Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN

UNTUK INSTRUKSI/PEMBELAJARAN

“GURU YANG BERKUALITAS”

Disusun oleh :

AM. MEGA PURNAMATATI 1113822038

LASTRI 1113822031

MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………….. 2
B. Identifikasi Masalah……………………………………… 3
C. Rumusan Masalah………………………………………… 3
D. Tujuan…………………………………………………… 3
BAB II HASIL KAJIAN……………………………………… 4
PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIANUNTUK 4
INSTRUKSI…………………………………………………..
A. Berfokus Pada intruksi……………………………………. 4
B. Memaksimalkan Waktu Intruksional……………………... 5
C. Mengharapkan Siswa berprestasi…………………………. 6
D. Merencanakan dan Mempersiapkan Instruksi……………. 7
E. Guru Siswa Berisiko……………………………………… 8
F. Guru Siswa Berkemampuan Tinggi………………………. 9
BAB III PENUTUP……………………………………………………... 11
A. Kesimpulan………………………………………………. 11
B. Saran ………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 13

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan,


Pendidikan dilaksanakan secara terencana untuk mencapai tujuan sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan pengertian pendidikan
menurut Undang-undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 adalah suatu usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan hal tersebut untuk mewujudkan tujuan pendidikan
secara optimal diperlukan suatu usaha terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya adalah merencanakan pembelajaran yang berpusat
pada siswa, disini berkaitan dengan keterampilan atau kompetensi seorang
pendidik terdapat beberapa kompetensi seorang pendidik harus dikuasai
sesuai dengan PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasiional pendidikan
yaitu ada 4 kopetensi diataranya kompetensi kepribadian, kompetensi
professional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosia apabila dikaitkan
dalam hal mengajar seorang pendidik maka termasuk dalam kompetensi
pedagogik yang mempunyai indicator salah satu diantaranya adalah,
mengusai karakteristik siswa, dan juga menguasai kelas, karena suatu proses
pembelajaran yang baik adalah yang dapat memabngkitkan semua aspek
perkembangan belajar peserta didik agar peserta didik lebih aktif dalam
pembelajaran yang berimplementasi dapat mengkontruksi atau membangun
pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya hal ini sejalan
dengan apa yang di kemukakan oleh (Lestari dkk., 2020) bahwa kompetensi
pedagogik adalah kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang
mencakup pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan proses
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan mengaktualisasikan potensi yang
dimiliki peserta didik melalui pengembangan
Pendidik mempunyai peranan penting dakam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi menurit (Anggito, t.t.)Pendidik
yang memiliki kompetensi yang memadai akan melakukan minimal tiga hal
agar menghasilkan anak didik yang berkualitas dan tumbah kembang sesuai
dengan potensinya, yaitu: 1) pengajaran, artinya ia akan melakukan transfer
ilmu pengetahuan melalui proses belajar mengajar, 2) pelatihan, artinya ia
bertanggung jawab untuk melatihkan pengetahuan yang sudah ditransferkan
kepada anak didiknya agar menjadi suatu keterampilan, dan 3)
pembimbingan, artinya guru bertangung jawab secara moral untuk
membimbing anak didiknya agarpengetahuan dan keterampilan yang sudah
mereka dapatkan menjadi nilainilai sikap yang baik dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu pendidik harus berusaha terutama dalam
merancang dan mengorganisasikan pembelajarannya agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Dalam pembelajaran Abad 21 ini sangat populer dengan membawa
perubahan yaitu pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) yang mengakibatkan perubahan paradigma pembelajaran yang
ditandai dengan perubahan kurikulum, media, dan teknologi.(Rahayu dkk.,
2022)
Pada pembelajaran Matematika khususnya untuk menjadi guru
efektif harus melalui berbagai usaha yang secara sadar dan terencana pada
setiap materi yang akan diajarkan Matematika diajarkan karena dapat
menumbuhkembangkan kemampuan bernalar yaitu berpikir sistematis,
logis dan kritis, mengkomunikasikan gagasan atau ide dalam memecahkan
masalah. Proses penalaran, pengambilan keputusan, dan pemecahan
masalah merupakan aktivitas mental yang membentuk inti berpikir(Sulastri,
2015)
Dalam makalah ini terdapat review didalam buku kualitas guru
efektif tentang bagaimana cara mmenjadi guru efektif merencanakan dan
mengorganisasikan pembelajaran yang Melibatkan persiapan yang cermat
dan perencanaan tujuan dan kegiatan setiap jam, harian, dan mingguan.

2
Pendidik yang efektif menunjukkan harapan yang tinggi bagi siswa
dan memilih strategi untuk mendorong pembelajaran
siswa,Pengorganisasian yang efektif untuk pengajaran juga melibatkan
pengembangan orientasi sadar terhadap pengajaran pembelajaran sebagai
fokus utama kegiatan kelas dikomunikasikan secara konsisten kepada siswa
di kelas dan kepada pengamat.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang permaslahan, maka dapat di
identifikasikan permasalahan berikut :
1. Peran guru dalam merencanakan pembelajaran
2. Mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien
3. Beberapa tehnik dalam merencanakan dan mengorganisasikan
pembelajaran dikelas
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana peran guru dalam merencanakan pembelajaran?
2. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang efektif?
3. Bagaimana tehnik dalamm merencanakan dan mengorganisasikan
pembelajaran di kelas?
4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peran guru dalam merencanakan pembeajaran
2. Agar dapat menciptakan pembelajaran yang efektif
3. Mengetahui Teknik daam merenv=canakan dan mengorganisasikan
pembelajaran di kelas

3
4

BAB II
HASIL KAJIAN

PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIANUNTUK INSTRUKSI

Untuk menjadikan pembelajaran sebagai focus utama kegiatan kelas harus


ada perencaan, persiapan dan pengorganisasian pengajaran yang efektif.
Mengajar adalah kegiatan kompleks yang melibatkan persiapan yang cermat
dan tujuan serta kegiatan yang direncanakan setiap jam, setiap hari dan setiap
minggu.

A. BERFOKUS PADA INSTRUKSI


Guru yang efektif focus pada instruksi akademik sebagai pusat perannya
memandu perencanaan dan perilaku kelas guru itu sendiri,dan terlihat jelas bagi
siswa dan sehingga siswa dapat mengidentifikasi apa yang harus dipelajari.
Penelitian Yang Mendukung :
1. Guru yang efektif memiliki ruang kelas yang konsisten dan terorganisir
dimana focus utama waktu kelas untuk pengajaran dan pembelajaran (Bain
& Jacobs, 1990).
2. Guru yang efektif memberikan prioritas tinggi pada tujuan akademik dasar
terkait dengan tolok ukur atau standar (Cawelti, 2004) dan memberikan
perhatian sekunder pada tujuan pribadi dan sosial tingkat tinggi (Zahorik et
al., 2003).
3. Guru efektif yang secara konsisten memprioritaskan pengajaran dan
pembelajaran siswa sebagai tujuan utama sekolah mengomunikasikan
antusiasme dan dedikasi untuk belajar yang direfleksikan siswa dalam
perilaku dan praktik siswa mereka (Bain & Jacobs, 1990).
4. Guru yang efektif memperkuat fokus mereka pada pengajaran melalui
menghabiskan waktu mereka mengajar dan serta harapan mereka (Brophy
& Good, 1986; Cawelti, 2004; Cotton, 2000; Covino & Iwanicki, 1996;
Molnar et al., 1999).
5. Jumlah waktu yang dihabiskan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran,
bersama dengan kualitas pengajaran, secara positif terkait dengan
pembelajaran siswa (Walberg, 1984).
B. MEMAKSIMALKAN WAKTU INSTRUKSIONAL
Guru menyajikan pembelajaran dengan menggunakan waktu
semaksimal mungkin menurut kajian dari buku bagaimana menjadi guru yang
berkualitas dan guru yang efektif diantaranya dengan menggunakan waktu
mereka dengan bijaksana dan hati-hati, memprioritaskan pengajaran yang
merupakan suatu proses yang dicapai sebagian melalui alokasi waktu, serta
dapat menggunakan komoditas waktu yang langka adalah dalam transisi kelas
yang diatur dengan lancar; guru terlibat dengan siswa selama seluruh periode
kelas dari awal sampai akhir, sehingga tidak ada waktu menganggur atau waktu
henti. Penggunaan waktu dapat dioptimalkan di dalam kelas dengan
perencanaan yang matang atau dengan menggunakan materi yang berjalan
cepat. penggunaan kalender untuk perencanaan jangka panjang, mingguan, dan
harian, selain memberikan pengingat visual kepada guru, dapat membantu
siswa merencanakan pekerjaan.
Guru yang efektif tidak hanya terorganisir, tetapi juga mereka
menyampaikan keterampilan penting ini kepada siswa mereka. Berbagi dengan
siswa bagaimana guru mengatur waktu dapat berfungsi sebagai model bagi
siswa untuk membantu dalam perencanaan mereka sendiri, sehingga
membekali mereka dengan alat-alat sukses di dunia yang lebih besar dan
menanamkan kebiasaan efisiensi dalam diri mereka.
Alat penghemat waktu lainnya adalah dengan menggunakan tempat
yang telah ditentukan untuk menyimpan bahan-bahan seperti kartu kehadiran,
tiket masuk, dan kertas tambahan. Ini menghemat waktu karena guru tidak perlu
mencari item. Intinya, di dalam kelas yang efektif ada tempat untuksegala
sesuatu dan segala sesuatu ada pada tempatnya.
Guru yang efektif melakukan hal berikut:
1. mengikuti jadwal secara konsisten dan pertahankan prosedur dan rutinitas
yang didirikan pada awal tahun (Berendt & Koski, 1999; Brophy & Good,
1986).
2. Menangani tugas administratif dengan cepat dan efisien (Zahorik et al.,
2003).

5
3. Siapkan bahan terlebih dahulu (Bain & Jacobs, 1990; Walls, Nardi, von
Minden, & Hoffman, 2002).
4. Membuat transisi yang jelas dan mulus (Brophy & Good, 1986; Wang et al.,
1993b; Zahorik dkk., 2003)
5. Menjaga momentum di dalam dan di seluruh pelajaran (Brophy & Good,
1986; Kapas, 2000).
6. Batasi gangguan dan interupsi melalui perilaku yang sesuai teknik
manajemen (Cotton, 2000; Education USA Special Report, nd; Wang et al.,
1993b).

C. MENGHARAPKAN SISWA BERPRESTASI


Guru yang efektif percaya pada siswa mereka dan mengharapkan
mereka semua untuk belajar, terlepas dari tingkat keterampilan dan titik awal
mereka Guru yang efektif percaya bahwa siswa dapat belajar
Harapan yang dimiliki seorang guru untuk siswa, baik secara sadar atau
tidak sadar, ditunjukkan melalui interaksi guru dengan siswa selama
pengajaran. Dalam beberapa penelitian, harapan guru telah terbukti
berhubungan dengan prestasi siswa, termasuk temuan dan kesimpulan berikut:
1. Harapan yang tinggi diidentifikasi sebagai komponen kunci keberhasilan
siswa (Cotton, 2000; Education USA Special Report, nd; Johnson, 1997;
Peart & Campbell, 1999; Porter & Brophy, 1988).
2. Harapan yang tinggi mewakili orientasi keseluruhan menuju perbaikan dan
pertumbuhan di dalam kelas (Good & Brophy, 1997; Mason et al., 1992),
yang telah ditunjukkan menjadi ciri khas sekolah benchmark (Cotton,
2000).
3. Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa komunikasi halus dari yang
lebih rendah harapan untuk siswa tertentu dari guru dapat membatasi
pencapaian, sementara harapan tinggi yang diartikulasikan dengan jelas
dapat menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya (Good & Brophy,
1997).
4. Guru yang efektif tidak hanya mengungkapkan dan memperjelas harapan
siswa prestasi, tetapi juga menekankan tanggung jawab dan akuntabilitas

6
siswa untuk berusaha memenuhi harapan tersebut (Peart & Campbell,
1999).

D. MERENCANAKAN DAN MEMPERSIAPKAN INSTRUKSI


Merencanakan dan mempersiapkan intruksi atau pembelajaran yang
berkualitas dan efektif dalam buku (Stronge, 2007) seorang guru berkualitas
dan efektif menentukan konten dan keterampilan yang akan disampaikan di
kelas, mempelajari SNP dan kurikulum, merencanakan kegiatan pembelajaran
nya dikelas, menurut Wharton-McDonald et al., (1998) Perencanaan adalah
proses yang disengaja yang menghasilkan guru yang dipersiapkan dengan baik
sebelum berjalan melalui pintu kelas untuk hari itu, dalam perencanaan tersebut
terdapat pengorganisasian waktu dan persiapan bahan sebelum pengajaran telah
dicatat sebagai aspek penting dari pengajaran yang efektif. Perencanaan
individu dan tim bermanfaat untuk menciptakan pengalaman belajar yang
berharga bagi siswa.
Guru yang efektif selau mengikuti instruksional atau rencana pelajaran
dan menyesuaikannya agar sesuai dengan kebutuhan siswa yang berbeda.,
menilai atau mengingat prasangka siswa dan kesalahpahaman tentang materi
pelajaran Prapenilaian dapat membantu mengukur pengetahuan awal siswa
tentang materi tersebut, mempertimbangkan kemampuan siswa dan kekuatan
dan kelemahan siswa serta tingkat minat mereka, merencanakan perpaduan
instruksi seluruh kelompok, kelompok kecil, dan individual. Perencanaan
pengajaran melibatkan persiapan yang cermat untuk pelajaran tertentu, serta
perencanaan jangka panjang untuk memastikan cakupan kurikulum.,
mengevaluasi sumber daya untuk digunakan ketika mengajar unit atau
pelajaran. Mereka menggunakan kriteria seperti kesesuaian untuk tingkat kelas;
keselarasan dengan standar nasional, negara bagian, atau lokal; akurasi
informasi yang terkandung dalam sumber daya; waktu yang diperbolehkan
untuk pelajaran atau unit; dan manfaat pembelajaran yang berasal dari
penggunaan sumber daya (Buttram & Waters, 1997).
1. Karena siswa belajar dengan kecepatan yang berbeda, guru yang efektif
merencanakan pengayaan akademik dan kesempatan perbaikan bagi siswa

7
2. Dengan merencanakan unit yang memperhitungkan pengetahuan awal
siswa dan kinerja sebelumnya serta gaya belajar mereka, seorang guru dapat
menerapkan sarana yang efektif untuk pengajaran.
3. guru yang efektif melampaui zona nyaman itu untuk menggabungkan gaya
belajar yang berbeda
Penelitian menunjukkan bahwa perencanaan instruksional untuk
pengajaran yang efektif mencakup unsur-unsur berikut:
1. Mengidentifikasi pelajaran dan tujuan pembelajaran yang jelas sambil
menghubungkan secara hati-hati kegiatan mereka, yang penting untuk
efektivitas (Cotton, 2000; Wang et al., 1993b; Wharton-McDonald et
al., 1998).
2. Membuat tugas berkualitas, yang secara positif terkait dengan
kualitasinstruksi dan kualitas pekerjaan siswa (Clare, 2000).
3. Merencanakan pelajaran yang memiliki tujuan yang jelas, terstruktur
secara logis, dan kemajuan melalui konten langkah-demi-langkah
(Rosenshine, 1986; Zahorik et al., 2003).
4. Merencanakan strategi instruksional yang akan diterapkan di kelas dan
waktu strategi ini (Cotton, 2000; Johnson, 1997).
5. Menggunakan pengatur tingkat lanjut, pengatur grafik, dan garis besar
untuk merencanakan penyampaian instruksional yang efektif (Marzano,
Norford, Paynter, Pickering, & Gaddy, 2001; Wang et al., 1993b).
6. Mempertimbangkan rentang perhatian siswa dan gaya belajar saat
merancangpelajaran (Bain & Jacobs, 1990).
7. Mengembangkan tujuan, pertanyaan, dan aktivitas secara sistematis
yang mencerminkan keterampilan kognitif tingkat yang lebih tinggi dan
tingkat yang lebih rendah yang sesuai untuk konten dan siswa (Brophy
& Good, 1986; Porter & Brophy, 1988

E. GURU SISWA BERISIKO : PERENCANAAN DAN


PENGORGANISASIAN UNTUK INSTRUKSI
Perencanaan dan pengorganisasian untuk siswa yang beresiko
maskudnya disini adalah siswa yang bermasalah dalam pembelajaran,

8
kelamahan tersebut biasanya dalam aspek intelektual, guru yang efektif dan
berkualitas merencanakan dan mengatur pembelajarannnya sedemikian rupa
sehingga siswa dapat memahami materi, konten dan keterampilan yang
diperlukan untuk dicapai agar dapat meningkatkan kemampuan belajarnya.
Guru yang efektif dari siswa berisiko melakukan hal berikut:
1. Mengharapkan siswa untuk melakukan pekerjaan mereka dan tidak
menerima alasan (Bernard, 2003, Corbett & Wilson, 2002; Freel, 1998).
2. Berada di tugas setiap menit mereka berada di kelas dan pastikan siswa
memiliki waktu untuk belajar (Bennett et al., 2004; Pressley et al., 2004;
Wenglinsky, 2004).
3. Periksa sifat pelajaran dan asumsi budaya yang negative secara efektif
mempengaruhi siswa yang berisiko (Pransky & Bailey, 2002).
4. Gunakan panduan mondar-mandir dan garis waktu untuk
menyelaraskan kurikulum (Lewis, 2001).
5. Rencanakan berbagai kegiatan, termasuk instruksi individual, kegiatan
yang dipimpin siswa, waktu belajar yang berpusat pada siswa, dan infus
teknologi, jika tersedia (Day, 2002; Taylor, Pearson, Peterson, &
Rodriquez, 2003).(Stronge, 2007b)

F. GURU SISWA BERKEMAMPUAN TINGGI


Perencanaan untuk pelajar berkemampuan tinggi melibatkan
mempertimbangkan kebutuhan unik dan kemampuan siswa, konten yang harus
dikuasai, dan strategi yang efektif untuk digunakan bersama mereka. Guru yang
efektif dari siswa berkemampuan tinggi menggunakan metode seperti akselerasi,
modifikasi konten, atau pemadatan kurikulum secara berurutan untuk memberikan
pengayaan, kegiatan berbeda yang mendorong akademik siswa pertumbuhan.
Misalnya, seorang guru dapat memberikan penilaian awal untuk menentukan
konten dan keterampilan yang telah dikuasai siswa sehingga nilai akademik waktu
belajar tidak terbuang percuma dan siswa tidak bosan dengan informasi belajar
yang sudah mereka ketahui atau mempraktekkan keterampilan yang telah mereka
capai.

Guru yang efektif dari siswa berbakat melakukan hal berikut:

9
1. Mencocokkan kompleksitas tugas dan keterampilan individu dalam proses
perencanaan, mengarah pada motivasi dan keterlibatan siswa yang lebih
besar (Csikszentmihalyi dkk., 1993).
2. Menunjukkan kompetensi dalam pemilihan dan penggunaan bahan (Hansen
& Feldhusen, 1994; Nelson & Prindel, 1992; Story, 1985), khususnya
kemampuan untuk memilih material tingkat tinggi yang sesuai (Shore &
Delcourt, 1996), dan memilih sumber daya yang tepat untuk digunakan
dengan siswa yang berbakat dan beragam (Ford & Trotman, 2001).
3. Memfasilitasi akses ke sumber daya yang dibutuhkan, termasuk
menyediakan akses ke kelas dan materi lanjutan, berkolaborasi dengan guru
lain dan pakar bidang konten, dan menghubungkan siswa dengan pakar
bidang konten dan mentor (Shore & Delcourt, 1996; Westberg &
Archambault, 1997).
4. Gunakan waktu dengan baik di kelas (Heath, 1997; Silverman, 1995).
5. Memiliki ekspektasi kinerja yang tinggi dan mengharapkan siswanya untuk
mencapai atau melampaui harapan yang tinggi (Bloom, 1985)

10
11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpuan
Dalam merencanakan dan mengorganisasikan pembelajaran atau
instruksi di kelas diperlukan seorang guru yang berkualitas dan efektif sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai, kualitas guru efektif tersebut diantaranya
1) Guru berfokus pada intruksi artinya Guru yang efektif mengakui instruksi
akademik sebagai pusat perannyamemandu perencanaan dan perilaku kelas
guru itu sendiri,dan terlihat jelas bagi siswa dan mewakiliitu elemen utama
dalam lingkungan belajar yang kuat
2) Guru dapat memaksimalkan waktu intrusional/pembelajaran, artinya
kemampuan mengelola waktu sangat diperlukan baik dalam merencanakan
program tahunan, program semester dan harian dengan mengalokasikannya
kedalam kegiatan penahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan mengisi
waktu dikala ada waktu luang dengan pembelajaran berharga untuk dapat
meningkatkan kompetensi siswa.
3) Mengharapkan siswa yang berprestasi : Guru yang efektif percaya pada siswa
mereka dan mengharapkan mereka semua untuk belajar, terlepas dari tingkat
keterampilan dan titik awal mereka Guru yang efektif percaya bahwa siswa
dapat belajar; oleh karena itu, siswa mereka belajar.
4) Merencanakan dan mempersiapkan intruksi : tahapan-tahapan dalam
merencanakan dan mempersiapkan intruksi dimulai dari mempersiapkan
materi, dan keterampian apa yang akan dipelajari, mempelajari dan menelaah
kurikulum, perencanaan waktu,mempertimbangkan kemampuan, kekuatan dan
kelamahan siswa dalam pembelajaran, menggunakan sumber daya,
menggunakan,
5) Guru siswa beresiko :maksudnya disini guru tersebut harus memperhatikan
karakteristik, minat, perkembangan dan hal lain yang ada pada diri siswa
sehingga pembelajaran yang disajikan sesuai dengan kebutuhan dari siswa.
6) Siswa yang berkemampuan tinggi adalah siswa yang berprestasi sangat baik
disekolah.
B. Saran
Pentingnya seorang guru dalam merencanakan dan mengorganisasikan
pembelajarannya di kelas, seorang guru harus terus mengupgrade dirinya agar
menjadi guru yang efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
efisien.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Anggito, A. (t.t.). PENTINGNYA FILSAFAT PENDIDIKAN SEBAGAI DASAR


PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU. 18.

Lestari, D., Rahadian, C. M., Mahulette, A. R., & Susanto, R. (2020). NILAI
PENGETAHUAN PEDAGOGIK BAGI CALON GURU. 9.

Rahayu, R., Iskandar, S., & Abidin, Y. (2022). Inovasi Pembelajaran Abad 21 dan
Penerapannya di Indonesia. Jurnal Basicedu, 6(2), 2099–2104.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2082

Stronge, J. H. (2007a). Qualities of effective teachers (2nd ed). Association for


Supervision and Curriculum Development.

Stronge, J. H. (2007b). Qualities of effective teachers (2nd ed). Association for


Supervision and Curriculum Development.

Sulastri, R. (2015). Jurnal Didaktik Matematika. Jurnal Didaktik Matematika, 2(2),


13.

Anda mungkin juga menyukai