Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KUALITAS PROSES


PEMBELAJARAN DI MTSN 3 JOMBANG

PROPOSAL SKRIPSI

:OLEH
Puji Astutik
NIM: 2093244052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

TEBUIRENG JOMBANG

2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Konteks Penelitian..............................................................................
B. Fokus Penelitian.................................................................................
C. Tujuan Penelitian................................................................................
D. Manfaat Penelitian..............................................................................
E. Definisi Istilah....................................................................................
F. Sistematika Pembahasan....................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian
Sekolah merupakan tempat berlangsungnya belajar yang intensif untuk proses
pembelajaran sekaligus merupakan wadah untuk melanjutkan pendidikan seorang anak
dari lingkungan keluarga. Dalam sekolah, peran seorang guru adalah memberikan
pengajaran atau menyalurkan ilmu kepada seorang siswa dengan kondisi belajar yang
optimal. Sehingga seorang siswa dapat menangkap pelajaran dengan optimal juga.
Kondisi belajar yang optimal dapat didapatkan ketika seorang guru mampu
mengkondisikan siswa dan menciptakan pembelajaran yang efektif, kreatif, dan inovatif.
Dan dalam pelaksanaannya, guru dituntut memiliki berbagai keterampilan mengajar,
strategi belajar mengajar yang tepat, dan kemampuan melaksanakan evaluasi yang baik.
Dalam proses tersebut, telah tercakup tentang manajemen kelas yang akan menghasilkan
interaksi belajar mengajar yang baik, sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.
Manajemen sangat penting untuk dilaksanakan dalam kegiatan didalam kelas.
Karena disamping bersifat ilmu pengetahuan, manajemen merupaka seni dan keahlian
guru dalam mengelola dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi
dikelas. Diruang kelas, guru dituntut untuk mampu menghasilkan peserta didik yang
utuh, sesuai dengan fungsi pendidikan dalam undang-undang system pendidikan
nasional, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 1
Abdul Majid (2005:83) mengatakan bahwa terdapat dua komponen yang sangat
penting dalam manajemen kelas, yaitu guru dan siswa. 2 Guru memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran disekolah. Guru sangat berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara

1
Euis Karwati, Donni Juni Priansa, “MANAJEMEN KELAS”, (Bandung, ALFABETA, 2019).
Hlm.2
2
Faizal Djubaidi, “Manajemen Pengelolaan Kelas” (Malang, Madani, 2016). Hlm 39
optimal. Didalam kelas, guru melaksanakan dua kegiatan pokok, yaotu kegiatan mengajar
dan kegiatan mengelola kelas.3 Dengan demikian guru merupakan faktor penentu dalam
proses pembelajaran peserta didik.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 BAB XI Pasal 39 Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, menyatakan “Pendidik merupakan upaya professional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik dan perguruan tinggi.
Menyikapi hal tersebut, dalam pelaksanaan pengajaran didalam kelas guru juga
perlu memposisikan diri sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang dapat menjadi
teladan bagi mereka dalam proses pencapaian tujuan pendidikan secara optimal.
Meskipun bagaimana hebatnya teknologi saat ini yang sangat sudah berkembang, tetapi
peran guru akan tetap diperlukan.
Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Peran
sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Apa yang
ditanyakan oleh peserta didik berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkan,
maka seorang guru harus bisa menjawab dengan penuh keyakinan dan tepat. Dan
dikatakan guru yang kurang baik adalah ketika guru tidak bisa menguasai materi yang
diajarkan. Seperti teknik penyampaian materi yang monoton, tidak berinteraksi dengan
siswa seperti memeberi kesempatan siswa untuk berdiskusi atau Tanya jawab, dan lain
sebagainya. Perilaku yang dimiliki oleh guru tersebut dapat membuat proses
pembelajaran yang tidak efektif karena guru akan sulit mengendalikan kelas. 4
Proses pembelajaran yang baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang
baik antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru menduduki
posisi penting bagi terbentuknya kondisi sosio emosional. Penelitian menunjukkan bahwa
lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang
mempengaruhi belajar akademis (Welberg & Greenb dalam DePorter, 2007). 5

3
Mudasir, “MANAJEMEN KELAS”, (Yogyakarta, Nusa Media, 2011). Hlm 15
4
Wina Sanjaya, “STRATEGI PEMBELAJARAN” (Jakarta, PRENADAMEDIA GROUP, 2016),
Hlm 21
5
Muldiyana Nugraha, “MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN PROSES
PEMBELAJARAN” TARBAWI Vol. 4 No. 01, Juni 2018, Hlm 28
Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila terjadi interaksi yang baik
antara guru dengan siswa dan bertujuan untuk mencapai suatu tujuan belajar tertentu
dengan cara memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan siswa melalui kegiatan/aktivitas
yang dapat membantu dan memudahkan siswa dalam belajar. Suatu interaksi dikatakan
memiliki sifat edukatif bukan semata ditentukan oleh bentuknya melainkan oleh tujuan
interaksi itu sendiri. Dilihat dari tujuan interaksi yang dilakukan guru untuk
membangkitkan semangat belajar siswa, maka interaksi tersebut sudah berlangsung
secara edukatif. Akan tetapi dalam pelaksanaannya selain di dalam kelas juga terjadi
diluar kelas.6
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran harus ada interaksi yang baik bagi guru dan siswa. Dengan kata lain, proses
pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi interaksi yang cukup maksimal. Namun,
ada juga beberapa kendala atau kesulitan yang dialami oleh guru dalam melaksanakan
Kegiatan Belajar Mengajar, misalnya keaadaan siswa, jumlah romble belajar yang tidak
sesuai dengan standart nya, fasilitas yang kurang memadai, dan lain sebagainya.
Sehingga, seorang guru dituntut mempunyai keahlian tertentu untuk dapat menciptakan
suasana kelas yang dapat mendukung proses pembelajaran agar tercipta suasana kelas
yang mendukung efektivitas proses belajar mengajar dengan nyaman dan kondusif
sehingga menghasilkan kualitas pembelajaran yang optimal dan semaksimal mungkin
sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.

B. Fokus Penelitian
Bagian fokus penelitian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan
dicari jawabanya melalui proses penelitian. Adapun fokus penelitian yang berkaitan
dengan judul ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi Manajemen Kelas di MTsN 3 Jombang?
2. Bagaimana Upaya Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran di MTsN 3
Jombang?
3. Bagaimana Implementasi Manajemen Kelas dalam Upaya Meningkatkan Kualitas
Proses Pembelajaran di MTsN 3 Jombang?

6
Ibid. Hlm 40
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Implementasi Manajemen Kelas di MTsN 3 Jombang
2. Untuk mengetahui Upaya Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran di MTsN
3 Jombang
3. Untuk mengetahui Implementasi Manajemen Kelas dalam Upaya Meningkatkan
Kualitas Proses Pembelajaran di MTsN 3 Jombang
D. Manfaat Penelitian
Setelah diketahui tujuan penelitian dari penelitian ini, diharapakan hasil penelitian
ini dapat bermanfaat. Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis manfaat yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis, diantaranya adalah:
1. Manfaat teoritis
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
menambah wawasan penulis tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
manajemen kelas di MTsN 3 Jombang khususnya. Dan diharapkan mampu
memberikan sumbangsih terhadap pengembangan keilmuan manajemen kelas.
Sehingga dapat menjadi referensi bagi para pengembang pendidikan kedepannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga pendidikan
Diharapkan dapat menjadi masukan dan referensi bagi MTsN 3 Jombang
khususnya dalam manajemen kelas.
b. Bagi Masyarakat Luas atau Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan pembaca,
sehingga berguna bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai pengembangan
pengetahuan sekaligus menjadi motivasi bagi masyrakat atau pembaca.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan serta pengalaman
bagi peneliti terutama terkait manajemen kelas di MTsN 3 Jombang.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau rujukan bagi
penelitian selanjutnya mengenai manajemen kelas dalam upaya meningkatkan
kualitas prose pembelajaran di MTsN 3 Jombang.
E. Definisi Istilah
Definisi istilah ini berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi
titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Dengan tujuan agar tidak terjadi
kesalahan pemahaman terhadap makna istilah bagaimana yang dimaksud oleh peneliti.
Adapun beberapa definisi istilah akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manajemen Kelas
Kegiatan yang diciptakan oleh guru untuk menciptakan situasi kelas yang
kondusif dengan tujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.
Manajemen kelas menurut mulyasa (2006:91) merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikan jika terjadi
gangguan dalam pembelajran. Sedangkan menurut Nawawi (Djamarah 2006:177)
menyatakan bahwa manajemen kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya
pada setiap individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah. 7
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dengan peserta didik
didalam ruangan kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Menurut
(Welberg & Greenb dalam DePorter, 2007) Proses pembelajaran merupakan suatu
kegiatan mendidik siswa ke arah yang lebih baik. Peningkatan mutu pembelajaran itu
sangat ditentukan oleh berbagai kondisi, baik kondisi intern maupun kondisi ekstern
sekolah itu sendiri. Proses belajar mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan
interpersonal yang baik antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa
dengan guru menduduki posisi penting bagi terbentuknya kondisi sosio emosional.
Hal itu menunjukkan menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas
adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis.
F. Sistematika Pembahasan
Penelitian proposal skripsi kualitatif disusun secara sistematis agar lebih mudah
untuk memahami persoalan yang diteliti. Adapun sistematika pembahan dalam penulisan
proposal kualitatif, sebagai berikut :
7
Euis Karwati, Donni Juni Priansa, “MANAJEMEN KELAS”, (Bandung, ALFABETA, 2019).
Hlm.6
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi pembahasan yang berisi tentang proses pemikiran
dalam penelitian pustaka yang meliputi: latar belakang masalah, fokus
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan
sistematika pembahasan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi kajian kepustakaan. Bagian ini terdiri dari dua sub bab
yaitu: penelitian terdahulu dan kajian teori. Penelitian terdahulu ini
mencantumkan penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya,
kemudian kajian teori yang memuat tentang Manajemen kesiswaan
dalam meningkatkan minat dan bakat siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini yakni menguraikan mengenai pendekatan dan jenis
penelitian, instrument penelitian, latar penelitian, data dan sumber data
penelitian, teknik pengumpulan data (observasi dan interview), serta
teknik analisis data dan teknik pengecekan keabsahan data.
DAFTAR RUJUKAN

Euis Karwati, Donni Juni Priansa, “MANAJEMEN KELAS”, (Bandung, ALFABETA, 2019). Hlm.2

Faizal Djubaidi, “Manajemen Pengelolaan Kelas” (Malang, Madani, 2016). Hlm 39

Mudasir, “MANAJEMEN KELAS”, (Yogyakarta, Nusa Media, 2011). Hlm 15

Muldiyana Nugraha, “MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN”


TARBAWI Vol. 4 No. 01, Juni 2018, Hlm 28

Wina Sanjaya, “STRATEGI PEMBELAJARAN” (Jakarta, PRENADAMEDIA GROUP, 2016), Hlm 21

Anda mungkin juga menyukai