Perumusan tujuan, terdiri dari: Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK), TIK ini
harus memenuhi 4 kriteria yaitu:

a) Menggunakan istilah operasional

b) Berbentuk hasil belajar

c) Berbentuk tingkah laku

d) Hanya satu jenis tingkah laku

b. Pengembangan alat evaluasi, meliputi:

9
a) Menentukan jenis tes yang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan

b) Merencanakan pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan Kegiatan belajar,


meliputi:

1. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

2. Menetapkan kegiatan belajar yang tak perlu ditempuh

3. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh

c. Pengembangan program kegiatan, meliputi:

a) Merumuskan materi pelajaran

b) Menerapkan metode yang dipakai

c) Alat pelajaran atau buku yang dipakai

d) Menyusun jadwal

d. Pelaksanaan, meliputi:

a) Mengadakan pre tes

b) Menyampaikan materi pelajaran

c) Mengadakan pos tes

7. Model Kemp

Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain intruksional itu terdiri
dari 8 langkah yaitu :

a. Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi.

b. Menganalisis karakteristik peserta didik

c. Menentukan TIK atau Kompetensi Dasar.

d. Menentukan materi pelajaran

e. Menetapkan penjajagan awal (pre test)

f. Menentukan strategi belajar mengajar

g. Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat, waktu dan
tenaga.

h. Mengadakan evaluasi

8. Model ISD (Instructional system design).

Rancangan sistem pembelajaran merupakan prosedur terorganisir yang mencakup


langkah-langkah menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan menilai

10
pembelajaran. Langkah-langkah ini dalam setiap poses memiliki dasar yang terpisah dalam teori
maupun praktek seperti halnya pada proses ISD secara keseluruhan.

Dalam pengutaraannya yang lebih sederhana adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis adalah mengidentifikasi apa yang dipelajari.

b. Merancang adalah menspesifikasi proses dan produk.

c. Mengembangkan adalah memandu dan menghasilkan materi pembelajaran.

d. Melaksanakan adalah menggunakan materi dan strategi dalam konteks.

e. Menilai adalah menentukan kesesuaian pembelajaran.

9. Model Pengembangan Instruksional (MPI)

Model Pengembangan Instruksional (MPI) dalam Suparman (2001) dikemukakan ada


delapan langkah yaitu:

a. Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum;

b. Melakukan analisis instruksional

c. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa

d. Menulis tujuan instruksional khusus;

e. Menulis tes acuan patokan;

f. Menyusun strategi instruksional;

g. Mengembangkan bahan instruksional; dan

h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan


merevisi.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain pembelajaran merupakan rancangan atas proses pembelajaran berdasarkan
kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya sehingga menjadi acuan dalam
pelaksanaannya untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.

Dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan meminimalisir
kesukaran siswa dalam memahami pembelajaran.

Setiap model desain pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, dalam pelaksanaannya


kondisi siswa, materi ajar dan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam proses pembelajaran
menjadi indikator untuk memilih model yang sesuai. Setiap upaya yang baik akan sangat
bermakna dengan perencanaan yang matang. Bukankah sebuah kemunkaran yang terencana
akan mengalahkan sebuah kebajikan yang tanpa direncanakan ?

B. Saran
Dengan adanya model desain pembelajaran yang ada diharapkan mampu digunakan oleh
tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di indonesia. Selain itu
penulis berharap para calon guru mampu menerapkannya dalam proses belajar mengajar
nantinya.

12

Anda mungkin juga menyukai