Anda di halaman 1dari 3

ILMU FILSAFAT

Filsafat ilmu dan Metafisika

Dosen Mata Kuliah : Muhammad Musafir,S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :

Nama : Silvia Maharani

Npm : 032001201

Kelas / Prodi : J / PGSD

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Semester : Enam (6)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH BUTON

BAUBAU

2023
FILSAFAT ILMU DAN METAFISIKA
A. Pengertian Metafisika
Metafisika adalah salah satu cabang filsafat yang berusaha
mencaari hakikat dari segala yang ada. Kajian metafisika adalah
kajian yang bersifat mengatasi pengalaman inderawi yang antara lain
bersifat individual. Metafisika adalah bagian kajian filsafat yang paling
abstrak dan dalam pandangan sementara orang merupakan bagian yang
paling “tinggi” karena berurusan dengan realitas paling utama,
berurusan dengan “apa yang sungguh-sungguh ada” yang membedakan
sekaligus menentukan bahwa sesuatu itu mungkin ataukah tidak.
Sekalipun demikian, subjek yang pasti dari kajian metafisika secara
terus-menerus dipertanyakan, demikian juga validitas klaim-klaimnya
dan kegunaannya (Hamlyn, 1993: 556)

Metafisika bertugas mencari kedudukan yang individual itu dalam


konteks keseluruhan. Metafisika mengajak orang untuk tidak terpaku pada
hal-hal tertentu, misalnya masalah kesehatan manusia dan lain-lain yang tertentu,
tetapi melihat semuanya itu dalam konteks bahwa semua itu ada. Metafisika
merupakan suatu usaha mengatasi dunia fisik. Heideger menyatakan bahwa
pencarian filosofis tidak lain merupakan usaha mencari apa yang ada di belakang
yang fisik (meta ta physica). Lebih dari itu, metafisika memenuhi kebutuhan
dasar intelektual manusia, yakni keinginan untuk meraih pengertian tentang
kesatuan alam raya dalam keanekaannya. 
B. Pemikir Metafisik
Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses
analitis atas hakikat fundamental
mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. [1] Kajian
mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan
mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi
realitas yang dikaji. Pemaknaan mengenai metafisika bervariasi dan
setiap masa dan filsuf tentu memiliki pandangan yang berbeda.
[1] Secara umum topik analisis metafisika meliputi pembahasan
mengenai eksistensi, keberadaan aktual dan karakteristik yang
menyertai, ruang dan waktu, relasi antarkeberadaan seperti
pembahasan mengenai kausalitas, posibilitas, dan pembahasan
metafisis lainnya. . Metafisika adalah salah satu cabang filsafat
yang berusaha mencaari hakikat dari segala yang ada. Kajian
metafisika adalah kajian yang bersifat mengatasi pengalaman
inderawi yang antara lain bersifat individual. Metafisika bertugas
mencari kedudukan yang individual itu dalam konteks
keseluruhan.

C. Lingkup Metafisika
Salah satu pandangan menunjukkan bahwa ruang lingkup studi Metafisika
secara umum adalah berkaitan dengan mendeskripsikan dan memahami hakikat
yang "ada" dan "menjadi ada"; dan yang "berubah". Metafisika adalah bidang
studi/kajian yang sangat luas karena Metafisika mencoba untuk memahami
bagaimana dunia menjadi ada. Objek bahasan metafisika bukan semata-mata hal-
hal empiri atau hal-hal yang dapat dijangkau oleh pengamatan individual, melainkan
hal-hal atau aspek-aspek yang menjadi dasar realitas itu sendiri. Klaim-klaim atas
metode dan objek kajian metafisika telah menjadi problem perenial kefilsafatan.
Pembahasan mengenai metafisika memiliki berbagai subbahasan. Misalnya
pembahasan sentral metafisika adalah ontologi, yaitu proses analitis dan penggalian
klasifikasi berdasarkan prinsip-prinsip kategori keberadaan dan relasi di antaranya.
Bahasan sentral lainnya adalah kosmologi metafisik, yaitu kajian mendalam atas
prinsip keberadaan dunia, realitas, asal mula, dan makna keberadaan atasnya.

Anda mungkin juga menyukai